• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Tugas Akhir - Desain interior House of rock Di jakarta (dengan pendekatan modern rock)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Tugas Akhir - Desain interior House of rock Di jakarta (dengan pendekatan modern rock)"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

DESAIN INTERIOR

HOUSE OF ROCK

DI JAKARTA

(DENGAN PENDEKATAN MODERN ROCK)

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah

Tugas Akhir

Disusun Oleh : Arya Pradana Sularto

C0802007

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Desain Interior House Of Rock Di Jakarta

(Dengan Pendekatan Modern Rock)

Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Anung B Studyanto, S.Sn, MT Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT

NIP. 19710816 200501 1001 NIP. 19621125 199303 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010

Pada hari Jumat, 29 Oktober 2010

Penguji :

Anung B Studyanto, S.Sn, MT

NIP. 19710816 200501 1001 ( ... )

4. Pembimbing II

Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT

NIP. 19621125 199303 1 001 ( ... )

Mengetahui,

Ketua Jurusan Desain Interior Dekan Fakultas Sastra dan

Seni Rupa

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, M.A

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Arya Pradana Sularto

NIM : C0802007

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir

berjudul “Desain Interior House Of Rock Di Jakarta (Dengan Pendekatan Modern Rock) adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan

dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas

Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas

Akrir dan gelar yang diperoleh.

Surakarta, 1 November 2010

Yang membuat pernyataan,

Arya Pradana Sularto

(5)

commit to user

v

MOTTO

“Nothing of me is original.

I am the combined effort of everybody I’ve ever known.”

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini tidak lain penulis persembahkan untuk

Allah SWT penguasa alam semesta,

Keluarga tercinta untuk semua doa dan harapan,

Pada Dosen, Staff jurusan Desain Interior,

dan para sahabat yang selalu memberi dukungan dalam pengerjaan

karya Tugas Akhir ini.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat serta anugerah-NYA, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang

dihadapi oleh penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan

baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada

Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Bapak Anung B Studyanto, S.Sn, MT, selaku Pembimbing I pada

Tugas Akhir ini yang tidak hanya memberikan bimbingan, namun

dukungan dan arahan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

Bapak Drs. IF B Sulistyono, Sk, M.T.Arch, selaku Pembimbing II pada

Tugas Akhir ini yang telah memberikan koreksi, sehingga dalam

penyusunannya dapat lebih baik lagi.

Ibu Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Koordinator Tugas Akhir

yang juga telah menjadi seorang mentor bagi penulis.

Keluarga tercinta, orang tua saya Bp.Totok Sularto dan Ibu Djuliati,

(8)

commit to user

viii

Keluarga Suyamto Dandun dan Gemaniar G, untuk segala dukungan

dan energi yang telah dicurahkan.

Rekan-rekan Desain Interior UNS, baik satu angkatan maupun

lainnya : Darsono, Adita, Bangun, Yogi, Dafi, Mamad, Joko,

Semua teman dan sahabat yang selalu mensupport, dan semua pihak

terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini

masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka

penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.

Surakarta, 1 November 2010

(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

E. Sasaran ... 4

F. Manfaat ... 5

G. Metodologi Penelitian ... 5

H. Sistematika Pembahasan ... 8

I. Skema Pola Pikir Perancangan ... 9

(10)

commit to user

x

B. Tinjauan Kota Jakarta ... 12

C. Tinjauan Musik Rock ... 17

1. Pengertian Musik Rock ... 17

2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia ... 18

3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Indonesia ... 29

D. Tinjauan Tentang CD dan Kaset ... 33

E. Tinjauan Tentang Merchandise ... 35

F. Tinjauan Ruang House Of Rock Di Jakarta ... 36

1. Music Hall ... 36

2. Music Studio ... 38

3. Music Memorabilia ... 39

G. Tinjauan Perancangan House Of Rock di Jakarta ... 41

1. Organisasi Ruang ... 41

2. Hubungan Antar Ruang ... 42

3. Sistem Sirkulasi ... 43

4. Unsur Pembentuk Ruang ... 46

5. Elemen Pengisi Ruang ... 53

6. Layout Furniture ... 54

7. Interior Sistem ... 55

H. Tinjauan Tema House Of Rock Di Surakarta ... 74

1. Tinjauan Gaya Interior Modern ... 74

(11)

commit to user

xi

BAB III KAJIAN LAPANGAN

A. Classis Rock Cafe

1. Latar Belakang ... 80

2. Lokasi ... 80

3. Kapasitas dan Luasan ... 81

4. Operasional ... 81

5. Elemen Pembentuk Ruang ... 81

B. Hot Rod Resto and Coffee Shop 1. Latar Belakang ... 84

2. Lokasi ... 88

3. Operasional ... 85

4. Fasilitas ... 85

5. Tema dan Gaya ... 86

BAB IV ANALISIS DESAIN A. Analisa Judul 1. Pengertian ... 88

2. Tujuan dan Manfaat... 89

B. Asumsi Penempatan Lokasi Perancangan ... 90

C. Programing 1. Status Kelembagaan ... 91

2. Struktur Organisasi ... 92

3. Sistem Operasional ... 92

(12)

commit to user

xii

5. Sistem Organisasi Ruang ... 97

6. Fasilitas Ruang ... 98

7. Sistem Sirkulasi ... 99

8. Jenis dan Fasilitas Ruang ... 100

9. Besaran Ruang ... 103

10. Sistem Sirkulasi ... 107

11. Hubungan Antar Ruang ... 109

12. Zoning ... 110

13. Grouping ... 111

D. Konsep Desain 1. Ide Gagasan... 111

2. Tema ... 112

3. Aspek Suasana ... 115

4. Aspek Pembentuk Ruang ... 115

5. Aspek Bentuk, Warna, Bahan ... 119

6. Aspek Interior Sistem ... 120

7. Aspek Keamanan ... 126

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ... 128

B. SARAN ... 129

DAFTAR PUSTAKA

(13)

