Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ANALISIS RELEVANSI SUBYEK DOKUMEN
YANG MENYITIR DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR
PADA JOURNAL OF TECHNOLOGY EDUCATION
TAHUN 2006-2007
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi
Oleh :
EVY SOFIA MANURUNG
NIM : 050709006
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
MEDAN
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
LEMBAR PERSETUJUAN
Judu l Skripsi : Analisis Relevansi Subyek Dokumen yang Menyitir
Dengan Dokumen yang Disitir pada Journal of
Technology Education Tahun 2006-2007
Oleh
: Evy Sofia Manurung
NIM
: 050709006
Pembimbing I
: Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan
:
Tanggal
:
Pembimbing II : Ishak, S.S, M.Hum
Tanda Tangan
:
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Analisis Relevansi Subyek Dokumen yang Menyitir
Dengan Dokumen yang Disitir pada Journal of
Technology Education Tahun 2006-2007
Oleh
: Evy Sofia Manurung
NIM
: 050709006
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua
: Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan :
Tanggal
:
FAKULTAS SASTRA
DEKAN
: Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D.
Tanda Tangan :
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan
untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi
lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan
pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan
tanda kutip.
Medan, Juni 2009
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
i
ABSTRACT
Manurung, Evy Sofia. 2009. Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang
Menyitir Terhadap Subyek Dokumen Yang Disitir pada Journal of
Technology Education Tahun 2006-2007.
The activity of research is to produce new innovations which are
expected to be able to increase the quality and productivity of a scientific journal.
The scientific journal usually consists of many scientific articles which are
systematic, explanatory, objective and rational. Therefore, it needs the library
materials as references which will be scientific foundation to support the
description of the scientific paper and be scientific folder to decrease subjectivity,
in order to increase objectivity. The fact that in the activity of writing scientific
papers, found the irrelevance between cited subjects and citing subjects
(researched articles). Cited documents are only used to make the references list
full without thinking of the contribution and relevance from them. Documents
which become the objects of this research are scientific articles in Journal of
Technology Education 2006-2007.
Method used in this research is descriptive method. The tools to
prepare the data are Dewey Decimal Classification (DDC) and Library of
Congress Subject Headings (LCSH) by using the approach of subject analysis.
Determining samples is done with total sampling (20 articles). The whole articles
prepared/worked by doing procedures as follows: identifying data, calculating
data, collecting data, preparing and discussing data to get the final conclusion of
the discussed data above.
The result of this research shows that there is only 35% of the
average of relevant cited subjects to citing subjects which shows a development of
deeper and more specific research. There is 23% of the average of cited subjects
which are at marginal relevance shows that there is communication among the
subjects in the same department namely Educational Technology. There is 42% of
the average of irrelevant cited subjects or not suitable to citing subject shows that
the subject of articles research in Journal of Technology Education (JTE)
2006-2007 are multidiscipline.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ii
KATA PENGANTAR
Penulis menghanturkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas kasih anugrah dan penyertaan-NYA penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul: “Analisis Relevansi Subyek
Dokumen Yang Menyitir terhadap Subyek Dokumen Yang Disitir pada Journal of
Technology Education Tahun 2006-2007” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam bidang perpustakaan dan informasi pada
Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara.
Penulis juga tidak dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
dengan baik tanpa bantuan, dorongan dan keterlibatan dari berbagai pihak baik
bersifat moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis menghanturkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Syaifuddin, MA.Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si., selaku Ketua Departemen
Studi Perpustakaan dan Informasi dan sebagai Pembimbing I
yang senantiasa memberikan motivasi, waktu dan saran-saran
yang membangun selama penulis mengikuti program perkuliahan
akademik dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi.
3. Bapak Ishak, SS., M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan
Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi dan sebagai
pembimbing II yang telah banyak memberikan semangat dan
waktu bagi penulis.
4. For my beloved parents, Mr. M. Manurung and Mrs. R. Pasaribu,
my lovely sisters namely ncik Lenny, Amel, Echie and the
unforgettable one is my only brother Jack, I’m deeply indebted in
all of you and I love you so much.
5. Staf Pengajar pada Departemen Studi Perpustakaan dan
Informasi Fakultas Sastra USU dan rekan-rekan kolega ’05 S1
Reguler. I’m so thankful to Rosita (love you 4ever), Juli best
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
iii
Friend aq banget (thanks untuk semua waktu-waktu indah yang
uda qt jalani bersama), Bella Bier, Endang Moore, Harly Gie,
Bina, Ganda, Newin, Get, buat CGLq tercinta Karinting
Per-wind’wind and all of my friends yang tidak bisa Q sebutkan one
by one
6. Special thanks to Mrs. Zaslina who had lent me the DDC for
about one week. Bang Yudi, senior-seniorku : Kak Valen, Kak
Yanti, Kak Sopina Etc
7. Warga perpustakaan USU dan seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. DSPI IS THE BEST.
Semoga Tuhan senantiasa melindungi dan memberikan berkatNYA
berlipat kali ganda atas apa yang telah mereka pebuat bagi penulis karena Barang
siapa menabur benih yang baik hendaklah ia menuai hasil yang baik pula.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan di kemudian hari.
