• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khutbah, Pidato & Ceramah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Khutbah, Pidato & Ceramah"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2 | H D M I

Panduan

Khutbah, Pidato & Ceramah

Himpunan Dai Muda Indonesia

Oleh Dr. Derysmono, Lc, M.A.

& Tim Penulisan HDMI

Buku ini dilengkapi beberapa contoh Khutbah

- Khutbah Jumat Ustadz Dr. H. Abdul Somad, Lc, M.A. - Khutbah Jumat Ustadz Dr. H. Adi Hidayat, Lc, M.A.

- Khutbah Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha Dr. Derysmono, Lc, M.A.

Penerbit

Perkumpulan Dai Muda Indonesia

Jl. Otista Raya No.64, RT.5/RW.12, Kp. Melayu, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13330

Website daimuda.org / email : himpunandaimudaindonesia@gmail.com

(3)

3 | H D M I

Panduan Khutbah, Pidato dan Ceramah Himpunan Dai Muda Indonesia. Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A dan tim penulisan HDMI.; Editor, Hanasa Shelviani; Penata Letak, Hanasa Shelviani ; Desain Cover Abdus Samad H Abdullah; Jakarta: Perkumpulan Dai Muda Indonesia, 2020.

146 hlm.;18X26 cm. ISBN. 978-623-93161-5-0

---

Judul :

“Panduan Khutbah, Pidato & Ceramah Himpunan Dai Muda Indonesia” Penulis :

Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A. dan Tim penulisan HDMI Editor:

Hanasa Shelviani Penata Letak : Hanasa Shelviani Desain Cover :

Abdus Samad H Abdullah Penerbit:

Perkumpulan Dai Muda Indonesia

Jl. Otista Raya No.64, RT.5/RW.12, Kp. Melayu, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13330

daimuda.org * daimudaindonesia@gmail.com Cetakan pertama Syawwal 1441H/Juni 2020M

(4)

4 | H D M I

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya rangkaian buku ini selesai. Teruntuk tim kepenulisan PP Himpunan Dai Muda Indonesia terima kasih tak terhingga berkat doa dan dukungannya kumpulan khutbah Jum‟at ini dapat rampung.

Buku yang berjudul “Panduan Khutbah, Pidato dan Ceramah Himpunan Dai Muda Indonesia” berisi tentang taca cara dan apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh seorang dai ketika berkhutbah, berpidato maupun berceramah oleh Dr. Derysmono, Lc., M.A. dan dalam buku ini juga penulis sertakan beberapa contoh khutbah dari asatizah lain seperti Ust. Dr. Abdul Somad, Lc, M.A dan juga Dr. Adi Hidayat, Lc, M.A. semoga dapat bermanfaat kepada pembaca sekalian.

Penulis paham bahwa masih banyak kekurangan dalam buku ini. Harapannya adalah ada kritik dan saran yang membangun. Untuk kemajuan kepenulisan PP HDMI, semoga buku ini dapat menjadi referensi pembaca sekalian.

Jakarta, 10 Juni 2020 Tim Penulis

(5)

5 | H D M I

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ...4 Daftar Isi ...5 A. PENDAHULUAN ...7 B. K H U T B A H...9 1 . H U K U M K H U T B A H ...9

2. PERSIAPAN SEBELUM KHUTBAH ...10

3. R U K U N K H U T B A H ...11

4. SUNAH-SUNAH KHUTBAH ...15

5. SYARAT-SYARAT KHUTBAH ...23

6 . MAKRUH-MAKRUHNYA KHUTBAH ...25

7. CATATAN BAGI ORANG YANG AKAN BERKHUTBAH ...26

C. TATA CARA SHALAT IDUL FITRI ...28

D. TATA CARA KHUTBAH IDUL FITRI DAN IDUL ADHA ...29

E. CONTOH KHUTBAH JUM‟AT : ...30

1. KHUTBAH JUMAT UST DR. H. ABDUL SOMAD, LC.MA ...30

TEMA : TOLONGLAH DIRIMU SEBELUM AJAL TIBA ...31

2. KHUTBAH JUMAT UST. DR. H. ABDUL SOMAD, LC.MA ...35

TEMA : PENTINGNYA DIDIKAN ORANG TUA KEPADA ANAK ...35

3. KHUTBAH JUMAT UST. DR. H. ABDUL SOMAD, LC.MA ...45

TEMA : SEJARAH RUNTUHNYA KHILAFAH ISLAMIYAH ...45

4. KHUTBAH JUMAT USTADZ DR. ADI HIDAYAT LC, MA ...52

TEMA : TAKWA SEBENAR BENARNYA TAKWA ...52

5. KHUTBAH JUMAT USTADZ DR. ADI HIDAYAT LC, MA ...66

TEMA : HABLUMINALLAH DAN HABLUMINANNAS ...67

F. TEKS KHUTBAH KE-2 ...76

G. CONTOH : KHUTBAH HARI RAYA IDHUL FITRI : ...78

(6)

6 | H D M I

I. CONTOH: KHUTBAH NIKAH ...97

J. CONTOH KHOTBAH KEDUA HARI RAYA. ...100

K. P I D A T O / CERAMAH ...100

1) MACAM-MACAM PIDATO ...103

2) PERSIAPAN SEBELUM BERPIDATO ...106

3) CARA MENIMBULKAN KEBERANIAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SAAT BERPIDATO ...108

4) MENAJAMKAN INGATAN/HAFALAN (PERSIAPAN BERPIDATO) ...110

5) PENAMPILAN DAN PAKAIAN MUBALLIGH ...112

6) RETORIKA DAKWAH ...115

7) PERMISALAN DAN CONTOH, PEPATAH ...123

8) PODIUM DAN TEMPAT RAPAT ...125

9) CERAMAH ...127

10) URGENSI DA'WAH ...128

11) CARA BERDA'WAH ...130

12) DALIL - DALIL DISYARIATKANNYA BERDA'WAH ....135

13) NAWAITU DAN TUJUAN DAKWAH ...137

14) PENULISAN KHUTBAH ...139

Daftar Pustaka ...141

(7)

7 | H D M I

A. PENDAHULUAN

Segala Puji Bagi Allah yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk dan rupa, Dialah Allah yang memberikan nikmat iman dan Islam, sebagai nikmat tertinggi dan terindah dalam hidup kita setelah nikmah hidup dan sehat dan lain-lain.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW suri tauladan manusia sepanjanga sejarah, penuh kasih sayang kepada umatnya, mencintai para dhuafa dan miskin, menyambung tali silaturrahim, dermawan, akhlaq quran, dialah sebaik-baik manusia. Semoga kita bisa terus mengikuti jejak dan sunnah belau dan istiqomah dalam jalan kebaikan.

Para pembaca yang dirahmati Allah, di hadapan saudara saudari sekalian adalah panduan Khutbah, Pidato dan Khutbah yang saya coba untuk menyusunnya dengan tujuan memudahkan saudara-saudari dalam melakukan dakwah dan juga agenda keagamaan serta sosial terutama pelaksanaan khutbah.

Pada dasarnya tidak semua orang dapat menyampaikan khutbah dan pidato, tapi dengan belajar dan berlantih, niscaya lambat laun bisa menguasai, penulis sendiri bukanlah seorang penceramah yang ulung, atau khatib yang ahli, hanya saja dibuatkan buku ini untuk membantu para kaum muslimin yang ingin belajar, apalagi ada yang pengurus masjid, Yayasan atau lembaga, yang harus siap menjadi badal (pengganti) jika khatib yang dijadwalkan berhalangan hadir. Ada beberapa buku utama yang saya jadikan referensi, Diktat Bidang Studi, Ramadhan 1406 H tahun ajaran 1986-1987, Bab IV Khutbah dan Pidato, buku Fann idad Khatib wal Khutbah, Fann Khitobah, dan masih banyak lainnya. Adapun Mazhab Fiqh yang saya jelaskan kebanyakan adalah Mazhab As-Syafi‟i, sehingga buku-buku seperti al-Majmu‟, Al-Hawi, Al-Muhazzab, dan Al-Umm banyak saya kutip dan beberapa pendapat dari Ulama mazhab hambali. Dan saya juga sangat terbantu

(8)

8 | H D M I

dengan Maktabah As-Syamilah dan juga Aplikasi Al-Bahist Al-Haditsi yang dengan mudah saya dapat mengecek suatu hadits maupun derajat hadist tersebut.

Akhirnya semoga Allah SWT menerima ini sebagai amal Ibadah dan menjadi amal jariyah pemberat timbangan kebaikan di akhirat aamiin. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak kepada Tim Penerbitan dan Penulisan Penerbit Perkumpulan Dai Muda Indonesia, akh Abdul Somad, Ukh Nasa, Akh Budi, Akh Muslim.

Dan Semua pengurus PP HDMI, Habib Idrus, Ust Fahmi, Ust Suwanto, Ust,. Syukron, Ust. Umar Alfaruq, Ust. Izhar, Ust. Faris, Ust. Umar Suhaimi, Ust. Bagus, Ust. Izhar, Ust. Andi, Ust. Henda, tim akhwat. Dan semua Pengurus PW HDMI Se-Indonesia.

Tidak lupa kepada keluarga saya, istri dan anak saya, yang sudah mendukung, membersamai saya dalam penulisan buku ini.

Wasallahumma Ala Sayyida Muhammad wa ala aalihi wa shohbihi ajma‟in. Wal hamdulillahi rabbil alami.

Dr. Derysmono, Lc, M.A

(9)

9 | H D M I

B. K H U T B A H

Khutbah ialah pidato resmi keagamaan yang mengandung mau‟idhah hasanah dan uswatun hasanah, ada kaitannya dengan ibadah yang dilakukan sebelum atau sesudahya, dengan diikat oleh beberapa syarat dan rukun.1

Dengan difinisi seperti diatas, maka khutbah mempunyai fungsi ganda yaitu :

a. Fungsi Ibadah

b. Fungsi sosial/Da‟wah

Khutbah berfungsi ibadah, ialah bahwa khutbah itu merupakan bagian pokok dari sholat yang menyertainya (selain khutbah nikah), yang sholat-sholat itu tidak sah kecuali dengan khutbah.

Khutbah berfungsi sosial/da‟wah ialah bahwa khutbah itu merupakan salah satu alat komunikasi dengan massa (orang banyak).

1. H U K U M K H U T B A H

Ada perbedaan pendapat tentang hukum khutbah jumat menjadi dua pendapat2;

Pertama : syarat sahnya shalat Jum‟at, ini pendapat Abu Hanifah, Malik, As-Syafi'i, Ahmad. Al-Qadhi bin Iyadh mengatakan : ini pendapat keseluruhan ulama.

