• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 Proses Manajemen Strategi dan Kewi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 4 Proses Manajemen Strategi dan Kewi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Data Buku

Judul Buku : Kewirausahaan Enterpreneurship (Pendekatan Manajemen dan Praktik)

Pengarang : R. Heru Kristanto

Penertbit : Graha Ilmu

Tahun terbit : 2009

Tempat terbit : Yogyakarta

(2)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

BAB 1 DASAR KEWIRAUSAHAAN 1

1.1 Pengertian Kewirausahaan 1

1.2 Obyek Kewirausahaan 3

1.3 Pendorong Kewirausahaan 6

1.4 Karakteristik Kewirausahaan 7

1.5 Manfaat Kewirausahaan 12

1.6 Motivasi Kewirausahaan 13

1.7 Potensi Kekurangan Wirausahawan 15

1.8 Sumber Kegagalan 17

1.9 Cara Menghindari Kegagalan 20

1.10 Fungsi Kewirausahaan 21

1.11 Pertanyaan untuk Diskusi 23

BAB 2 PROSES, KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN 25

2.1 Proses Kreativitas 25

2.2 Proses Inovasi 28

2.3 Ide, Peluang Kewirausahaan 29

2.4 Memilih Bentuk Kepemilikan 33

2.5 Profil Wirausahawan 36

2.6 Pengetahuan dan Kapabilitas Wirausaha 38

2.7 Kompetensi Wirausaha 41

2.8 Pertanyaan untuk Diskusi 43

BAB 3 MEMULAI USAHA DAN PENGEMBANGAN 45

3.1 Tantangan Merintis Usaha Baru 45

3.2 Pilihan Memulai Usaha 48

3.3 Merintis Usaha Baru 48

(3)

3.5 Waralaba 54

3.6 Bisnis Keluarga 59

3.7 Pertanyaan untuk Diskusi 60

BAB 4 PROSES MANAJEMEN STRATEGI DAN KEWIRAUSAHAAN63

4.1 Pengertian Manajemen Strategi 63

4.2 Arti Penting Manajemen Strategi 65

4.3 Perumusan Strategis 68

4.4 Implementasi Strategis 73

4.5 Evaluasi dan Pengendalian 77

4.6 Pertanyaan untuk Diskusi 79

BAB 5 STUDI KELAYAKAN BISNIS 81

5.1 Study Kelayakan Usaha 81

5.2 Analisis Pemasaran 84

5.3 Analisis Kelayakan Teknis 88

5.4 Analisis Kelayakan Finansial 90

5.5 Analisis Manajemen dan Organisasi 93

5.6 Analisis Persaingan 94

5.7 Analisis Etika dan Tanggung Jawab Sosial 96

5.8 Kriteria Kelayakan Usaha 96

5.9 Pertanyaan untuk Diskusi 100

BAB 6 PENGELOLAAN DI FUNGSI PEMASARAN 101

6.1 Konsep Pemasaran 101

6.2 Bauran Pemasaran 107

6.3 Pertanyaan untuk Diskusi 128

BAB 7 PENGELOLAAN DI FUNGSI KEUANGAN 131

7.1 Pengertian Manajemen Keuangan 131

7.2 Modal Kerja 134

7.3 Kebijakan Investasi Aktiva Lancar 136

7.4 Pendanaan Aktiva Lancar 138

(4)

7.6 Mengelola Modal Kerja 143

7.7 Pertanyaan untuk Diskusi 146

BAB 8 PENGELOLAAN DI FUNGSI OPERASI 147

8.1 Pengertian Manajemen Operasi 147

8.2 Proses 149

8.3 Kapasitas 152

8.4 Sediaan 154

8.5 Pemilihan Lokasi 157

8.6 Manajemen Kualitas 165

8.7 Proses Perencanaan dan Pengendalian Kualitas 169

8.8 Pertanyaan untuk Diskusi 174

BAB 9 ETIKA BERUSAHA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL175 9.1 Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial 175

9.2 Dilema Etika dalam Manajemen 179

9.3 Filosofi Etika dan Tanggung Jawab Sosial 181

9.4 Keputusan Etika dan Tanggung Jawab Sosial 188

9.5 Pertanyaan untuk Diskusi 193

BAB 10 MEMASUKI PEMASARAN EKSPORT 195

10.1 Pendahuluan 195

10.2 Keputusan Pemasaran Eksport 197

10.3 Informasi Pasar Sasaran 198

10.4 Estimasi Pasar Potensial 201

10.5 Segmentasi Pasar 202

10.6 Importability 205

10.7 Ukuran Pasar 207

10.8 Identifikasi Posisi Persaingan 208

10.9 Strategi Masuk Pasar Sasaran 210

10.10Pertanyaan untuk Diskusi 212

(5)

TENTANG PENULIS 219

BAB 4

PROSES MANAJEMEN STRATEGI DAN KEWIRAUSAHAAN

4.1 Pengertian Manajemen Strategi

Pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli, antara lain :

1. Manajemen strategi sebagai bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis (Hunger & Whellen, 1996).

2. Manajemen strategididefinisikan : the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross functional decisions that enable an organization to achieve its objectives”(David,2003).

