• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan No. 10 Pdt.G 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Putusan No. 10 Pdt.G 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 10/Pdt.G/2017/PA.Kras

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili pada

tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan

atas perkara cerai gugat yang diajukan oleh:

Penggugat, umur 25 tahun, agama Islam, Pekerjaan Karyawan toko, bertempat

tinggal di Jl. Gajah Mada Kampung Lingkungan Dangin Sema 1

Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, selanjutnya disebut

sebagai: " Penggugat",

M e l a w a n

Tergugat, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal

semula bertempat tinggal di BTN Taman Asri Subagan Kelurahan

Subagan Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem sekarang

tidak diketahui alamatnya Yang jelas, selanjutnya disebut sebagai : "

Tergugat";

Telah membaca dan meneliti berkas perkara yang bersangkutan;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti bukti di

persidangan ;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa, Penggugat dalam surat gugatannya bertanggal 19 April 2017

yang telah mengajukan cerai gugat terhadap Tergugat dan gugatan tersebut

telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem, Nomor

10/Pdt.G/2017/PA.Kras., yang isi pokoknya sebagai berikut :

1. Bawah kehidupan sehari hari Penggugat bekerja sebagai yang

mengasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, akan

tetapi beraksud untuk mengajukan cerai terhadap Tergugat, oleh karena itu

penggugat mohon agar diizinkan berperkara secara Cuma-Cuma (prodeo);

2. Bahwa pada Tanggal 22 Juli 2013 dilangsungkan pernikahan antara

Penggugat dengan Tergugat yang di laksanakan menurut hukum dan

(2)

dicatatkan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Manggis sebagaimana

tercatat dalam Akta Nikah Nomor 05/01/VII/2013 tertanggal 22 Juli 2013;

3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di alamat

Lingkungan Dangin Sema 1 sebagai tempat kediaman bersama terakhir,

kemudian Pindah ke BTN Taman Asri Subagan Selama 6 Bulan, kemudian

saya di tinggalkan di rumah orang tua saya selama 4 bulan, lalu

Dia(tergugat) berbohong kepada saya agar saya ikut dengannya tinggal

dijawa yang alasannya mengajak silahturahmi ke rumah keluarganya dan

saat ini telah pisah rumah, yang meninggalkan tempat kediamnan bersama

adalah Penggugat beserta anak;

4. Bahwa selama pernikahan antara Penggugat dengan Tergugat telah di

karunia 1 orang anak benama Anak 4 (empat) tahun sekarang anak

tersebut tinggal bersama dengan Penggugat;

5. Bahwa antar Penggugat dan Tergugat sering terjadi percekcokkan dan

pertengkaran yang di sebabkan antara lain :

a. Tergugat sering pulang dalam keadaan mabuk;

b. Setiap ditanya kepergiannya Pengguat selalu marah-marah dan bersikap

kasar;

c. Tergugat tidak pernah memberika nafkah semenjak usia anak 8 bulan

sampai dengan usia anak 1,5 tahun dan sekitar sepuluh bulan yang lalu

Tergugat sudah tidak memberikan nafkah lagi;

d. Tergugat pernah selingkuh dengan perempuan dari Bandung dan dari

Jawa Tengah;

e. Tergugat sering berbohong masalah keuangan dan kepergiannya

dengan siapa;

f. Tergugat sering menipu orang lain dalam hal uang;

6. Bawah Puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Penggugat

dengan Tergugat tersebut terjadi sekitar bulan Desember 2016 dengan

sebab hal tersebut diatas sehingga Penggugat dan Tergugat Pisah rumah.

Penggugat tinggal di Jl. Gajah Mada Kampung Lingkungan Dangin Sema 1

Kecamatan Karangasem Kab Karangasem sedangkan Tergugat tidak di

(3)

7. Bawah dengan kejadian tersebut rumah tangga Penggugat dengan

Tergugat sudah tidak lagi dapat di bina dengan baik sehingga tujuan

rahmah sudah sulit di pertahankan lagi; dan karenanya agar masing-masing

pihak tidak lebih jauh melanggar norma hukum dan norma agama maka

maka percarian merupakan jalan terakhir bagi Penggugat untuk

menyelesaikan pemasalahan antara Penggugat dengan Tergugat;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon kepada bapak

ketua Pengadilan Agama Karangasem segera memeriksa dan mengadili

Perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

Primer :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Shugra Tergugat kepada Penggugat;