1

Drs.Ali Ikhwan Noor (Guru PGA Negeri Palembang), Diktat Bidang Studi, Ramadhan 1406 H tahun ajaran 1986-1987, Bab IV Khutbah dan Pidato, hal. 45

2

Dr. Saud Ibrahim As-Syuraim, As-Syamil Fii Fiqh al-Khatib wa al-Khutbah, Riyadh: Dar Al-Wathn, 1423H/2003M, hal. 16

(10)

10 | H D M I

Kedua : tidak menjadi syarat, hukumnya sunnah. Ini pendapat Hasan al-Basri, Daud As-Zhahiri, Al-Juwaini, Ibnu Al-Majisyun dari mazhab Maliki..

Menurut penulis pendapat pertamalah yang diunggulkan. Bahwa hukumnya wajib.

2. PERSIAPAN SEBELUM KHUTBAH

Sebelum Khatib melakukan khutbah ada hal-hal yang butuh dipersiapkan sehingga Khutbah yang akan disampaikan akan baik

1. Mempersiapkan teks atau materi Khutbah dan menguasainya dengan membaca beberapa kali dan latihan beberapa kali. 2. Mempersiapkan pakaian, diri dan juga hal-hal lain ketika

akan menyampaikan khutbah.

3. Mengetahui secara umum latar belakang atau kepada siapa khutbah akan disampaikan, tempat dan bagaimana psikologis masyarakat.

4. Mempersiapkan diri untuk menjadi Imam shalat jum‟at, karena sebagian besar masjid biasanya meminta khatib untuk juga menjadi Imam, sehingga dibutuhkan persiapan hafalan ayat-Ayat Al-Quran yang mudah dibaca saat Shalat. Tidak telalu panjang dan tidak terlalu pendek.

5. Jika jarak antara rumah khatib dan Masjid di mana dilaksanakan khutbah tersebut jauh, maka hendaknya memperkirakan jarak tempuh dan waktu untuk sampai kesana. Agar jangan sampai terjadi Khatib terlambat, minimal 10 sampai 15 menit sudah hadir di masjid.

Namun jika masjid dekat jaraknya maka ada pendapat ulama bahwasanyya disunnahkan khatib datang menjelang khutbah

(11)

11 | H D M I

akan berlangsung, misalnya saja penjelasan Imam an-Nawawi.

“Disunnahkan tahiyyat masjid dua rakaat, dan di antara ulama yang menyebutkan ini adalah bandaniji dan al-Jurjani, adapun mazhab mengatakan bahwa khatib tidak shalat dua rakaat, karena tidak ada riwayat bahwa Nabi SAW melakukannya, dan hikmahnya seperti yang saya sebutkan, dan belum ada penjelasan dari as-Syafi'i, juhmhur ashab tahiyyah, dan zhahir dari perkataan mereka, khatib tidak shalat dua rakaat tahiyyat masjid,”3

6. Mengkonfirmasi jadwal khutbah, biasanya pengurus masjid menghubungi khatib sehari atau di pagi jumat sebelum pelaksanaan Shalat jumat dilaksanakan, hal itu diharapkan agar khatib tiba-tiba berhalangan hadir, atau ada jadwal khutbah yang tertukar atau keliru.

3. R U K U N K H U T B A H

Ada Penjelasan Imam As-Syafi‟i rahimahullah terkait rukun atau standar minimal khutbah,

( ٟؼفبشٌٍ َ٤ا

1

/

230

(

بَِ ًَُّلَأ َٚ

ِِْٓ ٍخَجْطُخ ُُْعا ِْٗ١ٍََػ ُغَمَ٠

ِِّٟجهٌٕا ٍََٝػ ٍََِّٟصُ٠ َٚ ٌَٝبَؼَر َ هاللَّ َذَّْؾَ٠ َْْأ ِْٓ١َزَجْطُخٌْا

ُ هاللَّ ٝهٍَص

َُهٍَع َٚ ِْٗ١ٍََػ

َ هاللَّ َذَّْؾَ٠ َٚ ،ٌَُٝٚ ْ٤ا ِٟف ِْآ ْشُمٌْا ِِْٓ بًئْ١َش َأ َشْمَ٠ َٚ

هٌٕا ٍََٝػ ٍََِّٟصُ٠ َٚ ُُٖشْوِر هضَػ

ِ ِّٟج

َُهٍَع َٚ ِْٗ١ٍََػ ُ هاللَّ ٝهٍَص

هَْأ ًلًُٛمْؼَِ هَْ ِ٤ ؛ِح َش ِخ ْ٢ا ِٟف َُٛػْذَ٠ َٚ ِ هاللَّ ٜ َْٛمَزِث َٟ ِصُٛ٠ َٚ

3

(12)

12 | H D M I

ُضَع َْٚأ ،اَزَ٘ ، ٍطْؼَث ٌَٝا ٍُٖٛع ُٚ ِِْٓ َِ َلََىٌْا ِطْؼَث ُغَّْع َخَجْطُخٌْا

َِ َلََىٌْا ِِْٓ ُغَّْغُ٠ بَِ

4

Minimal yang disampaikan pada khutbah jumat dari dua khutbah adalah bertahmid “alhamdulillah‟ segala puji bagi Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW dan membaca sesuatu dari ayat alquran pada khutbah pertama, bertahmid mengucapkan Alhamdullillah kepada Allah yang Maha mulia, dan bershalawat kepada Nabi SAW, dan membacakan wasiat taqwa kepada Allah, dan mengajak kepada (mengingat) akhirat, karena secara logika bahwa khutbah itu menghimpun sebagian perkataan dari berbagai aspek, ini, yang paling singkat dari himpunan perkataan. Hal ini juga dijelaskan oleh Al-Muzani dalam kitab Mukhtashornya.

( ةزٌّٙا ػشش عّٛغٌّا

4

/

519

)

ٌخَص َلََص ٌخَغَّْخ ِخَجْطُخٌْا

بَِّٙ١ِف ٌفٍََزْخُِ ِْبَْٕصا َٚ بَْٙ١ٍََػ ٌكَفهزُِ

Imam An-Nawawi mengatakan Rukun khutbah itu ada 5 perkara, tiga perkara yang disepakati dan dua yang diperselisihkan.5

1

.

ٌَٝبَؼَر ِ هاللَّ ُذَّْؽ

2

.

َُهٍَع َٚ ِْٗ١ٍََػ ُ هاللَّ ٝهٍَص ِ هاللَّ ِيُٛع َس ٍََٝػ َح َلَهصٌا

3

.

ٌَٝبَؼَر ِ هاللَّ ٜ َْٛمَزِث ُخه١ ِص ٌَْٛا

4

.

ِْآ ْشُمٌْا ُحَءا َشِل

5

.

َٓ١ِِِٕ ْئٌٍُِّْ ُءبَػُّذٌا

4

As-Syafi‟i, Al-Umm, jilid 1, hal. 230

5

(13)

13 | H D M I

Khutbah dalam fungsinya sebagai Ibadah, maka terikat oleh beberapa rukun, ialah6 :

1. Membaca Hamdallah dalam kedua kkhutbah, ialah bacaan :

“Alhamdulillah” = Artinya : “Segala puji bagi Allah” =

“Segala puji bagi Allah yang menguasai alam semesta”. Berdasarkan sabda Rasul :

ِالله ُيٛع َس َْبو ]:اللهذجػ ٓث شثبع ٓػ[

ُتُطْخَ٠

:ُيٛم٠ هُُص ،ٍَُُْٗ٘أ ٛ٘ بّث ٗ١ٍػ ِْٟٕضُ٠ َٚ َ هاللَّ ُذَّْؾَ٠ ، َطبٌّٕا

،ٌٗ َِٞدب٘ لَف ًٍِْْعُ٠ َِٓ َٚ ،ٌٗ هً ِعُِ لَف ُ هاللَّ ِِٖذَْٙ٠ َِٓ

ذَؽ ًِْضِّث َش٠ِذَؾٌا َقبع هُُص ِالله ُةبزِو ِش٠ذَؾٌا ُشْ١َخ َٚ

ِش٠

.ِِّٟفَمهضٌا

ٍُغِ

(

ٕٙٔ

ٍُغِ ؼ١ؾص ،)ـ٘

٧ٙ٨

]ؼ١ؾص[

ٜشخأ خ٠اٚس ػشش

Artinya : “Dari Jabirra, bahwasannya Rasullah SAW telah

membaca khuutbah hari Jum‟at, lalu beliau memuji dan menganjungnya (HR Muslim)

2. Membaca shalawat atas Rasulullah SAW dalma kedua khutbah7

3. Berwasiat8 “taqwallah”, sekurang-kurangnya membaca :

6

Drs.Ali Ikhwan Noor (Guru PGA Negeri Palembang), Diktat Bidang Studi diajarkan pada Siswa-Siswi Kelas 3 PGA Negeri Palembang dalam Penggemblengan ke 16 Bulan Ramadhan 1406 H tahun ajaran 1986-1987, Bab IV Khutbah dan Pidato, hal. 45-81

7

(14)

14 | H D M I

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu‟anhu, ia berkata: „Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda,

الله كرا

...

Bertaqwalah kepada Allah .... (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: „hadits ini hasan shahih)

4. Membaca ayat Al-Qur‟an dalam salah satu khutbah. Sabda Rasulullah SAW

ِالله ُيٛع َس َْبو ]:حشّع ٓث شثبع ٓػ[

ُتُطخَ٠

ِّوَزُ٠ٚ ،ٍدب٠آ ُأ َشمَ٠ٚ ،ِْٓ١َزَجطُخٌا َٓ١َث ُظٍِغَ٠ َٚ ،بًِّئبل

ُش

. َطبٌّٕا

ت١ؼش

( غٚئٔس٤ا

ٖٔٗ٧

ذٕغٌّا ظ٠شخر ،)ـ٘

ٕٓ٧ٖٔ

ٖش١غٌ ؼ١ؾص

( ٍُغِ ٗعشخأ

٧ٕٙ

،)

( دٚاد ٛثأٚ

ٔٔٓٔ

( ٟئبغٌٕاٚ ،)

ٔٗٔ٧

ٗعبِ ٓثاٚ ،)

(

ٔٔٓٙ

( ذّؽأٚ ،)

ٕٓ٧ٖٔ

ٌٗ عفٌٍاٚ )

“Dari Jibril bin Samurah, katanya : “Adalah Rasulullah SAW berkhutbah berdiri, duduk diantara keduanya, lalu beliau mmebaca beberapa ayat-ayat Qur‟an dan memperingatkan serta mempertakuti manusia” (HR Muslim)

Syuaib Al-Arnauth, derajatnya shahih lighairihi, HR Muslim, Abu Daud, An-Nasa‟i, Ibnu Majah, Ahmad.