Medan, Juni 2009
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6
BAB II. TINJAUAN LITERATUR ... 7
2.1. Sitiran ... 7
2.2. Sumber-sumber Sitiran ... 10
2.3. Analisis Sitiran ... 11
2.4. Kriteria Penilaian Dokumen yang Disitir ... 12
2.5. Relevansi ... 13
2.6. Metode Relevansi Subyek ... 17
BAB III. METODE PENELITIAN ... 19
3.1. Jenis dan Metode Penelitian ... 19
3.2. Populasi dan Sampel ... 19
3.2.1. Populasi ... 19
3.2.2. Sampel ... 20
3.3. Instrumen Penelitian ... 20
3.4. Alat Pengolahan Data ... 21
3.5. Prosedur Penelitian ... 22
3.6. Teknik Analisis Data ... 23
3.6.1. Pengolahan Data ... 23
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
v
3.7.1. Penyajian Data ... 24
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 26
4.1. Deskripsi Data ... 26
4.2. Analisis Subyek dan Klasifikasi ... 27
4.2.1. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel A
dan Sitiran serta Relevansinya ... 27
4.2.2. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel B
dan Sitiran serta Relevansinya ... 29
4.2.3. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel C
dan Sitiran serta Relevansinya ... 30
4.2.4. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel D
dan Sitiran serta Relevansinya ... 31
4.2.5. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel E
dan Sitiran serta Relevansinya ... 33
4.2.6. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel F
dan Sitiran serta Relevansinya ... 34
4.2.7. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel G
dan Sitiran serta Relevansinya ... 36
4.2.8. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel H
dan Sitiran serta Relevansinya ... 37
4.2.9. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel I
dan Sitiran serta Relevansinya ... 39
4.2.10. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel J
dan Sitiran serta Relevansinya ... 41
4.2.11. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel K
dan Sitiran serta Relevansinya ... 42
4.2.12. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel L
dan Sitiran serta Relevansinya ... 44
4.2.13. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel M
dan Sitiran serta Relevansinya ... 45
4.2.14. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel N
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
vi
dan Sitiran serta Relevansinya ... 47
4.2.15. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel O
dan Sitiran serta Relevansinya ... 48
4.2.16. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel
dan Sitiran serta Relevansinya ... 50
4.2.17. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel Q
dan Sitiran serta Relevansinya ... 51
4.2.18. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel R
dan Sitiran serta Relevansinya ... 53
4.2.19. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel S
dan Sitiran serta Relevansinya ... 54
4.2.20. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel T
dan Sitiran serta Relevansinya ... 56
4.3. Rekapitulasi Analisi Subyek dan Klasifikasi terhadap
Seluruh Artikel dan Sitirannya ... 57
4.4. Rata-rata Tingkat Relevansi (MEAN) ... 59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
5.1. Kesimpulan ... 61
5.2. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR LAMPIRAN 1 ... 65
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
vii
DAFTAR TABEL
Tabel -1 : Tingkat Relevansi, Definisi dan Contohnya ... 17
Tabel -2 : Jumlah Sitiran dan Kode Artikel ... 26
Tabel -3 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel A dan Sitiran
serta Relevansinya ... 27
Tabel -4 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel B dan Sitiran
serta Relevansinya ... 29
Tabel -5 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel C dan Sitiran
serta Relevansinya ... 31
Tabel -6 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel D dan Sitiran
serta Relevansinya ... 32
Tabel -7 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel E dan Sitiran
serta Relevansinya ... 34
Tabel -8 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel F dan Sitiran
serta Relevansinya ... 35
Tabel -9 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel G dan Sitiran
serta Relevansinya ... 37
Tabel -10 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel H dan Sitiran
serta Relevansinya ... 38
Tabel -11 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel I dan Sitiran
serta Relevansinya ... 40
Tabel -12 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel J dan Sitiran
serta Relevansinya ... 42
Tabel -13 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel K dan Sitiran
serta Relevansinya ... 43
Tabel -14 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel L dan Sitiran
serta Relevansinya ... 45
Tabel -15 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel M dan Sitiran
serta Relevansinya ... 46
Tabel -16 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel N dan Sitiran
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
viii
Tabel -17 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel O dan Sitiran
serta Relevansinya ... 49
Tabel -18 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel P dan Sitiran
serta Relevansinya ... 51
Tabel -19 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel Q dan Sitiran
serta Relevansinya ... 52
Tabel -20 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel R dan Sitiran
serta Relevansinya ... 54
Tabel -21 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel S dan Sitiran
serta Relevansinya ... 55
Tabel -22 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel T dan Sitiran
serta Relevansinya ... 57
Tabel -23 : Rekapitulasi Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap
Seluruh Artikel dan Sitirannya ... 58
Tabel -24 : Rata-Rata Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan penelitian bertujuan untuk menghasilkan temuan-temuan baru
(inovasi) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas suatu
jurnal ilmiah. Untuk itu dalam menyusun rencana penelitian, para peneliti
membutuhkan dukungan berbagai macam sumber bahan perpustakaan yang
relevan dengan bidang yang ditelitinya.
Penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan menggunakan
berbagai sumber bahan perpustakaan sebagai kutipan atau sitiran. Bahan
perpustakaan itu digunakan untuk mendukung uraian penulisan, analisis atau
sekurang-kurangnya dirangkaikan dengan buah pikiran penulis menjadi suatu
bangunan uraian teoritis.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Firman,
2004:1). Penulisan karya ilmiah biasanya sistematik, eksplanasi, objektif
(berdasarkan kondisi faktual), up to date (yang ditulis merupakan perkembangan
ilmu paling akhir), rasional (berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik
timbal-balik), reserved (tidak statis, jujur, lugas dan tidak bermotif pribadi), efektif dan
efisien (tulisan sebagai alat komunikasi yang berdaya tarik tinggi). Oleh karena
itu, dibutuhkan bahan perpustakaan sebagai referensi yang menjadi fondasi ilmiah
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
2
untuk mendukung uraian penulisan dan sandaran ilmiah untuk mengurangi
subyektivitas sehingga tingkat obyektivitasnya tinggi.
Kegiatan menyitir atau mengutip pendapat atau teori dari hasil karya
pengarang lain sudah merupakan kebiasaan umum dalam dunia penulisan karya
ilmiah. Latar Belakang dari kegiatan menyitir atau mengutip adalah bahwa
ditemukannya hubungan linear yang signifikan antara variabel-variabel dari suatu
karya (yang menyitir) dengan karya lain (yang disitir).
Peneliti membutuhkan banyak dokumen (bahan perpustakaan) untuk
dijadikan sebagai rujukan dalam rangka mengkaji teori yang berkaitan dengan
topik yang akan dikaji (Hasugian, 2005:2). Setiap pengarang memiliki alasan
tersendiri mengapa ia menyitir suatu dokumen. Pada umumnya, ada banyak alasan
yang berbeda-beda dari pengarang yang melakukan penyitiran dokumen. Grafield
dalam Hartinah (2002:2) menyatakan bahwa:
Seorang penulis menyitir penulis lain karena alasan untuk memberikan
penghormatan kepada penulis atau karya di bidangnya, mengidentifikasi
metode atau pendekatan teori, memberikan latar belakang bacaan bagi
mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang sudah ditulis,
mengoreksi karya sendiri atau karya orang lain, memberikan kritik
terhadap karya yang telah terbit sebelumnya, memperkuat klaim suatu
temuan, dan sebagai panduan bagi penulis lain yang akan mendalami topik
tulisan yang disitir.
