• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide CIV 209 AnalisisStruktur CIV 209 P12 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide CIV 209 AnalisisStruktur CIV 209 P12 13"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Struktur Statis Tak Tentu

dengan Metode Slope-Deflection

Pertemuan

12, 13

Mata Kuliah : Analisis Struktur

Kode : CIV - 209

(2)

Deflection

Sub Pokok Bahasan :

• Persamaan Slope-Deflection

• Analisis Balok Dengan Metode Slope-Deflection • Analisis Portal Tak Bergoyang

(3)

Persamaan Slope-Deflection

• Perpindahan(displacement) merupakan variabel utama yang tak

diketahui, disebut pula sebagai derajat kebebasan (degree of freedom)

• Jumlah Degree of Freedom yang dimiliki suatu struktur sering juga disebutkan sebagai derajat ketidaktentuan kinematik

• Perpindahan yang dimaksud selain lendutan dapat pula berupa sudut rotasi pada suatu titik

• Selanjutnya disusun pula persamaan kompatibilitas untuk mendapatkan perpindahan dari titik-titik kumpul, dan kemudian dapat digunakan untuk menghitung reaksi tumpuan

(4)

1 DOF

4 DOF

(5)

Persamaan Slope-Deflection

• Merupakan sebuah persamaan yang menghubungkan antara sudut rotasi (slope) dan lendutan (deflection) dengan beban yang bekerja pada struktur

• Perhatikan balok AB yang merupakan bagian dari struktur balok menerus dengan beban sembarang sebesar q. dan memiliki kekakuan seragam sebesar EI.

• Selanjutnya akan dicari hubungan antara momen ujung MAB dan MBA dengan sudut rotasi qA dan qB serta lendutan D yang mengakibatkan penurunan pada tumpuan B.

• Sesuai dengan perjanjian tanda yang dipakai, maka momen dan sudut rotasi bernilai positif

apabila memiliki arah putar searah jarum jam. • Sedangkan lendutan D dianggap bernilai

(6)

S

M

A

’ = 0

S

M

B

= 0

(1)

(2) 0

3 2 2

1 3 2

1

 

  

  

      

  

 L

L EI M L

L EI

MAB BA

0 3

2 2

1 3 2

1

 

   

 

   

      

 

   

 L L

L EI M L

L EI M

A AB

(7)

Persamaan Slope-Deflection

S

M

B

’ = 0

(3) 0

3 2

1 3

2 2

1

 D     

      

  

   

 L

L EI M L

(8)

Dalam uraian sebelumnya telah diturunkan hubungan antara

M

AB

dan

M

BA

yang bekerja pada titik A dan B dengan perpindahan yang

diakibatkan olehnya, yaitu

q

A

,

q

B

dan

D

.

Pada kenyataannya perpindahan yang terjadi, baik berupa sudut

rotasi maupun lendutan pada balok terjadi bukan disebabkan oleh

momen pada titik tersebut, namun disebabkan oleh beban luar

yang bekerja pada bentangan balok.

Supaya beban luar tersebut dapat diakomodasi dalam persamaan

slope

deflection

, maka beban luar tersebut harus ditransformasi

menjadi momen ekuivalen yang bekerja pada titik ujung balok.

Hal ini dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan menemukan

(9)

Persamaan Slope-Deflection

• Reaksi momen tersebut selanjutnya diistilahkan dengan sebutan Fixed-End Moment (FEM)

(10)
(11)
(12)

• Selanjutnya persamaan-persamaan 1, 2 dan 3 dapat dijumlahkan beserta beban luar yang bekerja, dan dapat dituliskan menjadi :

• Atau secara umum bentuk persamaan slope-deflection adalah :

(4)

BA

A B

BA

AB B

A AB

L L

I E M

L L

I E M

FEM 3

2 2

FEM 3

2 2

    

     D   

     

    

     D   

     

q q

q q

N F

N

N

Ek

(13)

Persamaan Slope-Deflection

• Dengan :

MN adalah momen internal pada ujung dekat

E,k adalah modulus elastisitas dan kekakuan balok k = I/L qN, qF adalah sudut rotasi pada ujung dekat dan ujung jauh,

memiliki satuan radian dan bernilai positif apabila memiliki arah sesuai putaran jarum jam

y adalah rotasi balok akibat adanya penurunan pada

tumpuan, y = D/L, besaran ini memiliki satuan radian dan bernilai positif apabila searah jarum jam

(14)

• Persamaan 4 berlaku apabila ujung-ujung balok terjepit, apabila salah satu ujungnya sendi, maka persamaan slope-deflection menjadi :

