• Tidak ada hasil yang ditemukan

s ikor 0805838 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s ikor 0805838 chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, begitu

juga kepentingan untuk menjaga dan memelihara kesehatan itu sendiri,

menurut Anwar (2001:33) dalam Meyrifan (2011:14) “semakin tinggi

tingkat kesehatan, maka kebugaran jasmaninya akan semakin tinggi“.

Dalam rangka menyehatkan badan seseorang mau tidak mau harus

melakukan gerak fisik dengan berolahraga, seperti yang dikatakan oleh

Santosa dan Muchtamadji (2005:30) yaitu „Olahraga adalah serangkaian

gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar

untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya‟.

Tujuan dari olahraga tersebut adalah untuk menyehatkan dan juga

menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan sehat. Olahraga adalah suatu hal

yang wajib untuk dilakukan oleh semua orang. Karena dilihat dari

manfaatnya, olahraga dapat dijadikan investasi untuk masa depan dengan

kata lain untuk bekal dimasa tua. Namun pada kenyataannya, orang yang

bekerja, khususnya wanita dan umumnya yang bekerja diluar rumah, lebih

enggan untuk melakukan olahraga karena satu dan lain hal.

Sebagian besar wanita yang bekerja hampir tak memiliki waktu

untuk dirinya sendiri. Sebuah survei di Inggris menemukan dari 75 %

(2)

waktu senggang 30 menit sehari. Selain bekerja dikantor, setelah pulang

kerumahpun melanjutkan pekerjaan sebagai seorang ibu. Sebanyak 55 %

lainnya mengakui selalu berkejaran dengan waktu.

Kesimpulannya berdasarkan survey tersebut, pekerjaan yang pokok

belum tentu dapat dilakukan dengan baik dan kontinyu, begitu juga

olahraga yang mungkin suatu hal yang dianggap tidak terlalu penting

dilakukan. Oleh karena itu, wanita yang bekerja enggan untuk melakukan

kegiatan fisik atau olahraga.

Berdasarkan data yang dilihat dilingkungan sekitar, wanita yang

bekerja cenderung tidak melakukan olahraga, baik ditempat mereka

bekerja maupun dirumah. Alasannya adalah karena rasa malas, bentuk

tubuh sudah terlampau tidak ideal, make up akan rusak, bingung untuk

olahraga apa, tidak mood, tidak punya waktu senggang untuk melakukan

olahraga.

Wanita yang tidak bekerjapun sama halnya dengan wanita yang

bekerja, mempunyai alasan untuk tidak ingin melakukan olahraga, seperti

lelah, takut tekanan darah naik karena merasa sudah cukup tua, takut

cedera dan tidak adanya dukungan dari pihak keluarga atau teman.

Persepsi yang timbul dan mengatakan bahwa olahraga bukanlah

kewajiban, dan malah kegiatan itu hanya untuk membuat tubuh semakin

lelah, haruslah diubah karena hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat

yang kemudian akan lebih enggan untuk melakukan olahraga. Berdasarkan

(3)

partisipasi dan motivasi didalam diri seseorang baik internal maupun

eksternal.

Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga

masih dinilai kurang, sebagaimana yang dikutip oleh Panji Qadhafi-Koran

SI (2012) yang dikatakan oleh Deputi Kementrian Pemuda dan Olahraga

Bidang IPTEK, Agus Mahendra, “Menurut kajian di Kemenpora, tingkat

partisipasi olahraga masyarakat saat ini, belum mencapai 15 persen dari

seluruh penduduk Indonesia begitu juga di Jawa Barat.”

Hal yang sama juga dilansir oleh Persatuan Wanita Olahraga

Seluruh Indonesia (Perwosi) Jawa barat, sampai saat ini tingkat partisipasi

olahraga masyarakat Indonesia belum mencapai angka 15 persen, begitu

juga dengan kondisi di Provinsi Jawa Barat. Oleh sebab itu, PERWOSI

akan berupaya meningkatkan partisipasi olahraga masyarakat kaum wanita

hingga mencapai 50 persen.

