• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok Pada Upacara Adat Perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu-Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok Pada Upacara Adat Perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu-Sumatera Utara"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK PADA UPACARA

ADAT PERKAWINAN MELAYU PANAI

LABUHANBATU-SUMATERA UTARA

DISERTASI

Oleh

TENGKU WINONA EMELIA

NIM: 098107020

PROGRAM DOKTOR (S3) LINGUISTIK

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK PADA UPACARA

ADAT PERKAWINAN MELAYU PANAI

LABUHANBATU-SUMATERA UTARA

DISERTASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

di bawah pimpinan Rektor Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum. untuk dipertahankan dihadapan sidang Terbuka Senat

Universitas Sumatera Utara

Oleh

TENGKU WINONA EMELIA

NIM: 098107020

Program Doktor (S3) Linguistik

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Disertasi : TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN MELAYU PANAI LABUHANBATU-SUMATERA UTARA Nama Mahasiswa : Tengku Winona Emelia

Nomor Pokok : 098107020

Program Studi : Doktor (S3) Linguistik

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.) Promotor

(Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.) (Dr. Muhammad Takari, M.Hum.)

Co-Promotor Co-Promotor

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. T. Silvana Sinar, M.S., Ph.D.) (Dr. Budi Agustono, M.S.)

(4)

Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi) Tanggal:

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Pemimpin Sidang:

Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum. (Rektor USU)

(5)

TIM PROMOTOR

Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.

Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.

(6)

TIM PENGUJI LUAR KOMISI

Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.

Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D.

Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP

(7)

PERNYATAAN

Judul Disertasi

TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK PADA UPACARA

ADAT PERKAWINAN MELAYU PANAI

LABUHANBATU-SUMATERA UTARA

Dengan ini penulis nyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Doktor Linguistik pada Program Studi Linguistik

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil

karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian

tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis

cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian

disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam

bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik

yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Medan, Januari 2016

Penulis,

(8)

TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN MELAYU PANAI LABUHANBATU - SUMATERA

UTARA ABSTRAK

Disertasi ini membahas tentang tradisi lisan cenggok-cenggok pada upacara adat perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu-Sumatera Utara. Tradisi tersebut merupakan rangkaian upacara adat yang masih hidup dan berkembang pada etnik Melayu Panai di Labuhanbatu Sumatera Utara. Pesatnya arus balik budaya global menyebabkan tradisi itu terancam kelestariannya dan tidak diminati lagi oleh sebagian masyarakat Melayu Panai terutama generasi muda. Fenomena ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian tentang tradisi lisan pada upacara adat Melayu Panai. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bentuk performansi tradisi lisan cenggok-cenggok

pada upacara adat perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu, (2) bentuk teks, koteks, dan konteks, (3) bentuk, kearifan lokal, (4) model revitalisasi tradisi lisan

cenggok-cenggok pada upacara adat perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik. Data dianalisis secara kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori tradisi lisan dengan pendekatan etnografi,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk performansi tradisi lisan

cenggok-cenggok pada upacara adat perkawinan Melayu Panai mengalami perubahan dengan penyajian yang lebih sederhana dan waktu pementasan yang lebih dipersingkat, dikarenakan efisiensi waktu. Tradisi lisan ini tidak terlepas dari teks, koteks, dan konteksnya. Tradisi lisan cenggok-cenggok mengandung nilai-nilai kearifan lokal yakni kearifan lokal kesejahteraan dan kedamaian yang merupakan kearifan inti, yang dapat dijadikan pedoman hidup oleh masyarakat Melayu Panai dalam bertingkah laku. Kearifan ini berwujud pada penghargaan atas warisan budaya lokal, seiring dengan proses regenerasi pada masyarakat Melayu Panai agar generasi muda tetap mempertahankan warisan budayanya. Pelestarian budaya dapat terwujud melalui revitalisasi dengan mekanisme pewarisan alamiah yang berlangsung secara turun-temurun, secara lisan, melalui unjuk libat pertunjukan tradisi dan mekanisme pewarisan non alamiah melalui pelatihan di sekolah sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal, lewat sanggar kesenian dan mengadakan festival budaya tradisi.

