• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT DALAM D (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT DALAM D (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

23 SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT DALAM DENGAN METODE

BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2010

Agustinus Prasetyo Mahardika

Abstrak

Kurang tahunya seseorang dalam menyadari gejala-gejala penyakit dalam yang menyerang organ vital manusia karena tidak adanya waktu untuk konsultasi langsung kepada dokter spesaialis penyakit dalam, akan membuat seseorang semakin tidak mengetahui kesehatannya sendiri.

System pakar mendeteksi penyakit dalam ini adalah alat bantu dalam mendeteksi gangguan yang ada pada organ jantung, ginjal, dan liver pada manusia, yang dibuat menggunakan Visual Basic 2010. Metode yang digunakan adalah metode backward chaining, yaitu dengan cara diawali dari tujuan yang kemudian akan dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk dijadikan kesimpulan.

Manfaat dari sistem pakar mendeteksi penyakit dalam ini untuk membantu seseorang yang kurang punya waktu luang untuk konsultasi kepada dokter spesialis penyakit dalamsecara langsung. Dengan program ini diharapkan dapat membantu orang untuk mendeteksi penyakit dalam, khususnya jantung, ginjal, dan liver.

(2)

24 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA DENGAN

METODE FORWARD CHAINING

Agustinus Prasetyo Mahardika

Abstract

Less him realize someone in disease symptoms in humans that attacks vital organs due to lack of time for consultation directly to a specialist in internal medicine, will make a person less able to control their own health.

An expert system to detect the disease in this is an invaluable tool in detecting disturbances in cardiac, renal, and liver in humans, created using Visual Basic 2010. The method used is the backward chaining method, that is by starting from the goals which will then be sought rules that have to be objective conclusions.

Benefits of an expert system to detect the disease in this to help someone less had time to consult a specialist in internal medicine doctor directly. With this program expected to help people to detect diseases, especially heart, kidneys, and liver.

Keywords: Expert systems, Backward Chaining, Kidney, Heart, Liver, Visual Basic 2010

PENDAHULUAN

Banyaknya ketidaksadaran

seseorang akan gejala-gejala penyakit yang dirasakan, sering dianggap enteng dan menilai bahwa gejala-gejala yang dialami adalah gejala penyakit biasa yang tidak

berakibat fatal. Khususnya penyakit

jantung, ginjal, dan liver yang kurang

dipahami kebanyakan orang tentang

berbagai gejalanya. Karena kesibukan yang menyita waktu hingga kurangnya

konsultasi kepada dokter, membuat

seseorang semakin acuh terhadap gejala-gejala yang dialaminya. Padahal dokter-dokter juga menyarankan untuk kontrol secara rutin demi kesehatan badan. Karena gejala dari beberapa penyakit yang berbahaya itu juga terasa seperti gejala-gejala penyakit umum yang tidak begitu berbahaya.

Penggunaan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat. Dengan teknologi informasi dinilai membantu

berbagai praktisi di segala bidang. Karena

dapat menyimpan data hingga

mengolahnya menjadi suatu hasil yang diinginkan pembuatnya.

Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan

kecerdasan buatan atau Artificial

Intelligence (AI). AI adalah suatu studi

kasus dimana tujuannya adalah membuat komputer dapat berpikir dan bertindak seperti manusia.

Perkembangan AI merupakan

terobosan baru dalam dunia komputer. banyak implementasi AI dalam segala bidang. Seperti Decission Support System (Sistem Pendukung Keputusan), Robotic,

Natural Language (Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Saraf), dan lain-lain.

Salah satu contohnya adalah sistem pakar. Sistem pakar dibuat berdasarkan dari pemikiran atau ilmu dari berbagai orang yang sudah menjadi pakar atau

(3)

25

membantu mereka dalam memecahkan masalah di bidangnya secara tak langsung. Tujuan dari sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran mansia, tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari sistem pakar. Diantaranya adalah dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan tertentu, penghematan waktu dalam menyelesaikan

masalah, pengetahuan pakar dapat

didokumentasikan tanpa ada batas waktu, dan sebagainya.

Dari masalah yang telah dibahas tersebut, dapat diperoleh rumusan masalah

yaitu bagaimana cara membantu

mengunformasikan kepada seseorang yang kurang mempunyai waktu untuk konsultasi kepada dokter guna mendeteki penyakit dalam?

