• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR MANAJEMEN kepemimpinan ratu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DASAR MANAJEMEN kepemimpinan ratu "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Revisi Makalah

KONSEP DASAR MANAJEMEN

Disusun Dalam Memenuhi Tugas Ujian Semester

Dalam Mata Kuliah Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Islam Program Studi PEDI (Pendidikan Islam)

Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam (MPI-A)

Oleh

MUHAMMAD IQBAL (212032554)

Dosen Pembimbing

Dr. Anzizhan, MM

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

(2)

KATA PENGANTAR

ﷲ ﻡﺳﺑ

ا

ﻢﻴﺤ ﺭﻟﺍ ﻦﻤﺤﺮﻟ

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.

Disini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada bapak Dr. Anzizhan, MM selaku dosen mata kuliah ini, yang telah memberikan tugas kepada kami guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Revisi Makalah yang kami susun ini berjudul “Konsep Dasar Manajemen” Kami menyusun makalah ini berdasarkan sumber-sumber yang tertulis yang kami kutip dari berbagai sumber yang berkaitan dengan makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II KONSEP DASAR MANAJEMEN... 2

A. Pengertian Manajemen... 2

B. Manajamen Dan Organisasi... 4

C. Fungsi – Fungsi Manajemen... 8

BAB III PENUTUP... 13

DAFTAR PUSTAKA 14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Siapapun yang menjalankan usaha tentu telah melaksanakan serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan usahanya. Disadari atau tidak, mereka telah menempuh proses manajemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik apabila dalam praktek usahanya mereka menerapkan pemahaman mendalam tentang ilmu manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah mencapai tujuan.

Ilmu manajemen apabila dipelajari secara konprehensif dan diterapkan secara konsisten memberikan arah yang jelas, langkah yang teratur dan keberhasilan dan kegagalan dapat mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan lengkap sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya.

Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik, tetapi juga mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tentu saja memerlukan manajemen yang profesional.1

Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari keanggotaan suatu organisasi. Kemestian manusia saat ini berada dalam suatu organisasi ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif dan efesien, bukan semata-mata suatu kondisi yang kebetulan. Efektivitas dan efesiensi ini dapat digambarkan sebagai 100 sapu lidi yang diikat secara bersamaan akan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk membersihkan satu halaman dibandingkan dengan sejumlah 100 sapu lidi digunakan secara terpisah untuk membersihkan satu halaman.

(5)

BAB II

KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Pengertian Manajemen

Banyak pakar manajemen yang mengemukakan pendapat mereka tentang pengertian manajemen. Untuk mengetahui pengertian manajemen maka berikut ini dikemukakan beberapa pendapat yang membantu memahami konsep manajemen.

Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kata kerja managere yang artinya manangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan

manager untuk orang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen menurut Parker (Stoner & Freeman, 2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through people). Meskipun banyak defenisi manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing.

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesie. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah.2

Secara umum aktivitas menajemen ada dalam setiap organisasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Tery menjelaskan bahwa : “ Managemen is performance of concelving and achieving desied result by means of goup effots consisting og utilizing human talent and esources3. Pendapat ini dipahami bahwa manajemen adalah kemampuan

2 Husaini Usman, Manajemen Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 5

3 George R. Ferry, Principle of Management (Illinois: Richard D.Iwin nc, 1973) . h. 4

(6)

mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber daya lainnya.

Hasrey dan Blanchard, menyebutkan bahwa manajemen adalah proses kerja melalui individu-individu dan kelompok serta sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan organisasi. 4 Dengan kata lain, aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, pemerintah, sekolah, industri, rumah sakit dan lain-lain. Sementara itu Haimann, Scoot dan Conner mendefinisikan: Management is a social and technical proses order to accompish the oganization’s goals”. 5 Artinya manajemen adalah proses sosial dan teknik dengan memanfaatkan sumber-sumber, mempengaruhi aktivitas-aktivitas manusia dan memudahkan perubahan-perubahan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Mondy dan Premeaux mengemukakan bahwa: “Management is the porcess of getting things done through the efforts of other people“. 6

Dari beberapa defenisi tentang diatas dapat ditarik beberapa hal pokok antara lain:

(1). Manajemen menekankan adanya kerjasama antar unsur dalam organisasi (2). Adanya usaha memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki organisasi (3). Adanya tujuan yang jelas yang dicapai oleh organisasi.

Unsur-Unsur Manajemen

1. Men, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional

2. Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan 3. Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan 4. Materials, yaitu bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan 5. Machines, yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan

untuk mencapai tujuan

4 Paul Harsey dan Kenneth Blanchard, Management of Oganizational Behavior (New Jersey:

Prentice Company Hal Company, 1988) h. 4

5 Theo Haiman, Scot. Williem dan Cannor, Patrick E, Management (Massachusetts :

Houghton Miffin Company, 1987) h. 6

6 R.Wayne, Mondy, Management : Concepts, Practice and Skill (New Jersey: Englewood

(7)

6. Market, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan

B. Manajemen dan Organisasi

Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: 1. Manajemen sebagai suatu proses,

2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,

3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Menurut pengertian yang pertama Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen..

Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Ada pun pendapat ilmuwan yang lain :

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah

(8)

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menunjukkan bahwa manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Pada dasarnya setiap manusia adalah manajer, karena dalm kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu melakukan manajemen bagi dirinya sendiri ataupun keluarganya untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan (self management).

Ada 3 macam Sumber Daya (resources) yang dimanfaatkan oleh manusia untuk meraih tujuan yang diharapkan, yaitu :

a. Sumber daya alam (SDA);

b. Sumber daya capital (SDK) dana/uang/penghasilan yang diperoleh. c. Sumber daya manusia (SDM).

Dengan memperhatikan peranan manajemen tersebut, maka pengertian manajemen adalah ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Organisasi berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota tubuh. Organisasi menurut beberapa ahli sebagai berikut:

1. Wendrich (1988) adalah proses mendesain kegiatan-kegiatan dalam struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Sutarto (1995) mendefenisikan sebagai kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial.

3. Janes (1995) mendefenisikan organisasi sebagai respons terhadap makna nilai-nilai kreatif untuk memuaskan kebutuhan manusia

(9)

5. Barnard (Anonim, 2000) adalah suatu sistem aktivitas yang dikoordinasikan secara sadar oleh dua orang atau lebih.

Meskipun para ahli manajemen memberikan defenisi berbeda-beda tentang organisasi, namun intisarinya sama yaitu bahwa organisasi merupakan proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Defenisi ini bersifat umum dan berlaku bagi semua organisasi termasuk organisasi pendidikan.7

Dikatakan organisasi jika ada aktivitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi. Untuk memahami organisasi, perlu dikemukakan pengertian organisasi itu sendiri.

1) Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen bergerak atau dapat dikaitkan. berarti bahwa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pemimpin harus ditempatkan di bagian yang strategis.

Lunenburg dan Ornstein (2000), memberikan pengetian bahwa organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierki secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mendapat tujuan tertentu.

Dalam buku The Function Od The Executive oleh Caster Ibarnard (1983) mengartikan organisasi dengan I define on organization as a system of cooperations of two or more persons, organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

7 Husaini Usman, Manajemen Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 146-147

(10)

Handy (1997) Organisasi adalah suatu susunan yang menggambarkan hubungan antara bidang kerja yang satu dengan yang lainnya, sehingga jalan tugas dan wewenang akan teratur dan terarah.

Dari pengertian di atas, menunjukkan bahwa organiasi harus memiliki lima fenomena penting yaitu: 1) organisasi harus mempunyai tujuan, 2) organisasi harus memiliki program, kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan organisasi. 3) organisasi harus memiliki pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap organiasi itu dalam mencapai tujuan, 4) organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih, 5) organisasi itu harus ada kerja sama.

Pengertian di atas juga menekankan bahwa organisasi yang sistematik antara orang-orang yang bekerjasama dan berbagai komponen organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Untuk itu dalam menyusun organisasi, ada enam pokok komponen dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Job, bagaimana membagi-bagi atau mengelompokkan pekerjaan.

b. Human, orang-orang yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan yang telah diberikan.

c. Relation, keharmonisan hubungan kerja sesama pengawai dalam kelompok kerja

d. Enviroment, penyedian fasilitas sarana lingkungan kerja yang serasi. Untuk itu perlu diperhatikan bahwa dalam organisasi itu harus diutamakan adalah apanya bukan siapanya artinya apakah tugas pekerjaan dari organisasi ? dan bukan siapa orang yang memegang organisasi tersebut.8

C. Fungsi – Fungsi Manajemen

Beberapa fungsi manajemen dalam mengemban tugas ini adalah :

a. Perencanan

Atmosudirjo mengemukakan bahwa perencanaan adalah perhitungan dan penentuan dari pada apa yang akan dijalankan didalam rangka mencapai suatu tujuan (objektive) yang tertentu, dimana (where), bilamana (when), oleh siapa (who) dan

(11)

bagaimana tatacaranya. Dengan demikian tiap rencana mengandung tiga ciri khas yakni :

(a) Selalu mengenai masa depan,

(b) Selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan tujuan akan dilakukan, (c) Mesti ada alasan, sebab motif dan landasan baik personal (pribadi,

perorangan) organisasional maupun kedua-duanya”. 9

b. Pengorganisasian

Sesuai dengan konsep manajemen, Terry mengemukakan bahwa:

Organisasi is the establishing of effective behavoural relationship among person, so that they may work together effeciently and again personal satisfaction in doing selected task under given enviromental conditions for the purpose of achieving some goal or objective.10

Sesuai dengan defenisi diatas memberikan arti bahwa pengorganisasian merupakan usaha penciptaaan hubungan yang jelas antar personalia, sehingga dengan demikian setiap orang dapat bekerja bersama-sama dengan kondisi yang baik untuk mencapai tujuan organisasi.

Kata organisasi umumnya dipakai dalam hubungan dengan orang, pekerjaan, maksud, keterangan yang disusun menjadi keseluruhan yang berarti. Pengoganisasian ini memberikan makna adanya unsur-unsur yang mempersatukan dan memisahkan dengan tujuan, keselarasan, dan unsur dan keseimbangan. Unsur- unsur yang mempersatukan diantaranya tujuan bersama yang menjadi i’tikad bersama untuk mewujudkan, sedangkan unsur-unsur yang memisahkan diantaranya kewenangan membagi – bagikan kekuasaan yang dimiliki, menyerahkan tanggung jawab kepada pihak- pihak tertentu, dan memberi pengarahan kepada anggota atau unit dibawah tanggung jawabnya.

c. Pelaksanaan

9 Prajudi Atmosudiro, Manajemen Umum ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 982) h. 177

10 Harlod Koontz and O’Donnell, Cyril, Principles of Manajement an Analisys of Managerial Functions (New York : Mc Graw Hill Book Company, 1972). h. 48

(12)

Penggerakan/Pelaksanaan (actuating), adalah aktivitas untuk memberikan dorongan terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja secara sadar dan suka dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola oganisasi. Masalah pelaksanaan pada dasarnya berkaitan erat dengan unsur manusia sehingga keberhasilannya juga ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam berhubungan dengan para pegawai dan karyawannya. Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan manajemen dalam berkomunikasi, daya kreasi serta inisiatif yang tinggi dan mampu mendorong semangat para pegawai dan karyawannya. 11

Penggerakan/Pelaksanaan merupakan aktivitas atau kemampuan seorang manager dalam membujuk, memerintahkan dan menugaskan karyawan atau personil organisasi untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Dalam konteks organisasi, actuating berarti manajemen yang memberikan petunjuk kepada para pegawai dan personil lainnya bagaimana cara tugas-tugas harus dilaksanakan dan dilaporkan, memberikan bimbingan selanjutnya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas.

Penggerakan/ Pelaksanaan itu penting, agar para pegawai tidak menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindar kesalahan- kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan dan sebagainya. Fungsi penggerakan (actuating) yang dimaksudkan untuk meningkatkan efesien proses keberhasilan program yang telah direncanakan. Hal ini diperlukan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta kewenangan, sehingga terjadi peningkatkan kegiatan personil yang pada gilirannya diharapkan meningkatkan keberhasilan program.

d.Pengawasan

Berkenaan dengan pengawasan, Terry mengmukakan pengawasan adalah “

Controlling is determining what is being accmplish, that evaluating performance and

11 Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Cet I (Yogyakarta: Kanisius,

(13)

if necessary applying corrective measure so performance take place according to plans “ 12

Kutipan diatas memberikan arti bahwa pengawasan merupakan suatu usaha sistematik dengan terlebih dahulu menetapkan standar pencapaian tujuan, metode yang digunakan untuk mengukur hasil yang dicapai dan upaya yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan terhadap tujuan yang telah ditetapkan secara bersama.

Penerapan fungsi pengawasan dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk memastikan agar anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan, menganalisis, mengevaluasi informasi serta memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi. Jadi pengawasan ini dilihat dari segi input, proses, dan out put bahkan outcome.

Sedangkan pimpinan melakukan pengawasan terhadap program yang ditentukannya apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkannya sendiri. Jika ada kekeliruan atau ada program yang tidak dapat diselesaikan segera melakukan perbaikan dan perencanaan ulang, sehingga tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya secara maksimal dapat dipenuhi.

e. Penilaian

Penilaian adalah unsur yang sangat penting dari keseluruhan proses manajemen, karena penilaian berkaitan dengan usaha meningkatkan efektivitas dan efesien organisasi dalam mencapai tujuan. Daresh mengemukakan bahwa “

Evaluation is simply the proses of determining the worth – goodness or badness of something “ 13 artinya penialaian adalah proses penetapan sesuatu apakah baik atau buruk.