commit to user

xiii

Gambar Kerja ... 140

1. Pola Pikir Perancangan ... 140

2. Ide Gagasan ... 141

3. Denah Asli... 142

4. Denah Perubahan... 143

5. Denah Interior ... 144

6. Layout ... 145

7. Floor ... 146

8. Ceilling ... 147

9. Potongan A-A’ ... 148

10. Potongan C ... 149

11. Potongan D-E-F ... 150

12. Potongan G ... 151

13. Axonometri ... 152

14. Detail Konstruksi ... 153

15. Detail Furniture ... 155

16. Daftar Furniture ... 157

17. Perspektif ... 158

18. Foto Maket ... 160

19. Skema Bahan ... 161

20. Skema Warna ... 162

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 – Peta Kota Jakarta ... 14

Gambar 2.2 – Pembagian Wilayah Kota Jakarta ... 16

Gambar 2.3 – Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica ... 17

Gambar 2.4 – Tielman Brothes ... 19

Gambar 2.5 – Elvis Presle ... 20

Gambar 2.6 – Chuck Berry, Jerry Lee Lewis ... 21

Gambar 2.7 – Gitar Elektrik Klasik ... 21

Gambar 2.8 – Jimi Hendrix ... 22

Gambar 2.9 – Janis Joplin, The Doors ... 23

Gambar 2.10 – The Beatles ... 24

Gambar 2.11 – The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC ... 24

Gambar 2.12 – Van Halen ... 25

Gambar 2.13 – Ramones, The Clash ... 27

Gambar 2.14 – Nirvana, Kurt Cobain ... 28

Gambar 2.15 – Iron Maiden, Metallica ... 29

Gambar 2.16 – Roxx, Cover álbum Rotor ... 31

Gambar 2.17 – Puppen, Burgerkill ... 32

Gambar 2.18 – Kaset dan Compact Disc ... 34

Gambar 2.19 – Tshirt Band, Jaket dan Topi ... 35

Gambar 2.20 – The Canterbury ... 37

(15)

commit to user

xv

Gambar 2.22 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ... 40

Gambar 2.23 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ... 63

Gambar 2.24 – The Glass Place, Villa Savoye ... 76

Gambar 3.1 – Fasade Classic Rock Cafe ... 80

Gambar 3.2 – Interior Classicrockcafe ... 83

Gambar 3.3 – Interior Mini cinema dan Balkon area Classic Rock Cafe ... 83

Gambar 3.4 – Fasade Hot Rod Resto & Coffee Shop ... 84

Gambar 3.5 – Interior Hot Rod Resto & Coffee Shop ... 86

Gambar 3.6 – Interior Lt.2 Hot Rod Resto & Coffee Shop ... 87

Gambar 4.1 –Site plan “House Of Rockdi Jakarta” ... 91

Gambar 4.2 – Hubungan Antar Ruang ... 109

Gambar 4.3 – Zoning ... 110

Gambar 4.4 – Grouping ... 111

Gambar 4.5 – Bangunan Modern Internasional Style ... 113

Gambar 4.6 – Material yang mewakili karakter musik Rock ... 114

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 – Pola Pikir Perancangan ... 9

Bagan 4.1 – Struktur Organisasi ... 93

Bagan 4.2 – Pola Kegiatan Pengelola ... 95

Bagan 4.3 – Pola Kegiatan Rock Venue ... 95

Bagan 4.4 – Pola Kegiatan Rock Shop ... 96

Bagan 4.5 – Pola Kegiatan Rock Memorabilia ... 96

Bagan 4.6 – Pola Kegiatan Rock Studio & Lesson ... 96

Bagan 4.7 – Pola Kegiatan Rock Cafe ... 97

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 – Kegiatan Penerimaan ... 103

Tabel 4.2 – Kegiatan Rock Venue ... 104

Tabel 4.3 – Kegiatan Rock Shop ... 104

Tabel 4.4 – Kegiatan Rock Café ... 105

Tabel 4.5 – Kegiatan Penerimaan ... 103

Tabel 4.6 – Kegiatan Office ... 106

Tabel 4.7 – Mechanical & Electrical Room ... 106

(17)

commit to user

1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semenjak era awal kemunculannya di tahun 1960-an, musik Rock telah

menjadi sebuah panutan bahkan kepercayaan bagi para penggemarnya, khususnya

kaum remaja, berbagai ulah dari para musisi rock menjadi sebuah attitude, sebuah

sikap ataupun sebuah ritual baru yang merefleksikan beragam ekspresi yang muncul

dari passion saat memainkan musik Rock.

Dalam perkembangannya didunia, musik Rock telah menjadi industri yang

sangat besar. Tak terkecuali di Indonesia, musik ini telah menginspirasi benyak

kaum remaja pada tiap era. Bahkan sub-sub industri dari musik ini telah bercabang

ke berbagai hal. Para penggemar musik Rock tidak hanya mencari rilisan seperti CD

atau Kaset dari musisi idolanya, tetapi juga merambah ke berbagai hal seperti

merchandise dari band, yaitu kaos, badge, pin atau aksesoris lainnya, juga ke

pembelian alat musik yang sama dengan apa yang dimainkan oleh idola mereka.

Lebih luas lagi, apa yang dihasilkan atau dijual oleh band-band yang berpengaruh

akan dicari dan dibeli oleh penggemarnya. Loyalitas dari fans musik Rock inilah

yang tidak ditemui pada fans musik jenis lainnya.

Berdasarkan fenomena musik Rock inilah, Perencanaan dan Perancangan

House Of Rock di Jakarta ini dikerjakan. Dengan latar belakang industri musik Rock

yang semakin meluas keberbagai bidang lainnya, maka dirasa perancangan proyek

ini akan menjadi sebuah proyek yang tepat dalam menjawab fenomena musik Rock

(18)

commit to user

Dengan tema maupun konsep bangunan yang diambil dari karakter musik

Rock seperti keras, cepat, cadas maupun panas, bangunan ini mengedepankan

sebuah desain interior yang sesuai dengan karakter-karekter tersebut, sehingga

diharapkan akan mampu memuaskan hasrat pengemar musik Rock akan sebuah

bangunan maupun desain interior yang merepresentasikan musik yang mereka

cintai, terlebih dapat mewadai seluruh bidang pada musik Rock dengan berbagai

fasilitas yang ada didalamnya.

B. BATASAN MASALAH

Karena pada dasarnya House Of Rock ini memiliki tujuan komersial,

maupun aspek dibidang lainnya seperti promosi, distribusi maupun informasi

mengenai musik Rock, maka diperlukan adanya suatu tempat yang tepat untuk

mewadahinya segala kebutuhan tersebut.

Adapun batasan-batasan yang ada pada Perencanaan dan Perancangan Interior

House Of Rock di Jakarta adalah :

1. Keluasan bangunan lebih dari 1200 m²

2. Perencanaan ditekankan pada masalah interior dalam House Of Rock dengan

mempertimbangkan tuntutan dan persyaratan aktivitas dan pelaku

aktivitasnya dapat diwadahi, dan komunikatif sebagai salah satu upaya

menarik pengunjung.

