BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Perpustakaan Umum
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Sejatinya perpustakaan umum adalah tempat dimana bahan pustaka disimpan dan di layankan kepada penggunaa tetapi para ahli memiliki definisi lain seperti
menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009; 77) menyatakan bahwa: “A library
or library system that provides unrestricted access to library resources and services
free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region,
supported wholly or in part by publics funds”.
Sederhananya defenisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah
sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak
terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga
masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari
dana masyarakat seperti pajak dan APBD seperti menurut :
Sulistyo-Basuki (1991; 4) ”perpustakaan umum adalah perpustakaan yang
didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang
kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum
Penyelengaraan/pembentukan setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan
dicapai. Dalam buku pengantar ilmu perpustakaan oleh Sulistyo–Basuki (1991; 46)
dinyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama,yaitu:
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah yanglebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat informasi mengenai topik yang berguna bagi merekadan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran buku, ceramah, pemutaran film, dan penyedia informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, apresiasi masyarakat terhadap seni budaya.
4. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,
memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna. Selain
untuk memenuhi kebutuhan informasi, seperti hal nya di Inggris pembelian buku
terbesar adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum menjadi tempat bertemunya
para warga kota dan melalui perpustakaan umum ini mereka mengetahui banyak hal
tentang kebijakan yang diambil oleh para pemimpin mereka. Fungsi perpustakaan
umum sebagaimana tertuang dalam undang-undang perpustakaan Nomor: 43 Tahun
2007, perpustakaan umum mempunyai beberapa fungsi strategis dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat yaitu:
1. Fungsi perpustakaan umum sebagai tempat pembelajaran seumur hidup (life-long learning).
2. Fungsi perpustakaan umum sebagai katalisator perubahan budaya.
Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat, perpustakaan umum merupakan tempat strategis untuk mempromosikan segala perilaku yang meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif.
Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.
3. Fungsi perpustakaan umum sebagai agen perubahan sosial.
Idealnya, perpustakaan umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bias bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan,strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain. Perpustakaan umum sangat strategis dijadikan tempat anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menyediakan ruang publik bagi komunitasnya untuk melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusi bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan dan menyebarluaskan keanggota komunitas yang lain. seorang pustakawan dituntut tidak hanyamampu mengolah informasi, tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill berkomunikasi yang baik.
4. Fungsi perpustakaan umum sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsi di atas perpustakaan umum tidak
dapat berjalan sendiri tanpa ada dukungan dari berbagai pihak, baik
masyarakat umum maupun pemerintah daerah setempat, hal ini sesuai dengan
amanat undang-undang Perpustakaan Nomor : 43 Tahun 2007 Pasal 8 huruf a
s/d f yang berbunyi sebagai berikut :
Pemerintah Propinsi dan Pemerintah kabupaten/kota berkewajiban:
b) Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing
c) Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat
d) Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan Perpustakaan
e) Memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah dan f) Menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum
daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.
Dari uraian di atas kita ketahui bahwa peran pemerintah daerah sangat besar
terhadap perkembangan perpustakaan umum di daerahnya, selain adanya dukungan
yang kuat dari masyarakatnya. Hal inilah kiranya yang dapat mendorong perlunya
pemikiran oleh masyarakat dan Pemerintah kota untuk dikembangkan, agar
perpustakaan umum berkembang sesuai dengan standar Perpustakaan Nasional, yang
akhirnya perpustakaan umum dapat berkiprah sebagai wahana pembelajaran
sepanjang hayat yang mampu mengembangkan potensi masyarakat serta mampu
sebagai pusat pelestarian kekayaan budaya bangsa.
2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum berada di tiga tingkatan pemerintahan yakni (1)
perpustakaan umum kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, (2) perpustakaan umum
kecamatan baru sebagian kecil, sekitar 33 unit, (3) perpustakaan umum
desa/kelurahan. Perpustakaan tersebut milik pemerintah daerah dan dikelola oleh
pemerintah daerah yang bersangkutan. Sumber dana pembiayaan dari dana umum,
yang berasal dari masyarakat, (4) Taman bacaan, rumah baca, pondok baca dan
sebagainya, baik yang diselengarakan oleh masyarakat mampu perorangan.
Adapun tugas dari perpustakaan umum adalah:
1. Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan tingkatan pendidikan dan latar belakang suku, agama dan
kebudayaan
2. Memberikan pelayanan berupa informasi
3. Memberikan bimbingan belajar melalui koleksi yang dimiliki oleh
4. Memberikan pelayanan berupa rekreasi, yaitu sebagai tempat rekreasi
bacaan.
