• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu juga data yang di gunakan sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu juga data yang di gunakan sebagai"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penetapan lokasi ini berdasarkan beberapa alasan bahwa objek yang di teliti sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu juga data yang di gunakan sebagai bahan penelitian cukup mamadai baik di lihat dari segi letaknya yang strategis, waktu, biaya, tenaga yang di perlukan menuju tempat dan waktu

Penelitian ini dilaksanakan Di Badan Kepegawaian Daerah pendidikan dan pelatihan (BKD-Diklat) Kabupaten Gorontalo yang beralamat di Jalan Kolonel Rauf Mo’o NO.117 Kabupaten Gorontalo. Berikut ini sejarah singkat Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan Dan Pelatihan (BKD-Diklat) Kabupaten Gorontalo :

1. Sejarah Singkat BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo

Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan (BKD-Diklat) Kabupaten Gorontalo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor : 20 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo. Untuk memberikan arah sebagai bagian integral dari Pemerintah Daerah.

Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD-Diklat) Kabupaten Gorontalo merupakan Satuan Kerja yang diberikan kewenangan dalam melakukan manajemen Pegawai Negari Sipil di Kabupaten Gorontalo. Untuk

(2)

menjabarkan pembangunan di bidang aparatur tersebut diperlukan Profil Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Gorontalo yang akan memberikan deskripsi keberadaan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Gorontalo baik secara makro maupun secara mikro sehingga dapat dijadikan dasar kebijakan kepegawaian bagi Pemerintah Daerah.

2. Struktur Organisasi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo

Berdasarkan Perda Nomor 20 tahun 2007, Struktur Organisasi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo terdiri dari Kepala , Sekretariat dan 4 (empat) Bidang yaitu Bidang Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian, Bidang Mutasi Pegawai, Bidang Pembinaan Pegawai, serta Bidang Pelatihan dan Pengembangan Pegawai. Kedudukan BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo adalah sebagai Perangkat Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah (Bupati) melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo.

Upaya optimalisasi pelayanan terhadap kepegawaian serta untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, maka setiap bidang dikembangkan lagi menjadi 2 subbidang, sehingga terdapat 8 subbidang dan 3 subbagian pada sekertariat. Kolaborasi dari elemen-elemen tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan layanan kepegawaian dalam pengelolaan dan pengembangan PNS di Kabupaten Gorontalo.

(3)

2. Visi & Misi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo

Visi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo : Terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih, professional, inovatif, sejahtera serta terhindar dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Misi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo yakni :

1. Melaksanakan Pelayanan Administrasi Kepegawaian secara cepat, tepat, transparan sesuai dengan pedoman, aturan dan norma yang berlaku.

2. Mewujudkan Institusi sebagai wahana pembinaan dan pengembangan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan.

3. Mendorong terselenggaranya manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah melalui perencanaan formasi/pengadaan, penempatan dan pemindahan pegawai. 4. Mewujudkan peningkatan Sumber Daya Aparatur melalui Diklat Prajabatan,

Diklat Struktural, Diklat fungsional Diklat Kader dan Diklat Teknis.

5. Melaksanakan penyelenggaraan workshop, bimtek, dan kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan lainnya.

6. Meningkatkan pengelolaan dan pemutakhiran data kepegawaian dalam rangka pengelolaan administrasi kepegawaian dan perumusan kebijakan.

7. Meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah melalui Kenaikan Pangkat, Gaji berkala, promosi jabatan dan Pensiun.

8. Memberikan penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berprestasi dalam pelaksanaan tugas serta memberikan sanksi kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah yang tidak disiplin.

(4)

B. Pendekatan dan jenis penelitian 1. Pendekatan penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini lebih menekankan pada pengungkapan makna dan proses dengan latar belakang kami sebagai sumber data langsung studi yang di sebut dengan study kasus. (Moleong dalam Luma, 2012 : 54). Pendekatan ini di gunakan karena adanya kesesuaian antara karakteristik serta cirri-ciri yang cocok diantaranya : (1) instrument utamanya adalah manusia/ peneliti, (2) bersifat deskriptif, (3) kerja lapangan, (4) holistik.

