• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

4.1Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Kutowinangun 04 Salatiga SDN Kutowinangun 04 dan alamat sekolah berada di Jalan Butuh No. 1 A Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Salatiga. Mengenai kondisi fisik SDN Kutowinangun 04, secara umum gedung SDN Kutowinangun 04 sudah sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran. Dengan halaman yang luas sehingga dapat dijadikan sebagai tempat bermain siswa, dan dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi sekolah agar para siswa berada di lingkungan yang aman selama pembelajaran. Penelitian ini di laksanakan pada siswa kelas V SDN Kutowiangun Salatiga. Jumlah siswa adalah 34 siswa, dimana siswa laki-laki adalah 20 siswa dan siswa perempuan adalah 15 siswi. Berdasarkan data awal, diketahui bahwa 56% siswa belum lulus KKM pada mata pelajaran IPA, oleh karena itu diperlukan sebuah penelitian tindakan untuk mengubah kondisi tersebut.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Awal

(2)

19 siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas V di SDN Kutowinangun 04 semester II tahun pelajaran 2014/2015, penulis akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning guna meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Nilai Hasil Belajar Kondisi Awal

No Distribusi Nilai Siklus 1 Keterangan

Jumlah Siswa Persentase (%)

1 < 50 1 3 Belum tuntas

2 50-59 8 23 Belum tuntas

3 60-69 10 30 Belum tuntas

4 70-79 11 32 Tuntas

5 80-89 3 9 Tuntas

6 90-100 1 3 Tuntas

Jumlah 34 100 %

(3)

persentase 32% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 80-89 sejumlah 3 orang siswa dengan persentase 9% dari jumlah keseluruhan siswa dan rentang nilai 90-100 sejumlah 1 orang siswa dengan persentase 3% dari jumlah keseluruhan siswa. Dari daftar nilai pada kondisi awal (PraSiklus) nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah 45. (Untuk daftar nilai ulangan harian IPA semester I dapat dilihat pada lampiran 1 nilai kondisi awal). Rekapitulasi perolehan nilai berdasarkan interval nilai disajikan dengan diagram batang berikut ini :

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Kondisi Awal

Sedangkan ketuntasan belajar siswa kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Kondisi Awal

No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan

Jumlah siswa Persentase (%)

1 < 70 19 56 Belum tuntas

2 > 70 15 44 Tuntas

Jumlah 34 100

Rata-rata 65

Nilai tertinggi 95

(4)

Berdasarkan pada tabel 4.2 diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar sebelum tindakan adalah 19 siswa dengan persentase 56% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 15 siswa dengan persentase 44%. Nilai tertinggi 95, nilai terendah 45, serta nilai rata-ratanya yaitu 65. Disamping itu dengan menghitung rata-rata kelas, diketahui bahwa siswa belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan yaitu 70. Pada kondisi awal ini proses belajar mengajar guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya mendengarkan, menunggu ditunjuk guru sehingga pembelajaran menjadi membosankan dan banyak siswa yang gaduh menggangu teman-temanya yang lain. Mengacu pada hasil belajar dan ketuntasan belajar belajar IPA siswa sebelum tindakan inilah direncanakan untuk dilakukan tindakan dalam rangka memperbaiki kondisi tersebut.

4.3Siklus I

4.3.3.1 Perencanaan Pertemuan I

(5)

membentuk kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa dan alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah 30 menit. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan presentasi hasil pemecahan masalah adalah 20 menit.

Pertemuan II

(6)

4.3.3.2 Pelaksanaan Tindakan 4.3.2.1. Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus satu ini dilaksanakan pada hari kamis 26 maret 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, doa, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, dan tidak lupa guru mengabsen kelas. Guru mengajak siswa bertanya jawab sebelum memulai pelajaran.

Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah mengorientasikan peserta didik terhadap masalah lalu guru menunjukan beberapa gambar tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia antara lain banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan angin puting beliung. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi peristiwa alam agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada tahap Problem Based Learning yang kedua adalah mengorganisasikan peserta didik untuk belajar disini siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6 – 7 siswa. Kemudian guru membagikan secara acak artikel yang berhubungan dengan peristiwa alam dan juga lembar diskusi pada masing-masing kelompok. Kelompok mendiskusikan tentang apa penyebab terjadinya suatu peristiwa alam menurut artikel yang diperoleh dan juga siswa mendiskusikan dampak dari peristiwa alam tersebut.

(7)

Pada tahap yang keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Kemudian siswa diberi kesempatan bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas.

Dan pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa. Dan tidak lupa guru memberikan penguatan-penguatan materi serta meluruskan kesalah yang disampaikan siswa dan guru menutup pembelajaran.

4.3.2.2. Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus satu ini dilaksanakan pada hari kamis 27 Maret 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, doa, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, dan tidak lupa guru mengabsen kelas. Guru mengajak siswa bertanya jawab sebelum memulai pelajaran.

Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah mengorientasikan peserta didik terhadap masalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi peserta didik lalu guru menunjukan beberapa gambar tentang cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(8)

diskusi pada masing-masing kelompok. Kelompok mendiskusikan tentang cara pencegahan yang harus dilakukan supaya tidak terjadi bencana tersebut.

Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Guru berkeliling dan mengawasi jalanya diskusi serta membimbing kelompok apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan. Dan guru juga mengecek pekerjaan setiap kelompok.

Pada tahap yang keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Kemudian siswa di beri kesempatan bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas.

Dan pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa. Dan tidak lupa guru memberikan penguatan-penguatan materi serta meluruskan kesalah yang disampaikan siswa serta guru menutup pembelajaran.

4.3.3.3 Observasi

Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan proses pembelajaran yang berlangsung di luar kelas maupun di dalam kelas. Fokus yang diamati adalah bagaimana penerapan metode Problem Based Learning berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA. Berkenaan dengan penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu:

4.3.3.1Kinerja Guru

Kinerja guru yang diamati adalah ketika guru menerapkan metode

(9)

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan siswa pada siklus I dalam pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar terdiri dari 15 indikator pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Observasi kinerja guru siklus I pertemuan 1 dapat dilihat jumlah total adalah 39 dan rata-ratanya adalah 2,4 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik.

Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 10 dan rata-rata 2,5. Pada aspek mengorganisasikan peserta

didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan rata-rata 2. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 4 indikator mendapatkan skor 9 dan rata-rata 2,25. Pada aspek mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 5 indikator mendapatkan skor 13 dan rata-rata 2,26. Hasil ini disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1

No Aspek Indikator Skor Skor

Rata-rata 1 Mengorientasikan peserta

didik terhadap masalah

1. Melakukan apersepsi

3

2,5 2. Memberikan motivasi 2

3. Menyampaikan

2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. membagi siswa kedalam beberapa kelompok

2 2

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

6. membimbing siswa dalam kegiatan

(10)

7. memberi perhatikan

9. merespon dengan baik pada siswa yang bertanya

2

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. meminta perwakilan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

2 2

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses 12. menyimpulkan materi

pembelajaran 2

(11)

Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 12 dan rata-rata adalah 3. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 4 indikator mendapatkan skor 11 dan rata-rata 2,75. Pada aspek mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 5 indikator mendapatkan skor 14 dan rata-rata 2,8. Penjabaran diatas disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2

No Aspek Indikator Skor Skor

Rata-rata 1 Mengorientasikan peserta

didik terhadap masalah

1. Melakukan apersepsi 4

3 2. Memberikan motivasi 3

3. Menyampaikan

2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. membagi siswa kedalam beberapa kelompok

2 2

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

9. merespon dengan baik pada siswa yang bertanya

(12)

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. meminta perwakilan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

2 2

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses 12. menyimpulkan materi

pembelajaran 2

(13)

Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 3 indikator mendapatkan skor 7 dan rata-rata 2,3. Hasil ini disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1

No Aspek Indikator Skor

1. Menunjukkan kesiapan dalam

pembelajaran 2

2,25 2. Menjawab apersepsi dari guru 3

3. Memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru 2

4. Aktif bertanya ketika proses

pembelajaran 2

2

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. Berpartisipasi dalam kelompok 2 2

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

6. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan media gambar

3 3

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

7. Mempresentasikan jawaban didepan kelas

3 3

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses

8. Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas

2

2,3 9. Mampu membuat kesimpulan dari

pembelajaran

3

10. Merefleksi pembelajaran 2

Jumlah 24

Rata-rata 2,4

Siklus I pertemuan 2 dapat jumlah total adalah 26 dan rata-ratanya adalah 2,6 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig

(14)

Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 3 indikator mendapatkan skor 8 dan rata-rata 2,6. Dari penjabaran diatas dapat dilihat dari tabel 4.6 yang sudah disajikan berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2

No Aspek Indikator Skor

1. Menunjukkan kesiapan dalam

pembelajaran 2

2,5 2. Menjawab apersepsi dari guru 3

3. Memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru 3

4. Aktif bertanya ketika proses

pembelajaran 2

2

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. Berpartisipasi dalam kelompok 2 2

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

6. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan media gambar

3 3

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

7. Mempresentasikan jawaban didepan kelas

3 3

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses

8. Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas

3

2,6 9. Mampu membuat kesimpulan dari

pembelajaran

3

10. Merefleksi pembelajaran 2

Jumlah 26

Rata-rata 2,6

4.3.3.3 Hasil Belajar Kognitif

(15)

mendapatkan nilai pada rentang 50-59 terdapat 3 siswa dengan persentase 9%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 60-69 terdapat 10 siswa dengan persentase 29%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 70-79 terdapat 4 siswa dengan persentase 12%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 80-89 terdapat 13 siswa dengan persentase 38%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 90-100 terdapat 4 siswa dengan persentase 12%.

