• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesiapan Guru Bimbingan dan Konseling Menjalani Penilaian Kinerja Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kesiapan Guru Bimbingan dan Konseling Menjalani Penilaian Kinerja Guru"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

dan Info Artikel:

Diterima 04/05/2013 Direvisi 12/06/2013 Dipublikasikan 30/06/2013

Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 83-94

Kesiapan Guru Bi

Menjalani Penilai

Mirza

1

, Prayitno

2

, Dah

123Fakultas Ilmu Pendidikan, Un

Abstract

The aim ofthis research is to Performance Assesment (TPA descriptive method.The subjec High Schools and State Voca number of the research subjec used in this research to measu technique of Mann Whitney U Wallis One Way Anova is used Product Moment to see the cor that the readiness scores of res

Keyword:Teacher’s Performa Understanding and Attitude

Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education(IICE) Multikarya Kons

PENDAHULUAN

Hasil penelitian United negara berkembang, pada tah Indonesia memperoleh indeks dilibatkan dalam penelitian itu dan Filipina.

Mutu pendidikan di Indo Organization (UNESCO), ya berkembang pada tahun 2008 Indonesia adalah 0,934 di bawa

Mutu pendidikan di Indo menurutWordl Economic Foru saing sesama negara ASEAN s

dan

Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 83-94

u Bimbingan dan Konseling

nilaian Kinerja Guru

aharnis

3

, Universitas Negeri Padang

to reveal the readiness of guidance and counseling teac PA) at the quality of their understanding and attitude

ject of this research is all guidance and counseling te cational High School in Batu Bara District, North S jects is 33 persons. Semantic differential model scale asure the understanding and attitude of research subjec

U is used to compare the data of two independent sa sed to compare the data of more than two independent sa correlation of the data.Based on the results of data analy research subjects toward TPA are not in good category

mance Assessment, Guidance and Counseling Teacher, R

Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education(IICE) Multikarya Kons

d Nation Development Programe (UNDP) tentang ind tahun 2007 Indonesia berada pada peringkat ke-111 d

eks 0,734, dan jika Indonesia dibandingkan dengan itu, Indonesia berada pada peringkat ke-3 dari 4 negara

ndonesia juga dinyatakan oleh United Nation Educatio yaitu bahwa peringkat Indonesia dalam bidang pen 08, adalah 69 diantara 127 negara di dunia. Educatio wah Malaysia (0,945) dan Brunei Darussalam (0,965). donesia juga tercermin dari daya saing di tingkat intern orum, (2011-2012), berada di level 46 dari 142 negara. AN seperti Malaysia yang berada di urutan ke-21 dan Sing

dan

Ikatan Konselor Indonesia (IKI)

Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 83-94

eachers toward Teacher’s de by using teachers at State Senior Sumatera Province. The le is the instrument being jects toward TPA.Statistic samples, and of Kruskal t samples, and Correlation alysis, it can be concluded ry

r, Readiness,

Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education(IICE) Multikarya Kons

indeks pengembangan manusia 1 dari 158 negara yang diteliti. n negara-negara ASEAN yang ara ASEAN, di bawah Thailand

ational, Scientific, and Cultural pendidikan pada negara-negara ation Development Index (EDI) ).

(2)

Salah satu unsur utama d pendidikan dan daya saing SDM bangsa.Peringkat Indonesia da proses pendidikan Indonesia.

Lebih khusus lagi, terkait didik cenderung diwarnai oleh hardik, dan hukuman) oleh pe dengar, dan tidak peduli). Dap tersebut selalu mewarnai dunia

Mengenai kualitas hasil b mengalami peningkatan yang Nasional secara umum menc berbagai pertanyaan jika dikait Kondisi-kondisi di lapan berbagai daerah, tidak heran bernuansa 5-H oleh pendidik d belajar yang salah satu tujuan menjadi pertanyaan adalah a pendidikan yang belum mema pembelajaran bisa terjamin mu Berbagai permasalahan pendidikan, tidak hanya selalu lain yang luput dari perhatian pendidikan di Indonesia, yaitu Faktor yang kedua di atas men diupayakannya pendidik menja

Dalam UU No. 20 Tahun Pendidik merupakan ten pembelajaran, menilai melakukan penelitian dan tinggi.

Kualifikasi pendidik ada Pasal 1 Ayat 6 tentang Sistem P

Pendidik adalah tenaga belajar, widyaiswara, t kekhususannya, serta berp

Lebih khusus lagi, terkait guru, masih banyak permasal khususnya dapat dilihat dari ke Pendidikan Nasional, pada tahu guru SMP negeri dan swasta 8 swasta 81.16%. Kondisi ini m kualitas guru agar mencapai tar Gambaran umum tentang Abul Murad (2005), studi yang SMA Negeri. Hasil penelitian menyeluruh berada pada ting belakang konseling berada di berada di menengah (63,67%).

a dalam penentuan komposit indeks pengembangan ma DM seperti yang diuraikan di atas adalah tingkat penget dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah gam

.

kait dengan proses dan sistem pendidikan, kualitas pr eh nuansa apa yang disebut oleh Prayitno (2011:6) seba pendidik dan bermuara kepada peserta didik yang hany Dapat diprediksi bagaimana kualitas hasil belajar jika n

nia pendidikan Indonesia.

il belajar peserta didik, angka-angka persentase kelulus ng cukup signifikan. Pada tahun 2012, persentase k

ncapai angka 99,50%. Tingginya angka kelulusan ya aitkan dengan berbagai kondisi lapangan.

angan yang dimaksud di atas, yaitu: (1) praktik nyon an memang, sebab kualitas kegiatan belajar peserta k dan bermuara 5-Doleh peserta didik, (2) menjamurnya uannya adalah mempersiapkan peserta didik untuk lul apakah peran pendidik di sekolah belum maksimal madai di berbagai daerah, sekali lagi pertanyaan yang mutu dan kualitasnya?.

n yang dipaparkan di atas menjadi tanggungjawab b lu menyalahkan pemerintah selaku penyelenggara negar tian. Secara garis besar, menurut penulis ada tiga fakt

itu : (1) manajemen pendidikan, (2) kualitas pendidik, da enjadi fokus utama pemerintah saat ini (tanpa mengab njadi profesional.

