Kelemahan Pengendalian Internal dan Saran untuk Perbaikan
Salah satu kelemahan pengendalian Breezy Company yang paling mencolok terdapat pada lemahnya aktivitas pengendalian pada otorisasi transaksi, yaitu pada otorisasi khusus, dimana hal ini berkaitan dengan keputusan situasional yang berhubungan dengan transaksi non rutin. Dalam kasus ini yaitu dinaikkannya batas kredit pelanggan sehingga pelanggan membeli lebih banyak. Hal ini memang meningkatkan penjualan namun piutang tak tertagih juga meningkat menjadi tiga kali lipat. Sebaiknya Chuck Breezy selaku presiden direktur tidak gegabah dalam mengambil keputusan untuk menaikkan batas kredit semata – mata hanya untuk meningkatkan penjualan. Sedangkan saran untuk manajer keuangan, Jane Breezy, sebaiknya melakukan pengecekan dulu terhadap calon pembeli atas kesanggupan mereka membayar di kemudian hari. Manajer keuangan juga dapat melakukan analisa umur piutang sehingga dapat mengambil kebijakan keuangan yang tepat.
Dalam kasus juga disebutkan bahwa perusahaan merupakan perusahaan keluarga sehingga pengukuran kinerja keuangan tidak terlalu dipertimbangkan. Hal ini menyebabkan pengendalian internal kurang berjalan dengan baik karena kurangnya independensi. Perusahaan dapat merekrut orang dari luar perusahaan, atau meskipun perusahaan keluarga, sebaiknya perusahaan tetap harus melakukan pengukuran kinerja keuangan sebagai pengendalian internal perusahaan.
Pada tahun 1998 disebutkan bahwa Chuck mempekerjakan seseorang yang baru lulus kuliah menggantikan manajer penjualan yang pindah ke Alaska. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap pengendalian internal perusahaan. Sebaiknya Chuck selaku presiden direktur memilih seseorang yang lebih kompeten dan berpengalaman untuk menduduki posisi manajer penjualan tersebut.
membuat pengendalian internal menjadi lebih baik ini tidak menimbulkan lebih banyak biaya bagi perusahaan.