PERANAN
CUSTOMER VALUE SEBAGAI PEMODERASI
PADA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA
INSTANSI TERHADAP KEPUASAN PUBLIK
ARTIKEL
ISWANDI
NPM : 1310018212028
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PerananCustomer Value sebagai Pemoderasi pada Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Instansi terhadap Kepuasan Publik
Iswandi, Niki Lukviarman, Sefnedi
Postgraduate Program, Magister of Management Sains Bung Hatta University email: [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the role of customer value as moderating variable on the relationship between service quality, institution image and public satisfaction. The study population is public customer who received land certificate from BPN of Padang Pariaman that accounted for 972 people while the usable samples were 272 respondents. In order to test hypotheses development, this study performed Moderated Regression Analysis (MRA). The results of analysis found that first, service quality and institutional image positively and significantly effected customer satisfaction. Second, customer value was found to have positive and significant effect on customer value. Third, customer value was not found to have moderating effect on relationship between service quality, institution image and public satisfaction. The findings of the study suggested that in order to enhancing customer satisfaction, it is suggested to increase the implementation of service quality and institutional image as well as customer value.
Keywords: Service Quality, Institutional Image, Customer Value, and Customer Satisfaction.
Pendahuluan
Secara umum, Pemerintah
mempunyai tugas memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
masyarakat karena sudah menjadi
peran Pemerintah sebagai abdi rakyat
dan abdi Negara. Berdasarkan surat
keputusan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara Nomor: 63 Kep. M.
PAN/ 7/ 2003 yang dimaksud
pelayanan publik adalah segala
kegiatan yang di laksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima layanan, maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan dari pelayan publik adalah
memberikan kepuasan yang
berpedoman kepada kebutuhan dan
demikian, kebanyakan pelayanan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah
belum semuanya dapat di laksanakan
secara efektif, sehingga masyarakat
(publik) merasa tidak puas. Salah satu
instansi pemerintah yang bertugas
memberikan layanan kepada publik
adalah Kantor Pertanahan (BPN)
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra
Barat. Sebagaimana lazimnya suatu
organisasi, BPN Kabupaten Padang
Pariaman telah berupaya
menyelenggarakan prosedur pelayanan
yang mudah, cepat dan transparan dan
diharapkan dapat memberikan
kepuasan kepada publik.
Menurut Kotler dan Keller (2011),
Kepuasan publik (public satisfaction)
merupakan perasaan senang atau
kecewa yang dirasakan oleh publik
dengan cara membandingkan antara
harapan dan kenyataan.
Untuk dapat mengungkap
fenomena kepuasan publik dalam
menerima layanan pada BPN di
Kabupaten Padang Pariaman, penulis
melakukan pengamatan kepada 30
orang masyarakat (publik) yang
menerima layanan pertanahan hak
milik, guna bangunan, pakai, dan
wakaf. Hasil pengamatan tersebut
dapat disimpulkan bahwa rata-rata
keluhan publik dalam menerima
layanan pertanahan di BPN Kabupaten
Padang Pariaman adalah 35,5%.
Tingginya persentase keluhan yang
dirasakan oleh publik merupakan
fenomena kurang puasnya masyarakat
atau publik dalam menerima layanan
pertanahan di BPN Kabupaten Padang
Pariaman.
Parasuraman dkk (1991)
menjelaskan bahwa diantara faktor
yang mempengaruhi kepuasan
konsumen adalah kualitas pelayanan.
Dalam konteks penelitian ini, adapun
yang dimaksud dengan konsumen
adalah masyarakat atau publik yang
menerima layanan jasa pertanahan
pada Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman. Menurut Kotler dan Keller
(2011) kualitas pelayanan segala
bentuk aktivitas yang dilaksanakan
oleh penyedia jasa yang diberikan
kepada penerima jasa dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan
keinginannya yang terkait dengan
dimensi kualitas pelayanan (tangibles,
empathy, reliability, responsiveness
Faktor lain yang dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan
adalah Corporate Image (Alma, 2009).
Hal ini sesuai dengan pendapat Keller
(2009) ”the strong corporate image
will make customer satisfied” yang
dapat diartikan bahwa citra perusahaan
yang kuat dapat membuat konsumen
puas. Minkiewicz (2011)
mendefinisikan corporate image
merupakan kepercayaan, persepsi,
perasaan, dan sikap masyarakat
terhadap suatu organisasi.