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada relevansi antara
dokumen yang menyitir dengan yang disitir. Relevansi diantara keduanya
mengakibatkan seorang pengarang melakukan kegiatan menyitir. Hal tersebut
berfungsi sebagai bahan untuk dapat mempertanggungjawabkan hasil karyanya.
Green dalam Andriani (2003:10) menyatakan bahwa: ”relevansi adalah sesuatu
sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
3
memecahkan kebutuhan akan informasi”. Topik (topicality) juga merupakan
faktor utama dalam menentukan tingkat relevansi dokumen. Froelich dalam
Andriani (2003:10) menyatakan bahwa: “inti dari relevansi (relevance) adalah
topik (topicality). Topik yang sama antara dokumen yang menyitir dengan yang
disitir cendrung bernilai relevan.
Harahap (2002:2) berpendapat bahwa: “relevansi secara intrinsik
berhubungan dengan proses sikap mental atau perilaku selektif dalam menilai
suatu kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi suatu dokumen. Relevansi
merupakan sesuatu yang dipahami pengguna pada saat mereka memilih
dokumen.”
Kenyataannya, dalam kegiatan penulisan karya ilmiah ditemukan
ketidakrelevanan antara sitiran dengan subyek yang diteliti. Sitiran hanya
digunakan untuk sekedar memperbanyak cantuman daftar pustaka tanpa
menghiraukan kontribusi dan bobot (relevansi) dari dokumen yang disitir.
Disamping itu, ada juga beberapa penulis yang melakukan sitiran terhadap suatu
dokumen yang tingkat relevansi/hubungan subyeknya rendah dan bahkan tidak
relevan sama sekali dengan subyek dokumen yang akan ditulisnya. Untuk
mengetahui tingkat relevansi subyek dokumen yang disitir dengan subyek yang
diteliti maka dilakukan pendekatan sistem klasifikasi subyek (Subject
Classification System Approach) dengan penggunaan notasi klasifikasi.
Pendekatan inilah yang disebut dengan analisis sitiran. Strohls dalam Hasugian
(2005:3) merumuskan definisi analisis sitiran adalah: ”sebagai suatu studi
terhadap kutipan yang berupa daftar pustaka dari sebuah buku teks, artikel jurnal,
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
4
disertasi mahasiswa, atau sumber lainnya dengan melakukan pemeriksaan
terhadap bagian tersebut”.
Dari pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal dapat
dijadikan objek analisis sitiran. Menurut Siregar (2001:3) menyatakan bahwa:
”jurnal adalah kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh penulis/penyumbang
naskah yang berupa hasil-hsil penelitian mereka, dan merupakan bagian penting
didalam penyusunan literatur dibidangnya masing-masing”.
Journal of Technology Education (JTE) dipublikasikan 2 (dua) kali dalam
setahun oleh Digital Library Archives. JTE menyediakan sebuah forum atau
wadah untuk diskusi/pembahasan ilmiah terhadap topik-topik yang berkaitan
dengan pendidikan teknologi. Semua naskah harus berfokus pada penelitian
pendidikan teknologi, filsafat dan teori. Sebagai tambahannya, jurnal tersebut juga
menerbitkan ulasan-ulasan buku, editorial, artikel tamu, ulasan literatur
komprehensif dan reaksi-reaksi terhadap artikel yang dipublikasikan sebelumnya.
Untuk proses editorial, JTE telah membentuk dewan editorial yang bertugas
menentukan subyek semua naskah yang masuk ke bagian artikel. Proses tersebut
umumnya dapat menghabiskan waktu 6 sampai dengan 8 minggu. Untuk
ulasan-ulasan buku, karya editor yang disunting oleh editor dan anggotanya, pada
umumnya hanya menghabiskan waktu sekitar 2 (dua) minggu. Semua artikel
dalam JTE dapat diakses ke http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/about_jte.html.
Kecenderungan menyitir suatu dokumen dalam kegiatan penulisan
karya-karya ilmiah dalam suatu jurnal menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Melalui
penelitian sitiran subyek dokumen ini dapat diketahui bagaimana tingkat relevansi
subyek dari artikel-artikel yang termuat dalam Journal of Technology Education
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
5
sitiran pada jurnal ini belum pernah diteliti. Penulis mengestimasikan tingkat
relevansi sitiran pada jurnal ini cendrung tinggi mengingat jurnal ini memuat
artikel ilmiah dalam beberapa disiplin ilmu. Keadaan tersebut mendorong penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap cantuman daftar pustaka dari
artikel-artikel yang terdapat pada JTE dengan analisis sitiran melalui pendekatan sistem
klasifikasi subyek menggunakan angka decimal DDC (Dewey Decimal
Clssification). Sesuai dengan hal tersebut maka judul penelitian ini adalah :”
ANALISIS RELEVANSI SUBYEK DOKUMEN YANG MENYITIR
DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA JOURNAL OF
TECHNOLOGY EDUCATION (JTE) TAHUN 2006-2007”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan keadaan yang ditemukan oleh penulis dan telah dipaparkan
pada penjelasan di atas maka masalah penelitian ini adalah:” bagaimanakah
tingkat relevansi subyek dokumen yang menyitir terhadap subyek dokumen yang
disitir pada Journal of Technology Education (JTE) Tahun 2006-2007?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang
sedang dikaji. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
relevansi subyek dokumen yang menyitir terhadap subyek dokumen yang disitir
pada Journal of Technology Education (JTE) Tahun 2006-2007.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis
Penelitian ini memberikan banyak masukan dan tambahan
pengetahuan bagi penulis tentang bidang analisis sitiran dan kajian
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
6
mendalam tentang relevansi cantuman daftar pustaka dari dokumen
yang disitir terhadap yang menyitir.
2. Program Studi Perpustakaan dan Informasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
perkembangan ilmu perpustakaan khususnya dalam hal analisis sitiran.