5. Melestarikan koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tersebut.
6. Menyediakan berbagai macam informasi yang dapat digunakan sebagai
tempat penelitian.
2.1.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum
Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan dan koordinasi, perpustakaan
umum harus melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta
pengaturan hubungan antara bagian-bagian yang ada di perpustakaan. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Soeatminah (1992; 54) bahwa :
“Setiap perpustakaan perlu diatur dan ditata dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Pengetahuan tentang seluk beluk susunan, pelaksanaan, dan teknik kepustakawanan disebut organisasi dan administrasi perpustakaan”.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2003; 167) kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum :
“Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perpusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga, dan pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien”.
Teori tentang struktur organisasi dewasa ini oleh para peneliti dapat dijadikan
panduan dalam menyusun struktur organisasi perpustakaan secara baik, salah satunya
yang dikemukakan oleh T. Hani Handoko (2003; 169) bahwa :
“Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi”.
Pendapat lain tentang struktur organisasi dikemukakan oleh Mauled Mulyono
kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, dan pola
tingkah laku yang muncul dan terjadi didalam praktek penyelenggaraan organisasi
dan manajemen”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, diperoleh gambaran bahwa struktur
organisasi perpustakaan umum berguna untuk memperlihatkan pembagian kerja
antara pimpinan dan bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kerangka dan susunan
perwujudan pola hubungan-hubungan antara fungsi, bagian, kedudukan, wewenang
tugas, dan tanggung jawab setiap bagian.
Perpustakaan umum sebagai salah satu unit lembaga tehnis daerah
kabupaten/kota, merupakan wadah penyedia sumber informasi pada satuan
kabupaten/kota. Struktur organisasi perpustakaan secara makro akan
menggambarkan kedudukan perpustakaan pada organisasi pemerintahan
kabupaten/kota, sehingga kegiatan kerja sebuah perpustakaan umum tidak diatur
semata-mata untuk kepentingan perpustakaan umum itu sendiri, namun juga untuk
mendukung rencana kerja lembaga induk dari perpustakaan umum.
Yusuf (1996; 37) menyatakan bahwa :
“Perpustakaan umum di Indonesia diselenggarakan oleh pemerintah (Depdagri) dengan jajarannya yaitu Pemda Tk. II (Kabupaten/Kota), kecamatan dan kelurahan,bekerjasama dengan masyarakat sebagai mitra kerja dalam pelaksanaannya. Selain itu, berdasarkan SK Mendagri nomor 56 tahun 1992 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja perpustakaan umum ditetapkan bahwa, perpustakaan umum diselenggarakan Pemda Dati II dan kecamatan sebagai cabangnya”.
Struktur organisasi perpustakaan umum di Indonesia dapat dilihat pada
Gambar - 1 : Struktur Organisasi Perpustakaan Umum
Sumber : Yusuf (1996; 38)
Dari uraian dan skema di atas, dapat disimpulkan bahwa organis2asi
perpustakaan secara luas membutuhkan wadah dan diorganisasikan secara baik agar
berjalan dengan teratur. Dengan demikian perpustakaan umum membentuk struktur
organisasi yang seimbang dan sesuai dengan perencanaan operasional kerja.
Selain struktur organisasi makro yang menjelaskan kedudukan perpustakaan
pada struktur organisasi kabupaten/kota, perpustakaan umum memiliki struktur
organisasi mikro yang menunjukkan pengelompokan pekerjaan dan pembagian tugas
yang dilaksanakan perpustakaan umum.Sebagaimana dikemukakan oleh Sutarno
(2006; 56–57) bahwa: “Struktur organisasi tersebut dapat mewadahi dan menampung
seluruh aktivitas perpustakaan dalam menjalankan misi dan mewujudkan visinya”.
Pengertian struktur organisasi mikro menurut Depdikbud Proyek
Pengembangan Perpustakaan (1986; 9) adalah :
Menurut Siregar, Belling (2002; 2) struktur organisasi mikro sebuah
perpustaakaan diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan teknis, terdiri dari :
a. Pembinaan/pengembangan koleksi.
b. Katalogisasi dan klasifikasi (pengolahan).
c. Pemeliharaan.
2. Pelayanan pengguna, terdiri dari :
a. Pelayanan sirkulasi
b. Pelayanan berkala
c. Pelayanan referensi
d. Penelusuran informasi
e. Bimbingan pengguna
f. Pelayanan audio visual
g. Pelayanan anak
3. Pelayanan administrasi.
a. Umum dan perlengkapan
b. Kepegawaian
c. Keuangan
Bagian-bagian dalam struktur organisasi mikro perpustakaan umum dalam pelaksanaan kegiatan/aktifitas pelayananan pengguna perpustakaan, saling berhubungan satu dengan lainnya.