5. Mendoa untuk muminin dan muminat pada khutbah kedua.

8

(15)

15 | H D M I

Sabda Rasulullah SAW yang artinya :

]

هٟجهٌٕا هْأ ]:ةذٕع ٓث حشّع ٓػ

ُشِفغزغ٠ َْبو

خؼّع هًو ٟف ِدبِِٕ ْئٌُّاٚ َٓ١ِٕئٌٍّ

“Dari Samurah bin Jundub, mbahwasanya Nabi Muhammad SAW telah terbiasa memintakan ampun kepada kaum mu‟minin dan mu‟minat pada tiap-tiap sholat/khutbah”. (HR Al-Bazar dengan sanad yang lemah)

Namun ada pendapat yang mengatakan menambahkan membaca syahadat pada khutbah9 diantaranya adalah pendapat Syaikhul Islam dan Ibnu Al-Qayyim.10

4. SUNAH-SUNAH KHUTBAH

1. Pelaksanaan khutbah itu dilakukan di atas mimbar atau ditempat yang tinggi.

Sabda Rasulullah SAW yang artinya :

]

ٟجٌٕا ْأ ]:شّػ ٓث اللهذجػ ٓػ

ََٛ٠ َطشخ ارا ْبو

ََبل ُص ّْرئٌّا َذىغ٠ ٝزؽ ِشَجٌِّْٕا ٍٝػ َظٍع ِخؼّغٌا

َتطخف

.

ٌٕٞٚٛا

(

ٙ٨ٙ

عّٛغٌّا ،)ـ٘

ٗ

/

ٕ٘ٙ

ف١ؼظ ٖدبٕعا

9

Rasulullah SAW bersabda :

[ ( ٞزِشزٌا .َءبِزغٌا ِذ١ٌبو ٟٙف ٌذٙشر بٙ١ف ظ١ٌ ٍخجطخ ًُّو ]:حش٠ش٘ ٟثأ ٓػ ٕ٨٢ ٞزِشزٌا ٕٓع ،)ـ٘ ٔٔٓٙ • ت٠شغ ؼ١ؾص ٓغؽ • عشخأ ( دٚاد ٛثأ ٗ ٗ٧ٗٔ ( ٞزِشزٌاٚ ،) ٔٔٓٙ ( ذّؽأٚ ،بٌّٙ عفٌٍاٚ ) ٧ٓٔ٧ ) .ش١غ٠ فلَزخبث • ٜشخأ خ٠اٚس ػشش

Artinya : “Tiap-tiap khutbah yang tidak ada syahadatnya adalah seperti tangan yang terpotong. (HR Ahmad dan Abu Daud) maksudnya adalah sedikit keberkahannya.

10

(16)

16 | H D M I

“Dari Ibnu Umar RA, bahwasannya Nabi SAW bila telah keluar pada hari Jum‟at, duduklah beliau diatas mimbar, sampai muezzin selesai adzannya, kemudian beliau berdiri lalu berkhutbah”. (HR Abu Daud( namun sanad nya dhaif.

Namun Ada riwayat lain yang shahih yang menyatakan Nabi berkhutbah di atas Mimbar.

ََٛ٠ َذغغٌّا ًَخد ًلَعس هْأ ]:ٞسذخٌا ذ١ؼع ٟثأ ٓػ[

ُّٟجهٌٕاٚ ِخؼّغٌا

ٍَِّٟصُ٠ ْْأ ٖشَِؤف ٖبػذف ِشجٌّٕا ٍٝػ

ٖبػذف ِشجٌّٕا ٍٝػ ٛ٘ٚ َخ١ٔبّضٌا َخؼّغٌا ًَخد هُص ِْٓ١َزؼوس

َخضٌبّضٌا َخؼّغٌا ًَخد هُص ِْٓ١َزؼوس ٍَِّٟصُ٠ ْْأ ٖشَِؤف

ِالله ُيٛعسٚ

جٌّٕا ٍٝػ

ِش

ٍَِّٟصُ٠ ْْأ ٖشَِؤف ٖبػذف

ِْٓ١َزؼوس

.

ٓثا

( ْبجؽ

ٖ٘ٗ

ْبجؽ ٓثا ؼ١ؾص ،)ـ٘

ٕٖ٘ٓ

ٗؾ١ؾص ٟف ٗعشخأ

Dari Abi Said Al-Khudriyyi bahwa seseorang masuk ke masjid ketika hari Jumat sedangkan Nabi SAW di atas Mimbar kemudian memanggilnya dan memerintahkannya untuk shalat dua raka‟at, kemuda masuklah jumat kedua dan Nabi SAW berada di atas mimbar, maka beliau memanggilnya dan memerintahkannya untuk shalat dua raka‟at kemudian masuk jumat ketiga dan Rasulullah SAW berada di atas mimbar maka beliau memanggilnya

(17)

17 | H D M I

lalu memerintahkannya untuk shalat dua raka‟at, (HR. Ibnu Hibban, Shahih Ibnu Hibban, derajat hadits Shahih)

( ةزٌّٙا ػشش عّٛغٌّا

4

/

525

(

ْٛى٠ ْأ بٕٕٙعٚ

تطخ٠ َْبَو َُهٍَع َٚ ِْٗ١ٍََػ ُ هاللَّ ٝهٍَص هِٟجهٌٕا هَْ ِ٤ شجِٕ ٍٟػ

شجٌّٕا ٍٝػ

Imam An-Nawawi rahiamhullah mengatakan dan sunnahnya hendaknya khutbah di atas mimbat karena Nabi SAW berkhutbah di atas mimbar.11

2. Hadirin Jum‟atan hendaklah tenang dan memperhatikan khutbah. Sabda Rasulullah SAW yang artinya :

:ِخَؼُُّغٌا َََٛ٠ َهِج ِؽبصٌِ َذٍُْل ارِا ]:حش٠ش٘ ٟثأ ٓػ[

. َد َْٛغٌَ ْذَمف ، ُتُطْخَ٠ َُبِِلإاٚ ، ْذ ِصْٔأ

( ٞسبخجٌا

ٕ٘ٙ

،)ـ٘

ٞسبخجٌا ؼ١ؾص

٢ٖٗ

]ؼ١ؾص[

ٗعشخأ

( ٞسبخجٌا

٢ٖٗ

( ٍُغِٚ ،ٌٗ عفٌٍاٚ )

٧٘ٔ

فلَزخبث )

ش١غ٠

ش٠ذؾٌا ػشش

“Dari Abi Khumairah, bahwasanya Nabi SAW telah berkata kepada temanmu “diam” pada hari jum‟at sewaktu imam berkhutbah, maka telah binasalah Jum‟atmu” (HR Bukhori Muslim)

11

(18)

18 | H D M I

( ةزٌّٙا ػشش عّٛغٌّا

4

/

523

(

)

َُٛ٘ َٚ )بَُُّّٙؾَصَأ

َلً َٚ ُت ِغَ٠ َلً َٚ ُدبَصِْٔ ْلإا ُّتَؾَزْغُ٠ ِذ٠ِذَغٌْا ِٟف ُسُْٛٙشٌَّْا

َُ َلََىٌْا َُ ُشْؾَ٠

Imam An-Nawawi mengatakan menurut pendapat yang paling shahih dan masyhur pada perkataan Imam as-Syafi‟i yang baru, hukumnya sunnah seseorang mendengarkan khutbah dan tidak wajib dan tidak diharamkan berbicara.12 3. Memberi salam kepada hadirin dan menghadap kepada yang

hadirin. Sabda Nabi SAW yang artinya :

ِالله ُيٛعس ْبو ]:ً١ؽاشش ٓث شِبػ ٟجؼشٌا ٓػ[

َُلَغٌا يبمف َطبٌٕا ًجمزعا ِخؼّغٌا ََٛ٠ َشجٌّٕا ذؼص ارا

ُى١ٍػ

....

محمد

( ٞدبٌٙا ذجػ ٓثا

٨ٗٗ

ك١مؾر ؼ١مٕر ،)ـ٘

ك١ٍؼزٌا

ٕ

/

٨٧

ٓ١ٌ ذٌبغِ ]ٗ١ف[ ًعشِ

ٗعشخأ

ٟف خج١ش ٟثأ ٓثا

«

فٕصٌّا

( »

ٕٖ٘٧

ٓثا ٗعشخأٚ ،)

ٟف ًبمٍؼِ ٞصٛغٌا

«

ك١مؾزٌا

( »

٧ٓٔ

)

“Dari Arsy-Aya‟bi, bahwasanya Nabi SAW bila telah naik keatas mimbar pada hari Jum‟at, beliau menghadapkan wajahnya kearah yang hadir, kemudian membaca : “Assalamu‟alaikum” (HR Ibnu Syaibah)

Hadistnya Hadits Mursal yang diruwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Al-Jauzi.

12

(19)

19 | H D M I

Namun ada riwayat lain dengan derajat hasan yang menjelaskan Nabi SAW mengucapkan salam ,

-]

َُهٍع َشجٌّٕا َذؼص ارا َْبو ]:شثبع ٓػ

.

ٟغٛ١غٌا

(

٢ٔٔ

ش١غصٌا غِبغٌا ،)ـ٘

ٙ٨ٔ٨

ٓغؽ

Dari Jabi Radhiyallahu anhu mengatakan bahwa Nabi SAW ketika naik mimbar mengucapkan salam. dari al-Jami‟

As-Shaghir Imam As-Suyuthi, hadits hasan.

Dan dalam riwayat yang lain yang shahih Nabi SAW menghadap ke arah hadirin

-

ْبو ٗهٔأ

، ِطبٌٕا ٍٝػ ِٗٙع َٛث ًََجلأ َشَجٌِّٕا َذِؼَص ارا

ٍشىَث ٛثأ ْبوٚ :ُّٟجْؼشٌا يبل ،ُى١ٍػ َُلَغٌا :يبل ُص

هٌر ِْلََؼْفَ٠ ُشَُّػٚ

.

ت١ؼش

( غٚئٔس٤ا

ٖٔٗ٧

،)ـ٘

دبؼٌّا داص ظ٠شخر

ٔ

/

ٔ٨٢

ؼ١ؾص

Bahwasannya Nabi SAW jika naik mimbar menghadapkan wajahnya ke orang-orang (hadirin), kemudian mengucapkan assalamu‟alaikum. As-Say‟bi mengatakan : Abu Bakat dan Umar dahulu melakukannya demikian.

Syuaib Al-Arnauth, Takhrij Zaad Al-maad dengan derajat yang shahih.

4. Khatib memegang tongkat atau panah. Sabda Nabi SAW yang artinya :

(20)

20 | H D M I

ِ هاللَّ ِيٛعس ٍٝػ ُذِِذل ]:ٟفٍىٌا ْضؽ ٓث ُىؾٌا ٓػ[

َُهٍعٚ ٌِِٗآ ٍٝػٚ ِٗ١ٍػ ُ هاللَّ ٍّٝص

....

َخؼّغٌا بٙ١ف بْٔذِٙش

بًئِّوٛزِ َُهٍعٚ ٌِِٗآ ٍٝػٚ ِٗ١ٍػ ُ هاللَّ ٍّٝص ِ هاللَّ ُيٛعس ََبمف

ٍطٛل ٍٝػ

بًصػ ٍٝػ َيبل ٚأ

ِٗ١ٍػ ٕٝصأٚ َ هاللَّ َذّؾف

ٍدبٍّو

ٍدبوسبجِ ٍدبجِّ١غ ٍدبف١فخ

....