(9)

CENGGOK-CENGGOK ORAL TRADITION ON THE WEDDING CEREMONY OF PANAI MALAY LABUHANBATU-SUMATRA UTARA

ABSTRACT

(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena telah memberi petunjuk dan

kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini.

Judul disertasi ini adalah Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok pada Upacara

Adat Perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu Sumatera Utara. Disertasi ini

membicarakan tentang tradisi lisan cenggok-cenggok pada upacara adat

perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu Sumatera Utara, yang merupakan

rangkaian upacara adat yang masih hidup pada etnik Melayu Panai namun

pesatnya arus balik global menyebabkan tradisi ini terancam kelestariannya.

Kajian ini ditelaah dengan menggunakan kajian tradisi lisan untuk mengetahui

performansi tradisi lisan tersebut, dan pendekatan etnografi dalam menelaah

budaya dan nilai kearifan lokal masyarakat Melayu Panai.

Penyelesaian penulisan disertasi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Penulis sudah melakukan usaha terbaik guna menyelesaikan penulisan

disertasi ini. Kesalahan dan kekeliruan tidaklah luput dari diri penulis sebagai

manusia. Saran dan masukan merupakan hal yang berharga bagi kesempurnaan

disertasi ini.

Medan, Januari 2017

(11)

UCAPAN TERIMA KASIH

menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.,M.Hum., selaku Rektor Universitas

SumateraUtara.

2. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D., selaku Ketua Program Studi

Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, sekaligus

sebagai Promotor yang sangat besar perhatiannya memotivasi penulis

hingga sampai pada penyelesaian disertasi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S., selaku Ko-Promotor I yang telah

membimbing dan berdiskusi banyak hal dalam penyelesaian disertasi ini.

5. Bapak Dr. Muhammad Takari, M.Hum., selaku Ko- Promotor II yang juga

telah membimbing, mengarahkan dan memberi semangat kepada penulis.

6. Kepada seluruh dewan penguji: Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si,

Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D., Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP., Dr.

(12)

8. Ibu Prof. Dr. Pudentia, MPSS, M.S., selaku Ketua Asosiasi Tradisi Lisan

Pusat yang telah memberi peluang kepada penulis untuk mendapatkan

beasiswa KTL.

9. Kepada seluruh sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara.

10. Kepada seluruh dosen S3, Prof.Bahren Umar Siregar., Prof.Amrin Saragih,

M.A., Ph.D., Prof.T.Silvana Sinar, MA., Ph.D., Prof.Robert Sibarani, MS.,

Prof.Ikhwanuddin Nasution,M.Si., Prof.Haroen Daoed., Prof.Aron Meko

Mbete., Dr.Edy Setia, M.Ed.TESP.,Dr.Muhammad Takari, M.Hum.,

Dr.T.Thyrhaya Zein, MA., Dr.Irawaty Kahar, M.Pd., yang telah memberi

kuliah selama mengikuti pendidikan S3.

11. Kepada pemerintah kabupaten Labuhanbatu khususnya kelurahan

Labuhan Bilik Kecamatan Panai Tengah atas pemberian ijin penelitian,

kepada seluruh informan di Rantau Prapat, desa Telaga suka, dan desa Sei

Merdeka. Informan yang dengan ikhlas dan tulus telah membantu penulis

mendapatkan data penelitian. Penulis menghaturkan rasa terima kasih

seluruh rekan-rekan lainnya terimakasih atas dukungannya selama ini.

14. Rekan-rekan Sandwich-Like Leiden 2010 Dr.M.Natsir, M.Hum., Dr.Edy

Ikhsan, MA., Dr.Amin Abdullah, Dr. Dafirah Asad., Dr. Corry Buata.,

Dr.Daru Winarti, M.Hum., Dr.Asrif Lamadira, M.Hum.

15. Secara khusus, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga

(13)

Hj.Halimah Nangsir, BA., dan suami tercinta Hendra Nova, SH. yang

telah memotivasi, membantu, serta mendoakan penulis. Semoga Allah

SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayang Nya kepada

mereka.

