dan Info Artikel:
Diterima 04/05/2013 Direvisi 12/06/2013 Dipublikasikan 30/06/2013
Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 83-94
Kesiapan Guru Bi
Menjalani Penilai
Mirza
1, Prayitno
2, Dah
123Fakultas Ilmu Pendidikan, Un
Abstract
The aim ofthis research is to Performance Assesment (TPA descriptive method.The subjec High Schools and State Voca number of the research subjec used in this research to measu technique of Mann Whitney U Wallis One Way Anova is used Product Moment to see the cor that the readiness scores of res
Keyword:Teacher’s Performa Understanding and Attitude
Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education(IICE) Multikarya Kons
PENDAHULUAN
Hasil penelitian United negara berkembang, pada tah Indonesia memperoleh indeks dilibatkan dalam penelitian itu dan Filipina.
Mutu pendidikan di Indo Organization (UNESCO), ya berkembang pada tahun 2008 Indonesia adalah 0,934 di bawa
Mutu pendidikan di Indo menurutWordl Economic Foru saing sesama negara ASEAN s
dan
Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 83-94
u Bimbingan dan Konseling
nilaian Kinerja Guru
aharnis
3, Universitas Negeri Padang
to reveal the readiness of guidance and counseling teac PA) at the quality of their understanding and attitude
ject of this research is all guidance and counseling te cational High School in Batu Bara District, North S jects is 33 persons. Semantic differential model scale asure the understanding and attitude of research subjec
U is used to compare the data of two independent sa sed to compare the data of more than two independent sa correlation of the data.Based on the results of data analy research subjects toward TPA are not in good category
mance Assessment, Guidance and Counseling Teacher, R
Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education(IICE) Multikarya Kons
d Nation Development Programe (UNDP) tentang ind tahun 2007 Indonesia berada pada peringkat ke-111 d
eks 0,734, dan jika Indonesia dibandingkan dengan itu, Indonesia berada pada peringkat ke-3 dari 4 negara
ndonesia juga dinyatakan oleh United Nation Educatio yaitu bahwa peringkat Indonesia dalam bidang pen 08, adalah 69 diantara 127 negara di dunia. Educatio wah Malaysia (0,945) dan Brunei Darussalam (0,965). donesia juga tercermin dari daya saing di tingkat intern orum, (2011-2012), berada di level 46 dari 142 negara. AN seperti Malaysia yang berada di urutan ke-21 dan Sing
dan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI)
Volume 1 Nomor 2, Juni 2013, Hlm 83-94
eachers toward Teacher’s de by using teachers at State Senior Sumatera Province. The le is the instrument being jects toward TPA.Statistic samples, and of Kruskal t samples, and Correlation alysis, it can be concluded ry
r, Readiness,
Copyright © 2013 IICE - Multikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselor Indonesia - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling and Education(IICE) Multikarya Kons
indeks pengembangan manusia 1 dari 158 negara yang diteliti. n negara-negara ASEAN yang ara ASEAN, di bawah Thailand
ational, Scientific, and Cultural pendidikan pada negara-negara ation Development Index (EDI) ).
Salah satu unsur utama d pendidikan dan daya saing SDM bangsa.Peringkat Indonesia da proses pendidikan Indonesia.
Lebih khusus lagi, terkait didik cenderung diwarnai oleh hardik, dan hukuman) oleh pe dengar, dan tidak peduli). Dap tersebut selalu mewarnai dunia
Mengenai kualitas hasil b mengalami peningkatan yang Nasional secara umum menc berbagai pertanyaan jika dikait Kondisi-kondisi di lapan berbagai daerah, tidak heran bernuansa 5-H oleh pendidik d belajar yang salah satu tujuan menjadi pertanyaan adalah a pendidikan yang belum mema pembelajaran bisa terjamin mu Berbagai permasalahan pendidikan, tidak hanya selalu lain yang luput dari perhatian pendidikan di Indonesia, yaitu Faktor yang kedua di atas men diupayakannya pendidik menja
Dalam UU No. 20 Tahun Pendidik merupakan ten pembelajaran, menilai melakukan penelitian dan tinggi.
Kualifikasi pendidik ada Pasal 1 Ayat 6 tentang Sistem P
Pendidik adalah tenaga belajar, widyaiswara, t kekhususannya, serta berp
Lebih khusus lagi, terkait guru, masih banyak permasal khususnya dapat dilihat dari ke Pendidikan Nasional, pada tahu guru SMP negeri dan swasta 8 swasta 81.16%. Kondisi ini m kualitas guru agar mencapai tar Gambaran umum tentang Abul Murad (2005), studi yang SMA Negeri. Hasil penelitian menyeluruh berada pada ting belakang konseling berada di berada di menengah (63,67%).
a dalam penentuan komposit indeks pengembangan ma DM seperti yang diuraikan di atas adalah tingkat penget dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah gam
.
kait dengan proses dan sistem pendidikan, kualitas pr eh nuansa apa yang disebut oleh Prayitno (2011:6) seba pendidik dan bermuara kepada peserta didik yang hany Dapat diprediksi bagaimana kualitas hasil belajar jika n
nia pendidikan Indonesia.
il belajar peserta didik, angka-angka persentase kelulus ng cukup signifikan. Pada tahun 2012, persentase k
ncapai angka 99,50%. Tingginya angka kelulusan ya aitkan dengan berbagai kondisi lapangan.
angan yang dimaksud di atas, yaitu: (1) praktik nyon an memang, sebab kualitas kegiatan belajar peserta k dan bermuara 5-Doleh peserta didik, (2) menjamurnya uannya adalah mempersiapkan peserta didik untuk lul apakah peran pendidik di sekolah belum maksimal madai di berbagai daerah, sekali lagi pertanyaan yang mutu dan kualitasnya?.
n yang dipaparkan di atas menjadi tanggungjawab b lu menyalahkan pemerintah selaku penyelenggara negar tian. Secara garis besar, menurut penulis ada tiga fakt
itu : (1) manajemen pendidikan, (2) kualitas pendidik, da enjadi fokus utama pemerintah saat ini (tanpa mengab njadi profesional.
un 2003 Pasal 39 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nas enaga profesional yang bertugas merencanakan dan m i hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan d dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pen
dalah sebagaimana yang ditegaskan dalam Undang-Un m Pendidikan Nasional, yaitu:
a kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dose tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain y
erpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
ait dengan tenaga kependidikan pada jenjang pendidika salahan yang selalu membayangi, salah satunya adala i kelayakan guru mengajar. Menurut Badan Penelitan da ahun 2010 guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat ta 87.30%, (2) guru SMA negeri dan swasta 80.26%, d i menjadi tantangan besar bagi penyelenggara pendidik
taraf yang benar-benar profesional.
ang kualitas guru BK di Indonesia terungkap dalam pe ang dilakukan pada lingkungan pakar konseling perguru litian ini menunjukkan bahwa : (1) tingkat kinerja aktual ngkat sedang (67,61%), (2) tingkat kinerja aktual ko di tingkat tinggi (70,13%), sedangkan guru BK dengan
).
manusia, indeks pengembangan getahuan bangsa atau pendidikan ambaran output dari sistem dan
proses kegiatan belajar peserta ebagai 5-H (harus, hapal, hampa, anya 5-D (datang, duduk, diam, nuansa proses kegiatan belajar
lusan siswa dari tahun ke tahun e kelulusan siswa dalam Ujian yang dicapai itu menimbulkan
yontek saat ujian menggejala di rta didik pada umumya masih ya lembaga-lembaga bimbingan lulus ujian nasional, tentu yang al?, (3) sarana dan prasarana g muncul adalah apakah proses
besar bagi stakeholder dunia gara, sebab banyak faktor-faktor ktor yang mempengaruhi mutu , dan (3) peran serta masyarakat. abaikan faktor yang lain) untuk
Nasional ditegaskan bahwa: melaksa-nakan proses dan pelatihan, serta endidik pada perguruan
Undang Nomor 20 Tahun 2003
sen, konselor, pamong yang sesuai dengan
ikan dasar dan menengah, yaitu alah kualitas guru di Indonesia, dan Pengembangan Departemen kat sekolah menengah, yaitu: (1) , dan (3) guru SMK negeri dan idikan untuk terus meningkatkan
Dalam upaya profesiona program Penilaian Kinerja Gu berlaku, yang menjamin terjad dituangkan dalam Peraturan M Tahun 2009 tentang Jabatan F untuk tiap butir kegiatan tugas
Secara etimologi, kinerja L.A.N (Sedarmayanti, 2009:50 pelaksanaan kerja, pencapaian bahasa Inggris (Peter Salim, pertunjukan, dan pelaksanaan dapat pula dimaknai sebagai “a Dalam rangka melacak k organisasi, diperlukan adanya menyelesaikan maslah yang t produktivitas, serta menrancan Terkait dengan pengelola pendidikan pada satuan kerja ( Kinerja Profesional dengan p sekolah/madrasah.
Para pendidik profesional menepati tanggung jawab prof bidang kerja tertentu pada pengorganisasian (organizing) yaitu tindak lanjut
Senada dengan hal terse penilaian kinerja, untuk menge waktu dan akurat dan untuk me Sementara menurut Gom sebelumnya (to reward past p datang (to motivate future per kinerja ini dapat digunakan un tugas-tugas tertentu.
Suksesnya pelaksanaan P kesiapan ini yang terpenting a dan sikap yang memadai meng menilai, seperti apa hasil yang memenuhi standar atau jika tid Kesiapan berasal dari k Indonesia (2003) “kesiapan a kesiapan berhubungan erat de Slameto (1995:113) menyataka untuk memberikan respons/jawa
Dalam kamus Konseling adalah kesiapan fisik, fisiologi “kesiapan” adalah kata lain (misalnya, pekerja, murid, k kesiapan adalah kesediaan untu
Berdasarkan informasi ya Bara Provinsi Sumatera Utara, Hal ini diasumsikan oleh penu pernyataan guru BK tentang pe
nalisasi guru yang paling baru saat ini, pemerintah Guru (selanjutnya disingkat PKG), yang dilaksanakan jadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua j
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R n Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dijelaskan b as utama dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, d rja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Seb :50) bahwa “performance diterjemahkan menjadi kiner ian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja , 1987:1386) “kinerja atau performance dimaknai seb an kontrak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan “achievement” yang berarti hasil, atau prestasi, atau pen k kemajuan kinerja, mengidentifikasi kendala, dan me a komunikasi kinerja yang berlangsung terus menerus, g terjadi. Karena alasan sebenarnya mengelola kinerja
ang bangun kesuksesan bagi setiap pekerja.
lola kinerja, Prayitno (2009:476) menjelaskan bahwa pe ja (misalnya di sekolah/madrasah) diselenggarakan deng n pengawasan/pembinaan yang efektif baik dari pih
nal sangat berkepe-ntingan dengan pola yang dimaksudk rofesinya. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa pengelolaa a dasarnya terfokus pada empat pilar kegiatan, ya ing), pelaksanaan (actuating), dan pengontrolan (contro
rsebut, Bernardin & Russell (Ruky, 2001:8) menyata ngelola dan memperbaiki kinerja karyawan untuk memb mempertinggi kualitas produksi dan jasa perusahaan sec Gomes (2003:135) penilaian kinerja mempunyai tuju t performance) dan untuk memotivasi demi perbaikan performance improvement), serta informasi-informasi untuk kepentingan pemberian gaji, kenaikan gaji, promo
n PKG perlu ditunjang dengan kesiapan yang matang d g adalah guru BK atau konselor perlu memiliki penget engenai tujuan penilaian, apa yang dinilai, bagaimana p ng mungkin diperoleh, dan bagaimana implikasi jika be tidak memenuhi standar.
kata “siap” mendapat awalan ke- dan akhiran an. adalah suatu keadaan bersiap-siap untuk mempersiap dengan proses, cara, perbuatan, menyiapkanatau menye akan “Kesiapan adalah keseluruhan kondisiseseorang/in /jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.
ng dan Psikoterapi (Andi Mappiare A.T, 2006:272) dij gis, dan psikologis subjek untuk bereaksi atau merespon in dari ‘kesiapan tugas’ (task readliness), yaitu men klien untuk melaksanakan tugas). Selanjutnya Has ntuk melakukan sesuatu.
yang didapatkan dari guru BK di beberapa SMA dan SM ra, sosialisasi ataupun akses informasi tentang PKG ma nulis akan berimbas kepada kesiapan mereka menghada pengetahuan, persepsi, pemahaman dan sikap mereka te
ah akan mulai memberlakukan kan sesuai dengan aturan yang a jenjang pendidikan. Aturan ini n Reformasi Birokrasi Nomor 16 n bahwa PKG adalah penilaian , dan jabatan.
Sebagaimana dikemukakan oleh erja, juga berarti prestasi kerja, rja”. Selanjutnya, dalam kamus sebagai perbuatan, pelaksanaan, an bersama”. Selain itu, kinerja pencapaian.
memberi informasi dalam suatu s, sehingga dapat mencegah dan rja adalah untuk meningkatkan
pengelolaan kegiatan pelayanan ngan pola Pengelolaan Barbasis ihak interen maupun eksteren
udkan itu apabila mereka hendak laan dalam bidang kegiatan atau yaitu perencanaan (planning), trolling), ditambah pilar kelima,
atakan bahwa: “Perlu diadakan mbuat keputusan staf yang tepat
ecara keseluruhan”.
juan untuk me-reward kinerja n kinerja pada masa yang akan si yang diperoleh dari penilaian mosi, pelatihan dan penempatan
g dan memadai. Terkait dengan getahuan, pemahaman, persepsi, a proses pengukuran, siapa yang berhasil memperoleh nilai yang
n. Dalam kamus besar Bahasa iapkan sesuatu”. Dalam hal ini nyediakan sesuatu. Selanjutnya /individu yang membuatnya siap .
dijelaskan,readiness(kesiapan) pon, selanjutnya dikelaskan pula enunjuk pada kesiapan orang Hasan (2002:1009) menjelaskan
SMK Negeri di Kabupaten Batu masih sangat minim didapatkan. adapi PKG. Ini dapat dilihat dari
Selain itu data yang dit menunjukkan bahwa kualifika guru BK yang tidak berlatar diangkat dan bertugas pada s kesiapan mereka menghadapi p
Dalam tataran nasional P Asosiasi Bimbingan dan Kons waktu Desember 2011 samp mengisyaratkan kerisauan par menurut penulis kerisauan in persepsi, dan sikap mengenai menilai, seperti apa hasil yang memenuhi standar atau jika tid Berdasarkan uraian feno melakukan penelitian tentang mereka terhadap PKG, dan pe pendidikan serta hubungan anta
METODOLOGI
Tujuan penelitian ini ada BK) dalam menjalani Penila penelitian adalah seluruh guru yang berjumlah 33 orang.
Instrumen yang digunaka BK menjalani PKG digunaka sedang, rendah dan sangat r menggunakan teknik statistik u One Way Anova(komparatif le Correlation Product Moment.
ditemukan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Batu B ikasi akademik yang menjadi prasyarat dalam PKG be ar belakang kualifikasi pendidikan non-BK dan belum a satuan-satuan pendidikan yang ada, hal ini diasums
i pemberlakuan PKG.
l PKG ini menjadi topik yang paling sering dibicarakan onseling Indonesia (ABKIN) di Facebook, ditemukan 4 pai dengan Juni 2012 yang membicarakan tentang para guru BK dalam menghadapi PKG, dari beberapa
ini antara lain disebabkan oleh kurang memadainy nai tujuan penilaian, apa yang dinilai, bagaimana pro
ng mungkin diperoleh, dan bagaimana implikasi jika be tidak memenuhi standar.
nomena dan gejala di atas serta pandangan para ahli, ng kesiapan guru BK menjalani PKG yang meliputi ku perbedaannya berdasarkan variabel jenis kelamin, unit
ntara kualitas pemahaman dan sikap terhadap PKG.
dalah untuk mengungkapkan kesiapan guru bimbingan nilaian Kinerja Guru dengan menggunakan metode ru BK di SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Batu B
kan adalah skala modelSemantic Differential.Untuk m kan norma kategorisasi, yaitu kategori sangat tinggi, ti t rendah (kriteria kualitas kurang baik). Data tentang k uji bedaMann Whitney U(komparatif dua sampel ind f lebih dua sampel independen), sedangkan untuk meliha
t.
AN
haman guru BK menjalani PKG tercantum pada Tabel 1 Tabel 1.
kapitulasi Kualitas Pemahaman Guru BK terhadap P
f % f % f % f % f % belum terpenuhi, masih banyak lum ada satupun konselor yang msikan akan berimbas terhadap
kan, dalam jejaring sosial group n 45 topik diskusi dalam kurun ng PKG. Isi dan arah diskusi apa topik diskusi yang diamati inya pengetahuan, pemahaman, proses pengukuran, siapa yang berhasil memperoleh nilai yang
li, maka dalam hal ini, peneliti kualitas pemahaman dan sikap nit tugas, masa kerja, kualifikasi
n dan konseling (disingkat guru de deskriptif-kuantitatif.Subjek tu Bara Provinsi Sumatera Utara
melihat kualitas kesiapan guru i, tinggi (kriteria kualitas baik), ang perbedaan dianalis dengan independen), danKruskal Wallis lihat hubungan digunakan rumus
Berdasarkan Tabel 1 di at pemahaman terhadap PKG, se tinggi) hingga kurang baik (ka (24,24%) yang berada pada kr kurang baik.
Guru BK perempuan me posisi kriteria kualitas baik ber S-I BK (18,18%) dan diikuti berdasarkan masa kerja kriteri (18.18%) kemudian diikuti ole tugas pada kriteria kualitas bai BK SMK (3,03%).
Kondisi sikap guru BK te
Re
Berdasarkan Tabel 2 di sikap terhadap PKG secara um hingga kriteria kualitas kurang orang (6,06%) yang berada p kualitas kurang baik.
