Refer to Important disclosures on the last of this report
a
Kurva Imbal Hasil Obligasi Pemerintah
5%
Fed funds target rate (tertinggi) 2,00%
Suku Bunga Lain
1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln IDR avg deposit 5,79% 5,96% 5,99% 5,84%
JIBOR 6,70% 7,10% 7,34% 7,48%
LIBOR - US$ 2,08% 2,31% 2,52% 2,83%
IDR avg base lending 13,50% USD avg base lending 5,60%
Bunga penjaminan LPS – IDR 6,25%
Bunga penjaminan LPS – valas 1,15%
Nilai Tukar Rupiah
IDR/USD 14.655
IDR/EUR 17.149
Obligasi Pemerintah
Jatuh Tempo Harga Yield
FR0053 15-Jul-21 102,20 7,38%
Sumber: BI, BPS, Bloomberg, kalkulasi IPS
Market Review
Pada Kamis (30/08) volume perdagangan SBN menjadi sebesar Rp30,4 triliun dengan frekuensi perdagangan menjadi 653 kali. Volume jual–beli obligasi korporasi pada Kamis (30/08) menjadi sebesar Rp1,1 triliun, dengan frekuensi perdagangan menjadi 98 kali. Selanjutnya, harga rata-rata surat berharga negara (SBN) dengan 20 volume perdagangan tertinggi ditutup dengan harga 98,7, sedangkan harga obligasi korporasi ditutup dengan rata–rata harga di 99,2. Sementara itu, obligasi yang diperdagangkan antara lain FR0059 (jatuh tempo 15/05/27; 93,5; 8,06%) dan FR0064 (jatuh tempo 15/05/28; 88; 7,9%); obligasi Federal Internasional Finance III Tahap IIIB (11/04/21; 98,6; 8,0%; AAA) dan obligasi BII Finance II Tahap IA (17/05/21; 100,1; 7,7%; AA).
Ringkasan Berita
Pasar Waspadai Krisis Mata Uang Argentina
Pasar tengah mewaspadai krisis mata uang peso Argentina yang telah mengalami depresiasi sebesar 40% sejak awal tahun. Bank sentral Argentina baru-baru ini telah menaikkan suku bunga sebesar 15% menjadi 60% untuk menangkal arus uang keluar. Pasar mewaspadai risiko ini dalam keberlanjutan tema volatilitas di negara berkembang, yang juga baru-baru ini menyebabkan krisis mata uang di Turki. Rupiah ditutup pada 14,680 per dolar AS kemarin dan Bank Indonesia tetap memantau pergerakan risiko di beberapa negara berkembang tersebut.
Sejumlah Korporasi Rencanakan Penerbitan Obligasi Senilai Total Rp12 Triliun di Semester II
Sebanyak enam perusahaan yang akan menerbitkan tujuh obligasi dengan total nilai emisi Rp12,51 triliun pada semester II/2018, berdasarakan data BEI per 30 Agustus 2018. Beberapa obligasi yang telah masuk ke dalam pipeline penerbitan mencakup: (1) Obligasi Subordinasi Bank Mayapada V Tahun 2018 senilai Rp3 triliun, (2) Obligasi Berkelanjutan Eximbank IV Tahap II 2018 senilai Rp2,5 triliun. (3) Sukuk Ijarah Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry I Tahun 2018 senilai Rp2,5 triliun, (4) Obligasi Berkelanjutan II Tiphone Tahap I Tahun 2018 senilai Rp1,2 triliun, (5) Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 dan sukuk Ijarah Berkelanjutan II masing-masing senilai Rp1 triliun, dan (6) Obligasi I Jakarta Lingkar Baratsatu Tahun 2018 senilai Rp1,3 triliun.
Perusahaan Pembiayaan Melirik Pendanaan Offshore dan Obligasi
Sebagai dampak kasus fraud yang dialami sejumlah perusahaan belakangan ini, perusahaan pembiayaan (multifinance) menghadapi penurunan kredit dari perbankan dalam negeri. Perusahaan-perusahaan ini mengkaji peluang untuk pendanaan dari utang luar negeri dan obligasi. Di antaranya, PT Finansia Multi Finance yang sedang menjajaki peluang untuk mendapatkan utang luar negeri melalui sindikasi internasional pada bulan Oktober 2018 dengan nilai mulai dari US$35 juta hingga US$50 juta dari, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga telah menerima dana sindikasi dari perbankan Jepang senilai US$168 juta dan memilih untuk mengakses kredit dari perbankan Jepang karena tingkat suku bunga yang ditawarkan relatif rendah. Selain itu, pendanaan obligasi juga dilakukan oleh MTF melalui PUB IB dengan target dana Rp1 triliun. Selain itu, PT Adira Finance juga baru-baru ini mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$300 juta dari Singapura, Jepang, dan Taiwan. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan pembiayaan Indonesia menambahkan bahwa kasus fraud ini membuat perbankan domestik lebih berhati-hati untuk menyalurkan kredit untuk perusahaan pembiayaan kecil.