16. Adinda, T.M.Novisyah, SE,. dan istri., Tengku Mina Titan, ST., dan

suami, serta keponakan tersayang Alaika Valzana dan Axaviela Moureen

Mora, yang telah memberikan doa yang tulus dan kekuatan mental

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

17. Semua pihak yang yang telah membantu penulis berupa bantuan moril

demi keberhasilan pendidikan dan penulisan disertasi ini.

Medan, Januari 2017

Penulis

Tengku Winona Emelia

(14)

RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Tengku Winona Emelia

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 September 1970

Agama : Islam

Alamat : Jln. Kapten Muslim Komplek Pertokoan

Ivory 21-C1 Medan 20123

Nama Ayah : Alm. Tengku Djohan Monel, HE.

Nama Ibu : Hj. Halimah Nangsir, BA.

Suami : Hendra Nova, SH.

B. Riwayat Hidup

1. SD Medan Putri Medan (Tamat Tahun 1983)

2. SMP Tunas Kartika Medan (Tamat Tahun 1986)

3. SMA Negeri 11 (Tamat Tahun 1989)

4. IKIP Negeri Medan , Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Pendidikan

Bahasa Perancis (Tamat Tahun 1994)

5. Sekolah Pascasarjana USU Program Studi Linguistik (Tamat Tahun

2001)

C. Pengalaman Pekerjaan

- Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan

(15)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah... 12

1.3 Batasan Masalah... 14

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, DAN KONSTRUK ANALISIS... 19

2.2.2 Teori Struktural Semiotik ... 57

2.3 Kajian Pustaka... 59

2.3.1 Kajian Terdahulu... 59

2.3.2 Konstruk Penelitian... 63

BAB III METODE PENELITIAN... 66

(16)

3.1 Paradigma Penelitian... 66

3.5.3 Studi Pustaka dan Dokumen... 79

3.6 Pendekatan Penelitian dan Kedudukan Peneliti... 80

3.7 Lokasi Penelitian... 83

3.8 Data dan Sumber Data... 84

3.8.1 Data... 84

3.8.2 Sumber Data... 85

3.9 Penentuan Informan... 86

3.10 Teknik Analisis Data... 87

3.11 Teknik Penyajian Analisis Data... 88

BAB IV GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DAN KABUPATEN LABUHANBATU... 90

4.4 Sekilas Tentang Etnis Melayu... 93

4.5 Sejarah Singkat Kerajaan Bilah.dan Panai... 96

4.5.1 Sejarah Singkat Kerajaan Bilah... 96

4.5.2 Sejarah Singkat Kerajaan Panai... 100

4.6 Sistem Religi... 103

4.7 Penduduk, Bahasa, dan Sistem Kekerabatan... 107

BAB V PERFORMANSI TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK MELAYU PANAI... 113

5.1 Hakikat Tradisi Lisan Cenggok- Cengok ... 113

5.2 Sejarah Pementasan Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok... 116

5.3 Performansi Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok... 119

5.3.1 Bahan atau Alat yang digunakan ... 124

5.3.2 Pemain/Pelaku... 125

5.3.3 Penonton / Audiens... 126

5.3.4 Tempat Pertunjukan ... 131

5.3.5 Waktu Pertunjukan ... 132

5.4 Formula ... 133

5.5 Kelisanan dalam Tradisi Lisan ……… 136

5.7 Hukum Kelisanan dalam Tradisi Lisan……… 137

5.8 Pementasan Tradisi Lisan Cenggok-cenggok sebagai Hiburan. 139 5.9 Upacara Adat Perkawinan antara Tradisi dan Modernitas ... 139 5.10 Tradisi Lisan Cenggok-cenggok

(17)