3. Perencanaan akan di tekankan pada Ruang Konser, Studio Musik dan

Kursus, Memorabilia Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko

(19)

commit to user

C. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan masalah yang

akan penulis kaji adalah :

1. Bagaimana menentukan program ruang, organisasi ruang, pola dan hubungan ruang serta sirkulasi ruang dalam perencanaan dan perancangan

interior House Of Rock yang dinamis dan atraktif sebagai wadah sarana

hiburan dan pusat informasi.

2. Bagaimana menciptakan fasilitas dan sarana yang komunikatif, sekaligus dapat mengarahkan pengunjung yang beraktivitas sesuai dengan tujuan.

3. Bagaimana penyelesaian elemen interior yang dapat mendukung karakteristik dari musik Rock yang diaplikasikan terhadap gaya perancangan

dan persyaratan fungsional ruang.

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum :

Menggali, mengupas, merumuskan, dan memecahkan masalah dari perancangan interior “House Of Rock” untuk mengakomodir kebutuhan dari

penggemar music Rock maupun masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

a. Menciptakan konsep perencanaan dan perancangan “House Of Rock” sebagai pusat hiburan, penjualan, informasi maupun edukasi mengenai

musik Rock yang tepat dengan berbagai sarana maupun fasilitas yang

dapat mendukung segala aktivitas didalamnya dengan baik.

b. Aspek kenyamanan dan keamanan pengunjung yang dikedepankan

(20)

commit to user

pengunjung yang diarahkan dan berbagai fasilitas yang sesuai dengan

standarisasi aspek keamanan.

c. Menghadirkan suasana interior yang sesuai pada “House Of Rock” dengan mengambil karakteristik musik Rock yang cadas dan keras,

namun diluar itu perancangan tetap mempertimbangkan faktor kesehatan,

keamanan dan kenyamanan serta nilai estetik sebagai ciri khas utamanya.

d. Menciptakan fasilitas yang tepat untuk mewadahai segala aktivitas

penggemar musik Rock, sehingga akan terwujud sebuah bangunan yang

memiiki fasilitas yang lengkap bagi penggemar musik Rock.

e. Menyediakan sebuah wadah bagi para penggemar, komunitas sekaligus

pelaku musik Rock yang mampu untuk memenuhi segala kebutuhan

maupun aktivitas mereka dalam kecintaannya terhadap genre musik Rock

ini. Sehingga dapat terjadi pula feedback yang positif baik bagi

pengunjung maupun pengelola House Of Rock ini.

E. SASARAN

1. Sasaran Pengunjung

a. Kalangan penggemar maupun pelaku musik Rock.

b. Masyarakat umum kota Jakarta dan sekitarnya.

2. Sasaran Desain

a. Merancang interior dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas

secara fungsional pada “House Of Rock”

b. Merancang interior dengan mempertimbangkan faktor kesehatan,

(21)

commit to user

c. Merancang interior dengan mempertimbangkan karakteristik musik Rock,

dan perkembangan gaya tren masa kini pada “House Of Rock”

F. MANFAAT

1. Bagi Penulis/ Desainer

a. Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan

merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan penggemar

dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam “House Of Rock”.

b. Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior “House Of Rock”

dengan menerapkan ide, gagasan serta analisa yang ada.

2. Bagi Dunia Akademik

a. Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah “House Of Rock”.

b. Mengenalkan salah satu perkembangan interior baru dalam dunia akademik.

3. Bagi Masyarakat

a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang “House Of Rock”. b. Menjadi sebuah sarana hiburan yang mampu dijadikan sebagai wadah untuk

berkumpul, menjalin hubungan sesama komunitas, berbagi informasi dan

pengalaman di kalangan penggemar musik Rock.

G. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah

yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun,

mengklarifikasi serta menginterpretasikan data-data. Penelitian merupakan

(22)

commit to user

menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis

dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah.

Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan

untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan,

menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan,

mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode

penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu

dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan

metode secara tepat. (HB. Sutopo, 2002).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :

1. Metode Pengumpulan Data

Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang

diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan

menunjang untuk perencanaan dan perancangan “ House Of Rock”, adapun jenis data yaitu :

a. Data Primer

Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari

lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara

langsung.

b. Data Sekunder

Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari

lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka,

majalah, internet.

Adapun metode pengumpulan data antara lain:

(23)

commit to user

Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke

lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi

berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai

pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang

dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan

observasinya dengan mempertimbangkan akses yang bisa

diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data.

2) Studi Literatur

Mencari informasi yang berkaitan dengan toko

merchandise, toko kaset, cd & dvd, toko alat musik, music hall,

memorabilia room, music studio.

2. Populasi

Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat generalisasi

hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang dianggap

mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini penulis

dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki pemikiran tentang

apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan melakukan

observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo, 2002).

3. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah

metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap pokok

yang digunakan oleh peneliti, yaitu :

a. Data Reduksi

(24)

commit to user

b. Data Display

Merupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun

sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

c. Concludeing Drawing

Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai

melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan,

arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988,

23-24)

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. BAB I. Pendahuluan

Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, metodologi penelitian,

sistematika pembahasan dan skema pola pikir.

2. BAB II. Kajian Teori

Uraian tentang landasan teori yang dijadikan analisis untuk mencapai

tujuan perancangan.

3. BAB III. Studi Lapangan

Merupakan uraian tentang data-data hasil survey lapangan yang

berhubungan dengan proyek interior yang akan dikerjakan.

4. BAB IV. Pembahasan

Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar

belakangi terciptanya karya desain interior.

5. BAB V. Penutup

(25)

commit to user

I. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN

Bagan 1.1

Skema Pola Pikir Perancangan

(26)

commit to user

10

KAJIAN TEORI

A.

PENGERTIAN JUDUL

1.

Nama Proyek

“Desain Interior House Of Rock Di Jakarta”

2. Definisi Proyek

Pengertian judul ditelaah berdasarkan tiap kata yang menyusunnya, adalah

sebagai berikut :

a. Desain

Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian

kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa

digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai

kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan

menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan

untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu

berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

(www.wikipedia.org)

Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat

dari suatu strtuktur fisik.

(Alexander, 1963)

Desain adalah pengembalian keputusan, dalam menghadapi

ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat bagi kesalahan.

(27)

commit to user

b. Interior

Sela-sela antara dua atau empat deret tiang dibawah kolom rumah

atau bangunan dari suatu tempat yang dibatasi oleh plafon,

dinding dan lantai yang kemudian di isi dengan elemen-elemen

ruang.