2.2Perangkat Lunak Aplikasi Perpustakaan
Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan
secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi
yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat
publik perpustakaan umum kota medan adalah perangkat lunak browser atau
penjelajah situs web antara lain sebagai berikut :
1. Mozilla Firefox
2. Internet Explorer
3. Opera
4. Google Chrome
5. Safari
6. Maxthon
7. dll
Dari berbagai jenis perangkat lunak penjelalah situs web tersebut yang manapun
boleh digunakan asal sesuai dengan spesifikasi komputer dan perangkat lunak
tersebut telah telah terinstal dengan baik pada sistem computer
2.3Katalog Perpustakaan
2.3.1 Pengertian Katalog Perpustakaan
Katalog Publik atau sering dikatakan OPAC adalah bentuk penyempurnaan
secara teknologi dari jenis-jenis katalog terdahulu yang ada di setiap
perpustakaan.Secara global katalog adalah pengorganisasian koleksi bahan pustaka di
perpustakaan yang biasanya ada dalam bentuk buku,kartu dan database elektronik
Menurut Gates dalam Hasugian (2001; 1) :
“Katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang sistematis dari buku
atau bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan dengan informasi
deskriptif mengenai pengarang, judul, buku, tahun terbit, bentuk fisik,
Menurut Horgan (1994; 1) menyatakan bahwa :
“OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan satu sisi masukan (input) yang menggabungkan pembuatan file yang tercantum dan indeks. Pengguna dapat menggunakan OPAC untuk menjawab permintaan atau pertanyaan tertentu dan menjadi salah satu sarana atau alat bantu untuk menelusuri informasi di perpustakaan yang menggunakan sistem komputer yang terpasang jaringan LAN (Local Area Network)”.
Menurut Feather (1997; 330) menyatakan bahwa:
“OPAC adalah suatu pangkatan data dengan cantuman bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu. OPAC menawarkan akses secara online ke koleksi perpustakaan mealui terminal komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subyek, kata kunci, dan sebagainya. Misalnya Giant ingin mencari buku tentang metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dia tidak perlu repot-repot mencari satu per satu buku di rak yang belum tentu dapat ditemukan, tetapi dengan OPAC, dia hanya perlu menuliskan nama pengarangnya yaitu W.Lawrence Neuman atau judul bukunya Social Reserach Methods (Qualitative and Quantitative Approaches)”.
Jadi, Secara umum OPAC adalah sistem temu kembali informasi berbasis
komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusur koleksi suatu
perpustakaan atau informasi lainnya yang berhubungan dengan bahan pustaka pada
perpustakaan tersebut.
2.3.2 Sejarah Perkembangan OPAC
OPAC mempunyai sejarah yang panjang oleh karena itu sejarah
perkembangannya dibagi menjadi 5 bagian besar pada tahun-tahun tertentu yaitu
sebagai berikut:
1. Pada Tahun 1960 dan Awal Tahun 1970
masih jauh dari kenyataan. Pada awal 1970-an, sejumlah perpustakaan mulai menggunakan sistem komputer induk untuk mengembangkan sistem lokal. Sistem lokal ini didesain dan dirancang oleh staf dari pusat komputer.
2. Pada Pertengahan Tahun 1970-an
Pada masa tersebut, komputer mulai menggunakan proses pengawasan sirkulasi di perpustakaan. Sistem komputer digunakan untuk tujuan pengumpulan data, khususnya pencatatan peminjaman. COM (Computer Output on Microfilm) menjadi metode yang terkenal digunakan untuk menghasilkan katalog. Perkembangan teknologi komunikasi masa kini juga ditandai dengan munculnya sistem kerjasama pengatalogan dan pemanfaatan bersama diberbagai perpustakaan. Misalnya, di Inggris LASER (London and South Eastern Library Region), dan di Amerika Utara OCLC (Ohio Collehe Library Centre). Sistem kerjasama ini menghasilkan cantuman kalatog pada komputer untuk sejumlah pepustakaan yang berpartisipasi, baik dalam bentuk COM atau kartu katalog.