Tujuannya agar terciptanya sebuah sistem pakar untuk mendeteksi penyakit

dalam sehingga dapat membantu

memberikan informasi pada masyarakat yang kurang mempunyai waktu untuk konsultasi kepada dokter spesialis penyakit

dalam untuk mendiagnosa gangguan

jantung, ginjal, dan liver.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data yang diperlukan dalam laporan tugas akhir adalah sebagai berikut:

1. Sumber data

 Data primer : data yang diperoleh

dengan mengadakan wawancara

secara langsung dengan pasien

RSUD Kota Semarang agar

mendapatkan informasi yang akurat.

 Data sekunder : data yang diperoleh

secara tidak langsung dan didapat melalui studi pustaka.

2. Metode pengumpulan data

 Wawancara : teknik pengumpulan

data dengan cara tanya jawab kepada pasien yang bersangkutan dengan sistem yang akan dibuat, lalu

melakukan pencatatan serta meminta penjelasan secara mendetail.

 Observasi : teknik pengumpulan data

dengan jalan pengamatan secara langsung kondisi di lokasi-lokasi obyek yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

 Studi pustaka : teknik pengumpulan

data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang ada kaitannya dengan sistem yang akan dibuat.

3. Metode pengembangan sistem

Dalam mengembangkan sistem ini, penulis menggunakan model waterfall. Berikut ini adalah gambar skema

waterfall:

Gambar 1.1 Skema Waterfall Gambar diatas adalah tahapan umum dari model proses waterfall. Akan tetapi Roger S. Pressman memecah model ini menjadi enam tahapan meskipunsecara garis besar sama dengan

tahapan-tahapan model waterfall pada

umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan yang dilakukan didalam model ini (Pressman, 2001): 1. System / Information Engineering

and Modeling. Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan

diaplikasikan kedalam bentuk

(4)

26

mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen

yang lain seperti hardware,

database, dan sebagainya. Tahap ini

sering disebut dengan Project

Definition.

2. software requirments analysis.

Proses pencarian kebutuhan

diintensifkan dan difokuskan pada

software. Untuk mengetahui sifat

dari program yang akan dibuat, maka

para software engineer harus

mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan sebagainya.

3. Design. Proses ini digunakan untuk

mengubah kebutuhan-kebutuhan

diatas menjadi representasi kedalam

bentuk perancangan software

sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.

4. Coding. Untuk dapat dimengerti oleh

mesin, dalam hal ini adalah

komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu kealam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan tahap implementasi dari tahap design yang secara teknis

nantinya dikerjakan oleh

programmer.

5. testing / Verification. Sesuatu yang

dibuat haruslah diujicobakan.

Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. 6. Maintenance. Pemeliharaan suatu

software diperlukan, termasuk di

dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak

selamanya seperti itu. Ketika

dijalankan mungkin saja masih ada

error kecil yang tidak ditemukan

sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada

software tersebut. Pengembangan

diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan

Sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat

software dan hardware yang sepenuhnya

bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia disebut kecerdasan buatan atau

Artificial Intelligence (AI). Dengan demikian diharapkan komputer dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai masalah yang rumit. Program cerdas akan bersifat serupa dengan yang dilakukan manusia apabila menghadapi persoalan sama, tapi program tidak harus berfikir seperti manusia, namun hanya bersikap seperti apa yang dipikirkan oleh manusia (Sadeli, 2009).

Sistem Pakar

Sistem pakar dibuat berdasarkan dari pemikiran atau ilmu dari berbagai orang yang sudah menjadi pakar atau

spesialis dari suatu masalah untuk

membantu mereka dalam memecahkan

masalah dibidangnya secara tidak

langsung. Sebuah sistem pakar harus dapat menimbulkan suatu dialog dan umumnya setelah diberikan suatu jawaban, sistem pakar dapat memberikan suatu nasihat maupun solusi. Sistem pakar dapat

menyimpan dan mengumpulkan

pengetahuan seorang pakar atau beberapa pakar ke dalam komputer. pengetahuan tersebut kemudian digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan. Tujuan sistem pakar bukan untuk menggantikan peran seorang ahli atau pakar, tetapi untuk

memasyarakatkan pengetahuan dan

(5)

27

Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge (pengetahuan) yang khusus untuk menyelesaikan masalah tingkat manusia. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya.