un 2003 Pasal 39 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nas enaga profesional yang bertugas merencanakan dan m i hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan d dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pen

dalah sebagaimana yang ditegaskan dalam Undang-Un m Pendidikan Nasional, yaitu:

a kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dose tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain y

erpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

ait dengan tenaga kependidikan pada jenjang pendidika salahan yang selalu membayangi, salah satunya adala i kelayakan guru mengajar. Menurut Badan Penelitan da ahun 2010 guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat ta 87.30%, (2) guru SMA negeri dan swasta 80.26%, d i menjadi tantangan besar bagi penyelenggara pendidik

taraf yang benar-benar profesional.

ang kualitas guru BK di Indonesia terungkap dalam pe ang dilakukan pada lingkungan pakar konseling perguru litian ini menunjukkan bahwa : (1) tingkat kinerja aktual ngkat sedang (67,61%), (2) tingkat kinerja aktual ko di tingkat tinggi (70,13%), sedangkan guru BK dengan

).

manusia, indeks pengembangan getahuan bangsa atau pendidikan ambaran output dari sistem dan

proses kegiatan belajar peserta ebagai 5-H (harus, hapal, hampa, anya 5-D (datang, duduk, diam, nuansa proses kegiatan belajar

lusan siswa dari tahun ke tahun e kelulusan siswa dalam Ujian yang dicapai itu menimbulkan

yontek saat ujian menggejala di rta didik pada umumya masih ya lembaga-lembaga bimbingan lulus ujian nasional, tentu yang al?, (3) sarana dan prasarana g muncul adalah apakah proses

besar bagi stakeholder dunia gara, sebab banyak faktor-faktor ktor yang mempengaruhi mutu , dan (3) peran serta masyarakat. abaikan faktor yang lain) untuk

Nasional ditegaskan bahwa: melaksa-nakan proses dan pelatihan, serta endidik pada perguruan

Undang Nomor 20 Tahun 2003

sen, konselor, pamong yang sesuai dengan

ikan dasar dan menengah, yaitu alah kualitas guru di Indonesia, dan Pengembangan Departemen kat sekolah menengah, yaitu: (1) , dan (3) guru SMK negeri dan idikan untuk terus meningkatkan

(3)

Dalam upaya profesiona program Penilaian Kinerja Gu berlaku, yang menjamin terjad dituangkan dalam Peraturan M Tahun 2009 tentang Jabatan F untuk tiap butir kegiatan tugas

Secara etimologi, kinerja L.A.N (Sedarmayanti, 2009:50 pelaksanaan kerja, pencapaian bahasa Inggris (Peter Salim, pertunjukan, dan pelaksanaan dapat pula dimaknai sebagai “a Dalam rangka melacak k organisasi, diperlukan adanya menyelesaikan maslah yang t produktivitas, serta menrancan Terkait dengan pengelola pendidikan pada satuan kerja ( Kinerja Profesional dengan p sekolah/madrasah.

Para pendidik profesional menepati tanggung jawab prof bidang kerja tertentu pada pengorganisasian (organizing) yaitu tindak lanjut

Senada dengan hal terse penilaian kinerja, untuk menge waktu dan akurat dan untuk me Sementara menurut Gom sebelumnya (to reward past p datang (to motivate future per kinerja ini dapat digunakan un tugas-tugas tertentu.

Suksesnya pelaksanaan P kesiapan ini yang terpenting a dan sikap yang memadai meng menilai, seperti apa hasil yang memenuhi standar atau jika tid Kesiapan berasal dari k Indonesia (2003) “kesiapan a kesiapan berhubungan erat de Slameto (1995:113) menyataka untuk memberikan respons/jawa

Dalam kamus Konseling adalah kesiapan fisik, fisiologi “kesiapan” adalah kata lain (misalnya, pekerja, murid, k kesiapan adalah kesediaan untu

Berdasarkan informasi ya Bara Provinsi Sumatera Utara, Hal ini diasumsikan oleh penu pernyataan guru BK tentang pe

nalisasi guru yang paling baru saat ini, pemerintah Guru (selanjutnya disingkat PKG), yang dilaksanakan jadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua j

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R n Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dijelaskan b as utama dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, d rja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Seb :50) bahwa “performance diterjemahkan menjadi kiner ian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja , 1987:1386) “kinerja atau performance dimaknai seb an kontrak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan “achievement” yang berarti hasil, atau prestasi, atau pen k kemajuan kinerja, mengidentifikasi kendala, dan me a komunikasi kinerja yang berlangsung terus menerus, g terjadi. Karena alasan sebenarnya mengelola kinerja

ang bangun kesuksesan bagi setiap pekerja.

lola kinerja, Prayitno (2009:476) menjelaskan bahwa pe ja (misalnya di sekolah/madrasah) diselenggarakan deng n pengawasan/pembinaan yang efektif baik dari pih

nal sangat berkepe-ntingan dengan pola yang dimaksudk rofesinya. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa pengelolaa a dasarnya terfokus pada empat pilar kegiatan, ya ing), pelaksanaan (actuating), dan pengontrolan (contro

rsebut, Bernardin & Russell (Ruky, 2001:8) menyata ngelola dan memperbaiki kinerja karyawan untuk memb mempertinggi kualitas produksi dan jasa perusahaan sec Gomes (2003:135) penilaian kinerja mempunyai tuju t performance) dan untuk memotivasi demi perbaikan performance improvement), serta informasi-informasi untuk kepentingan pemberian gaji, kenaikan gaji, promo

n PKG perlu ditunjang dengan kesiapan yang matang d g adalah guru BK atau konselor perlu memiliki penget engenai tujuan penilaian, apa yang dinilai, bagaimana p ng mungkin diperoleh, dan bagaimana implikasi jika be tidak memenuhi standar.

kata “siap” mendapat awalan ke- dan akhiran an. adalah suatu keadaan bersiap-siap untuk mempersiap dengan proses, cara, perbuatan, menyiapkanatau menye akan “Kesiapan adalah keseluruhan kondisiseseorang/in /jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

ng dan Psikoterapi (Andi Mappiare A.T, 2006:272) dij gis, dan psikologis subjek untuk bereaksi atau merespon in dari ‘kesiapan tugas’ (task readliness), yaitu men klien untuk melaksanakan tugas). Selanjutnya Has ntuk melakukan sesuatu.

yang didapatkan dari guru BK di beberapa SMA dan SM ra, sosialisasi ataupun akses informasi tentang PKG ma nulis akan berimbas kepada kesiapan mereka menghada pengetahuan, persepsi, pemahaman dan sikap mereka te

ah akan mulai memberlakukan kan sesuai dengan aturan yang a jenjang pendidikan. Aturan ini n Reformasi Birokrasi Nomor 16 n bahwa PKG adalah penilaian , dan jabatan.

Sebagaimana dikemukakan oleh erja, juga berarti prestasi kerja, rja”. Selanjutnya, dalam kamus sebagai perbuatan, pelaksanaan, an bersama”. Selain itu, kinerja pencapaian.

memberi informasi dalam suatu s, sehingga dapat mencegah dan rja adalah untuk meningkatkan

pengelolaan kegiatan pelayanan ngan pola Pengelolaan Barbasis ihak interen maupun eksteren

udkan itu apabila mereka hendak laan dalam bidang kegiatan atau yaitu perencanaan (planning), trolling), ditambah pilar kelima,

atakan bahwa: “Perlu diadakan mbuat keputusan staf yang tepat

ecara keseluruhan”.

juan untuk me-reward kinerja n kinerja pada masa yang akan si yang diperoleh dari penilaian mosi, pelatihan dan penempatan

g dan memadai. Terkait dengan getahuan, pemahaman, persepsi, a proses pengukuran, siapa yang berhasil memperoleh nilai yang

n. Dalam kamus besar Bahasa iapkan sesuatu”. Dalam hal ini nyediakan sesuatu. Selanjutnya /individu yang membuatnya siap .

dijelaskan,readiness(kesiapan) pon, selanjutnya dikelaskan pula enunjuk pada kesiapan orang Hasan (2002:1009) menjelaskan

SMK Negeri di Kabupaten Batu masih sangat minim didapatkan. adapi PKG. Ini dapat dilihat dari

(4)

Selain itu data yang dit menunjukkan bahwa kualifika guru BK yang tidak berlatar diangkat dan bertugas pada s kesiapan mereka menghadapi p

Dalam tataran nasional P Asosiasi Bimbingan dan Kons waktu Desember 2011 samp mengisyaratkan kerisauan par menurut penulis kerisauan in persepsi, dan sikap mengenai menilai, seperti apa hasil yang memenuhi standar atau jika tid Berdasarkan uraian feno melakukan penelitian tentang mereka terhadap PKG, dan pe pendidikan serta hubungan anta

METODOLOGI

Tujuan penelitian ini ada BK) dalam menjalani Penila penelitian adalah seluruh guru yang berjumlah 33 orang.

Instrumen yang digunaka BK menjalani PKG digunaka sedang, rendah dan sangat r menggunakan teknik statistik u One Way Anova(komparatif le Correlation Product Moment.

ditemukan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Batu B ikasi akademik yang menjadi prasyarat dalam PKG be ar belakang kualifikasi pendidikan non-BK dan belum a satuan-satuan pendidikan yang ada, hal ini diasums

i pemberlakuan PKG.

l PKG ini menjadi topik yang paling sering dibicarakan onseling Indonesia (ABKIN) di Facebook, ditemukan 4 pai dengan Juni 2012 yang membicarakan tentang para guru BK dalam menghadapi PKG, dari beberapa

ini antara lain disebabkan oleh kurang memadainy nai tujuan penilaian, apa yang dinilai, bagaimana pro

ng mungkin diperoleh, dan bagaimana implikasi jika be tidak memenuhi standar.

nomena dan gejala di atas serta pandangan para ahli, ng kesiapan guru BK menjalani PKG yang meliputi ku perbedaannya berdasarkan variabel jenis kelamin, unit

ntara kualitas pemahaman dan sikap terhadap PKG.

dalah untuk mengungkapkan kesiapan guru bimbingan nilaian Kinerja Guru dengan menggunakan metode ru BK di SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Batu B

kan adalah skala modelSemantic Differential.Untuk m kan norma kategorisasi, yaitu kategori sangat tinggi, ti t rendah (kriteria kualitas kurang baik). Data tentang k uji bedaMann Whitney U(komparatif dua sampel ind f lebih dua sampel independen), sedangkan untuk meliha

t.

AN

haman guru BK menjalani PKG tercantum pada Tabel 1 Tabel 1.

kapitulasi Kualitas Pemahaman Guru BK terhadap P

f % f % f % f % f % belum terpenuhi, masih banyak lum ada satupun konselor yang msikan akan berimbas terhadap

kan, dalam jejaring sosial group n 45 topik diskusi dalam kurun ng PKG. Isi dan arah diskusi apa topik diskusi yang diamati inya pengetahuan, pemahaman, proses pengukuran, siapa yang berhasil memperoleh nilai yang

li, maka dalam hal ini, peneliti kualitas pemahaman dan sikap nit tugas, masa kerja, kualifikasi

n dan konseling (disingkat guru de deskriptif-kuantitatif.Subjek tu Bara Provinsi Sumatera Utara

melihat kualitas kesiapan guru i, tinggi (kriteria kualitas baik), ang perbedaan dianalis dengan independen), danKruskal Wallis lihat hubungan digunakan rumus

(5)

Berdasarkan Tabel 1 di at pemahaman terhadap PKG, se tinggi) hingga kurang baik (ka (24,24%) yang berada pada kr kurang baik.

Guru BK perempuan me posisi kriteria kualitas baik ber S-I BK (18,18%) dan diikuti berdasarkan masa kerja kriteri (18.18%) kemudian diikuti ole tugas pada kriteria kualitas bai BK SMK (3,03%).

Kondisi sikap guru BK te

Re

Berdasarkan Tabel 2 di sikap terhadap PKG secara um hingga kriteria kualitas kurang orang (6,06%) yang berada p kualitas kurang baik.

Guru BK laki-laki memili pada kriteria kualitas kurang pertama diduduki oleh guru BK Non-BK dengan posisi yang s guru BK dengan masa kerja 0 tahun (3,03%), selanjutnya be pertama (18,18%) sedangkan g Perbedaan kualitas pema kualifikasi pendidikan hasilnya

i atas, dapat dijelaskan kondisi kesiapan guru BK menjal secara umum bervariasi mulai dari krieria kualitas bai (kategori sedang, rendah dan sangat rendah). Dari 33 o kriteria kualitas baik. Sedangkan 25 orang (75,76%)

memiliki kriteria kualitas baik (12,12%) sama dengan berdasarkan kualifikasi pendidikan pertama diduduki ole uti oleh kualifikasi D-III BK dan S-I Non-BK dengan iteria kualitas baik pertama diduduki oleh guru BK den

oleh guru BK dengan masa kerja 12–23 tahun (3,03%) baik guru BK SMA berada pada posisi pertama (21,21%

terhadap PKG hasilnya terlihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2.

Rekapitulasi Kondisi Sikap Guru BK terhadap PKG

di atas, dapat dijelaskan kondisi kesiapan guru BK men umum bervariasi, mulai dari kriteria kualitas baik (kate ng baik (kategori sedang, rendah dan sangat rendah). Da pada kriteria kualitas baik. Sedangkan 31 orang (9

iliki kriteria kualitas baik (6,06%) sedangkan guru BK g baik (51,52%), posisi kriteria kualitas baik berdas BK dengan kualifikasi S-I BK (12,12%) dan diikuti oleh g sama (3,03%), berdasarkan masa kerja kriteria kualita a 0–11 tahun (15.15%) kemudian diikuti oleh guru BK berdasarkan unit tugas pada kriteria kualitas baik gur n guru BK SMK seluruhnya berada pada kriteria kualitas ahaman guru BK terhadap PKG berdasarkan variabel ya dapat dilihat pada tabel berikut.

f % f % f % f % f %

jalani PKG berdasarkan kualitas baik (kategori sangat tinggi dan 3 orang guru BK hanya 8 orang ) berada pada kriteria kualitas

an guru BK laki-laki (12,12%), oleh guru BK dengan kualifikasi gan posisi yang sama (3,03%), engan masa kerja 0 – 11 tahun %), selanjutnya berdasarkan unit 1%) kemudian diikuti oleh guru

KG

enjalani PKG berdasarkan skor ategori sangat tinggi dan tinggi) Dari 33 orang guru BK hanya 2 (93,94%) berada pada kriteria

K perempuan seluruhnya berada dasarkan kualifikasi pendidikan leh kualifikasi D-III BK dan S-I litas baik pertama diduduki oleh BK dengan masa kerja 12– 23 guru BK SMA berada di posisi litas kurang baik (27,27%).

(6)

Perbedaan Kualitas Pem

Dari Tabel 3 di atas dapa lebih tinggi dibandingkan deng yaitu -0,397 dan nilai sig.2-ta Berdasarkan unit tugas rangkin (18,02 > 14,28), selanjutnya nil karena itu hasil uji tidak signifi

Selanjutnya, berdasarkan lebih tinggi dibandingkan deng 2,370 dan nilai sig.2-tailed ada

Perbedaan kualitas pema dilihat pada tabel berikut.

Perbedaan Kualit

Berdasarkan tabel di atas tahun lebih tinggi dibandingka 15,50) selanjutnya nilaiP-valu

Su-Var

a.

Laki-b. Pe

a. SM

b. SM

a. S1

b. S Kualifikasi 2

3

Varia

Jenis Kelam

Unit Tugas No.

1

M No.

1

Tabel 3.

emahaman Guru BK terhadap PKG berdasarkan Jen Kualifikasi Pendidikan

pat dijelaskan berdasarkan jenis kelamin rangking nilai engan guru BK laki-laki (17,65 > 16,31), selanjutnya n 2-tailed adalah 0,691 > 0,05, karena itu hasil uji tida king nilai rata-rata guru BK SMA lebih tinggi dibandi nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -0,992 dan nilai sig nifikan secara statistik.

an kualifikasi pendidikan rangking nilai rata-rata guru B engan S1-Non-BK (18,38 > 10,85), selanjutnya nilai sta dalah 0,018<0,05, karena itu hasil uji signifikan secara s mahaman guru BK terhadap PKG berdasarkan variabe

Tabel 4.

alitas Pemahaman Guru BK terhadap PKG berdasar

tas, dapat dijelaskan bahwa rangking nilai rata-rata guru kan dengan guru BK dengan masa kerja 0-11 tahun dan alue= 0,841> α = 0,1, karena itu hasil uji tidak signifika

Variabel Nilai MannWhitney U Nilai Uji Z

ki-Laki 16 16,31

Perempuan 17 17,65

SMA 24 18,02

SMK 9 14,28

S1 – BK 16 18,38

S1 Non-BK 13 10,85 asi Pendidikan

50 -2,37

83,5 -0,992

riabel/

lamin

as

N Rangking

Rata-Rata

Tes Statistik

125 -0,397

Su-Variabel Nilai

Chi-square

Signifikan si

a. 0 – 11 thn 19 17,34

b. 12 – 23 thn 9 15,5

c. ≥ 24 thn 5 18,4 Masa Kerja

N Rangking Rata-Rata

0,346 0,841

Variabel/ Tes Statistik

Jenis Kelamin, Unit Tugas,

ilai rata-rata guru BK perempuan a nilai statistik uji Z yang kecil, tidak signifikan secara statistik. dingkan dengan guru BK SMK sig.2-tailed adalah 0,321 > 0,05,

u BK dengan kualifikasi S-1 BK i statistik uji Z yang kecil yaitu

-a st-atistik

abel masa kerja, hasilnya dapat

sarkan Masa Kerja

uru BK dengan masa kerja≥ 24 an 12-23 tahun (18,40 > 17,34 > ikan secara statistik.

i Z Signifikansi

0,018 0,321 tik

0,691

(7)

Perbedaan sikap guru BK dilihat pada tabel berikut.

Perbedaan Sikap Guru BK te

Dari Tabel 5 di atas, dapa lebih tinggi dibandingkan den yaitu -0,397 dan nilai sig.2-ta Berdasarkan unit tugas rangkin (17,56 > 15,50), selanjutnya n karena itu hasil uji tidak sign guru BK dengan kualifikasi S nilai statistik uji Z yang kecil signifikan secara statistik.

Perbedaan sikap guru BK berikut.

Perbedaa

Berdasarkan tabel di atas, tahun lebih tinggi dibandingka 12,00) selanjutnya nilaiP-valu Su

a.

b.

a.

b.

a.

b. V

3 2

Jenis K

Unit Tu

Kualifi No.