Berdasarkan kajian literatur
empiris, ditemukan bahwa pengaruh
variabel kualitas pelayanan terhadap
kepuasan masih ambigu. Dengan kata
lain bahwa sebagian peneliti
menemukan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan dan sebagian peneliti lain
menemukan pengaruh yang tidak
siginifikan. Hal yang sama juga terjadi
pada pengaruh variabel corporate
image terhadap kepuasan dimana
sebagian peneliti menemukan bahwa
corporate image berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan dan
sebagian peneliti lain menemukan
pengaruh yang tidak signifikan.
Menurut Sekaran (2006) bila
hubungan dua variabel masih ambigu
maka peneliti berikutnya dapat
menempatkan variabel moderasi.
Variabel moderasi merupakan variabel
yang dapat memperkuat atau
memperlemah pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Berdasarkan
tersebut , maka penulis
mempertimbangkan customer value
sebagai variabel moderasi, dimana
variabel customer value sebelumnya
pernah diuji sebagai variabel bebas
terhadap kepuasan konsumen.
Metodologi Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat atau publik yang
menerima layanan sertifikat
pertanahan pada Kantor BPN
Kanupaten Padang Pariaman selama
tahun 2013 yaitu sebanyak 791 orang .
Untuk menentukan ukuran sampel
penelitian ini menggunakan pendapat
Slovin dalam Sekaran (2006) dimana
adalah 272 orang denganresponse rate sebesar 96,11%.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer
menggunakan kuesioner. Kuesioner
tersebut berisikan pernyataan yang
berhubungan dengan identitas
responden, variabel kualitas
pelayanan, citra instansi, customer
value dan kepuasan publik. Sebelum
kuesioner diisi oleh responden terlebih
dahulu dijelaskan maskud dan tujuan
penyebaran kuesioner yang dalam hal
ini adalah untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan.
Definisi dan Operasional Variabel
Kepuasan publik adalah perasaan
senang atau kecewa yang dirasakan
oleh publik dalam mengurus sertifikat
tanah pada Kantor BPN Kabupaten
Padang Pariaman dengan cara
membandingkan harapan dan
kenyataan. Variabel kepuasan publik
ini diukur dengan 5 item pernyataan
yang diadaptasi dari
Anthanassopoulos dkk (2001).
Kualitas pelayanan adalah segala
aktivitas yang dilaksanakan oleh
Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan publik
terkait dengan sertifikat tanah.
Variabel kualitas pelayanan ini
diukur dengan 5 dimensi dan 22 item
pernyataan yang diadaptasi dari
Parasuraman dkk (1991).
Citra instansi adalah pandangan
atau persepsi masyarakat atau publik
tentang Kantor BPN Kabupaten
Padang Pariaman tentang reputasinya
dalam melayani kebutuhan dan
keinginan masyarakat atau publik.
Variabel citra instansi ini diukur
dengan 7 item pernyataan yang
diadaptasi dari Diskha dan Djumilah
(2012). Customer value atau nilai
pelanggan adalah penilaian
keseluruhan masyarakat atau publik
terhadap utilitas sebuah sertifikat
pertanahan berdasarkan persepsinya
terhadap apa yang mereka terima dan
apa mereka korbankan. Variabel
pernyataan yang diadaptasi dari Rachmad (2009).
Hasil dan Pembahasan
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis terlebih dahulu dilakukan
uji validitas dan realibilitas dengan
hasil sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Jumlah
item
Tidak
Valid Valid
Cronbach’s
Alpha Keterangan
Kepuasan Publik 5 - 5 0,956 Reliabel
Kualitas Pelayanan 22 - 22 0,727 Reliabel
Citra Instansi 7 1 6 0,750 Reliabel
Customer Value 6 1 5 0,820 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah
Deskripsi variabel dimaksudkan
untuk menggambarkan karakteristik
responden dan variabel penelitian
seperti skor rata-rata dan tingkat
capaian responden (TCR) beserta
kategori hasil
Tabel 2. Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel Skor
Rata-Rata
TCR
(%) Kategori Hasil
Kepuasan Publik 3,99 79,7 Cukup Puas
Kualitas Pelayanan 3,80 76,0 Cukup Baik
Citra Instansi 3,30 66,0 Cukup Baik
Customer Value 3,79 75,8 Cukup Bernilai
Sumber:Data Primer yang diolah
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji linearitas, uji
multikolonearitas dan uji
heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011).
