• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 0907013 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 0907013 Chapter1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, perkembangan dunia usaha sudah semakin pesat dan

menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi sehingga dampak dari

semua ini menimbulkan semakin ketatnya kondisi persaingan yang terjadi antar

perusahaan, maka diperlukan berbagai perbaikan kualitas dari dalam perusahaan

untuk dapat bersaing secara wajar dan sehat dalam rangka mencapai tujuan

masing – masing perusahaan. Kualitas perusahaan yang baik harus memiliki

kinerja manajerial yang dari waktu ke waktu harus semakin baik pula. Tetapi

tidak jarang, dalam perusahaan selalu muncul masalah-masalah baik dari internal

maupun eksternal, hal ini diakibatkan karena kinerja manajerial yang mengalami

kemunduran. Oleh sebab itu, kinerja manajerial harus terkoordinasi dengan sebaik

mungkin, karena pada dasarnya kinerja manajerial sebagai tolak ukur atau standar

bagi kegiatan organisasi yang memberikan kesempatan untuk menilai dan

mengevaluasi segala aktivitas yang terjadi serta membantu untuk mencari solusi

atas masalah yang dihadapai. Begitu juga pada Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) diharapkan pengelolaannya harus lebih profesional lagi agar dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang

(2)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN pada

dasarnya bisa dibedakan menjadi dua bentuk perusahaan, yaitu BUMN yang

bertugas mencari laba (Perusahaan atau Perseroan/Persero) dan BUMN yang

memberikan layanan publik (perusahaan Umum/Perum). BUMN sebagai salah

satu pelaku utama perekonomian nasional bertujuan untuk mendukung keuangan

negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang keberadaannya saat ini

diatur dengan Undang –undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara.

BUMN sebenarnya bertujuan mencari keuntungan untuk kepentingan

negara dengan tujuan mensejahterakan rakyat. Akan tetapi, masih terdapat banyak

BUMN yang kinerjanya kurang memadai, selalu merugi, dan alasan lainnya.

Dalam menjalankan aktivitasnya, BUMN juga sering menghadapi permasalahan

yang disebabkan oleh adanya penurunan kinerja manjerial yang akan berdampak

pada tidak tercapainya tujuan. Oleh karena itu, kinerja manajerial harus

dikendalikan sebaik mungkin secara efektif dan efisien. Dengan kinerja

manajerial yang baik diharapkan dapat mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan.

Data Kementerian BUMN tahun 2006 hingga 2009 menunjukkan, dari 141

perusahaan pemerintah, hampir setiap tahun terdapat BUMN yang masih

mengalami kerugian. Berikut ini adalah daftar jumlah BUMN yang mengalami

(3)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Jumlah BUMN yang Mengalami Kerugian

Tahun Jumlah BUMN merugi

2006 38

2007 33

2008 23

2009 24

Sumber : www.viva.co.id

Pada tahun 2006, jumlah BUMN yang merugi berjumlah 38 perusahaan.

Jumlah tersebut terus berangsur berkurang dalam 4 tahun berikutnya. Tahun 2007,

jumlah BUMN rugi menurun menjadi hanya 33 perusahaan, 2008 sebanyak 23

perusahaan, dan sempat mengalami kenaikan menjadi 24 perusahaan pada tahun

2009.

Salah satu alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan

perusahaan adalah anggaran. Anggaran dapat digunakan oleh manajemen sebagai

alat untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan. Anggaran merupakan

pedoman kerja dan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Disamping

itu, anggaran juga dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat bantu untuk

mengetahui kinerja yang lebih baik dimasa mendatang. (Abriyani 2002).

Adapun anggaran dan realisasi laba bersih BUMN dari tahun 2009 hingga

(4)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2

Anggaran dan Realisasi Laba Bersih BUMN Tahun 2009-2011

Tahun Anggaran Realisasi (%)

2009 70,061 triliun 88,060 triliun 125,69%

2010 95,3 triliun 100,654 triliun 105,62%

2011 113,72 triliun 115,434 triliun 101,51%

2012 137,874 triliun 128,006 triliun 97,16%

Sumber: Kementerian BUMN, 2013

Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan realisasi pada

tahun 2009 sebesar Rp. 88,060 triliun dari target yang ditetapkan Rp. 70,061

triliun atau tercapai sebesar 125,69%. Pada tahun 2010 realisasi naik menjadi Rp.

100,654 triliun dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp.95,3 triliun atau atau

tercapai 105,62%. Pada tahun 2011 masih mengalami peningkatan realisasi yaitu

sebesar Rp. 115,434 triliun dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 113,72

triliun atau tercapai 101,51%. Namun walaupun pada tahun 2012 mengalami

penurunan realisasi sebersar Rp. 128,006 triliun dari target yang telah ditetapkan

sebesar 137,874 triliun atau tercapai 97,16%, tetapi dapat dilihat bahwa laba

bersih mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tercapainya target dan

(5)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja manajerial dalam BUMN sudah cukup baik, karena kinerja manajerial

dinilai baik ketika perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan di

awal.