3. Membebaskan Penggugat dari biaya perkara ini;

Subsider:

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang

seadil – adilnya;

Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan penggugat datang

secara inperson menghadap di persidangan akan tetapi tergugat tidak datang

menghadap di persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada orang lain

sebagai kuasanya meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut

oleh Juru sita pengganti Pengadilan Agama Karangasem sebanyak 2 kali

panggilan melalui mass media RGS FM Amlapura Bali bertanggal 26 April

2017 dan 26 Mei 2017, sedangkan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya di

pengadilan didasarkan pada suatu alasan yang sah yang dibenarkan oleh

hukum;

Bahwa majelis hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar

mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat namun

tidak berhasil, dan pula Majelis Hakim menyatakan upaya mediasi terhadap

kedua belah pihak juga tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak

pernah hadir, maka selanjutnya surat gugatan yang diajukan penggugat

(4)

Bahwa untuk meneguhkan kebenaran dalil-dalil gugatannya, penggugat

dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti tertulis berupa:

A. Surat :

1. Fotokopi Buku Kutipan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh

Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan

Manggis sebagaimana tercatat dalam Akta Nikah Nomor 05/01/VII/2013

tertanggal 22 Juli 2013 yang telah dicocokkan dengan aslinya telah

bernasegelen dan bermaterai cukup, yang selanjutnya diberi tanda P1;

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Penggugat yang dikeluarkan oleh

Kepala Dinas Kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Karangasem

tanggal 18 Desember 2013 atas nama Endri Wahyuni, yang telah

dicocokkan sesuai dengan aslinya, telah bernasegelen dan bermaterai

cukup selanjutnya diberi tanda P2;

B. Saksi :

1. Saksi 1, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, beralamat

Lingkungan Dangin Sema 1 Kecamatan Karangasem, Kabupaten

Karangasem, di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan

keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut:

- Bahwa saksi mengaku kenal dengan penggugat karena saksi

ayah kandung Penggugat;

- Bahwa saksi mengetahui Tergugat menantunya dan telah menikah

dengan Penggugat dan dicatatkan di KUA Kecamatan Manggis

Kabupaten Karangasem dan saksi yang menjadi wali nikahnya;

- Bahwa sepengetahuan saksi selama masa perkawinan, Penggugat

dan Tergugat telah dikaruniai 1 anak yang bernama Anak, usia 4

tahun, dan saat ini anak tersebut dalam asuhan Penggugat;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal

di BTN Taman Asri Subagan selama 1 tahun kemudian ternyata

keduanya pindah Ke Jawa sedangkan ijinnya ke saksi hanya ke

(5)

- Bahwa Penggugat dan Tergugat selama pernikahan telah di karunia 1

orang anak benama Anak 4 (empat) tahun sekarang anak tersebut

tinggal bersama dengan Penggugat;

- Bahwa, sepengetahuan saksi Penggugat dan Tergugat tinggal di Jawa

sekitar 2 tahun 5 bulan, dan pada bulan Desember 2016 Penggugat

pulang ke Karangasem sendirian dengan diantar Tergugat pergi

mengantarkan Penggugat sampai Banyuwangi;

- Bahwa saat ini kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak

rukun terhitung sejak keduanya masih tinggal di rumah subagan

karangasem disebabkan tergugat terbiasa melakukan penipuan

masalah uang;

- Bahwa, saksi mengalami sendiri telah ditipu oleh Tergugat dengan

cara semula Tergugat meminjam sepeda motor milik saksi dan

ternyata tidak dikembalikan lagi dan setelah ditanyakan ternyata telah

dijualnya;

- Bahwa saksi juga mendapatkan curhatan atau diberitahu oleh teman

teman Tergugat menyampaikan hal yang sama yakni tergugat juga

melakukan penipuan uang;

- Bawah puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Penggugat

dengan Tergugat tersebut terjadi sekitar bulan Desember 2016

dengan sebab tergugat sering melakukan penipuan, selanjutnya

Penggugat memilih meninggalkan tempat tinggal bersama tergugat

dan pulang serta tinggal bersama saksi hingga saat ini;