Guru BK laki-laki memili pada kriteria kualitas kurang pertama diduduki oleh guru BK Non-BK dengan posisi yang s guru BK dengan masa kerja 0 tahun (3,03%), selanjutnya be pertama (18,18%) sedangkan g Perbedaan kualitas pema kualifikasi pendidikan hasilnya
i atas, dapat dijelaskan kondisi kesiapan guru BK menjal secara umum bervariasi mulai dari krieria kualitas bai (kategori sedang, rendah dan sangat rendah). Dari 33 o kriteria kualitas baik. Sedangkan 25 orang (75,76%)
memiliki kriteria kualitas baik (12,12%) sama dengan berdasarkan kualifikasi pendidikan pertama diduduki ole uti oleh kualifikasi D-III BK dan S-I Non-BK dengan iteria kualitas baik pertama diduduki oleh guru BK den
oleh guru BK dengan masa kerja 12–23 tahun (3,03%) baik guru BK SMA berada pada posisi pertama (21,21%
terhadap PKG hasilnya terlihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2.
Rekapitulasi Kondisi Sikap Guru BK terhadap PKG
di atas, dapat dijelaskan kondisi kesiapan guru BK men umum bervariasi, mulai dari kriteria kualitas baik (kate ng baik (kategori sedang, rendah dan sangat rendah). Da pada kriteria kualitas baik. Sedangkan 31 orang (9
iliki kriteria kualitas baik (6,06%) sedangkan guru BK g baik (51,52%), posisi kriteria kualitas baik berdas BK dengan kualifikasi S-I BK (12,12%) dan diikuti oleh g sama (3,03%), berdasarkan masa kerja kriteria kualita a 0–11 tahun (15.15%) kemudian diikuti oleh guru BK berdasarkan unit tugas pada kriteria kualitas baik gur n guru BK SMK seluruhnya berada pada kriteria kualitas ahaman guru BK terhadap PKG berdasarkan variabel ya dapat dilihat pada tabel berikut.
f % f % f % f % f %
jalani PKG berdasarkan kualitas baik (kategori sangat tinggi dan 3 orang guru BK hanya 8 orang ) berada pada kriteria kualitas
an guru BK laki-laki (12,12%), oleh guru BK dengan kualifikasi gan posisi yang sama (3,03%), engan masa kerja 0 – 11 tahun %), selanjutnya berdasarkan unit 1%) kemudian diikuti oleh guru
KG
enjalani PKG berdasarkan skor ategori sangat tinggi dan tinggi) Dari 33 orang guru BK hanya 2 (93,94%) berada pada kriteria
K perempuan seluruhnya berada dasarkan kualifikasi pendidikan leh kualifikasi D-III BK dan S-I litas baik pertama diduduki oleh BK dengan masa kerja 12– 23 guru BK SMA berada di posisi litas kurang baik (27,27%).
Perbedaan Kualitas Pem
Dari Tabel 3 di atas dapa lebih tinggi dibandingkan deng yaitu -0,397 dan nilai sig.2-ta Berdasarkan unit tugas rangkin (18,02 > 14,28), selanjutnya nil karena itu hasil uji tidak signifi
Selanjutnya, berdasarkan lebih tinggi dibandingkan deng 2,370 dan nilai sig.2-tailed ada
Perbedaan kualitas pema dilihat pada tabel berikut.
Perbedaan Kualit
Berdasarkan tabel di atas tahun lebih tinggi dibandingka 15,50) selanjutnya nilaiP-valu
Su-Var
a.
Laki-b. Pe
a. SM
b. SM
a. S1
b. S Kualifikasi 2
3
Varia
Jenis Kelam
Unit Tugas No.
1
M No.
1
Tabel 3.
emahaman Guru BK terhadap PKG berdasarkan Jen Kualifikasi Pendidikan
pat dijelaskan berdasarkan jenis kelamin rangking nilai engan guru BK laki-laki (17,65 > 16,31), selanjutnya n 2-tailed adalah 0,691 > 0,05, karena itu hasil uji tida king nilai rata-rata guru BK SMA lebih tinggi dibandi nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -0,992 dan nilai sig nifikan secara statistik.
an kualifikasi pendidikan rangking nilai rata-rata guru B engan S1-Non-BK (18,38 > 10,85), selanjutnya nilai sta dalah 0,018<0,05, karena itu hasil uji signifikan secara s mahaman guru BK terhadap PKG berdasarkan variabe
Tabel 4.
alitas Pemahaman Guru BK terhadap PKG berdasar
tas, dapat dijelaskan bahwa rangking nilai rata-rata guru kan dengan guru BK dengan masa kerja 0-11 tahun dan alue= 0,841> α = 0,1, karena itu hasil uji tidak signifika
Variabel Nilai MannWhitney U Nilai Uji Z
ki-Laki 16 16,31
Perempuan 17 17,65
SMA 24 18,02
SMK 9 14,28
S1 – BK 16 18,38
S1 Non-BK 13 10,85 asi Pendidikan
50 -2,37
83,5 -0,992
riabel/
lamin
as
N Rangking
Rata-Rata
Tes Statistik
125 -0,397
Su-Variabel Nilai
Chi-square
Signifikan si
a. 0 – 11 thn 19 17,34
b. 12 – 23 thn 9 15,5
c. ≥ 24 thn 5 18,4 Masa Kerja
N Rangking Rata-Rata
0,346 0,841
Variabel/ Tes Statistik
Jenis Kelamin, Unit Tugas,
ilai rata-rata guru BK perempuan a nilai statistik uji Z yang kecil, tidak signifikan secara statistik. dingkan dengan guru BK SMK sig.2-tailed adalah 0,321 > 0,05,
u BK dengan kualifikasi S-1 BK i statistik uji Z yang kecil yaitu
-a st-atistik
abel masa kerja, hasilnya dapat
sarkan Masa Kerja
uru BK dengan masa kerja≥ 24 an 12-23 tahun (18,40 > 17,34 > ikan secara statistik.
i Z Signifikansi
0,018 0,321 tik
0,691
Perbedaan sikap guru BK dilihat pada tabel berikut.