3. Manajemen strategis terfokus pada upaya memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan tekanan strategis untuk mencapai keberhasilan organisasi atau sebagai crafting strategy (Thompson &Strickland,2001).

(6)
(7)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS

juga tidak dapat diabaikan.

hasil

(8)

4.2 Arti Penting Manajemen Strategi

4.3 Proses manajemen strategi secara tipikal adalah proses yang tidak tetap dan berlangsung terus menerus proses manajemen strategi sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menemukan kekuatan, mengatasi kelemahan, hambatan, dan pencapaian tekanan lingkungan akan memunculkan strategi-strategi baru guna keberlangsungan hidup perusahaan.

4.4 Secara konseptual, Ireland, Hitt, Camp, dan Sexton (2001) memberikan gambaran integrativeantara aktivitas entrepreneurship (entrepreneurial)dengan proses strategi sebagai sebuah aktivitas yang saling terkait/integral terutama dalam inovasi. Aktivitas entrepreneurship (entrepreneurial) dan proses strategi secara bersama-sama berusaha meningkatkan kemakmuran perusahaan dan juga stakeholders (wealth creation). Peter Drucker berpendapat bahwa entrepreneurshipdan inovasi merupakan hal sentral dalam proses kreatif perekonomian. Jadi, kesimpulannya adalah proses kewirausahaan secara tipikal sama dengan proses manajemen strategi.

4.5 Kuratko dan Hoodgets (2007) mengungkapkan faktor pendorong entrepreneurs menerapkan aktivitas manajemen strategi :

a. Demand of Strategic Manager’s Time b. Decision Making Speed

c. Problem of Internal Politic d. Environmental Uncertainty

4.6

4.7 Perumusan Strategis

4.8 Terdapat beberapa perumusan strategis dalam menerapkan manajemen strategi dan kewirausahaan, sebagai berikut :

a. Pengembangan Pernyataan Visi dan Misi

(9)

pada stakeholder adalah dengan merumuskan pernyataan misi secara tertulis (David, 2010)

b. Mendefinisikan Kompetensi Inti (Core Competencies)

4.10 Core Competencies merupakanseperangkat unik kemampuan yang dikembangkan dalam daerah kunci operasional, seperti mutu, layanan, inovasi, tim, fleksibilitas, cepat tanggap, dan lainnya untuk melebihi pesaing. Kompetensi inti biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan kecil atau menengah (entrepreneurs), sehingga entrepreneurs memiliki kelebihan seperti manfaat ukuran, kecepatan, kedekatan dengan pelanggan, dan kemampuan inovasi, dan kelebihan tersebut kemungkinan tidak mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan besar.

c. Menilai Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT)

4.11 Kekuatan (strength) merupakan faktor internal positif yang berperan terhadap kapabilitas perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. Kelemahan (Weakness) adalah faktor negatif yang menghambat kapabilitas perusahaan mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. Peluang (Opportunity) adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. ancama (Threat) adalah kekuatan luar negatif yang merintangi kapabilitas suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan.

d. Key Success Factordan Analisa Persaingan

4.12 Key Success Factormuncul dalam berbagai bentuk tergantung fleksibilitas industri.

4.13 Tujuan utama intelejen kompetitif meliputi (Zimmerer, & Scarborough, 1998) :

1) Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing.

2) Mengidentifikasi pesaing baru yang potensial dan ancaman yang mungkin diakibatkan.

3) Memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing.

4) Menyiasati pesaing pada medan strategis kunci dengan mengetahui apa yang diperbuat dan tetap satu langkah didepan.

(10)

e. Menciptakan Cita-cita dan Tujuan Bisnis

4.15 Membangun Cita-cita dan Tujuan merupakan bagian esensial dari proses manajemen strategi. Proses manajemen strategi dapat berjalan dengan baik apabila tujuan yang ditulis baik, dan harus memiliki sifat :

1) Specific(terukur dan tepat)

2) Measurable (titik acuan terdefinisi dengan jelas)

3) Assignable(tujuan harus dibuat dan mudah mencapainya)

4) Realistic and challenging (berada dalam jangkauan organisasi)

5) Timely (spesifik dan dapat dicapai)

6) Written down (penulisan tidak rumit)

4.16

4.17 Implementasi Strategis

4.18 Terdapat tiga strategi generic menurut Michael Porter, sebagai berikut :

a. Cost leadership b. Differentiation c. Focus

4.19 Namun dalam menjalankan strategi generik ini, terdapat beberapa risiko, diantaranya terhadap:

1) Risiko Keunggulan Biaya : tidak bertahan lama, kedekatan dengan diferensiasi hilang, strategi fokus lain mencapai biaya yang lebih rendah

2) Risiko Diferensi : tidak bertahan lama, kedekatan biaya hilang, strategi fokus lain mencapai diferensiasi yang lebih besar

3) Risiko Fokus : tidak bertahan lama, pesaing bersasaran luas menguasai segmen, strategi fokus lain menggarap subsegmen dalam industri.