Ciri-ciri penelitian kualitatif di antaranya adalah (1) mempunyai latar yang alami sebagai sumber data langsung dan peneliti merupakan instrument kunci; (2) besifat deskriptif; (3) lebih memperhatikan proses dari pada hasil atau produk semata; (4) data di analisa secara induktif dan merupakan esencial. (Bodan dan Biken dalam Luma, 2012 : 55). Pertama penelitian dengan latar alami sebagai sumber data langsung pada konteks pengelolaan Diklat, sumber datanya secara langsung, latar penelitian tidak di modifikasikan dan peneliti langsung sebagai instrument kunci. Alat bantu yang di gunakan untuk pengambilan data adalah

handycam merek Sanyo, model VPC-CA65EX, efektif 5,0mp dan Handphone

merek Nokia, tipe c2o3, efektif 2,0mp. yang keduanya berfungsi untuk merekam data visual lainnya. Kedua, penelitian ini bersifat deskriptif, artinya data di paparkan secara lisan dalam bentuk data dan kalimat. Pendeskripsian dilakukakan setelah memperoleh data tentang Pengelolaan Diklat Pada BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo. Ketiga, lebih mementingkan proses dari pada hasil, yakni dalam

(5)

melakukan pengumpulan data lebih di utamakan pada pendekatan proses. Keempat, analisis data di lakukan secara induktif, mengandung konsep bahwa data di analisis melalui proses yang berlangsung dari data yang diperoleh diolah menuju teori atau dari data kita mencocokan dengan teori yang ada mencapai hasil atau kesimpulan, dan bukan sebaliknya dari teori kedata atau dengan berbekal teori kita menganalisis data yang telah kita peroleh untuk mencapai kesimpulan akhir. Kelima, hal yang esencial merupakan kebermaknaan selalu mengacu dan berpedoman pada masalah dan hasil penelitian. Kebermaknaan itu di tinjau dari sudut pandang teoritis dan praktis.

Dengan demikian maka pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena metode dan prosedur penelitian yang dilakukan akan menghasilkan data dekriptif berupa fakta-fakta tertulis atau secara lisan dari kegiatan dan perilaku yang diamati. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan lebih terperinci untuk menjelaskan lebih terperinci dan kronologis atau berurutan sehingga dapat merekomendasikan keberbagai pihak yang berkepentingan dalam upaya pengelolaan Diklat pada BKD-Diklat kabupaten Gorontalo.

Pada Pendekatan ini langsung pada sasaran penelitian berupa pegawai yang ada di BKD-Diklat kabupaten Gorontalo Khususnya di bidang Diklat, Peserta Diklat, kegiatan yang di lakukan oleh pegawai di BKD-Diklat, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konteks penelitian kemudian mendeskripsikan data temuan tersebut kedalam bentuk kalimat sesuai dengan kenyataan yang ada.

(6)

Menurut Bogdan dan Bikken ( dalam Luma, 2012:55) bahwa penelitian studi kasus dapat di bedakan menjadi enam bagian berdasarkan objek studinya yakni : (1) study kasus kesejarahan mengenai organisasi dalam kurun waktu tertentu; (2) studi kasus observasi, yang memusatkan perhatian pada suatu tempat tertentu dengan tehnik observasi peran serta (participant observation); (3) studi kasus sejarah hidup yakni melakukan wawancara intensif untuk memperoleh rincian sejarah tentang objek hidup (manusia); (4) studi kasus masyarakat sekitar, (community study) yang meemusatkan perhatian pada ssuatu lingkungan tertentu; (5) studi kasus analisis situasi (situational analysis) memusatkan perhatian pada kejadian tertentu yang di pelajari; (6) mikroetnografi, studi kasus yang dilakukan unit kecil yang mempunyai keunikan spesifik.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka, penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus sejarah hidup karena melakukan wawancara dengan memperoleh rincian tentang pengelolaan Diklat.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian yang di gunakan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengekslorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memilki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini di batasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang di pelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Kasus yang akan di teliti adalah bagaimana pengelolaan Diklat pada BKD-Diklat kabupaten Gorontalo.

