commit to user
DESAIN INTERIOR
HOUSE OF ROCK
DI JAKARTA
(DENGAN PENDEKATAN MODERN ROCK)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah
Tugas Akhir
Disusun Oleh : Arya Pradana Sularto
C0802007
JURUSAN DESAIN INTERIOR
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Desain Interior House Of Rock Di Jakarta
(Dengan Pendekatan Modern Rock)
Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir
Jurusan Desain Interior
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2010
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Anung B Studyanto, S.Sn, MT Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT
NIP. 19710816 200501 1001 NIP. 19621125 199303 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir
Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2010
Pada hari Jumat, 29 Oktober 2010
Penguji :
Anung B Studyanto, S.Sn, MT
NIP. 19710816 200501 1001 ( ... )
4. Pembimbing II
Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT
NIP. 19621125 199303 1 001 ( ... )
Mengetahui,
Ketua Jurusan Desain Interior Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, M.A
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Arya Pradana Sularto
NIM : C0802007
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir
berjudul “Desain Interior House Of Rock Di Jakarta (Dengan Pendekatan Modern Rock) adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan
dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas
Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas
Akrir dan gelar yang diperoleh.
Surakarta, 1 November 2010
Yang membuat pernyataan,
Arya Pradana Sularto
commit to user
v
MOTTO“Nothing of me is original.
I am the combined effort of everybody I’ve ever known.”
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya Tugas Akhir ini tidak lain penulis persembahkan untuk
Allah SWT penguasa alam semesta,
Keluarga tercinta untuk semua doa dan harapan,
Pada Dosen, Staff jurusan Desain Interior,
dan para sahabat yang selalu memberi dukungan dalam pengerjaan
karya Tugas Akhir ini.
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat serta anugerah-NYA, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan
baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Bapak Anung B Studyanto, S.Sn, MT, selaku Pembimbing I padaTugas Akhir ini yang tidak hanya memberikan bimbingan, namun
dukungan dan arahan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
Bapak Drs. IF B Sulistyono, Sk, M.T.Arch, selaku Pembimbing II padaTugas Akhir ini yang telah memberikan koreksi, sehingga dalam
penyusunannya dapat lebih baik lagi.
Ibu Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Koordinator Tugas Akhiryang juga telah menjadi seorang mentor bagi penulis.
Keluarga tercinta, orang tua saya Bp.Totok Sularto dan Ibu Djuliati,commit to user
viii
Keluarga Suyamto Dandun dan Gemaniar G, untuk segala dukungandan energi yang telah dicurahkan.
Rekan-rekan Desain Interior UNS, baik satu angkatan maupunlainnya : Darsono, Adita, Bangun, Yogi, Dafi, Mamad, Joko,
Semua teman dan sahabat yang selalu mensupport, dan semua pihakterkait yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini
masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka
penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.
Surakarta, 1 November 2010
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah ... 2
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan ... 3
1. Tujuan Umum ... 3
2. Tujuan Khusus ... 3
E. Sasaran ... 4
F. Manfaat ... 5
G. Metodologi Penelitian ... 5
H. Sistematika Pembahasan ... 8
I. Skema Pola Pikir Perancangan ... 9
commit to user
x
B. Tinjauan Kota Jakarta ... 12
C. Tinjauan Musik Rock ... 17
1. Pengertian Musik Rock ... 17
2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia ... 18
3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Indonesia ... 29
D. Tinjauan Tentang CD dan Kaset ... 33
E. Tinjauan Tentang Merchandise ... 35
F. Tinjauan Ruang House Of Rock Di Jakarta ... 36
1. Music Hall ... 36
2. Music Studio ... 38
3. Music Memorabilia ... 39
G. Tinjauan Perancangan House Of Rock di Jakarta ... 41
1. Organisasi Ruang ... 41
2. Hubungan Antar Ruang ... 42
3. Sistem Sirkulasi ... 43
4. Unsur Pembentuk Ruang ... 46
5. Elemen Pengisi Ruang ... 53
6. Layout Furniture ... 54
7. Interior Sistem ... 55
H. Tinjauan Tema House Of Rock Di Surakarta ... 74
1. Tinjauan Gaya Interior Modern ... 74
commit to user
xi
BAB III KAJIAN LAPANGAN
A. Classis Rock Cafe
1. Latar Belakang ... 80
2. Lokasi ... 80
3. Kapasitas dan Luasan ... 81
4. Operasional ... 81
5. Elemen Pembentuk Ruang ... 81
B. Hot Rod Resto and Coffee Shop 1. Latar Belakang ... 84
2. Lokasi ... 88
3. Operasional ... 85
4. Fasilitas ... 85
5. Tema dan Gaya ... 86
BAB IV ANALISIS DESAIN A. Analisa Judul 1. Pengertian ... 88
2. Tujuan dan Manfaat... 89
B. Asumsi Penempatan Lokasi Perancangan ... 90
C. Programing 1. Status Kelembagaan ... 91
2. Struktur Organisasi ... 92
3. Sistem Operasional ... 92
commit to user
xii
5. Sistem Organisasi Ruang ... 97
6. Fasilitas Ruang ... 98
7. Sistem Sirkulasi ... 99
8. Jenis dan Fasilitas Ruang ... 100
9. Besaran Ruang ... 103
10. Sistem Sirkulasi ... 107
11. Hubungan Antar Ruang ... 109
12. Zoning ... 110
13. Grouping ... 111
D. Konsep Desain 1. Ide Gagasan... 111
2. Tema ... 112
3. Aspek Suasana ... 115
4. Aspek Pembentuk Ruang ... 115
5. Aspek Bentuk, Warna, Bahan ... 119
6. Aspek Interior Sistem ... 120