(The Rites of Passage) ... 148

5.11 Temuan dan Pembahasan Performansi... 168

5.11.1 Temuan ... 168

5.11.2 Pembahasan ... 171

BAB VI PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA... 177

6.1 Paparan Data... 177

6.2 Analisis Data ... 177

6.2.1 Bentuk Performansi, teks, ko-teks, dan konteks Tradisi cenggok-cenggok pada upacara adat perkawinan ... 177

6.2.1.1 Bentuk performansi ... 177

6.2.2 Makna dan Fungsi, Nilai dan Norma dan Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok... 211

6.2.3 Model Revitalisasi Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok... 231

BAB VII KEARIFAN LOKAL TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK .. …... 234

7.1 Kearifan Lokal... 234

7.1.1 Kearifan Lokal Kedamaian... 236

7.1.1.1 Kearifan Kesetiakawanan Sosial ... 236

7.1.1.2 Kearifan Kesopansantunan ... 249

7.1.2 Kearifan Lokal Kesejahteraan ... 250

7.1.2.1 Kearifan Pelestarian dan Kreativitas Budaya ... 250

7.1.2.2 Kearifan Pengelolaan Gender ... 252

7.1.2.3 Kearifan Gotong-Royong ... 254

(18)

2) Pedoman Wawancara 3) Daftar Informan 4) Teks Pantun 5) Teks Syair

(19)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Prosedur Penelitian Spradley... 74

3.2 Prosedur Penelitian... 75

3.1 Peta kabupaten Labuhanbatu... 83

4.1 Istana sultan Bilah... 100

5.1 Mengayun Anak... 100

5.2 Pasangan pengantin di pelaminan ... 122

5.3 Performansi Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok ... 126

7.5 Pementasan Tari dan Reaksi Audiens...129

5.5 Penabuh Gendang ... 174

6.1 Ekspresi pelaku tradisi lisan... 193

6.2 Tata cara tepung tawar ... 195

6.3 Perlengkapan tepung tawar ... 198

6.4 Persembahan Tari... 201

6.5 Grup Al-Fuza... 203

6.6 Inai yang sudah digiling ... 207

6.7 Kudapan ... 208

(20)

DAFTAR TABEL

(21)

DAFTAR BAGAN

2.1 Dimensi kelisanan... 52 2.3 Konstuk penelitian ... 64 8.1 Model revitalisasi... 261 8.2 Struktur RevitalisasiStruktur Revitalisasi

Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok pada Upacara Adat Melayu Panai dalam Konteks Pariwisata ... 270

(22)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

1.6 Manfaat Penelitian ... 17

1.6.1 Manfaat Teoritis ... 17

2.3.2 Konstruk Penelitian ... 63

BAB III METODE PENELITIAN ... 66

3.1 Paradigma Penelitian ... 66

3.2 Metode Penelitian ... 69

(23)

iv

3.4 Prosedur Penelitian ... 73

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 75

3.5.1 Observasi Partisipatoris ... 77

3.5.2 Wawancara Mendalam ... 79

3.5.3 Studi Pustaka dan Dokumen ... 79

3.6 Pendekatan Penelitian dan Kedudukan Peneliti ... 80

3.7 Lokasi Penelitian ... 83

3.8 Data dan Sumber Data ... 84

3.8.1 Data ... 84

3.8.2 Sumber Data ... 85

3.9 Penentuan Informan ... 86

3.10 Teknik Analisis Data ... 87

3.11 Teknik Penyajian Analisis Data ... 88

BAB IV GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DAN KABUPATEN LABUHANBATU ... 90

4.1 Kondisi Geografis Labuhanbatu ... 90

4.2 Asal Nama Labuhanbatu ... 91

4.2.1 Lambang, Makna, dan Semboyan Kabupaten Labuhanbatu ... 91

4.2 .2 Wilayah Administratif ... 92

4.4 Sekilas Tentang Etnis Melayu ... 93

4.5 Sejarah Singkat Kerajaan Bilah.dan Panai... 96

4.5.1 Sejarah Singkat Kerajaan Bilah ... 96

4.5.2 Sejarah Singkat Kerajaan Panai ... 100

4.6 Sistem Religi ... 103

4.7 Penduduk, Bahasa, dan Sistem Kekerabatan. ... 107

BAB V PERFORMANSI TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK MELAYU PANAI ... 113

