• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH (Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V MI Reksosari 03 Suruh Tahun 2008) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH (Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V MI Reksosari 03 Suruh Tahun 2008) - Test Repository"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA

TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH

( Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V M I Reksosari 03 Suruh Tahun 2008)

Diajukan Untuk-Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

AHAWATI MUHARROMA H NIM: 11406185

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

DEKLARASI

j i l l ^judJ

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang

lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

(3)

DEPARTEM EN A G A M A RI

SEKOLAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A

J l Stadion 03 Telp, (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

H. Sidqon Maesur, Lc., M.A

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : AHAWATI MUHARROMAH

NIM : 114 06 185

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP

KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH ( Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V M I Reksosari 03 Suruh Tahun 2008 )

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, Wr, Wb

(4)

D E P A R T E M E N A G A M A RI

S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m a il: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

S k rip si S a u d a ri : A h aw ati M uharrom ah d e n g an N om or In d u k

M ah asisw a 1 1 4 0 6 1 8 5 y an g b e rju d u l "PENGARUH

PENDIDIKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH (S tu d i K asus

pada S isw a K elas IV dan V MI R ek so sa ri 0 3 Suruh T ahun

2 0 0 8 ) ”. T elah d im u n a q a s a h k a n d a la m sid an g p a n itia u jian

J u r u s a n T arbiyah S ekolah Tinggi A gam a Islam Negeri S alatiga

p a d a h a ri : S e la sa , 2 6 A g u stu s 2 0 0 8 M y an g b e rte p a ta n d en g an

tanggal 2 4 Sya'ban 1 4 2 9 H d a n telah d ite rim a sebagai bagian

d ari sy a ra t-sy a ra t u n tu k m em p ero leh g elar S a rja n a d alam Ilm u

T arbiyah.

26 A g u stu s 2 0 0 8 M S alatiga, ---24 S y a'b an 1429 H

(5)

M O T TO

ijk i; oaiii Ui(

2

) jiA ^

0

U

411

j I j L o J

© m i 1710^2.

Sesungguhnya manusia itu 6enar-6enar berada dalam

hgrugian, hgcuaJx orang-orang yang 6eriman dan m engeijafon am al

saleh dan nasehat menasehati supaya m entaati h$6enaran dan

nasehat menasehati supaya menetapi h§sa6aran.

(6)

PERSEM BA H A N

Skripsi ini penuds persem6ahfan untu

£

1. <Bapafa6unda tercinta, terfasih, tersayang yang seCaCu

mem6im6ing, mendo'afan dan mem6erifan segalanya

6aif^ moraC maupun sprituaC 6agi faCancaran study fa ,

semoga JLCCah senantiasa meridhoinya

2. Mas <Fa’i (Pendamping hidup terfasih, tersayang yang

setahu menemani daCam sufa

dufa

3. JZnafau, 6elahanji%vafa yang menjadi se6uah harapan

6esarJ4yah (Bunda

4. %gfah^ dan Jld ifa u tersayang senantiasa mem6erifan

dorongan dan motivasi

5. IfaCuarga (Besar ‘H.Kfiusairi €L 9tj.J4rsudah di

1faR6ening

tersayang yang seCaCu mem6im6ing,

mendo’afan dan memherifan segalanya haif^ moraC

maupun sprituaC 6agi faCancaran study fa , semoga

J4dah senantiasa meridhoinya

6. (Bapah^ Sidqon Maesur,Lc.MJ4 yang mem6erifan

6im6ingan dan pengarahan dengan penuh perhatian

dan fasa6aran

7. (Buat teman-teman Cjuru di Madrasah I6tidaiyah

(Rcfaosari 03,terimafasih atas segala dufangan

(7)

KATA PENGANTAR

A '

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada

terhingga kepada seluruh makhluk, zat tempat bergantung dan memohon segala hal

dalam kehidupan. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi Agung

Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menghantarkan

manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.

Penulisan skripsi ini tak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada

bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait Namun,

kebahagiaan tentu tidak dapat di sembunyikan dari terselesaikannya penulisan skripsi

ini.

Tak lupa penulis ucapankan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya dan

setulusnya atas semua bantuan, bimbingan dan partisipasinya, khususnya kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

3. Bapak H. Sidqon Maesur Lc., M.A selaku pembimbing dalam penulisan skripsi

ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabaran.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya

(8)

5. Bapak Kepala Saemuri selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 yang

telah membantu dalam memberikan data dalam penyusunan skipsi ini.

6. Bapak Ibu,,Suami tercinta kakak dan adikku yang telah memberikan dorongan

moril sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman sekelasku dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan

dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua amal

baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan

yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.

Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis,

tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga

skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap

pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara.