7. Aspek Keamanan ... 126
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ... 128
B. SARAN ... 129
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xiii
Gambar Kerja ... 140
1. Pola Pikir Perancangan ... 140
2. Ide Gagasan ... 141
3. Denah Asli... 142
4. Denah Perubahan... 143
5. Denah Interior ... 144
6. Layout ... 145
7. Floor ... 146
8. Ceilling ... 147
9. Potongan A-A’ ... 148
10. Potongan C ... 149
11. Potongan D-E-F ... 150
12. Potongan G ... 151
13. Axonometri ... 152
14. Detail Konstruksi ... 153
15. Detail Furniture ... 155
16. Daftar Furniture ... 157
17. Perspektif ... 158
18. Foto Maket ... 160
19. Skema Bahan ... 161
20. Skema Warna ... 162
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 – Peta Kota Jakarta ... 14
Gambar 2.2 – Pembagian Wilayah Kota Jakarta ... 16
Gambar 2.3 – Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica ... 17
Gambar 2.4 – Tielman Brothes ... 19
Gambar 2.5 – Elvis Presle ... 20
Gambar 2.6 – Chuck Berry, Jerry Lee Lewis ... 21
Gambar 2.7 – Gitar Elektrik Klasik ... 21
Gambar 2.8 – Jimi Hendrix ... 22
Gambar 2.9 – Janis Joplin, The Doors ... 23
Gambar 2.10 – The Beatles ... 24
Gambar 2.11 – The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC ... 24
Gambar 2.12 – Van Halen ... 25
Gambar 2.13 – Ramones, The Clash ... 27
Gambar 2.14 – Nirvana, Kurt Cobain ... 28
Gambar 2.15 – Iron Maiden, Metallica ... 29
Gambar 2.16 – Roxx, Cover álbum Rotor ... 31
Gambar 2.17 – Puppen, Burgerkill ... 32
Gambar 2.18 – Kaset dan Compact Disc ... 34
Gambar 2.19 – Tshirt Band, Jaket dan Topi ... 35
Gambar 2.20 – The Canterbury ... 37
commit to user
xv
Gambar 2.22 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ... 40
Gambar 2.23 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ... 63
Gambar 2.24 – The Glass Place, Villa Savoye ... 76
Gambar 3.1 – Fasade Classic Rock Cafe ... 80
Gambar 3.2 – Interior Classicrockcafe ... 83
Gambar 3.3 – Interior Mini cinema dan Balkon area Classic Rock Cafe ... 83
Gambar 3.4 – Fasade Hot Rod Resto & Coffee Shop ... 84
Gambar 3.5 – Interior Hot Rod Resto & Coffee Shop ... 86
Gambar 3.6 – Interior Lt.2 Hot Rod Resto & Coffee Shop ... 87
Gambar 4.1 –Site plan “House Of Rockdi Jakarta” ... 91
Gambar 4.2 – Hubungan Antar Ruang ... 109
Gambar 4.3 – Zoning ... 110
Gambar 4.4 – Grouping ... 111
Gambar 4.5 – Bangunan Modern Internasional Style ... 113
Gambar 4.6 – Material yang mewakili karakter musik Rock ... 114
commit to user
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 – Pola Pikir Perancangan ... 9
Bagan 4.1 – Struktur Organisasi ... 93
Bagan 4.2 – Pola Kegiatan Pengelola ... 95
Bagan 4.3 – Pola Kegiatan Rock Venue ... 95
Bagan 4.4 – Pola Kegiatan Rock Shop ... 96
Bagan 4.5 – Pola Kegiatan Rock Memorabilia ... 96
Bagan 4.6 – Pola Kegiatan Rock Studio & Lesson ... 96
Bagan 4.7 – Pola Kegiatan Rock Cafe ... 97
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 – Kegiatan Penerimaan ... 103Tabel 4.2 – Kegiatan Rock Venue ... 104
Tabel 4.3 – Kegiatan Rock Shop ... 104
Tabel 4.4 – Kegiatan Rock Café ... 105
Tabel 4.5 – Kegiatan Penerimaan ... 103
Tabel 4.6 – Kegiatan Office ... 106
Tabel 4.7 – Mechanical & Electrical Room ... 106
commit to user
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semenjak era awal kemunculannya di tahun 1960-an, musik Rock telah
menjadi sebuah panutan bahkan kepercayaan bagi para penggemarnya, khususnya
kaum remaja, berbagai ulah dari para musisi rock menjadi sebuah attitude, sebuah
sikap ataupun sebuah ritual baru yang merefleksikan beragam ekspresi yang muncul
dari passion saat memainkan musik Rock.
Dalam perkembangannya didunia, musik Rock telah menjadi industri yang
sangat besar. Tak terkecuali di Indonesia, musik ini telah menginspirasi benyak
kaum remaja pada tiap era. Bahkan sub-sub industri dari musik ini telah bercabang
ke berbagai hal. Para penggemar musik Rock tidak hanya mencari rilisan seperti CD
atau Kaset dari musisi idolanya, tetapi juga merambah ke berbagai hal seperti
merchandise dari band, yaitu kaos, badge, pin atau aksesoris lainnya, juga ke
pembelian alat musik yang sama dengan apa yang dimainkan oleh idola mereka.
Lebih luas lagi, apa yang dihasilkan atau dijual oleh band-band yang berpengaruh
akan dicari dan dibeli oleh penggemarnya. Loyalitas dari fans musik Rock inilah
yang tidak ditemui pada fans musik jenis lainnya.
Berdasarkan fenomena musik Rock inilah, Perencanaan dan Perancangan
House Of Rock di Jakarta ini dikerjakan. Dengan latar belakang industri musik Rock
yang semakin meluas keberbagai bidang lainnya, maka dirasa perancangan proyek
ini akan menjadi sebuah proyek yang tepat dalam menjawab fenomena musik Rock
commit to user
Dengan tema maupun konsep bangunan yang diambil dari karakter musik
Rock seperti keras, cepat, cadas maupun panas, bangunan ini mengedepankan
sebuah desain interior yang sesuai dengan karakter-karekter tersebut, sehingga
diharapkan akan mampu memuaskan hasrat pengemar musik Rock akan sebuah
bangunan maupun desain interior yang merepresentasikan musik yang mereka
cintai, terlebih dapat mewadai seluruh bidang pada musik Rock dengan berbagai
fasilitas yang ada didalamnya.
B. BATASAN MASALAH
Karena pada dasarnya House Of Rock ini memiliki tujuan komersial,
maupun aspek dibidang lainnya seperti promosi, distribusi maupun informasi
mengenai musik Rock, maka diperlukan adanya suatu tempat yang tepat untuk
mewadahinya segala kebutuhan tersebut.