Interioradalah bagian dari gedung atau bangunan.

(Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)

Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah

gedung.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman 331) c. House

Berarti rumah, sebuah tempat untuk tinggal maupun beraktivitas

manusia didalamnya. (Munir, Mahmud, 1991)

d. Rock

Salah satu musik yang aliran lagunya berirama keras.

(blogspot.com/feri xxx) e. Jakarta

Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan

satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat

provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu

pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),

Jayakarta (1527-1619), Batavia, atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta

(28)

commit to user

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan : 6.977,5 km²),

dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah

metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 23 juta

jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan

keenam dunia.

(http://www.wikipedia.org)

B. TINJAUAN KOTA JAKARTA

1. Sejarah Kota Jakarta

Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu

kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau

Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa

selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa

merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain

pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk.

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke

Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis

yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai

perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan

diri dari Kerajaan Sunda

Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota

Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan

Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama

(29)

commit to user

Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di

Jayakarta kepada putranya yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi

sultan di Kesultanan Banten.

Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa

Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari

sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu

(Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah

dr. Sumarno sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur

DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961,

status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus

Ibukota (DKI)

2. Keadaan Geografis Kota Jakarta

Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ci Liwung,

Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8

meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan

Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta

dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai

yang terpenting ialah Ci Liwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah

timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di

sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.

Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di

Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km sebelah utara kota.

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim

(30)

commit to user

penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350

milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan

awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap

tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata

curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari

yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C .[5]. Suhu

rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).[6]

Gambar 2.1

Peta Kota Jakarta

(31)

commit to user

Provinsi DKI Ibukota Jakarta memiliki batas-batas:

a. sebelah utara dengan Laut Jawa;

b. sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat;

c. sebelah selatan dengan Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan

d. sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.

Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam Kota Administrasi dan Kabupaten

Administrasi. Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi dibagi dalam

kecamatan. Wilayah kecamatan dibagi dalam kelurahan.

DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:

1. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

2. Kota Administrasi Jakarta Barat

3. Kota Administrasi Jakarta Pusat

4. Kota Administrasi Jakarta Selatan

5. Kota Administrasi Jakarta Timur

(32)

commit to user

Gambar 2.2

Pembagian Wilayah Kota Jakarta

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Geografi.)

c. Keadaan Demografi Kota Jakarta

Sebagaimana umumnya kota megapolitan, kota yang berpenduduk

diatas 10 juta, Jakarta memiliki masalah stress, kriminalitas, dan kemiskinan.

Penyimpangan peruntukan lahan dan privatisasi lahan telah menghabiskan

persediaan taman kota sehingga menambah tingkat stress warga Jakarta.

Kemacetan lalu lintas, menurunnya interaksi sosial karena gaya hidup

individualistik juga menjadi penyebab stress. Tata ruang kota yang tidak

partisipatif dan tidak humanis menyisakan ruang-ruang sisa yang

(33)

commit to user

C. TINJAUAN MUSIK ROCK

1. Pengertian Musik Rock

Definisi musik rock secara literal sangatlah problematik. Menurut Collins Cobuild English Dictionary, musik Rock adalah musik yang memiliki beat yang cepat nada sederhana dan, dimainkan dan dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan

gitar listrik dan drum. Tentu saja definisi ini dibantah oleh banyak orang.

Ada banyak lagi pengertian lain tentang istilah ini. Ada yang

menandakannya berdasar karakteristik sound, ada pula yang sekedar

mengkontraskannya dengan musik pop, bahkan ada yang lebih menekankan

pendefinisian musik rock berdasar proses pembuatan musiknya, semangat si

pembuat musik, atau lirik yang terkandung.

Gambar 2.3

Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Musik Rock merupakan satu genre besar yang terdiri dari penggabungan

bermacam unsur. Jika kita runut lagi secara seksama, ternyata musik kulit hitam

merupakan pusat dari perpaduan ini, yang kemudian bertemu dan mengalami

penyesuaian dengan beragam musik lain.

Musik rock juga sangat bergantung pada kepiawaian dalam meracik sound

(34)

commit to user

pemunculan noise dan proses eksperimental lain yang bisa memperluas batasan

kategorisnya. Jika ditilik lagi, alangkah pesatnya perkembangan musik rock berkat

disahkannya pendayagunaan teknologi.

Musik rock juga sering dihubungkan dengan karakteristik sosial, terutama

anak muda. Di tahun 50-60an, inilah penyebab utama yang menjadikan musik rock

menjadi ikonik dan ideologis. Musik jenis ini melambangkan semangat

pemberontakan dan penolakan terhadap hegemoni yang konvensional, mulai dari

penulisan lirik yang frontal hingga penampilan rebelius yang tercitra dari sang idola.

(Tim Redaktur Artikel Bengkel Musik, 2007)

Rock adalah musik keras pada jamannya, didefinisikan dari genre musik pop

yang berkembang selama dan setelah tahun 60-an. Musik ini memiliki akar musik

Rock and roll dan Rockabilly dari tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana berevolusi

dari musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat.

(http://wordpress.com/pengertian musik rock)

2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia

Sangat luas sekali untuk menjabarkan sejarah maupun perkembangan musik

Rock di dunia, karena musik Rock sendiri berkembang sangat pesat melebihi sebuah

endemik penyakit. Musik Rock juga mampu menyesuaikan jaman dan teknologi

yang berkembang, sehingga musik ini bahkan semakin pesat berkembang. Berikut

penulis mencoba menjabarkan sejarah dan perkembangan musik Rock berdasarkan

tahun periodesasinya.

(35)

commit to user

Musik Rock memiliki akar musik dari Rock and roll dan Rockabilly yang

berkembang mulai tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana telah berevolusi dari

musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat pada saat itu.

Rock and roll (sering ditulis sebagai rock „n‟ roll) adalah genre musik yang

berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak

kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar

ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara

keseluruhan dikenal sebagai musik Rock.

Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu

dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme

musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang hampir

selalu diisi pukulan snare drum.

Gambar 2.4

Tielman Brothes

(Sumber : http://www.google.com/tielman brothers)

Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik,

gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik

(36)

commit to user

untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme

dan harmoni disebut gitar ritme. Formasi seperti inilah yang kelak juga akan

menjadi formasi inti dari sebuah band Rock.

Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata

menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja

mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan

bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll

juga sukses di dunia film dan televisi.

Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai

bintang film dan televisi. Istilah slang “rock and roll” sering dipakai orang berkulit

hitam untuk menyebut “hubungan seks”. Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali

menggunakan istilah “rock and roll” dalam lagu “My Baby Rocks Me With One

Steady Roll” yang diedarkan tahun 1922.