(7)

Di sarankan oleh bogdan dan Bikken (dalam Luma, 2012;57) bahwa rancangan penelitian studi kasus paling baik di sajikan dalam bentuk cerobong (funnel). Bentuk cerobong ini merupakan suatu langkah yang sistematis, berawal dari eksplorasi yang bersifat luas dan dalam, kemudian berlanjut dengan kegiatan pengumpulan data dan analisis data yang lebih sempit dan terarah pada suatu topic tertentu.

Yin (dalam Luma,2012;27) menyatakan bahwa studi kasus yang baik adalah suatu peristiwa yang patut di berikan contoh (exemplary) dan hendaknya bersifat signifikan, lengkap, menunjukan bukti yang memadai, dan dapat di susun dalam gaya yang menarik. Kelebihan dari rancangan penelitian studi kasus menurut Bogdan dan Biklen (dalam luma, 2012;57) antara lain : (1) bersifat luwes, (2) menjangkau dimensi sesungguhnya dari topic yang di selidiki (3) dapat di laksanakan secara praktis.

Rancangan studi kasus dalam penelitian kualitatif banyak ragamnya, namun demikian tetap memilki prosedur yang sama. Berdasarkan hal tersebut diatas maka, penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus sejarah hidup, karena di arahkan untuk mengungkapkan secara detail tentang pengelolaan Diklat pada BKD-Diklat kabupaten Gorontalo.

C. Kehadiran Peneliti

Penelitian ini, peneliti sebagai instrument utama yang harus beradaptasi dengan kondisi yang ada untuk kepentingan penelitian ini. Kehadiran peneliti juga sebagai pengamat partisipan, maksudnya peneliti di tuntut terlibat langsung

(8)

dengan tujuan untuk mengumpulkan data, sehingga data yang di perlukan benar-benar akurat sesuai kebutuhan peneliti.

Peranan peneliti sebagai instrument kunci dalam pengumpulan data kepada informan yang jujur akan mengahasilkan suatu data yang pasti dan akurat. Dengan demikian, kehadiran peneliti di BKD-Diklat kabupaten Gorontalo sebagai pengamat penuh sejak awal hingga selesainya penelitian sangat penting karena peneliti adalah informan kunci.

Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus di ketahui secara terbuka oleh subjek di lapangan, sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti melalui prosedur sebagai berikut : (1) peneliti datang langsung ke lokasi penelitian dan memberikan surat penelitian dan rekomendasi ke ruang Tata Usaha (TU) untuk di disposisi dan menyatakan maksud dan tujuan dari peneliti kepada kepala Badan (Kaban) BKD-Diklat kabupaten Gorontalo.

D. Sumber data

Data yang di ambil dari penelitian ini adalah data hasil observasi dan wawancara terhadap informan dengan sumber data adalah Kaban (kepala badan) BKD-Diklat,Kabid (kepala bagian) Diklat dan pengembangan pegawai, peserta diklat dan beberapa staf di bagian Diklat.

Peneliti menjadi informan utama yang turun kelapangan serta berusaha mengumpulkan data melalui wawancara atau observasi. Dalam penelitian ini sumber data di ambil secara purposive atau teratur. Tehnik sampling purposive ini di gunakan untuk pengarahan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan dengan

(9)

melalui tahap penyeleksian dan pemilihan informan yang benar-benar terlibat dalam permasalahan tersebut, mengetahui dengan jelas dan mendalam informasi yang di butuhkan serta dapat di percaya untuk di jadikan sebagai sumber data.