Adapun batasan-batasan yang ada pada Perencanaan dan Perancangan Interior
House Of Rock di Jakarta adalah :
1. Keluasan bangunan lebih dari 1200 m²
2. Perencanaan ditekankan pada masalah interior dalam House Of Rock dengan
mempertimbangkan tuntutan dan persyaratan aktivitas dan pelaku
aktivitasnya dapat diwadahi, dan komunikatif sebagai salah satu upaya
menarik pengunjung.
3. Perencanaan akan di tekankan pada Ruang Konser, Studio Musik dan
Kursus, Memorabilia Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko
commit to user
C. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan masalah yang
akan penulis kaji adalah :
1. Bagaimana menentukan program ruang, organisasi ruang, pola dan hubungan ruang serta sirkulasi ruang dalam perencanaan dan perancangan
interior House Of Rock yang dinamis dan atraktif sebagai wadah sarana
hiburan dan pusat informasi.
2. Bagaimana menciptakan fasilitas dan sarana yang komunikatif, sekaligus dapat mengarahkan pengunjung yang beraktivitas sesuai dengan tujuan.
3. Bagaimana penyelesaian elemen interior yang dapat mendukung karakteristik dari musik Rock yang diaplikasikan terhadap gaya perancangan
dan persyaratan fungsional ruang.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menggali, mengupas, merumuskan, dan memecahkan masalah dari perancangan interior “House Of Rock” untuk mengakomodir kebutuhan dari
penggemar music Rock maupun masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
a. Menciptakan konsep perencanaan dan perancangan “House Of Rock” sebagai pusat hiburan, penjualan, informasi maupun edukasi mengenai
musik Rock yang tepat dengan berbagai sarana maupun fasilitas yang
dapat mendukung segala aktivitas didalamnya dengan baik.
b. Aspek kenyamanan dan keamanan pengunjung yang dikedepankan
commit to user
pengunjung yang diarahkan dan berbagai fasilitas yang sesuai dengan
standarisasi aspek keamanan.
c. Menghadirkan suasana interior yang sesuai pada “House Of Rock” dengan mengambil karakteristik musik Rock yang cadas dan keras,
namun diluar itu perancangan tetap mempertimbangkan faktor kesehatan,
keamanan dan kenyamanan serta nilai estetik sebagai ciri khas utamanya.
d. Menciptakan fasilitas yang tepat untuk mewadahai segala aktivitas
penggemar musik Rock, sehingga akan terwujud sebuah bangunan yang
memiiki fasilitas yang lengkap bagi penggemar musik Rock.
e. Menyediakan sebuah wadah bagi para penggemar, komunitas sekaligus
pelaku musik Rock yang mampu untuk memenuhi segala kebutuhan
maupun aktivitas mereka dalam kecintaannya terhadap genre musik Rock
ini. Sehingga dapat terjadi pula feedback yang positif baik bagi
pengunjung maupun pengelola House Of Rock ini.
E. SASARAN
1. Sasaran Pengunjung
a. Kalangan penggemar maupun pelaku musik Rock.
b. Masyarakat umum kota Jakarta dan sekitarnya.
2. Sasaran Desain
a. Merancang interior dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas
secara fungsional pada “House Of Rock”
b. Merancang interior dengan mempertimbangkan faktor kesehatan,
commit to user
c. Merancang interior dengan mempertimbangkan karakteristik musik Rock,
dan perkembangan gaya tren masa kini pada “House Of Rock”
F. MANFAAT
1. Bagi Penulis/ Desainer
a. Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan
merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan penggemar
dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam “House Of Rock”.
b. Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior “House Of Rock”
dengan menerapkan ide, gagasan serta analisa yang ada.
2. Bagi Dunia Akademik
a. Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah “House Of Rock”.
b. Mengenalkan salah satu perkembangan interior baru dalam dunia akademik.
3. Bagi Masyarakat
a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang “House Of Rock”. b. Menjadi sebuah sarana hiburan yang mampu dijadikan sebagai wadah untuk
berkumpul, menjalin hubungan sesama komunitas, berbagi informasi dan
pengalaman di kalangan penggemar musik Rock.
G. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah
yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun,
mengklarifikasi serta menginterpretasikan data-data. Penelitian merupakan
commit to user
menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis
dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah.
Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan
untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan,
menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode
penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu
dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan
metode secara tepat. (HB. Sutopo, 2002).
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1. Metode Pengumpulan Data
Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang
diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan
menunjang untuk perencanaan dan perancangan “ House Of Rock”, adapun jenis data yaitu :
a. Data Primer
Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari
lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara
langsung.
b. Data Sekunder
Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari
lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka,
majalah, internet.
Adapun metode pengumpulan data antara lain:
commit to user
Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke
lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi
berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai
pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang
dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan
observasinya dengan mempertimbangkan akses yang bisa
diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data.
2) Studi Literatur
Mencari informasi yang berkaitan dengan toko
merchandise, toko kaset, cd & dvd, toko alat musik, music hall,
memorabilia room, music studio.
2. Populasi
Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat generalisasi
hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang dianggap
mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini penulis
dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki pemikiran tentang
apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan melakukan
observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo, 2002).
3. Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah
metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap pokok
yang digunakan oleh peneliti, yaitu :
a. Data Reduksi
commit to user
b. Data DisplayMerupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun
sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
c. Concludeing Drawing
Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai
melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan,
arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988,
23-24)
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1. BAB I. Pendahuluan
Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, metodologi penelitian,
sistematika pembahasan dan skema pola pikir.
2. BAB II. Kajian Teori
Uraian tentang landasan teori yang dijadikan analisis untuk mencapai
tujuan perancangan.
3. BAB III. Studi Lapangan
Merupakan uraian tentang data-data hasil survey lapangan yang
berhubungan dengan proyek interior yang akan dikerjakan.
4. BAB IV. Pembahasan
Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar
belakangi terciptanya karya desain interior.
5. BAB V. Penutup
commit to user
I. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN
Bagan 1.1
Skema Pola Pikir Perancangan
commit to user
10
KAJIAN TEORI
A.
PENGERTIAN JUDUL1.
Nama Proyek“Desain Interior House Of Rock Di Jakarta”
2. Definisi Proyek
Pengertian judul ditelaah berdasarkan tiap kata yang menyusunnya, adalah
sebagai berikut :
a. Desain
Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa
digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai
kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan
untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
(www.wikipedia.org)
Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat
dari suatu strtuktur fisik.