3. Pembaca
Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
khususnya pembaca yang merupakan mahasiswa Program Studi ilmu
Perpustakaan dan Informasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian bibliometrika yang secara khusus
mengkaji tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap daftar pustaka atau
bibliografi yang tercantum dalam sebuah dokumen. Ruang lingkup analisis sitiran
dalam penelitian ini adalah menganalisis tingkat relevansi subyek dokumen yang
menyitir dengan yang disitir. Pendekatan yang digunakan adalah notasi klasifikasi
Dewey Decimal Classification dengan membandingkan kesamaan notasi
klasifikasi subyek yang menyitir dengan yang disitir. Berpedoman dari cantuman
daftar pustaka yang terdapat pada setiap artikel dalam Journal of Technology
Education Tahun 2006-2007, penulis akan melakukan analisis dan hasil analisis
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
7
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1. Sitiran
Sitiran atau sitasi dalam bahasa Inggris disebut dengan citation, yang
berarti penyebutan suatu dokumen dalam dokumen lain. Sitiran dapat terletak
dalam catatan akhir, catatan kaki, daftar referensi, teks ataupun bibliografi.
Adakalanya istilah sitiran dianggap sinonim dengan referensi, sehingga perlu
diberi batasan pengertian mengenai kedua hal tersebut. Referensi berarti
menunjuk pada suatu dokumen, referensi tersebut dapat berupa catatan kaki dan
ada pula yang disusun sebagai daftar bibliografi. Sedangkan pengertian sitiran
menurut ALA Glossary of Library Information Science (1983:43) adalah suatu
catatan yang menunjuk pada suatu karya yang dikutip atau beberapa sumber yang
memiliki otoritas atau kewenangan atas suatu pernyataan atau masalah.
Sulistyo-Basuki (1983:12) mendefinisikan sitiran sebagai karya yang
dirujuk atau digunakan sebagai bibliografi pada sebuah artikel atau buku.
Purnomowati (2005:3) menyatakan bahwa: “sitasi, sitiran atau citation adalah
informasi ringkas tentang dokumen yang disitir yang disisipkan dalam teks,
sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi”.
Definisi citation atau sitiran dalam Harrod’s Librarian Glossary and
Reference Book dalam Hasugian (2006:3) adalah suatu rujukan pada suatu teks
atau bagian dari suatu teks yang menunjuk pada suatu dokumen di mana teks itu
dimuat. Dari ketiga pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa sitiran adalah
dokumen atau bahan perpustakaan yang dijadikan rujukan dalam menghasilkan
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
8
sebuah karya baru, dan sumber-sumber sitiran dapat dipergunakan untuk
memperdalam pengetahuan tentang suatu karya yang diciptakan tersebut.
Pengertian istilah citation atau sitasi menurut Sophia (2002) adalah
sebagai berikut:
1. Action of citing any word or written passage, quotation
2. A reference to a passage in a book
3. To cite (a book, author etc.) for a particular statement or passage
4. To copy or repeat (a passage, statement, etc.) from book, document,
speech, etc. with some indication that one is giving a word of another.
Yang artinya bahwa:
Sitasi adalah kegiatan mengutip pernyataan pengarang lain, alat penunjuk
tentang sumber suatu kutipan, menyalin/mengulang pernyataan seseorang
dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun
tetap menyatakan bahwa kutipan tersebut adalah pernyataan orang lain.
Latar belakang sitiran itu sendiri adalah adanya hubungan koheren antara
dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. Sebagai contoh, artikel
Jurnal Perpustakaan Pertanian tahun 2002 yang berjudul Studi Kualitatif
Mengenai Alasan Menyitir Dokumen: Kasus Pada Lima Mahasiswa Program
Pascasarjana IPB karya Juznia Andriani ternyata tercantum pada daftar pustaka
skripsi Yosefa Silaen tahun 2005 yang berjudul Analisis Relevansi Sitiran
Terhadap Tesis Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya diketahui pula bahwa
artikel ilmiah karya Juznia Andriani juga telah tercantum pada daftar pustaka
skripsi Ainur Ridha Harahap tahun 2006 yang berjudul Analisis Relevansi
Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada A Journal
Of Culture And African Women Studies (JENDA) Tahun 2004-2005. Hal ini
menunjukkan bahwa karya Juznia Andriani telah mendapat dua sitiran. Dari
contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa karya Yosefa Silaen dan Ainur Ridha
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
9
Harahap merujuk karya Juznia Andriani karena adanya subyek yang saling
berhubungan di antara karya mereka.
Untuk deskripsi yang lebih jelas, maka karya Juznia Andriani dianggap
sebagai dokumen satu, disingkat dengan D1 sedangkan karya Yosefa Silaen dan
Ainur Ridha Harahap dianggap sebagai dokumen x dan dokumen y, disingkat Dx
dan Dy. Maka dalam istilah bibliometrika D1 disebut sebagai cited document
(dokumen yang disitir), Dx dan Dy disebut sebagai citing document (dokumen
yang menyitir). Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi dari penjelasan di atas.
D1
= sitiran
= = dokumen yang menyitir
= menyitir
Dx Dy
= disitir
Dari ilustrasi di atas penulis dapat merumuskan bahwa antara dokumen
yang menyitir dan dokumen yang disitir terdapat hubungan subyek pada tingkat
tertentu.
Menurut Weinstock dalam Harahap (2006:8), seorang peneliti akan
menyitir karya orang lain, karena:
1. Memberikan penghargaan terhadap karya sebelumnya
2. Memberikan penghormatan pada karya yang berkaitan
3. Mengidentifikasi metode, peralatan dan sebagainya
4. Memberikan bahan bacaan sebagai latar belakang
5. Mengoreksi karya sendiri
6. Mengoreksi karya orang lain
7. Memberikan kritik atas karya sebelumnya
8. Mendukung klaim sebuah temuan
9. Memberitahukan kepada pembaca tentang karya yang akan terbit
10. Memberikan petunjuk kepada karya yang penyebarannya terbatas, tidak
diindeks atau jarang dikutip oleh orang lain
11. Membuktikan keaslian data dan serangkaian fakta
D1
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
10
12. Mengidentifikasi terbitan asli, dimana suatu ide atau konsepnya dibahas
13. Mengidentifikasi publikasi original (asli) yang mendeskripsikan sebuah
istilah atau konsep
14. Menyangkal karya atau gagasan orang lain
15. Memperdebatkan karya atau gagasan orang lain
Pada dasarnya, artikel yang disitir oleh peneliti atau penulis sebagai bahan
referensi dapat dipakai sebagai dasar untuk mengukur tingkat keterpakaian
artikel dalam suatu majalah atau jurnal. Semakin tinggi frekuensi suatu artikel
yang dirujuk, semakin besar pula dampaknya bagi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2.2. Sumber-Sumber Sitiran
Untuk memperoleh informasi yang akurat, penulis atau peneliti perlu
melakukan studi penelitian pada literatur primer dan sekunder. Sulistyo-Basuki
(1993:161) mendefinisikan literatur primer sebagai berikut:
Literatur primer adalah literatur yang memuat hasil penelitian asli, kajian
mengenai sebuah teori baru, atau penjelasan sebuah gagasan dalam semua
bidang. Yang termasuk literatur primer adalah majalah ilmiah (selanjutnya
disebut majalah), laporan penelitian, jurnal, disertasi, tesis, paten, kertas
kerja lokakarya, dan kartu informasi.