Hasil uji normalitas dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov,
menyimpulkan bahwa residual
terdisitribusi secara normal. Uji
linearitas dilakukan dengan tekniktest
of linearity menyimpulkan bahwa
variabel kualitas pelayanan, citra
instansi dan customer value memiliki
hubungan yang linear dengan
dilakukan dengan menggunakan nilai
tolerance dan variance inflation factor
(VIF), dan menemukan bahwa bebas
multikolinearitas karena nilai
tolerance lebih besar dari 0,10 dan
VIF lebih kecil dari 10. Uji
Heteroskedastisitas menggunakan uji
Glejser yang menemukan bahwa tidak
terjadi gejala heteoskedastisitas,
karena semua variabel mimiliki nilai
signifikan lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan
Moderated Regression Analysis
(MRA) yaitu aplikasi khusus regresi
linear dimana dalam persamaan
regresinya mengandung unsur
interaksi atau perkalian (Lie, 2009).
Tujuan menggunakan MRA dalam
penelitian ini adalah untuk
mengetahui peranan variabel
customer value (M) sebagai variabel
moderasi pada pengaruh kualitas
pelayanan (X1) dan citra instansi (X2)
terhadap kepuasan publik (Y) dengan
hasil sebagai berikut
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis
Model 1 Model 2 Model 3
Konstanta, Variabel Bebas
dan Moderasi
Koefisien Regresi
Sig. Koefisien Regresi
Sig. Koefisien Regresi
Sig.
Konstanta (a) 1,974 0,000 1,649 0,000 -0,261 0,751 Kualitas
Pelayanan (X1)
0,330 0,001 0,346 0,001 0,218 0,807
Citra Instansi (X2)
0,241 0,026 0,199 0,067 1,015 0,312
Customer Value (M)
- - 0,107 0,023 0,690 0,004
X1M - - - - 0,019 0,935
X2M - - - - -0,222 0,44
F hitung 63,033 0,000 44,424 0,000 29,086 0,000
R Square 0,319 0,332 0,353
Sumber: Data primer yang diolah
Dari Model 1 ditemukan koefisien
regresi variabel kualitas pelayanan
(X1) diperoleh sebesar 0,330 dengan
signifikan 0,001. Nilai signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
kualitas pelayanan (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan publik (Y). Dengan
demikian, hipotesis pertama (H1)
dapat diterima. Koefisien regresi
variabel citra instansi (X2) diperoleh
sebesar 0,241 dengan signifikan 0,026.
Nilai signifikan tersebut lebih kecil
dari 0,05. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa citra instansi (X2)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan publik (Y). Dengan
demikian, hipotesis kedua (H2) dapat
diterima. Nilai R Square (R2) adalah
0,319 yang dapat diartikan bahwa
besarnya pengaruh kualitas pelayanan
dan citra instansi terhadap kepuasan
publik adalah 31,9% dimana sisanya
sebesar 68,1% merupakan kontribusi
variabel lain. Nilai F hitung adalah
63,033 dan signifikan 0,000 (lebih
kecil dari 0,05). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa model penelitian
tentang pengaruh kualitas pelayanan
(X1) dan citra instansi (X2) terhadap
kepuasan publik (Y) adalah layak
Dari Model 2 ditemuakan, koefisien
regresi variabel customer value (M)
diperoleh sebesar 0,107 dengan
signifikan 0,023. Nilai signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa
customer value (M) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan publik (Y). Dengan
demikian, hipotesis ketiga (H3) dapat
diterima. Nilai R Square (R2) adalah
0,332 yang dapat diartikan bahwa
besarnya pengaruh kualitas pelayanan,
citra instansi dan customer value
terhadap kepuasan publik adalah
33,2% dimana sisanya sebesar 66,8%
merupakan kontribusi variabel lain.
Nilai F hitung adalah 44,424 dan
signifikan 0,000 (lebih kecil dari 0,05).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa
model penelitian tentang pengaruh
kualitas pelayanan (X1), citra instansi
(X2) dan customer value (M) terhadap
kepuasan publik (Y) adalah layak.
