• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PD 1202217 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PD 1202217 Chapter 5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

109

EVI GUSVIANI, 2015

ANALISIS KEMUNCULAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD YANG MENGGUNAKAN KTSP DAN KURIKULUM 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis kemunculan

sikap spiritual dan sikap sosial siswa kelas IV SD dalam pembelajaran IPA

melalui penerapan KTSP dan Kurikulum 2013, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

Kemunculan sikap spiritual yang difokuskan pada komponen menghargai,

menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianut lebih banyak

dimunculkan oleh sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 dibandingkan

dengan sekolah yang menggunakan KTSP. Hal tersebut sesuai dengan esensi

Kurikulum 2013 dimana aktivitas pembelajaran didesain pada tiga ranah (sikap,

pengetahuan dan keterampilan). Sikap spiritual perlu diterapkan sejak dini sebagai

pondasi dalam mengurai segala permasalahan yang ada di dunia dengan selalu

berpegang pada agama dan mengingat Tuhan Sang Pemilik segala-Nya. Adapun

rata-rata kemunculan sikap spiritual untuk SD yang menggunakan KTSP adalah

0,55% dan yang menggunakan Kurikulum 2013 adalah 0,87%.

Kemunculan sikap sosial pada penelitian yang mencakup komponen jujur,

disisplin, tanggung jawab, tolerans, gotong royong, sopan atau santun dan percaya

diri juga lebih banyak dimunculkan oleh guru di sekolah yang menggunakan

Kurikulum 2013 dibandingkan dengan sekolah yang menggunakan KTSP. Hal ini

selaras dengan esensi Kurikulum 2013 yan mana aktivitas belajarnya tidak hanya

mengedepankan aspek kognitif (sebagaimana disarankan dalam desain disiplin

ilmu) tetapi juga belajar sesuai perspektif psikologis (humanistik) untuk

membentuk manusia yang utuh yang disebut pendidikan karakter. Pendidikan

karakter untuk sikap sosial yang dikenal dengan KI-2, dimana sikap sosial

diperlukan sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan

harmoni kehidupan. Hasil rata-rata kemunculan sikap sosial pada SD yang

(2)

110

EVI GUSVIANI, 2015

ANALISIS KEMUNCULAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD YANG MENGGUNAKAN KTSP DAN KURIKULUM 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan Kurikulum 2013 adalah 6,46%. Adapun temuan hasil penelitian ini

hanya berlaku pada subjek-subjek dalam penelitian ini.

B.Implikasi

Setelah dilakukan penelitian ini guru menjadi lebih termotivasi untuk

dapat memunculkan sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran

mengingat pentingnya kedua sikap tersebut dapat membentuk pribadi siswa yang

lebih ber-Ketuhanan YME dan selalu mementingkan kepentingan umum, dapat

bersosialisasi dan bermasyarakat.

C.Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran,

antara lain; 1) Guru hendaknya dapat mengefektifkan waktu untuk memunculkan

sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran baik melalui KTSP maupun

Kurikulum 2013, yaitu dengan cara menentukan komponen dan indikator yang

akan dimunculkan dalam pembelajaran, kemudian indikator tersebut

disubstitusikan ke dalam RPP dan menempatkannya pada waktu yang ditentukan

sesuai dengan karakteristik kurikulum yang digunakan. Sikap spiritual atau sikap

sosial tersebut dituliskan secara jelas dalam RPP, misalnya: ketika menemukan

keindahan alam (contoh: keindahan bawah laut Bunaken) maka Guru

mengucapkan: “Subhanallah indahnya laut Bunaken dengan beranekaragam jenis

ikan dan terumbu karang” atau “Alhamdulillah, Indonesia memiliki SDA yang

beranekaragam, diantaranya laut Bunaken”. 2)Guru hendaknya memahami cara

menstimulus siswa dalam mengembangkan dan membangkitkan sikap spiritual

dan sikap sosial, yaitu dengan cara memberikan stimulus atau motivasi spiritual

dan sosial dalam pembelajaran yang dapat mempengaruhi kemampuan dan sikap

siswa dalam kehidupan sehari-hari baik dipancing dengan pemberian problem

solving, pertanyaan, maupun diajak untuk menganalisis tentang suatu sebab akibat

yang diakhiri dengan penentuan sikap yang harus dimunculkan. 3) Pada penelitian

ini kemunculan sikap spiritual dan sikap sosial dideteksi melalui video tetapi

(3)

111

EVI GUSVIANI, 2015

ANALISIS KEMUNCULAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD YANG MENGGUNAKAN KTSP DAN KURIKULUM 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengevaluasi apakah kedua sikap tersebut telah diterapkan oleh siswanya,

misalnya melalui observasi atau penilaian diri yang dilakukan oleh siswa maupun

antar siswa. 4)Diharapkan setelah dilakukan penelitian ini, guru dapat terus

mengupayakan dan mengembangkan kemampuan dirinya untuk dapat

memunculkan sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran dan tidak

menghindari apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 5) Adanya pelatihan atau

bimbingan secara berkesinambungan bagi guru mengenai bagaimana seorang guru

dapat menstimulus siswa untuk berperilaku spiritual atau sosial sehingga dapat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang Ilmu Sastra Jepang pada Fakultas

Perlakuan yang diterima Aomame sebagai penganut agama minoritas diantara mayoritas dari lingkungan sekolah maupun masyarakat tidaklah adil.. Aomame hanya berusaha

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk menangani proses pengisian data, perubahan data,

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kota Cimahi. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Menimbang : bahwa dalam rangka implementasi kurikulum sebagaimana telah diatur dalam Pasal 77O ayat (2) huruf c dan Pasal 77P ayat (2) huruf c Peraturan