(Alexander, 1963)
Desain adalah pengembalian keputusan, dalam menghadapi
ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat bagi kesalahan.
commit to user
b. InteriorSela-sela antara dua atau empat deret tiang dibawah kolom rumah
atau bangunan dari suatu tempat yang dibatasi oleh plafon,
dinding dan lantai yang kemudian di isi dengan elemen-elemen
ruang.
Interioradalah bagian dari gedung atau bangunan.
(Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)
Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah
gedung.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman 331) c. House
Berarti rumah, sebuah tempat untuk tinggal maupun beraktivitas
manusia didalamnya. (Munir, Mahmud, 1991)
d. Rock
Salah satu musik yang aliran lagunya berirama keras.
(blogspot.com/feri xxx) e. Jakarta
Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan
satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat
provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu
pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),
Jayakarta (1527-1619), Batavia, atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta
commit to user
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan : 6.977,5 km²),
dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah
metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 23 juta
jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan
keenam dunia.
(http://www.wikipedia.org)
B. TINJAUAN KOTA JAKARTA
1. Sejarah Kota Jakarta
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu
kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau
Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa
selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa
merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain
pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk.
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke
Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis
yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai
perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan
diri dari Kerajaan Sunda
Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota
Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan
Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama
commit to user
Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di
Jayakarta kepada putranya yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi
sultan di Kesultanan Banten.
Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa
Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari
sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu
(Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah
dr. Sumarno sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur
DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961,
status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus
Ibukota (DKI)
2. Keadaan Geografis Kota Jakarta
Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ci Liwung,
Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8
meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan
Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta
dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai
yang terpenting ialah Ci Liwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah
timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di
sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.
Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di
Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km sebelah utara kota.
Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim
commit to user
penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350
milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan
awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap
tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata
curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari
yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C .[5]. Suhu
rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).[6]
Gambar 2.1
Peta Kota Jakarta
commit to user
Provinsi DKI Ibukota Jakarta memiliki batas-batas:a. sebelah utara dengan Laut Jawa;
b. sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat;
c. sebelah selatan dengan Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan
d. sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.
Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam Kota Administrasi dan Kabupaten
Administrasi. Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi dibagi dalam
kecamatan. Wilayah kecamatan dibagi dalam kelurahan.
DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
2. Kota Administrasi Jakarta Barat
3. Kota Administrasi Jakarta Pusat
4. Kota Administrasi Jakarta Selatan
5. Kota Administrasi Jakarta Timur
commit to user
Gambar 2.2Pembagian Wilayah Kota Jakarta
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Geografi.)
c. Keadaan Demografi Kota Jakarta
Sebagaimana umumnya kota megapolitan, kota yang berpenduduk
diatas 10 juta, Jakarta memiliki masalah stress, kriminalitas, dan kemiskinan.
Penyimpangan peruntukan lahan dan privatisasi lahan telah menghabiskan
persediaan taman kota sehingga menambah tingkat stress warga Jakarta.
Kemacetan lalu lintas, menurunnya interaksi sosial karena gaya hidup
individualistik juga menjadi penyebab stress. Tata ruang kota yang tidak
partisipatif dan tidak humanis menyisakan ruang-ruang sisa yang
commit to user
C. TINJAUAN MUSIK ROCK1. Pengertian Musik Rock
Definisi musik rock secara literal sangatlah problematik. Menurut Collins Cobuild English Dictionary, musik Rock adalah musik yang memiliki beat yang cepat nada sederhana dan, dimainkan dan dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan
gitar listrik dan drum. Tentu saja definisi ini dibantah oleh banyak orang.
Ada banyak lagi pengertian lain tentang istilah ini. Ada yang
menandakannya berdasar karakteristik sound, ada pula yang sekedar
mengkontraskannya dengan musik pop, bahkan ada yang lebih menekankan
pendefinisian musik rock berdasar proses pembuatan musiknya, semangat si
pembuat musik, atau lirik yang terkandung.
Gambar 2.3
Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Musik Rock merupakan satu genre besar yang terdiri dari penggabungan
bermacam unsur. Jika kita runut lagi secara seksama, ternyata musik kulit hitam
merupakan pusat dari perpaduan ini, yang kemudian bertemu dan mengalami
penyesuaian dengan beragam musik lain.
Musik rock juga sangat bergantung pada kepiawaian dalam meracik sound
commit to user
pemunculan noise dan proses eksperimental lain yang bisa memperluas batasan
kategorisnya. Jika ditilik lagi, alangkah pesatnya perkembangan musik rock berkat
disahkannya pendayagunaan teknologi.
Musik rock juga sering dihubungkan dengan karakteristik sosial, terutama
anak muda. Di tahun 50-60an, inilah penyebab utama yang menjadikan musik rock
menjadi ikonik dan ideologis. Musik jenis ini melambangkan semangat
pemberontakan dan penolakan terhadap hegemoni yang konvensional, mulai dari
penulisan lirik yang frontal hingga penampilan rebelius yang tercitra dari sang idola.
(Tim Redaktur Artikel Bengkel Musik, 2007)
Rock adalah musik keras pada jamannya, didefinisikan dari genre musik pop
yang berkembang selama dan setelah tahun 60-an. Musik ini memiliki akar musik
Rock and roll dan Rockabilly dari tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana berevolusi
dari musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat.
(http://wordpress.com/pengertian musik rock)
2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia
Sangat luas sekali untuk menjabarkan sejarah maupun perkembangan musik
Rock di dunia, karena musik Rock sendiri berkembang sangat pesat melebihi sebuah
endemik penyakit. Musik Rock juga mampu menyesuaikan jaman dan teknologi
yang berkembang, sehingga musik ini bahkan semakin pesat berkembang. Berikut
penulis mencoba menjabarkan sejarah dan perkembangan musik Rock berdasarkan
tahun periodesasinya.
commit to user
Musik Rock memiliki akar musik dari Rock and roll dan Rockabilly yang
berkembang mulai tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana telah berevolusi dari
musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat pada saat itu.