1

M No.

1

BK terhadap PKG berdasarkan variabel jenis kelamin

Tabel 5.

terhadap PKG berdasarkan Jenis Kelamin, Unit Tu

apat dijelaskan berdasarkan jenis kelamin rangking nilai engan guru BK laki-laki (17,65 > 16,31), selanjutnya n 2-tailed adalah 0,691 > 0,05, karena itu hasil uji tida king nilai rata-rata guru BK SMA lebih tinggi dibandi nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -,547 dan nilai sig ignifikan secara statistik.Berdasarkan kualifikasi pendid i S1-BK lebih tinggi dibandingkan dengan S1-Non-BK

cil yaitu -,571 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,568 > 0,

BK terhadap PKG berdasarkan variabel masa kerja has

Tabel 6.

aan Sikap Guru BK terhadap PKG berdasarkan Ma

tas, dapat dijelaskan bahwa rangking nilai rata-rata guru kan dengan guru BK dengan masa kerja 0-11 tahun da alue= ,451 >α = 0,1, karena itu hasil uji tidak signifikan

Su-Variabel Nilai Mann

Whitney U Nil

. Laki-Laki 16 16,31

. Perempuan 17 17,65

. SMA 24 17,56

. SMK 9 15,5

. S1-BK 16 15,81 . S1-Non-BK 13 14

Variabel/

94,5

-is Kelamin

Tugas

lifikasi Pendidikan

91

-N Rangking

Rata-Rata

Tes

125

-Su-Variabel Nilai

Chi-square Si

a. 0 – 11 thn 19 17,76

b. 12 – 23 thn 9 18,17

c. ≥ 24 thn 5 12 Masa Kerja

N Rangking

Rata-Rata

1,592 Tes Stati Variabel/

in dan unit tugas hasilnya dapat

Tugas, Kualifikasi Pendidikan

ilai rata-rata guru BK perempuan a nilai statistik uji Z yang kecil tidak signifikan secara statistik. dingkan dengan guru BK SMK sig.2-tailed adalah 0,585 > 0,05, didikan rangking nilai rata-rata K (15,81 > 14,00), selanjutnya 0,05, karena itu, hasil uji tidak

hasilnya dapat dilihat pada tabel

asa Kerja

ru BK dengan masa kerja 12-23 dan≥ 24 tahun(18,17 > 17,76 > an secara statistik.

Nilai Uji Z Signifikansi

0,568 -0,547 0,585

-0,571

es Statistik

-0,397 0,691

Signifikansi

(8)

Hubungan antara kualitas berikut.

Hubungan an

Dari tabel di atas dapat d 0,334. Ternyata harga r hitung bahwa terdapat hubungan yang

PEMBAHASAN

Temuan penelitianpertama PKG yang berada pada kriteria baik merupakan sebagian besa dan unit tugas guru BKtidak te kategori rendah. Sedangkan be signifikan, dengan angka rata-dengan guru S1-Non BK.

Perbedaan kualitas pema penelitian ini menggambarka pemahaman yang lebih baik di kenyataan bahwa guru BK den dipersiapkan (dididik dan dila tugas dan fungsinya sebagai kualifikasi pendidikan S1-No memiliki seperangkat pemaha konsekwensi guru BK denga penilaian dalam PKG.

Selain itu, rendahnya kua dipengaruhi oleh berbagai kon minimnya sosialisasi yang dite jika dibiarkan dapat berimbas t Temuan penelitiankedua secara umum sikap Guru BK te kecil yang berada pada kriteria pendidikan, masa kerja, dan cenderung pada kategori renda Kondisi tersebut di atas te sebagai upaya profesionalisasi bahwa pelaksanaan PKG dima mewujudkan guru dan guru B kualitas layanan profesi yang b

Diharapkan dengan sikap sukses dan mendapatkan hasil

X = Pe

Y = Sik Va

litas pemahaman dan sikap guru BK terhadap PKG has

Tabel 7.

antara Kualitas Pemahaman dan Sikap Guru BK ter

t dijelaskan bahwa dengan taraf kepercayaan 95% dan ng lebih besar dari harga r tabel (0,407 > 0,334), deng ng signfikan antara variabel X dan variabel Y

tama, mengung-kapkan bahwa secara umum kualitas pe ria kualitas baik sebesar 24,24% sedangkan yang berada sar dari mereka (75,76%). Kemudian berdasarkan varia k terdapat perbedaankualitas pemahaman dengan angk berdasarkan kualifikasi pendidikan S1-BK dan S1 Non ta-ratanya guru BK dengan kualifikasi pendidikan S1-B

ahaman guru BK berdasarkan kualifikasi pendidikan rkan bahwa guru BK dengan kualifikasi pendidika dibandingkan dengan guru BK dengan kualifikasi S1-No dengan kualifikasi pendidikan S1-BK pada masa pendid

ilatih) untuk memiliki seperangkat pemahaman dan ko ai pengampu pelayanan BK pada satuan pendidikan, Non-BK pada masa pendidikannya tidak secara spesif ahaman dan kompetensi sebagai pengampu pelayanan gan kualifikasi S1-BK akan lebih memahami dan m

ualitas pemahaman guru BK terhadap PKG yang terung ondisi, antara lain banyaknya guru BK dengan kualifi iterima oleh guru BK pada umumnya. Kondisi kualitas s terhadap proses maupun hasil pelaksanaan PKG nantin ua, yaitu kesiapan guru BK menjalani PKG pada aspe

terhadap PKG berada pada kriteria kualitas kurang bai ria kualitas baik (6,06%). Selanjutnya berdasarkan varia n unit tugas guru BK tidak terdapat perbedaan sika dah.

s tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap fungsi da asi guru, dalam hal ini khususnya guru BK. Dalam Ped maksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebalik u BK yang profesional, karena harkat dan martabat s g bermutu.

ap yang baik, guru BK akan mampu mengikuti keselur asil yang valid dan reliabel atas kualitas kompetensi

r tabel

( N = 33, α = 0,05)

Pemahaman

Sikap

Variabel Nilai Koefisien Korelasi (rxy)

Keterangan

0,407 0,334 signifikan

asilnya dapat dilihat pada tabel

terhadap PKG.