Selain partisipasi, diperlukan pula motif yang mendukung wanita

untuk meningkatkan rasa keinginan untuk berolahraga. Dalam Studi yang

dimuat dalam Journal of Business and Psycology yang ditulis oleh

Soegeng Haryadi dalam Sriwijaya Pos, mengungkapkan bahwa seorang

atasan yang tidak menyempatkan dirinya untuk berolahraga cenderung

lebih stress dan mudah marah pada anak buahnya dibanding atasan yang

rajin berolahraga. Partisipan dalam penelitian tersebut diminta untuk

menjawab pertanyaan seputar kebiasaan berolahraga dan level stres di

(4)

Hasilnya diketahui bahwa semakin stres para supervisor, maka

makin tinggi pula level stres yang dimiliki oleh bawahannya. Penelitian

lain yang sejalan dengan penelitian tersebut adalah penelitian yang

dilakukan oleh Tim dari University of California, San Francisco yang

menemukan bahwa Olahraga berkaitan dengan menurunkan level stres

kronis pada wanita. Sehingga jelas bahwa manfaat dari berolahraga selain

dapat menjaga kondisik fisik, juga dapat menjaga kondisi psikis yang akan

menunjang seseorang untuk melakukan pekerjaan. Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai. Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten

Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka penulis mengajukan

Rumusan Masalah Penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung

dalam melakukan olahraga?

2. Apa motif utama wanita di kabupaten Bandung berpartisipasi dalam

aktivitas berolahraga?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi

olahraga wanita yang bekerja dan tidak bekerja dalam aktivitas olahraga

(5)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan Rumusan Masalah diatas maka tujuan penelitian

adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten

Bandung dalam melakukan olahraga.

2. Untuk mengetahui motif utama wanita di Kabupaten Bandung

berpartisipasi dalam aktivitas berolahraga.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan mengenai motif

partisipasi olahraga pada wanita yang bekerja dan tidak bekerja dalam

aktivitas olahraga di kabupaten Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Harapan peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan Ilmu

Pengetahuan bagi para Mahasiswa Ilmu Keolahragaan untuk dijadikan

sebuah Referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang

motif partisipasi olahraga pada wanita.

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

untuk para wanita akan pentingnya berolahraga dan menjaga tingkat

kesehatannya.

3. Bagi Masyarakat, dapat menambah wawasan dan pengetahuan

khususnya bagi para wanita untuk berolahraga dan agar mengetahui

(6)

E. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah titik tolak ukur bagi penulis untuk proses

penelitian yang hendak dikerjakan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Arikunto (2007:24), bahwa “ Anggapan dasar adalah sesuatu yang

diyakini kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal-hal yang

dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam pelaksaan penelitian”

Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu berdasarkan Teori yang

diadopsi dari Participation Motive Questionnaire (PMQ) Gill, Gross,

Huddlestone (1983). yang mengatakan bahwa „teori motif terdiri atas

tujuh hal, yaitu motif kebugaran, kesenangan, pelepasan energi,

persahabatan, kerjasama, kemahiran dan status‟.

Motif tersebut sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan

olahraga karena olahraga merupakan sebuah investasi pribadi yang sangat

penting bagi kesehatan dimasa depan. Kemudian menurut Maehr dan

Braskamp terdapat dua indikator yang menyatakan mengapa seseorang

melakukan olahraga.

Pertama individu tersebut memiliki motivasi, yaitu mereka

melakukan aktivitas fisik karena adanya motivasi atau dorongan, kedua

individu tersebut memiliki partisipasi untuk melakukan aktivitas fisik

sebagai sesuatu tindakan, yang mana prosesnya dilakukan sesuai dengan

waktu, bakat, tenaga dan aktivitas fisik yang dipilihnya.

Manfaat yang diperoleh dari teori ini yaitu bahwa seorang individu

(7)

oleh individu atau kelompok lain, namun yang paling penting adalah

motivasi dan partisipasi yang berasal dari dirinya sendiri

F. Batasan Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian, hanya dibatasi pada wanita yang berusia

antara 25-40 tahun yang ada di Kabupaten Bandung.

2. Olahraga yang digunakan adalah olahraga rekreasi, seperti olahraga

yang menggunakan bola, kesegaran jasmani, kegiatan out door, bela

diri, tari, olahraga air, dan olahraga radisional.

3. Populasi yang diambil yaitu wanita yang berada di kabupaten

Bandung. Sampel yang diambil yaitu wanita sebanyak 100 orang yakni

sebanyak 50 orang yang bekerja dan 50 orang yang tidak bekerja.

4. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner untuk Motif Partisipasi

Olahraga Pada Wanita di Kabupaten Bandung dengan menggunakan 5

Referensi

Dokumen terkait

· Daging tetelan, dagig yang banyak mengandung jaringan ikat dan atau lemak Salah satu hasil pengolahan setengah jadi daging adalah dendeng, macam-macam hasil olahan daging

Tentang sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan

Pemasangan drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml sebagai upaya untuk mengembalikan darah yang banyak hilang saat

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas

[r]

Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Pasir Ipis Kabupaten

[r]