Abstrak
Tumor ovarium adalah penyebab kematian yang terbanyak di antara tumor ganas ginekologik. Tumor ovarium dapat menyebar dengan cara berhubungan langsung dengan orang sekitarnya, atau melalui cairan peritoneum. Sering pada lapisan serosa dari tuba fallopi, uterus, kandung kencing, dan rektum terkena proses akibat hubungan langsung. Tumor ini juga melepaskan sel-sel ganasnya ke dalam rongga peritoneum. Sel-sel ganasnya mempunyai kemampuan berimplantasi pada organ-organ di dalam rongga peritoneum dan bertumbuh sebagai anak sebar (Cornain, 2000). Tumor ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beranekaragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, ektodermal dan mesodermal) dengan sifat-sifat histologis maupun klasifikasinya masih sering menjadi perdebatan. Relatif sering ditemukan pada wanita usia lanjut. Pemakaian obat yang menyuburkan kandungan bagi wanita yang sulit hamil justru dapat mengakibatkan tumor ovarium, karena ada perubahan pembuluh darah akibat ovulasi berlebihan jadi dipicu obat penyubur kandungan. Tetapi penyebab tumor ovarium disebabkan multifaktor. Tanda dan gejalanya seperti haid tidak teratus, ketegangan menstrual yang terus meningkat, darah menstrual banyak dengan nyeri tekanan pada payudara, menopause dini, rasa tidak nyaman pada abdomen, tekanan pada pelvis, dan sering berkemih. Klasifikasi tumor ovarium sampai sekarang belum ada yang benar-benar memuaskan, baik pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis.