• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Obat Anti Epilepsi Dengan Kognitif Dan Behavior Pada Pasien Epilepsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Antara Obat Anti Epilepsi Dengan Kognitif Dan Behavior Pada Pasien Epilepsi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Bapak/Ibu/Adik Yth,

Perkenalkan nama saya: dr. Siska Imelda Tambunan, saat ini saya sedang menjalani pendidikan di bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran USU.

Bapak/Ibu/Adik yang terhormat, disini saya sedang melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Obat Anti Epilepsi dengan Kognitif dan Behaviour pada Pasien Epilepsi ”

Sebelumnya izinkan saya untuk menjelaskan kepada bapak/ibu/Adik mengenai obat anti epilepsi, kognitif dan behavior yang akan berkaitan dengan penelitian saya ini.

Obat anti epilepsi adalah obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi dimana pasien – pasien epilepsi harus mengkomsumsi obat tersebut dalam jangka panjang, minimal dua tahun bebas kejang. Sementara obat anti epilepsi itu sendiri mempunyai beberapa efek samping diantaranya terhadap kognitif dan behavior. Fungsi kognitif atau kecerdasan terdiri dari 5 fungsi antara lain fungsi perhatian yaitu kemampuan seseorang untuk konsentrasi, ada juga terdapat fungsi bahasa sebagai komunikasi, juga didapati adanya fungsi memori atau daya ingat, kemudian kemampuan menggambar atau meniru berbagai macam gambar, dan yang terakhir adalah kemampuan cara berpikir dalam pemecahan masalah. Behavior atau perilaku merupakan respon total jiwa seperti gerak hati, motivasi, hasrat jiwa, insting dan idaman yang diekspresikan dalam perilaku dan aktivitas tubuh.

(2)

sendiri juga oleh bapak/ibu/adik untuk menilai adanya cemas. Dimana cara ketiga dan keempat untuk melihat keadaan perilaku.

Tujuan saya melakukan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara obat anti epilepsi dengan fungsi kecerdasan dan perilaku, dimana bila kelak hasilnya adalah berhubungan maka perlunya penilaian berkala terhadap fungsi kecerdasan dan perilaku pada pasien epilepsi sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan terapi epilepsy.

Penelitian yang saya lakukan kepada bapak/ibu/adik sangat aman dan nyaman. Tetapi bila terjadi hal - hal yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung, atau ada hal yang kurang jelas yang perlu ditanyakan, bapak/ibu/adik dapat menghubungi saya dr. Siska Imelda Tambunan (Hp 0813 706 743 74) untuk mendapat pertolongan.

Di sini saya akan menjamin kerahasiaan dari bapak/ibu/adik dan tidak akan dikenakan biaya. Partisipasi bapak/ibu/adik bersifat sukarela. Semua biaya penelitian ini tidak dibebankan kepada bapak/ibu/adik. Dan apabila bapak/ibu/adik tidak bersedia mengikuti penelitian ini, maka tidak akan terjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter. Bapak/ibu/adik akan tetap mendapat pelayanan kesehatan standar rutin sesuai dengan standar prosedur pelayanan. Bila bapak/ibu/adik masih belum jelas tentang penelitian ini, maka setiap saat dapat ditanyakan langsung kepada saya.

Akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu/adik atas partisipasinya dalam penelitian ini

Medan, 2012 Peneliti

(3)

Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian yang berjudul, “HUBUNGAN ANTARA OBAT ANTI EPILEPSI DENGAN KOGNITIF DAN BEHAVIOR PADA PASIEN EPILEPSI” dan setelah mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai gejala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan saya ikut dalam penelitian tersebut.

Medan, 2012

Yang memberikan penjelasan Yang membuat pernyataan persetujuan

(4)

Lampiran 3

LEMBAR PENGUMPUL DATA PENELITIAN

I. Karakteristik Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Umur :

4. Suku Bangsa :

5. Pendidikan : SD SLTP SLTA Akademi Perguruan Tinggi

: Lama pendidikan : tahun.

6. Pekerjaan : Wiraswasta Pegawai Negri

Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga

Pelajar / Mahasiswa Lain-lain

7. Bahasa Indonesia : Ya Tidak

8. Status Perkawinan : Belum Menikah Menikah Duda/Janda

9. Alamat :

10. No. MR :

II. Pemeriksaan Umum

Sensorium :

Tekanan Darah : mmHg RR : x/i

Nadi : x/i Temp : 0

III. Riwayat Penyakit

C

Komsumsi obat lama : Ya Tidak Sebutkan...

Komsumsi obat psikotropik: Ya Tidak Sebutkan...

Trauma kapitis berulang : Ya Tidak

(5)

Pemakaian obat lama : Ya Tidak (steroid, ACTH, antikanker, kontrasepsi oral,β-blocker, klonidin, methyldopa, reserpine, interferon alpha)

Kejang demam : Ya Tidak

Pemakai narkoba : Ya Tidak

Penyakit neurologi : Ya Tidak(Stroke, Parkinson, Tumor otak, Infeksi otak)

Gangguan psikiatri : Ya Tidak Sebutkan...

Lain-lain: Hipertensi, Penyakit jantung, Gangguan ginjal, hati, endokrin, DM, Keganasan,

Trauma kapitis sedang/berat Ya Tidak

IV. Riwayat Keluarga

Kejang demam : Ya Tidak

Epilepsi : Ya Tidak

Gangguan psikiatri : Ya Tidak Dan lain-lain: ...

V. Pemeriksaan Neurologi

Peninggian TIK : 1. Ada 2. Tidak

Rangsang meningeal : 1. Ada 2. Tidak

Saraf kranialis : 1. Normal 2. Terganggu, Sebutkkan...

Motorik : 1. Normal 2. Terganggu, Sebutkkan...

Refleks fisiologis : 1. Normal 2. Terganggu, Sebutkkan...

Refleks patologis : 1. Negatif 2. Positif, Sebutkkan... ...

Gangguan serebellar : 1. Negatif 2. Positif, Sebutkkan...

Gangguan ekstrapiramidalis: Rigiditas : 1. Ada 2. Tidak

Bradikinesia : 1. Ada 2. Tidak

Resting tremor : 1. Ada 2. Tidak

VI. Pemeriksaan penunjang

EEG :

(6)

VII. Variabel Epilepsi dan OAE

Umur onset : thn

Frekuensi bangkitan : x / mgg / bln / thn

Jenis bangkitan :

Obat anti epilepsi : Dosis:………

VIII. Hasil MMSE :...

IX. Hasil digit span :...

X. Hasil BDI :...

(7)

Lampiran 4

NILAI SKOR MINI MENTAL STATE EXAMINATION

Nama : MR :

Sekarang (tahun), (Musim), (Bulan), (Tanggal), (Hari) Kita berada dimana sekarang? (negara), (Propinsi), (Kota), (RS), (Lantai/Kamar)

5 5

3

Registrasi:

Sebutkan 3 buah nama benda (Apel, Meja, Koin), tiap 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi . Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar . Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan

3

4

Atensi dan Kalkulasi:

Kurangi 100-7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau suruh pasien mengeja terbalik kata “WAHYU” (Nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya UYAHW =2)

5

5

Mengingat Kembali (RECALL):

Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di atas 3

6 7 8

9

Bahasa:

Pasien disuruh menyebut nama benda yang ditunjukkan (pensil, buku)

Pasien disuruh mengulang kata-kata “ namun” ,“tanpa”, “bila” Pasien disuruh melakukan perintah :” Ambil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai” Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah “ PEJAMKANLAH MATA ANDA

2 1 3

1

10 Pasien disuruh menulis spontan 1

11 Pasien disuruh menggambar bentuk dibawah ini 1

(8)

(9)

Lampiran 5

DIGIT SPAN

Nama : MR :

Umur :

Bacakan setiap digit pada deretan angka dibawah ini dengan suara intonasi normal, setiap digit per satu detik. Jangan menyebutkan digit dalam kelompok (misalnya 26-59 atau 376-8439). Kemudian minta pasien untuk mengulangi deretan angka tersebut. Berilah tanda (√) bila pasien dapat mengulangi dengan benar.

( ) 3-7

( ) 7-4-9

( ) 8-5-2-7

( ) 2-9-6-8-3

( ) 5-7-2-9-4-6

( ) 8-1-5-9-3-6-2

( ) 3-9-8-2-5-1-4-7

(10)

Lampiran 6

BECK DEPRESSION INVENTOR II

Nama : MR :

Umur : INSTRUKSI

Kuisioner ini terdiri dari 21 kelompok pertanyaan. Silahkan membaca masing-masing kelompok pertanyaan dengan seksama, dan pilih satu pernyataan yang terbaik pada masing-masing kelompok yang menggambarkan dengan baik bagaimana perasaan anda selama dua minggu terakhir, termasuk hari ini. Lingkari nomor pernyataan yang telah anda pilih. Jika beberapa pernyataan dalam kelompok sama bobotnya, lingkari nomor yang paling tinggi untuk kelompok itu. Yakinkan bahwa anda tidak memilih lebih dari satu pernyataan untuk satu kelompok pertanyaan, termasuk pilihan pada kelompok 16 maupun kelompok 18.

1. Kesedihan

0. Saya tidak merasa sedih 1. Saya sering merasa sedih

2. Saya merasa sangat sedih atau tidak gembira, sampai saya tidak dapat menahannya.

2. Pesimistik

0. Saya yakin dengan masa depan saya

1. Saya merasa takut dengan masa depan saya daripada biasanya

2. Saya tidak berharap segalanya menjadi lebih baik untuk saya

3. Saya merasa putus asa dengan masa depan saya dan keadaan hanya menjadi semakin buruk

3. Kegagalan masa lalu

0. Saya tidak merasakan saya gagal

1. Saya telah gagal lebih dari yang seharusnya

2. Saat saya menoleh ke belakang, saya melihat banyak kegagalan

3. Saya merasa orang yang sepenuhnya dengan kegagalan 4. Kehilangan kesenangan

0. Saya memperoleh kesenangan dari semua hal yang saya nikmati

(11)