Tabel 4.7

Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Siklus I

No Distribusi Nilai Siklus 1 Keterangan

Jumlah Siswa Persentase (%)

1 < 50 0 0 Belum tuntas

2 50-59 3 9 Belum tuntas

3 60-69 10 29 Belum tuntas

4 70-79 4 12 Tuntas

5 80-89 13 38 Tuntas

6 90-100 4 12 Tuntas

Jumlah 34 100 %

(16)

Hasil perolehan siswa yang mendapatkan nilai masing-masing interval disajikan dalam diagram berikut ini :

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Perolehan Siklus I

Mengacu pada kriteria ketuntasan minimum 70, maka persentase ketuntasan belajar siswa naik dan tuntas maupun belum tuntas belajar sebelum tindakan diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 12 siswa dengan persentase 62% dan siswa yang belum tuntas adalah 13 siswa dengan persentase 38%. Dari penjabaran tersebut disajikan tabel 4.8 berikut ini

Tabel 4.8

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 1

No Nilai Siklus Keterangan

Jumlah siswa Persentase

1 < 70 13 38 Belum tuntas

2 > 70 21 62 Tuntas

Jumlah 34 100

Rata-rata 75

Nilai Tertinggi 100

(17)

Berikut ini disajikan dalam tabel nilai yang diperoleh siswa sebelum tindakkan dan sesudah tindakan pada siklus I disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif IPA Sesuai Kondisi Awal Dengan Siklus I

No Kategori Kondisi Awal Siklus I

1 Tuntas 15 44% 21 62%

2 Belum Tuntas 19 56% 13 38%

Jumlah 34 100% 34 100%

Dari tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa setelah diberikan tindakan siklus 1 terjadi peingkatan ketuntasan belajar, yaitu sebesar 18%. Meskipun meningkat akan tetapi peningkatan ini belum memberikan hasil yang di targetkan yaitu > 70% dari total siswa tuntas KKM. Berikut ini disajikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1 melalui diagram dibawah ini :

(18)

Kondisi Awal Dengan Siklus I

Berdasarkan hasil tes pada siklus I terlihat bahwa proses pembelajaran belum tuntas, belum tuntasnya pembelajaran pada siklus I disebabkan karena belum mencapai standart ketuntasan klasikal yaitu minimal 70% siswa yang tuntas KKM. Belum tuntasnya pembelajaran pasa siklus I disebabkan karena proses pembelajaran yang menerapkan model Problem Based Learning berbantuan media gambar belum terlaksana secara maksimal. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi guru dan siswa, masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga proses pembelajaran dapat dikatakan tuntas. Maka dari itu diakhir siklus I dilakukan refleksi untuk mencari permasalahan dan solusinya sehingga dapat melakukan perhatian di siklus 2.

4.3.3.4 Nilai Afektif

Dalam penelitian ini selain mengukur peningkatan hasil belajar kognitif, penggunaan model Problem Based Learning berbantuan media gambar juga untuk mengukur peningkatan motivasi belajar pada matapelajaran IPA. Berikut ini adalah tabel 4.10 yaitu mengenai hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I yang disajikan hasil tiap indikator pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.10 Nilai Hasil Belajar Afektif Siklus I

No Aspek Indikatoor Rata-Rata Skor

Rata-rata

1 Tekun dalam belajar

Mengikuti pelajaran dengan baik 3,2

3,25 Mempelajari kembali materi yang

sudah dipelajari di rumah

3,3 2 Ulet dalam

menghadapi kesulitan belajar

Tidak suka menunda tugas 3,1

3,24 Tidak mudah putus asa dalam

belajar

3,3

Berlatih mengerjakan soal 3,3

(19)

dalam belajar Belajar tanpa harus disuruh 3,5 4 Berprestasi

dalam belajar

Belajar giat untuk berprestasi 3,0

3,46 Belajar untuk meningkatkan prestasi 3,4

Belajar agar menjadi juara kelas 3,7

Jumlah 33,2 13,44

Rata-rata 3,36

Dari tabel hasil belajar afektif, pada aspek tekun dalam belajar memperoleh rta-rata 3,25. Pada aspek ulet dalam menghadapi kesulitan belajar memperoleh rata-rata 3,24. Pada aspek mandiri dalam belajar memperoleh rata-rata 3,49. Dan pada aspek berprestasi dalam belajar memperoleh rata-rata 3,46. Pada siklus I rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar afektif mencapai > 3 yaitu 3,36. Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar afektif pada siklus I termasuk dalam kategori termotivasi.

4.3.3.5 Nilai Psikomotor

Dalam penelitian ini juga menilai unjuk kerja siswa dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti didapat hasil sebagai berikut :

Pada pertemuan pertama pada aspek kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja memperoleh rata-rata 2,6. Pada aspek kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan diperoleh skor rata-rata 2,6. Pada aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya diperoleh skor rata-rata 2,4. Pada aspek kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol diperoleh skor rata-rata 2,6. Pada aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan memperoleh skor rata-rata 2,53.