an N = 33, maka harga r tabel = engan demikian dapat dikatakan

pema-haman guru BK terhadap ada pada kriteria kualitas kurang riabel jenis kelamin, masa kerja, gka rata-ratanya cenderung pada Non-BKterdapat perbedanyang 1-BK lebih tinggi dibandingkan

n seperti yang terungkap dalam ikan S1-BK memiliki kualitas -Non-BK. Hal ini terkait dengan didikan di perguruan tinggi telah kompetensi yang sesuai dengan n, sebaliknya, guru BK dengan esifik dididik dan dilatih untuk an BK. Kondisi ini membawa menguasai seperangkat materi

ungkap dalam penelitian ini juga lifikasi pendidikan Non-BK dan litas pemahaman yang rendah ini

tinya.

pek sikap, menunjukkan bahwa baik (93,94), dan hanya sebagian ariabel jenis kelamin, kualifikasi ikap dengan angka rata-ratanya

dan tujuan dari penilaian kinerja edoman PKG (2010) dijelaskan aliknya PKG dilaksanakan untuk t suatu profesi ditentukan oleh

(9)

menjadi bahan evaluasi atas k pemahaman yang rendah pula hasil PKG yang dicapai, dan menjadi tenaga profesional.

Temuan penelitian ketig pemahaman dan sikap guru pemahaman berhubungan lang bersifat kausal, yaitu semakin sikap yang dimiliki guru BK t rendahnya pemahaman dan sik hasil dalam menjalani PKG.

Kesiapan guru BK menja PKG. Sebagai prasyarat dalam aspek pemahaman dan sikap menjalani PKG.

Pelaksanaan PKG adalah kinerjanya. Terkait dengan ko dengan pemahaman dan sikap diharapkan memiliki pandanga terkait PKG, antara lain :

1. Sosialisasi panduan, se diharapkan memahami rangkaian dari upaya p upaya untuk mengetahu 2. Pengarahan dari pimpin penting dalam proses p memberikan pengaraha persiapan dan menyusun 3. Guru BK sebagai sal

berkewajiban menguas melaksanakan proses p pembimbingan, mengev dan melaksanakan tinda 4. Prosedur untuk suskes yang terkait dengan P ditetapkan. Terkait den antara lain,: (1) memah pembinaan dan pengem dijabarkan dalam bentu penilaian, (4) membe melaksanakan proses pe 5. Pengorganisasian, kese

berjalan dengan maksim matis dan komprehensif pokok dan fungsi pihak menetapkan rencana k kegiatan yang telah dir atas kegiatan yang telah Dengan upaya dan arah terhadap PKG. Sehingga mua profesionalisasi guru.

s kinerjanya selama ini. Sebaliknya, dengan kualitas si ula, kondisi ini akan akan memberikan kontribusi seca

n berdampak kurang baikbagi pengembangan karir gu

tiga mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yan u BK terhadap PKG. Dalam penelitian ini terungka ngsung dengan rendahnya sikap guru BK terhadap PK in rendah kualitas pemahaman guru BK terhadap PKG K terhadap PKG, dan sebaliknya.Seperti yang telah diu sikap guru BK dalam menjalani PKG dapat berimbas k G.

njalani PKG merupakan suatu kondisi predisposisi dala lam pengukuran dan peningkatan kualitas kinerja, kem

p akan sangat menentukan kualitas tindakan, proses, d

lah untuk perbaikan kondisi masa depan, khususnya p kondisi sebagaimana telah dikemukakan dalam temu kap guru BK terhadap PKG, seluruh pihak-pihak yang gan ke depan tentang pelaksanaan PKG. Hal-hal yang be

sebelum menjalani proses PKG seluruh pihak yang mi secara utuh dan menyeluruh terkait dengan kons

profesionalisasi guru. Mengikuti pelaksanaan sosialis hui dan memahami secara secara utuh dan menyeluruh t pinan,kepala sekolah sebagai pimpinan satuan pendidika

s pelaksanaan PKG. Dalam menjalankan perannya in han demi suksesnya proses pelaksanaan PKG, penga sun program rencana kerja, pelaksanaan, serta tindak lan salah satu sosok yang akan dinilai kinerjanya haru asai materi-materi yang akan dinilai dalam PKG. M s pembimbingan bagi guru BK meliputi kegiatan mere

gevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis h dak lanjut hasil pembimbingan

es menjalani PKG, dalam mencapai proses dan hasil y PKG mesti memahami dan melaksanakan proses s dengan kesiapan menjalani PKG ada beberapa upaya-ahami pedoman PKG, terutama tentang sistem PKG dan embangan profesi guru, (2) memahami pernyataan kom ntuk indikator kinerja, (3) memahami penggunaan in beritahukan rencana pelaksanaan kepada semua p penilaian sesuai rencana dan prosedur yang telah ditetap

seluruhan arah ke depan terkait dengan kesiapan dalam simal dan mungkin akan berjalan tanpa arah apabila tidak

sif. Pengorganisasian dalam rangka kesiapan menjalani ak-pihak terkait di sekolah secara umum meliputi : (1) m kegiatan ter-kait dengan kesiapan guru BK menjal direncanakan dan ditetapkan, (3) mengevaluasi sejauh lah dilaksanakan.

h ke depan di atas, diharapkan guru BK memiliki pem uaranya tercipta suatu kondisi yang siap dalam meny

sikap yang rendah, dan dengan ecara langsung pada proses dan guru BK yang diharapkan akan

yang signifikan antara kualitas kap bahwa rendahnya kualitas KG. Hubungan yang terjadi ini KG maka semakin rendah pula iuraikan pada bagian terdahulu, s kepada proses dan pencapaian

alam menghadapi pemberlakuan matangan kesiapan, baik dalam s, dan hasil yang dicapai dalam

a perbaikan mutu guru BK dan muan penelitian ini, berkenaan ang terkait khususnya guru BK berkaitan dengan arah ke depan

ng terkait khususnya guru BK onsep PKG sebagai salah satu lisasi panduan PKG merupakan h terhadap konsep PKG

ikan memiliki peran yang sangat ini, kepala sekolah diharapkan ngarahan ini bermanfaat dalam lanjutnya terkait PKG

arus memahami dan sekaligus Materi penilaian kinerja dalam erencanakan dan melaksanakan is hasil evaluasi pembimbingan,

il yang maksimal seluruh pihak sesuai dengan prosedur yang ya-upaya yang dapat dilakukan dan posisi PKG dalam kerangka kompetensi guru BK yang telah instrumen PKG dan tata cara pihak yang terkait, dan (5) tapkan

lam menjalani PKG tidak akan tidak diorganisasikan secara siste-ani PKG ini terkait dengan tugas ) merencanakan, menyusun, dan jalani PKG, (2) melaksanakan h mana kemajuan yang didapat