2. Saya mendapat sedikit kesenangan dari hal-hal yang biasanya saya nikmati

3. Saya tidak mendapat kesenangan apapun dari semua yang biasa saya nikmati

5. Perasaan bersalah

0. Saya sama sekali tidak merasa bersalah

1. Saya merasa bersalah pada kebanyakkan hal yang saya lalukan atau seharusnya yang saya lakukan

2. Saya merasa bersalah pada kebanyakkan waktu 3. Saya merasa bersalah setiap waktu

6. Perasaan merasa dihukum

0. Saya tidak merasakan sedang dihukum 1. Saya merasa saya mungkin dihukum 2. Saya mengharapkan untuk dihukum 3. Saya merasa saya sedang dihukum 7. Benci diri sendiri

0. Saya merasa sama dengan diri saya selama ini 1. Saya kehilangan kepercayaan terhadap diri saya 2. Saya kecewa dengan diri saya

3. Saya tidak menyukai diri saya 8. Pengkritikan terhadap diri sendiri

0. Saya tidak mengkritik atau menyalahkan diri saya lebih dari seperti biasanya

1. Saya lebih kritis terhadap diri saya lebih dari seperti biasanya

2. Saya mengkritik diri saya untuk semua kesalahan saya

3. Saya menyalahkan diri saya untuk semua kejadian buruk yang terjadi

9. Pikiran atau keinginan untuk bunuh diri

0. Saya tidak mempunyai pikiran apapun untuk bunuh diri saya sendiri

1. Saya mempunyai pikiran untuk membunuh diri saya sendiri, tapi saya takut

2. Saya merasa ingin bunuh diri

3. Saya ingin bunuh diri, bila ada kesempatan 10. Menangis

0. Saya tidak menangis lagi seperti biasanya 1. Saya menangis lebih dari biasanya

(12)

11. Tidak bisa beristirahat

0. Saya bisa berisitrahat seperti biasanya

1. Saya merasa kurang bisa beristirahat seperti biasanya 2. Saya tidak bisa beristirahat atau sangat sulit untuk diam 3. Saya sangat tidak bisa berisitirahat atau saya harus tetap

bergerak atau melakukan sesuatu 12. Kehilangan minat

0. Saya tidak kehilangan minat terhadap orang lain atau aktivitas tertentu

1. Saya sedikit berminat terhadap orang lain atau sesuatu hal daripada keadaan sebelumnya

2. Saya kehilangan hampir seluruh minat terhadap orang lain atau hal lain

3. Sangat sulit untuk berminat terhadap apapun 13. Keragu-raguan

0. Saya membuat keputusan sebaik keadaan sebelumnya 1. Saya sedikit kesulitan dalam membuat keputusan daripada

biasanya

2. Saya lebih sulit dalam membuat keputusan daripada seperti biasanya.

3. Saya kesulitan membuat keputusan apapun 14. Ketidak-berartian

0. Saya menganggap diri saya berarti

1. Saya tidak menganggap diri saya berarti dan berguna seperti biasanya

2. Saya merasa sangat tidak berarti dibandingkan dengan orang lain

3. Saya merasa diri saya sama sekali tidak berarti 15. Kehilangan energi

0. Saya mempunyai banyak energi seperti biasanya

1. Saya kekurangan energi dibandingkan keadaan biasanya 2. Saya tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan

banyak hal

3. Saya tidak mempunyai cukup energi untuk melakukan apapun

16. Perubahan dalam pola tidur

0. Saya tidak mengalami perubahan dalam pola tidur 1.a. Saya kadang-kadang tidur lebih dari biasanya 1.b. Saya kadang-kadang kurang tidur dari biasanya 2.a. Saya tidur lebih sering dari biasanya

(13)

3.a. Saya tidur hampir sepanjang hari

3.b. Saya terbangun 1-2 jam lebih awal dan tidak dapat tidur lagi 17. Mudah tersinggung

0. Saya tidak mudah tersinggung seperti biasanya 1. Saya lebih mudah tersinggung daripada sebelumnya 2. Saya lebih sering tersinggung daripada sebelumya 3. Saya tersinggung setiap waktu

18. Perubahan dalam selera makan

0. Saya tidak mengalami perubahan selera makan

1.a. Selera makan saya kadang-kadang kurang daripada yang biasanya

1.b. Selera makan saya kadang-kadang bertambah daripada yang biasanya

2.a. Selera makan saya kurang daripada yang biasanya 2.b. Selera makan saya lebih daripada yang biasanya 3.a. Saya tidak selera makan sama sekali

3.b. Saya gila makan setiap saat 19. Kesulitan berkonsentrasi

0. Saya dapat berkonsetrasi baik seperti biasanya 1. Saya tidak berkonsentrasi sebaik sebelumnya

2. Sangat sulit untuk berkonsentrasi untuk jangka lama 3. Saya tidak dapat berkonsentrasi pada apapun 20. Capek atau lelah

0. Saya tidak merasa capek atau lelah dibandingkan keadaan sebelumnya

1. Saya mudah capek atau lelah daripada yang biasanya

2. Saya merasa sangat lelah atau capek untuk melakukan apapun, daripada biasanya

3. Saya terlalu capek atau lelah untuk melakukan hampir semua aktivitas dari yang biasanya

21. Kehilangan minat seks

0. Saya tidak mempunyai perubahan dalam minat seks

1. Saya sedikit kurang tertarik terhadap seks dibandingkan yang biasanya

(14)

Lampiran 7

BECK ANXIETY INVENTORY

Nama : Umur : MR :

Berikut ini adalah daftar keluhan ansietas yang umum. Silahkan baca dengan seksama setiap keluhan dibawah ini, kemudian lingkarilah salah satu angka pada setiap kolom keluhan sesuai dengan perasaan anda selama bulan terakhir ini.

(15)

Lampiran 8

(16)

Lampiran 9

DATA DASAR SUBJEK PENELITIAN

NO NAMA SEX UMUR SUKU PENDIDIKAN LAMA PEKERJAAN STATUS MR UMUR JENIS JENIS OAE

(Thn) PENDIDIKAN ONSET BANGKITAN VPA PHT PB

(Thn) (thn) (mg/hr) Durasi (mg/hr) Durasi (mg/hr)

1 MHD Lk 48 Jawa SLTP 7 Wiraswasta Menikah 19 50 11 41 Tonik-klonik 270

2 RIA Pr 22 Melayu PT 17 Mahasiswa Belum 49 10 77 16 Tonik-klonik 1000 2 60

3 MSD Lk 44 Jawa SLTA 12 Petani Menikah 47 41 14 36 Tonik-klonik 1000 1 300 3

4 SSL Pr 19 Jawa SLTA 12 Pengangguran Belum 47 03 11 17 Tonik-klonik 200 3

5 HDH Lk 38 Mandailing PT 18 Peng. swasta Duda 29 58 78 32 Tonik-klonik 750 4 300 4

6 RSP Lk 19 Jawa SLTA 12 Wiraswasta Belum 51 47 78 19 Tonik-klonik 500 1 30

7 SSN Pr 16 Mandailing SLTA 11 Pelajar Belum 49 50 05 14 Tonik-klonik 1000 2 300 2 8 NLL Pr 35 Jawa SLTA 12 Wiraswasta Menikah 47 58 88 33 Tonik-klonik 1000 3 200 3

9 DES Pr 16 Karo SLTA 11 Pelajar Belum 46 13 86 15 Petit mal 750 3

10 LMW Pr 23 Jawa SD 6 Pengangguran Belum 50 62 59 18 Petit mal 500 2 60

11 NWS Lk 19 Batak SLTA 12 Pengangguran Belum 41 81 64 17 Tonik-klonik 500 3

12 ITG Lk 34 Karo SD 6 Wiraswasta Belum 42 84 53 30 Tonik-klonik 200 3

13 SSH Lk 23 Jawa SLTA 12 Pengangguran Belum 14 26 23 21 Tonik-klonik 300 4 30

14 SPN Lk 19 Jawa SLTA 12 Pengangguran Belum 42 18 05 14 Tonik-klonik 750 3

15 ABS Pr 23 Karo PT 14 Mahasiswa Belum 39 64 78 20 Tonik-klonik 500 1 300 4

16 LFH Pr 42 Jawa PT 18 PNS Menikah 45 44 95 40 Tonik-klonik 500 3

17 SYT Pr 36 Jawa SLTA 12 IRT Menikah 42 99 42 31 Petit mal 500 2

18 BSB Lk 18 Karo SLTA 12 Pengangguran Belum 52 54 62 18 Petit mal 500 1

19 HSG Pr 20 Batak PT 15 Mahasiswa Belum 49 52 85 19 Tonik-klonik 500 1 400 2

20 BWN Pr 16 Batak SLTA 11 Pelajar belum 44 34 97 15 Tonik-klonik

21 VRY Pr 21 Batak SLTA 12 pengangguran Belum 38 88 41 19 Tonik-klonik 300 3 90

22 RMT Pr 47 Karo PT 17 Wiraswasta Menikah 29 76 83 46 Tonik-klonik 300 2

(17)