Perbedaan Sikap Guru BK te
Dari Tabel 5 di atas, dapa lebih tinggi dibandingkan den yaitu -0,397 dan nilai sig.2-ta Berdasarkan unit tugas rangkin (17,56 > 15,50), selanjutnya n karena itu hasil uji tidak sign guru BK dengan kualifikasi S nilai statistik uji Z yang kecil signifikan secara statistik.
Perbedaan sikap guru BK berikut.
Perbedaa
Berdasarkan tabel di atas, tahun lebih tinggi dibandingka 12,00) selanjutnya nilaiP-valu Su
a.
b.
a.
b.
a.
b. V
3 2
Jenis K
Unit Tu
Kualifi No.
1
M No.
1
BK terhadap PKG berdasarkan variabel jenis kelamin
Tabel 5.
terhadap PKG berdasarkan Jenis Kelamin, Unit Tu
apat dijelaskan berdasarkan jenis kelamin rangking nilai engan guru BK laki-laki (17,65 > 16,31), selanjutnya n 2-tailed adalah 0,691 > 0,05, karena itu hasil uji tida king nilai rata-rata guru BK SMA lebih tinggi dibandi nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -,547 dan nilai sig ignifikan secara statistik.Berdasarkan kualifikasi pendid i S1-BK lebih tinggi dibandingkan dengan S1-Non-BK
cil yaitu -,571 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,568 > 0,
BK terhadap PKG berdasarkan variabel masa kerja has
Tabel 6.
aan Sikap Guru BK terhadap PKG berdasarkan Ma
tas, dapat dijelaskan bahwa rangking nilai rata-rata guru kan dengan guru BK dengan masa kerja 0-11 tahun da alue= ,451 >α = 0,1, karena itu hasil uji tidak signifikan
Su-Variabel Nilai Mann
Whitney U Nil
. Laki-Laki 16 16,31
. Perempuan 17 17,65
. SMA 24 17,56
. SMK 9 15,5
. S1-BK 16 15,81 . S1-Non-BK 13 14
Variabel/
94,5
-is Kelamin
Tugas
lifikasi Pendidikan
91
-N Rangking
Rata-Rata
Tes
125
-Su-Variabel Nilai
Chi-square Si
a. 0 – 11 thn 19 17,76
b. 12 – 23 thn 9 18,17
c. ≥ 24 thn 5 12 Masa Kerja
N Rangking
Rata-Rata
1,592 Tes Stati Variabel/
in dan unit tugas hasilnya dapat
Tugas, Kualifikasi Pendidikan
ilai rata-rata guru BK perempuan a nilai statistik uji Z yang kecil tidak signifikan secara statistik. dingkan dengan guru BK SMK sig.2-tailed adalah 0,585 > 0,05, didikan rangking nilai rata-rata K (15,81 > 14,00), selanjutnya 0,05, karena itu, hasil uji tidak
hasilnya dapat dilihat pada tabel
asa Kerja
ru BK dengan masa kerja 12-23 dan≥ 24 tahun(18,17 > 17,76 > an secara statistik.
Nilai Uji Z Signifikansi
0,568 -0,547 0,585
-0,571
es Statistik
-0,397 0,691
Signifikansi
Hubungan antara kualitas berikut.
Hubungan an
Dari tabel di atas dapat d 0,334. Ternyata harga r hitung bahwa terdapat hubungan yang
PEMBAHASAN
Temuan penelitianpertama PKG yang berada pada kriteria baik merupakan sebagian besa dan unit tugas guru BKtidak te kategori rendah. Sedangkan be signifikan, dengan angka rata-dengan guru S1-Non BK.
Perbedaan kualitas pema penelitian ini menggambarka pemahaman yang lebih baik di kenyataan bahwa guru BK den dipersiapkan (dididik dan dila tugas dan fungsinya sebagai kualifikasi pendidikan S1-No memiliki seperangkat pemaha konsekwensi guru BK denga penilaian dalam PKG.
Selain itu, rendahnya kua dipengaruhi oleh berbagai kon minimnya sosialisasi yang dite jika dibiarkan dapat berimbas t Temuan penelitiankedua secara umum sikap Guru BK te kecil yang berada pada kriteria pendidikan, masa kerja, dan cenderung pada kategori renda Kondisi tersebut di atas te sebagai upaya profesionalisasi bahwa pelaksanaan PKG dima mewujudkan guru dan guru B kualitas layanan profesi yang b
Diharapkan dengan sikap sukses dan mendapatkan hasil
X = Pe
Y = Sik Va
litas pemahaman dan sikap guru BK terhadap PKG has
Tabel 7.
antara Kualitas Pemahaman dan Sikap Guru BK ter
t dijelaskan bahwa dengan taraf kepercayaan 95% dan ng lebih besar dari harga r tabel (0,407 > 0,334), deng ng signfikan antara variabel X dan variabel Y
tama, mengung-kapkan bahwa secara umum kualitas pe ria kualitas baik sebesar 24,24% sedangkan yang berada sar dari mereka (75,76%). Kemudian berdasarkan varia k terdapat perbedaankualitas pemahaman dengan angk berdasarkan kualifikasi pendidikan S1-BK dan S1 Non ta-ratanya guru BK dengan kualifikasi pendidikan S1-B
ahaman guru BK berdasarkan kualifikasi pendidikan rkan bahwa guru BK dengan kualifikasi pendidika dibandingkan dengan guru BK dengan kualifikasi S1-No dengan kualifikasi pendidikan S1-BK pada masa pendid
ilatih) untuk memiliki seperangkat pemahaman dan ko ai pengampu pelayanan BK pada satuan pendidikan, Non-BK pada masa pendidikannya tidak secara spesif ahaman dan kompetensi sebagai pengampu pelayanan gan kualifikasi S1-BK akan lebih memahami dan m
ualitas pemahaman guru BK terhadap PKG yang terung ondisi, antara lain banyaknya guru BK dengan kualifi iterima oleh guru BK pada umumnya. Kondisi kualitas s terhadap proses maupun hasil pelaksanaan PKG nantin ua, yaitu kesiapan guru BK menjalani PKG pada aspe
terhadap PKG berada pada kriteria kualitas kurang bai ria kualitas baik (6,06%). Selanjutnya berdasarkan varia n unit tugas guru BK tidak terdapat perbedaan sika dah.
s tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap fungsi da asi guru, dalam hal ini khususnya guru BK. Dalam Ped maksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebalik u BK yang profesional, karena harkat dan martabat s g bermutu.
ap yang baik, guru BK akan mampu mengikuti keselur asil yang valid dan reliabel atas kualitas kompetensi
r tabel
( N = 33, α = 0,05)
Pemahaman
Sikap
Variabel Nilai Koefisien Korelasi (rxy)
Keterangan
0,407 0,334 signifikan
asilnya dapat dilihat pada tabel
terhadap PKG.
an N = 33, maka harga r tabel = engan demikian dapat dikatakan
pema-haman guru BK terhadap ada pada kriteria kualitas kurang riabel jenis kelamin, masa kerja, gka rata-ratanya cenderung pada Non-BKterdapat perbedanyang 1-BK lebih tinggi dibandingkan
n seperti yang terungkap dalam ikan S1-BK memiliki kualitas -Non-BK. Hal ini terkait dengan didikan di perguruan tinggi telah kompetensi yang sesuai dengan n, sebaliknya, guru BK dengan esifik dididik dan dilatih untuk an BK. Kondisi ini membawa menguasai seperangkat materi
ungkap dalam penelitian ini juga lifikasi pendidikan Non-BK dan litas pemahaman yang rendah ini
tinya.
pek sikap, menunjukkan bahwa baik (93,94), dan hanya sebagian ariabel jenis kelamin, kualifikasi ikap dengan angka rata-ratanya
dan tujuan dari penilaian kinerja edoman PKG (2010) dijelaskan aliknya PKG dilaksanakan untuk t suatu profesi ditentukan oleh
menjadi bahan evaluasi atas k pemahaman yang rendah pula hasil PKG yang dicapai, dan menjadi tenaga profesional.
Temuan penelitian ketig pemahaman dan sikap guru pemahaman berhubungan lang bersifat kausal, yaitu semakin sikap yang dimiliki guru BK t rendahnya pemahaman dan sik hasil dalam menjalani PKG.
Kesiapan guru BK menja PKG. Sebagai prasyarat dalam aspek pemahaman dan sikap menjalani PKG.
Pelaksanaan PKG adalah kinerjanya. Terkait dengan ko dengan pemahaman dan sikap diharapkan memiliki pandanga terkait PKG, antara lain :
1. Sosialisasi panduan, se diharapkan memahami rangkaian dari upaya p upaya untuk mengetahu 2. Pengarahan dari pimpin penting dalam proses p memberikan pengaraha persiapan dan menyusun 3. Guru BK sebagai sal
berkewajiban menguas melaksanakan proses p pembimbingan, mengev dan melaksanakan tinda 4. Prosedur untuk suskes yang terkait dengan P ditetapkan. Terkait den antara lain,: (1) memah pembinaan dan pengem dijabarkan dalam bentu penilaian, (4) membe melaksanakan proses pe 5. Pengorganisasian, kese
berjalan dengan maksim matis dan komprehensif pokok dan fungsi pihak menetapkan rencana k kegiatan yang telah dir atas kegiatan yang telah Dengan upaya dan arah terhadap PKG. Sehingga mua profesionalisasi guru.
s kinerjanya selama ini. Sebaliknya, dengan kualitas si ula, kondisi ini akan akan memberikan kontribusi seca
n berdampak kurang baikbagi pengembangan karir gu
tiga mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yan u BK terhadap PKG. Dalam penelitian ini terungka ngsung dengan rendahnya sikap guru BK terhadap PK in rendah kualitas pemahaman guru BK terhadap PKG K terhadap PKG, dan sebaliknya.Seperti yang telah diu sikap guru BK dalam menjalani PKG dapat berimbas k G.
njalani PKG merupakan suatu kondisi predisposisi dala lam pengukuran dan peningkatan kualitas kinerja, kem
p akan sangat menentukan kualitas tindakan, proses, d
lah untuk perbaikan kondisi masa depan, khususnya p kondisi sebagaimana telah dikemukakan dalam temu kap guru BK terhadap PKG, seluruh pihak-pihak yang gan ke depan tentang pelaksanaan PKG. Hal-hal yang be
sebelum menjalani proses PKG seluruh pihak yang mi secara utuh dan menyeluruh terkait dengan kons
profesionalisasi guru. Mengikuti pelaksanaan sosialis hui dan memahami secara secara utuh dan menyeluruh t pinan,kepala sekolah sebagai pimpinan satuan pendidika
s pelaksanaan PKG. Dalam menjalankan perannya in han demi suksesnya proses pelaksanaan PKG, penga sun program rencana kerja, pelaksanaan, serta tindak lan salah satu sosok yang akan dinilai kinerjanya haru asai materi-materi yang akan dinilai dalam PKG. M s pembimbingan bagi guru BK meliputi kegiatan mere
gevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis h dak lanjut hasil pembimbingan
es menjalani PKG, dalam mencapai proses dan hasil y PKG mesti memahami dan melaksanakan proses s dengan kesiapan menjalani PKG ada beberapa upaya-ahami pedoman PKG, terutama tentang sistem PKG dan embangan profesi guru, (2) memahami pernyataan kom ntuk indikator kinerja, (3) memahami penggunaan in beritahukan rencana pelaksanaan kepada semua p penilaian sesuai rencana dan prosedur yang telah ditetap
seluruhan arah ke depan terkait dengan kesiapan dalam simal dan mungkin akan berjalan tanpa arah apabila tidak
sif. Pengorganisasian dalam rangka kesiapan menjalani ak-pihak terkait di sekolah secara umum meliputi : (1) m kegiatan ter-kait dengan kesiapan guru BK menjal direncanakan dan ditetapkan, (3) mengevaluasi sejauh lah dilaksanakan.
h ke depan di atas, diharapkan guru BK memiliki pem uaranya tercipta suatu kondisi yang siap dalam meny
sikap yang rendah, dan dengan ecara langsung pada proses dan guru BK yang diharapkan akan
yang signifikan antara kualitas kap bahwa rendahnya kualitas KG. Hubungan yang terjadi ini KG maka semakin rendah pula iuraikan pada bagian terdahulu, s kepada proses dan pencapaian
alam menghadapi pemberlakuan matangan kesiapan, baik dalam s, dan hasil yang dicapai dalam
a perbaikan mutu guru BK dan muan penelitian ini, berkenaan ang terkait khususnya guru BK berkaitan dengan arah ke depan
ng terkait khususnya guru BK onsep PKG sebagai salah satu lisasi panduan PKG merupakan h terhadap konsep PKG
ikan memiliki peran yang sangat ini, kepala sekolah diharapkan ngarahan ini bermanfaat dalam lanjutnya terkait PKG
arus memahami dan sekaligus Materi penilaian kinerja dalam erencanakan dan melaksanakan is hasil evaluasi pembimbingan,
il yang maksimal seluruh pihak sesuai dengan prosedur yang ya-upaya yang dapat dilakukan dan posisi PKG dalam kerangka kompetensi guru BK yang telah instrumen PKG dan tata cara pihak yang terkait, dan (5) tapkan
lam menjalani PKG tidak akan tidak diorganisasikan secara siste-ani PKG ini terkait dengan tugas ) merencanakan, menyusun, dan jalani PKG, (2) melaksanakan h mana kemajuan yang didapat
Temuan penelitian yang t evaluasi atas kinerja guru BK wilayah atau lokasi yang dit dilaksanakan secara serentak daerah, seperti yang telah dikem
Berbagai gejala yang dim dan belum terpenuhinya kua diasumsikan oleh penulis jug menjalani PKG.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan dan
Secara umum kualitas pem Bara berada pada kriteria kua tidak terdapat perbedaan, sed dimana nilai rata-rata guru BK Secara umum sikap guru BK d kriteria kualitas kurang baik, d kualifikasi pendidikan, dan ma guru BK terhadap PKG di SM pemahaman guru BK maka sem Berdasarkan hasil peneliti beberapa saran yang diajukan s
Bagi guru BK agar me mengikuti musayawarah guru diri untuk mengikuti studi lanju BK dalam menghadapi PKG memfasilitasi musyawarah gur studi lanjutan. Bagi Dinas mempersiapkan guru BK dalam workshop, seminar, dan sebaga BK pada satuan pendidikan, h linear dengan bidang dan setti adalah Sarjana (S1) BK. Pene berkenaan pengembangan da berdasarkan aspek keterampila
DAFTAR RUJUKAN
Abdul Murad. (2005). “Stan Kompetensi di Lingk Disertasi diakses dari:
Abu Ahmadi. (1999).Psikolog
A. Muri Yusuf. (1996).Teknik
____________. (2005a).Dasar
____________. (2005b).Metod
.(2013). Metod Padang.
g telah dibahas di atas tentu saja akan sangat bermanfa BK selama ini serta kaitannya dengan kesiapan menja diteliti oleh peneliti, tetapi juga bagi wilayah atau d
k di seluruh Indonesia juga menampakan berbagai g kemukakan pada latar belakang masalah penelitian ini. dimaksud antara lain adalah minimnya akses informasi kualifikasi pendidikan yang menjadi prasayarat PK juga akan memberikan pengaruh terhadap rendahnya
an pembahasan hasil penelitian maka dapat dikemukakan
pemahaman guru BK dalam menjalani PKG di SMAN d ualitas kurang baik. Berdasarkan variabel jenis kelamin sedangkan berdasarkan kualifikasi pendidikan terdapa BK dengan kualifikasi S-1 BK lebih tinggi dibandingka K dalam menjalani PKG di SMAN dan SMKN se-Kabu
, dan tidak terdapat perbedaan sikap berdasarkan varia masa kerja. Terdapat hubungan yang signifikan antara k SMAN dan SMKN se-Kabupaten Batu Bara. Hal ini b semakin baik pula sikap mereka terhadap PKG, dan seba elitian, pembahasan, dan kesimpulan serta implikasi n sebagai tindak lanjut penelitian ini. yaitu sebagai berik meningkatkan kualitas kompetensi dan kinerjanya me ru dan guru BK, seminar dan pelatihan, serta berkeing
njutan. Bagi Kepala Sekolah, agar mengupayakan penin KG sekaligus peningkatan kualitas kompetensi mel guru dan guru BK, mendorong dan memotivasi guru d as Pendidikan, untuk segera merumuskan dan m lam menghadapi PKG dengan berbagai program seperti againya. Dalam hal pengangkatan secara resmi guru BK , harus berdasarkan ketentuan dan bidang keahlian sert ettingtugas masing-masing tenaga pendidik, dalam ha eneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dikembangka dan peningkatan kualitas kinerja guru BK, seper ilan dan sebagainya.
tandar Kualitas Kompetensi Konselor Profesional: S gkungan Pakar Konseling Perguruan Tinggi Negeri
ri: http://repository.upi.edu/
logi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
nik Analisis Data.Padang : Fakultas Ilmu Pendidikan Un
sar-dasar Evaluasi Pendidikan. Padang: UNP Press.
etodologi Penelitian. Padang: UNP Press
tode Peneliatan Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan.
nfaat dan berguna sebagai bahan njalani PKG. Tidak hanya bagi u daerah lain. PKG yang akan i gejala yang sama di berbagai i.
asi dan sosialisasi tentang PKG PKG. Kondisi-kondisi tersebut ya kualitas kesiapan guru BK
an simpulan sebagai berikut.
AN dan SMKN se-Kabupaten Batu min, unit tugas, dan masa kerja pat perbedaan yang signifikan, kan S-1 Non-BK dan D-III BK. abupaten Batu Bara berada pada riabel jenis kelamin, unit tugas, a kualitas pemahaman dan sikap i berarti, semakin baik kualitas baliknya.
i yang telah dikemukakan, ada rikut :
melalui berbagai upaya seperti nginan kuat dan mengupayakan ningkatan kualitas kesiapan guru elalui berbagai usaha seperti dan guru BK untuk mengikuti mengambil kebijakan dalam rti sosialisasi panduan, pelatihan, K sebagai pengampu pelayanan erta kualifikasi pendidikan yang hal ini untuk guru BK minimal kan melalui penelitian lanjutan erti mengungkapkan kesiapan
Studi Pengembangan Standar ri dan Konselor SMA Negeri”.