(10)

Temuan penelitian yang t evaluasi atas kinerja guru BK wilayah atau lokasi yang dit dilaksanakan secara serentak daerah, seperti yang telah dikem

Berbagai gejala yang dim dan belum terpenuhinya kua diasumsikan oleh penulis jug menjalani PKG.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan dan

Secara umum kualitas pem Bara berada pada kriteria kua tidak terdapat perbedaan, sed dimana nilai rata-rata guru BK Secara umum sikap guru BK d kriteria kualitas kurang baik, d kualifikasi pendidikan, dan ma guru BK terhadap PKG di SM pemahaman guru BK maka sem Berdasarkan hasil peneliti beberapa saran yang diajukan s

Bagi guru BK agar me mengikuti musayawarah guru diri untuk mengikuti studi lanju BK dalam menghadapi PKG memfasilitasi musyawarah gur studi lanjutan. Bagi Dinas mempersiapkan guru BK dalam workshop, seminar, dan sebaga BK pada satuan pendidikan, h linear dengan bidang dan setti adalah Sarjana (S1) BK. Pene berkenaan pengembangan da berdasarkan aspek keterampila

DAFTAR RUJUKAN

Abdul Murad. (2005). “Stan Kompetensi di Lingk Disertasi diakses dari:

Abu Ahmadi. (1999).Psikolog

A. Muri Yusuf. (1996).Teknik

____________. (2005a).Dasar

____________. (2005b).Metod

.(2013). Metod Padang.

g telah dibahas di atas tentu saja akan sangat bermanfa BK selama ini serta kaitannya dengan kesiapan menja diteliti oleh peneliti, tetapi juga bagi wilayah atau d

k di seluruh Indonesia juga menampakan berbagai g kemukakan pada latar belakang masalah penelitian ini. dimaksud antara lain adalah minimnya akses informasi kualifikasi pendidikan yang menjadi prasayarat PK juga akan memberikan pengaruh terhadap rendahnya

an pembahasan hasil penelitian maka dapat dikemukakan

pemahaman guru BK dalam menjalani PKG di SMAN d ualitas kurang baik. Berdasarkan variabel jenis kelamin sedangkan berdasarkan kualifikasi pendidikan terdapa BK dengan kualifikasi S-1 BK lebih tinggi dibandingka K dalam menjalani PKG di SMAN dan SMKN se-Kabu

, dan tidak terdapat perbedaan sikap berdasarkan varia masa kerja. Terdapat hubungan yang signifikan antara k SMAN dan SMKN se-Kabupaten Batu Bara. Hal ini b semakin baik pula sikap mereka terhadap PKG, dan seba elitian, pembahasan, dan kesimpulan serta implikasi n sebagai tindak lanjut penelitian ini. yaitu sebagai berik meningkatkan kualitas kompetensi dan kinerjanya me ru dan guru BK, seminar dan pelatihan, serta berkeing

njutan. Bagi Kepala Sekolah, agar mengupayakan penin KG sekaligus peningkatan kualitas kompetensi mel guru dan guru BK, mendorong dan memotivasi guru d as Pendidikan, untuk segera merumuskan dan m lam menghadapi PKG dengan berbagai program seperti againya. Dalam hal pengangkatan secara resmi guru BK , harus berdasarkan ketentuan dan bidang keahlian sert ettingtugas masing-masing tenaga pendidik, dalam ha eneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dikembangka dan peningkatan kualitas kinerja guru BK, seper ilan dan sebagainya.

tandar Kualitas Kompetensi Konselor Profesional: S gkungan Pakar Konseling Perguruan Tinggi Negeri

ri: http://repository.upi.edu/

logi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

nik Analisis Data.Padang : Fakultas Ilmu Pendidikan Un

sar-dasar Evaluasi Pendidikan. Padang: UNP Press.

etodologi Penelitian. Padang: UNP Press

tode Peneliatan Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan.

nfaat dan berguna sebagai bahan njalani PKG. Tidak hanya bagi u daerah lain. PKG yang akan i gejala yang sama di berbagai i.

asi dan sosialisasi tentang PKG PKG. Kondisi-kondisi tersebut ya kualitas kesiapan guru BK

an simpulan sebagai berikut.

AN dan SMKN se-Kabupaten Batu min, unit tugas, dan masa kerja pat perbedaan yang signifikan, kan S-1 Non-BK dan D-III BK. abupaten Batu Bara berada pada riabel jenis kelamin, unit tugas, a kualitas pemahaman dan sikap i berarti, semakin baik kualitas baliknya.

i yang telah dikemukakan, ada rikut :

melalui berbagai upaya seperti nginan kuat dan mengupayakan ningkatan kualitas kesiapan guru elalui berbagai usaha seperti dan guru BK untuk mengikuti mengambil kebijakan dalam rti sosialisasi panduan, pelatihan, K sebagai pengampu pelayanan erta kualifikasi pendidikan yang hal ini untuk guru BK minimal kan melalui penelitian lanjutan erti mengungkapkan kesiapan

Studi Pengembangan Standar ri dan Konselor SMA Negeri”.

Universitas Negeri Padang.

(11)

Andi Mapiarre. A.T. (2006).K

Balitbang, Depdiknas. (2010) sa.kemdiknas.go.id/kb

Danang Sunyoto. (2009).Anali

Dirjen PMPTK. (2010).Buku 2

Educational, Scientific, and Cu Diakses dari: http://www.

F.C Gomes. (2003).Manajeme

Hasan Alwi, dkk. (2002).Kamu

Herman Nirwana. (1998). “P Konseling, dan Hubun Keguruan dan Ilmu Pe

Ilfiandra, Saripah, I., dan Agus pada Sekolah Meneng tory.upi.edu/

James L. Gibson. (2000).Org Erlangga.