24 FTU Pr 16 Melayu SLTA 11 Pelajar Belum 48 44 70 12 Tonik-klonik 1000 3

25 AGS Lk 27 Batak PT 16 Mahasiswa Belum 39 82 32 24 Tonik-klonik

26 IPS Pr 18 Jawa SLTA 12 Pengangguran Belum 42 72 37 12 Tonik-klonik 1500 4

27 UBS Lk 26 Karo SLTA 12 Wiraswasta Belum 31 13 36 18 Tonik-klonik 300 4

28 DMH Pr 19 Batak PT 15 Mahasiswa Belum 26 74 47 12 Petit mal 500 2

29 ARS Pr 27 Batak SLTP 9 IRT Menikah 42 76 47 17 Tonik-klonik 300 3

30 LID Pr 44 Minang SLTA 12 IRT Menikah 38 19 03 43 Petit mal 1000 2 100 2

31 NJL Pr 20 Melayu SLTP 9 Pengangguran Belum 39 36 81 12 Tonik-klonik 300 4

32 VER Pr 29 Jawa SLTA 10 IRT Janda 26 20 17 23 Tonik-klonik 300 4 135

33 NAG Pr 17 Karo SLTA 11 Pelajar Belum 41 46 10 16 Tonik-klonik 750 2

34 HYT Lk 22 Jawa SLTP 9 Pengangguran Belum 53 18 31 14 Tonik-klonik 500 3

35 FAY Lk 27 Jawa SLTA 12 Peng. Swasta Belum 39 19 42 23 Tonik-klonik 750 3 300 4 36 SSG Pr 30 Karo SLTA 12 Wiraswasta Menikah 50 70 94 28 Tonik-klonik 750 1 300 1

37 RSG Pr 18 Batak PT 13 Mahasiswa Belum 52 91 82 18 Tonik-klonik 500 1 300 1

38 JRP Lk 39 Batak SD 6 Tukang Menikah 42 82 74 33 Tonik-klonik 200 4

39 KAY Pr 23 Melayu PT 16 Mahasiswa Belum 46 39 42 16 Petit mal 500 3

40 NTG Pr 35 Karo SLTP 9 IRT Menikah 48 01 58 15 Tonik-klonik 750 3

41 MZK Lk 37 Aceh SD 6 Wiraswasta Menikah 53 29 65 12 Tonik-klonik 500 1 200 2

42 RNR Pr 42 Melayu SLTP 8 Wiraswasta Menikah 41 87 95 38 Tonik-klonik 300 4

43 PSA Lk 24 Batak SLTA 12 Petani Belum 49 27 55 23 Tonik-klonik 500 2 300 2

44 EHY Lk 20 mandailing PT 13 Mahasiswa Belum 50 12 02 17 Tonik-klonik 500 2 300 2

45 ADT Lk 22 Karo SLTA 12 Pengangguran Belum 48 54 09 19 Tonik-klonik 1500 2

46 RSL Pr 20 Melayu SLTP 9 Pengangguran Belum 49 21 35 12 Tonik-klonik 200 2

47 PCH Pr 22 Melayu SLTA 12 Pengangguran Belum 53 00 63 16 Tonik-klonik 300 1

48 SST Pr 29 Melayu SLTA 12 IRT Menikah 52 86 08 27 Tonik-klonik 300 1

49 SPR Pr 20 Jawa SLTA 12 IRT Belum 41 75 66 7 Tonik-klonik 750 4 60

50 NAS Pr 19 Melayu SLTA 12 Peng. swasta Belum 45 47 38 17 Tonik-klonik 400 2 60

51 EJS Pr 18 Batak SLTA 13 Mahasiswa Belum 53 25 55 16 Petit mal 500 1

(18)

53 SWY Pr 33 Jawa SLTA 28 Pengangguran Belum 53 49 57 28 Tonik-klonik 750 1

54 IST Lk 21 Jawa SLTP 9 Wiraswasta Belum 36 15 26 15 Tonik-klonik 300 4 30

55 RLW Pr 19 Batak SLTA 12 Pengangguran Belum 52 90 90 18 Petit mal 500 1

56 EFS Lk 37 Batak SLTA 12 PNS Menikah 47 41 36 34 Tonik-klonik 1000 3

(19)

PERBAIKAN TESIS MAGISTER

HUBUNGAN ANTARA OBAT ANTI EPILEPSI DENGAN KOGNITIF DAN

BEHAVIOR PADA PASIEN EPILEPSI

Tanggal : 02 April 2013 Oleh : dr Siska Imelda Tambunan

1. Prof. DR. Dr. Hasan Sjahrir, SpS(K) Pertanyaan :

 Uji statistik pada tabel 11 dan 13 diganti, jangan menggunakan

penggabungan sel.

 Dimana letak anatomi gangguan behavior seperti depresi dan

cemas?

 Bagaimana patofisiologi obat anti epilepsi menyebabkan gangguan

behavior?

 Bagaimana tata cara penulisan kesimpulan yang benar?  Untuk apa digunakan uji t itu?

 Pada batasan operasional harus dari kepustakaan yang valid dan

tidak semua kriteria eksklusi dimasukkan ke batasan operasional.

Jawaban :

 Tabel 11. hubungan antara jenis OAE dengan kognitif diganti

menjadi uji Kolmogorov-Smirnov.

MMSE

p

Digit Span

p

Normal Terganggu Normal Terganggu

(20)

 Tabel 13. Hubungan antara jenis OAE dengan behavior diganti

menjadi uji Kolmogorov-Smirnov.

BDI p BAI p

Minimal+Ringan Sedang+Berat Minimal+Ringan Sedang+Berat

n % n % n % n %

 Gangguan behavior terjadi akibat adanya gangguan

neurotransmiter serotonin, norepinefrin, dopamine di sistem limbik (depresi) dan amygdala (ansietas).