Gambar 2.5

Elvis Presley

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Di periode tahun ini masih banyak sekali musisi-musisi yang bisa dianggap

(37)

commit to user

mereka diantaranya adalah : Chuck Berry, Bo Diddley, Fats Domino, Little Richard,

Jerry Lee Lewis, Gene Vincent, dan masih banyak lagi.

Gambar 2.6

Chuck Berry, Jerry Lee Lewis

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Dan di tahun 1950-an ini mulai berkembang juga teknologi di bidang musik

seperti pemakaian Gitar elektrik, perangkat rekaman multi-track dan berbagai

inovasi dibidang sound lainnya yang kelak akan menjadi pengaruh besar terhadap

perkembangan musik Rock selanjutnya.

Gambar 2.7

Gitar Elektrik Klasik

(38)

commit to user

b. Periode Tahun 1960-an (Amerika)

Di periode tahun ini, musik Rock berkembang semakin massive, namun

perkembangan musik ini juga beriringan dengan meningkatnya pemakaian

obat-obatan terlarang, banyak musisi Rock di era ini yang terlibat dengan pemakaian

obat-obatan ini, namun justru di era inilah muncul sebuah genre baru dari musik

Rock yang kemudian disebut dengan Psychedelic Rock.

Gambar 2.8

Jimi Hendrix

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Jimi Hendrix, seorang Afro-Amerika dari Seattle, memunculkan musik Rock

sebagai satu kategori yang jauh lebih spesifik. Dengan melakukan improvisasi gitar

yang inovatif, ia memperkenalkan bahwa amplifier pun merupakan satu instrumen

penting yang tidak boleh disia-siakan. Tidak bisa dipungkiri, improvisasi Hendrix

akan instrumen gitarnya merupakan inspirasi besar bagi eksplorasi-eksplorasi dalam

musik rock selanjutnya. Hendrix juga dianggap sebagai musisi Psychedelic Rock

paling berpengaruh selain musisi lainnya seperti The Doors, Jefferson Airplane, Janis

(39)

commit to user

Gambar 2.9

Janis Joplin, The Doors

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Situasi Amerika yang terus-menerus mengobarkan perang dengan berbagai

Negara lainnya saat itu memicu sebuah gerakan protes dari hampir seluruh remaja

di Amerika. Berbagai protes tersebut banyak diantaranya dilontarkan dengan media

musik Rock. Sebuah konser akbar mengangkat tema perdamaian diadakan selama 3

hari berturut-turut di tahun 1969 dengan nama Woodstock Festival, inilah konser

akbar pertama musik Rock, yang kemudian menjadi sebuah moment legendaries

bagi pecinta musik Rock.

c. Periode Tahun 1960-an (Inggris)

Perkembangan musik Rock dibelahan bumi Amerika ternyata juga telah

berdampak pada iklim musik di negara Inggris, dan kemudian negara ini tidak

dapat dipandang sebelah mata dalam pengaruhnya terhadap musik di dunia

(bahkan pada saat itu timbul asumsi, bahwa band Amerika belumlah besar jika

belum menggelar konser di Inggris!)

Diperiode tahun ini, ternyata Inggris telah sangat berkembang dalam hal

(40)

commit to user

album mereka yaitu The Beatles – Revolver (1966), Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967) dan Rolling Stones merilis Their Satanic Majesties Request.

Gambar 2.10

The Beatles

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

d. Periode Tahun 1970-an

Gelombang pergerakan musik Rock di tahun-tahun ini semakin pesat dan

cepat. Genre musik di era ini ditandai dengan agresivitas, gitar elekrik dengan sound

overdrive dan beat drum 4/4 yang konstan. Band-band yang stand-out diantaranya

adalah AC/DC, Grand Funk Railroad, The Rolling Stones, Led Zeppelin, Deep

Purple, Alice Cooper, Judas Priest, Aerosmith, Black Sabbath, dll.

Gambar 2.11

The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC

(41)

commit to user

Sound dari gitar elektrik memang menjadi nyawa dari musik Rock, dan

evolusi sound selalu saja dihadirkan oleh tiap gitaris dari band Rock. Sebuah evolusi

baru dari sound gitar dihadirkan oleh gitaris Eddie Van Halen dari band Van Halen.

Ia memainkan gitar dengan menyempurnakan teknik-teknik gitar sebelumnya

dengan lebih cepat dan presisi dan didukung dengan olah sound overdrive yang

tebal dan lebih gahar. Moment ini terekam dalam album pertama Van Halen yang

rilis di tahun 1979.

Gambar 2.12

Van Halen

(Sumber : http://www.google.com)

e. Periode Tahun 1980-an

Di periode tahun 1980-an ini bisa dibilang band-band di Inggris merajai

musik Rock. New Wave of British Heavy Metal menjadi sebuah genre baru dari

musik Rock yang berasal dari Inggris, band-band seperti Iron Maiden dan Def

Leppard mencapai puncak popularitasnya setelah sebelumnya senior mereka seperti

Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabbath dan Judas Priest telah mencapai

(42)

commit to user

Di era ini, musik Rock sendiri telah berkembang dan melahirkan beragam

sub-genre dari musik Rock dengan banyak musisi fenomenal dari masing-masing

sub-genre tersebut. Beberapa sub-genre dari musik Rock tersebut diantaranya

adalah:

- Hard Rock, memiliki tipikal sound gitar overdrive (menaikkan level Gain

pada amplifier hampir ke level maksimal, sehingga sinyal suara yang

dihasilkan terdistorsi dan menghasilkan suara seperti sound yang rusak)

dimainkan secara konstan, diiringi beat drum yang menghentak. Band yang

termasuk dalam genre ini adalah AC/DC, Deep Purple, dsb.

- Heavy Metal, masih setipikal dengan hardrock, namun dengan

karakteristiknya yaitu sound gitar dengan frekuensi rendah (mid-low) dan

tempo yang cenderung pelan (mid-tempo), band pionir dari genre ini adalah

Black Sabbath, Venom, ataupun Judas Priest.

- Glam Rock/ Glam Metal, secara musikal, masih termasuk dalam Hard rock,

maupun Heavy metal, namun hal yang sangat nampak dari genre ini adalah

visual atau dandanan dari para musisinya yang berpenampilan dengan

sangat glamor, dengan memakai pakaian yang mencolok, tatanan rambut

panjang diwarna sampai dengan pemakaian make up pada wajah mereka.