Dari Model 3, ditemukan variabel
X1M (interaksi antara kualitas
pelayanan dan customer value)
memiliki koefisien regresi 0,019 dan
signifikan sebesar 0,935 atau lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa customer
value tidak berperan sebagai variabel
pemoderasi pada pengaruh kualitas
Dengan demikian, hipotesis keempat
(H4) ditolak. Variabel X2M (interaksi
antara citra instansi dan customer
value) memiliki koefisien regresi
-0,222 dan signifikan sebesar 0,404
atau lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
customer value tidak berperan sebagai
variabel pemoderasi pada pengaruh
citra instansi terhadap kepuasan
publik. Dengan demikian, hipotesis
kekelima (H5) ditolak.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis pertama diketahui bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
publik. Hal ini berarti bahwa jika
semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan oleh Kantor BPN Kabupaten
Padang Pariaman maka akan semakin
tinggi kepuasan publik. Sebaliknya,
jika semakin tidak baik kualitas
pelayanan yang diberikan oleh Kantor
BPN Kabupaten Padang Pariaman
maka akan semakin rendah tingkat
kepuasan publik.
Temuan penelitian ini didukung
oleh konsep teori yang dikemukakan
oleh Parasuraman dkk (1991) yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan
merupakan faktor penentu terhadap
kepuasan pelanggan. Kualitas
pelayanan merupakan segala aktivitas
yang dilaksanakan suatu organisasi
dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan (Parasuraman
ddk, 1991). Kualitas pelayanan
berkaitan dengan peralatan kerja,
perhatian pegawai, ketepatan layanan,
kecepatan layanan, dan kesopanan
petugas layanan. Sementara kepuasan
pelanggan merupakan perasaan senang
atau kecewa yang dipersepsikan oleh
penggan dengan membandingkan
antara harapan dan kenyataan (Kotler
dan Keller, 2011).
Saat ini impelementasi kualitas
pelayanan pada BPN Kabupaten
Padang Pariaman yang dipersepsikan
oleh publik masih tergolong kedalam
kategori cukup baik dan masij jauh
dari kategori baik apalagi sangat baik.
Hal inilah yang menyebabkan tingkat
kepuasan yang dirasakan oleh publik
juga tergolong kedalam kategori cukup
disadari oleh BPN Kabupaten Padang
Pariaman dan berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
dimasa yang akan dating. Apabila
BPN Kabupaten Padang Pariaman
dapat lebih meningkatkan kualitas
pelayanan yang terkait dengan
peralatan kerja, perhatian pegawai,
ketepatan layanan, kecepatan layanan,
dan kesopanan petugas dalam
memberikan layanan maka masyarakat
yang menerima layanan akan merasa
lebih puas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan temuan penelitian terdahulu
(Fahmi dkk, 2012; Jaka, 2012;
Caruana, 2002; Dwi & Febrina, 2010;
Auli, 2013; Ajeng dkk, 2013; Fadma
& Indra, 2011) yang menemukan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan.
Hasil pengujian hipotesis kedua
diketahui bahwa variabel citra instansi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan publik. Hal ini
berarti bahwa jika semakin baik citra
instansi yang dalam hal ini adalah
Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman maka akan semakin tinggi
kepuasan publik. Sebaliknya, jika
semakin kurang baik citra instansi
yang dalam hal ini adalah Kantor BPN
Kabupaten Padang Pariaman maka
akan semakin rendah tingkat kepuasan
publik.
Temuan penelitian ini didukung
oleh konsep teori yang dikemukakan
oleh Kotler dan Keller (2011) yang
menyatakan bahwa citra instansi
(corporate image) merupakan faktor
penentu terhadap kepuasan pelanggan.
Citra instansi adalah pandangan atau
persepsi konsumen mengenai intansi
atau perusahaan tentang reputasinya
dalam melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen atau publik
(Kotler dan Keller, 2011). semenetara
kepuasan pelanggan merupakan
perasaan senang atau kecewa yang
dipersepsikan oleh penggan dengan
membandingkan antara harapan dan
kenyataan (Kotler dan Keller, 2011).