- Bahwa sejak Penggugat tinggal di rumah saksi, Tergugat selaku

suaminya tidak pernah mendatangi Penggugat dan tidak ada jaminan

hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak mengetahui

keberadaan Tergugat saat ini serta tidak ada kabar beritanya hingga

saat ini;

- Bahwa saksi sebagai ayah kandung Penggugat telah menasehati

Penggugat agar bersabar dan dapat mempertahankan rumah

(6)

2. Saksi 2, umur 67 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang nasi, beralamat

Lingkungan Dangin Sema 1 Kecamatan Karangasem, Kabupaten

Karangasem, di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan

keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut:

- Bahwa saksi mengaku kenal dengan penggugat karena saksi

paman Penggugat;

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat adalah suami

isteri yang sah dan dicatatkan di KUA Kecamatan Manggis

Kabupaten Karangasem dan saksi I yang menjadi wali nikahnya;

- Bahwa sepengetahuan saksi semula kondisi rumah tangga

Penggugat dan Tergugat dalam kondisi rukun telah dikaruniai 1 anak

yang bernama Anak, usia 4 tahun, dan saat ini anak tersebut dalam

asuhan Penggugat;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal

di BTN Taman Asri Subagan selama 1 tahun kemudian diketahui

keduanya pindah Ke Jawa Magelang;

- Bahwa, sepengetahuan saksi Penggugat dan Tergugat tinggal di Jawa

selama sekitar 2 tahun 5 bulan, dan pada Desember 2016 Penggugat

pulang ke karangasem sendirian dan menurut curhatan Penggugat,

Tergugat hanya mengantarkan Penggugat sampai Banyuwangi;

- Bahwa saat ini kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak

rukun terhitung sejak keduanya masih tinggal di rumah subagan

Karangasem disebabkan tergugat terbiasa melakukan penipuan

masalah uang;

- Bahwa, saksi mendapatkan curhatan dari ayah kandung Penggugat

( saksi I) pernah mengalami sendiri ditipu oleh Tergugat dengan

cara semula tergugat meminjam sepeda motor milik saksi dan

ternyata tidak dikembalikan lagi dan setelah ditanyakan ternyata telah

dijualnya;

- Bahwa saksi juga mendapatkan curhatan atau diberitahu oleh teman

teman Tergugat menyampaikan hal yang sama yakni tergugat juga

(7)

- Bawah Puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Penggugat

dengan Tergugat tersebut terjadi sekitar bulan Desember 2016

dengan sebab tergugat sering melakukan penipuan,selanjutnya

Penggugat memilih meninggalkan tempat tinggal bersama tergugat

dan pulang serta tinggal bersama orang tua Penggugat hingga saat

ini;

- Bahwa sejak Penggugat tinggal di rumah orang tuanya, Tergugat

selaku suaminya tidak pernah mendatangi Penggugat dan tidak ada

jaminan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak

mengetahui keberadaan Tergugat saat ini serta tidak ada kabar

beritanya hingga saat ini;

- Bahwa saksi sebagai orang dekat Penggugat telah menasehati

Penggugat agar bersabar dan dapat mempertahankan rumah

tangganya namun penggugat tetap pada pendiriannya;

Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut penggugat menyatakan

membenarkan dan menerima;

Bahwa Penggugat kemudian menyatakan tidak mengajukan alat bukti

kecuali sebagaimana tersebut diatas dan menyampaikan kesimpulan secara

lisan yang isinya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala yang dicatat

dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan

ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang bahwa, maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa perkara ini mengenai cerai gugat yang diajukan

oleh pihak yang beragama Islam, oleh karenanya berdasarkan Pasal 49 (a)

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan

kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara a quo

(8)

Menimbang Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar

Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat namun tidak berhasil, upaya

damai mana telah dilaksanakan secara maksimal oleh Majelis Hakim sesuai

dengan ketentuan pasal 82 Undang-undang No. 7 tahun 1989 jo pasal 31 PP.

No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;

Menimbang, bahwa yang menjadi alasan penggugat mengajukan

perceraian ini adalah bahwa semula rumah tangga Penggugat dengan

Tergugat dalam kondisi rukun telah dikaruniai seorang anak, selanjutnya sejak

Satu tahun menikah rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak

harmonis dipicu oleh sikap Tergugat yang melakukan penipuan uang terhadap

ayah kandung Penggugat dan teman teman tergugat sehingga karenanya

Tergugat mengajak Penggugat tinggal di jawa ( magelang ) dengan dalih untuk

silaturahim dengan keluarganya di jawa, puncaknya Desember 2016

Penggugat diantar pulang sampai Banyuwangi selanjutnya Penggugat bersama

seorang anak pulang ke Karangasem dan sejak tersebut tergugat tidak pernah

memberikan kabar beritanya, memenuhi kewajibannya menafkahi Penggugat

serta tidak memberitahukan keberadaannya hingga saat ini. Penggugat

kehilangan jejak untuk mencari alamat tergugat tidak ditemukan, atas hal

tersebut Penggugat tidak ada harapan untuk mempertahankan rumah

tangganya dengan Tergugat:

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pokok

masalahnya adalah apakah benar dalam rumah tangga penggugat dengan

tergugat telah terjadi perselisihan disebabkan sikap dan prilaku tergugat

sebagaimana terurai pertimbangan tersebut diatas, apakah benar selama

perpisahan kedua belah pihak tidak pernah ada komunikasi antara kedua belah

pihak serta apakah benar Penggugat telah diupayakan supaya dapat rukun

kembali oleh berbagai pihak namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara panggilan oleh Juru sita

pengganti Pengadilan Agama Karangasem terbukti Tergugat yang telah

dipanggil secara resmi dan patut melalui mass media RGS FM Amlapura Bali,

akan tetapi tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak terbukti

(9)

Majelis Hakim menyatakan bahwa pihak Tergugat yang telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan tidak hadir, maka

sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) RBG dan pasal 27 Peraturan Pemerintah

Nomor 9 tahun 1975 maka perkara ini akan diputus dengan verstek;

Menimbang, bahwa ketidakhadiran tergugat dipersidangan dapat

diartikan tergugat telah mengakui seluruh dalil dalil gugatan Penggugat dan

pula dapat dinilai sebagai bukti kebenaran gugatan Penggugat, namun

pengakuan dalam bidang perkara perdata perceraian bukanlah sebagai alat

bukti yang menentukan sebagaimana pada perkara perdata murni, oleh

karenanya majelis hakim dengan berpedoman pada azas hukum acara

khusus dalam perkara perceraian yang berlaku telah memerintahkan wajib

bukti kepada Penggugat sebagai pihak yang mendalilkan gugatan, untuk itu

Penggugat telah mengajukan bukti tertulis dan saksi saksinya sebagaimana

dalam duduk perkara tersebut diatas;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya itu Penggugat

mengajukan bukti P-1 (Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah) dikaitkan dengan

ketentuan pasal 7 ayat ( 1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991,

maka secara hokum telah terbukti antara Penggugat dan tergugat adalah

pasangan suami isteri yang sah, dank arena bukti P.1 merupakan akta otentik

dan pula telah bermeterai cukup serta telah cocok dengan aslinya, maka oleh

karena itu bukti tersebut telah memenuhi Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 1985 dan Pasal 1888 KUHPerdata, sehingga bukti tersebut

mempunyai kekuatan bukti yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas terbukti

bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat dengan demikian Penggugat

dan Tergugat berkualitas sebagai subjek hukum (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo.

Menimbang, bahwa dari bukti P2 diketahui bahwa Penggugat tercatat

sebagai penduduk yang bertempat tinggal di Jl. Gajah Mada Kampung

Lingkungan Dangin Sema 1 Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

Berdasarkan bukti P2 tersebut dikaitkan dengan ketentuan pasal 73 ayat 1 UU

(10)

tentang Peradilan agama disebutkan “ Gugatan perceraian oleh isteri atau

kuasanya kepada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat

kediaman Penggugat kecuali apabila Penggugat dengan sengaja meninggalkan

tempat kediaman bersama tanpa ijin Tergugat “, maka berdasarkan bukti

tersebut dan keterangan Penggugat di persidangan dikaitkan dengan Yurisdiksi

Pengadilan Agama Karangasem, maka pemeriksaan perkara ini termasuk

kompetensi relative Pengadilan Agama Karangasem untuk memeriksa dan

mengadilinya;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatan Penggugat

dalam pokok perkara ini adalah perkara perceraian dengan alasan

perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus serta sulit didamaikan

untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga, maka proses

pemeriksaan perkara cerai g u g a t berdasarkan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf f. Intruksi Presiden No.1 Tahun 1991 Kompilasi Hukum Islam Indonesia, haruslah sesuai dengan petunjuk Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah No 9 T ahun 1975, perceraian baru dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi

Pengadilan mengenai sebab perselisihan dan pertengkaran itu dan

setelah mendengar keterangan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat

dengan suami isteri itu. Hal ini dilakukan setelah usaha damai yang

sungguh-sungguh tidak berhasil sesuai dengan Pasal 31 Peraturan

Pemerintah No.9 Tahun 1975 dan Pasal 82 ayat (4) Undang-undang No.3

Tahun 2006.dan Peraturan Mahkamah Agung RI. No.2 Tahun 2004.

Menimbang, bahwa Penggugat telah diperintahkan untuk

menghadirkan saksi dari pihak keluarga atau orang yang dekat dengan

Penggugat, dan beban pembuktian tersebut dalam pokok perkara ini berupa

saksi keluarga d a n o r a n g o r a n g y a n g d e k a t d e n g a n Penggugat

adalah sesuai dengan asas doktrin “lex specialis derogate lex

generalis”, merupakan pengecualian dari apa yang diatur dalam Pasal 146 HIR., khusus berlaku dalam perkara perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf

f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi

(11)

Menimbang, bahwa para saksi yang dihadirkan dari unsure keluarga

dekat dan telah memberikan keterangan sebagaimana telah diuraikan dalam

bagian duduknya perkara, hal mana keterangan saksi kedua yakni sebagian

keterangan yang diberikan tidak berdasarkan pengetahuannya secara

langsung sebagaimana yang digariskan pasal 308 ayat (1) Rbg) dan Pasal 1907 ayat (1) KUH Perdata sehingga keterangannya tidak diterima ( in

admissable ) sebagai alat bukti, namun Majelis berpendapat bahwa

keterangan tersebut dikategorikan sebagai testimonium de auditu, dimana menurut Yurisprudensi, testimonium de auditu tidak dapat digunakan sebagai bukti langsung tetapi penggunaan kesaksian yang bersangkutan

sebagai persangkaan yang dari persangkaan itu dibuktikan sesuatu

(Putusan MARI No. 308 K/Sip/1959 tanggal 11 Nopember 1959), jadi dalam

hal ini penggunaannya tidak dilarang;

Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut diatas majelis hakim

berpendapat bahwa saksi dalam kategori Testimonium de audito dapat saja

diterapkan secara eksepsional kususnya dalam kasus perceraian,dan pula

perkara perceraian adalah perkara yang rumit, gaya hidup yang individulistis,

acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar, hidup jauh dari keluarga, dan

tenggelam dengan kesibukan masing-masing, membuat sukarnya menemukan

saksi yang tidak tergolong kesaksian testimonium de auditu, oleh karenanya

perkara perceraian pada dasarnya adalah perkara personel recht

(berhubungan dengan orang),sehingga persoalan yang jamak terjadi sekarang

ini adalah sulitnya menemukan saksi-saksi yang benar-benar melihat dan

mendengar langsung dalam hal pembuktian adanya unsur-unsur yang

menunjukkan adanya keretakan dalam rumah tangga Penggugat dan

Tergugat;

Menimbang, bahwa meskipun demikian kesaksian yang diberikan oleh

(12)

dapat diterima sebagai saksi yang telah memenuhi syarat formil dan materiil

sebagai seorang saksi ,oleh karenanya saksi kedua selain memenuhi syarat

formil juga telah terpenuhi syarat materiilnya sebagaimana diatur dalam pasal

308 dan 309 R.Bg ;

Menimbang, bahwa para saksi telah memberikan keterangan

sebagaimana telah diuraikan dalam bagian duduknya perkara, hal mana

keterangan diberikan berdasarkan pengetahuannya langsung dan keterangan

satu sama lainnya tidak saling bertentangan, selain itu saksi saksi yang

dihadirkan Penggugat juga telah memenuhi kriteria sebagai saksi keluarga

dan orang dekat sebagaimana dikehendaki dalam ketentuan pasal 22 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975 dan dari sebab telah ternyata,

terdapat unsur kesesuaian dan kecocokan antara keterangan saksi yang satu

dengan saksi yang lain yang pada intinya bahwa dalam rumah tangga antara

Penggugat dengan Tergugat telah tidak harmonis karena adanya

pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus yang tidak ada

penyelesaian yang mengakibatkan keduanya berrpisah tempat tinggal, maka

Majelis yang memeriksa perkara ini berpendapat berdasarkan ketentuanpasal

308 ayat (1) Rbg) kesaksiannya, dengan demikian secara formil dan materiil

dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil dalil gugatan Penggugat dan

pengakuan Penggugat serta alat bukti tertulis dan keterangan saksi saksinya

dipersidangan majelis hakim menemukan fakta sebagai berikut dibawah ini;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah

telah menikah pada tanggal 22 Juli 2013 telah dilangsungkan di KUA

Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem sebagaimana tercatat dalam

Akta Nikah Nomor 05/01/VII/2013 tertanggal 22 Juli 2013, selama menikah

telah dikaruniai seorang anak dan belum pernah bercerai;

- Bahwa semula kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam

kondisi rukun telah dikaruniai 1 anak yang bernama Anak, usia 4 tahun,

(13)

- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di BTN

Taman Asri Subagan selama 1 tahun kemudian diketahui keduanya pindah

Ke Jawa Magelang;

- Bahwa, Penggugat dan Tergugat tinggal di Jawa tinggal bersama selama

sekitar 2 tahun 5 bulan, dan pada Desember 2016 Penggugat bersama

seorang anaknya pulang ke karangasem sendirian dan hanya diantarkan

sampai Banyuwangi;

- Bahwa saat ini kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun

terhitung sejak keduanya masih tinggal di rumah subagan karangasem

disebabkan tergugat terbiasa melakukan penipuan masalah uang;

- Bahwa, orang yang menjadi korban penipuan Tergugat adalah ayah

kandung Penggugat ( saksi I) ditipu oleh Tergugat dengan cara semula

tergugat meminjam sepeda motor milik saksi dan ternyata tidak

dikembalikan lagi dan setelah ditanyakan ternyata telah dijualnya;

- Bahwa teman teman Tergugat menyampaikan hal yang sama yakni tergugat

juga melakukan penipuan uang;

- Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Penggugat

dengan Tergugat tersebut terjadi sekitar bulan Desember 2016 dengan

sebab tergugat sering melakukan penipuan, selanjutnya Penggugat memilih

meninggalkan tempat tinggal bersama tergugat dan pulang serta tinggal

bersama orang tuanya hingga saat ini;

- Bahwa sejak Desember 2016, Tergugat selaku suaminya tidak pernah

mendatangi Penggugat dan tidak ada jaminan hidup untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, tidak mengetahui keberadaan Tergugat saat ini serta

tidak ada kabar beritanya hingga saat ini;

- Bahwa berbagai pihak sudah berusaha untuk menasehati Penggugat agar

mempertahankan rumah tangganya dengan tergugat namun tidak berhasil:

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas majelis

hakim berpendapat bahwa tujuan pernikahan yang dilakukan oleh Penggugat

dan Tergugat untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa

rahmah, sejahtera lahir dan batin semakin jauh dari harapan karena cinta

(14)

kebencian, yang melahirkan pertengkaran dan perselisihan yang terus

menerus sifatnya, oleh karena itu terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar yang menjadi penyebab keduanya bertengkar dan berselisih

majelis hakim berkesimpulan rumah tangga Penggugat dan tergugat telah

retak dan pecah sedemikian rupa yang berarti hati kedua belah pihak telah

pecah dan tidak mungkin dipersatukan kembali, sehingga tujuan pernikahan

sebagaimana dikehendaki dalam rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang

nomor : 1 Tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia 1991

tidak lagi dapat terwujud;

Menimbang bahwa, berdasarkan fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak

harmonis, fakta mana menunjukkan kejadian yang sebenarnya, bahwa rumah

tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak sejalan lagi dengan

tujuan perkawinan yang suci yakni untuk membentuk rumah tangga yang

sakinah, mawaddah wa rahmah dengan demikian Majlis Hakim berpendapat

bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah dalam suasana

yangtidak tentram, tidak terbina dengan baik, oleh karena itu untuk menghindari

madlorot yang lebih besar dalam hubungan keluarga, maka perceraian

merupakan pilihan yang dianggap lebih ringan madlorotnya. Hal ini sejalan

dengan qoidah fiqhiyah yaitu :

ﺎ ﻣﮭﻔﺧا ل ﺿﻓ نارر ﺿ ضرﺎ ﻌﺗ اذا

Artinya : “ Apabila ada dua hal yang sama-sama mengandung madlorot, maka

harus dipilih satu diantaranya yang lebih kecil madlorotnya

Menimbang, bahwa memperhatikan keadaan rumah tangga antara

Penggugat dan tergugat seperti tersebut diatas, Majelis yang memeriksa

perkara ini berpendapat bahwa, perceraian lebih maslahat dan memberi

kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan, bahkan meneruskan

perkawinan dalam keadaan seperti tersebut di atas dikhawatirkan akan

mendatangkan madlorot yang lebih besar bagi Penggugat dan tergugat,

sedangkan kemadlorotan harus dihapuskan, sesuai dengan qoidah fiqhiyah :

ﺀﺮﺪ

(15)

Artinya : Mencegah kerusakan/ kemadlorotanharus didahulukan dari pada mengambil suatu manfaat;

Menimbang bahwa selanjutnya, Majelis perlu mengetengahkan doktrin

hukum Islam sebagai berikut di bawah ini :

Dalam Kitab Fiqih Ash Shawi jilid IV Halaman 204:

ن ﺈ ﻓ diantara keduanya kasih sayang, maka pantaslah perceraian

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa memutuskan

tali ikatan perkawinan kedua belah pihak yang berperkara maka dalam hal ini

perceraian dipandang sebagai tasrih bi ihsan dan hal ini relevan dengan pendapat Ibnu Sina dalam Kitab Asy Syifa’ yang dikutip Sayid Sabiq dalam

Kitab Fiqhus sunnah juz II halaman 208 yang berbunyi :

فﻼﺧﻟا يا )وﺑﻧﻟاو رﺷﻟا داز ﺎﻣﮭﻧﯾﺑ ﻊﻣﺟﻟا ﻰﻓ دﮭﺗﺟا ﺎﻣﻠﻛﻓ شﯾ ﺎﻌﻣﻟا تﺻﻐﻧﺗو (

Artinya : “ Maka bila kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap kumpul sebagai

suami isteri, niscaya akan bertambah buruk dan memperuncing peselisihan,

serta kehidupan menjadi suram.

Menimbang, bahwa demikian juga dalam perkara a quo, Pengadilan

Agama Karangasem merujuk pada putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 17

Maret 1999, nomor : 237 K/AG/1998 yang mengandung abstraksi hukum

bahwa cek-cok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama,

salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan

pihak lain adalah merupakan fakta yang cukup untuk alasan suatu perceraian

sesuai dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.

Menimbang, bahwa dengan terbuktinya kondisi rumah tangga

Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, berarti alasan

perceraian yang diajukan Penggugat harus dianggap telah memenuhi

ketentuan sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (f)

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 19 huruf (f) Peraturan

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum

(16)

Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuai

dengan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta

Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sedang usaha perdamaian sesuai

dengan Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 juncto Pasal

31 dan Pasal 32 serta Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal ini perceraian dipandang sebagai

tasrih bi ihsan, maka gugatan penggugat mempunyai dasar hukum dan beralasan, maka gugatan penggugat yang pada petitumnya mohon dikabulkan

sebagaimana petitum angka 1 dapat dikabulkan sebagaimana amar putusan

di bawah ini ;

Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dengan Tergugat

telah dukhul dan belum pernah bercerai, maka terhadap petitum angka 2

gugatan Penggugat dapat dikabulkan, dan sesuai maksud pasal 119 ayat (2)

huruf c Kompilasi Hukum Islam maka perlu ditetapkan jatuhnya talak satu bain

shughra Tergugat terhadap Penggugat;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan maksud pasal 84 Undang

Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana yang

telah dirubah dengan Undang Undang Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan

kedua dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, serta sesuai dengan

ketentuan pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 maka majelis

berpendapat secara ex officio majelis hakim akan memasukkan dalam amar

putusan tentang kewajiban Panitera dalam hal ini Panitera Pengadilan Agama

Karangasem untuk menyampaikan salinan putusan ini jika telah mempunyai

kekuatan hukum tetap tanpa materai. Kepada pejabat terkait ( Pegawai

Pencatat Nikah ) guna mencatatkan dalam register yang diperuntukkan untuk

keperluan itu;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum ketiga yang menyatakan

“ agar Penggugat dibebaskan dari beaya perkara ( berperkara secara

prodeo)”, maka majelis hakim berdasarkan penetapan dari ketua Pengadilan

Agama Karangasem No.10/Pdt.G/2017/PA.Mn tanggal 20 April 2017 tentang

pembebasan biaya perkara telah mengijinkan Penggugat untuk berperkara

(17)

Undang Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang

Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. PERMA No. 1

Tahun 2014, seluruh biaya perkara dibebankan kepada negara Cq DIPA

Pengadilan Agama Karangasem tahun 2017;

Mengingat, pasal 49 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama, sebagaimana yang telah dirubah dengan Undang Undang

Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor

50 Tahun 2009, serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

dan dalil syar’i yang bersangkutan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut

untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat ( Tergugat ) terhadap

Penggugat (Penggugat);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk

mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada

Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem,

Kabupaten Karangasem, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan

Agama Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem untuk selanjutnya

dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu;

5. Membebankan biaya perkara sejumlah Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)

kepada Negara melalui DIPA Pengadilan Agama Karangasem tahun 2017;

Demikian Putusan dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis

Pengadilan Agama Karangasem pada hari Selasa tanggal 12 September 2017

Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Dzulhijjah 1438 Hijriah, dan pada hari

itu juga putusan tersebut dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum

oleh Drs. AMANUDIN, S.H., M. Hum. sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN,

S.Ag dan NURUL LAILY, S.Ag., masing masing sebagai Hakim Anggota serta

SITI NURWAHIDAH, S.H.I sebagai Panitera Pengganti yang dihadiri oleh

(18)

HAKIM ANGGOTA

ABDURRAHMAN, S.Ag.

KETUA MAJELIS

Drs. AMANUDIN, SH., M. Hum

HAKIM ANGGOTA

NURUL LAILY, S.Ag.

PANITERA PENGGANTI

SITI NURWAHIDAH, S.H.I

.

Perincian Biaya Perkara :

Pendaftaran Rp

,-Proses Rp

50.000,-Panggilan Rp

244.000,-Redaksi Rp

,-Meterai Rp

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis deskriptif dengan menggunakan metode prosentase, menunjukkan bahwa keterampilan siswa autis membuat batik jumputan menggunakan metode Active

Dasar penentuan besarnya jumlah pemesanan pada model deterministik adalah model EOQ ( economic order quantity ) yang merupakan sebuah teknik pengendalian permintaan untuk

Sedangkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian [14] yang menggunakan dataset yang sama namun menggunakan algoritma yang berbeda yaitu algoritma C4.5

Ucapan Terima Kasih merupakan bagian terpisah yang dibuat di bagian akhir naskah, sebelum Daftar Pustaka yang wajib dibuat. Pada bagian ini ditulis pihak-pihak yang telah

namun tidak sedikit orang menyadari bahwa kalimat mukadimah berbahasa Arab dalam khotbah itu dapat direkayasa dan diolah sendiri oleh khatibnya agar sesuai dengan materi khotbah

Gold (2004) berpendapat bahwa volume perdagangan memberikan dampak terhadap return saham karena: Pertama, bahwa perubahan volume perdagangan berhubungan dengan

Alasan peneliti mengadakan penelitian di lokasi tersebut adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap sebagai bahan materi penelitian kali ini, dengan

Alasan peneliti menggunakan metode studi korelasi/ hubungan karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan dan pengaruh interaksi sosial