( ٟػداٌٛا

ٕٕٔٗ

ذٕغٌّا ؼ١ؾصٌا ،)ـ٘

ٖٕٖ

ٓغؽ

ٛثأ ٗعشخأ

( دٚاد

ٔٓ٢ٙ

( ذّؽأٚ ،)

ٔ٨٧٘ٙ

• )

خ٠اٚس ػشش

ٜشخأ

“Dari Hakam bin Hazan RA ia bberkata, saya datang kepada Rasulullah .... kami melakukan shalat jum‟at maka Rasulullah berdiri lalu beliau bersandar kesebuah panah atau tongkat lalu beliau memuji Allah dan menyanjunginya dengan kalimat-kalimat sederhana, baik dan mengandung barokah”.... (HR Abu Daud dengan sanad yang shahih).

Derajat hadits ini hasan menurut Al-Wadi‟i, HR Abu Daud, Ahmad.

Dalam hadist lain yang shahih,

ٟف تَطخ ارا ْبو ]:الله يٛعس ْرئِ ظشمٌا ذؼع ٓػ

ِخؼُّغٌا ٟف تَطخ اراٚ ، ٍطٛل ٍٝػ تَطخ ِةشؾٌا

بًصػ ٍٝػ تَطخ

(21)

21 | H D M I

( ٟغٛ١غٌا

٢ٔٔ

ش١غصٌا غِبغٌا ،)ـ٘

ٖٙٙ٢

ؼ١ؾص

ٜشخأ خ٠اٚس ػشش

Dari sa‟ad al-Qurozh muazzinnya Rasulullah SAW, dahulu Rasulullah SAW jika berkhutbah pada saat perang beliau berkhutbah (bersandar) pada panah, jika berkhutbah di Hari Jum‟at, beliau berkhutbah (bersandar) pada tongkat.

As-Suyuthi Kitab al-Jami‟ As-Shaghir, derrajat hadits Shahih.

( ٞصاش١شٌٍ ٟؼفبشٌا َبِلإا خمف ٟف ةزٌّٙا

1

/

211

(

ًبصػ ٚأ طٛل ٍٝػ ذّزؼ٠ ْأ تؾزغ٠ٚ

Imam as-Syairozi mengatakan disunnahkan untuk bersandar pada panah atau tongkat.13

5. Khotib hendaklah fasih dan keras suaranya14. Sabda Nabi SAW yang artiya :

ِالله ُيٛع َس َْبو ]:اللهذجػ ٓث شثبع ٓػ[

َتَطَخ ارا

ُٗهٔؤَو ّٝزؽ ،ُُٗجَعَغ هذَزْشاٚ ،ُُٗر َْٛص لََػ َٚ ،ُٖبْٕ١َػ ْد هشَّْؽا

ٍشْ١َع ُسِزُِْٕ

....

“Dari Jabir RA ia berkata : “Adalah Rasulullah SAW bila berkhutbah merah matanya, keras suaranya dan sangat marahnya sehingga seolah-olah bagaikan seorang panglima (member komando)” (HR Muslim)

6. Khutbah itu lebih pedek dari pada sholat. Sabda Rasulullah SAW yang artinya :

13

As-Syairozi, Al-Muhazzab Fii Fiqh Al-Imam As-Syafi‟i, jilid 1, hal. 211.

14

(22)

22 | H D M I

]

]:شعب٠ ٓث سبّػ ٓػ

...

ِالله َيٛع َس ُذْؼَِّع ِّٟٔا :َيبمَف

َِ ،ِِٗزَجْطُخ َشَصِل َٚ ،ًُِع هشٌا ِحلََص َيُٛغ هْا :ُيٛم٠

ٌخهِٕئ

َِِٓ هْاٚ ،َخَجْطُخٌا اٚ ُشُصْلاٚ ،َحلَهصٌا اٍُٛ١ِغؤف ،ِِْٗٙمِف ِِٓ

ا ًشْؾِع ِْب١َجٌا

.

ٍُغِ

(

ٕٙٔ

ٍُغِ ؼ١ؾص ،)ـ٘

٧ٙ٢

]ؼ١ؾص[

ش٠ذؾٌا ػشش

“Dari Imar bin Yasir RA. Katanya : Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya seseorang yang memanjangkan sholatnya dan memendekkan ,khutbahnya adalah tanda menunjukkan ia orang panndai, sebab itu panjangkanlah hsolat dan pendekkanlah khutbah”.(HR Muslim)

ُحلَص ذٔبو ]:حشّع ٓث شثبع ٓػ[

ِالله ِيٛعس

اًذْصَل ُٗزجطخٚ اًذْصَل

Hadits yang lain : “Adalah sholat Rasulullah SAW dilakukan

dengan sedang, juga khutbahnya sedang” (HR Jama‟ah kecuali Bukhori dan Abu Daud)

7. Khotib mengakhiri khutbahnya dengan permohonan ampun kepada Allah SWT.

Artinya : “ Al-Baghawi berkata : “Disunahkan bagi khutbah supaya mengakhiri khutbahnya dengan kata-kata : “Aku mohon ampun kepada Allah untuk diriku dan kamu sekalian”.

(23)

23 | H D M I

9. Khotib hendaklah senantiasa menghadap orang banyak, jangan berputar-putar

10. Duduk sejenak sesudah mengucapkan salam. Sabda Rasulullah SAW :

ٟجٌٕا ْأ ]:شّػ ٓث اللهذجػ ٓػ[

ََٛ٠ َطشخ ارا ْبو

ََبل ُص ّْرئٌّا َذىغ٠ ٝزؽ ِشَجٌِّْٕا ٍٝػ َظٍع ِخؼّغٌا

َتطخف

.

ٌٕٞٚٛا

(

ٙ٨ٙ

عّٛغٌّا ،)ـ٘

ٗ

/

ٕ٘ٙ

ف١ؼظ ٖدبٕعا

Artinya : “Dari Ibnu Umar RA sesungguhnya Nabi SAW bila telah keluar pada hari Jumat duduklah beliau sehingga mu‟azdin selesai adzannya, kemudian beliau berdiri dan berkhutbah (HR Abu Daud)

5. SYARAT-SYARAT KHUTBAH

Menurut Imam An-Nawawi Syarat khutbah ada tujuh pekara.

( ةزٌّٙا ػشش عّٛغٌّا

4

/

522

(

ٌخَؼْجَع ِخَجْطُخٌْا ُغٚ ُشُش

بََُّْٕٙ١َث ُدُٛؼُمٌْا َٚ َُبَ١ِمٌْا َٚ ِح َلَهصٌا ٍََٝػ بَُّٙ٠ِذْمَر َٚ ِشُّْٙظٌا ُذْل َٚ

حسبٙغٚ

ِٟف ِّؼَصَ ْ٤ا ٍََٝػ ِح َس َْٛؼٌْا ُشْزَع َٚ ِظَغهٌٕا َٚ ِسَذَؾٌْا

ٓ١زجطخٌا

ُغْف َس ُغِثبهغٌا َٚ ِغٚ ُشُّشٌا ِِٖزَ٘ ُْبَ١َث َكَجَع ْذَل َٚ شزغٌاٚ

ِيبََّىٌْا ًَِْ٘أ ِِْٓ َُْٛؼَث ْسَأ ُُٗؼَّْغَ٠ ُشْ١َؾِث ِد ْٛهصٌا

Syarat khutbah ada tujuh perkara : pertama: Waktu zhuhur, kedua: dilakukan sebelum shalat jum‟at, ketiga: berdiri, keempat: duduk

(24)

24 | H D M I

diantara dua khutbah, kelima: suci dari hadats dan najis, keenam: menutup Aurat, ketujuh suaranya jelas (didengar oleh 40 orang).15

1. Suci dari hadits besar dan kecil

2. Badan. Tempat dan pakaiannnya harus suci dari najis 3. Harus berdiri bila kuasa

4. Harus menutup aurat

5. Thuma‟ninah dalam duduk diantara kedua khutbah 6. Berturut-turut antara khutbah pertama dan khutbah kedua

ػشش عّٛغٌّا

( ةزٌّٙا

4

/

521

)

َُٛ٘ َٚ )بَُُّّٙؾَصَأ(

هَْ ِ٤ ٌخَج ِعا َٚ ِخَجْطُخٌْا ِْبَو ْسَأ َْٓ١َث َح َلًا ٌَُّْٛا هَْأ ُذ٠ِذَغٌْا

ُفبَْٕئِزْعا ُت ِغَ٠ اَزَ٘ ٍََٝؼَف ِعْػ ٌَْٛا ِدُٛصْمَِّث ًُّ ِخُ٠ بََٙرا ََٛف

ِخَجْطُخٌْا

Yang paling shahih pendapat imam asyafi‟i adalah perkataan baru (jadidnya) hukumnya wajib berurutan antara rukun khutbah, karena jika ada yang tertinggal maka kuranglah maksud adanya (khutbah) menasehati, maka karenany wajib ia mengulangi khutbahnya.

7. Berturut-turut anatar khutbah dan sholat jumat 8. Khutbah dilakukan di waktu zuhur

9. Rukun-rukun khutbah yang lima16 itu harus dibaca dengan bahasa Arab17

10. Yang berkhutbah harus orang laki-laki

15

An-Nawawi, Al-Majmu‟ Syarh Al-Muhazzab, jilid 4, hal. 522

16

An-Nawawi, Al-Majmu‟ Syarh Al-Muhazzab, jilid 4, hal.519.

17

(25)

25 | H D M I 6. MAKRUH-MAKRUHNYA KHUTBAH18

( ةزٌّٙا ػشش عّٛغٌّا

4

/

529

)

ُءبَ١ْشَأ ِخَجْطُخٌْا ِٟف ُٖ َشْىُ٠

ِّقهذٌا ِِْٓ ِءبَجَطُخٌْا ِخٍَََٙع ُطْؼَث ٍَُُٗؼْفَ٠ بَِ )بَِِْٕٙ(

ٍََٝػ ِفْ١هغٌبِث

ٌخَؾ١ِجَل ٌخَػْذِث َٚ ٌَُٗ ًَْصَأ َلً ًٌِغبَث اَزَ٘ َٚ ِِٖدُٛؼُص ِٟف ِشَجٌِّْْٕا ِط َسَد

Beberapa hal yang hukumnya makruh dilakukan saat khutbah19 pertama: diantaranya memukul-mukul tanggal mimbar dengan pedang (atau tongkat) saat akan naik mimbar, ini batil tidak ada dasarnya dan mengada-ngada yang buruk.

َُه٘ ََٛر بَّهث ُس َٚ ِِٗعٍُُٛع ًَْجَل ُُٖدُٛؼُص ََٝٙزْٔا اَرا ُءبَػُّذٌا بَِِْٕٙ َٚ

َث

ُخَػبَع بَّهٔا ٌؤَطَخ َهٌَِر َٚ ِءبَػُّذٌا ِخَثبَعا ُخَػبَع بَٙهَٔأ ُِِْٙزٍَََٙع ُطْؼ

ِِٗعٍُُٛع َذْؼَث ِخَثبَعِ ْلإا

Kedua: berdo‟a ketika khatib selesai naik mimbar sebelum duduknya dan mungkin mereka mengira (orang yang tidak mengetahui) bahwa itu adalah waktu diijabahnya doa dan itu adalah keliru, padahal waktu ijabah setelah duduknya.

ِِّٟجهٌٕا ٍََٝػ ُح َلَهصٌا َذِْٕػ ِخَ١ِٔبهضٌا ِخَجْطُخٌْا ِٟف ُدبَفِزٌْ ِلًا )بَِِْٕٙ َٚ(

ْىَِ ًٌِغبَث ُٗهَٔأ ُْبَ١َث َكَجَع ْذَل َٚ َُهٍَع َٚ ِْٗ١ٍََػ ُ هاللَّ ٝهٍَص

ٌٖٚ ُش

Ketiga: memalingkan muka atau menoleh kekanan dan ke kiri saat khutbah kedua ketika membaca shalawat atas Nabi SAW dan itu sudah dijelaskan adalah batil dan makruh hukumnya.

18

Drs.Ali Ikhwan Noor (Guru PGA Negeri Palembang), Diktat Bidang Studi, Ramadhan 1406 H tahun ajaran 1986-1987, Bab IV Khutbah dan Pidato, hal. 49 ada beberapa yang disebutkan oleh bapak Ali Ikhwan Noor yang makruh saat khutbah 1. Khotib menengok kekanan dan kekiri, 2. Mengacung-acungkan tangan, 3. Memukulkan kaki ketempat khutbah 4. Khutbah terlalu cepat.

(26)

26 | H D M I

ٌَُُْٙ ِءبَػُّذٌا ِٟف ِٓ١ِغ َلَهغٌا ِفبَص َْٚأ ِٟف ُخَف َصبَغٌُّْا بَِِْٕٙ َٚ

ُيِدبَؼٌْا ٌُُِبَؼٌْا ُْبَطٍُّْغٌا ٌُِِْٙ َْٛمَو َهٌَِر ِِْٓ ٍش١ِضَو ِٟف ُُُْٙثِزَو َٚ

ِِْٖٛؾَٔ َٚ

Keempat : Sembrono di dalam menyebutkan sifat dan kelakuan penguasa (memuji-muji) mendoakan mereka dan kebohongan mereka akan hal itu seperti mengatakan penguasa yang alim yang adil dan sebagainya.

ِطْفَخ َٚ ِخَ١ِٔبهضٌا ِخَجْطُخٌْا ِٟف ِعا َشْعِ ْلإا ِٟف ُُُْٙزَغٌَبَجُِ )بَِِْٕٙ َٚ(

بَِٙث ِد ْٛهصٌا

Kelima : Berlebih-lebihdan dan terlalau cepat dalam khutbah kedua dan merendahkan suara (suara yang kecil).

7. CATATAN BAGI ORANG YANG AKAN BERKHUTBAH20

1. Khotib berkedudukan sebagai pemimpin umat, pembimbing masyarakat, yag selalu dilihat dan diperhatikan segala gerik dan tingkah lakunya, baik waktu berkhutbah maupun diluar masjid sesudah berkhutbah

2. Berniat yang ikhlas semata-mata karena Allah21

( عبٕللإا ٓزِ ٓػ عبٕمٌا فبشو

2

/

33

)

ِغ ْشَش ِِْٓ

ِش٠ِذَؾٌِ )ُخه١ٌِّٕا( ِْٓ١َزَجْطُخٌْا

«

ِدبه١ٌِّٕبِث ُيبَّْػَ ْ٤ا بَّهٔا

20

Drs.Ali Ikhwan Noor (Guru PGA Negeri Palembang), Diktat Bidang Studi, Ramadhan 1406 H tahun ajaran 1986-1987, Bab IV Khutbah dan Pidato, hal. 49

21

(27)

27 | H D M I

Menurut Al-Buhuthi, Niat menjadi Syarat dalam dua khutbah. Berdasarkan Hadits “Sesungguhnya Amal tergantung niatnya”.

3. Laksanakan khutbah tersebut dengan gaya yang sopan dan menarik, jangan sekali-kali memakai kata-kata yang tajam hingga menyinggung perasaan pendengar, apalagi kata-kata yang dapat membawa perpecahan umat Islam.

4. Berpakaianlah dengan sebaik-baiknya dan berminyak wangi, bersih dan pantas dan jangan lupa memakai tutup kepala.22

Begitu banyak hadits-hadits yang mengajarkan tentang sunnahnya berminyak wangi dan memakai sebaik-baik pakaian ketika hadir ke Masjid Hadir Jum‟at.

ِالله َيٛعس َغِّع ٗهٔأ ]:َلَع ٓث اللهذجػ ٓػ[

ُوِذَؽأ ٍٝػ بِ :ِخؼُّغٌا َِٛ٠ ٟف ِشَجٌِّٕا ٍٝػ ُيٛم٠

.ِٗزَِِٕٙ َْٟثَٛص ِٜٛع ِخؼُّغٌا َِٛ١ٌ ِٓ١َثَٛص ٜشَزشا ٌِٛ

ت١ؼش

( غٚئٔس٤ا

ٖٔٗ٧

داص ظ٠شخر ،)ـ٘

دبؼٌّا

ٔ

/

ٖ٨ٓ

ؼ١ؾص ٖدبٕعا

Dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu : bahwasannya dia mendengar Rasulullah SAW berkata di atas mimbar di Hari Jum‟at, Alangkah baiknya andai salah seorang diantara kalian membeli dua buah pakaian untuk hari Jum‟at selain

22

Dr. Saud Ibrahim As-Syuraim, As-Syamil Fii Fiqh al-Khatib wa al-Khutbah, hal. 106

(28)

28 | H D M I

dua pakaian untuk kerjanya. HR Al-Arnauth, dengan sanad yang shahih.

5. Jangan bersikap sebagai seorang guru dihadapan muridnya atau bersikap sebagai seorang komandan pasukannya. Akan tetapi kita harus bersikap sebagai seorang pemberi nasihat, seorang penunjuk jalan, seorang pemimpin yang akan memberikan bimbingan kearah kebaikan.

6. Janganlah ada kata-kata yang ditunjukkan untuk pribadi tertentu atau golongan

7. Janganlah kita megemukakan sesuatu dengan kata-kata yang mengelantur, tidak tentu arah atau berisi acara yang campur aduk, sehingga membingungkan pendengar atau membosankan.

8. Janganlah membicarakan persoaalan di luar kesanggupan fikiran pendengar, atau menimbulkan dua tiga macam pengertian

9. Tiap-tiap membaca ayat atau hadits usahakanlah menyebutkan nama surat dan nomor ayatnya atau periwayat hadits tersebut.

10. Khutbah kita tersebut usahakan jangan terlalu panjang, dan jangan terlalu pendek, dan membacanya jangan terlalu cepat dan jangn pula terlalu lambat.

C. TATA CARA SHALAT IDUL FITRI a. Rakaat pertama :

1. berniat minimal niatnya "Ushalli Sunnata Liidil Fitri lillahi ta'ala" Saya berniat shalat sunnah idul fitri karena Allah ta'ala

(29)

29 | H D M I

3. Membaca Doa Iftitah 4. Takbir tujuh kali

5. Membaca di antara Takbir

(Subhanallah Walhmdulillah Wa laa ila illallah wallahu akbar)

6. Setelah takbir ke-7 Membaca Surat al fatihah 7. Membaca surat yang mudah dibacakan

8. Ruku‟, i‟tidal, sujud, duduk antara dua sujud, dan bangun lagi untuk rakaat kedua.

b. Rakaat kedua : 1. Takbir lima kali

2. Membaca di antara Takbir (Subhanallah Walhmdulillah Wa laa ila illallah wallahu akbar)

2. Setalah takbir ke-5 Membaca al fatihah 3. Membaca surat mudah dibacakan 4. Ruku‟, i‟tidal, sujud, duduk antara dua sujud, dan salam.

D. TATA CARA KHUTBAH IDUL FITRI DAN IDUL ADHA

( lebih aman khutbah menggunakan teks)

a. Khutbah pertama 1. Membaca Takbir 9X23

2. Tahmid (pujian kepada Allah)

23

adapun jumlah takbir dalam kedua khutbah terdapat dalam kitab alfath rabbani litartib musnad imam Ahmad jumlah nya 9x di khutbah pertama dan 7x dikhutbah kedua

(30)

30 | H D M I

atau minimal membaca “Alhamdulillah rabbil „alamin”. 3. Salawat kepada Nabi

Muhammad SAW minimal “Allahumma shalli „ala Muhammad.”

4. Nasehat/wasiat Taqwa "Khatib berwasiat agar bertaqwa ...." 5. Baca satu ayat al quran & terjemahkan dan bisa hadist dan terjemahnya

6. Duduk sekitar 30 detik untuk jeda khutbah kedua

b. Khutbah kedua

1. Membaca Takbir 7X

2. Tahmid (pujian kepada Allah) minimal membaca “Alhamdulillah

rabbil „alamin”. 3. Salawat kepada Nabi

Muhammad atau cukup baca “Allahumma shalli „ala Muhammad.”

4. nasehat Taqwa

5. Tutup dengan doa dan salam 6. Rangkaian Salat Id selesai.

E. CONTOH KHUTBAH JUM‟AT :

1. KHUTBAH JUMAT UST DR. H. ABDUL SOMAD, LC.MA

(31)

31 | H D M I

TEMA : TOLONGLAH DIRIMU SEBELUM AJAL TIBA24

Penulis Teks : Tim Kepenulisan Himpunan Dai Muda Indonesia

َٚ . ََِلَْعِلإْا َٚ ِْبَّْ٠ِلإْا ِخَّْؼِِٕث بَََّٕؼَْٔأ ِْٞزهٌا ِللهِ ُذَّْؾٌْا

حلَصٌا

َلَغٌاٚ

ذ١ع ٍََٝػ

َلً َُٖذْؽ َٚ ُالله هلًِا ٌََِٗا َلً َْْأ ُذَْٙشَأ َٚ َِبََٔ٤ْا

ٌُُٗ ُْٛع َس َٚ ُُٖذْجَػ اًذهَّؾُِ هَْأ ُذَْٙشَأ َٚ ،ٌَُٗ َهْ٠ ِشَش

ٌٍُٙا ،ٖذؼث ب١جٔ لً

ٍٝػ

ٍذهَّؾُِ بَِٔذِّ١َع

ِٟ٤ا ٟجٌٕا

ْؾَص َٚ ٌَِِٗا ٍََٝػ َٚ

نسبثٚ ِِٗج

ٓ١ٍئبمٌا قذصأ ٛ٘ٚ ُ١ظؼٌا ْاشمٌا ٟف ٌٝبؼر الله يبل .ٍُعٚ

ُُْزَْٔأ َٚ ّلًِا ُّٓر َُّْٛر َلً َٚ ِِٗربَمُر ّكَؽ َالله اُٛمّرا ا َُِْٕٛآ َْٓ٠َزٌّا بَّٙ٠َأبَ٠

َْ ٍُِّْْٛغُِ

ٜشخأ خ٠آ ٟف يبلٚ

بَ٠

َ هاللَّ اُٛمهرا إَُِٛآ َٓ٠ِزهٌا بَُّٙ٠َأ

( اًذ٠ِذَع ًلً َْٛل اٌُُٛٛل َٚ

70

)

ُُْىٌَ ْشِفْغَ٠ َٚ ُُْىٌَبَّْػَأ ُُْىٌَ ْؼٍِْصُ٠

( بًّ١ِظَػ ا ًص َْٛف َصبَف ْذَمَف ٌَُُٗٛع َس َٚ َ هاللَّ ِغِطُ٠ َِٓ َٚ ۗ ُُْىَثُُٛٔر

71

)

ِالله ٖ َْٕقَتِث ِْٙعْفََ َٔ ْىُكْٛ ِص ُْٔأ ،الله دبجع

شبف دقف ّتعبطٔ

.ٌٕقتًنا

Dia hanyalah sesosok sebongkah tanah yang hitam, baunya busuk, lalu kemudian Allah tiupkan ruh di ciptakan dari air yang hina dan sampai lahir ke bumi. Dia perlu orang lain, tetapi terhadap orang yang lupa pada jati dirinya. Celakalah.

24

Sumber :KHUTBAH JUMAT TAFAQQUH VIDEO, Link youtube : https://youtu.be/AWbo7g_bZuo

(32)

32 | H D M I

Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji sawi.Tidak pernah sholat, tidak pernah puasa tapi kenapa aku dan keluaga sholat. Aku berikan anak istri kehidupan yang tenang, DIa sholat kenapa dia sakit, dia puasa kenapa rezekinya tidak lancar. Kalau begitu Tuhan sedang lupa. Allah tidak pernah lupa, dia tahu apa yang ada did epan, Dia tahu apa yang ada di belakang. Tidak ada satupun yang luput dari pengetahuannya,

Sebenarnya dari makna sakit itu terdapat ampunan, risau masalahnya bahkan Allah ingin mneghapus dosa-dosanya. Sebaiknya engkau berkhusnudzhon kepada Allah. Aku berdasarkan prasangka hambaku.

Ada pahala yang lebih besar dari sholat, dari puasa dan pahala besar dari yang lain yaitu orang yang sabar diberikan pahala yang besar yang tidak dapat di hitung pahalanya yang tak dapat dikira. Mala terus dalam kesesatannya, kesombongannya. Di ulur semakin tinggi sampai iya tersangkut kedalam pohon yang tinggi. Sampai Allah ulur waktunya dengan azab yang menghabiskan dirinya. Inilah kenapa Allah SWT, Ingatlah sesungguhnya jika terdapat krikil, Allah sedang mengingatkan kita akan lubang- lubang yang besar di depan mata. Ingatlah sesungguhnya Allah masih sayng dengan kita. Adanys bencana, musibah mengingatkan kita agar waspada. Tapi bila tidak ada teguran sama sekali, sesungguhnya murka Allah sedang di depan mata. Maka malang tak dapat ditolak untung tidak dapat diraih. Andai masih ada yag mengingatkan” wa tawwa shoibi hakk watatwwa shoibi shob.

ِث ۟ا َْٛصا ََٛر َٚ

ِشْجهصٌٲِث ۟ا َْٛصا ََٛر َٚ ِّكَؾٌْٲ

(33)

33 | H D M I

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. QS. Al-Ashr: 3

Bagaiamana mungkin bisa di ingatkan sedangkan khutbah jumat tidak dapat didengar, bagaimana mungkin dapat di ingatkan jika pengajian saja tak datang. Inilah hamba dari banyak hamba yang tersesat. Lalu kemudian akhirnya sampai usia bertambah, katanya berkurang katanya berakhir. Kalau ajal sudah datang tidak ada satupun yang dapat memanjukan dan menghindarkan maka datanglah sakartul maut.

Berdoalah agar sakaratul maut mudah, seperti yang Rasulullah bilang ada yang mengaku seperti kambing yang di kuliti, seperti mata kail pancing yang ditarik dari kulit yang basah, tapi dia tidak peduli dengan itu sampai pada akhirnya dia yang mengalami merasakan sakaratul maut. Di sejukkan dari ujung kaki naik ke badan keudian ke leher dan kemudain di sentakkan oleh malaikat dan keluarlah roh. Mata meligat terbelalak, dulu kakimu bisa melangkah, tanganmu bisa mengayun, sauarnya bisa menggelar. Bahkan sampai pada akhirnya kau tak dapat menghindarkan. Hei kau orang yang sombing dimana jabatanmu, dimana hartamu, dimana keluargamu,dimana title mu yang panjang, dimana sekolahmu yang hebat.

Hari itu yang paling berharga adalah anak yang datang dan bilang “ Laillahaillalahu” tapi hari itu anak pun tak dtang karena dia tak pernah di ajari agama dia sibuk dengan dunia. Sampai

(34)

34 | H D M I

tetangga mengirimkan pesan wa dan dijawab oleh anakmu “ maaf sedang ada tugas luar kota”. Kemalangan - kemalangan menimpamu, hari itu kau mati dalam keadaan suul khotimah karena kau dulu tak membisikkan di telinganya :asyhaduanla illahaillallahu” karena kau tak peduli dengna kalimat apa yang pertama kali di dengar. Sampai pada akhirnya ajal menjemput dan rohmu di bawa ke tempat yang dingin, yang jahat jahat alam sijjin. Pemisah antara dunai dan akhirat adalah alam barzah. Dimana alam yang sejuk, dingin dan sepi tapi bagimu itu tempat yang panas, hari itu dimana neraka di tampakkan mereka pada pagi dan petang dimana.

Untuk itu kenapa harus mengucapkan salam kepada para ahli kubur padahal ia sudah mati dan keluarganya tidak ada. Untuk itu sebelum salam kita ucapkan doa “ allahuma afini bi jahannam, wa aza bi kobr, wa aza bil wama wamin syari satu diantara empat doa yang tidak pernah terucapkan bahkan tidak ada keyakinan. Andai kau yang sudah mati di hidupkan lagi. “andai aku masih di hidupkan kemnali aku ingin mejadi orang yang sholeh, Maka dari itu yang masih esehat mari bersyukur karena masih bisa ke masjud. Berapa banyak ornag - orang yang sehat walagiat tidak ada seornag pun yang hatinya terbuka menangis karena di rumah sakit belum bisa shalat. Anakmu meminta untuk tayamum, kemudian kau ajarkan tayamum dan tidak bisa shalat jumat lalu diganti menjadi zuhur.

Siapa yang melepaskan kesulitan orang, dia akan terselamat di akhirat. Tiak ada yang bisa menolong sebagaimana. Quran itu akan

(35)

35 | H D M I

menjadi syafaat bagi akhirat. Seperti buih, Lain dari pada apa yang engkuu amal kan itu lah yang menjadi syafaat.

Hidup sesudah mati kau akan menjadi mayat kau akan menjadi bangkai tapi tidak dengan amalanmu yang menjadi penerang. Wallahua‟alam Bishawab

ِدب٠٢بِث ُُْوبّ٠ِا َٚ َِْٟٕؼَفَٔ َٚ ، ُِْ١ِظَؼٌا ِْآ ْشُمٌا ِٟف ُْىٌ َٚ ٌِْٟ ُالله َن َسَبث

ٌدا َّٛع ٌََٝبؼَر ُّٗٔا . ُِْ١ِىَؾٌا ِشْوِّزٌاٚ

ٌُْ١ ِؽ َس ٌف ُْٚإ َس ٌّشَث ٌهٍَِِ ٌُْ٠ ِشَو

2. KHUTBAH JUMAT UST. DR. H. ABDUL SOMAD, LC.MA

TEMA : PENTINGNYA DIDIKAN ORANG TUA KEPADA ANAK25

Penulis Teks : Tim Kepenulisan Himpunan Dai Muda Indonesia

ِْبَّْ٠ِلإْا ِخَّْؼِِٕث بَََّٕؼَْٔأ ِْٞزهٌا ِللهِ ُذَّْؾٌْا

َٚ . ََِلَْعِلإْا َٚ

حلَصٌا

َلَغٌاٚ

ذ١ع ٍََٝػ

َلً َُٖذْؽ َٚ ُالله هلًِا ٌََِٗا َلً َْْأ ُذَْٙشَأ َٚ َِبََٔ٤ْا

ٌُُٗ ُْٛع َس َٚ ُُٖذْجَػ اًذهَّؾُِ هَْأ ُذَْٙشَأ َٚ ،ٌَُٗ َهْ٠ ِشَش

ٌٍُٙا ،ٖذؼث ب١جٔ لً

ٍٝػ

ٍذهَّؾُِ بَِٔذِّ١َع

ِٟ٤ا ٟجٌٕا

ْؾَص َٚ ٌَِِٗا ٍََٝػ َٚ

ٚ ِِٗج

نسبث

ٓ١ٍئبمٌا قذصأ ٛ٘ٚ ُ١ظؼٌا ْاشمٌا ٟف ٌٝبؼر الله يبل .ٍُعٚ

ُُْزَْٔأ َٚ ّلًِا ُّٓر َُّْٛر َلً َٚ ِِٗربَمُر ّكَؽ َالله اُٛمّرا ا َُِْٕٛآ َْٓ٠َزٌّا بَّٙ٠َأبَ٠

َْ ٍُِّْْٛغُِ

ٜشخأ خ٠آ ٟف يبلٚ

َ هاللَّ اُٛمهرا إَُِٛآ َٓ٠ِزهٌا بَُّٙ٠َأ بَ٠

25

Sumber : KHUTBAH JUMAT TAFAQQUH VIDEO, Link:

(36)

36 | H D M I

٠ِذَع ًلً َْٛل اٌُُٛٛل َٚ

( اًذ

70

)

ُُْىٌَ ْشِفْغَ٠ َٚ ُُْىٌَبَّْػَأ ُُْىٌَ ْؼٍِْصُ٠

( بًّ١ِظَػ ا ًص َْٛف َصبَف ْذَمَف ٌَُُٗٛع َس َٚ َ هاللَّ ِغِطُ٠ َِٓ َٚ ۗ ُُْىَثُُٛٔر

71

)

شبف دقف ّتعبطٔ ِالله ٖ َْٕقَتِث ِْٙعْفََ َٔ ْىُكْٛ ِص ُْٔأ ،الله دبجع

.ٌٕقتًنا

Pembukaan

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT. Sampailah kita pada hari yang dimuliakan, pada bulan yang dimuliakan Allah pada bulan Rajab, pada saat waktu yang dimuliakan Allah. Kita masih diberikan istiqomah berada di tempat terbaik yaitu di masjid, berada di tengah orang beriman, berada di saat waktu mendengar yang paling baik yaitu khutbah Jumat. Ini nikmat besar yang tidak semua orang bisa merasakan. Berapa banyak orang yang berada di rumah sakit, mereka sangat ingin mendengarkan khutbah Jumat, melihat matanya dari atas tempat tidur tapi penyesalan tidak dapat diulang kembali,

Berapa banyak saudara -saudara kita yang hanya mencari sesuap nasi. Mereka hari ini tak dapat ikut shalat jumat bersama kita, tetapi kita diberi rezeki yang lapang, badan yang sehat, istiqomah iman dan islam. Inilah nikmat besar tidak ada yang dapat membalasnya kecuali dengan mengucapkan alhamdulillah wa syukurillah la hawla walakuata illabillah.