Rock and roll (sering ditulis sebagai rock „n‟ roll) adalah genre musik yang
berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak
kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar
ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara
keseluruhan dikenal sebagai musik Rock.
Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu
dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme
musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang hampir
selalu diisi pukulan snare drum.
Gambar 2.4
Tielman Brothes
(Sumber : http://www.google.com/tielman brothers)
Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik,
gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik
commit to user
untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme
dan harmoni disebut gitar ritme. Formasi seperti inilah yang kelak juga akan
menjadi formasi inti dari sebuah band Rock.
Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata
menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja
mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan
bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll
juga sukses di dunia film dan televisi.
Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai
bintang film dan televisi. Istilah slang “rock and roll” sering dipakai orang berkulit
hitam untuk menyebut “hubungan seks”. Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali
menggunakan istilah “rock and roll” dalam lagu “My Baby Rocks Me With One
Steady Roll” yang diedarkan tahun 1922.
Gambar 2.5
Elvis Presley
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Di periode tahun ini masih banyak sekali musisi-musisi yang bisa dianggap
commit to user
mereka diantaranya adalah : Chuck Berry, Bo Diddley, Fats Domino, Little Richard,
Jerry Lee Lewis, Gene Vincent, dan masih banyak lagi.
Gambar 2.6
Chuck Berry, Jerry Lee Lewis
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Dan di tahun 1950-an ini mulai berkembang juga teknologi di bidang musik
seperti pemakaian Gitar elektrik, perangkat rekaman multi-track dan berbagai
inovasi dibidang sound lainnya yang kelak akan menjadi pengaruh besar terhadap
perkembangan musik Rock selanjutnya.
Gambar 2.7
Gitar Elektrik Klasik
commit to user
b. Periode Tahun 1960-an (Amerika)Di periode tahun ini, musik Rock berkembang semakin massive, namun
perkembangan musik ini juga beriringan dengan meningkatnya pemakaian
obat-obatan terlarang, banyak musisi Rock di era ini yang terlibat dengan pemakaian
obat-obatan ini, namun justru di era inilah muncul sebuah genre baru dari musik
Rock yang kemudian disebut dengan Psychedelic Rock.
Gambar 2.8
Jimi Hendrix
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Jimi Hendrix, seorang Afro-Amerika dari Seattle, memunculkan musik Rock
sebagai satu kategori yang jauh lebih spesifik. Dengan melakukan improvisasi gitar
yang inovatif, ia memperkenalkan bahwa amplifier pun merupakan satu instrumen
penting yang tidak boleh disia-siakan. Tidak bisa dipungkiri, improvisasi Hendrix
akan instrumen gitarnya merupakan inspirasi besar bagi eksplorasi-eksplorasi dalam
musik rock selanjutnya. Hendrix juga dianggap sebagai musisi Psychedelic Rock
paling berpengaruh selain musisi lainnya seperti The Doors, Jefferson Airplane, Janis
commit to user
Gambar 2.9Janis Joplin, The Doors
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Situasi Amerika yang terus-menerus mengobarkan perang dengan berbagai
Negara lainnya saat itu memicu sebuah gerakan protes dari hampir seluruh remaja
di Amerika. Berbagai protes tersebut banyak diantaranya dilontarkan dengan media
musik Rock. Sebuah konser akbar mengangkat tema perdamaian diadakan selama 3
hari berturut-turut di tahun 1969 dengan nama Woodstock Festival, inilah konser
akbar pertama musik Rock, yang kemudian menjadi sebuah moment legendaries
bagi pecinta musik Rock.
c. Periode Tahun 1960-an (Inggris)
Perkembangan musik Rock dibelahan bumi Amerika ternyata juga telah
berdampak pada iklim musik di negara Inggris, dan kemudian negara ini tidak
dapat dipandang sebelah mata dalam pengaruhnya terhadap musik di dunia
(bahkan pada saat itu timbul asumsi, bahwa band Amerika belumlah besar jika
belum menggelar konser di Inggris!)
Diperiode tahun ini, ternyata Inggris telah sangat berkembang dalam hal
commit to user
album mereka yaitu The Beatles – Revolver (1966), Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967) dan Rolling Stones merilis Their Satanic Majesties Request.
Gambar 2.10
The Beatles
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
d. Periode Tahun 1970-an
Gelombang pergerakan musik Rock di tahun-tahun ini semakin pesat dan
cepat. Genre musik di era ini ditandai dengan agresivitas, gitar elekrik dengan sound
overdrive dan beat drum 4/4 yang konstan. Band-band yang stand-out diantaranya
adalah AC/DC, Grand Funk Railroad, The Rolling Stones, Led Zeppelin, Deep
Purple, Alice Cooper, Judas Priest, Aerosmith, Black Sabbath, dll.
Gambar 2.11
The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC
commit to user
Sound dari gitar elektrik memang menjadi nyawa dari musik Rock, dan
evolusi sound selalu saja dihadirkan oleh tiap gitaris dari band Rock. Sebuah evolusi
baru dari sound gitar dihadirkan oleh gitaris Eddie Van Halen dari band Van Halen.
Ia memainkan gitar dengan menyempurnakan teknik-teknik gitar sebelumnya
dengan lebih cepat dan presisi dan didukung dengan olah sound overdrive yang
tebal dan lebih gahar. Moment ini terekam dalam album pertama Van Halen yang
rilis di tahun 1979.
Gambar 2.12
Van Halen
(Sumber : http://www.google.com)
e. Periode Tahun 1980-an
Di periode tahun 1980-an ini bisa dibilang band-band di Inggris merajai
musik Rock. New Wave of British Heavy Metal menjadi sebuah genre baru dari
musik Rock yang berasal dari Inggris, band-band seperti Iron Maiden dan Def
Leppard mencapai puncak popularitasnya setelah sebelumnya senior mereka seperti
Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabbath dan Judas Priest telah mencapai
commit to user
Di era ini, musik Rock sendiri telah berkembang dan melahirkan beragam
sub-genre dari musik Rock dengan banyak musisi fenomenal dari masing-masing
sub-genre tersebut. Beberapa sub-genre dari musik Rock tersebut diantaranya
adalah:
- Hard Rock, memiliki tipikal sound gitar overdrive (menaikkan level Gain
pada amplifier hampir ke level maksimal, sehingga sinyal suara yang
dihasilkan terdistorsi dan menghasilkan suara seperti sound yang rusak)
dimainkan secara konstan, diiringi beat drum yang menghentak. Band yang
termasuk dalam genre ini adalah AC/DC, Deep Purple, dsb.
- Heavy Metal, masih setipikal dengan hardrock, namun dengan
karakteristiknya yaitu sound gitar dengan frekuensi rendah (mid-low) dan
tempo yang cenderung pelan (mid-tempo), band pionir dari genre ini adalah
Black Sabbath, Venom, ataupun Judas Priest.
- Glam Rock/ Glam Metal, secara musikal, masih termasuk dalam Hard rock,
maupun Heavy metal, namun hal yang sangat nampak dari genre ini adalah
visual atau dandanan dari para musisinya yang berpenampilan dengan
sangat glamor, dengan memakai pakaian yang mencolok, tatanan rambut
panjang diwarna sampai dengan pemakaian make up pada wajah mereka.
Band yang termasuk didalamnya adalah Bon Jovi, Mötley Crüe, Poison,
Aerosmith, dsb.
- Punk Rock, merupakan sub-genre dari musik Rock yang sebenarnya telah
berkembang di tahun 1970-an. Memiliki tipikal musik yang cepat, lagu yang
pendek dan biasanya berisi tentang protes, anti-kemapanan, sampai dengan
commit to user
realisasinya berupa band-band yang memproduksi sekaligus mengedarkan
album mereka sendiri. Band dengan genre musik ini adalah Ramones, Sex
Pistols, The Clash, dsb.
Gambar 2.13
Ramones, The Clash
(Sumber : http://www.google.com)
f. Periode Tahun 1990-an
Di era ini, musik Rock tidak berbicara banyak, karena tergerus dengan laju
popularitas dari musik Pop, namun pada awal 1990, di Washington DC, tepatnya di
Seattle, muncul bentuk baru dari musik Rock, yang mengkontraskan musik Rock
yang berkembang saat itu pada umumnya. Sub-genre ini kemudian disebut dengan
“Grunge” yang memiliki kerakteristik sound yang kotor atau berisik. Elemen dari
musik Grunge adalah kombinasi dari hardcore punk dan heavy metal kedalam satu
sound sekaligus, dan dengan penggunaan distorsi, fuzz, maupun feedback yang
berlebihan. Di bagian lirik berisi tentang hal-hal apatis, pengkucilan dalam sosial,
sampai dengan keputus-asaan. Band-band yang termasuk didalamnya adalah
commit to user
Gambar 2.14Nirvana, Kurt Cobain
(Sumber : http://www.google.com)
g. Periode Tahun 2000-an
Musik Rock telah berkembang dan beranak pinak menghasilkan beragam
sub-genre, dan masing-masing dari sub-genre tersebut juga berkembang seiring
dengan perkambangan jaman. Di awal tahun 2000, muncul sub-genre yang dinamai
hip-metal atau rap-rock, yang memiliki karakteristik perpaduan vocal dengan teknik
rap dan diiringi musik Rock/Metal. Namun, sub-genre ini cepat tergantikan dengan
yang baru yaitu Emo, berasal dari kata emotional, memiliki karakteristik musik yang
berisi perpaduan Hardcore s/d Punk-melodic dengan vokalis yang bernyanyi
dengan sangat emosional dan menghayati lagunya.
Namun sub-genre tersebut juga cepat tergantikan dengan bermunculannya
musik Rock/Metal yang mengusung bentuk asli dari musik Rock atau Metal, tanpa
adanya perpaduan dari unsur-unsur musik lainnya, atau secara garis besarnya di era
sekarang, musik Rock kembali ke bentuk dasar musik Rock di era awal dengan
karakteristik yang keras dan agresif. Hal ini terbukti dengan tidak hanya
commit to user
band-band senior pun juga kembali mengeluarkan album dan memulai Tour atau
Konser dengan skala besar. Band-band senior yang kembali diantaranya adalah
Metallica, Megadeth, Slayer, Motorhead, Iron Maiden, Testament, dan masih banyak
lagi.
Gambar 2.15
Iron Maiden, Metallica
(Sumber : http://www.google.com)
Perkembangan musik Rock saat ini sangat pesat dan juga variatif, sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan jaman, dengan segala teknologinya yang juga
semakin memudahkan seseorang untuk menekuni musik Rock, sehingga dalam
perjalanannya, musik Rock menjadi semakin besar dan termasuk beragam aspek
didalamnya.
3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock di Indonesia
Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit
dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. God
Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem
(Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten
commit to user
Akhir era 80-an, di seluruh dunia mengalami demam musik thrash metal.
Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan
heavy metal. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, komunitas musik Rock/Metal pertama
kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal
pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988.
Roxx adalah salah satu band yang beruntung dapat rekaman untuk single
pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis
Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan
musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK.
Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio
Mustang. Mereka punya program bernama Rock N‟ Rhythm yang mengudara setiap
Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Selain medium radio, media massa yang
kerap mengulas berita seputar musik Rock/Metal pada waktu itu hanya Majalah
HAI, Tabloid Citra Musik dan MajalahVista.
Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura
(1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan
band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses
“membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut
self-titled mereka di bawah label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu
album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh
Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut
di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang
commit to user
Gambar 2.16Roxx, Cover álbum Rotor
(Sumber : http://www.google.com)
Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air,
mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk
komunitas-komunitas musik Rock/Metal dalam arti sebenarnya di Indonesia.
Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, hingga
Bali mulai memiliki komunitas musik Rock/Metal yang terus eksis. Walaupun tidak
dapat dipungkiri, bahwa kota Bandung merupakan barometer dari perkembangan
musik Rock/Metal di Indonesia.
Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi
cikal bakal scene rock underground di sana. Studio Reverse yang terletak di daerah
Sukasenang, digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika
semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka
distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta
berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk
label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi
commit to user
kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full
of Hate dan juga Waiting Room, sebagai satu-satunya band asal Jakarta.
Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain
PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band
Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka
yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang
cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara
independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio
GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar
demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.
Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman
Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna,
diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di
kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah
satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis
tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000).