Pada saat penelitian ini dilakukan,
dibuktikan bahwa citra instansi yaitu
BPN Kabupaten Padang Pariaman
menurut persepsi masyarakat yang
berurusan masih tergolong kedalam
kategori cukup baik atau belum dapat
dikatakan baik. Belum baiknya citra
penyebab masih belum puasnya
masyarakat atau publik yang menerima
layanan khususnya layanan sertifikat
tanah. Untuk itu, dimasa yang akan
datang BPN Kabupaten Padang
Pariaman dirasa perlu untuk
meningkatkan citra instansi dari cukup
baik menjadi lebih baik agar
masyarakat yang menerima layanan
pada BPN Kabupaten Padang
Pariaman menjadi puas dan bahkan
sangat puas. Hasil penelitian ini
sejalan dengan temuan penelitian
terdahulu (Rita dkk, 2013; Christian,
2013; Fransisca dkk, 2012; Evawati,
2012), dimana semua peneliti
terdahulu tersebut telah membuktikan
bahwa citra merek memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan.
Hasil pengujian hipotesis ketiga
diketahui bahwa variabel customer
value berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan publik.
Hal ini berarti bahwa jika semakin
tinggi nilai (customer value) sertifikat
pertanahan yang diperoleh masyarakat
dari Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman maka akan semakin tinggi
kepuasan publik. Sebaliknya, jika
semakin rendah nilai (customer value)
sertifikat pertanahan yang diperoleh
masyarakat dari Kantor BPN
Kabupaten Padang Pariaman maka
akan semakin rendah pula kepuasan
publik.
Temuan penelitian ini didukung
oleh konsep teori yang dikemukakan
oleh Kotler dan Keller (2011) yang
menyatakan bahwa customer value
merupakan faktor penentu terhadap
kepuasan pelanggan. Customer value
adalah penilaian keseluruhan
masyarakat atau publik terhadap
utilitas sebuah akta kelahiran
berdasarkan persepsinya terhadap apa
yang mereka terima dan apa mereka
korbankan (Kotler dan Keller, 2011),
semenetara kepuasan pelanggan
merupakan perasaan senang atau
kecewa yang dipersepsikan oleh
penggan dengan membandingkan
antara harapan dan kenyataan (Kotler
dan Keller, 2011).
Temuan penelitian ini
menungkapkan bahwa saat ini
customer value yang dirasakan oleh
masyarakat atau publik pada Kantor
BPN Kabupaten Padang Pariaman
cukup baik atau cukup bernilai, atau
dapat juga dikatakan bahwa customer
value belum masuk kedalam kategori
bernilai. Customer value yang
dimaksudkan dalam penelitian ini
terkait dengan hal-hal diantaranya
adalah nilai layanan, biaya, waktu dan
energi. Oleh karena itu diharapakan
pada masa yang akan datang, Kantor
BPN Kabupaten Padang Pariaman
dirasa pelu untuk lebih meningkatkan
nilai layanan, memperhatikan
kepantasan biaya yang dibebankan,
ketepatan waktu selesainya sertifikat,
dan menghindari agar masyarakat
terlalu sering datang bolak-balik ke
Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman hanya sekedar mengurus
satu sertifikat, dan jika hal tersebut
dapat diterapkan dengan baik maka
diharapkan masyarakat yang menerima
layanan sertifikat tanah akan merasa
lebih puasa dan bahkan mungkin
sangat puas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
temuan penelitian terdahulu
(Rachmad, 2009; Nurul, 2012; Rita,
Taher, Umar & Suharyono, 2013; Sri
& Wisnalmawati, 2011; Ajeng, Sri &
Sendhang, 2013) dimana kesemua para
peneliti tersebut sebelumnya telah
membuktikan bahwa nilai nasabah
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kepuasan.
Hasil pengujian hipotesis keempat
diketahui bahwa variabel customer
value tidak berperan sebagai variabel
pemoderasi pada pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan publik.
Hal ini berarti bahwa tinggi atau
rendanya nilai (customer value)
sertifikat pertanahan yang
dipersepsikan oleh publik, tidak
memiliki arti dalam merubah pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan
publik pada Kantor BPN Kabupaten
Padang Pariaman.