Dilihat dari segi non keuangan atau kinerja manajerial BUMN terlihat

sudah banyak perbaikan menuju arah yang positif. Sebagai contoh Perusahaan

Umum Badan Urusan Logistik ( Perum Bulog). Untuk pertama kalinya, selama

kuron waktu yang lama, di tahun 2008, perum Bulog mengalami surplus Rp. 85

miliar. Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, untuk

pertama kalinya sejak terjadinya perubahan status menjadi perum, Bulog

mengalami surplus atau untung dari tahun ke tahun sebelumnya mengalami

defisit. Di 2006, Perum Bulog mengalami defisit sebesar Rp 524 miliar, dengan

efisiensi yang tinggi di tahun 2007 defisit berkurang menjadi Rp 340 miliar, kata

Mustafa di Jakarta, Kamis (8/1). Kemudian lanjutnya, dengan efisiensi yang lebih

tinggi Bulog mengalami surplus atau untung Rp 85 miliar. Menurut dia

keberhasilan tersebut merupakan bagian dari transformasi manajemen dan

kerjasama dari semua pihak. Ini kita syukuri bersama, dengan kebersamaan dan

kerjasama kantor drive dan sub-drive dari pusat hingga daerah dan para mitra ini

yang menjadi kita surplus. Ia, mengharapkan ditahun 2009, grafik surplus dapat

meningkat. Selain itu, ditahun 2008 Perum Bulog juga telah melakukan tindakan

tegas bagi pegawai yang melanggar hokum dan ketentuan, umumnya pelanggaran

terjadi di eselon empat dan kepala seksi termasuk kepala gudang dalam kasus

(6)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh lain dari perbaikan kinerja terlihat pada PT. Dirgantara Indonesia

(DI). Setelah sempat dinyatakan pailit (walaupun mahkamah agung akhirnya

membatalkan putusan pada tahun 2007). PT. DI mencoba bangkit dari

keterpurukan dengan melakukan perbaikan di segala lini usaha. Terbukti sekarang

PT. DI mulai tumbuh kembali dengan didapatkanya kontrak-kontrak pengadaan

pesawat dan komponen pesawat bernilai tinggi dari dalam negeri maupun luar

negeri. Kepercayaan ini tidak terlepas dari reformasi manajerial perusahaan yang

berimbas pada kondisi keuangan PT. DI yang semakin membaik, dimana PT. DI

mencatat laba Rp 117,08 miliar pada tahun 2009 (www.kompas.com).

Kedua contoh tersebut menunjukan bagaimana proses tranformasi

manajemen yang tepat di BUMN maka akan menghasilkan peningkatan kinerja

perusahaan secara keseluruhan. Melihat kondisi tersebut, maka sebenarnya agenda

terpenting Kementrian Negara BUMN adalah melakukan restrukturisasi kinerja

dan perbaikan sistem manajemen BUMN yang masih mengalami kerugian yang

berakibat pada penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan, terlepas dari

soal pengalihan kepemilikannya (privatisasi dan Divestasi), dengan tetap

memperhatikan pada perbedaan sifat bisnisnya. Sudah sewajarnya apabila BUMN

di Indonesia lebih ditingkatkan lagi profesionalitas, efisiensi, dan

produktivitasnya, karena dalam situasi bisnis global, perusahaan yang ingin tetap

hidup dan berkembang dalam menghadapi pesaing-pesaing harus dikelola dengan

cermat dan strategi serta kebijakan yang diambil harus tepat.

Kinerja manajerial dapat optimal jika bawahan mendapatkan kesempatan

(7)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses penyusunan anggaran yaitu partisipasi anggaran. Partisipasi adalah suatu

proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang

mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi

dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam

memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan di

masa yang akan datang yang akan ditempuh oleh operating managers tersebut

dalam pencapaian sasaran anggaran (Mulyadi, 2010:513).

Dengan dilibatkannya karyawan dalam proses penyusunan anggaran, hal

ini akan menimbulkan komitmen pada karyawan bahwa anggaran yang ada juga

merupakan tujuannya. Anggaran merupakan program jangka pendek sebagai

implementasi dari program jangka panjang perusahaan. Jika manajer ikut

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, akan terjadi kesesuaian antara tujuan

manajer dengan tujuan perusahaan (goal congruence). Dengan demikian jika

terjadi kesesuaian tujuan antara perusahaan dengan manajer, maka manajer akan

berusaha lebih keras dan berinisiatif lebih banyak untuk mencapai anggaran yang

telah ditetapkan (Abriyani 2002).

Peran manajer dalam penyusunan anggaran pada BUMN hendaknya lebih

ditingkatkan lagi agar dapat memacu peningkatan kinerja BUMN secara

keseluruhan dan kinerja unit organisasi pada masing-masing BUMN. Adapun

proses penyusunan anggaran pada BUMN telah diatur dalam Keputusan Menteri

BUMN No. KEP-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Partisipasi memungkinkan terjadinya

(8)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, penyusunan anggaran

secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan meningkat. Partisipasi

dalam penyusunan anggaran memberikan kesempatan kepada manajer-manajer

tingkat bawah untuk ikut serta menentukan bagaimana anggaran akan disusun

sesuai dengan sasaran anggaran pada bagian masing-masing bagian, manajer

tingkat bawah dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran karena mereka

mempunyai kecukupan informasi untuk memprediksi masa depan dengan lebih

tepat.

Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran

pertama kali dilakukan oleh Argyris (1952). Dalam penelitian Argyris

disimpulakan bahwa sistem anggaran yangada pada waktu itu dapat menimbulkan

adanya ketidakpuasan karyawan. Untuk itu diusulkan diterapkan partisipasi dalam

menyusun anggaran. Penelitian yang berkaitan dengan dampak partisipasi dalam

penyusunan anggaran masih menunjukkan kesimpulan yang samarsamar/

equivocal results. Penelitian Argyris (1952), Becker & Green (1962), Brownell

(1982), dan Brownell and Mc. Inness (1986) menunjukkan bahwa partisipasi

dalam menyusun anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja manajer. Sedangkan pengaruh yang tidak signifikan antara partisipasi

dalam penyususnan anggaran terdapat dalam penelitian Milani (1975), Kennis

(1979) dan Brownell dan Hirst (1986). Sedangkan pengaruh negatif antara

partisipasi dalam penyusunan anggaran disimpulkan dari penelitian Steers (1976)

(9)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang dilakukan oleh Nanda (2010) menguji pengaruh partisipasi

anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan locus of

control sebagai variabel moderating pada PT Adhi Karya. Berdasarkan

penelitiannya itu disimpulkan bahwa Partisipasi dalam penyusunan anggaran

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil interaksi

komitmen organisasi dan locus of control juga positif dan signifikan

mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja

manajerial. Penelitian yang dilakukan Soetrisno (2010) menguji pengaruh

partisipasi, motivasi dan pelimpahan wewenang dalam penyusunan anggaran

terhadap kinerja manajerial pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di

Kabupaten Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam

penyusunan anggaran dan pelimpahan wewenang berpengaruh signifikan dan

positif terhadap kinerja manajerial dengan hasil sedang, sedangkan variabel

motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

Untuk memperoleh pembuktian ulang atas perbedaan hasil

penelitian-penelitian sebelumnya. Maka dari itu, penulis bertujuan untuk melakukan

penelitian replikasi dengan menggunakan variabel partisipasi anggaran sebagai

variabel terikat terhadap kinerja manajerial sebagai variabel bebas. Perbedaan

dalam penelitian ini yaitu pada tempat penelitiannya. Penelitian tidak hanya

dilakukan pada satu perusahaan atau dinas daerah, tetapi dilakukan pada BUMN

yang berkantor pusat dikota Bandung.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk

(10)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah mengemukakan

permasalahan yang terdapat di BUMN, maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan menjadi fokus penelitian, yaitu :

1. Bagaimana gambaran tentang partisipasi penyusunan anggaran pada BUMN

yang berkantor pusat di kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tentang kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor

pusat di kota Bandung?

3. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial?

1.3Tujuan Penelitian

Maksud dalam penelitian ini adalah untuk mencari untuk mencari bukti

empiris mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran tehadap kinerja pada

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Bandung. Adapun tujuan dari

penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui gambaran tentang partisipasi dalam penyusunan anggaran

pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran tentang kinerja manajerial pada BUMN yang

(11)

Dea Nur Anisa, 2014

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh partisipasi dalam

penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor

pusat di kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

perbandingan bagi para peneliti dalam bidang akuntansi khususnya mengenai

pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Serta

menambah pengetahuan pada mata kuliah akuntansi manajemen. Selain itu,

dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada

bidang yang sama.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak BUMN

yang berkantor pusat di Kota Bandung dalam merusmuskan kebijakan tentang

tingkat partisipasi para manajer dalam penyusunan anggaran sebagai tolak

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

N 1 Metastasis ke peribronkial ipsilateral dan atau kelenjar getah bening hilus ipsilateral dan intrapulmoner dengan ekstensi langsung tumor

yang mungkin terjadi terutama terhadap kerusakan hutan, maka peneliti. merasa perlu untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengukur

Makna Filosofi dari Bentuk Motif Batik Gajah Oling... Makna Filosofi dari Warna Motif Batik

HUKUM YANG JELAS // DENGAN PAYUNG HUKUM TENTU MEMPERKUAT POSISI KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI KOTA BUDAYA //. KOMISI BIDANG MEDIA DAN PENERBITAN DEWAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA/ SHOLEH

Setelah mendapat penjelasan secukupnya dari penelitian yang berjudul“Tingkat Pengetahuan Pasien Dan Rasionalitas Swamedikasi di Empat Apotek Kecamatan Medan Marelan”, dan

Namun demikian, kolangitis akut biasanya didiagnosis secara klinis dengan adanya trias Charcod : ( 1 ) demam dan / atau bukti inflamasi Tanggapan seperti peradangan , ( 2

[r]

Dari hasil pengolahan data diketahui penggunaan Model De Novo Goal Programming dalam penelitian ini menghasilkan jumlah produksi yang optimal dimana semua fungsi kendala