Gambar 2.17
Puppen, Burgerkill
commit to user
Sampai dengan saat ini, perkembangan musik Rock/Metal di Indonesia terus
bergulir semakin besar. Berbagai achievement dari band-band Rock/Metal dari
Indonesia juga semakin nyata, salah satunya adalah band Rock/Metal terbesar
Indonesia saat ini yaitu Burger Kill yang belum lama ini pulang dari Australia,
setelah sebelumnya bermain di Soundwave Festival, di Australia, dengan porsi
sebagai Headliner Utama, dan berbagi Stage dengan band Rock/Metal kenamaan
dunia, seperti Lamb Of God, Killswitch Engage dll.
Sebuah achievement yang sekaligus menjadi bukti bahwa musik Rock/Metal
di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata, karena musik ini juga memiliki
banyak potensi lainnya.
D. TINJAUAN TENTANG CD dan KASET
1. Pengertian CD
Compact Disc (biasa disebut CD) adalah optical disc yang dipakai untuk
menyimpan data dalam format digital, dan ertama kali dipakai memang untuk
menyimpan data audio. CD dipasarkan sejak Oktober 1982, dan dipakai sebagai
media standar untuk penjualan rekaman audio sampai saat ini.
Standard CD memiliki diameter sebesar 120 mm dan dapat menampung 80 menit
durasi dari audio (700 MB berupa data).
2. Pengertian Kaset
Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis,
commit to user
merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri
musik.
Kaset mengalami masa-masa akhir kejayaannya di ahkir 90-an, dengan
terciptanya CD yang lebih canggih. Meskipun begitu kaset tetap diminati karena
harganya yang lebih murah dibandingkan CD.
Gambar 2.18
Kaset dan Compact Disc
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
CD dan Kaset memiliki peranan yang sangat penting bagi musik Rock. Pada
dasarnya CD dan Kaset merupakan sebuah media. Sebuah media untuk
mendokumentasikan, mendistribusikan dan menyebarkan karya atau lagu dari
musisi atau sebuah band Rock.
Menciptakan lagu, merekamnya di studio, mengumpulkannya dalam sebuah
album, lalu merilis atau mengedarkannya ke masyarakat merupakan sebuah hal
yang bisa dibilang wajib atau keharusan bagi sebuah band, karena dengan adanya
album atau rilisan karya mereka, maka karya mereka akan menjadi abadi dan secara
commit to user
E. TINJAUAN TENTANG MERCHANDISESebuah merchandise tidak hanya menjadi sebuah barang atau benda
kenang-kenangan dari band kepada penggemarnya, namun juga menjadi semacam konektor
atau penghubung yang lebih erat antara band dan penggemarnya. Merchandise dari
band Rock/Metal biasanya berupa Tshirt, Jacket, Topi, dll. Selain menjadi
pendapatan kedua bagi sebuah band, merchandise juga sekaligus menjadi sebuah
media promosi bagi band tersebut, dan di lain sisi, para penggemar juga merasa
bangga memiliki merchandise dari band favorit mereka.
Gambar 2.19 Tshirt Band, Jaket dan Topi
commit to user
F. TINJAUAN RUANG HOUSE OF ROCK Di JAKARTA
Desain Interior House Of Rock di Jakarta ini akan di titik beratkan pada
beberapa ruangan utama yaitu Music Hall, Studio Musik dan Kursus, Memorabilia
Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko CD & Kaset, Toko Alat Musik,
Toko Merchandise dan Café. Berikut adalah pengertian tiap ruang.
1. Music Hall
a. Pengertian
Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari
Inggris, dan popular sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki
pengertian sebagai berikut :
- Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk perpaduan musik
yang popular, komedi dan atraksi khusus
- Sebuah teater, atau panggung tempat diselenggarakannya sebuah
pertunjukan
- Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular
(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)
b. Sejarah dan Perkembangannya
Music Hall pertama yang telah diakui adalah The Canterbury, terletak
di 143 Westminster Bridge Road, Lambeth, dibangun oleh Charles Morton,
yang segera disebut sebagai "the Father of the Halls". The Canterbury buka
pada tanggal 17 Mei 1852, bentuk ruangannya persis seperti ruang konser
pada umumnya, dan direnovasi pada tahun 1859, dibangun sebagai beragam
commit to user
Gambar 2.20The Canterbury
(Sumber : http://www.wikipedia.org/music hall)
Music Hall lainnya adalah The Middlesex, terletak di Drury Lane,
Inggris, dibangun pada tahun 1851 dan terkenal dengan sebutan ‘Old Mo’.
Bangunan ini dihancurkan pada tahun 1965, dan sekarang New London
Theater berdiri di atasnya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)
c. Tujuan
Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai
tempat pertunjukan beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk
menghibur penontonnya.
d. Kegiatan
Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah music Hall pada dasarnya
ada 2 macam, yaitu menonton (penonton) dan ditonton (performer), dan
commit to user
2. Music Studio
a. Pengertian
Pengertian studio musik dapat ditinjau secara umum dan secara
khusus dari sudut pandang seorang musisi, sebagai berikut :
- Secara umum : Studio musik dapat berarti sebuah ruangan untuk
menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut, seseorang tidak perlu
khawatir akan mengganggu orang diluar ruangan tersebut dan
sebaliknya. (www.silcom.com)
- Secara Khusus : Studio musik adalah sebuah tempat untuk merekam
suara, dan terdiri dari 3 ruangan, yaitu : studio itu sendiri tempat dimana
suara yang akan direkam itu dibuat, ruang control, ruang untuk merekam
atau memanipulasi dan mengkontrol proses rekaman, lalu ruang mesin,
ruang untuk menyimpak mesin atau benda yang dapat mengganggu
jalannya proses rekaman.
(http://en.wikipedia.org)
Gambar 2.21
Studio Musik
commit to user
b. KegiatanKegiatan yang ada dalam Studio musik adalah antara lain :
- Latihan, sebuah band biasanya melakukan sesi latihan atau jamm-session
untuk melatih skill ataupun membuat sebuah lagu
- Rekaman, sesi rekaman dilakukan untuk mendokumentasikan karya
mereka. Rekaman ini sendiri meliputi beberapa macam, antara lain : Live
Recording, Semi-Live Recording dan Multi-Track Recording
- Mengolah hasil rekaman, biasanya disebut mixing dan mastering, proses
ini merupakan sentuhan akhir dari lagu yang direkam untuk diolah
soundnya agar dihasilkan sound yang baik.