Kategori Sistem Pakar

Ada beberapa kategori

pengembangan sistem pakar, antara lain (Sadeli, 2009):

1. Kontrol. Contoh pengembangan

banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, dimana dengan

kemampuan sistem pakar dapat

dilakukan kontrol terhadap cara

pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien yang sakit.

2. Desain. Contoh sistem pakar di bidang

ini adalah PEACE yang dibuat oleh Dincbas pada tahun 1980 untuk

membantu desain pengembangan

sirkuit elektronik.

3. Diagnosis. Pengembangan sistem

pakar terbesar adalah di bidan diagnosis, seperti diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan mesin kendaraan

bermotor, diagnosis kerusakan

komponen komputer, dan lain-lain.

4. Instruksi. Instruksi merupakan

pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana

sistem pakar dapat memberikan

instruksi dan pengajaran tertentu terhadap suatu topik permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi, dan lain-lain.

5. Interpretasi. Sistem pakar yang

dikembangkan dalam bidang

interpretasi melakukan proses

pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan suara

kemudian menganalisanya dan

membuat suatu rekomendasi

berdasarkan rekaman tersebut.

6. Monitor. Sistem pakar bidang ini ada

banyak digunakan militer, yaitu

menggunakan sensor radar kemudian

menganalisisnya dan menentukan

posisi objek berdasarkan posisi radar tersebut.

7. Perencanaan. Perencanaan banyak

digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek, dimana sistem pakar dalam membuat perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya, dan waktu sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan lebih optimal.

8. Prediksi. Sistem pakar ini mampu

memprediksi kejadian masa

mendatang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut,

misalnya memprediksi tingkat

kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Programini dibuat pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT.

9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi

mengidentifikasikan pilihan terbaik

dari beberapa daftar pilihan

kemungkinan solusi. Biasanya sistem

mengidentifikasikan permasalahan

secara spesifik, kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang paling mendekati kebenaran.

10.Simulasi. Sistem ini memproses

operasi beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkannya dalam

bentuk simulasi. Contoh adalah

program PLANT yang sudah

(6)

28

mampu menganalisis hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca.

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language

(UML) adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Graddy Booch, James Rumbaugh dan Ivan Jacobson. UML terdiri dari serangkaian diagram memungkinkan bagi sistem analis untuk

membuat cetak biru sistem yang

komprehensif kepada klien, programmer, dan tiap orang yang terlibat dalam proses pengembangan tersebut (Munawar, 2005).

Menurut Pudjo dan Herlawati

(2011), UML (Unified Modeling

Language) berarti bahasa pemodelan

standar. UML bukan hanya sekedar

diagram, tetapi juga menceritakan

konteksnya.

Backward Chaining

Backward chaining merupakan

proses perunutan yang arahnya kebalikan dari runut maju. Proses penalaran runut balik dimulai dengan tujuan (goal) kemudian merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke goal tersebut,

mencari bukti-bukti bahwa itu

diaplikasikan ketika tujuan atau hipotesis yang dipilih itu sebagai titik awal penyelesaian masalah. Disebut juga

goal-driven search (Hartati, 2008).

Penyakit Dalam Jantung

Jantung merupakan organ tubuh bagian dalam yang berfungsi memompa darah keseluruhn organ tubuh lainnya secara merata dan menyeluruh tanpa ada sensor atau bergerak secara spontan (Bakri, 2007).

Jantung hampir sepenuhnya

diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium yang tertempel

pada diafragma. Lapisan pertama

menempel erat pada jantung, sedangkan

lapisan luarnya lebih longgar dan berair untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung (Sutikno, 2007)

Ginjal

Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran dari

darah dan membuangnya bersam

dengan air dalam bentuk urin. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan di kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas ginjal (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal, juga disebut

suprarenal. Sebagian dari bagian atas

ginjal dilindungi oleh iga kesebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh

dua lapisan lemak, yaitu lemak

perirenal dan lemak pararenal yang

membantu meredam gincangan

(Suhardjono, 2007).

