• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pialang yang Melakukan Transaksi Semu di Pasar Modal Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pialang yang Melakukan Transaksi Semu di Pasar Modal Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PIALANG YANG MELAKUKAN TRANSAKSI SEMU DI PASAR MODAL

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

JESSICA RAHAYU SITORUS NIM : 130200191

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PIALANG YANG MELAKUKAN TRANSAKSI SEMU DI PASAR MODAL

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

JESSICA RAHAYU SITORUS NIM : 130200191

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI Disetujui/Diketahui Oleh :

KETUA DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

Prof. Dr. BismarNasution, S.H, M.Hum NIP. 1956003291986011001

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

(3)

ABSTRAK

PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PIALANG YANG MELAKUKAN TRANSAKSI SEMU DI PASAR MODAL

INDONESIA Jessica Rahayu Sitorus*)

Prof. Dr. Bismar Nasution, SH., M.H**) Dr.Mahmul Siregar, SH., M.Hum***)

Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan finansial assets (hutang) pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana sehingga kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat ditingkatkan. Terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi akan menciptakan dan mengembangkan lapangan kerja yang luas, dengan sendirinya dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga secara langsung dapat berpengaruh dalam mengurangi jumlah pengangguran. Berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (―ÜUPM‖) yang mengatur kegiatan-kegiatan usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.

Saham merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini semakin banyak emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek, transaksi saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham di bursa efek. Transaksi saham dilakukan oleh pialang yang telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Itu artinya para investor mempercayakan sahamnya kepada setiap pialang yang telah mereka tunjuk untuk memperdagangkan sahamnya di bursa efek. Namun, pada kenyataannya tidak jarang di dapati bahwa pialang yang telah di percayakan investor melakukan pelanggaran di pasar modal. pelanggaran tersebut dinamakan transaksi semu yang mengandung unsur manipulasi didalamnya.

Di Indonesia, larangan manipulasi pasar diatur dalam Pasal 91 UUPM, yang menyatakan bahwa: ―setiap pihak dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan selaku lembaga yang berwenang, harus melakukan pemeriksaan dan penyidikan yang sigap dan cepat. Dengan demikian transaksi saham maupun kegiatan lainnya yang dilakukan di bursa efek dapat berjalan dengan baik dan dapat menghindari pelanggaran transaksi semu tersebut. Sehingga para pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal tidak ada yang merasa dirugikan.

Kata kunci : OJK, Pialang dan Transaksi Semu

*)

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

**)

Dosen Pembimbing I

***)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini ditulis dalam rangka melengkapi tugas akhir dan memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara Medan program kekhususan Hukum Ekonomi.

Skripsi ini dengan judul ―Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan

Terhadap Pialang yang Melakukan Transaksi Semu di Pasar Modal Indonesia”penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai kelemahan dan kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi materi. Hal ini disebabkan

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Penullis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan

kebaikan skripsi ini di masa yang akan datang.

Secara khusus saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

orang tua yang sangat saya sayangi, Ayah saya Pantas Sitorus dan Ibu saya Elly

Tampubolon, atas doa dan segala dukungan yang tidak habisnya diberikan kepada

saya sampai saya bisa menyelesaikan pendidikan saya hingga Strata satu (S1).

Terimakasih juga kepada Abang saya Frans Shandy Sitorus, serta adik-adik saya

Nessy Rohany Sitorus, Kristofer Sitorus, Rejeki Sitorus, dan Rein Arjuna

Sitorus.Yang telah memberikan dukungan kepada saya sampai saat ini hingga

terselesaikannya skripsi ini. Saya sangat bersyukur memiliki keluarga seperti

(5)

Dalam proses penyusunan skripsi ini saya juga mendapat banyak

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai penghargaan

dan ucapan terimakasih terhadap semua dukungan dan bantuan yang telah

diberikan, saya menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum. Selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara;

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH. M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara;

3. Bapak Dr. Ok. Saidin, SH., M.Hum. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara;

4. Ibu Puspa Melati, SH.,M.Hum Selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara;

5. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH.,M.Hum Selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara;

6. Bapak Muhammad Husni, SH,M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik

saya selama mengikuti perkuliahan;

7. Bapak Prof.Dr. Bismar Nasution, SH.,M.Hum. Selaku Ketua Departemen

Hukum Ekonomi, sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya dalam membimbing dan memberikan arahan dalam proses

penulisan skripsi ini;

8. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum.,Selaku Dosen Pembimbing II yang

telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan/bimbingan serta

memberikan banyak ilmunya kepada penulis hingga skripsi ini dapat

(6)

9. Kepada seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Hukum USU yang selama ini

telah banyak membantu Penulis dalam perkuliahan maupun dalam penulisan

skripsi ini;

10.Ucapan Trimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada

Boris Yeltsin Rumapea, orang yang sangat saya banggakan yang selalu

takhenti-henti memberikan nasihat dan dukungan serta kasih sayangnya

kepada penulis pada saat pengerjaan skripsi ini.

11.Ucapan Terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman saya Kiki

Asidia Samosir, Dermawan Sitorus, Efrini Manik, Novriyana Sagala, Jelita

Hutasoit, Purim Dachi, Helen Pasaribu, Riskar Tarigan dan rekan-rekan di

Fakultas Hukum serta teman yang lainnya yang tidak bisa penulis sebut satu

persatu, terimakasih setiap motivasinya selama proses penulisan;

12.Ucapan Terimakasih juga penulis sampaikan kepada adik-adik saya di

Fakultas Hukum, Deniel Sirait, Iren Manik, Iren Silalahi, Riris, Sahat

Debataraja , terimakasih untuk semua motivasi kalian adik-adik.

13.Terimakasih kepada senior-senior dan semua anggota organisasi Gerakan

Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

14.Terimakasih juga kepada teman-teman penulis Ikatan Mahasiswa Hukum

Ekonomi (IMAHMI) terkhusus kepada panitia seminar IMAHMI 2016 yang

selalu memberikan semangat dan dukungan selama proses penulisan skripsi;

15.Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

(7)

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu dan kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu

karya ilmiah yang dapat digunakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang

akan datang.

Medan, Maret 2017

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 8

D. Keasliaan Penulisan ... 9

E. Tinjauan Pustaka... 10

F. Metode Penelitian ... 18

G. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II KETENTUAN KEGIATAN TRANSAKSI SAHAM DI PASAR MODAL ... 23

A. Tinjauan Umum Pasar Modal Indonesia ... 23

B. Transaksi Saham di Pasar Primer ... 39

C. Transaksi Saham di Pasar Sekunder ... 49

BAB III TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TRANSAKSI SEMU DI PASAR MODAL INDONESIA ... 54

A. Transaksi Semu di Pasar Modal Indonesia ... 54

(9)

BAB IV PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PIALANG YANG MELAKUKAN TRANSAKSI SEMU DI

PASAR MODAL INDONESIA ... 75

A. Sejarah Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan ... 75

B. Peran Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Keuangan Indonesia ... 80

C. Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan di Pasar Modal ... 88

D. Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pialang yang Melakukan Transaksi Semu di Pasar Modal Indonesia ... 95

E. Sanksi Terhadap Pialang yang Melakukan Transaksi Semu di Pasar Modal Indonesia ... 106

BAB V PENUTUP... 110

A. Kesimpulan... 110

B. Saran... 113

DAFTAR PUSTAKA... 114

A. Sumber Buku... 114

B. Peraturan Perundang-Undangan... 116

C. Jurnal... 116

Referensi

Dokumen terkait

Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Menangani Kasus Kejahatan Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga

BAB IV PERANAN OTORITAS JASA KEUANGAN UNTUK MELINDUNGIINVESTOR YANG MENGALAMI KERUGIAN PADA TRANSAKSISHORT SELLING DALAM PASAR MODAL ... Perlindungan Terhadap

Transaksi short selling dalam Pasar Modal sering membuat gejolak bagi para pelaku pasar yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi para investor.Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan

Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Menangani Kasus Kejahatan Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Menangani Kasus Kejahatan Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, Penyidik Pegawai Negeri Sipil

pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan; mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan; melakukan pengawasan,

Bank Indonesia melakukan pengawasan dalam sektor perbankan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melakukan pengawasan di kegiatan pasar