Penentuan informan dalam penelitian ini di dasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berikut : (1) subjek sudah cukup lama terliat dan menyatu dengan medan aktivitas yang di jadikan sasaran penelitian; (2) subjek yang masih aktif dan terlibat dalam aktifitas yang di jadikan sasaran penelitian; (3) subjek tersedia dan memiliki banyak waktu untuk di mintai keterangan atau informasi yang di butuhkan oleh peneliti; (4)subjek tidak memanipulasi atau mengemas informasi tetapi relative memberikan informasi yang sebenarnya dan akurat. Yang di tetapkan sebagai informan kunci dalam penelitian ini yaitu Kabid Diklat dan staf. Hal ini di sebabkan mereka mengatahui dengan pasti dan terliat langsung dengan masalah yang di teliti. Berikut ini tabel sumber data di BKD-Diklat kabupaten Gorontalo :

Tabel 3.1 Sumber data BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo

No Fokus Penelitian Instrumen Sumber Data

1 Perencanaan Diklat Wawancara Dokumentasi

Kaban, Kabid dan staf

2 Pelaksanaan Diklat Wawancara Dokumentasi

Kabid,staf dan peserta Diklat

(10)

E. Prosedur Pengumpulan data

Menurut sugiyono (2008), prosedur atau teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui prosedur pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam membahas masalah penelitian ini ditempuh prosedur sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana penelitin melakukan pengamatan langsung terhadap obyak penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung, perilaku dan kejadian yang terjadi sesungguhnya. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan observasi lebih terarah serta dapat menjaring informasi yang diperlukan. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena -fenomena yang diteliti (Sutrisno,1990:136). Dalam penelitian ini, peniliti melakukan pengamatan langsung terhadap pengelolaan Diklat pada Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD-DIKLAT) Kabupaten Gorontalo., sehingga untuk menjaring informasi yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan secara berstruktur yang berarti apa yang dilakukan dan diamati telah disusun sebelumnya oleh peneliti dan mencatat langsung hasil pengamatan sesuai kondisi situasi yang ditemui dilokasi penelitian.

(11)

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara lisan kepada responden guna mendapatkan data lengkap dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara yaitu instrument utama pengumpulan data, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Tanya jawab langsung dengan kepala BKD-Diklat dan Staf-stafnya serta semua informan yang dipilih berdasarkan kebutuhan dalam penelitian di BKD-Diklat Kab. Gorontalo sebagai sumber data yang utama dalam penelitian ini. Dalam kegiatan wawancara, peneliti menggunakan panduan sehingga wawancara dapat berjalan sesuai kebutuhan penelitian dan akan dilaksanakan berulang-ulang sampai diperoleh data yang meyakinkan tentang apa yang akan diteliti dan akurat.Adapun tahapan dalam wawancara ini yaitu Tahap pertama, peneliti menentukan siapa orang yang akan di wawancarai sebagai informan kunci. Informan kunci adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan wawancara, seperti kepala badan, sekretaris, kepala-kepala bidang, kepala subbidang dan staf-staf lainnya. Tahap kedua, peneliti mempersiapkan wawancara dengan daftar pertanyaan sementara yang memuat hal-hal pokok yang akan disampaikan lewat wawancara berdasarkan fokus penelitian. Tahap ketiga, melakukan wawancara dan tetap memelihara suasana yang kondusif dan produktif. Pada tahap ini peneliti mengajukan berbagai pertanyaan yang bersifat umum dan dalam suasana santai, disamping memberikan informasi yang akurat, responden diberi kesempatan secara bebas dan terbuka untuk mengorganisasi jalan pikiran sendiri, dan selanjutnya pertanyaan tersebut difokuskan pada hal-hal yang diungkap sesuai fokus penelitian dengan

(12)

berpedoman pada beberapa pertanyaan yang telah disampaikan. Tahap keempat, percakapan peneliti akan merangkum kembali dan mengecek kembali apakah yang telah disampaikan responden itu sudah benar atau belum.Wawancara dilakukan secara manual dengan menggunakan alat tulis menulis, dan dibantu dengan handycam merek Sanyo, model VPC-CA65EX, efektif 5,0mp dan Handphone merek Nokia, tipe c2o3, efektif 2,0mp. Namun dari segi etiknya sebelum merekam dan peneliti memohon ijin dan menyampaikan kepada yang diwawancarai tersebut akan direkam. Hal ini dimaksudkan agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar dan informan dapat memberi informasi secara akurat, terbuka dan menyeluruh tanpa keraguan terhadap peneliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sebagai bahan referensi untuk memperoleh data yang terkait dengan masalah penelitian. Untuk itu, peneliti mengumpulkan dan mempelajarinya yaitu hasil karya atau kegiatan baik berupa tulisan, foto, dokumen pribadi atau dokumen resmi. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dari sumber sumber non manusia berupa dokumen-dokumen atau arsip dan rekaman, yang ada relevansinya dengan kebutuhan data yang dibutuhkan peneliti. Data yang diperoleh dari dokumentasi terdiri dari berbagai tulisan dan rekaman data, seperti profil BKD-Diklat dan Gambaran Umum BKD Diklat Kabupaten Gorontalo , data pegawai serta data lain yang berhubungan dengan fokus penelitian. Penggunaan teknik dokumentasi didasarkan pada beberapa alasan antara lain (1) selalu tersedia dan mudah ditinjau dari segi waktu,

(13)

(2) merupakan informasi yang stabil, (3) merefleksi situasi yang terjadi dimasa lampau, (4) dapat dianalisis kembali, (5) sebagai bukti telah terjadi suatu peristiwa.

F. Analisis Data

Penelitian ini lebih banyak menggunakan data yang berupa narasi deskripsi. Analisis dilakukana terhadap catatan hasil observasi serta catatan hasil wawancara. Tehnik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dimana analisisnya deimulai dengan menelaah dan melakukan pengkajian terhadap data yang diperoleh dari berbagai sumber yang terkait. Untuk menganalisa data ditempuh langkah-langkah sebagaimana yang di kemukakan oleh spraley (dalam Luma, 2012 :72).

1. Reduksi data

Reduksi merupakan suatu analisis untuk menajamkan, menggabungkan, mengarahkan, membuang data yang tidak satu analisis untuk menggabungkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengelompokkan data sehingga Nampak komponen-komponen finalnya yang digunakan untuk penarikan kesimpulan. Reduksi data dapat dilakukan melalui langkah0langkah sebagai berikut :

a. Setelah beberapa kali pengumpulan data, semua data yang di peroleh, dibaca, dipahami, dan di buat ringkasan data yang oleh Miles dan Huberman (dalam Luma, 2012:72) disebut sebagai ringkasan kotak, dalam hal ini suatu catatan yang memuat uraian singkat tentang hasil telaah terhadap semua data yang

(14)

diperoleh baik catatan lapangan, pemfokusan, dan jawaban terhadap setiap rumusan masalah penelitian

b. Data yang telah selesai di kumpulkan selama dalam penelitian dianalisis lebih lanjut secara intensif. Menurut Bogdan dan Biglen (dalam Luma.2012:72) langkah –langkah yang ditempuh dalam analisis data ini adalah sebagai berikut: (1) semua data yang di perloleh baik melalui catatan lapangan temasuk ringkasan wawancara ditelaah secara seksama lalu di identifkasi topic-topik liputan dan untuk setiap topic liputan ini dibuat kode yang menggambarkan Penyajian data yang ditopik tersebut. kode-kode ini nantinya akan dijadikan alat untuk mengorganisasikan satuan-satuan data agar kode-kode berfungsi demikian dan untuk setiap kode-kode dibuat batasan operasional; (2) penyortiran data yakni istilah kode-kode tersebut di buat lengkap dengan batasan operasionalnya masing-masing, semua catatn lapangan dibaca kembali dan setiap satuan data yang tertera didalamnya dibuat kode yang sesuai.

2. Penyajian data

Penyajian data dimaksudkan sebagai sesuatu untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memungkinlkan adanya penarikan kesimpulan. Dalam penyajian data ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan atau bentuk kumpulan kalimat. Hal ini dirancang untuk mepermudah dalam menggambrakan informasi yang diuraikan berkaitan dengan focus penelitian, misalnya penyajian data tentang pengelolaan Diklat. data yang di sajikan oleh peneliti berupa teks naratif yang mempunyai satu kesatuan berdasarkan data yang diperoleh serta terseleksi dilapangan.

(15)

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan dalam hal ini dimaksudkan untuk memadukan semua data yang diperoleh lalu dikumpulkan guna penarikan kesimpulan data berbagai analisis baik melalaui catatan lapangan, hasil observasi maupun dokumen-dokumen.

Miles dan Huberman (dalam Luma, 2012:73) pada tahap penarikan aatau verifiaksi peneliti berusaha agar dapat menggambarkan kereprenstatifan suatu peristiwa kejadian atau objek. Oleh karena itu analisis data dilakukan secara berkesinambungan selama dan sesudah pengumpulan data, sehingga dapat ditemukan pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan oleh peneliti sejak awal yaitu setiap tahap pengumpulan data walaupun masih bersifat terbuka dan umum. Misalnya, peneliti mengambil kesimpulan dari fokus penlitian yakni pengembangan kecerdasan emosional guru dan pengembangan kecerdasan spiritual guru. Kesimpulan yang diambil masih bersifat umum dan terbuka sebelum mendapat verifikasi dari data yang tersedia. Sedangkan untuk kesimpulan akhirnya merupakan kesimpulan yang di peroleh setelah verifikasi data yang terakhir.

G. Pengecekan keabsahan data

Menurut sugiyono (2001:270) keabsahan data meliputi uji kredibilitas (validitas internal), tranferabilitas (validitas eksternal), dependabilitas (reliabilitas), dan konfirmabilitas (obyektifitas). (a) Kredibilitas (1)Triangulasi, di artikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan erbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi tehnik

(16)

pengumpulan data dan waktu. (a) triangulasi waktu, untuk menguji kerdibilitas data di lakukan dengan cara mengecek data yang telah di peroleh melalui beberapa sumber. (b) triangulasi tehnik, untuk menguji keradibilitas data yang di lakukan dengan cara mengecek data kepada data yang sama dengan tehnik yang berbeda. (c) triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitass data, data yang di kumpulkan dengan tehnik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah dan akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibilitas.(2) member check adalah proses pengecekan data yang ddi peroleh penelitian kepada pemberi data. Tujuannya dalah seberapa jauh data yang di peroleh sesuai apa yang di berikan oleh pemberi data. (a) pengujian konfirmabilitas adalah dengan uji obyektifitas penelitian, penelitian di katakan obyektif bila hasil penelitian telah di sepakati dengan banyak orang. Konfirmabilitas mirip dengan uji dependebilitas sehingga pengujiannya dapat di lakukan dengan cara bersamaan. (b) transferabilitas merupakan validitas eksternal yang menunjukan derajat ketepatan atau dapat di terapkanya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut di ambil. Transferabilitas ini berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat di terapkan atau di gunakan dalam situasi lain. (c) dependabilitas di sebut reliabilitas, suatu penelitian yang reliable dalah apabila orang lain dapat mengulangi/merepleksi proses penelitian tersebut. dalam penelitian ini uji dependabilitas di lakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

(17)

H. Tahap-tahap penelitian

Adapun tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pralapangan

Pada tahap kegiatan pralapangan yang dilakukan adalah:a) Menyusun rancangan penelitian, b) Memilih lapangan penelitian, c) Mengadakan observasi awal untuk mengetahui permasalahan yang ada dilpangan, d) Merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang substansi masalah yang diteliti, e) Melakukan konsultasi dan konfirmasi serta mengajukan izin terhadap kesediaan sekaligus persiapan sumber data dan lokasi penelitian, f) Menginventarisasi sumber data, g) Menyiapkan instrument penelitian dan instrument pendukung lainnya yang akan digunakan dalam pengumpulan data, h) Menyiapkan panduan wawancara yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan

Kegiatan tahap pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Memahami situasi, mempelajari keadaan dan latar belakang orang-orang yang akan menjadi subyek penelitian, b) Mengunjungi dan melakukan pengamatan langsung dilokasi penelitian, c) Mendatangi sumber data untuk diwawancarai, d) Mengadakan wawancara dengan responden penelitian secara berulang samapai mendapatkan data yang akurat terkait dengan focus penelitian, e) Membuat catatan lapangan yang merupakan hasil pengamatan,wawancara atau menyaksikan

(18)

suatu kejadian tertentu, f) Melakukan pencatatan data-data yang terdokumentasi pada unit kerja yang bersangkutan

3. Tahap analisis data

Setelah data terkumpul,peneliti menganalisis data dengan tehnik yang telah di uraikan sebelumnya.data yang telah diperoleh dari hasil wawancara,observasi dan dokumentasi diawali dengan pencatatan lapangan.kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis data yaitu :a) Mengadakan penafsiran terhadap data hasil wawancara dengan menggunakan analisis data yang telah ditetapkan, b)Mengadakan verfikasi terhadap data yang terkumpul sebagai hasil dari wawancara, c) Mengadakan triangulasi atau pengecekan terhadap data yang terkumpul untuk memperoleh data yang akurat, d) Mengadakan generalisasi terhadap hal-hal yang teramati dilapangan selama penelitian

4. Tahap penulisan laporan hasil penelitian

Dalam penulisan laporan hasil penelitian, ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti yaitu :a) Menambah bahan pustaka yang relevan dengan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, b) Menyusun konsep laporan secara sistematis sesuai dengan pedoman penulisan yang dilakukan oleh Universitas Negeri Gorontalo, c) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan dosen pembimbing (proses pembimbingan), d) Perbaikan konsep laporan berdasarkan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing, e) Penyusunan laporan resmi dalam bentuk skripsi.

Gambar

Tabel 3.1 Sumber data BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo

Referensi

Dokumen terkait

Studi kepustakaan mengenai perubahan konsepsi, strategi konflik kognitif, dan miskonsepsi siswa, dan analisa materi pedagogis pada pembelajaran ikatan ionik secara

Dalam Renstra ini akan dipaparkan semua aspek strategis yang akan dicapai oleh FMIPA Unesa, meliputi: (1) mengembangkan tridarma perguruan tinggi dalam bidang

Tajuk pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air

Penelitian tahap II dititik beratkan untuk memisahkan fraksi protein yang tidak dapat dihidrolisis oleh pepsin dalam isolat protein komak hitam yang diduga kuat

Skripsi berjudul Penerapan Laporan Biaya Kualitas Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada UD. Dua Dewi Keripik Nangka Q-Ecco di Puger), telah diuji dan disahkan

dianjurkan untuk merencana alat ukur Parshall aliran nonmoduler karena diperlukan banyak waktu untuk menangani dua tinggi energi/head, dan pengukuran menjadi tidak teliti... ALAT

Panel pertemuan balok kolom portal diproporsikan untuk dapat memenuhi persyaratan kuat gesr horizontal perlu (V|h) dan kuat geser vertikal (Vj,v) yang berkaitan dengan terjadinya

Jawaban kuisioner ini digunakan untuk penelitian ilmiah (skripsi), sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi di fakultas syari’ah dan hukum program studi keuangan