5.1 Hakikat Tradisi Lisan Cenggok- Cengok ... 113

5.2 Sejarah Pementasan Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok ... 116

5.3 Performansi Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok ...119

5.3.1 Bahan atau Alat yang digunakan ... 124

5.8 Pementasan Tradisi Lisan Cenggok-cenggok sebagai Hiburan 139 5.9 Upacara Adat Perkawinan antara Tradisi dan Modernitas ... 139

5.10 Tradisi Lisan Cenggok-cenggok Sebagai Perwujudan Upacara Siklus Kehidupan (The Rites of Passage) ... 148

5.11 Temuan dan Pembahasan Performansi ... 168

(24)

5.11.2 Pembahasan ... 171

BAB VI PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 177

6.1 Paparan Data ... 177

6.2 Analisis Data ... 177

6.2.1 Bentuk Performansi, teks, ko-teks, dan konteks Tradisi cenggok-cenggok pada upacara adat perkawinan ....177

6.2.2 Makna dan Fungsi, Nilai dan Norma dan Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok ... 211

6.2.3 Model Revitalisasi Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok ... 231

BAB VII KEARIFAN LOKAL TRADISI LISAN CENGGOK-CENGGOK .. ….. ...234

7.1 Kearifan Lokal ... 234

7.1.1 Kearifan Lokal Kedamaian ... 236

7.1.1.1 Kearifan Kesetiakawanan Sosial ... 236

7.1.1.2 Kearifan Kesopansantunan ... 249

7.1.2 Kearifan Lokal Kesejahteraan ... 250

7.1.2.1 Kearifan Pelestarian dan Kreativitas Budaya ... 250

7.1.2.2 Kearifan Pengelolaan Gender ... 252

8.3 Pendokumentasian ... 265

(25)

vi

5) Teks Syair

(26)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Prosedur Penelitian Spradley ... 74

3.2 Prosedur Penelitian ... 75

3.1 Peta kabupaten Labuhanbatu ... 83

4.1 Istana sultan Bilah ... 100

5.1 Mengayun Anak ... 100

5.2 Pasangan pengantin di pelaminan ... 122

5.3 Performansi Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok ... 126

7.5 Pementasan Tari dan Reaksi Audiens ...129

5.5 Penabuh Gendang ... 174

6.1 Ekspresi pelaku tradisi lisan ... 193

6.2 Tata cara tepung tawar ... 195

6.3 Perlengkapan tepung tawar ... 198

6.4 Persembahan Tari... 201

6.5 Grup Al-Fuza ... 203

6.6 Inai yang sudah digiling ... 207

(27)

viii

DAFTAR TABEL

(28)

DAFTAR BAGAN

2.1 Dimensi kelisanan... 52 2.3 Konstuk penelitian ... 64 8.1 Model revitalisasi ... 261 8.2 Struktur Revitalisasi Struktur Revitalisasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengkaji tradisi lisan yang dipakai pada upacara perkawinan adat di Tapanuli Selatan, ada tiga permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini, pertama,

Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan salah satu rangkaian acara yang terdapat pada upacara perkawinan adat besar Angkola yakni acara

Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan salah satu rangkaian acara yang terdapat pada upacara perkawinan adat besar Angkola yakni acara marosong-osong

Tradisi ini juga adalah hasil dari kesepakatan yang tidak tertulis itu sebenarnya sudah ada pada surat tumbaga holing (di dalam jiwa masyarakat adat) dalam menjalani

Objek yang diteliti adalah tradisi lisan marosong-osong adat Angkola, dengan pendekatan tradisi lisan akan diperoleh nilai-nilai tuturan marosong-osong dalam

berdrama, dan lomba seni. Pementasan tradisi marosong-osong dalam upacara adat perkawinan yang dikemas dalam bentuk hiburan pertunjukan, telah dilakukan oleh

tidak ada tradisi kesenian bordah dalam upacara adat perkawinan Melayu

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa dalam upacara adat perkawinan masyarakat Melayu Desa Pekaka, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, tradisi