Perkembangan literatur primer berjalan begitu dinamis. Pertumbuhannya
yang sangat pesat disebabkan karena rasa ingin tahu dan kebutuhan manusia
dalam meneliti suatu bidang ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu seseorang
muncul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya sedangkan
dikarenakan kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang
termotivasi untuk mencari pengetahuan dan bagaimana cara memecahkan
masalah tersebut.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
11
Hasil penelitian juga telah dikemas dalam beragam bentuk, tidak hanya
dalam bentuk tercetak tetapi dewasa ini sudah banyak yang dalam bentuk
elektronik dan dipublikasikan melalui media internet.
Literatur sekunder hanya sebagai alat untuk menelusuri lebih lanjut
keberadaan informasi primer. Contohnya, informasi yang tersimpan dalam buku
atau majalah sari (abstrak), majalah indeks atau indeks artikel yang dibukukan,
kartu katalog, file bibliografi, terjemahan, kamus dan ensiklopedia.
2.3. Analisis Sitiran
Untuk mengetahui jenis dan sumber literatur yang dibutuhkan para
peneliti, dapat dilakukan dengan suatu kegiatan analisis tentang kebutuhan. Salah
satu bentuk analisis yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan para peneliti
adalah dengan melakukan analisis sitiran pada setiap tulisan hasil penelitian yang
digunakan sebagai bahan rujukan atau daftar pustaka/referensi. Analisis sitiran
didasarkan pada hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang
menyitir. Hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir
dapat ditelusuri melalui motivasi, tujuan, dan fungsi sitiran (Mustikasari,
2002:13).
Menurut Brittain dan Line dalam Sutarji (2003:15), analisis sitiran
merupakan jenis penelitian yang dimaksudkan:
1. Mengidentifikasi literatur atau judul inti
2. Mengelompokkan sumber-sumber menurut literatur yang disitir yang
memiliki kesamaan
3. Melihat cakupan bahan-bahan dalam jasa sekunder
4. Mengetahui ukuran dan struktur literatur menurut bahasa, usia, Negara
asal, subyek, bentuk atau gabungan dari parameter ini
5. Mengetahui pemakaian literatur yang lainnya oleh para penulis menurut
bahasa, usia, dsb.
6. Mengetahui rata-rata pertumbuhan literatur
7. Mengetahui penyebaran pengetahuan terekam
8. Mengetahui kegiatan penyitiran
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
12
Analisis sitiran merupakan bagian dari bibliometrika dimana metode
bibliometrika tersebut dapat dilakukan dengan cara penghitungan analisis sitiran
langsung (direct citation counting). Pritchard dalam Beny (1999:18)
mendefinisikan bahwa: “Bibliometrika adalah aplikasi metode statistik dan
matematika terhadap informasi terekam”. Hal yang diselidiki dalam analisis
sitiran mencakup subyek, pengarang, sumber-sumber dokumen dan tahun
dokumen. Sulistyo-Basuki (1998:6) menyatakan bahwa:
Analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan
dari pengarang yang disitir, karena beberapa studi sitiran literatur
digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan
dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi.
Dari beberapa pendapat tersebut, penulis merumuskan bahwa analisis
sitiran adalah kajian atas sejumlah sitiran atau sejumlah rujukan yang terdapat
dalam karya ilmiah yang didasarkan pada hubungan antara dokumen yang
menyitir dengan dokumen yang disitir.
2.4. Kriteria Penilaian Dokumen yang Disitir
Suatu karya ilmiah merupakan suatu karya/tulisan yang proses
penulisannya tidak terlepas dari dokumen lain sebagai referensi. Penulis harus
mengetahui dengan benar kriteria-kriteria dalam menyitir suatu dokumen yang
akan dijadikan bahan referensi untuk tulisannya
Wang dan Soergel dalam Andriani (2003:11) menyatakan: “ beberapa
kriteria dalam menyitir suatu dokumen adalah :
1. Topik
2. Orientasi
3. Disiplin ilmu atau subyek area
4. Keklasikan/kepeloporan
5. Nama jurnal dan tipe dokumen
6. Pengarang
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
13
7. Novelty/kebaruan
8. Penerbit
9. Recency/kemutakhiran
Dari pendapat tersebut di atas, maka penulis merumuskan suatu uraian
secara umum/universal tentang kriteria penilaian tersebut di atas, yakni bahwa
seorang peneliti harus memahami objek yang akan ditelitinya dengan baik dan
menggunakan bahan referensi yang relevan dengan topik yang akan diteliti, bahan
pustaka yang digunakan memiliki karakter yang khas (sejalan dengan penelitian
yang dilakukan), menentukan jurnal yang mendukung penelitian yang akan
dilakukan, mencari artikel-artikel yang ditulis oleh penulis yang popular dan
berkualitas dan masih memiliki nilai informasi yang baru (up-to-date). Penelitian
tersebut juga harus berorientasi, serta mengutip informasi yang bersifat mutakhir.
2.5. Relevansi
Kegiatan sitir-menyitir (sitiran) dilatarbelakangi oleh adanya hubungan
yang berarti antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir.
Hubungan tersebut dapat terjalin dikarenakan adanya relevansi yang koheren.
