• Tidak ada hasil yang ditemukan

Free | hmkuliah 12. Parotitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Free | hmkuliah 12. Parotitis"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Handout Kuliah

Parotitis

Parotitis adalah peradangan pada kelenjar parotis. Parotitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, atau kelainan autoimun, dengan derajat kelainan yang bervariasi dari ringan hingga berat.

Salah satu infeksi virus pada kelenjar parotis, yaitu parotitis mumps (gondongan) sering ditemui pada layanan tingkat pertama dan berpotensi menimbulkan epidemi di komunitas.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan

1. Parotitis mumps

a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah b. Bengkak berlangsung tiba-tiba

c. Rasa nyeri pada area yang bengkak d. Onset akut, biasanya < 7 hari

e. Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam f. Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral 2. Parotitis bakterial akut

a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah b. Bengkak berlangsung progresif

c. Onset akut, biasanya < 7 hari d. Demam

e. Rasa nyeri saat mengunyah 3. Parotitis HIV

a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah b. Tidak disertai rasa nyeri

c. Dapat pula bersifat asimtomatik 4. Parotitis tuberkulosis

a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah b. Onset kronik

c. Tidak disertai rasa nyeri

d. Disertai gejala-gejala tuberkulosis lainnya e. Parotitis autoimun (Sjogren syndrome)

f. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah g. Onset kronik atau rekurens

h. Tidak disertai rasa nyeri i. Dapat unilateral atau bilateral

j. Gejala-gejala Sjogren syndrome, misalnya mulut kering, mata kering k. Penyebab parotitis lain telah disingkirkan

Faktor Risiko

1. Anak berusia 2–12 th adalah kelompok tersering menderita parotitis mumps 2. Belum diimunisasi MMR

3. Pada kasus parotitis mumps, terdapat riwayat adanya penderita yang sama sebelumnya di sekitar pasien

(2)

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum dapat bervariasi dari tampak sakit ringan hingga berat 2. Suhu meningkat pada kasus parotitis infeksi

3. Pada area preaurikuler (lokasi kelenjar parotis), terdapat: a. Edema

b. Eritema

c. Nyeri tekan (tidak ada pada parotitis HIV, tuberkulosis, dan autoimun) 4. Pada kasus parotitis bakterial akut, bila dilakukan masase kelanjar parotis dari arah posterior ke anterior, nampak saliva purulen keluar dari duktur parotis.

Pemeriksaan Penunjang

Pada kebanyakan kasus parotitis, pemeriksaan penunjang biasanya tidak diperlukan. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menentukan etiologi pada kasus parotitis bakterial atau parotitis akibat penyakit sistemik tertentu, misalnya HIV, Sjogren syndrome, tuberkulosis.

Penegakan Diagnostik (Assessment)

Diagnosis Klinis

Diagnosis parotitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Komplikasi

1. Parotitis mumps dapat menimbulkan komplikasi berupa: Epididimitis, Orkitis, atau atrofi testis (pada laki-laki), Oovaritis (pada perempuan), ketulian, Miokarditis, Tiroiditis, Pankreatitis, Ensefalitis, Neuritis

2. Kerusakan permanen kelenjar parotis yang menyebabkan gangguan fungsi sekresi saliva & selanjutnya meningkatkan risiko terjadinya infeksi & karies gigi. 3. Parotitis autoimun berhubungan dengan peningkatan insiden limfoma.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan a. Nonmedikamentosa

• Pasien perlu cukup beristirahat • Hidrasi yang cukup

• Asupan nutrisi yang bergizi b. Medikamentosa

Pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik, analgetik) pada mumps Antibiotik pada penyebab bakteri, atau pencegahan infeksi sekunder

Konseling dan Edukasi

1. Penjelasan mengenai diagnosis, penyebab, dan rencana tatalaksana.

2. Penjelasan mengenai pentingnya menjaga kecukupan hidrasi dan higiene oral. 3. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang adekuat mengenai pentingnya imunisasi MMR untuk mencegah epidemi parotitis mumps.

Selamat Belajar...

Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu kelainan peradangan yang paling serius dari system musculoskeletal adalah osteomielitis hematogen akut, infeksi bakteri melalui darah yang berkembang secara cepat

Berfungsi untuk mengemulsi lemak agar mudah diserap oleh tubuh. Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari alergi, infeksi virus dan bakteri yang menyerang rongga mulut anak, hingga pola makan dengan gizi

c) Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A streptococcus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain atau oleh infeksi

Penyakit hati kronis biasanya disebabkan oleh karena infeksi virus yang persisten, penyakit metabolisme, obat-obatan, hepatitis autoimun, atresiabilier atau faktor

rentan terhadap infeksi virus, jamur, bakteri, keganasan, dan infeksi berulang (reaktivasi infeksi laten).. Imunodefisiensi dapat disebabkan oleh penyakit genetik, infeksi

Kelainan sistem pencernaan ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar.. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus

Dalam memperbanyak virus AI-H5N1 diharapkan tingkat infeksi virus yang tinggi terhadap media yang digunakan untuk perbanyakan virus, sehingga kepekaan media sangat berperan..