Sumber: Bisnis Indonesia, Financial Times, Bloomberg
Refer to Important disclosures on the last of this report Emiten : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kepemilikan : Pemerintah Republik Indonesia (100,00%)
INDIKASI STRUKTUR OBLIGASI & SUKUK IJARAH
I. OBLIGASI BERKELANJUTAN III PLN TAHAP II TAHUN 2018
Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap II Tahun 2018
Jumlah Nominal : IDR 1,50 Triliun
Harga Penawaran : 100% dari Nilai Nominal Obligasi
Jangka Waktu : Seri A: 5 Tahun
Pembayaran Kupon : Kupon akan dibayarkan setiap 3 bulan
Peringkat Obligasi : idAAA dari Pefindo
Jaminan : Tidak ada jaminan khusus
Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia
Rencana Penggunaan Dana : Untuk kegiatan investasi pembangkit dan/atau jaringan transmisi dan/atau interkoneksi dan/atau jaringan distribusi tenaga listrik.
II. SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN III PLN TAHAP II TAHUN 2018
Nama Sukuk : Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap II Tahun 2018
Jumlah Nominal : IDR 1 Triliun
Harga Penawaran : 100% dari Nilai Nominal Sukuk
Jangka Waktu : Seri A: 5 Tahun
Pembayaran Cicilan Imbalan : Imbalan Sukuk akan dibayarkan setiap 3 bulan
Peringkat Sukuk : idAAA(sy) dari Pefindo
Jaminan : Tidak ada jaminan khusus
Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia
Rencana Penggunaan Dana
: Untuk kegiatan investasi pembangkit dan/atau jaringan transmisi dan/atau interkoneksi dan/atau jaringan distribusi tenaga listrik.
JADWAL TENTATIVE
Masa Penawaran Awal (bookbuilding) : 30 Agustus – 13 September 2018
Penawaran Umum : 5 – 8 Oktober 2018
Penjatahan : 9 Oktober 2018
Pembayaran dari Investor : 10 Oktober 2018
Distribusi Obligasi : 11 Oktober 2018
Morning Flash
3
Refer to Important disclosures on the last of this report PERTIMBANGAN INVESTASI
• Fundamental yang menarik mendorong permintaan listrik yang tinggi di Indonesia.
Permintaan listrik diperkirakan akan tumbuh kuat pada level 8,30% dalam 10 tahun kedepan yang didukung oleh pertumbuhan penduduk, pertumbuhan kesejahteraan dan meningkatnya aktivitas ekonomi di Indonesia.
• Operasional yang efisien dengan perbaikan terus menerus.
• PLN memiliki rekam jejak operasional yang efisien dan akan terus fokus pada efisiensi operasional dengan terus mengurangi kehilangan jaringan, meningkatkan sistem pemeliharaan, meningkatkan efisiensi produksi,
meningkatkan siklus/turnover inventory dan juga mengurangi collection period.
• PLN memiliki biaya operasional per kWh pada level yang stabil yang didorong oleh meningkatnya efisiensi operasional dan campuran energi yang lebih baik.
• Posisi yang baik untuk pertumbuhan.
• PLN memiliki rekam jejak pertumbuhan yang terbukti baik dalam pengembangan infrastruktur maupun penjualan listrik.
• Program fast track dan 35.000 MW Power Generation memberikan jalan bagi pertumbuhan PLN yang kuat.
• Kuatnya dukungan Pemerintah.
Dengan posisi PLN yang strategis bagi Indonesia, Pemerintah berkomitmen kuat untuk pengembangan dan keberlanjutan PLN.
• Statistik kredit yang kuat dan stabil.
PLN telah mempertahankan tingkat leverage yang sehat dengan gearing ratio yang stabil atau membaik selama 3 Tahun terakhir.
• Tim manajemen yang berpengalaman.
4
Refer to Important disclosures on the last of this report
PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN III WASKITA KARYA TAHAP III TAHUN 2018
Emiten : PT Waskita Karya (Persero) Tbk Kepemilikan : Negara Republik Indonesia (66,04%)
Masyarakat (33,96%)
INDIKASI STRUKTUR OBLIGASI
Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018
Jumlah Penerbitan : IDR 2 triliun
Harga Penawaran : 100% dari Nilai Nominal Obligasi
Jangka Waktu : Seri A: 3 Tahun
Seri B: 5 Tahun
Tingkat Bunga Obligasi : Seri A: 8,50% – 9,25%per tahun Seri B: 9,00% – 10,00% per tahun
Pembayaran Bunga : Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan
Peringkat Obligasi : A-(idn) dari Fitch Ratings Indonesia
Jaminan : Tidak ada jaminan khusus (paripassu)
Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia
JADWAL TENTATIVE
Masa Penawaran Awal (bookbuilding) : 20 Agustus – 4 September 2018 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 18 – 20 September 2018 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 21 September 2018 Perkiraan Pembayaran dari Investor : 24 September 2018
Distribusi Obligasi : 25 September 2018
Pencatatan di Bursa : 26 September 2018
PERTIMBANGAN INVESTASI
• Memiliki posisi yang menguntungkan dalam penggarapan potensi dari proyek infrastruktur Pemerintah.
• Pemain besar nasional dengan reputasi dan customer base yang luas.