 Terdapat beberapa variabel yang terbukti menunjukkan hubungan

(21)

disebabkan beberapa faktor, yaitu: 1) Struktur CBZ yang mirip dengan tricyclic antidepresant, 2) Efek stabilisasi pada sistem limbik yang dimediasi oleh pelemahan neurotransmiter eksitatorik glutamanergik dan pengurangan discharge neuronal paroksismal di sistem limbik. 3) Penuruanan turnover dopamin dan norepinefrin, 4) Efek meningkat pada serotonin. Sedangkan efek asam valproat yang menguntungkan behavior adalah 1) Efek GABA-ergic dimana terjadi peningkatan neurotransmisi dan regulasi reseptor b GABA yang memodulasi aktifitas noradrenergik yang memegang peranan penting gangguan afek bipolar, 2) Pengurangan aktifitas glutamat dekarbosilase di korteks frontal, 3) Pengurangan GABA di cairan liquor serebri. (Kantoush dkk, 1998), terdapat di hal.34

 Penulisan kesimpulan telah diperbaiki.

 Uji t digunakan untuk analisa comparative antara data numerik dengan data numerik atau data numerik dengan data kategorik (ordinal/nominal).

 Batasan operasional telah diperbaiki.

Saran :

 Hubungan antara dosis obat anti epilepsi dengan kognitif dan

behavior tidak perlu dibuat oleh karena dosis yang diberikan masih dalam rentang dosis yang normal.

 Kelemahan penelitian ini adalah tidak diketahuinya status kognitif

dan behavior pasien=pasien tersebut sebelum mendapat terapi.  Tabel 11 dan tabel tabel 14 jangan menggunakan pengabungan

sel.

(22)

2. Prof. Dr. Darulkutni Nasution, SpS(K) Pertanyaan :

 Pada saran no.2 tertulis bahwa perlu penelitian lebih lanjut karena

gangguan kognitif dan behavior dapat disebabkan oleh epilepsi itu sendiri maupun oleh obat anti epilepsi. Bila terdapat dana, bagaimana kerangka penelitian pada saran no. 2 tersebut?

Jawaban :

 Penelitian dilakukan dengan metode kasus kontrol dengan

menggunakan 3 kelompok, yaitu kelompok pasien baru di diagnosis epilepsi yang belum mendapat terapi, kelompok pasien epilepsi yang telah mengkomsumsi OAE dan kelompok kontrol orang sehat yang di matching usia dan jenis kelamin terhadap kelompok pasien epilepsi yang belum mendapat terapi OAE. Kelompok kontrol orang sehat akan dibandingkan dengan kelompok pasien yang belum dapat terapi untuk melihat hubungan epilepsi dengan kognitif dan behavior. Kemudian kelompok pasien epilepsi yang belum mendapat terapi menjadi kelompok kontrol terhadap kelompok pasien yang telah mengkonsumsi OAE untuk melihat korelasi antara obat anti epilepsi dengan kognitif dan behavior.

(23)

3. Dr. Rusli Dhanu, SpS(K) Pertanyaan :

 Bagaimana kesimpulan no. 5 dan dan 7?

Jawaban :

 Kesimpulan no.5 dihilangkan karena dosis OAE tidak perlu

dicantumkan oleh karena hasilnya tidak terdapat hubungan yang bermakna dan dosis yang dikonsumsi oleh sampel penelitian masih dalam rentang dosis normal, sedangkan penulisan kalimat kesimpulan no.7 telah dikoreksi.

(Dr. Rusli Dhanu, SpS(K))

4. Dr. Aldy S. Rambe, SpS(K) Pertanyaan :

 Kalimat pada bab kesimpulan tidak jelas apa maksudnya?

Jawaban :

 Kalimat pada bab kesimpulan sudah diperbaiki pada hal. 70

(Dr. Aldy S. Rambe, SpS(K))

5. Dr. Kiking Ritarwan, MKT, SpS(K) Pertanyaan :

 Penulisan halaman angka romawi ada di tengah atas.

 Penulisan dikutip dari mana, jangan diberikan spasi tetapi

langsung.

 Pada hal 70, kesimpulan no.3. Domain apa saja yang terganggu?  Pada tabel 13, hanya tercantum monoterapi, bagaimana

politerapinya?

(24)

Jawaban :

 Sudah dilakukan perbaikan dengan mengubah posisi letak no

halaman.

 Sudah dilakukan perbaikan penulisan kutipan.

 Pada penelitian ini, tidak dilakukan analisa data untuk menilai

domain yang terganggu. Pada hasil pemeriksaan MMSE dan digit span hanya dikelompokkan normal dan terganggu tanpa melihat domain mana yang terganggu.

 Tabel 13 adalah tabel tentang hubungan durasi konsumsi OAE

dengan kognitif, dimana analisa statistik pada tabel ini adalah antara hasil MMSE dan digit span dengan durasi konsumsi masing-masing OAE dengan mengabaikan apakah obat dikonsumsi secara mono ataupun politerapi.