(5)

N

N

N

Ek

(15)

Analisis Balok Dengan Metode Slope-Deflection

Example 11.1

Gambarkan diagram gaya lintang dan momen lentur untuk balok pada Gambar, asumsikan EI konstan

  FEM ( 3 2

2

deflection

-slope persamaan dari

m FEM

m

FEM

(16)

Example 11.1

Dengan meninjau keseimbangan titik B diperoleh :

SMB = 0 MBA + MBC = 0 Akhirnya didapatkan qB = 6,17/EI

Substitusikan qB ke persamaan-persamaan sebelumnya dan diperoleh : MAB = 1,54 kNm MBA = 3,09 kNm

MBC =  3,09 kNm MCB = 12,86 kNm

10,8

3 8 , 10 ) 0 ( 3 )

0 ( 2 6 2

2 , 7 3

2 2 , 7 ) 0 ( 3 0 2

6 2

 

 

 

     

 

 

 

     

B B

CB

B B

BC

EI I

E M

EI I

E M

q q

(17)

Analisis Balok Dengan Metode Slope-Deflection

Example 11.1

Free body diagram :

Ay = - (1,54/8) - (3,09/8) = - 0,579 kN () ByL = (1,54/8) + (3,09/8) = 0,579 kN ()

(18)

Example 11.1

(19)

Analisis Balok Dengan Metode Slope-Deflection

Example 11.2

Gambarkan diagram gaya lintang dan momen lentur untuk balok pada Gambar, asumsikan EI konstan

 

120 3333

, 0 120 ) FEM ( 3 2

2

deflection

-slope persamaan dari

m FEM

m kN 120 12 FEM

m kN 120 12

FEM

2 FEM ( 3

deflection

-slope persamaan gunakan

(20)

Example 11.2

Dari keseimbangan gaya titik B :

SMB = 0 MBA + MBC = 0 Dan nilai qB =  144/EI.

Substitusikan qB ke persamaan-persamaan sebelumnya guna mendapatkan :

MAB =  135 kNm

MBA = 90 kNm

(21)

Analisis Balok Dengan Metode Slope-Deflection

Example 11.3

Tentukan momen di A dan B pada balok, apabila tumpuan B mengalami penurunan sebesar 80 mm. E = 200 GPa, I = 5(10)6 mm4

Dari kesetimbangan titik B :

SMB = 0 MBA – 8000N(3m) = 0

qB = 0,054 rad

 

 

000 . 30 000

. 000 . 200 ( 2

000 . 30 000

. 500 200 (

(22)

Example 11.4

Tentukan momen internal pada tumpuan balok apabila titik C mengalami penurunan sebesar 30 mm. E = 200 GPa, I = 600(10)6 133 5

, 4

10 10 600

m ) 10 ( 100 6

10 10 600

m 600

rad 00667 , rad 005 , FEM

m

FEM

(23)

Analisis Balok Dengan Metode Slope-Deflection

Example 11.4

0 1066 3

, 333 . 53 0 )] 00667 , 133 ][ 10 200 [ 2

7 , 1066 7

, 666 . 106 0

)] 00667 , 133 ][ 10 200 [ 2

: CD Bentang

600 000

. 40 000

. 80 0 )] 005 , 100 ][ 10 200 [ 2

600 000

. 40 000

. 80 0 )] 005 , 100 ][ 10 200 [ 2

: BC Bentang

4 , 86 7

, 666 . 200 [ 333 . 200 [ 2

: AB Bentang

(24)

TUGAS :

(25)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

• Suatu portal dikategorikan sebagai portal tak bergoyang apabila : 1. Disediakan tumpuan yang cukup untuk menahan goyangan 2. Memiliki geometri dan pola pembebanan yang simetris

(26)

Example 11.5

Tentukan momen pada tiap titik kumpul, apabila EI konstan

bergoyang) (tak

0 0

m kN 80 96

) 8 )( 24 ( 5 96

5 FEM

m kN 80 96

) 8 )( 24 ( 5 96

5 FEM

A

2 2

2 2

 

  

 

 

 

 

 

CD BC

AB D CB BC

wL wL

y y

y

(27)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

1667 ,

333 ,

333 ,

1667 ,

FEM 3 137 80

833 , 833

(28)

Example 11.6

Tentukan momen pada tiap titik kumpul, gunakan E = 200 GPa

3 6 12

6

3 6 12

6

3 6 12

6

3 6 12

6

m ) 10 ( 23 , 72 6

, 3

) 10 )( 10 ( 260

m ) 10 ( 78 , 17 5

, 4

) 10 )( 10 ( 80

m ) 10 ( 67 , 66 8

, 4

) 10 )( 10 ( 320

m ) 10 ( 56 , 35 5

, 4

) 10 )( 10 ( 160

 