• Memiliki produk unggulan dan produk yang berkualitas.
• Melakukan diversifikasi usaha yang bersinergi erat dengan kompetensi inti sebagai kontraktor.
• Pertumbuhan pendapatan yang stabil dan daya saing yang meningkat.
• Desentralisasi organisasi dan jaringan pemasaran dan wilayah produksi yang luas di seluruh Indonesia.
• Memiliki manajemen dan tenaga kerja yang ahli dan handal.
Morning Flash
5
Refer to Important disclosures on the last of this report
PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN III FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE TAHAP IV TAHUN 2018
Emiten : PT Federal International Finance Kepemilikan : PT Astra International Tbk (99,99996%)
PT Arya Kharisma (0,00004%)
INDIKASI STRUKTUR OBLIGASI
Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap IV Tahun 2018
Jumlah Penerbitan : IDR 1,5 triliun
Harga Penawaran : 100% dari Nilai Nominal Obligasi
Jangka Waktu : Seri A: 370 hari
Seri B: 36 bulan
Tingkat Bunga Obligasi : Seri A: 7,00% – 8,00%per tahun
Seri B: 7,75% – 8,75% per tahun
Pembayaran Bunga : Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan
Peringkat Obligasi : idAAA dari Pefindo & AAA(idn) dari Fitch
Jaminan : Piutang pembiayaan atau tunai sebesar 50% dari Pokok
Obligasi
Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia
Rencana Penggunaan Dana : Pembiayaan konsumen kendaraan bermotor
JADWAL TENTATIVE
Masa Penawaran Awal (bookbuilding) : 20 – 31 Agustus 2018
Masa Penawaran Umum : 19 – 20 September 2018
Penjatahan : 21 September 2018
Pembayaran dari Investor : 24 September 2018
Distribusi Obligasi : 25 September 2018
Pencatatan di Bursa : 26 September 2018
PERTIMBANGAN INVESTASI
• Pengalaman ekstensif dan dominasi dalam industri pembiayaan sepeda motor.
Perseroan memiliki keunggulan dalam potensi pertumbuhan dan kinerja yang gemilang dengan penguasaan pangsa pasar kredit sepeda motor Honda di Indonesia.
• Industri dengan pertumbuhan yang baik.
Fasilitas transportasi publik yang belum memadai, peningkatan pendapatan masyarakat kelas bawah dan menengah, pemanfaatan sepeda motor sebagai sarana mata pencaharian, penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi yang lebih terjangkau, dan kenaikan biaya transportasi umum merupakan faktor-faktor yang meningkatkan pertumbuhan industri pembiayaan sepeda motor.
• Jaringan operasional di seluruh Indonesia serta sumber daya manusia yang handal dan berpengalaman.
Dengan 196 cabang dan 416 Point of Sales (POS) yang tersebar di seluruh Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 1.800 dealer, FIF memiliki keunggulan dalam melakukan penetrasi ke wilayah-wilayah dengan potensi pertumbuhan
pembiayaan yang tinggi.
• Berkomitmen pada kepuasan pelanggan dan dealer.
Didukung sistem terintegrasi dan centralized real time online serta kemudahan dan kecepatan pelayanan, FIF secara konsisten memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan mitra/dealernya.
• Pertumbuhan bisnis yang cukup konsisten.
Pertumbuhan pembiayaan baru yang dibukukan FIF secara konsisten mencatat nilai pertumbuhan rata-rata yang signifikan sebesar 8,19% sejak tahun 2012 – 2016.
• Tetap mempertahankan kualitas aktiva produktif.
Keunggulan FIF dalam diversifikasi pembiayaan dan manajemen risiko yang prudent membuatnya tetap mampu menurunkan rasio NPL gross yang relatif rendah dibawah 2%.
• Tetap mampu secara konsisten membukukan profit.
6
Refer to Important disclosures on the last of this report Transaksi Obligasi Pemerintah, 30 Agustus 20181
Obligasi Nilai Nominal
1 Transaksi outright yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia, Sumber: BEI, kalkulasi IPS
Transaksi Obligasi Korporasi, 30 Agustus 20181
Obligasi Nilai Nominal
MorningFlash
7
Refer to Important disclosures on the last of this report Valuasi Obligasi Pemerintah, 30 Agustus 20181
Obligasi Jatuh Tempo Years to Maturity Kupon Yield Pasar Yield Wajar Harga Pasar Harga Wajar Valuasi1
FR0031 15-Nop-20 2,24 11,00% 7,07% 7,57% 107,85 106,80 rich
Head Office
PT INDO PREMIER SEKURITAS Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 - Indonesia p +62.21.5793.1168 f +62.21.5793.1167
Agnes HT Samosir
Economist [email protected]
Sonny Thendian
Head of Fixed Income [email protected]
Dino Nunuhitu
Fathma Hariyani [email protected]
Heny Utari [email protected]
Witarso [email protected]
ANALYSTS CERTIFICATION.
The views expressed in this research report accurately reflect the analyst;s personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This reserch is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warraty nor accept any responsibility or liability as to its accruracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, finacial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report.
Research Team