Secara umum, definisi relevansi adalah kecocokan atau kesesuaian. Artikel dalam
suatu dokumen akan disitir apabila relevan/memiliki korelasi dengan kegiatan
penelitian yang dilakukan seorang peneliti. Paisley dalam andriani (2003:10)
menyatakan bahwa: “perceived relevance (adanya hubungan) dan utility
(kegunaan) sebagai variabel terpenting bagi pengarang dalam menilai suatu
dokumen yang disitir”. Nilai kegunaan suatu dokumen dapat dilihat dari beberapa
hal, salah satu diantaranya adalah: “Functional values, yakni kegunaan suatu
dokumen karena memberi kontribusi pada tugas atau penelitian yan dilakukan.
Dokumen akan berguna karena berisi teori, data pendukung empiris, atau
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
14
metodologi”, (Wang dan Soergel dalam Andriani, 2003:10). Sedangkan Froelich
dalam Green yang dikutip oleh Andriani (2003:10) menyebutkan bahwa: “inti dari
relevance (relevansi) adalah topicality (topic yang dibahas).
Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa seorang penulis/pengarang
akan menyitir beberapa dokumen yang berbeda dan beragam, dengan syarat
bahwa dokumen yang akan disitirnya berisi informasi yang relevan dan dapat
digunakan untuk mempertanggungjawabkan serta mengkomunikasikan hasil
kegiatan penulisannya. Dang dalam Andriani (2002:29) berpendapat bahwa:
“sistem sitiran adalah suatu bentuk integrasi informasi dokumen yang mencakup
hubungan intern antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa relevansi atau kecocokan/kesesuaian antara
dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir sangat diperlukan sehingga
hasil penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Park dalam andriani (2003:11) menyatakan bahwa: “relevansi secara
intrinsik berhubungan dengan proses mental sikap atau perilaku selektif dalam
menilai suatu kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi suatu dokumen”. Hal
ini dilihat dari sisi pengguna yang secara langsung memilih dokumen yang akan
disitirnya. Sifat selektif pengguna dalam menilai informasi yang terkandung
dalam sebuah dokumen juga memegang peranan penting dalam memutuskan
dokumen apa yang akan disitirnya. Menurut pendapat Green dalam Andriani
(2003:10) bahwa: “relevansi adalah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen
yang dapat membantu pengarang memecahkan kebutuhan akan informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa apabila seorang penulis memutuskan untuk menyitir suatu dokumen, maka
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
15
terlebih dahulu penulis tersebut membaca dan memahami isi dokumen tersebut.
Disamping itu, disiplin ilmu dari dokumen yang akan disitirnya harus berada pada
satu garis linear yang sama (saling berhubungan dan mengikat). Jadi secara
singkat pengertian relevansi menurut Harahap (2006:13) adalah hubungan berarti
antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir berdasarkan
kesamaan subyek. Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi dari penjelasan di
atas.
= dokumen yang menyitir
= sitiran
= menyitir
= disitir
Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa sebuah dokumen D bersubyek x,
hanya menyitir dokumen yang bersubyek sama dengan dokumen D yaitu: x1, x2,
x3 dan x4.
Untuk mengetahui tingkat relevansi suatu subyek dokumen, seorang
penulis dapat melakukan pendekatan sistem klasifikasi subyek (subject
classification system) yaitu dengan melakukan pengklasifikasian terhadap setiap
judul yang terdapat di daftar pustaka dari doumen yang disitirnya. Penulis dapat
menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) sebagai bahan notasi
klasifikasi dan Library of Congress Subject Heading (LCSH) sebagai daftar tajuk
subyek untuk menetapkan subyek yang disitirnya.
Harter dalam Mustangimah (1998:31) menyatakan bahwa:
tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian relevansi selain
karakteristik penilai, karakterisitk pertanyaan, karakteristik dokumen,
Dx
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
16
karakterisitk sistem temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan
pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
penilaian relevansi.
Berbeda dengan Burgin dalam Mustangimah (1998:31) yang membagi
tingkat relevansi menjadi tiga bagian dan mendefinisikannya sebagai berikut:
a) Sangat relevan (highly relevant), yaitu bahwa makalah adalah respon
langsung bagi pertanyan.
b) Relevan marginal (marginally relevant), yaitu bahwa topik makalah
relevan tapi bukan respon langsung bagi pertanyaan.
c) Tidak relevan (not relevant), yaitu bahwa makalah tidak relevan dengan
pertanyaaan.
Silaen (2005:17) menetapkan batas relevansi notasi klasifikasi subyek
sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek yang menyitir sebagai berikut:
a) Relevan (R)
Dikatakan relevan apabila tiga digit pertama notasi klasifikasi subyek
sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subyek
dokumen yang menyitir.
b) Relevan Marginal (RM)
Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subyek sitiran masih berada
pada notasi klasifikasi subyek dokumen yang menyitir.
c) Noise (N)
Apabila notasi klasifikasi subyek sitiran berada di luar notasi klasifikasi
subyek dokumen yang menyitir.
Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan relevansi subyek
sesuai dengan pendapat silaen di atas. Oleh sebab itu, untuk mengetahui adanya
sesuatu kesesuaian antara subyek yang disitir dengan subyek yang menyitir, maka
penulis melakukan pengklasifikasian terhadap dokumen yang disitir dan dokumen
yang menyitir.
Penulis akan memberikan gambaran singkat tentang definisi batas
relevansi yang tersebut di atas melalui tabel-1 di bawah ini.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
17
Tabel-1: Tingkat relevansi, definisi dan contohnya
Kategori Relevansi
Definisi
Contoh
Relevan
3 (tiga) digit pertama notasi
klasifikasi subyek sitiran =
subyek dokumen yang menyitir
Subyek sitiran (Young
People : 305.23) = subyek
dokumen yang menyitir
(Women : 305.400)
Relevan Marginal
2 (dua) digit pertama notasi
klasifikasi subyek sitiran =
subyek dokumen yang menyitir
Subyek sitiran (Interracial
Marriages : 306.846) =
subyek dokumen yang
menyitir (Women : 305.400)
Noise
Notasi klasifikasi subyek sitiran
# subyek dokumen yang
menyitir
Subyek sitiran (Sociological
Jurisprudence : 340.115) #
subyek dokumen yang
menyitir (Women : 305.400
Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis memutuskan untuk
menggunakan pendapat Silaen sebagai dasar teori untuk melakukan penelitian
tentang tingkat relevansi. Pendapat Silaen dianggap berhubungan langsung
dengan subyek klasifikasi yang dibahas oleh penulis.