3. Pada Akhir Tahun 1970-an dan Awal tahun 1980-an
Pengenalan komputer mikro (microcomputer) di era ini, mendorong berbagai perpustakaan semakin mandiri untuk menggunakan fasilitas komputer yang diperoleh dari perusahaan sebagai pelanggannya dan pengembangan serta perancangan sistem sendiri (in-house system). Penggunaan komputer mikro menjadi terkenal karena menyediakan fasilitas untuk melakukan akses secara terpasang (online) terhadap berbagai simpanan (file) dalam sistem sirkulasi. Sistem komputer yang digunakan pada masa itu di perpustakaan mampu menelusuri cantuman bibiliografi secara online, sehingga sistem itu disebut sebagai sistem OPAC. Munculnya sistem OPAC di sejumlah perpustakaan tertentu, merupakan perkembangan utama yang terjadi dalam automasi perpustakaan sampai awal tahun 1980-an.
4. Pada Pertengahan Sampai Akhir Tahun 1980-an
Pada masa ini, perpustakaan menggunakan sistem OPAC makin meningkat. Mereka mulai menyediakan sistem yang terintegrasi untuk manajemen perpustakaan, mencakup modul atau sub-sistem yang berbeda, seperti pengatalogan, akuisisi, sirkulasi, pengawasan serial, layanan antar perpustakaan dan juga OPAC. Banyak perpusatkaan yang menyediakan anggaran khusus untuk pengembangan sistem OPAC. Misalnya, tahun 1985 The Britih Library Reserach and Development menyediakan anggaran sejumlah 317.395 found untuk setiap proyek penelitian sistem OPAC.
Pada tahun 1990-an, terlihat perubahan besar pada sitem manajemen perpustakaan dengan menawarkn kecenderungan dari sistem milik sendri (proprietary systems) bergerak ke arah sistem terbuka. Sejumlah permasalahan yang ditemui pada pengoperasian sistem di masa sebelumnya diinvetarisir dan ditemukan bahwa sejumlah besar sistem yang ada diperpustakaan pada thaun 1980-an hanya bisa dijalankan pada perangkat keras (hardware) seperti DOBIS/LIBID, Geac, LIBERTAS dan URICA.
2.3.3. Tujuan dan Fungsi OPAC
Tentunya OPAC dibuat memiliki tujuan dan fungsi yang lebih rinci selain dari
memaksimalkan pelayanan dalam perpustakaan sehingga lebih cepat dalam pencarian
informasi tentang bahan pustaka di perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991; 316) tujuan katalog ialah :
1.Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan: a. Pengarang
b. Judulnya, atau c. Subjeknya
2.Menunjukkan sebuah buku yang dimiliki oleh perpustakaan d. Oleh pengarang tertentu
e. Berdasarkan subjek tertentu,atau f. Dalam jenis literature tertentu 3.Membantu dalam pemilihan buku
g. Berdasarkan edisi,atau
h. Berdasarkan karakternya (sastra ataukah topik)
Pernyataan Sulistyo diatas menjelaskan bahwa segala jenis katalog sangat
berguna dalam membantu penelusuran informasi tentang bahan pustaka pada
perpustakaan baik melalui pengarang,judul,maupun subjeknya. Katalog juga
mempunyai tujuan untuk mengetahui daftar bahan pustaka yang telah dimiliki oleh
perpustakaan. Selain itu katalog juga membantu dalam pemilihan bahan pustaka baik
berdasarkan edisi ataupun karakternya yang tentunya sesuai dengan kebutuhan
informasi pencarinya.
Menurut Yusuf (1995; 76) fungsi katalog secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan menggunakan lambang-lambang angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil (Call Number)
tempat khusus di perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri atau informasi yang dibutuhkan.
3. Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya mengetahui salah satu daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.
Berdasarkan ketiga fungsi katalog menurut Yusuf diatas dapat di simpulkan
katalog sangat berfungsi bagi pengguna maupun pustakawan dalam mencari
informasi atau membantu dalam pelaksanaan tugas pelayanan perpustakaan seperti
menjadi sitem temu balik informasi bahan pustaka baik status maupun letaknya di
perpustakaan.
2.3.4. Unsur-Unsur Katalog Publik Online (OPAC)
Menurut Yusuf (1995; 75) Katalog adalah daftar buku atau media lain dengan
segala keterangan kelengkapan (data bibliografis) buku atau media yang didaftarnya.
Sebagai alat bantu penelusuran informasi bibliografi, katalog secara lengkap memuat
seluruh keterangan kondisi fisik buku sehingga isi yang dibahas dalam buku itu bisa
diketahui dengan jelas. Di perpustakaan, Katalog adalah daftar sistematis dari
sejumlah buku atau bahan lain yang ada di perpustakaan dengan dilengkapi
keterangan judul, pengarang, edisi, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, penampilan
fisik, bidang subjek, ciri-ciri khusus, dan tempat buku atau bahan tersebut disimpan.
Unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam memuat katalog khusunya karya
monografi menurut Sulistiyo-Basuki (1991; 335) antara lain adalah :
1. Daerah judul dan pengarang - Judul pengarang
- Judul sejajar,judul lain,atau anak judul, (yang terdiri atas judul tambahan atau keterangan judul)
- Pernyataan kepengarangan 2. Daerah edisi
- Pernyataan edisi
- Pernyataan keperngarangan sehubungan dengan edisi 3. Daerah Impresum
- Tempat terbit atau tempat cetak
- Nama penerbit atau nama percetakan atau pencetak - Tahun terbit atau tahun pencetakan
- Jumlah halaman dan/atau jumlah jilid - Pernyataan ilustrasi
- Ukuran
- Lampiran dan tambahan 5. Daerah serin
- Pernyataan seri
- Pernyataan anak seri (Sub Seri) - Nomor seri
- Seri disertasi
- Standart internasional terbitan berseri 6. Daerah catatan
7. Daerah ISBN dan harga
Berdasarkan unsur-unsur diatas penggunan dapat menelusur informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan diadakannya katalog. Secara umum pengguna dapat menelusur informasi dengan beberapa pilihan pencarian misalnya dengan menggunakan nama pengarang, judul buku, subjek dan lainnya.
2.3.5. Katalog Publik Online (OPAC) Sebagai Sarana Temu Kembali Informasi akan benar-benar bermanfaat bagi penggunanya apabila dapat
dengan mudah ditemukan dengan cepat pada saat yang tepat, oleh, atau untuk orang
yang tepat. Perpustakaan menyediakan berbagai sarana temu kembali informasi
seperti katalog baik dalam bentuk kartu, katalog tercetak berupa buku, Katalog Publik
Online (OPAC), dan beberapa aplikasi CD-ROM. Katalog merupakan keterangan
singkat atau wakil dari suatu dokumen, demikian pula katalog elektronis dari sistem
perpustakaan yang terotomasi seperti Katalog Publik Online (OPAC), yaitu suatu
pangkalan data koleksi perpustakaan tertentu. Katalog Publik Online (OPAC)
menyediakan akses secara online tentang koleksi perpustakaan melalui terminal
komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subjek,
kata kunci sebagaimana biasa dilakukan pada katalog normal. Melalui OPAC,
pengguna akan bisa mengetahui seberapa banyak judul,subjek, eksemplar, dan
sebagainya dari koleksi suatu perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1992; 132) tentang OPAC bahwa: “Temu balik
informasi merupakan istilah generik yang mengacu pada temu balik dokumen atau
Menurut Guincat (1983; 101) :
“Temu balik informasi meliputi sejumlah kegiatan yang mempunyai tujuan menyediakan informasi bagi pengguna sebagai jawaban atas pencarian atau penelusuran berdasarkan informasi yang menjadi kebutuhannya”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan temu
balik adalah untuk menampilkan informasi yang telah di input sebelumnya dan
tersimpan datanya pada pangkalan data dan ditelusur dengan sarana penelurusan
informasi.Saat ini perpustakaan sangat mengandalkan sistemasi Katalog Publik
Online (OPAC) dalam temu balik bahan pustaka karena sangat dinikmati dan
memudahkan pengguna dalam pencarianya akan informasi bahan pustaka.
2.4Perangkat Keras
Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan
dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan
dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk
perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Perangkat keras yang harus ada antara lain:
a. Monitor
b. Motherboard
c. RAM
d. Hard Disk
e. Kartu Suara
f. Mouse
Perangkat keras tersebut harus telah siap digunakan dalam arti semua komponen
telah terinstal dengan baik dan bisa digunakan.
2.5Sistem Operasi
Sistem operasi (operating system) adalah seperangkat program yang
mengelola sumber daya perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan
layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang
paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem
operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka,
kecuali program aplikasi booting dan contoh sistem operasi adalah :
1.Windows XP, 7, 8
2.Ubuntu
3.Linux
4.MAC
5.Dll
2.6Jaringan Internet
Jaringan internet adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain
pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan
komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti
dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan
bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan
jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu
jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai
Komputer dapat tersambung ke internet dengan banyak cara, mulai dengan
menggunakan hardware WLAN PCI Card, WLAN PC Card, USB Modem, Kabel
UTP. Internet pun bisa diakses setelah semua komponen tersambung dengan baik,
berikut gambaran bagaimana setiap komputer mengakses internet: