• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI BINA LANGGENG BELITANG OGAN KOMERING ULU TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI BINA LANGGENG BELITANG OGAN KOMERING ULU TIMUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AKTUAL | 117

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS

KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI BINA LANGGENG

BELITANG OGAN KOMERING ULU TIMUR

Demsie Harlofida

STIE Trisna Negara, Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan

Jl. MP. Bangsa Raja No.27 Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan, Indonesia E-Mail : demsieh@gmail.com

ABSTRAK

Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur merupakan salah satu koperasi yang bergerak di bidang permodalan yakni simpan pinjam yang lebih tepatnya di kawasan Ogan Komering Ulu Timur. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya masih terdapat karyawan yang menganggur, hanya mondar - mandir dan membaca koran hingga jam kerja selesai. Indikator rendahnya efektivitas kerja karyawan tersebut tentunya sangat menuntut Kepala Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur untuk mengefektifkan gaya kepemimpinannya agar efektifitas kerja para karyawan dan stafnya menjadi lebih baik. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur adalah : “Bagaimanakah Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan mempengaruhi efektivitas kerja karyawan Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa “Terdapat pengaruh yang kuat antara gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kerja karyawan pada Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur”.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Efektifitas Kerja, Karyawan, Koperasi Bina Langeng

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan yang mempekerjakan karyawan tentu bukan saja mengharapakan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan akan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat. Perusahaan harus mencari cara untuk menggerakkan daya dan potensi karyawan – karyawannya agar mau bekerja sama secara produktif sehingga berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dorongan atau motivasi kepada karyawan – karyawan tersebut agar mereka mau bekerja dengan giat.

Perubahan tersebut membawa dampak pada perubahan efektivitas kerja bagi para karyawan tersebut. Akan tetapi berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh pihak koperasi. Keadaan tersebut menunjukkan rendahnya efektivitas kerja karyawan dilingkungan koperasi. Rendahnya efektivitas kerja karyawan tersebut merupakan suatu tantangan yang

(2)

AKTUAL | 118 harus segera diatasi karena tanpa efektivitas kerja yang baik, maka kualitas pelayanan terhadap masyarakat juga belum bisa seperti apa yang diharapkan.

Melalui gaya kepemimpinan yang efektif, maka efektivitas kerja para karyawan akan dapat dibina dan dikembangkan. Sehingga peran mereka sebagai pelayan masyarakat juga dapat dioptimalkan. Samahalnya dengan kondisi yang terdapat di Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur yang juga merupakan salah satu organisasi yang berbentuk koperasi yang berada dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dan membahasnya menjadi penelitian dengan judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang koperasi yang ada di Indonesia.

2. Bagi perguruan tinggi, penelitian ini dapat dijadikan pelengkap materi perkuliahan dengan memberikan gambaran penerapan pengungkapan sosial pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

3. Bagi dunia usaha, hasil penelitian dapat menjadi masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur mengenai gaya kepemimpinan dan dalam usaha meningkatkan efektivitas kerja karyawannya.

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya manusia

Dalam suatu organisasi unsur manusia memiliki peranan yang terpenting dalam melaksanakan segala kegiatan atau aktivitas yang ada dan juga selalu berperan aktif dalam

(3)

AKTUAL | 119 pencapaian tujuan. Menurut Malayu SP. Hasibuan ( 2000 ; Hlm. 10 ) pengertian manajemen sumber daya manusia adalah “Ilmu dan seni mengatur dan khususnya mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan”.

Menurut Marihot Tua Efendi Harianja ( 2002 ; Hlm. 2 ) yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia sering disebut juga Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat. Sedangkan menurut T. Hani Handoko ( 2001 ; Hlm. 3 ) mendifinisikan bahwa “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi”.

Dari tiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pengakuan terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang baik bagi pencapaian tujuan organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat.. Faktor sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.

B. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi seorang pemimpin juga memiliki peranan yang amat menentukan terhadap keberhasialan organisasi. Pemimpin dapat menggunakan gaya kepemimpinannya dalam mengarahkan dan memotivasi bawahannya untuk bekerja secara efektif guna mencapai tujuan. Tanpa peran pemimpin tentu tujuan organisasi tersebut akan sulit untuk dicapai.

Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas tentang gaya kepemimpinan maka dibahas terlebih dahulu mengenai kepemimpinan itu sendiri. Berikut akan dikemukakan pendapat para ahli tentang kepemimpinan diantaranya Menurut Soerjono Soekamto, ( 1983 : 285 ) dalam Sosiologi Suatu Pengantar, berpendapat bahwa : “Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Menurut Sondang P. Siagian ( 1991 : 27 ) dalam bukunya Peran Staf Dalam Manajemen, yang merumuskan kepemimpinan sebagai berikut : “Kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang – orang agar bekerja bersama – sama menuju suatu tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama.

(4)

AKTUAL | 120 Berdasarkan paparan perumusan kepemimpinan tersebut, jelaslah bahwa terdapat orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing serta untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mengikuti apa yang menjadi kehendak dan tujuan – tujuan dari organisasi. Orang tersebut adalah pemimpin. Berbagai pola tingkah laku dari pada peningkatan, diarahkan sesuai dengan keinginan yang akan dicapai. Itu berarti pula bahwa kebebasan individu telah dikurangi demi untuk mencapai cita – cita yang diidamkan bersama, ada tujuan tertentu yang harus dicapai bersama antara pimpinan atau atasan dengan bawahan karena merasa mempunyai kepentingan bersama.

Menurut James L. Gibson, dalam bukunya Organisasi dan Manajemen bahwa : “Pemimpin yang efektif mungkin harus menghadapi tujuan individual, kelompok dan organisasi, efektivitas pemimpin secara khusus dipertimbangkan dari segi tingkat satu atau beberapa tujuan ini.” (1985:164).

Keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku banyak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Ada dua hal yang biasanya dilakukan pimpinan terhadap bawahannya atau pengikutnya takni perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung para bawahan. Perilaku mengarahkan sebagai sejauh mana seorang pimpinan melibatkan dalam komunikasi satu arah, antara lain menetapkan peranan, memberitahukan pengikut tentang apa yang seharusnya bisa dikerjakan, kapan, dimana, bagaimana cara menyelesaikannya dan melakukan pengawasan secara ketat. Perilaku mendukung sebagai sejauh mana seorang pimpinan melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan serta melibatkan pengikut dalam mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain.

Dari gaya ini dapat diambil manfaat untuk dipergunakan sebagai pedoman bagi pimpinan dalam memimpin bawahan atau para pengikutnya atau gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

C. Pengertian Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja telah menjadi perhatian dan kepentingan utama di dalam sektor publik. Hal ini dikarenakan penggabungan nilai efektivitas dengan nilai daya tangkap politik dan juga kondisi - kondisi ekonomi yang merugikan.

(5)

AKTUAL | 121 Konsep efektivitas organisasi mengenai hal ini terdapat beberapa pandangan yang melihat dari berbagai fokus, baik dari perspektif sasaran ( goals ) maupun dari perspektif sistem terbuka. Perspektif yang lain melihat organisasi sebagai suatu sistem terbuka, terus menerus berusaha mengurangi ketergantungannya pada kekuatan – kekuatan lingkungan sementara memaksimalkan sumber – sumber daya yang diperolehnya dari lingkungannya dan organisasi – organisasi lain.

Menurut Emerson dalam Hasibuan ( 2001 : Hlm 242 ) pengertian efektivitas kerja adalah : “Pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan usaha yang telah ditentukan sebelumnya”. Sedangkan menurut pendapat Hasibuan sendiri pengertian efektivitas kerja adalah : “Suatu patokan yang ringkas dan mempunyai tujuan berkualitas”.( 2001 : Hlm. 242 ). Gaertner dan Ramnarayan ( 2002 : Hlm. 162 – 163 ) mengemukakan pendapatnya mengenai efektivitas dimana efektivitas dalam suatu organisasi bukan suatu benda atau suatu tujuan atau suatu karakteristik dari output atau perilaku organisasi, tetapi cukup suatu pernyataan dari relasi di dalam dan diantara jumlah yang relevan dari organisasi tersebut. Suatu organisasi yang efektif adalah yang dapat membuat laporan tentang dirinya oleh aktivitas – aktivitas menurut cara – cara dimana jumlah – jumlah tersebut dapat diterima. Suatu keprihatinan penuh mengenai efektivitas menghendaki suatu pemahaman mengenai mengapa, untuk siapa setiap perangkat jumlah garis bawah diproduksikan dan mengenai pandangan serta logika institusional yang mendukung laporan bagi para pengikutnya.

Dari semua pendapat mengenai efektivitas kerja di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pandangan efektivitas kerja merupakan suatu proses pernyataan standar kerja untuk mencapai suatu tujuan. Efektivitas kerja tersebut menghendaki pemahaman tentang pekerjaan. Padangan efektivitas kerja sebagai suatu proses negosiasi dari suatu proses yang mencerminkan produktivitas kerja yang meliputi kinerja, efisiensi dan efektivitas.

Suatu kenyataan bahwa suatu organisasi mempunyai tujuan yang jelas dan tercapainya tujuan tersebut dapat diukur dengan standar serta metode untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Efektivitas organisasi bukan badan atau tujuan, bukan suatu karakteristik dari output serta bukan perilaku organisasi. Efektivitas adalah pernyataan organisasi yang menghendaki pemahaman tentang pekerjaan yang dilakukan.

(6)

AKTUAL | 122 Setiap instansi atau perusahaaan tentu memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat tergantung pada faktor sumber daya manusia atau karyawan. Para karyawan dituntut meningkatkan efektivitas kerja mereka agar kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakan dapat seperti apa yang diharapkan.

Menurut Emerson dalam Hasibuan ( 2001 ; 242 ) efektivitas kerja adalah ”Pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan usaha yang telah ditentukan sebelumnya”. Hal ini berarti bahwa efektivitas kerja merupakan suatu proses pernyataan standar kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian gaya kepemimpinan menurut Miftah Toha ( 1999 : 65 ) adalah : “Suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya ini dapat diambil manfaat untuk dipergunakan sebagai pedoman bagi pimpinan dalam memimpin bawahan atau para pengikutnya atau gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain”.

Disini diartikan bahwa gaya kepemimpinan merupakan suatu gaya atau cara seorang pimpinan dalam mempengaruhi prilaku bawahannya. Dengan gaya kepemimpinan yang efektif diharapkan dapat mempengaruhi efektifitas kerja para karyawan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Analisis Kualitatif

Yaitu suatu analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini dengan menggunakan teori – teori atau bersifat non matematis.

2. Analisis Kuantitatif

Yaitu suatu analisis yang menggunakan pendekatan menggunakan angka – angka atau rumus matematis. Dengan ini penulis menggunakan rumus koefisien korelasi sebagai berikut :

(

)( )

(

)

( )

− = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r ( Gitosudarmo. 2002 : 147 ).

(7)

AKTUAL | 123 Keterangan :

= Jumlah

r = Koefisien korelasi X dan Y. n = Jumla h sampel

X = Variabel bebas ( Gaya Kepemimpinan )

Y = Variabel terikat ( Efektivitas Kerja Karyawan ) XY = Perkalian Variabel X dan Y.

Setelah diketahui korelasi ( r ) maka akan dapat dilihat besar kecilnya pengaruh yang ditimbulkan oleh gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kerja karyawan pada Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh tersebut, maka penulis menggunakan standar konservatif sebagai berikut :

Tabel1. Standar konservatif

Interval Korelasi Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,199 Antara 0,20 – 0,399 Antara 0,40 – 0,599 Antara 0,60 – 0,799 Antara 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat ( Sugiyono. 2004 : 183 ).

Sedangkan untuk mengetahui kadar prosentase ( KP ) dari pengaruh tersebut penulis menggunakan rumus yaitu :

KP = r2 X 100%

Setelah diketahui kadar prosentase yang ditimbulkan oleh gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kerja karyawan, maka faktor lain yang mempengaruhi adalah 100% - KP. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya apakah dapat diterima atau ditolak, maka penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

2 1 2 r n r t − − = ( Sudjana. 2005 : 380 ) Keterangan :

(8)

AKTUAL | 124 t = Penguji koefisien korelasi

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

“t” dapat dicari dengan melihat tabel “t” dengan derajat kebebasan 0,05 ( α 5% ) untuk ( n-2 ), apabila “t” hitung lebih besar dari “t” tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika “t” hitung lebih kecil dari “t” tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Sebelum dimasukkan kedalam rumus yang telah ditentukan

tersebut, maka hasil penelitian yang diperoleh dari angket (kuisioner) yang telah disebarkan akan ditabulasikan dalam bentuk tabel.

Sedangkan penilaian atau skoring yang dilakukan dari setiap jawaban yang telah diberikan oleh responden adalah sebagai berikut :

a. Setiap alternatif jawaban A diberi skor 3 b. Setiap alternatif jawaban B diberi skor 2 c. Setiap alternatif jawaban C diberi skor 1

ANALISIS DATA

Alat analisis yang digunakan adalah dengan rumus koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel, yaitu gaya kepemimpinan ( Variabel X ) dan efektivitas kerja karyawan ( Variabel Y ), sedangkan untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan rumus uji hipotesis.

A. Pengujian data

Berdasarkan perhitungan dan pembahasan diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,935 terletak pada jarak 0,800 – 1,000 yang setelah dikonsultasikan dengan standar konservatif maka termasuk dalam korelasi yang sangat kuat. Selanjutnya kadar prosentase di dapat hasil sebesar 87,42%. Berarti menunjukkan bahwa efektivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan sebesar 87,42% sedangkan 12,58% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kemudian untuk menguji hipotesis yang diajukan sebelumnya apakah bisa diterima atau tidak, maka penulis menggunakan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 7,448 dan t tabel 1,860. Hal ini berarti t hitung lebih besar dari pada t tabel ( 7,448  1,860 ) maka hipotesis yang diajukan diterima dimana terdapat pengaruh yang

(9)

AKTUAL | 125 sangat kuat antara gaya kepemimpinan ( Variabel X ) terhadap efektivitas kerja karyawan ( Variabel Y ).

B. Hasil Analisis

Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Efektivitas gaya kepemimpinan merupakan suatu upaya positif yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan untuk mempertahankan dan meningkatkan efektivitas kerja para karyawannya guna mencapai tujuan.

2. Dari perhitungan, gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap efektivitas kerja karyawan pada Koperasi Bina Langgeng Belitang Ogan Komering Ulu Timur. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis kuantitatif yang telah dilakukan dengan menghasilkan r = 0,935 yang merupakan korelasi yang sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja karyawan pengaruhnya adalah sangat kuat.

3. Kemudian untuk menjawab hipotasis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dengan menggunakan rumus uji hipotasis di dapat “t” tabel = 1,860 sedangkan “t” hitung = 7,448. Hal ini dapat disimpulkan bahwa “t” hitung  “t” tabel, sehingga hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya diterima atau terbukti karena setelah diadakan pengujian korelasi yang sangat kuat dan positif.

DAFTAR PUSTAKA

Adam Ibrahim Indra Wijaya. 2000.Perilaku Organisasi. Jakarta: Sinar Baru. Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka. Asmara, Husnal. 1985. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Ghalia

Handayaningrat, Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Davis, Keith., Jhon Newstrom. 2003. Prilaku dalam organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi kedua. Yogyakarta : BPFE . Handoko, T Hani. 2001. Menejemen Personalia dan Kekaryawanan. Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu. S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi.. Jakarta :

Bumi Aksara.

... 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi.. Jakarta : Bumi Aksara.

(10)

AKTUAL | 126 ... 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi.. Jakarta :

Bumi Aksara.

... 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi : Jakarta Bumi Aksara.

Ismail, Nawawi, Uha. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja : Proses Terbentuk,Tumbuh kembang, Dinamika, dan Kinerja Organisasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup.

Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Muhammad, Arni. 2000. Komunikasi Organisasi (Edisi 1 Cetakan 3). Jakarta: Bumi Aksara.

Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Robbins, S.P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Desember 2017, Vol. 3 No. 2, pp 33-52 El-Idare http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Swastha, Basu. dan Irwan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty. Steers, Richard M.1985. Efektifitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Suyuti, Achmad. 2001. Pelatihan Dasar Kepemimpinan (Leadership) dari Aspek Etik dan Moral. Pekalongan: Cinta Ilmu.

Triantoro, Safaria. 2004. “Kepemimpinan”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Usman, Husaini. 2013. Manajemen (Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan), Jakarta. Bumi

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan hasil penelitian pengembangan tes tertulis Two-tier Multiple Choice pada materi pokok Organisasi Kehidupan ini terdiri dari: (1) BAB I yang terdiri dari

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaiman konsep green road construction dengan mengkaji berbagai teori dan informasi serta prospek penerapanya di

Penelitian dilakukan pada 3 stasiun kerja yaitu stasiun loading ramp , stasiun rebusan, dan stasiun klarifikasi,.. Penelitian yang dilakukan adalah mengenai bahaya-bahaya yang

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in

Hasil uji hubungan antara pengalaman perawat melakukan triase dengan keterampilan triase terdapat hubungan yang signifikan (p-Value = 0.038), antara pengetahuan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 0.. TOTAL LABA

Pemerintah Kota Bandung yang telah memberi fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan Pasca Sarjana di Program Studi Pembangunan Institut

Berbeda dengan sesi sebelum nya, data D3 sesi 201503 ini diambilkan dari data dosen e ligibel D1/D2 pada PDDIKTI ses uai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3