 Nilai p telah dicantum pada bab kesimpulan di hal.70

(dr. Kiking Ritarwan, MKT, SpS(K))

6. Dr. Darlan Djali, SpS Pertanyaan :

 Mohon dikoreksi abstrak yang berbahasa inggris.  Pada hal.31, apakah test sternberg itu?

 Pada hal.32, laporan FDA terdapat kasus kejadian bunuh diri,

apakah hal ini sudah pernah terjadi di Medan?

 Mengapa tercantum perbedaan waktu pada hal. 35 dengan 45?  Pada hal.37, mengapa pasien berumur diatas 50 thn di

eksklusikan?

 Kriteria eksklusi di hal 37, tercantum stroke dan riwayat obat-obata,

(25)

Jawaban :

 Abstrak yang berbahasa inggris telah dikoreksi. (halaman xviii)

Sternberg test adalah pemeriksaan fungsi kognitif dengan

menggunakan fungsional MRI berkecepatan tinggi dimana

pencitraaan dilakukan bersamaan dengan saat pasien sedang proses berpikir working memory.

 Belum ada data tentang kejadian bunuh diri akibat penggunaan

OAE.

 Pada hal. 35 tercantum rentang waktu pengumpulan data sampel

penelitian sedangkan pada hal.45 adalah rentang waktu penelitian ini, mulai dari persiapan proposal, pengumpulan sampel hingga pengolahan data dan penyajian hasil penelitian.

 Pasien umur diatas 50 tahun di ekslusikan karena pada usia diatas

50 tahun sudah dapat terjadi forgetfullness sehingga akan membiaskan pemeriksaan fungsi kognitif.

 Riwayat stroke disingkirkan berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisik dan riwayat obat-obatan berdasarkan dari anamnesis pasien.

Statistical Product and Science Service atau SPSS adalah suatu sistem software analisa statistik.

(Dr. Darlan Djali, SpS)

7. Dr. Khairul P. Surbakti, SpS Pertanyaan :

 Diantara beragam obat anti epilepsi, obat mana yang berhubungan

dengan kognitif dan behavior?

 Bagaimana mekanisme kerja OAE menganggu kognitif dan

(26)

Jawaban :

 Obat anti epilepsi yang menganggu fungsi kognitif adalah

phenobarbital, phenytoin dan asam valproat. Pengaruh OAE terhadap behavior bisa psikotropik positif ataupun negatif. Efek positif OAE terhadap behavior adalah carbamazepine (stabilisasi mood dan anti-mania), phenobarbital (anxiolitik) dan asam valproat (anti-mania). Efek negatif OAE adalah felbamate (ansietas), levetiracetam (depresi dan psikosis), tiagabine, topiramate,vigabatrine dapat menyebabkan depresi. (halaman 29,32,33)

 Obat anti epilepsi akan mengurangi iritabilitas neuron dan

meningkatkan inhibisi postsinaptik atau mengubah sinkronisasi jaringan saraf untuk menurunkan eksitabilitas neuron, dimana pengurangan berlebihan eksitabilitas neuronal ini dapat mengakibatkan kecepatan motorik dan psikomotorik melambat, dan atensi buruk dan terganggu pengolahan memori, yang merupakan efek samping umum pada blokade sodium channel dan peningkatan aktivitas inhibisi GABAergik. Sedangkan terhadap behavior, OAE GABAergic dapat dihubungan dengan perkembangan sedasi, depresi, hiperaktiftas, agresif, impulsiveness dan gangguan tidur dan efek positifnya adalah anxiogenic dan anti-mania. Sedangkan obat anti-glutamatergic dapat sebagai anxiogenic dan anti depresan. (halaman 33).

(27)

8. Dr. Puji Pinta O. Sinurat, SpS Pertanyaan :

 Narasi pada hal.42 dan 44 harus diperhatikan, ini adalah hasil

bukan proposal, jadi narasi “akan dilakukan” sebaiknya diganti dengan “dilakukan”

 Pada tinjauan kepustakaan terdapat pernyataan tentang beragam

faktor yang dapat mempengaruhi kognitif, apakah semua itu sudah dicakup pada penelitian ini? Jika belum, hal tersebut bisa dijadikan sebagai keterbatasan (limitation) pada penelitian ini.

Jawaban :

 Narasi pada hal 42 dan 44 telah diperbaiki.

 Telah dicantumkan keterbatasan penelitian ini pada hal. 68

(Dr. Puji Pinta O. Sinurat, SpS)

9. Dr. Cut Aria Arina, SpS Pertanyaan:

 Pada hal.47, mengapa jumlah persen tipe bangkitan lebih dari

100%?

 Pada bab kesimpulan, no. 5 dan 6 hasinya sama, mengapa tidak

digabungkan saja? Jawaban:

 Terjadi kesalahan pengetikkan, sudah diperbaiki pada hal. 47

 Hubungan antara dosis OAE dengan kognitif dan behavior sudah

ditiadakan atau tidak perlu dibahas karena dosis berada dalam rentang dosis normal.