Band yang termasuk didalamnya adalah Bon Jovi, Mötley Crüe, Poison,

Aerosmith, dsb.

- Punk Rock, merupakan sub-genre dari musik Rock yang sebenarnya telah

berkembang di tahun 1970-an. Memiliki tipikal musik yang cepat, lagu yang

pendek dan biasanya berisi tentang protes, anti-kemapanan, sampai dengan

(43)

commit to user

realisasinya berupa band-band yang memproduksi sekaligus mengedarkan

album mereka sendiri. Band dengan genre musik ini adalah Ramones, Sex

Pistols, The Clash, dsb.

Gambar 2.13

Ramones, The Clash

(Sumber : http://www.google.com)

f. Periode Tahun 1990-an

Di era ini, musik Rock tidak berbicara banyak, karena tergerus dengan laju

popularitas dari musik Pop, namun pada awal 1990, di Washington DC, tepatnya di

Seattle, muncul bentuk baru dari musik Rock, yang mengkontraskan musik Rock

yang berkembang saat itu pada umumnya. Sub-genre ini kemudian disebut dengan

“Grunge” yang memiliki kerakteristik sound yang kotor atau berisik. Elemen dari

musik Grunge adalah kombinasi dari hardcore punk dan heavy metal kedalam satu

sound sekaligus, dan dengan penggunaan distorsi, fuzz, maupun feedback yang

berlebihan. Di bagian lirik berisi tentang hal-hal apatis, pengkucilan dalam sosial,

sampai dengan keputus-asaan. Band-band yang termasuk didalamnya adalah

(44)

commit to user

Gambar 2.14

Nirvana, Kurt Cobain

(Sumber : http://www.google.com)

g. Periode Tahun 2000-an

Musik Rock telah berkembang dan beranak pinak menghasilkan beragam

sub-genre, dan masing-masing dari sub-genre tersebut juga berkembang seiring

dengan perkambangan jaman. Di awal tahun 2000, muncul sub-genre yang dinamai

hip-metal atau rap-rock, yang memiliki karakteristik perpaduan vocal dengan teknik

rap dan diiringi musik Rock/Metal. Namun, sub-genre ini cepat tergantikan dengan

yang baru yaitu Emo, berasal dari kata emotional, memiliki karakteristik musik yang

berisi perpaduan Hardcore s/d Punk-melodic dengan vokalis yang bernyanyi

dengan sangat emosional dan menghayati lagunya.

Namun sub-genre tersebut juga cepat tergantikan dengan bermunculannya

musik Rock/Metal yang mengusung bentuk asli dari musik Rock atau Metal, tanpa

adanya perpaduan dari unsur-unsur musik lainnya, atau secara garis besarnya di era

sekarang, musik Rock kembali ke bentuk dasar musik Rock di era awal dengan

karakteristik yang keras dan agresif. Hal ini terbukti dengan tidak hanya

(45)

commit to user

band-band senior pun juga kembali mengeluarkan album dan memulai Tour atau

Konser dengan skala besar. Band-band senior yang kembali diantaranya adalah

Metallica, Megadeth, Slayer, Motorhead, Iron Maiden, Testament, dan masih banyak

lagi.

Gambar 2.15

Iron Maiden, Metallica

(Sumber : http://www.google.com)

Perkembangan musik Rock saat ini sangat pesat dan juga variatif, sesuai

dengan kemajuan dan perkembangan jaman, dengan segala teknologinya yang juga

semakin memudahkan seseorang untuk menekuni musik Rock, sehingga dalam

perjalanannya, musik Rock menjadi semakin besar dan termasuk beragam aspek

didalamnya.

3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock di Indonesia

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit

dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. God

Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem

(Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten

(46)

commit to user

Akhir era 80-an, di seluruh dunia mengalami demam musik thrash metal.

Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan

heavy metal. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,

Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, komunitas musik Rock/Metal pertama

kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal

pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988.

Roxx adalah salah satu band yang beruntung dapat rekaman untuk single

pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis

Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan

musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK.

Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio

Mustang. Mereka punya program bernama Rock N‟ Rhythm yang mengudara setiap

Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Selain medium radio, media massa yang

kerap mengulas berita seputar musik Rock/Metal pada waktu itu hanya Majalah

HAI, Tabloid Citra Musik dan MajalahVista.

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura

(1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan

band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses

“membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut

self-titled mereka di bawah label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu

album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh

Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut

di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang

(47)

commit to user

Gambar 2.16

Roxx, Cover álbum Rotor

(Sumber : http://www.google.com)

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air,

mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk

komunitas-komunitas musik Rock/Metal dalam arti sebenarnya di Indonesia.

Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, hingga

Bali mulai memiliki komunitas musik Rock/Metal yang terus eksis. Walaupun tidak

dapat dipungkiri, bahwa kota Bandung merupakan barometer dari perkembangan

musik Rock/Metal di Indonesia.

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi

cikal bakal scene rock underground di sana. Studio Reverse yang terletak di daerah

Sukasenang, digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika

semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka

distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta

berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk

label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi

(48)

commit to user

kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full

of Hate dan juga Waiting Room, sebagai satu-satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain

PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band

Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka

yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang

cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara

independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio

GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar

demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.

Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman

Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna,

diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di

kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah

satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis

tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000).

Gambar 2.17

Puppen, Burgerkill

(49)

commit to user

Sampai dengan saat ini, perkembangan musik Rock/Metal di Indonesia terus

bergulir semakin besar. Berbagai achievement dari band-band Rock/Metal dari

Indonesia juga semakin nyata, salah satunya adalah band Rock/Metal terbesar

Indonesia saat ini yaitu Burger Kill yang belum lama ini pulang dari Australia,

setelah sebelumnya bermain di Soundwave Festival, di Australia, dengan porsi

sebagai Headliner Utama, dan berbagi Stage dengan band Rock/Metal kenamaan

dunia, seperti Lamb Of God, Killswitch Engage dll.

Sebuah achievement yang sekaligus menjadi bukti bahwa musik Rock/Metal

di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata, karena musik ini juga memiliki

banyak potensi lainnya.

D. TINJAUAN TENTANG CD dan KASET

1. Pengertian CD

Compact Disc (biasa disebut CD) adalah optical disc yang dipakai untuk

menyimpan data dalam format digital, dan ertama kali dipakai memang untuk

menyimpan data audio. CD dipasarkan sejak Oktober 1982, dan dipakai sebagai

media standar untuk penjualan rekaman audio sampai saat ini.