Temuan penelitian ini tidak
mendukung konsep teori kontigensi
(contingency theory) dalam Sekaran
(2006) yang menyatakan bahwa
hubungan satu variabel terhadap
variabel lain tidak bersifat universal,
tetapi tergantung pada situasi
(situational) atau variabel lain yang
berperan sebagai moderasi. Namun
temuan penelitian ini mendukung
konsep teori kepuasan konsumen yang
dikemukakan oleh Kotler dan Keller
merupakan faktor penentu terhadap
kepuasan pelanggan. Customer value
adalah penilaian keseluruhan
masyarakat atau publik terhadap
utilitas sebuah akta kelahiran
berdasarkan persepsinya terhadap apa
yang mereka terima dan apa mereka
korbankan (Kotler dan Keller, 2011),
sementara kepuasan pelanggan
merupakan perasaan senang atau
kecewa yang dipersepsikan oleh
penggan dengan membandingkan
antara harapan dan kenyataan (Kotler
dan Keller, 2011). Alasan yang dapat
dikemukakan mengapa variabel
customer value tidak berperan sebagai
pemoderasi dalam penelitian ini adalah
konsep customer value merupakan
perbandingan antara pengorbanan
yang dikeluarkan dengan manfaat yang
diterima. Penelitian ini dilaksanakan
pada Kantor BPN Kabupaten Padang
Parimana yang tidak memiliki pesaing.
Disamping itu konsep customer value
biasanya diterapkan didalam kondisi
perusahaan bismis yang mengalami
persaingan tinggi, sehingga mungkin
variabel customer value tersebut
kurang tepat untuk diterapkan sebagai
pemoderasi khususnya pada organisasi
publik.
Hasil pengujian hipotesis kelima
diketahui bahwa variabel customer
value tidak berperan sebagai variabel
pemoderasi pada pengaruh citra
instansi terhadap kepuasan publik. Hal
ini berarti bahwa tinggi atau rendanya
nilai (customer value) sertifikat
pertanahan yang dipersepsikan oleh
publik, tidak memiliki arti dalam
merubah pengaruh citra instansi
terhadap kepuasan publik pada Kantor
BPN Kabupaten Padang Pariaman.
Temuan penelitian ini tidak
mendukung konsep teori kontigensi
(contingency theory) dalam Sekaran
(2006) yang menyatakan bahwa
hubungan satu variabel terhadap
variabel lain tidak bersifat universal,
tetapi tergantung pada situasi
(situational) atau variabel lain yang
berperan sebagai moderasi. Namun
temuan penelitian ini mendukung
konsep teori kepuasan konsumen yang
dikemukakan oleh Kotler dan Keller
(2011) dimana bahwa citra instansi
(corporate image) merupakan faktor
penentu terhadap kepuasan pelanggan.
persepsi konsumen mengenai intansi
atau perusahaan tentang reputasinya
dalam melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen atau publik
(Kotler dan Keller, 2011). semenetara
kepuasan pelanggan merupakan
perasaan senang atau kecewa yang
dipersepsikan oleh penggan dengan
membandingkan antara harapan dan
kenyataan (Kotler dan Keller, 2011).
Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa variabel customer
value lebih berperan sebagai variabel
bebas terhadap kepuasan publik
daripada sebagai variabel pemoderasi.
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
penelitian dimana variabel customer
value ketika diuji sebagai variabel
bebas memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kepuasan
public, namun ketika diuji sebagai
variabel pemoderasi variabel customer
value tidak memiliki peran
pemoderasi.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Kualitas pelayanan dan citra
instansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan
publik dalam pengurusan setifikat
pertanahan pada Kantor BPN
Kabupaten Padang Pariaman.
2. Customer value berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan publik dalam pengurusan
setifikat pertanahan pada Kantor
BPN Kabupaten Padang Pariaman.
3. Customer value tidak berperan
sebagai variabel pemoderasi pada
pengaruh kualitas pelayanan dan
citra instansi terhadap kepuasan
publik dalam pengurusan setifikat
pertanahan pada Kantor BPN
Kabupaten Padang Pariaman.
Saran-Saran
1. Dalam upaya meningkatkan
kepuasan publik dalam menerima
layanan sertifikat pertanahan pada
Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman dimasa yang akan
datang, disarankan agar pihak
Kantor BPN Kabupaten Padang
Pariaman lebih berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan
Hal ini disebabkan karena hasil
penelitian ini menemukan bahwa
kepuasan publik dalam pengurusan
sertifikat pertanahan ditentukan
oleh kualitas pelayanan dan citra
instansi, sertacustomer value.
2. Perbaikan kualitas pelayanan
akta kelahiran sebagaimana yang
dimaksud diatas dapat dilakukan
dengan cara lebih meningkatkan
dimensi kualitas pelayanan dengan
skala prioritas yaitu reliability,
responsiveness, assurance,
tangibles,empathy, dan tangibles.