(20)

untuk pertemuan selanjutnya agar lebih bagus lagi. Hasil penjabaran diatas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11

Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan 1

No Aspek Indikator Rata-

Rata

Skor

Rata-rata

1 Kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja.

Kemampuan memahami sumber

belajar yang diperoleh 2,8

2,7 Kekompakan kelompok dalam

diskusi 2,6

2 Kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.

Melaksanakan tugas sesuai prosedur

3,2 3,2

3 Kecepatan siswa dalam mengerjakan

4 Kemampuan siswa dalam membaca

5 Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan

Kesesuaian laporan dengan tujuan pembelajaran

2,8 2,8

JUMLAH 13,3

(21)

Pada pertemuan kedua unjuk kerja skor rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar psikomotor mencapai rata-rata 3,0. pada aspek kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja memperoleh rata-rata 2,8. Pada aspek kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan diperoleh skor rata-rata 3,4. Pada aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya diperoleh skor rata-rata 2,6. Pada aspek kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol diperoleh skor rata-rata 3,2. Pada aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan memperoleh skor rata-rata 3,2. Hasil penjabaran dari pertemuan 2 ini akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12

Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan 2

No Aspek Indikator

Rata-rata

Skor

Rata-rata

1 Kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja.

Kemampuan memahami sumber belajar yang diperoleh

2,8

2,8 Kekompakan kelompok dalam

diskusi

2,8

2 Kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.

Melaksanakan tugas sesuai prosedur 3,4 3,4

3 Kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang

diberikan kepadanya

Ketersesuaian waktu pengumpulan laporan

(22)

4 Kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol.

Kemampuan memahami materi berdasarkan gambar yang disajikan

3,2 3,2

5 Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan

Kesesuaian laporan dengan tujuan pembelajaran

3,2 3,2

JUMLAH 15,2

RATA-RATA 3,0

Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar psikomotor memperoleh skor rata-rata 3,0 pada siklus I pertemuan 2 termasuk dalam kategori baik. Untuk rata-rata klasikal sudah mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan 1 memperoleh rata-rata 2,62 sedangkan pada siklus I pertemuan 2 mengalami penikatan yaitu memperoleh rata-rata 3,0. Sehingga pada pertemuan ini sudah mencapai indikator yang ditentukan penulis yaitu rata-rat sudah mencapai > 3. Dan perlu ditingkatkan lagi supaya menjadi lebih baik pada siklus 2.

4.3.3.6 Refleksi Siklus I

(23)

Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I, terdapat kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu:

a.Guru sudah baik melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang peristiwa alam yang pernah terjadi di Indoesia.

b.Guru sudah baik dalam membantu siswa dalam pembagian kelompok. c.Guru sangat bagus dalam menjelaskan materi kepada siswa.

d.Guru sudah baik dalam membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran. e.Guru sudah baik dalam menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

dan siswa pun menjawab salam tersebut.

f. Siswa merespon dengan baik apersepsi yang guru sampaikan dan memberikan tanggapan secara verbal mengenai materi sesuai pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

g.Dalam membacakan hasil diskusi sudah baik dan percaya diri.

h.Semua siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual dengan suasana yang kondusif.

i. Siswa merespon penjelasan guru dengan baik saat guru menjelaskan materi pembelajaran.

j. Siswa dengan guru menyimpulkan pembelajaran dengan baik.

Namun berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I, terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu :

a.Guru lupa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai, guru hendaknya menjelaskan tujuan pembelajaran agar siswa itu paham mengenai tujuan apa ang akan dicapai dari materi yang akan dipelajari.

b.Guru hendaknya mengingatkan murid yang gaduh ketika pelajaran.

(24)

d.Guru hendaknya menjelaskan intruksi pengerjaan soal diskusi secara jelas supaya murid paham.

e.Guru hendaknya memberi motivasi agar murid mempunyai rasa percaya diri yang lebih menanggapi kelompok yang sedang presentasi.

f. Guru hendaknya membagi kelompok yang heterogen.

g.Siswa kurang memahami beberapa materi yang akan mereka pelajari. h.Siswa hendaknya bisa tertib sketika berdiskusi.

i. Siswa hendaknya berpartisipasi dalam kelompok sehingga ketika diskusi tidak hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan sedangkan yang lain hanya menonton.

j. Siswa hendaknya berbagi tugas dalam ketika diskusi supaya semua anggota berperan aktif dalam diskusi.

k.Siswa seharusnya menyimak dan memahami penguatan materi yang di sampaikan oleh guru

Hasil tes yang diperoleh siswa siklus I terlihat masih ada 13 siswa yang belum tuntas dari 34 siswa, sehingga nilai rata-rata kelas yang diperoleh 75 dengan ketuntasan belajar klasikal 62%. Berdasarkan hasil tes siklus I terlihat bahwa proses pembelajaran belum tuntas, karena belum mencapai standart ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yakni minimal 70%. Untuk mencapai ketuntasan belajar tersebut, dilaksanakan perbaikan pada proses pembelajaran siklus II dengan cara guru memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I.

Berdasarkan hasil belajar afektif siklus I memperoleh skor rata-rata keseluruhan aspek 3,36. Dimana hasil rata-rata tersebut sudah dalam kriteria termotivasi. Dan hasil belajar afektif ini sudah memenuhi rata-rata indikator yang akan dicapai yaitu > 3.