2.6. Metode Relevansi Subyek
Untuk mengetahui subyek suatu dokumen maka dilakukan analisis subyek.
Hasil analisis subyek tersebut dapat memberikan gambaran apakah dokumen yang
disitir tersebut memiliki subyek yang relevan dengan dokumen yang menyitir.
“Idealnya karya yang disitir harus benar-benar mendukung karya ilmiah yang
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
18
menyitir. Penyitiran dilakukan terhadap ide, konsep, teori yang dijadikan sebagai
bahan pijakan karya yang menyitirnya” (Andriani, 2002:30).
Ketentuan-ketentuan secara ilmiah dalam menulis sangat diperlukan agar
subyek karya ilmiah yang menyitir relevan dengan subyek dokumen yang akan
disitir sehingga menghasilkan karya ilmiah yang baik. Menurut Sundari dalam
Putra (2007:14) menyatakan bahwa: “Ada empat (4) langkah dalam penulisan
relevansi subyek yakni: tentukan subyek bahan pustaka, terjemahkan subyek,
pelajari bagan utama, dan penggunaan indeks subyek”.
Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa :
1. Sebelum menentukan notasi klas suatu bahan perpustakaan, terlebih
dahulu dilakukan analisis subyek untuk menentukan subyek. Karena penelitian ini
menggunakan jurnal ilmiah sebagai unit analisis, maka seluruh judul artikel dari
daftar bibliografi yang akan dianalisis subyeknya. Judul artikel seringkali
mewaliki seluruh isi pokok tulisan didalamnya sehingga melalui judul dapat
ditentukan subyek dari artikel tersebut.
2. Setelah subyek artikel tersebut sudah ditentukan, terjemahkan ke dalam
bahasa Inggris sesuai dengan bahasa yang digunakan DDC edisi-22. Apabila
dokumen yang dikaji merupakan karya ilmiah berbahasa Inggris maka tidak perlu
melakukan terjemahan.
3. Untuk menentukan nomor klasifikasi, subyek yang telah diketahui
dicari pada indeks subyek/indeks relative. Jika telah paham, maka notasi klas
dapat dicari secara langsung pada bagan utama.
4. Penggunaan indeks subyek merupakan alat pencarian notasi klas yang
berisikan daftar subyek verbal dalam bahasa Inggris dan disusun menurut abjad
dan menunjuk kepada notasi klas yang dapat membantu dalam pencarian nomor
klas.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu
dilandasi oleh metode keilmuan. Dengan cara yang ilmiah itu, diharapkan data
yang akan didapatkan adalah data yang obyektif (semua orang akan memberikan
penafsiran yang sama).
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dikarenakan penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif.
Menurut Sugiyono (1998:6) bahwa: “metode deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain. Selain itu, Nazir (1998:63)
menyatakan tujuan dari penelitian deskriptif adalah: “untuk membuat deskripsi,
gambar-gambar atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Penulis harus menetapkan populasi penelitiannya sebelum melakukan
penelitian. Menurut Sugiyono (1998:57) populasi adalah: “wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Dari pendapat tersebut, penulis menyimpulkan secara sederhana
bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain,
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
20
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang terdapat
dalam jurna JTE yang diterbitkan pada tahun 2006-2007. Berdasarkan hasil
penelusuran yang telah dilakukan, jumlah artikel yang diterbitkan oleh jurnal ini
pada tahun 2006-2007 adalah sebanyak 20 artikel dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahun 2007 (Fall, Volume 19) sebanyak 5 artikel
b. Tahun 2007 (Spring, Volume 18) sebanyak 5 artikel
c. Tahun 2006 (Fall, Volume 18) sebanyak 5 artikel
d. Tahun 2006 (Spring, Volume 17) sebanyak 5 artikel
Berdasarkan data di atas maka total populasi adalah sebanyak 20 artikel
yang terdiri dari 515 judul referensi/sitiran.
3.2.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah: “representasi
atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu suatu bagian
dari keseluruhan yang dipilih, dan representatif sifatnya dari keseluruhannya”
(Kartono, 1998:129).
Karena populasi penelitian yang tidak terlalu besar, hanya berjumlah 20
artikel, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan
demikian, penelitian ini menganut sampel total (total sampling).
3.3. Instrumen Penelitian
Menurut Nazir (1998:211) bahwa: “pengumpulan data adalah prosedur
yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Instrumen
penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah check list (
√) karena
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
21
sesuai dengan masalah penelitian yakni membahas analisis relevansi subyek
dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada jurnal JTE tahun
2006-2007.
Berdasarkan pendapat Sugiyono (1998:84) bahwa: “instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Semua fenomena ini disebut variabel”. Pengumpulan data
penelitian akan dilaksanakan melalui metode dokumentasi (menyelidiki
benda-benda tertulis) yakni dengan mendownload dan mencetak artikel jurnal JTE tahun
2006-2007 yaitu berupa lembaran judul dan daftar pustaka setiap judul artikel
yang telah ditetapkan.
Tabel-2. Contoh Instrumen Penelitian Berbentuk Check list (
√)
3.4. Alat Pengolahan Data
Dalam mengolah data penelitian, penulis akan menggunakan dua alat
pengolah data, yaitu:
1. Dewey Decimal Classification (DDC)
Judul
Artikel
Subyek No.
Klasifikasi
No. Judul
Sitiran
Subyek No.
Klasifikasi
Relevan Relevan
Marginal
Non
Relevan
A
A1
111
1
B
A2
112
√
2
Ba
A2
112
√
3
Bb
A3
123
√
4
Bc
A1
111
√
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
22
Sulistyo-Basuki (1993:402) menyatakan bahwa: “DDC adalah klasifikasi
pengetahuan untuk menyusun buku di perpustakaan”. DDC terdiri atas 4 bagian
buku, buku 1 merupakan tabel subdivisi standar, buku 2 merupakan bagan nomor
klasifikasi 000-500, buku 3 merupakan bagan dari nomor klasifikasi 600-900 dan
buku 4 merupakan indeks. Alat ini digunakan untuk menentukan nomor
klasifikasi subyek dokumen.