Liver

Hati (liver) merupakan salah satu organ yang sangat penting perannya dalam mengatur metabolisme tubuh, yaitu dalam proses anabolisme atau sintesis bahan-bahan yang penting

untuk kehidupan manusia seperti

sintesis protein dan pembentukan

glukosa (Akbar, 2009).

Hati adalah organ yang sangat

bertanggung jawab dalam

melaksanakan proses metabolisme obat terutama obat-obatan yang diberikan secara oral (Tendean, 2007).

ANALISA DAN PERANCANGAN

Penyakit dalam adalah penyakit yang kemungkinan ada pada setiap orang.

Terbatasnya pengetahuan seseorang

mengenai penyakit dalam membuat

seseorang kadang merehmehkan gejala-gejala penyakit yang terjadi. Pada saat ini

untuk mengetahui penyakit dalam

(7)

29

seorang pakar, dengan mengisi sejumlah

quistionare. Dari situ dapat diketahui

permasalahan yang ada adalah

membangun sistem pendeteksi penyakit dalam yang berbasiskan sistem pakar, yang dapat digunakan untuk mendeteksi jenis penyakit dalam seseorang secara mandiri sehingga seseorang mempuyai referensi

mengenai gambaran penyakit dalam

dengan gejala-gejala yang dialaminya.

Perancangan Metode Backward Chaining

Metode ini digunakan untuk

melakukan pencarian penyakit dan

kesimpulan dengan cara mencocokkan fakta yang mendukung dari suatu penyakit.

Jika fakta yang mendukung tidak

memenuhi total fakta, maka penyakit akan bernilai false. Pencarian ini akan diulangi ke penyakit selanjutnya dengan fakta yang bernilai sama hingga nantinya menemukan jalan buntu (semua penyakit bernilai false atau sama). Ketika penyakit bernilai sama (false atau true), sistem hanya akan mengambil penyakit dari baris terakhir pada tabel hasil diagnosa. Karena sistem ini hanya memberikan informasi tentang

kemungkinan penyakit yang diderita

melalui gejala-gajala yang dipilih dalam sistem.

Use Case Diagram

Konsultasi Bantuan Tambah Aturan Menu Utama

Gambar 1.Use Case Diagram

Class Diagram

Gambar 2.Class Diagram

Sequence Diagram

: User Menu Utama Konsultasi Kesimpulan Bantuan

Mendapat Kesimpulan

Tampilan Form Menu Utama

: Pakar : frmLogin : login Input username dan password( )

validasi( ) get_data( )

selesai( )

(8)

30 : Pakar : Login : Tambah Aturan : Aturan : Ubah_Password : Password Baru

Tampilan Form Tambah Aturan Input password Login

Pilih Menu tambah Aturan

Input Gejala, Penyakit, dan Aturan

Meny impan Input Password Baru

Menyimpan

Gambar 4.Sequence Diagram Pakar

Activity Diagram

Memilih Menu

Memilih Konsultasi

Menu Utama

Form Konsultasi Tidak

Tampil Form Konsultasi Ya

Form Bantuan

Tampil Form Kesimpulan Tidak

Ya

Sistem User

Gambar 5.Activity Diagram User

Login

Memilih Menu Ya

Menu Utama

Tidak

Menu Tambah Aturan

Input gejala, penyakit, dan aturan

Ya Tidak

Menu Bantuan

Ubah Password Sistem Pakar

Gambar 6.Activity Diagram Pakar

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Gambar 7. Implementasi Form Menu Utama

Gambar 8. Implementasi Form Ubah Password

(9)

31

Gambar 10. Implementasi Form Cek Ginjal

Gambar 11. Implementasi Form Cek Liver

Gambar 12. Implementasi Form Kesimpulan

Gambar 13. Implementasi Form Bantuan

(10)

32

Gambar 15. Implementasi Form Tambah Aturan Ginjal

Gambar 16. Implementasi Form Aturan Liver

Hasil pengujian White Box

Untuk pengujian menggunakan metode

white box adalah pengujian berbasis path.

Dengan menggunakan basis path ini

memungkinkan desainer test case

mengukur kompleksitas logis dari desain prosedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapakan basis set dari setiap jalur eksekusi.