(25)

aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas, aspek kemampuan siswa dalam membaca gabar, dan yang terakir aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan . Pada hasil rata-rata penilaian psikomotor pada siklus I pertemuan 1 perolehan rata-rata 2,62. Dan pada siklus I pertemuan 2 perolehan rata-rata 3,0. Dan perlu ditingkatkan lagi supaya menjadi lebih baik pada siklus II.

4.4Siklus II

4.4.1 Perencanaan Pertemuan I

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi dan beserta dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain : gambar-gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar,dan penambangan. Dan tidak lupa perangkat evaluasi yang berupa rubrik penilaian serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Dalam melaksanaan

(26)

Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II ini Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol beserta dampak yang ditimbulkan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain: gambar-gambar tentang kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol. Dan tidak lupa perangkat evaluasi yang berupa rubrik penilaian serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Dalam melaksanaan Problem Based Learning guru menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dalam proses pengumpulan data dan proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol beserta dampak yang ditimbulkan melalui berbagai sumber yang terdapat di perpustakaan. Dalam proses diskusi dan pemecahan masalah guru berencana membentuk kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa dan alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah 20 menit. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan presentasi hasil pemecahan masalah adalah 20 menit. Dan 15 menit mengerjakan soal evaluasi.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan 4.4.2.1 Pertemuan I

(27)

memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah mengorientasikan peserta didik terhadap masalah. Guru menunjukan beberapa gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, penambangan. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi peristiwa alam agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada tahap Problem Based Learning yang kedua adalah mengorganisasikan peserta didik untuk belajar disini siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6 – 7 siswa. Kemudian guru membagikan lembar diskusi pada masing-masing lembar diskusi tersebut ada 3 permasalahan yang berhubungan dengan pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, penambangan. Lembar diskusi tersebut dibagikan secara acak kepada 5 kelompok tersebut. Kelompok mendiskusikan tentang apa hal yang mendasari manusia melakukan kegiatan tersebut dan juga siswa mendiskusikan dampak negatif dari kegiatan tersebut. Siswa diajak ke perpustakaan untuk mencari beberapa sumber yang berkaitan dengan lembar diskusi yang didapatnya.

Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Guru berkeliling dan mengawasi jalanya diskusi. Dan juga guru membimbing kelompok apabila ada kesulitan.

(28)

Dan pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa dan guru memberikan penguatan-penguatan materi serta meluruskan kesalah yang disampaikan siswa. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah dan guru menutup pembelajaran.

4.4.2.2 Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus dua ini dilaksanakan pada hari jumat 3 april 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, doa,mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, dan tidak lupa guru mengabsen kelas. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah mengorientasikan peserta didik terhadap masalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi peserta didik lalu guru menunjukan beberapa gambar tentang kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(29)

dibagikan secara acak kepada 5 kelompok tersebut. Kelompok mendiskusikan tentang apa hal yang mendasari manusia melakukan kegiatan tersebut dan juga siswa mendiskusikan dampak negatif dari kegiatan tersebut. Siswa diajak ke perpustakaan untuk mencari beberapa sumber yang berkaitan dengan lembar diskusi yang didapatnya.

Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Guru berkeliling dan mengawasi jalanya diskusi. Dan juga guru membimbing kelompok apabila ada kesulitan.

Pada tahap yang keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Kemudian siswa di beri kesempatan bertanya apabila terdapat hal-hal yang belum jelas.

Dan pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa dan guru memberikan penguatan-penguatan materi serta meluruskan kesalah yang disampaikan siswa. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah dan guru menutup pembelajaran.

4.4.3 Observasi

(30)

4.4.3.1 Kinerja Guru

Kinerja guru yang diamati adalah ketika guru menerapkan metode

Problem Based Learning berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA materi tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, penambangan.

Bardasarkan hasil observasi kinerja guru dan siswa pada siklus II dalam pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar terdiri dari 15 indikator pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Observasi kinerja guru siklus II pertemuan 1 dapat dilihat jumlah total adalah 50 dan rata-ratanya adalah 3,33 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik. Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 14 dan rata-rata 3,5. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkanskor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 4 indikator mendapatkan skor 13 dan rata-rata 3,25. Pada aspek mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 5 indikator mendapatkan skor 17 dan rata-rata 3,4. Hasil ini disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1

No Aspek Indikator Skor Skor

Rata-rata 1 Mengorientasikan peserta

didik terhadap masalah

1. Melakukan apersepsi 4

3,5 2. Memberikan motivasi 3

3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

3

4. memperlihatkan media gambar sebagai masalah awal

(31)

2 Mengorganisasikan peserta

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

9. merespon dengan baik pada siswa yang bertanya

3

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. meminta perwakilan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

3 3

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses 12. menyimpulkan materi

pembelajaran 3

(32)

jumlah total adalah 56 dan rata-ratanya adalah 3,73 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik.

Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 15 dan rata-rata adalah 3,75. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan skor 4 dan rata-rata 4. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 4 indikator mendapatkan skor 15 dan rata-rata 3,75. Pada aspek Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan

skor 4 dan rata-rata 4. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 5 indikator mendapatkan skor 18 dan rata-rata 3,6. Penjabaran diatas disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.14 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2

No Aspek Indikator Skor Skor

Rata-rata 1 Mengorientasikan peserta

didik terhadap masalah

1. Melakukan apersepsi 4

3,75 2. Memberikan motivasi 3

3. Menyampaikan

2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. membagi siswa kedalam beberapa kelompok

4 4

(33)

9. merespon dengan baik pada siswa yang bertanya

4

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10. meminta perwakilan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

4 4

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses 12. menyimpulkan materi

pembelajaran 4

(34)

menyajikan hasil karya 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada

aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 3 indikator mendapatkan skor 10 dan rata-rata 3,3. Hasil ini disajikan pada tabel 4.15 dibawah ini :

Tabel 4.15 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1

No Aspek Indikator Skor

1. Menunjukkan kesiapan dalam

pembelajaran 3

3,25 2. Menjawab apersepsi dari guru 4

3. Memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru 3

4. Aktif bertanya ketika proses

pembelajaran 3

2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. Berpartisipasi dalam kelompok 3 3

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

6. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan media gambar

4 4

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

7. Mempresentasikan jawaban didepan kelas

3 3

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses

8. Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas

3

3,3 9. Mampu membuat kesimpulan dari

pembelajaran

4

10. Merefleksi pembelajaran 3

Jumlah 33

Rata-rata 3,3

Siklus II pertemuan 2 dapat jumlah total adalah 36 dan rata-ratanya adalah 3,6 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig

(35)

observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 14 dan rata-rata 3,5. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan skor 4 dan rata-rata 4. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 1 indikator mendapatkan skor 4 dan rata-rata 4. Pada aspek membimbing penyelidikan individu maupun kelompok dengan 1 indikator mendapatkan skor 4 dan rata-rata 4. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 3 indikator mendapatkan skor 13 dan rata-rata 3,3. Dari penjabaran diatas dapat dilihat dari tabel 4.16 yang sudah disajikan berikut ini:

Tabel 4.16 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Aspek Indikator Skor

1. Menunjukkan kesiapan dalam

pembelajaran 3

3,5 2. Menjawab apersepsi dari guru 4

3. Memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru 4

4. Aktif bertanya ketika proses

pembelajaran 3

2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

5. Berpartisipasi dalam kelompok 4 4

3 Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok

6. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan media gambar

4 4

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

7. Mempresentasikan jawaban didepan kelas

4 4

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses

8. Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas

3

3,3 9. Mampu membuat kesimpulan dari

pembelajaran

3

10. Merefleksi pembelajaran 4

Jumlah 36

(36)

4.4.3.3 Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa ada siswa yang mendapatkan nilai pada rentang nilai < 50 terdapat 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 50-59 terdapat 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 60-69 terdapat 5 siswa dengan persentase 15%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 70-79 terdapat 3 siswa dengan persentase 9%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 80-89 terdapat 11 siswa dengan persentase 32%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 90-100 terdapat 15 siswa dengan persentase 44%. Berdasarkan tabel diatas juga diketahui bahwa terjadi perubahan jumlah persentase ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus II. siswa yang lulus KKM menjadi 29 siswa dengan persentase 85% dan 5 siswa yang belum lulus KKM dengan persentase 15%.

Tabel 4.17

Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Siklus II

No Distribusi Nilai Siklus II Keterangan

Jumlah Siswa Persentase (%)

1 < 50 0 0 Belum tuntas

2 50-59 0 0 Belum tuntas

3 60-69 5 15 Belum tuntas

4 70-79 3 9 Tuntas

5 80-89 11 32 Tuntas

6 90-100 15 44 Tuntas

(37)

Hasil perolehan siswa yang mendapatkan nilai masing-masing interval disajikan dalam diagram berikut ini :

Gambar 4.4 Diagram Batang Hasil Perolehan Siklus II

Mengacu pada kriteria ketuntasan minimum 70, maka persentase ketuntasan belajar siswa naik dan tuntas maupun belum tuntas belajar sebelum tindakan diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar pada siklus II adalah 29 siswa dengan persentase 85% dan siswa yang belum tuntas adalah 5 siswa dengan persentase 15%. Dari penjabaran tersebut disajikan tabel 4.18 berikut ini

Tabel 4.18

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Siklus II

No Nilai

Siklus

Keterangan Jumlah siswa Persentase

1 < 70 5 15 Belum tuntas

2 > 70 29 85 Tuntas

Jumlah 34 100

Rata-rata 85

(38)

Nilai Terendah 60

4.4.3.4 Nilai Afektif

Dalam penelitian ini selain mengukur peningkatan hasil belajar kognitif, penggunaan model Problem Based Learning berbantuan media gambar juga untuk mengukur peningkatan motivasi belajar pada matapelajaran IPA. Berikut ini adalah tabel 4.19 yaitu mengenai hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II yang disajikan hasil tiap indikator pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.19 Nilai Hasil Belajar Afektif Siklus II