2. Library of Congress Subject Heading (LCSH)
LCSH adalah daftar tajuk subyek yang berisi kosa kata subyek yang
terkendali (controlled vocabulary)dan digunakan untuk menentukan subyek
dokumen.
3.5. Prosedur Penelitian
Beberapa langkah penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi jumlah populasi yaitu artikel jurnal JTE yang diterbitkan
pada tahun 2006-2007. Hal ini dilakukan dengan mendownload artikel
tersebut dari alamat situsnya di internet.
2) Menetapkan sampel dari jumlah populasi yang sudah didapatkan.
3) Pengumpulan data, dilakukan dengan memprint (mencetak) lembar judul
dan daftar pustaka dari setiap, artikel jurnal yang sudah ditetapkan.
4) Pengolahan data. Menurut Harahap (2006:18) langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan tajuk subyek setiap judul artikel dan setiap judul bahan
pustaka yang disitirnya dengan menggunakan Library of Congress
Subject Heading (LCSH) sebagai daftar tajuk subyek.
b. Melakukan pengklasifikasian terhadap setiap judul artikel dan setiap
judul bahan pustaka yang disitirnya dengan menggunakan Dewey
Decimal Classification (DDC) sebagai bagan notasi klasifikasi.
c. Menentukan tingkat relevansi notasi klasifikasi sitiran terhadap notasi
klasifikasi judul artikel yang menyitirnya.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
23
d. Memasukkan data tersebut ke dalam tabel per artikel jurnal yang sudah
dibuat sedemikian rupa, dan memberikan tanda cek pada tiap tingkat
relevansi.
e. Perhitungan persentase tiap tingkat relevansi notasi klasifikasi dengan
rumus sebagai berikut:
% tingkat x =
tersebut
artikel
sitiran
Jumlah
x
tingkat
pada
cek
jumlah
x 100%
Keterangan:
%
= persentase
Tingkat x
= tingkat relvansi notasi klasifikasi
f. Memasukkan hasil persentase dari tabel per artikel ke dalam table
rekapitulasi.
g. Menghitung total persentase setiap tingkat relevansi dari seluruh rtikel
jurnal. Simbol untuk total setiap tingkat relevansi adalah
∑.
h. Menghitung rata-rata persentase dengan rumus sebagai berikut:
M tingkat x =
sampel
Jumlah
x
tingkat
Keterangan:
∑ = sigma (total)
M = rata-rata
Tingkat x = tingkat relevansi notasi klasifikasi
i. Memasukkan hasil ke dalam tabel rata-rata atau table mean
5. Membahas data yang sudah diolah.
6. Membuat kesimpulan dari data yang sudah dibahas.
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Pengolahan Data
Seluruh data yang diperoleh melalui metode dokumentasi, selanjutnya
akan diolah dengan menggunakan pendekatan analisis subyek. Hal tersebut
dilakukan dengan menggunakan alat Bantu LCSH untuk menentukan subyek,
sedangkan untuk menentukan notasi klasifikasi dari setiap judul artikel dan setiap
dokumen yang sitir oleh masing-masing judul digunakan DDC.
3.7. Interpretasi Data
Interpretasi data dilakukan setelah tahap pengumpulan data. Interpretasi
data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah
tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih
pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
24
telah disajikan. Kegiatan tersebut akan menghasilkan hasil akhir yakni kesimpulan
yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Silaen (2005:17) menyatakan bahwa: “interpretasi data dimaksudkan
untuk menentukan batas relevansi notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi
klasifikasi subyek yang menyitir”. DDC merupakan alat yang digunakan untuk
menentukan batas relevansi notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi
klasifikasi subyek yang menyitir. Sistem DDC memungkinkan pembagian
subdivisi lebih spesifik dan terinci dengan menambahkan notasi desimal.
Pembubuhan titik desimal dilakukan pada digit ketiga, selanjutnya tidak perlu
dibubuhi titik.
3.7.1. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan mempergunakan tabel yang telah dibuat
sedemikian rupa guna mempermudah mengerti hasil data. Konsep tabel tesebut
adalah sebagai berikut :
1. Contoh Tabel Kode Judul Artikel
Tabel 1. Jumlah Sitiran dan Kode Artikel
No
Judu l Artikel
Jumlah Sitiran
Kode
1
Investigating the Relationship between
High School Technology Education and
test Scores for Algebra 1 and Geometry
29
A
2
Productivism and the Product Paradigm in
Technological Education
44
B
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
25
2. Contoh Tabel per Artikel
Tabel 2. Analisis Subyek dan Klasifikasi per Artikel dan Sitirannya
Jumlah
Artikel
Subyek
No.
Klasifikasi
No.
Judul
Sitiran
Subyek
No.
Klasifikasi
Relevansi
R RM N
3. Contoh Tabel Rekapitulasi
Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Seluruh Artikel
dan Sitirannya
No.
Kode
Artikel
Relevansi
R (%)
RM (%)
N (%)
∑ Artikel =
∑R= %
∑RM= %
∑N= %
4. Contoh Tabel Mean
Tabel 4. Rata-rata Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Seluruh Artikel dan
Sitirannya
Jumlah
Sampel
Relevansi
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Data
Penelitian ini menggunakan jurnal ilmiah, Journal of Technology
Education tahun 2006-2007 sebagai unit analisis. Ada sebanyak 10 artikel pada
terbitan tahun 2006 dan 10 artikel pada terbitan tahun 2007, sehingga total
keseluruhan adalah 20 artikel. Sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pada
metode penelitian, maka masing-masing artikel diberikan kode untuk keperluan
penyajian data pada tabel yang telah disediakan. Hasil penghitungan terhadap
jumlah sitiran pada masing-masing artikel dan pengkodeannya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3. Jumlah Referensi dan Kode Artikel Jurnal
Tahun
No.Artikel
Jumlah Referensi
Kode Artikel
2006
1
29
A
2
44
B
3
26
C
4
13
D
5
23
E
6
38
F
7
30
G
8
33
H
9
8
I
10
15
J
2007
11
12
K
12
31
L
13
26
M
14
24
N
15
20
O
16
11
P
17
41
Q
18
19
R
19
35
S
20
37
T
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada
Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.