4.20 Bentuk strategi lainberdasarkan aspek kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan bisnis, industri dalam menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan.(Whellen & Hunger, 2000) :

1) Strategi Integrasi a. Integrasi kedepan

4.21 Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok barang dengan pertimbangan tertentu.

(11)

4.22 Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh distributor dengan strategi tertentu.

c. Integrasi horisontal

4.23 Strategi yang dijalankan dengan memperluan kegiatan perusahaan kedalam lokasi geografis yang berbeda atau menambah produk atau jasa.

2) Strategi Intensif a. Penetrasi pasar

4.24 Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan, memperluas pangsa pasar untuk produk dan jasa yang sudah ada.

b. Pengembangan pasar

4.25 Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas kegiatan perusahaan kedalam area pasar, lokasi geografis yang berbeda.

c. Pengembangan Produk

4.26 Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas kegiatan penjualan dengan memodifikasi produk dan jasa yang sudah ada.

3) Strategi Diversifikasi

a. Diversifikasi konsentris

4.27 Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas produk dan jasa kedalam industri yang berkaitan.

b. Diservikasi horisontal

4.28 Strategi yang dijalankan dengan mengembangkan produk atau jasa pada konsumen yang sudah ada

c. Diversifikasi konglomerat

4.29 Strategi yang dijalankan dengan melakukan diversifikasi keluar dari sebuah industri dan masuk kedalam industri yang tidak berkaitan.

4.30

4) Strategi Defensif

a. Stabilitas dan rasionalisasi biaya

4.31 Strategi yang dijalankan guna mengutamakan stabilitas kemapanan, strategi yang digunakan sebagai strategi sementara untuk melakukan konsolidasi sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi masa depan yang kurang pasti. b. Likuidasi

4.32 Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dimana alternatif lain yang lebih baik sudah tidak mungkin dijalankan.

4.33

(12)

4.35 Ukuran kinerja dapat berupa ukuran kuantitatif maupun kinerja kualitatif (Hunger an Whellen, 2005)

1. Kinerja kualitatif dapat berupa ukuran kinerja langsung yang dapat diukur 2. Kinerja kualitatif dapat berupa kelenturan prosedur, behavior, learning process.

4.36 Ada beberapa manfaat wirausahaan, perusahaan menggunakan proses manajemen strategi dalam melakukan bisnis, antara lain:

1. Perencanaan proses bisnis menjadi lebih baik 2. Proses bisnis menjadi lebih sistematis dan terukur 3. Mengurangi kegagalan bisnis

4. Meningkatkan kemampuan menghadapi perubahan 5. Meningkatkan produktivitas

6. Alokasi sumber daya menjadi lebih baik 7. Evaluasi dan pengendalian menjadi lebih baik

Referensi

Dokumen terkait

B. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan dengan mengaplikasikannya dalam pembuatan Es Krim

10 UU Nomor 4 Tahun 1976 tentang Perubahan dan Penambahan Beberapa Pasal dalam KUHP Bertalian dengan Perluasan Berlakunya Ketentuan Perundang-undangan Pidana,

dalam Permainan Taekwondo; (6) Terdapat Hubungan yang Signifikan Antara Kemampuan Waktu Reaksi dan Fleksibilitas Atlet UKM Taekwondo UPI dengan Hasil

Lebih rinci, Hancock dalam Andayani (2008: 3) menyatakan bahwa literasi informasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk: (1) mengenali kebutuhan informasi,

Relationship marketing dapat diimplementasikan melalui dimensi- dimensinya seperti kepercayaan, komitmen, hubungan timbal balik, ketergantungan, komunikasi dua arah,

Walaupun prospek pendidikan dan budaya keilmuan telah mengalami transformasi meliputi kaedah pengajian dalam pengajaran dan pembelajaran, namun kaedah- kaedah tradisi

‘Allamah bin Baaz berpendapat bahwa wudhu' setelah mengusung jenazah tidak disunnahkan karena hadits yang menjadi landasannya adalah dha'if. Adapun mandi setelah

Jadi yang dimaksud judul skripsi ini, yaitu “Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Komunikasi Pemasaran Biro Perjalanan Haji Atau Umroh” adalah suatu proses dan upaya untuk