No Aspek Indikatoor

Rata-Mengikuti pelajaran dengan baik 3,5

3,5 Mempelajari kembali materi yang

sudah dipelajari di rumah

3,6 Tidak mudah putus asa dalam

belajar

3,7

Berlatih mengerjakan soal 3,6 3 Mandiri

dalam belajar

Menyelesaikan tugas sendiri 3,7

3,7 Belajar tanpa harus disuruh 3,7

4 Berprestasi dalam belajar

Belajar giat untuk berprestasi 3,5

3,6 Belajar untuk meningkatkan prestasi 3,7

Belajar agar menjadi juara kelas 3,7

Jumlah 36,3 14,4

Rata-rata 3,6

(39)

Pada siklus II rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar afektif mencapai > 3 yaitu 3,6. Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar afektif pada siklus II termasuk dalam kategori sangat termotivasi.

4.4.3.5 Nilai Psikomotor

Dalam penelitian ini juga menilai unjuk kerja siswa dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti didapat hasil sebagai berikut :

Pada pertemuan pertama pada aspek kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja memperoleh rata-rata 3,4. Pada aspek kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan diperoleh skor rata-rata 3,6. Pada aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya diperoleh skor rata-rata 3,4. Pada aspek kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol diperoleh skor rata-rata 3,6. Pada aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan memperoleh skor rata-rata 3,2.

Pada siklus II pertemuan 1 rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar psikomotor mencapai > 3 yaitu 3,4. Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar psikomotor pada siklus II pertemuan 1 termasuk dalam kategori baik.. Hasil penjabaran diatas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.20

Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan 1

No Aspek Indikator

Rata-rata

Skor Rata-rata 1 Kemampuan siswa

menggunakan alat 2 Kemampuan siswa

menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.

(40)

3 Kecepatan siswa

4 Kemampuan siswa dalam membaca

5 Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan

Kesesuaian laporan dengan tujuan pembelajaran kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan diperoleh skor rata-rata 4. Pada aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya diperoleh skor rata-rata 3,6. Pada aspek kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol diperoleh skor rata-rata 3,8. Pada aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan memperoleh skor rata-rata 3,6. Hasil penjabaran diatas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.21

Nilai Hasil Belajr Psikomotor Siklus II Pertemuan 2

No Aspek Indikator

Rata-rata

Skor Rata-rata 1 Kemampuan siswa

menggunakan alat 2 Kemampuan siswa

menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.

(41)

3 Kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang

diberikan kepadanya

Ketersesuaian waktu pengumpulan laporan

3,6 3,6

4 Kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol.

Kemampuan memahami materi berdasarkan gambar yang disajikan

3,8 3,8

5 Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan

Kesesuaian laporan dengan tujuan pembelajaran

3,6 3,6

Jumlah 18,7

Rata-Rata 3,73

Pada siklus II pertemuan 2 rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar psikomotor mencapai > 3 yaitu 3,73. Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar psikomotor pada siklus II pertemuan 2 termasuk dalam kategori sangat baik. Untuk rata-rata klasikal sudah mengalami penikatan yaitu pada siklus II pertemuan 1 memperoleh rata-rata 3,4 sedangkan pada siklus II pertemuan 2 mengalami penikatan yaitu memperoleh rata-rata 3,73. Sehingga pada pertemuan ini sudah mencapai indikator yang ditentukan penulis yaitu > 3.

4.4.3.6 Refleksi Siklus II

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II. Ada kelebihan dalam pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran, yaitu :

(42)

hampir semua indikator dalam setiap aspek yang diamati sudah mengalami peningkatan.

2) Guru begitu telaten dalam membimbing kelompok yang kesulitan dan merspon dengan baik pada murid yang bertanya.

3) Siswa lebih tertarik dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar terlihat dari respon positif siswa yang mulai tumbuh selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, siswa mulai berani menyampaikan pendapat dan menanggapi jawaban,

4) Siswa dapat bekerjasama dengan baik dan berdiskusi secara kondusif di dalam proses pembelajaran terutama paa saat diskusi pemecahan masalah.

Namun Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II, masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan pembelajarannya, yaitu:

a. Guru kurang tegas dalam memberi teguran kepada siswanya yang gaduh. b. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.

c. Ada kelompok yang masih kurang terampil dalam membuat kesimpulan ketika diskusi.

Hasil tes yang diperoleh siswa siklus II masih ada 5 siswa yang belum tuntas dari 34 siswa, dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh 85 dengan ketuntasan belajar klasikal 85%. Berdasarkan hasil tes siklus II terlihat bahwa proses pembelajaran sudah tuntas, karena sudah mencapai standart ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yakni minimal 70%.

Berdasarkan hasil belajar afektif siklus II memperoleh skor rata-rata keseluruhan aspek 3,6 dimana hasil rata-rata tersebut sudah dalam kriteria termotivasi. Dan hasil belajar afektif ini sudah memenuhi rata-rata indikator yang akan dicapai yaitu > 3.

(43)

sikap, kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan, aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas, aspek kemampuan siswa dalam membaca gabar, dan yang terakir aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan . Pada hasil rata-rata penilaian psikomotor pada siklus II pertemuan 1 perolehan rata-rata 3,4. Dan pada siklus II pertemuan 2 perolehan rata-rata 3,73. Sehingga dari perolehan tersebut sudah memenuhi perolehan rata-rata indikator yang akan dicapai yaitu > 3.

4.5 Pembahasan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II 4.5.1 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas maka dapat di ketahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning berbantuan media gambar. Setelah peneliti melaksanakan tindakan siklus I dan II, hasil yang diperoleh sudah sangat baik. Pra siklus 44% menjadi 75% pada siklus I, dan pada siklus II sudah mencapai 85%. Dari pemaparan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.22

Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Belajar

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa

Persentase (%)

Jumlah Siswa

Persentase (%)

Jumlah Siswa

Persentase (%)

1. Tuntas 15 44 21 62 29 85

2. Belum Tuntas

19 56 13 38 5 15

Jumlah 34 100% 34 100% 34 100%

(44)

sebanyak 15 siswa dengan persentase sebesar 44%, setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 21 siswa dengan persentase sebesar 62% yang memenuhi KKM 70, setelah diadakan siklus II meningkat menjadi 29 siswa dari 25 siswa atau 85% siswa yang memenuhi KKM 70, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian melalui model Problem Based Learning berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jika disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5 Grafik

Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

4.5.2 Pembahasan Hasil Belajar Afektif

(45)

memperoleh jumlah 14,4 dan rata-rata 3,6. Dari pemaparan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.23

Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus II

No Aspek Skor Rata-rata

Siklus I Siklus II

1 Tekun dalam belajar 3,25 3,5

2 Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar

3,24 3,6

3 Mandiri dalam

belajar 3,49 3,7

4 Berprestasi dalam

belajar 3,46 3,6

Jumlah 13,44 14,4

Rata-rata skor 3,36 3,6

Kategori Termotivasi Sangat Termotivasi

(46)

Gambar 4.6 Diagram Batang

Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus II

4.5.3 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotor

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas maka dapat di ketahui peningkatan hasil belajar psikomotor siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning berbantuan media gambar. Setelah peneliti melaksanakan tindakan siklus I dan II, hasil yang diperoleh sudah sangat baik. Dengan rata-rata pertemuan 1 dan 2 adalah 2,66 dan 3,04 pada siklus I, dan pada siklus II pertemuan 1 dan 2 memperoleh rata-rata 3,4 dan 3,7. Dari pemaparan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.24

Perbandingan Hasil Belajar Psikomotor Siklus I dan Siklus II

No Aspek

Skor Rata-rata

Siklus I Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan II Pertemuan 1 Pertemuan II

1 Kemampuan siswa

menggunakan alat dan sikap kerja.

2,7 2,8 3,4 3,7

(47)

menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.

3 Kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya

2,6 2,6 3,4 3,6

4 Kemampuan siswa

dalam membaca gambar dan atau symbol.

2,0 3,2 3,5 3,8

5 Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan

2,8 3,2 3,2 3,6

Jumlah 13.3 15.2 17 18.7

Rata-rata skor 2,62 3,0 3,4 3,73

Kategori Baik Baik Baik Sangat Baik

Dan jika disajikan dalam bentuk diagram batang maka hasilnya adalah sebagai berikut ini :

Gambar 4.7 Diagram Batang

(48)

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Kondisi Awal
gambar tentang cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1
gambar dengan kategori baik.
+7

Referensi

Dokumen terkait

means song can help student to increase and memorable the word using song, because for students elementary school leam vocabulary using song Is very fun and easy to remember.. Songs

$ODW XNXU 95 0DWHU LQL PHPLOLNL WLQJNDWNHWHOLWLDQ“YROW1LODLWLQJNDW NHWHOLWLDQ LQL GLSHUROHK GDUL VHWHQJDK QLODL LQWHUYDO PLQLPDODODWXNXU950HWHUDWDX GDUL SHUVDPDDQ 'DUL

Biaya input non tradable , labor and landrate pada harga sosial adalah sama dengan privatnya, hal ini karena asumsi yang digunakan untuk suku bunga sosial dan

Perubahan aktiva akan diikuti dengan perubahan kewajiban (utang) dan ekuitas (modal) dalam jumlah yang sama.. Pencatatan Transaksi Keuangan ke Dalam Persamaan

Analisis Pengaruh Relaionship Marketing terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction dan Islamic Corporate Image (Studi Kasus BANK BRI Syariah Kantor

BMT ANDA memperluas jaringan kerja sama, dengan cara ini memudahkan BMT ANDA untuk melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan mikro syariah lainnya yang saling

Untuk mempercepat pelaksanaan (agar tepat schedule) dan memenuhi Mutu yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor akan memberdayakan sumber (tenaga, dan

Mengingat Kota Tarutung merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa, maka selain perlunya evaluasi terhadap bangunan yang telah ada,