 

 

 

 

 

 

 

CE CD BC AB

(29)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

Example 11.6

rad ) 10 ( 113 , 5

rad ) 10 ( 758 , 2 42

0 , 059 . 81 9

, 138 . 20

12 9

, 138 . 20 3

, 759 . 888 , 0

m kN 888 , 0

m kN 444 ,

bergoyang) (tak

FEM

m

FEM

m

FEM

(30)

Suatu struktur portal akan bergoyang

ke samping apabila geometri atau

pembebanan yang terjadi tidak

simetri

Pada portal di samping beban

P

menimbulkan momen

M

BC

dan

M

CB

pada titik kumpul B dan C

M

BC

cenderung memindahkan titik B

ke kanan, sedangkan

M

CB

cenderung

memindahkan titik C ke kiri

Karena

M

BC

lebih besar daripada

M

CB

(31)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

Example 11.7

Tentukan momen pada tiap titik kumpul, anggaplah EI konstan.

• Struktur termasuk portal bergoyang karena baik geometri dan beban tidak simetri

• Beban bekerja pada titik B, sehingga tidak ada FEM

• Titik B dan C mengalami simpangan sama besar yaitu D

• Sehingga yAB = D/4 dan yDC = D/6

• Keduanya positif karena batang AB dan CD berotasi searah jarum jam

(32)
(33)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

Example 11.7

Sehingga diperoleh 3 buah persamaan :

0 6

4 200

0 200

208

66 , 75

78 , 243 800

833 , 5 667

, 467

, 183

m kN 158

m kN 158

m kN 225

m kN 225

m kN 347

(34)

Example 11.8

Tentukan momen pada tiap titik kumpul, anggaplah EI konstan. A dan D jepit, serta C adalah berupa sendi

(35)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

Example 11.8

Substitusikan nilai MAB, MBA, MBC dan MDC

21EI 320

21 240

(36)
(37)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

Example 11.10

Tentukan momen pada tiap titik kumpul, anggaplah EI konstan.

433 , 0

417 , 0

866 ,

FEM

m

FEM

(38)
(39)

Analisis Portal Tak Bergoyang Metode Slope-Deflection

Example 11.10

Dari kesetimbangan momen di titik B dan C :

Persamaan ketiga diperoleh dengan mengambil jumlahan momen terhadap O

0 0

 

 

CB CD

BC BA

M M

M M

0 4 , 194 04

, 1 04

, 2 4

, 3 4

, 2

0 ) 8 , 1 ( 108 ) 24 , 12 ( 6

) 2 , 10 ( 3

0

 

 

 

 

   

  

   

  

  S

DC CD

BA AB

CD DC

BA AB

DC AB

O

M M

M M

M M

M M

M M

(40)

Example 11.10

Diperoleh 3 buah persamaan :

m 34,2

m kN 7,60

m kN 34,2

m kN 7,60

m kN 31,3

: diperoleh sehingga

awal persamaan

ke kembali substitusi

47 880

, 3 512

, 0 840

, 1

72 , 9 0784

, 0 533

, 0 167

, 0

72 , 9 392

, 0 167

, 0 733

(41)

TUGAS :

Referensi

Dokumen terkait

Tentukan diagram gaya geser dan momen lentur untuk sebuah balok sederhana dengan beban merata yang berintensitas q yang bekerja pada sebagian dari bentangan balok..

 Hitung seluruh gaya normal ( N ) pada setiap member/batang dari struktur rangka akibat beban luar yang bekerja dengan menggunakan methode of Joint atau method

Tentukan diagram gaya geser dan momen lentur untuk sebuah balok sederhana dengan beban merata yang berintensitas q yang bekerja pada sebagian dari bentangan balok..

Beban titik maksimum Pu ditentukan oleh momen plastis balok komposit, yang terjadi di kondisi yang jauh dikapasitas gesernya.. Pengukuran lendutan jangka pendek

Batang horizontal tersebut dinamakan balok tarik (AB). c) Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan

beban, momen, gaya geser dan lendutan uang bekerja pada balok Perbandingan tulangan balok pada analisis struktur gedung utuh dengan hasil analisis balok precast in site menunjukkan

CARA KERJA Ketika beban horizontal bekerja pada bangunan, kolom yang ditahan outrigger melawan rotasi dari core, meyebabkan defleksi lateral dan momen pada core menjadi lebih kecil,

Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari pelat