Universitas Negeri Padang.
Andi Mapiarre. A.T. (2006).K
Balitbang, Depdiknas. (2010) sa.kemdiknas.go.id/kb
Danang Sunyoto. (2009).Anali
Dirjen PMPTK. (2010).Buku 2
Educational, Scientific, and Cu Diakses dari: http://www.
F.C Gomes. (2003).Manajeme
Hasan Alwi, dkk. (2002).Kamu
Herman Nirwana. (1998). “P Konseling, dan Hubun Keguruan dan Ilmu Pe
Ilfiandra, Saripah, I., dan Agus pada Sekolah Meneng tory.upi.edu/
James L. Gibson. (2000).Org Erlangga.
Klaus M. Schwab. (2012). Th Dikases dari : http://www.
Nurnaninigsih. (2011). “Prog Deskriptif ke Arah Pe Tesis. Diakses dari: http
Peraturan Menteri Negara Pe tentang Jabatan Fu Pendayagunaan Apara
Peraturan Menteri Pendidikan Akademik dan Kompe
Peraturan Pemerintah Nomor 1
Peraturan Pemerintah Nomor 7
Peter Salim. (1993). Webters English Press.
Prayitno. (2009).Wawasan Pro
_______. (2010).Dasar Teori
_______. (2011).Upaya Meny Bimbingan dan Konse dan Pemerintah dalam FIP : Universitas Nege
Pusat Bahasa. (2003).Kamus B
Ruky. S.A. (2010). Sistem M Merancang dan Mera
Saefuddin Azwar. (2004). Met
.Kamus Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Raja Grafin
0).Publikasi Pene-litian: Kelayakan Guru Mengajar. Di /kbbi/
alisis Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta : MedPress
u 2: Pedoman Penelitian Kinerja Guru. Jakarta: Kemend
Cultural Organization. (2008).Education develop-ment ://www.unesco. org/new/en/education/
men Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Penerbit Andi.
amus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
“Persepsi Klien tentang Konseling, Keterampilan K bungan Keduanya dengan Pengungkapan Diri Klien”.T
Pendidikan Malang : Program Studi Bimbingan dan Ko
ustin, M. (2006). “Peningkatan Mutu Tata Kelola Layan engah Atas di Provinsi Jawa Barat”. (Publikasi Penelitia
Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke-5. C
The Global Competitiveness Report 2011-2012. Jenewa ://www.weforum.org/
rogram Pelatihan Peningkatan Kualitas Pribadi Kons Pengembangan Program Pelatihan Peningkatan Kuali i: http://repository.upi.edu/.
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birok Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, 2009. Ja aratur Negara dan Reformasi Birokrasi.
an Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 200 mpetensi Konselor, 2008. Jakarta: Depdiknas.
r 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan.
r 74 Tahun 2008 tentangGuru. 2008. Jakarta: Depdikna
rs New World Dictionary for Indonesia Users English
Profesional Konseling. Universitas Negeri Padang.
ri dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
nyiapkan Siswa Menghapi Ujian Nasional.Makalah dis nseling dengan tema “Peran Guru, Konselor, Kepala Sek am MembantuSiswa menghadapi Ujian Nasional yang Negeri Semarang.
s Besar Bahasa IndonesiaEdisi Ketiga.Jakarta: Depdikn
Manajemen Kinerja: Performance Management Sys eraih Kinerja Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utam
etode Penelitian.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
findo Persada.
r. Diakses dari:
http://pusatbaha-ess.
endiknas.
ment index. Paris: United Nations.
di.
n Komunikasi Konselor dalam .Tesis tidak diterbitkan. Institut Konseling.
yanan Bimbingan dan Konseling litian), diaksesdari:
http://reposi-. Cetakan ke-3http://reposi-. Jakarta: Penerbit
newa: World Economic Forum.
onselor SMA di Jakarta: Studi ualitas Pribadi Konselor SMA”.
irokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Jakarta: Kementerian Negara
008 tentang Standar Kualifikasi
n. 2005. Jakarta: Depdiknas.
nas.
lish Indonesian. Jakarta: Modern
disajikan pada Seminar Nasional ekolah, Orang Tua, Masyarakat, g Bebas, Jujur, dna Akuntabel”.
iknas.
______________. (2005).Peny
Sears, Freedman, J.L & Peplau Erlangga.
Sedarmayanti. (2009).Sumber
Slameto. (1995).Belajar dan F
Sugeng Hariyadi dkk. (2000). Konselor dalam Memb Semarang): Semarang
Sugiyono. (2010a).Statistika u
________. (2010b).Metode pe
Suharsimi Arikunto. (2002).Da
________________. (2006).P
Undang-Undang Nomor 20 T Pendidikan Nasional.
United Nation Development dari: http://www/undp
W.S Wingkel. (1996).Psikolog
enyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
lau. L.A. (1994).Psychology Sosial. Jilid 2. Alih Bahasa
er Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
n Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinek
0).Laporan Penelitian tentang “Persepsi Siswa SMA T emberikan Layanan Konseling Individual (Penelitia ng : IKIP Semarang Press. Diakses dari : http://digilib.u
a untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.
penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : A
.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksa
.Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan dan Praktik). Ja
0 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. al.
nt Programe. (2007).Human Development Index. New Yo dp. org/content/undp/en/ home.html
logi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Yogyakarta: Gram
jar, Offset cetakan ke V.
asa: Michael Adriyanto. Jakarta:
eka Cipta.
A Terhadap Tingkat Keefektifan litian di SMA Negeri se-Kodya
.unnes.ac.id
Alfabeta.
sara.
. Jakarta: Rineka Cipta.
al. 2003. Jakarta: Kementerian
w York: United Nations. Diakses