Standard CD memiliki diameter sebesar 120 mm dan dapat menampung 80 menit

durasi dari audio (700 MB berupa data).

2. Pengertian Kaset

Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis,

(50)

commit to user

merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri

musik.

Kaset mengalami masa-masa akhir kejayaannya di ahkir 90-an, dengan

terciptanya CD yang lebih canggih. Meskipun begitu kaset tetap diminati karena

harganya yang lebih murah dibandingkan CD.

Gambar 2.18

Kaset dan Compact Disc

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

CD dan Kaset memiliki peranan yang sangat penting bagi musik Rock. Pada

dasarnya CD dan Kaset merupakan sebuah media. Sebuah media untuk

mendokumentasikan, mendistribusikan dan menyebarkan karya atau lagu dari

musisi atau sebuah band Rock.

Menciptakan lagu, merekamnya di studio, mengumpulkannya dalam sebuah

album, lalu merilis atau mengedarkannya ke masyarakat merupakan sebuah hal

yang bisa dibilang wajib atau keharusan bagi sebuah band, karena dengan adanya

album atau rilisan karya mereka, maka karya mereka akan menjadi abadi dan secara

(51)

commit to user

E. TINJAUAN TENTANG MERCHANDISE

Sebuah merchandise tidak hanya menjadi sebuah barang atau benda

kenang-kenangan dari band kepada penggemarnya, namun juga menjadi semacam konektor

atau penghubung yang lebih erat antara band dan penggemarnya. Merchandise dari

band Rock/Metal biasanya berupa Tshirt, Jacket, Topi, dll. Selain menjadi

pendapatan kedua bagi sebuah band, merchandise juga sekaligus menjadi sebuah

media promosi bagi band tersebut, dan di lain sisi, para penggemar juga merasa

bangga memiliki merchandise dari band favorit mereka.

Gambar 2.19 Tshirt Band, Jaket dan Topi

(52)

commit to user

F. TINJAUAN RUANG HOUSE OF ROCK Di JAKARTA

Desain Interior House Of Rock di Jakarta ini akan di titik beratkan pada

beberapa ruangan utama yaitu Music Hall, Studio Musik dan Kursus, Memorabilia

Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko CD & Kaset, Toko Alat Musik,

Toko Merchandise dan Café. Berikut adalah pengertian tiap ruang.

1. Music Hall

a. Pengertian

Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari

Inggris, dan popular sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki

pengertian sebagai berikut :

- Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk perpaduan musik

yang popular, komedi dan atraksi khusus

- Sebuah teater, atau panggung tempat diselenggarakannya sebuah

pertunjukan

- Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular

(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)

b. Sejarah dan Perkembangannya

Music Hall pertama yang telah diakui adalah The Canterbury, terletak

di 143 Westminster Bridge Road, Lambeth, dibangun oleh Charles Morton,

yang segera disebut sebagai "the Father of the Halls". The Canterbury buka

pada tanggal 17 Mei 1852, bentuk ruangannya persis seperti ruang konser

pada umumnya, dan direnovasi pada tahun 1859, dibangun sebagai beragam

(53)

commit to user

Gambar 2.20

The Canterbury

(Sumber : http://www.wikipedia.org/music hall)

Music Hall lainnya adalah The Middlesex, terletak di Drury Lane,

Inggris, dibangun pada tahun 1851 dan terkenal dengan sebutan ‘Old Mo’.

Bangunan ini dihancurkan pada tahun 1965, dan sekarang New London

Theater berdiri di atasnya.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)

c. Tujuan

Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai

tempat pertunjukan beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk

menghibur penontonnya.

d. Kegiatan

Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah music Hall pada dasarnya

ada 2 macam, yaitu menonton (penonton) dan ditonton (performer), dan

(54)

commit to user

2. Music Studio

a. Pengertian

Pengertian studio musik dapat ditinjau secara umum dan secara

khusus dari sudut pandang seorang musisi, sebagai berikut :

- Secara umum : Studio musik dapat berarti sebuah ruangan untuk

menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut, seseorang tidak perlu

khawatir akan mengganggu orang diluar ruangan tersebut dan

sebaliknya. (www.silcom.com)

- Secara Khusus : Studio musik adalah sebuah tempat untuk merekam

suara, dan terdiri dari 3 ruangan, yaitu : studio itu sendiri tempat dimana

suara yang akan direkam itu dibuat, ruang control, ruang untuk merekam

atau memanipulasi dan mengkontrol proses rekaman, lalu ruang mesin,

ruang untuk menyimpak mesin atau benda yang dapat mengganggu

jalannya proses rekaman.

(http://en.wikipedia.org)

Gambar 2.21

Studio Musik

(55)

commit to user

b. Kegiatan

Kegiatan yang ada dalam Studio musik adalah antara lain :

- Latihan, sebuah band biasanya melakukan sesi latihan atau jamm-session

untuk melatih skill ataupun membuat sebuah lagu

- Rekaman, sesi rekaman dilakukan untuk mendokumentasikan karya

mereka. Rekaman ini sendiri meliputi beberapa macam, antara lain : Live

Recording, Semi-Live Recording dan Multi-Track Recording

- Mengolah hasil rekaman, biasanya disebut mixing dan mastering, proses

ini merupakan sentuhan akhir dari lagu yang direkam untuk diolah

soundnya agar dihasilkan sound yang baik.

3. Music Memorabilia

a. Pengertian

Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir,

sebuah benda yang mengandung unsur kenangan, memorabilia memiliki

nilai lebih karena berhubungan dengan sejarah, budaya maupun hiburan.

Benda-benda memorabilia dapat berbentuk apa saja, namun biasanya

berupa poster, foto dan lainnya.

(http://en.wikipedia.org/wiki/memorabilia)

b. Tujuan

Menghadirkan kenangan atau memori mengenai musisi yang

memiliki barang yang tersebut. Agar penggemarnya atau orang awampun

dapat ikut merasakan dan mengenang sosok idola mereka melalui barang

(56)

commit to user

tersebut dapat lebih mengerti mengenai perlengkapan atau alat musik yang

dipakai oleh idola mereka.

c. Kegiatan

Melihat dan mengamati benda-benda yang dipajang seperti alat

musik yang dipakai, kostum, poster atau benda-benda lainnya yang jarang di

ekspos. Dengan kegiatan ini, pengunjung dapat lebih mengerti mnegenai

hal-hal yang sebelumnya mereka kurang memahami.