Klaus M. Schwab. (2012). Th Dikases dari : http://www.

Nurnaninigsih. (2011). “Prog Deskriptif ke Arah Pe Tesis. Diakses dari: http

Peraturan Menteri Negara Pe tentang Jabatan Fu Pendayagunaan Apara

Peraturan Menteri Pendidikan Akademik dan Kompe

Peraturan Pemerintah Nomor 1

Peraturan Pemerintah Nomor 7

Peter Salim. (1993). Webters English Press.

Prayitno. (2009).Wawasan Pro

_______. (2010).Dasar Teori

_______. (2011).Upaya Meny Bimbingan dan Konse dan Pemerintah dalam FIP : Universitas Nege

Pusat Bahasa. (2003).Kamus B

Ruky. S.A. (2010). Sistem M Merancang dan Mera

Saefuddin Azwar. (2004). Met

.Kamus Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Raja Grafin

0).Publikasi Pene-litian: Kelayakan Guru Mengajar. Di /kbbi/

alisis Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta : MedPress

u 2: Pedoman Penelitian Kinerja Guru. Jakarta: Kemend

Cultural Organization. (2008).Education develop-ment ://www.unesco. org/new/en/education/

men Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Penerbit Andi.

amus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

“Persepsi Klien tentang Konseling, Keterampilan K bungan Keduanya dengan Pengungkapan Diri Klien”.T

Pendidikan Malang : Program Studi Bimbingan dan Ko

ustin, M. (2006). “Peningkatan Mutu Tata Kelola Layan engah Atas di Provinsi Jawa Barat”. (Publikasi Penelitia

Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke-5. C

The Global Competitiveness Report 2011-2012. Jenewa ://www.weforum.org/

rogram Pelatihan Peningkatan Kualitas Pribadi Kons Pengembangan Program Pelatihan Peningkatan Kuali i: http://repository.upi.edu/.

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birok Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, 2009. Ja aratur Negara dan Reformasi Birokrasi.

an Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 200 mpetensi Konselor, 2008. Jakarta: Depdiknas.

r 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan.

r 74 Tahun 2008 tentangGuru. 2008. Jakarta: Depdikna

rs New World Dictionary for Indonesia Users English

Profesional Konseling. Universitas Negeri Padang.

ri dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

nyiapkan Siswa Menghapi Ujian Nasional.Makalah dis nseling dengan tema “Peran Guru, Konselor, Kepala Sek am MembantuSiswa menghadapi Ujian Nasional yang Negeri Semarang.

s Besar Bahasa IndonesiaEdisi Ketiga.Jakarta: Depdikn

Manajemen Kinerja: Performance Management Sys eraih Kinerja Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utam

etode Penelitian.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

findo Persada.

r. Diakses dari:

http://pusatbaha-ess.

endiknas.

ment index. Paris: United Nations.

di.

n Komunikasi Konselor dalam .Tesis tidak diterbitkan. Institut Konseling.

yanan Bimbingan dan Konseling litian), diaksesdari:

http://reposi-. Cetakan ke-3http://reposi-. Jakarta: Penerbit

newa: World Economic Forum.

onselor SMA di Jakarta: Studi ualitas Pribadi Konselor SMA”.

irokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Jakarta: Kementerian Negara

008 tentang Standar Kualifikasi

n. 2005. Jakarta: Depdiknas.

nas.

lish Indonesian. Jakarta: Modern

disajikan pada Seminar Nasional ekolah, Orang Tua, Masyarakat, g Bebas, Jujur, dna Akuntabel”.

iknas.

(12)

______________. (2005).Peny

Sears, Freedman, J.L & Peplau Erlangga.

Sedarmayanti. (2009).Sumber

Slameto. (1995).Belajar dan F

Sugeng Hariyadi dkk. (2000). Konselor dalam Memb Semarang): Semarang

Sugiyono. (2010a).Statistika u

________. (2010b).Metode pe

Suharsimi Arikunto. (2002).Da

________________. (2006).P

Undang-Undang Nomor 20 T Pendidikan Nasional.

United Nation Development dari: http://www/undp

W.S Wingkel. (1996).Psikolog

enyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

lau. L.A. (1994).Psychology Sosial. Jilid 2. Alih Bahasa

er Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

n Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinek

0).Laporan Penelitian tentang “Persepsi Siswa SMA T emberikan Layanan Konseling Individual (Penelitia ng : IKIP Semarang Press. Diakses dari : http://digilib.u

a untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : A

.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksa

.Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan dan Praktik). Ja

0 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. al.

nt Programe. (2007).Human Development Index. New Yo dp. org/content/undp/en/ home.html

logi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Yogyakarta: Gram

jar, Offset cetakan ke V.

asa: Michael Adriyanto. Jakarta:

eka Cipta.

A Terhadap Tingkat Keefektifan litian di SMA Negeri se-Kodya

.unnes.ac.id

Alfabeta.

sara.

. Jakarta: Rineka Cipta.

al. 2003. Jakarta: Kementerian

w York: United Nations. Diakses

Gambar

Tabel 1.Rekakapitulasi Kualitas Pemahaman Guru BK terhadap P
Tabel 2.Rekapitulasi Kondisi Sikap Guru BK terhadap PKGRe
Tabel 3.
Tabel 5.
+2

Referensi

Dokumen terkait

7etensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya seara sempurna.7etensio urine adalah kesulitan

Based on the analysis of fi bre length mean values for the Obrenovac site, presented in Table 3, it can be concluded that the fi bre length mean value of 0.459 mm in the

Universitas Sumatera Utara.. Hasil Analisa Kromatografi Lapis Tipis. a) hasil KLT

meningkatnya minat belajar siswa setelah penggunaan media cergam pembelajaran matematika pada proses belajar mengajar yang sesungguhnya Untuk itu peneliti, ingin

Sebetulnya dengan adanya aplikasi e-Filing dan e-Billing baik wajib pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak akan sangat diuntungkan, beberapa hal yang dapat

Dalam dokumen HTML, elemen dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu elemen-elemen &lt; HEAD &gt; yang memberikan informasi tentang dokumen, seperti judul dokumen atau

Pada kondisi DPT berdiri di lereng asli yang diperbaiki dengan dua Counter Weight didapat hasil angka aman tanpa gempa sebesar 1,435 dan dengan gempa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Motivasi