(28)

10. Dr. Aida Fithrie, SpS Pertanyaan:

 Pada hal. 46 dan halaman lainnya, sebaiknya nilai rerata dan SD

tidak perlu dituliskan karena tidak lazim.

 Pada tabel 11 dan 14, apa perbedaan tabel asam valproat dan

Phenitoin+carbamazepine dengan tabel monoterapi dan politerapi?  Pada pembahasan di hal. 70, terdapat perbedaan hasil penelitian

ini dengan penelitian yang dilakukan Shehata, mengapa tidak ada penjelasan lebih lanjut mengapa terjadi perbedaan hasil diantara kedua penelitian ini.

Jawaban:

 Kata-kata ‘nilai rerata dan SD telah dihapuskan pada semua isi

tesis ini.

 Pada tabel 11 dan 13 terdapat sel yang berisi asam valproat dan

phenitoin+carbamazepine, disini terjadi penggabungan antara sel phenitoin dengan sel carbamazepine sedangkan pada sel monoterapi adalah sampel yang mengkonsumsi satu obat saja dengan OAE apapun dan sel politerapi adalah sampel yang mengkonsumsi lebih dari satu jenis OAE.

 Penjelasan lebih lanjut telah ditambahkan di hal. 68

Saran:

 Tabel 11 dan tabel 13, sebaiknya diganti agar tidak ada

penggabungan sel, serta mencari uji statistik yang sesuai dan sudah diperbaiki pada hal. 53 dan 57.

(29)

11. Dr. Irina Kemala Nasution, SpS Pertanyaan:

 Pada tabel 12, mengapa dosis dan rentang obatnya berbeda-beda?  Mengapa dosis OAE tidak diseragamkan?

Jawaban:

 Dosis dan rentang OAE berbeda karena nilai tersebut dihitung

berdasarkan hasil MMSE dan digit span yang normal atau terganggu serta hasil BDI dan BAI minimal, ringan, sedang maupun berat.

 Dosis tidak bisa diseragamkan karena pada metode pengumpulan

sampel diambil tidak berdasarkan dosis tapi berdasarkan apakah pasien telah mengkonsumsi OAE minimal 4 minggu dengan dosis berapapun.

(Dr. Irina Kemala Nasution, SpS) 12. Dr. Haflin Soraya Hutagalung, SpS

Pertanyaan:

 Mohon dikoreksi penulisan carbamazipine menjadi carbamazepine.  Mohon dikoreksi pembacaan tabel 10 dan grafik 1 tidak sesuai

dengan topik pembahasanya.

 Pada bab ‘Pembahasan’ kata “bln” dipanjangkan menjadi “bulan”.  Pada bab ‘Kesimpulan’ no.7 tidak terdapat hubungan antara durasi

(30)

Jawaban:

 Telah dilakukan perbaikan pada semua tulisan carbamazipine

menjadi carbamazepine.

 Pada hal 46 sudah diperbaiki menjadi tabel 10 dan gambar 8.  Sudah dilakukan perbaikan tulisan pada bab pembahasan.  Pembahasan tentang phenitoin sudah ditambahkan pada hal. 68

(Dr. Haflin Soraya Hutagalung, SpS)

13. Dr. Fasihah Irfani Fitri, SpS Pertanyaan:

 Pada bab ‘Saran’ pada no.1: Tool apa yang bisa digunakan untuk

menilai masing-masing domain pada kognitif dan behavior? Jawaban:

 Instrument yang dapat menilai domain kognitif dan behavior , yaitu

Stanford-Binet-4th ed (vocabulary, absurdities, verbal, memory objek, beam memory, memori jangka pendek nonverbal & verbal, memori untuk digit forward), Aggressive scale, Eysenck Personality questionnaire, MMPI (Minnesota multiphasic personality inventory).

Referensi

Dokumen terkait

Konselor SFBC diinvestasikan dalam membantu konseli menemukan cara berpikir menjadi yang baru, melakukan dan mengintegrasikan intervensi seni kreatif dalam metode inovatif

Dalam akuntansi biaya, umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi

Hasil penelitian pada aliran satu fase horizontal menunjukkan bahwa pada pipa dengan groove berjumlah 2, 8 dan 32 aliran fluida mengalami pengurangan gesekan karena ukuran

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji manajemen penangkaran, ukuran keberhasilan penangkaran, aktivitas harian dan perilaku makan burung kakatua sumba (Cacatua

Aplikasi Smart Election mampu melakukan pengelolaan data yang berkaitan dengan pemilihan umum yaitu data kandidat calon yang akan dipilih. Aplikasi Smart Election mampu

Dengan adanya kemajuan Tekhnologi di dunia ini akal pikiran manusia semakin mahir dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka, salah satunya dalam

Lamiaceae merupakan mint family atau kelompok tanaman penghasil senyawa aromatik (lamium, gullet, dan bentuk mahkota jenis tanaman ini adalah seperti tabung serta memiliki nama

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... SIMULASI DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN ANT ROUTING DI GEDUNG GIRI SANTIKA