Dalam hubungan dengan pendidikan, Worthen dan Sanders dalam Daesh mengemukakan bahwa “ In education (evaluation) is the formal determination of the quality, effectiveness, or value of a program, product, project, prosess, objective or curriculum.14

12 George R Terry, Principles, h. 232

13 John Daresh, Supervision as a Proactive Process ( New York: Longman Inc, 1989) h. 66 14 Ibid., h. 67

(14)

Dari penjelasan diatas memberi arti bahwa penilaian adalah rumusan kualitas, efektifitas atau nilai dari suatu program, produk, projek, proses, tujuan atau kurikulum (pendidikan). Penilaian diperlukan untuk menetapkan standar sesuai kualitas yang diinginkan, mengumpulkan informasi yang relevan dan mengaplikasikan standar pada kualitas yang telah ditetapkan.

Adapun fungsi-fungsi manajemen, menurut Terry (1973:4), yang terdiri dari: these four fundamental functions of management are;

1) Planning, 2) Organizing, 3) Actuating, 4) Controlling.

Di dalam aktivitas manajemen ada empat fungsi yaitu; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

Fayol dalam Winardi (1990) mengemukakan ada lima fungsi manajemen, yaitu :

1) Planning (perencanaan),

2) Organizing (pengorganisasian), 3) Command (memimpin),

4) Coordination (pengkoordinasian), 5) Control (pengawasan).

Sondang P. Siagan (1975) mengemukakan bahwa fungsi manajemen mencakup ;

1) Perencanaan, 2) Pengorganisasian, 3) Pemotivasian, 4) Pengawasan, dan 5) Penilaian,

(15)

inpluencing and controlling “ dapat disimpulkan pada pokoknya manajemen memiliki funsi yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

Untuk penjelasan lebih terperinci berikut ini diuraikan beberapa fungsi pokok manajemen. Yaitu :

1. Perencanaan ( Planning ) 2. Pengorganisasion (Organizing)

3. Pengaturan (Directing)

4. Koordinasi (Coordinating)

5. Kepemimpinan (Leadership) 6. Komunikasi (Communicating) 7. Pengawasan (Controlling)

BAB III PENUTUP

(16)

Kesimpulan dari makalah saya ini adalah sebagai berikut:

Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kata kerja managere yang artinya manangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan

manager untuk orang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.

Organisasi berasal dari bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota tubuh. Organisasi merupakan proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Defenisi ini bersifat umum dan berlaku bagi semua organisasi termasuk organisasi pendidikan.

Fungsi-Fungsi pokok manajemen. Yaitu : 1. Perencanaan ( Planning )

2. Pengorganisasion (Organizing)

3. Pengaturan (Directing)

4. Koordinasi (Coordinating)

5. Kepemimpinan (Leadership) 6. Komunikasi (Communicating) 7. Pengawasan (Controlling)

(17)

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011)

Husaini Usman, Manajemen Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)

George R. Ferry, Principle of Management (Illinois: Richard D.Iwin nc, 1973)

Paul Harsey dan Kenneth Blanchard, Management of Oganizational Behavior (New Jersey: Prentice Company Hal Company, 1988)

Theo Haiman, Scot. Williem dan Cannor, Patrick E, Management (Massachusetts : Houghton Miffin Company, 1987)

R.Wayne, Mondy, Management : Concepts, Practice and Skill (New Jersey: Englewood Cliff, 1995)

Mesiono, Manajemen dan Organisasi (Bandung:Citapustaka Media Perintis, 2010) Prajudi Atmosudiro, Manajemen Umum ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 982)

Harlod Koontz and O’Donnell, Cyril, Principles of Manajement an Analisys of Managerial Functions (New York : Mc Graw Hill Book Company, 1972) Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Cet I (Yogyakarta:

Kanisius, 1994) George R Terry, Principles,

John Daresh, Supervision as a Proactive Process ( New York: Longman Inc, 1989)

Referensi

Dokumen terkait

Bullish Reversal : Pergerakan yang mengindikasikan Downtrend sebelumnya berubah menjadi Uptrend Bearish Reversal : Pergerakan yang mengindikasikan Uptrend sebelumnya berubah

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor MK 97/PUU-XI/2013 Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Daya infiltrasi merupakan laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan dan ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan tanah, sedangkan daya perkolasi merupakan

Dalam masa yang sama, Noh yang juga Menteri Kesejahteraan Bandar, Perumahan dan Kerajaan Tempatan itu turut membidas penyokong pembangkang yang mempertikaikan usaha wakil-

Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bandura (dalam Alwisol, 2009) yaitu bahwa efikasi diri akademik mengacu pada keyakinan yang berkaitan dengan

Untuk gerakan lebih di perankan oleh otot rangka, salah satu ujung melekat pada bagian tidak bergerak (origo) dan ujung lain melekat pada bagian yang bergerak

a.  3,5 jam  b.  4 jam   c.  4,5 jam   d.  5 jam  e. 

Pada cara ini kita membagi/memotong rangka batang menjadi 2 bagian, lalu meninjau free-body dari satu bagian yang sudah terpisah. Jika kita ingin menghitung beberapa