3. Music Memorabilia
a. Pengertian
Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir,
sebuah benda yang mengandung unsur kenangan, memorabilia memiliki
nilai lebih karena berhubungan dengan sejarah, budaya maupun hiburan.
Benda-benda memorabilia dapat berbentuk apa saja, namun biasanya
berupa poster, foto dan lainnya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/memorabilia)
b. Tujuan
Menghadirkan kenangan atau memori mengenai musisi yang
memiliki barang yang tersebut. Agar penggemarnya atau orang awampun
dapat ikut merasakan dan mengenang sosok idola mereka melalui barang
commit to user
tersebut dapat lebih mengerti mengenai perlengkapan atau alat musik yang
dipakai oleh idola mereka.
c. Kegiatan
Melihat dan mengamati benda-benda yang dipajang seperti alat
musik yang dipakai, kostum, poster atau benda-benda lainnya yang jarang di
ekspos. Dengan kegiatan ini, pengunjung dapat lebih mengerti mnegenai
hal-hal yang sebelumnya mereka kurang memahami.
Gambar 2.22
Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster
commit to user
G. TINJAUAN PERANCANGAN HOUSE OF ROCK Di JAKARTA
1. Organisasi Ruang
a. Terpusat
Sebuah ruang besar dan dominan sebagai pusat
ruang di sekitarnya.
Ruang sekitar mempuntai bentuk, ukuran dan
fungsi sama dengan ruang lain.
Ruang sekitar berbeda satu dengan yang lain, baik
bentuk, ukuran maupun fungsi.
b. Linier
Merupakan deretan ruang-ruang.
Masing-masing dihubungkan dengan ruang lain
yang sifatnya memanjang.
Masing-masing ruang berhubungan secara langsung.
Ruang mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda, tetapi yang berfungsi penting diletakan
pada deretan ruang.
c. Radial
Merupakan kombinasi dari organisasi yang terpusat
dan linier.
Organisasi terpusat mengarah ke dalam sedangkan
commit to user
Lengan radial dapat berbeda satu sama lain,
tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang.
d. Mengelompok
Organisasi ini merupakan pengulangan bentuk
fungsi yang sama, tetapi komposisinya dari
ruang-ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.
Pembuatan sumbu membantu susunan organisasi.
e. Grid
Organisasi yang terdiri dari beberapa ruang yang
posisi ruangnya tersusun dengan pola grid (3
dimensi).
Organisasi ruang membentuk hubungan antar ruang
dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi.
(J. Pamudji Suptandar. 1999. hal 112)
2. Hubungan Antar Ruang
a. Ruang di dalam ruang
Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan
memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di
dalamnya.
b. Ruang-ruang yang saling berkaitan
Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan
commit to user
volume berkaitan seperti, masing-masing ruang
mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai
ruang.
c. Ruang-ruang yang bersebelahan
Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang
paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi dan
respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap
fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara
masing-masing simbolisnya.
d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama
Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat
dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang
ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua
ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.
3. Sistem Sirkulasi
a. Unsur-unsur Sistem Sirkulasi
Pencapaian bangunan dapat dibagi menjadi:
1) Pencapaian langsung
Yaitu pencapaian yang langsung mengarah ke suatu tempat melalui
sebuah jalan segaris dengan sumbu bangunan. Secara visual mempunyai
tujuan pengakhiran yang jelas.
commit to user
Yaitu pencapaian yang secara samar-samar mempertinggi perspektif dan
bentuk suatu bangunan. Jalur dapat berubah-ubah sesuai urutan
pencapaian.
3) Pencapaian berputar
Yaitu berupa sebuah jalan berputar dan memperpanjang pencapaian,
mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan ketika bergerak
mengelilinginya.
(Aris Sulistiyo, 2006)
b. Konfigurasi Alur Gerak / Pola Sirkulasi
1) Sirkulasi Linear
Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang
berkesinambungan pada satu arah atau lebih.
Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat
melengkung atau terdiri dari segmen-segmen,
memotong jalan lain, bercabang atau membentuk
kisaran (loop)
2) Sirkulasi Grid
Mempunyai karakteristik yang dapat
memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah
yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar
yang berpotongan
3) Sirkulasi Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu
commit to user
pencapaian sepanjang titik-titik tersebut yang
merupakan tujuan bagi pengunjung.
4) Sirkulasi Organik
Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak,
kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi atau
logik dari sistem tersebut dan penafsiran yang
mudah terhadapnya user.
5) Sirkulasi Network
Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa
jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam
ruangan.
(Aris Sulistiyo, 2006)
c. Jenis Sirkulasi
1) Sirkulasi Horisontal
Alur sirkulasi yang diartikan sebagai tali yang mengikat suatu ruang
tertentu dengan ruang luar menjadi saling berhubungan
2) Sirkulasi Vertikal
Merupakan pengikat kagiatan antar lantai bangunan atau antar ruang
dalam bangunan
d. Bentuk Ruang Sirkulasi
1) Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang
dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang dinding.
2) Terbuka pada salah satu sisi, untuk memberikan kontinuitas visual/
commit to user
3) Terbuka pada kedua sisinya, menjadi perluasan fisik dari ruang yang
ditembusnya.
4. Unsur Pembentuk Ruang
Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian
tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah.
”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf
dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain
maupun elemen alam”
( Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34 )
Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah:
a. Lantai
Lantai merupakan bagian bangunan yang penting, yang
berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban
hidup atau bergerak.. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang
datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan
sebagainya. Contoh bahan lantai: kayu, batu alam atau buatan, logam,
beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pada House Of
Rock di Surakarta perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
1) Fungsi Lantai
Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas
manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari
suatu ruang.
commit to user
Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.
Dimana lantai dapat membentuk sifat/ daerah dalam ruang, yaitu
dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai
dapat bersifat permanen maupun semi permanen.
3) Karakter Lantai
Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan
bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau
sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter
lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan
sebagainya.
4) Konstruksi Lantai
Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang.
Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak
menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang
berlebihan,dan sebagainya.
5) Macam Letak Lantai
Basement
Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka
digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan
lebih sedikit dari pada atas.