Bagan Alir

Gambar 17. Bagan Alir Proses Diagnosa

(11)

33

a. Grafik Alir

Gambar 18. Grafik Alir Proses Diagnosa

b. Kompleksitas siklomastis (pengukuran

kuantitatif kompleksitas logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan :

E = Jumlah Edge grafik alir N = Jumlah Simpul grafik alir

Sehingga kompleksitas Siklomatisnya V(G) = 10 – 8 + 2 = 4

c. Basis Set yang dihasilkan

1 – 2 – 3 – 8 1 – 2 – 4 – 5 – 8 1 – 2 – 4 – 6 – 7 – 8 1 – 2 – 4 – 6 – 8

Hasil Pengujian Black Box

Uji balack box ini dilakukan pada program menu utama dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan hasil sebagai berikut :

Table 1. Hasil Pengujian Black Box

Pemeliharaan Program

Pada saat program digunakan oleh pengguna (user), mungkin ditemukan error

ketika dijalankan. Oleh karena itu

diperlukan pemeliharaan terhadap

program. Pemeliharaan terhadap program yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Bila terjadi error ketika menjalankan

program, maka pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan mengulangi

menjalankan program dan

menggunakan komputer dengan

spesifikasi yang direkomendasikan.

2. Melakukan desain ulang tiap bulan

sekali agar tampilan tidak terlihat penuh.

3. Melakukan back up ke media

penyimpanan luar yang lain untuk menjaga data program misalnya dengan melakukan penggandaan dalam CD atau flashdisk.

KESIMPULAN 1

2

4

6

8

3

5

7

(12)

34

Dari hasil pembahasan dapat

diperoleh kesimpulan bahwa dengan sistem pakar ini mampu memberikan informasi tentang kemungkinan penyakit dalam yang diderita melalui gejala-gejala yang dipilih dalam sistem. Saran yang

dianjurkan adalah tetap melakukan

pemeriksaan ke dokter agar lebih jelas tentang apa yang diderita melalui gejala-gejala yang dirasakan. Dan untuk sistem ini sendiri harus di maintenance setiap bulan sekali agar tetap berjalan dengan lancar tanpa kesalahan atau error.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Nurul, Kelainan Hati dan

Kehamilan, Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2009

Bakri, Syakib, Radiologi Jantung, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007

Hartati, Sri, Sistem Pakar &

Pengembangannya, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2008

Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta, 2008

Pudjo Widodo, Prabowo dan Herlawati,

2011, Menggunakan UML,

Informatika, Bandung

Sadeli, Muhammad, 2009, Membuat

Sistem Pakar Sederhana

Menggunakan Visual Basic, Andi

Offset, Yogyakarta

Sutikno, 2007, Pemeriksaan Sistem

Kardiovaskular dengan Radioisotop, Balai Penerbit FKUI,

Jakarta

Tendean, Nelly Wenas, 2007, Kelainan

Hati Akibat Obat, Balai Penerbit

Gambar

Gambar 1.1 Skema Waterfallumumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan yang dilakukan Roger S
Gambar 2.Class Diagram
Gambar 4.Sequence Diagram Pakar
Gambar 12. Implementasi Form Kesimpulan
+3

Referensi

Dokumen terkait

“Exploring The Abstract Typology In One Selected Volume Of Indonesian Journal Of Applied Linguistics (IJAL) ”. 1.8.2 The Place and Time of

 Penenetuan Ketengikan minyak dengan cara Metode titrasi Iodometri yaitu dengan menghitung bilangan peroksida yang digunakan sebagai indikator ketengikan minyak  Ketengikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi keluarga petani sawah tadah hujan di Desa Balinuraga Tahun 2016, titik kajian luas lahan, pekerjaan

[r]

Teknik ini dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunting kain sesuai desain dan menggunakan lasercut untuk mendapatkan potongan kain yang lebih tajam seperti desain

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Karunia-Nya, sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pemerintah Diharap Komitmen Dorong PTN Menuju Kelas Dunia UNAIR NEWS – Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) sebagai anggota baru dari sebelas Perguruan

Daerah yang rentan terhadap gerakan massa/ potensi rawan bencana longsor dan menyebabkan terjadinya degradasi lahan pertanian ditemukan di daerah Purworejo bagian