Gambar 2.22

Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster

(57)

commit to user

G. TINJAUAN PERANCANGAN HOUSE OF ROCK Di JAKARTA

1. Organisasi Ruang

a. Terpusat

Sebuah ruang besar dan dominan sebagai pusat

ruang di sekitarnya.

Ruang sekitar mempuntai bentuk, ukuran dan

fungsi sama dengan ruang lain.

Ruang sekitar berbeda satu dengan yang lain, baik

bentuk, ukuran maupun fungsi.

b. Linier

Merupakan deretan ruang-ruang.

Masing-masing dihubungkan dengan ruang lain

yang sifatnya memanjang.

Masing-masing ruang berhubungan secara langsung.

Ruang mempunyai bentuk dan ukuran yang

berbeda, tetapi yang berfungsi penting diletakan

pada deretan ruang.

c. Radial

Merupakan kombinasi dari organisasi yang terpusat

dan linier.

Organisasi terpusat mengarah ke dalam sedangkan

(58)

commit to user

Lengan radial dapat berbeda satu sama lain,

tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang.

d. Mengelompok

Organisasi ini merupakan pengulangan bentuk

fungsi yang sama, tetapi komposisinya dari

ruang-ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.

Pembuatan sumbu membantu susunan organisasi.

e. Grid

Organisasi yang terdiri dari beberapa ruang yang

posisi ruangnya tersusun dengan pola grid (3

dimensi).

Organisasi ruang membentuk hubungan antar ruang

dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi.

(J. Pamudji Suptandar. 1999. hal 112)

2. Hubungan Antar Ruang

a. Ruang di dalam ruang

Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan

memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di

dalamnya.

b. Ruang-ruang yang saling berkaitan

Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan

(59)

commit to user

volume berkaitan seperti, masing-masing ruang

mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai

ruang.

c. Ruang-ruang yang bersebelahan

Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang

paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi dan

respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap

fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara

masing-masing simbolisnya.

d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama

Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat

dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang

ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua

ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.

3. Sistem Sirkulasi

a. Unsur-unsur Sistem Sirkulasi

Pencapaian bangunan dapat dibagi menjadi:

1) Pencapaian langsung

Yaitu pencapaian yang langsung mengarah ke suatu tempat melalui

sebuah jalan segaris dengan sumbu bangunan. Secara visual mempunyai

tujuan pengakhiran yang jelas.

(60)

commit to user

Yaitu pencapaian yang secara samar-samar mempertinggi perspektif dan

bentuk suatu bangunan. Jalur dapat berubah-ubah sesuai urutan

pencapaian.

3) Pencapaian berputar

Yaitu berupa sebuah jalan berputar dan memperpanjang pencapaian,

mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan ketika bergerak

mengelilinginya.

(Aris Sulistiyo, 2006)

b. Konfigurasi Alur Gerak / Pola Sirkulasi

1) Sirkulasi Linear

Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang

berkesinambungan pada satu arah atau lebih.

Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat

melengkung atau terdiri dari segmen-segmen,

memotong jalan lain, bercabang atau membentuk

kisaran (loop)

2) Sirkulasi Grid

Mempunyai karakteristik yang dapat

memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah

yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar

yang berpotongan

3) Sirkulasi Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu

(61)

commit to user

pencapaian sepanjang titik-titik tersebut yang

merupakan tujuan bagi pengunjung.

4) Sirkulasi Organik

Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak,

kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi atau

logik dari sistem tersebut dan penafsiran yang

mudah terhadapnya user.

5) Sirkulasi Network

Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa

jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam

ruangan.

(Aris Sulistiyo, 2006)

c. Jenis Sirkulasi

1) Sirkulasi Horisontal

Alur sirkulasi yang diartikan sebagai tali yang mengikat suatu ruang

tertentu dengan ruang luar menjadi saling berhubungan

2) Sirkulasi Vertikal

Merupakan pengikat kagiatan antar lantai bangunan atau antar ruang

dalam bangunan

d. Bentuk Ruang Sirkulasi

1) Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang

dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang dinding.

2) Terbuka pada salah satu sisi, untuk memberikan kontinuitas visual/

(62)

commit to user

3) Terbuka pada kedua sisinya, menjadi perluasan fisik dari ruang yang

ditembusnya.

4. Unsur Pembentuk Ruang

Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian

tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah.

”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf

dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain

maupun elemen alam”

( Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34 )

Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah:

a. Lantai

Lantai merupakan bagian bangunan yang penting, yang

berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban

hidup atau bergerak.. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang

datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan

sebagainya. Contoh bahan lantai: kayu, batu alam atau buatan, logam,

beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pada House Of

Rock di Surakarta perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

1) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas

manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari

suatu ruang.

(63)

commit to user

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.

Dimana lantai dapat membentuk sifat/ daerah dalam ruang, yaitu

dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai

dapat bersifat permanen maupun semi permanen.

3) Karakter Lantai

Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan

bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau

sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter

lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan

sebagainya.

4) Konstruksi Lantai

Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang.

Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak

menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang

berlebihan,dan sebagainya.

5) Macam Letak Lantai

Basement

Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka

digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan

lebih sedikit dari pada atas.

Gambar

Gambar Kerja  .........................................................................................
Tabel 4.1  – Kegiatan Penerimaan .....................................................................................
Gambar 2.1 Peta Kota Jakarta
  Gambar 2.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Koperasi tidak mencantumkan dengan jelas berapa dana yang dibutuhkan untuk ekspansi, & mereka terus menerima dana dari masyarakat ( tentu beserta beban

desa seringkali mementingkan pembangunan yang menampakkan wujud fisiknya agar dapat diperlihatkan kepada tingkat pemerintah yang lebih tinggi dan masyarakat bahwa pembangunan

Biokompatibilitas Titanium sebagai Logam Implant 5 Stainless steel, cobalt-chromium alloy, dan titanium (murni) serta titanium alloy (titanium campuran), adalah bahan logam

Jelaskan jenis barang, kode barang, serta prosedur dan kebijakan pengadaan dan penyerahan serta perhitungan jumlah persediaan dan metode pengamanan. o Nama/Jenis

[r]

Sehinga dapat dikatakan bahwa Pembelajaran IPA terpadu pada tema pestisida dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpandekatan SETS meningkatkan hasil belajar

Pada penelitian diketahui bahwa banyak pekerja merokok yang masih dalam kategori perokok ringan dengan masa kerja kurang dari sepuluh tahun ditambah lagi mereka

Penelitian ini merupakan penelitian normative-empiris dengan menggunakan perjanjian kontrak kerja, pengaturan hukum kontrak kerja di indonesia telah lengkap