3. Dalam upaya memperbaiki
citra instansi, maka dapat
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Meningkatkan komitmen kerja
pegawai dengan cara memberikan
pelatihan-pelatihan motivasi kerja,
Memberikan pelatihan kepada
pegawai khususnya bidang
pelayanan agar pegawai lebih
berpengalaman dan menghindari
untuk menempatkan pegawai yang
tidak berpengalaman dalam
melayani masyarakat secara
langsung, seluruh anggota
organisasi Kantor BPN Kabupaten
Padang Pariaman agar selalu
menjaga reputasi intansi,
mempermudah prosedur
penyampaian keluhan bagi
masyarakat yang membutuhkan
layanan sertifikat pertanahan,
memperbaiki akses atau jalan
masuk menuju kantor BPN
Kabupaten Padang Pariman, dan
menjaga kepercayaan masyarakat
dalam hal melayani masyarakat
4. Dalam upaya meningkatkan
nilai pelanggan (cutomer value),
maka Kantor BPN Kabupaten
Padang Pariaman harus
meningkatkan nilai sertifikat
sebagai produk layanan, nilai
layanan sehingga masyarakat
merasa senang menerima layanan,
menetapkan biaya-biaya layanan
yang terjangkau, dan
memperpendek waktu
penyelesaian serifikat, serta
menghubungi masyarakat jika
sertifikat sudah selesai agar dapat
menghemat energy yang
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng, U.I., Sri, S., dan Sendhang, N. (2013). Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Diponegoro Journal of Social and Politic. Vol 1 No 8.
Alma, Buchari. (2009). Manajemen Pemasaran dan Manajemen Jasa. Bandung. Alfabeta.
Anthanassopoulos., Antreas., Spiros. G dan Vlassis. S (2001). Behavioral Responses to Customer Satisfaction: An Empirical Study.
European Journal of Marketing, Vol 35, No 5/6 687-707.
Auli, L.Y (2013). Persepsi tentang Kualitas Pelayanan, Nilai Ptoduk dan fasilitas terhadap Kepuasan Pelanggan. Management Analysis Journal 2 (1)
Caruana, Albert (2002). Service Loyalty: The Effects of Service Quality and The Mediating Role of Customer Satisfaction. European Journal of Marketing, Vol 36 No 8
pp 811-828.
Christian, L (2013). Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya terhadap Kepuasan Konsumen.Jurnal EMBA Vol 1 No 3
Diskha, M., Jumilah, H., dan Teddy, C. (2010). Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan
terhadap Citra Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 10. No 3.
Dwi, A., dan Febrina, R (2010). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Vol 17 No 2
Evawati (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Citra terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial Jilid 1 No 2.
Fadma, Y., dan Indra, N.F.K (2011). Pengaruh Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan Jurnal Spread Vol 1 No 1.
Fahmi, R., Siti, R., dan Siswidiyanto (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi tentang Pelayanan Perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kota Depok). Jurnal Administrasi Publik Vol 1. No 5.
Francisca, A., Tan, L.T., dan Ruth, N.M.P (2012). The Impact of Brand Image towards Loyalty with Satisfaction as a Mediator in
McDonald’s. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 14 No 1.
Kepuasan Masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tulungagung.
Jurnal Otonomi Vol 12 No.3.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2011). Manjemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Erlangga
Lie, Liana (2009). Penggunaan MRA
dengan SPSS untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating
terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan Variabel Dependen. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIV, No.2
Minkiewicz, J. (2011). Corporate Image in the Leisure Services Sector, Journal of Service Marketing25 (3):190–201
Nurul, Qamariah (2012). Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Institusi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 10 No 1.
Parasuraman, A., Berry, L.L., & Zeithaml, V.A. (1991). Refinement and Reassessment of the SERVQUAL Scale. Journal of
Retailing, Vol. 67, No.4 (Winter), 420-450
Rachmad, Hidayat (2009). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vo,11 No 1.
Rita, A., Taher, A., Umar, N., dan Suharyono (2013). Effect of Service Quality and Product Quality to Corporate Image,
Customer’s Satisfaction and
Customer’s Trust.IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM). Volume 9, Issue 6
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi
Penelitian untuk Bisnis. Buku I dan
II. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat
Sri, K., dan Wisnalmawati (2011). Pengaruh Pengetahuan Produk, Nilai dan Kualitas yang Dipersepsikan terhadap Kepuasan Pelanggan Mobil Toyota. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol 5 No 1