Senantiasa melaksanakan perintah Allah menjauhi larangan Allah. Dengan nama Allah dengan kehendak Allah dengan nikmat

(37)

37 | H D M I

dan keridhaan Allah tidak ada yang mendapat nikmat kecuali karena Allah. Tidak ada yang dapat menghindari bencana musibah kecuali Allah, oleh sebab itu oang yang beriman kepada Allah

هلًِا ٍخَج١ ِصُِّ ِِٓ َةبَصَأ بَِ

َُٗجٍَْل ِذَْٙ٠ ِ هلَّبِث ِِٓ ْئُ٠ َِٓ َٚ ۗ ِ هاللَّ ِْْرِبِث

( ٌُ١ٍَِػ ٍءَْٟش ًُِّىِث ُ هاللَّ َٚ

11

(

Siapa yang yakin kepada Allah maka lapanglah hati dalam menerima hidup karena semua di lapangkan Allah (QS. At-Taghobun : 11). Allah berjanji “

ٌََُۡا

َن َسۡذَص َهـٌَ ۡػ َش ۡشَٔ

.

َن َس ۡصِٚ َهَٕۡػ بَٕۡؼَظ َٚ َٚ

.

َطَمَۡٔا ِٜۡۤۡزهٌا

َن َش َۡٙظ

1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? 2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, 3. yang memberatkan punggungmu, QS. Al-Insyiroh : 1-3

maka tidak ada yang dapat lapang kecuali atas kehedak Allah, tidak ada yang dapat mengalihkan hal yang buruk kecuali Allah. Maka ketika semua itu sudah bersemayam dalam hati, kita minta supaya jangan keluar lagi.. kita mintakan yaaa muqolliba qulub..

ب٠

ةٍٛمٌا تٍمِ

wahai engkau yang membolak balika hati tsabits qullubana

(38)

38 | H D M I

kokohkan hati kami ala dinik dalam ketaan kepadamu.

Inilah orang beriman yang senantiasa diturunkan ketenangan wilqullubulmukminin kepada hati orang-orang yang beriman. Hati bukan milik kita tapi milik Allah, ketenangan bukan milik kita tapi milik Allah. Dunia bukan milk kita lillahi ma fissamawati mawafilard apa yang ada di langit dan apa yang ada dibum, apa yang ada di langit adalah milik Allah. Berapa banyak orang yang berada di tengah danau yang indah dengan pemandangan yang memukau, berada bersama orang- orang tersayang tetapi hatinya sempit jiwanya kering.. kenapa? Karena jauh dari Ridho Allah oleh sebab itu kita bawa keluarg istri, anak ke masjid, pengajian dan majelis zikir. Andai waktu libur di berikan banyak yang dititipkan oleh Allah digunakan untuk menolong Agama Allah inilah yang akan menjadi kenang-kenangan yang baik untuk masa depan anak cucu kita yang akan datang. Adapun di ajak ke tempat yang indah, di bawa berjalan ke bukit, dibawa ke danau yang bagus itu semua akan menjadi seperti debu yang di tiup angin, tidak dapat menolong dihadapan Allah tidak seperti alquran yang kita tinggalkan sebagai warisan. Ijazah MDA tidak akan ditanya oran, namun jika ada ijazah alquran itu akan menjadi warisan yang membuat dia berdoa “Rabbigfirli...

Sembilan bulan dalam kandungan, dua tahun di susukan apa yang bisa di balas sang anak? Raungan, tangisan malah menjadi azab. Berapa banyak orang yang mendapati tangisan dan raungan keluarganya. Seorang anak tidak akan ikut menanggung kedua

(39)

39 | H D M I

orang tuanya, tapi Allah limpahkan azab itu sampai kepada kedua orangtuanya karena tidak pernah mendidik dengan pendidikan yang baik. Secara materi dia beri kecukupan, kehidupan yang mapan, ekonominya bagus, pakaiannya bersih, kendaraannya lengkap tapi ada yang kering otaknya kosong, hatinya tidak sempurna karena ada yang hilang dalam dirinya. Dulu kalimat itu sudah di ucapkan oleh Allah “ saat Allah bertanya kepadanya alasirobbikum “ QS. Al-A‟raf: 172.

ۛ بَْٔذَِٙش ۛ ٍََٰٝث اٌُٛبَل ۖ ُُْىِّث َشِث ُذْغٌََأ

Bukankah aku ini tuhan kamu?” saat itu ruh si anak sudah menjawab “Balaaa.. “Ya syahiddna” kami bersaksi Engkaulah Tuhan Kami, Engkaulah Rabb kami, Engkaulah yang kami sembah. Ketika dia dititipkan kepada kita? Kita yang membuat dia berubah, memang dia tetap menjadi nama muslim, dia berada di keluarga muslim secara biologis, dia muslim tapi cara makannya yahudi, cara hidup nasrani, cara nikahnya cara nikah majusi minumnya pakai tangan kiri. Innasyaitana.. setan makan pakai tangan kiri, minum pakai tangan kiri. Anak itu lahir dengan fitrah islam begitulah setiap anak lahir ke alam dunia lalu kenapa menjadi Yahudi, menjadi Nasrani menjadi majusi karena kedua orangtuanya. Bukan salah setan tapi salah orang tua kenapa tidak menanamkan pendidikan agama kepada anaknya.Terlebih pada zaman edan ini yang menghacurkan kepala anak kita game online, playstation, internet, acara televisi. Sayang bukan berarti memenuhi segala keinginan, sayang bukan berarti memperturunkan segala hasrat hawa nafsu. Berapa banyak yang nampaknya secara dzohir ternyata sayang tapi

(40)

40 | H D M I

ternyata kita sebagai orang tuanya sedang menjerumuskan dia kepada neraka Jahanam.

Mereka masuk neraka gara-gara kita, mereka mendapatkan azab dari kita. Inilah yang disebut kasih sayang namun berbungkus kasih sayang yang sebenarnya tak lain dan tak bukan menjerumuskan mereka. Tak banyak orang yang sabar ketika di hadapkan dengan material, ketika di uji dengan sakit, ketika di uji dengan miskin, ketika di uji dengan kekurangan yang sanggup melelehkan air mata berdoa kepada Allah, Allahumma nafagholak wal waba wal fahsya

َءبَشْؾَفٌْا َٚ َءَبث ٌَْٛا َٚ َءَلََجٌْا َٚ َءَلََغٌْا بهَٕػ ْغَفْدا هُُٙهٌٍَا

tsabit qullubana... ya allah jauhkan kami dari malapetaka, musibah, kokohkan hati kami, tetapi ketika di uji dengan materi, di uji dengan keperluan accecories kehidupan, multimedia, alat komunikasi.

Dimana saat itu rapuh dan mau tidak mau harus di penuhi bahkan tak jarang dia gunakan cara yang tidak di perkenankan Allah hanya dengan alasan ingin membahagiakan keluarga bukankah kebahagiaan datangnya dari Allah. Kapankah kebahagiaan yang datangnya dari setan, dapatkah kebahagiaan di peroleh dengan cara yang haram? Kebahagiaan as-saadah hanya milik Allah, dia turunkan kepada siapa yang Dia kehendaki. Kita membeli kebahagiaan dengan kesengsaraan. Kita beli surga firdaus dengan kerak neraka jahannam. Sungguh dua tidak mungkin untuk di persatukan.. Tak mungkin ada tapak kaki neraka berjumpa

(41)

41 | H D M I

dengan tapak kaki menuju surga. Hidup adalah pilihan. Maka pilihlah sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Berapa banyak orang yang menguapkan api neraka ke dalam mulut anak-anaknya pagi dan petang dia berdoa “Rabbi abli minasholihin” QS. As-Shoffat: 100.

( َٓ١ ِؾٌِبهصٌا َِِٓ ٌِٟ ْتَ٘ ِ ّة َس

100

)

berikan aku anak yang sholeh. Bagaimana mungkin mereka menjadi orang yang sholeh sementara menguapkan api neraka kepada mulut mereka (anak-anaknya). “Allazi na ya qulluna amwalan fi butuni ya li fill butun” orang-orang yang memakan harta anak yatim, sesungguhnya mereka memakan api neraka ke dalam mulut mereka. Api itu bergejolak, api itu akan marah dia mendidih dia menyala seperti air yang mendidih di dalam tempat yang panas.

Begitulah api yang dirasakan masuk ke dalam otak, ke dalam darah, dia sampai ke jantung masuk ke dalam perut mereka. Lii inilah yang menghilangkan peradaban manusia mengambil yang haram menyikut diri, menyipak ke belakang, menanduk kedepan hanya untuk mendapatkan yang haram di berikan kepada istri di berikan kepada anak untuk dinikmati berapa lama saat dai menikmatihanya tiga puluh tahun, empat puluh tahun itupun kalo dapat dinikmati sampai masa ajalnya itu tiba “Ilaja ajaluhum” tak dapat dimundurkan sesaat, saat itu pula malaikat berkata “ mana hartamu mana usahamu mana anakmu. Ketika ada orang yang lebih hebat daripada Abu Lahab, tidak ada orang yang lebih kaya daripada abu Lahab, tidak ada yang lebih berkuasa daripada abu Lahab.

(42)

42 | H D M I

Namun ketika ajal sampai apa yang terjadi? “ maanmalluhu wama kasab”

ٌُُٗبَِ َُْٕٗػ َْٰٕٝغَأ ٓبَِ

ۥ

َتَغَو بَِ َٚ

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. (Al-Lahab: 2)

hartanya tak dapat menolong, usahanya tak dapat membantu bagiamana dengan keluarganya. “

َٚٱ

ُُٗرَأ َشِْ

ۥ

َخٌَبهَّؽ

ٱ

ِتَطَؾٌْ

wamroaruhu ammalatalal hatab” sedangkan istrinya juga masuk kedalam neraka. Hollidina abadan

Setidaknya ada tiga yang diharapkan dalam hidup pekerjaan yang halal, rezeki yang baik, anak yang sholeh.

Kalaulah pekerjaan tidak baik, rezeki yang di dapat haram bagaimana mendidik mereka menjadi orang- orang yang sholeh. Bukankah kita selalu meminta agar menjadi orang yang sholeh?

َٓ٠ ِشَِّٙطَزٌُّا َِِٓ ٍَْٟٕؼْعاٚ ، َٓ١ِثا هَٛزٌا َِِٓ ٍَِْٟٕؼْعا هُُٙهٌٍا

Jadikan aku orang” yang sholeh karena hanya menjadi orang yang sholeh saja kita mendapat doa dari orang-orang yang shaleh. “wa sallamalaina” tercurahkan kepada kami semiga tercurah kepad orang-orang yang saleh. Itulah kenapa kita harus minta menjadi orang sholeh. Sholeh untuk dirinya saja tapi menjadi muslih untuk

(43)

43 | H D M I

memperbaiki orang lain. Ini yang akan membuat kita nyaman menjadi bekal menghadp Allah SWT. Saudara sekandung pun semua akan meninggalkan tidak dapat saling tolong menolong di hadapan Allah SWT. “kamu akan datang menghadapku sendirian, sebagaimana saat ku ciptakan kau secara sendirian.

Maka persiapkanlah yang kira-kira dapat menolong kita di hari akhirat dan hadapan Allah SWT. Amal sholeh sholat-sholat sunah, puasa - puas sunnah, dzkir -dzkir, membaca alqurab, menolong orang susah, zakat infaq, shodaqoh itulah yang akan menemani kita di alam barzah alam yang paling gelap, alam yang paling sejuk, alam yang paling mengerikan di tempat lapisan tanah tedalam dan tergelap. Di saat itu tak ada yang dapat menolong. Istri, anak, keluarga semua menyelamatkan diri sendiri. Paling-paling mereka datang berziarah menjelang bulan suci ramadhan selesai itu mereka tinggalkan dalam keadaan ilalang yang mulai tinggi daripada tegak seorang laki-laki. Mereka tinggalkan pemakaman sampai tahun yang akan datang, mereka lupa kuburan bapaknya, dimana makam ibunya. Jangankan untung mendoakan

َُْٕٗػ ُفْػا َٚ ِِٗفبَػ َٚ َُّْٗؽ ْسا َٚ ٌَُٗ ْشِفْغا هُُٙهٌٍا

“allahummagfirlahu wa afihi wa fuanhu”,

letaknya pun dia tidak ingat. Adakah kita berharap kepada mereka yang tidak pernah mengingat mereka. Adakah kita mengharapkan kepada mereka yang tak pernah mengutarakan doa, mengucapkan kata-kata kepada Allah. Jangan terlalu berharap kepada manusia karena akan kecewa. Kecewa karena terlalu banyak pengharapan.

(44)

44 | H D M I

Maka harapkanlah pertolongan hanya kepada Allah SWT dengan amal-amal sholeh.

َخٍَ١ِع ٌَْٛا ِْٗ١ٌَِا اُٛغَزْثا َٚ َ هاللَّ اُٛمهرا إَُِٛآ َٓ٠ِزهٌا بَُّٙ٠َأ بَ٠

QS.Al-Maidah: 35

Ya ayyuhal ladzi naamanu takullah, wa man wasilah wahai orang-oang yang beriman itaqullah” bertakwalah kepada Allah SWT dan carilah wasilah. Wasilah, perantara kita kepada Allah, bukan kayu, bukan batu, bukan binatang kayu, perantara kita kepada Allah bukan setan ataupun lembu. Dialah yang memberikan hidup dan juga mati, Allah ingin mneguji siapa yang paling banyak amalnya. Kalaulah bukan karena niat amal yang sholeh, sudah lama kita di musnahkan oleh Allah SWT. Kalaulah kau takdirkan hidupku sampai dengan jumat ini jadikanlah hidupku penuh amalan sholeh, kalaulah KAU takdirkan aku berumur sampai dengan nanti malam biarkanlah takdirku terhindar dari perbuatan maksiat dan dosa.

َٚ َِْٟٕؼَفَٔ َٚ ، ُِْ١ِظَؼٌا ِْآ ْشُمٌا ِٟف ُْىٌ َٚ ٌِْٟ ُالله َن َسَبث

ِدب٠٢بِث ُُْوبّ٠ِا

(45)

45 | H D M I

3. KHUTBAH JUMAT UST. DR. H. ABDUL SOMAD, LC.MA

TEMA : SEJARAH RUNTUHNYA KHILAFAH ISLAMIYAH26

Penulis Teks : Tim Kepenulisan Himpunan Dai Muda Indonesia

َٚ . ََِلَْعِلإْا َٚ ِْبَّْ٠ِلإْا ِخَّْؼِِٕث بَََّٕؼَْٔأ ِْٞزهٌا ِللهِ ُذَّْؾٌْا

حلَصٌا

َلَغٌاٚ

ذ١ع ٍََٝػ

َلً َُٖذْؽ َٚ ُالله هلًِا ٌََِٗا َلً َْْأ ُذَْٙشَأ َٚ َِبََٔ٤ْا

ٌُُٗ ُْٛع َس َٚ ُُٖذْجَػ اًذهَّؾُِ هَْأ ُذَْٙشَأ َٚ ،ٌَُٗ َهْ٠ ِشَش

ٌٍُٙا ،ٖذؼث ب١جٔ لً

ٍٝػ

ٍذهَّؾُِ بَِٔذِّ١َع

ِٟ٤ا ٟجٌٕا

ْؾَص َٚ ٌَِِٗا ٍََٝػ َٚ

نسبثٚ ِِٗج

ٓ١ٍئبمٌا قذصأ ٛ٘ٚ ُ١ظؼٌا ْاشمٌا ٟف ٌٝبؼر الله يبل .ٍُعٚ

ُُْزَْٔأ َٚ ّلًِا ُّٓر َُّْٛر َلً َٚ ِِٗربَمُر ّكَؽ َالله اُٛمّرا ا َُِْٕٛآ َْٓ٠َزٌّا بَّٙ٠َأبَ٠

َْ ٍُِّْْٛغُِ

بلٚ

ٜشخأ خ٠آ ٟف ي

َ هاللَّ اُٛمهرا إَُِٛآ َٓ٠ِزهٌا بَُّٙ٠َأ بَ٠

( اًذ٠ِذَع ًلً َْٛل اٌُُٛٛل َٚ

70

)

ُُْىٌَ ْشِفْغَ٠ َٚ ُُْىٌَبَّْػَأ ُُْىٌَ ْؼٍِْصُ٠

( بًّ١ِظَػ ا ًص َْٛف َصبَف ْذَمَف ٌَُُٗٛع َس َٚ َ هاللَّ ِغِطُ٠ َِٓ َٚ ۗ ُُْىَثُُٛٔر

71

)

ِعْفََ َٔ ْىُكْٛ ِص ُْٔأ ،الله دبجع

شبف دقف ّتعبطٔ ِالله ٖ َْٕقَتِث ْٙ

.ٌٕقتًنا

Hadiirin jamaah jumat yang di rahmati Allah dan dimuliakan Allah SWT. Tepat pada tanggal 4 maret 1924, 92 tahun yang lalu dan hari tepat pada tanggal 4 maret 2016. 4 maret adalah hari pertama

26

Sumber : Fodamara PKU, Link : https://youtu.be/1lyYNrhGx8Q, 4 Maret Tahun 2016

(46)

46 | H D M I

kesultanan Turki utsmani tidak lagi di pimpin oleh seorang khalifah, karena pada hari sebelumnya pada tanggal 3 maret disitulah di lucuti segala kekuasaan dari sultan Turki terakhir.

Kepada tanggal 4 lah menjadi bersejarah bagi umat islam. 92 tahun yang lalu islam seperti anak ayam yang kehilangan induk. Umat islam seperti anak yatim yang kehilangan ayah, tidak ada lagi tempat mengadu. Maka sejak saat itu umat islam diatur dengan berbagai macam aturan, dengan berbagai macam ikatan yang tidak lagi mengatnamakan Alqur‟an. Hadist Nabi Muhammad SAW, maka mustofa kamal Attatur yang menghancurkan kesultanan islam itu mulai perlahan menggrogoti ajaran islam.

Pertama, masjid yang besar di Istanbul dia rubah menjadi museum. Masjid itu degan tetesan darah di bebaskan dari tangan orang kafir. Kota itu bernama Konstantinopel. Konstantinopel didirikan oleh Kaisar Konstantin Romawi, direbut seorang panglima Islam yang namanya sama seperti nama sayidinna Muhammad SAW.

Nabi berjanji “ wa takkuna konstantinia” Konstatntinopel seribu tahun sebelum itu dikuasai, Nabi sudah memberikan kabar gembira. Umat islam akan menguasai konstantinopel. Orang-orang kafir saat itu tersenyum “ ini nabi gila, tukang sihir (majnun), kazak (pendusta). Darimana orang Arab Badui yang buta huruf tidak dapat membaca mengatakan bahwa akan menguasai Konstantinopel. Tenyata ada seorang tua yang sering memandikan anaknya di sungai dan menunjuk ke arah benteng “ Wahai anakku kelak kau akan menjadi seorang yang dewasa, kau akan menjadi panglima perang dan kau akan menguasai konstantinopel.

Referensi

Dokumen terkait

V: kalo menurut saya perlu ditambahkan juga bahw *butuh tambahan ibutuhkan orang yang serius kerja tidak hanya main- engenai sikap kerja.

Menurut Kotler dan Keller (2009), citra merek merupakan gambaran yang muncul dalam benak seseorang di mana orang tersebut mengingat sebuah produk tertentu. Oleh karena

Menurut model interaksional, orang-orang sebagai peserta komunikasi bersifat. aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, rnenampilkan perilaku yang rumit dan

Menurut Lisa Babers (2008:3) menyatakan bahwa dengan bermain playdough orang tua dapat mengenal ukuran dan mendorong imajinasi ketika anak menciptalan sesuatu

Hikmah yang lain sebagaimana menurut Makvadon, seorang ahli kesehatan Amerika, menulis bahwa setiap orang butuh puasa meskipun ia tidak sakit karena racun-racun

Menurut hasil pengamatan penulis, divisi marketing masih sangat butuh banyak inovasi-inovasi untuk perkembangan perusahaan kedepan. Ide-ide kreatif

Menurut Anda, mengapa ada perubahan yang bisa diterima dengan baik oleh satu orang namun sulit.. diterima oleh

Menurut pengamatan tersebut penulis akan membuat video animasi yang berbeda dari video - video lain, yaitu membuat inovasi baru dengan menggunakan tema daya imajinasi anak