(9)

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Hipotesis Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Definisi Istilah / Operasional... 6

G. Metode Penelitian... 8

H. Sistematika Skripsi... 14

BABII LANDASAN TEORI A. Pendidikan Keluarga... 16

1. Pegertian Pendidikan Keluarga... 16

2. Tujuan Pendidikan Keluarga... 18

3. Langkah-langkah Pendidikan Keluarga... 20

B. Kedisilpinan Siswa di Sekolah... 27

1. Pengertian Kedisilpinan... 29

(10)

3. Fungsi Kedisiplinan... 29

4. Tujuan Kedisiplinan... 30

5. Penerapan Hukum di sekolah... 30

C. Hubungan Pendidikan Keluarga terhadap Kedisiplinan siswa di sekolah... 33

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03.. 35

B. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03.... 39

C. Personalia Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03... 41

D. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03...42

E. Persiapan Penelitian... 47

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data... 58

B. Analisis Pertama... 58

C. Analisis Kedua... 71

D. Analisis Ketiga... 78

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 86

B. Saran-Saran... ... 87

C. Kata Penutup... 88

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

BAB.I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada umumnya pendidikan dapat diartikansebagai sesuatu proses bantuan

yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai

kedewasaan. Henderson mengartikan pendidikan sebagai suatu proses pertumbuhan

dan perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat.

Bisa jadi orang tua beranggapan bahwa ihwal pendidikan merupakan urusan

Guru di sekolah,tugas bagi Departemen Pendidikan Nasional.Sementara yang paling

tidak benar adalah jika ada orang tua yang melepas diri dari tanggung jawab

mendidik anak dengan alasan bahwa anaknya itu telah di sekolahkan,kewajiban

administrative telah dipenuhi.kelengkapan.sarana belajar telah diberikan dan yang

lainya yang semata-mata bersifat dan berbentuk materi.

Konsep keluarga dapat ditinjau dari berbagai aspek. Salah satunya,keluarga ;

(1) ibu bapak dengan anak-anaknya;seisi rumah; (2)orang seisi rumah yang menjadi

tanggungan;batin (3)sanak saudara; ksum kerabat; (4) satuan kekerabatan yang

mendasar di masyarakat‘Bagi orang tua yang berprofesi guru,ihwal mendidik sudah

dipahami betul, mendidik adalah membimbing anak untuk mencapai

kedewasaan.kedewasaan menurut pedagogic ialah sudah dapat bertanggung

jawab,dimana semua tindakan atau perbuatan atau sikap merupakan penjelmaan dari 1

(12)

nilai-nilai luhur kesusilaan atau keagamaan. Berdasar hubungan darah ,keluarga

adalah satu kesatuan yang diikat oleh hubungan darah antara satu dengan yang lainya.

Berdasar hubungan sosial ,keluarga adlah satu kesatuan yang diikat oleh adanya

saling berhubunganatau interaksi antara satu dengan yang lainya walaupun diantara

mereka tidak terdapat hubungan darah.2 Dari uraian di atas, keluarga adalah sebuah

institusi pendidikan yang utama dan bersifat kodrati. sebagai komunitas masyarakat

terkecil,keluarga memiliki arti pentingdan stategis dalam pembangunan komunitas

masyarakat yang lebih luas.

Tindakan orang tua dalam mendidik dan menanamkan sikap disiplin kepada

anak usia SD/MI yaitu membiasakan diri untuk memelihara,menyimpan,dan j~ < menggunakan sarana belajarnya dengan tertib,mematuhi kapan ia harus

belajar,bermain,tidur siang,tidur malam dan bangun pagi,memberi jatah pekerjaan di

rumah.

Dalam pengembangan potensi moral manusia. Intelektual fisik dan diri sendiri

yang nanti akan digunakan dalam masyarakat. Pendidikan secara umum dapat

difahami sebagai proses pendewasaan individu menuju tatanan yang lebih ideal. Rasa

disiplin harus ditanamkan pada anak didik mulai kecil. Oleh karena itu sikap disiplin

harus dimiliki setiap anak dalam aktifitas hidupnya baik pendidikan formal maupun

pendidikan non formal Hal semacam itu termasuk pembentukan kebiasaan tingkah

laku seseorang yang membantu mengenal di dalam pergaulanya dengan orang lain

(13)

terutama di dalam lingkungan sekolah.Memberikan pendidikan serta penanaman

sikap kedisiplinan kepada anak merupakan satu upaya untuk menghindari keadaan

dimana generasi di belakang kita adalah generasi yang lemah,generasi yang tidak

mampu berbuat banyak bagi zamanya.

Dari uraian di atas,penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul :

“PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA

DI SEKOLAH”( Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V M I Reksosari 03 Suruh

Tahun 2008 )

B.RUMUSAN MASALAH

Suatu penelitian akan dapat berhasil secara memuaskan,apabila masalah yang

ada dalam penelitian tersebut telah dirumuskan terlebih dahulu. Penerapan masalah

memang sangat penting,sebab pada hakekatnya penelitian merupakan suatu usaha

memecahkan masalah dilakukan dengan «mengikuti kaidah-kaidah atau prosedur

yang suah diakui kebenaranya.

Berdasarkan penjelaan istilah tersebut di atas maka permasalahan dan penulis

rumuskan sebagai berikut:

1. bagaimanakah variasi dan kondisi pelaksanaan pendidikan keluarga pada

siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karang

(14)

2. Bagaimanakah variasi kedisiplinan siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah

Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa Reksosari Kabupaten

Semarang tahun 2008?

3. Adakah pengaruh pendidikan keluarga terhadap kedisiplinan siswa-siswi

Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa

Reksosari Kabupaten Semarang tahun 2008?

C.TUJUAN PENELITIAN

Dengan berdasarkan pada rumusan permasalahan di atas maka tujuan penelitian

disini adalah:

1. Untuk mengetahui variasi dan kondisi pelaksanaan pendidikan keluarga pada

siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh

Karangsalam Desa Reksosari Kabupaten Semarang

2. Untuk mengetahui variasi kedisiplinan siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah

Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karangsalam Desa Reksosari Kabupaten

Semarang tahun 2008?

3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan keluarga terhadap kedisiplinan siswa-

siswi Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karangsalam

(15)

D.HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sememtara yang mugkin benar dan

mungkin salah dan perlu dibuktikan melalui penelitian untuk mengetahui

kebenaranya.

Hipotesis menurut Masri Singarimbun adalah :” informasi ilmiah ysng lebih

spesifikdan lebih sesuai dengan tujuan penelitian

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “ada pengaruh

positif antara pendidikan keluarga terhadap kedisiplinan siswa di sekolah.”

Artinya “semakin baik pendidikan anak dalam keluarga semakin tinggi pula

kedisiplinan anak di sekolah,begitu pula sebaliknya.”

E.MANFAAT HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kegunaan penelitian dalam proses

perkembangan anak yaitu untuk mencapai kedewasaan, fungsi pendidikan dalam

keluarga sangat diperlukan,sebab keluarga merupakan suatu tempat di mana untuk

pertama kalinya anak memperoleh pendidikan.tindakan orang tua dalam mendidik

anak anak usia SD dari dua sumber,dari dua pendidik,dua tempat dan suasana yang

berbeda. Sehingga hal itu akan membawa perubahan kepada anak.perubahan

semakin mengantarkan pada anak untuk lebih luas bergerak,mengenal lingkungan

di luar dirinyadan di luar rumah dan di sekolah. 3

(16)

proses pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak memiliki gerak yang

berkesinambungan dengan bentuk alur klimaks.tindakan orang tua dalam mendidik

anak yaitu membiasakan anak untuk memelihara,menyimpan,dan menggunakan

sarana belajarnya dengan tertib,mematuhi kapan ia harus belajar,bermain,tidur

siang,tidur malam dan bangun pagi.

Memberikan pendidikan kepada anak merupakan satu upaya untuk

menghindari keadaan dimana generasi di belakang kita adalah generasi yang

lemah,membentuk dan mengembangkan potensi anak agar anak mempunyai

tanggung jawab,anak mempunyai keimanan kepada Allah SWT ,mampu beramal

yang dilandasi dengan Nur Ilahi dan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.

E.DIFINISI ISTILAH/OPERASIONAL

Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi yang keliru untuk

memahami ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini maka penulis

menjelaskan pengertian dari batasan masing-masing istilah

a. Pengaruh Pendidikan Keluarga

Pengaruh adalah “Daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang,benda dan sebagainya) yang ikut membentuk watak

kepercayaan atau perbuatan seseorang.”4 Yang dimaksud pengaruh

adalah yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dsb)

(17)

yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib (dsb)5 yang dimaksud kata

“Pengaruh”di sini adalah adanya daya atau akibat antara pendidikan

keluarga terhadap kedisiplinan siswa di sekolah.

b.Pendidikan Keluarga

Pendidikan adalah Proses pengubahan sikap dan tatacara

seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, cara mendidik.

Keluarga merupakan suatu satuan kekerabatan yang sangat

mendasar dalam sistem sosial di masyarakat terdiri dari keluarga in ti,

bapak, ibu dan anak.

Dari pengertian di atas pengertian Pendidikan keluarga yaitu

proses berpikir, dan bekesinambungan, sehingga hal itu akan membawa

perubahan kepada anak. Perubahan tersebut semakin mengantarkan

pada anak untuk lebih luas bergerak, mengenal lingkungan di luar

dirinya dan menjadi suatu kebiasaaan.sehingga tingkah laku dibentuk

melalui proses pendidikan.

Indikator Pendidikan keluarga yaitu:

- Membiasakan Anak untuk memelihara, menyimpan,

dan menggunakan sarana belajarnya dengan tertib.

- Mematuhi kapan ia harus belajar

(18)

- M elaksanakan jatah pekerjaan d i rum ah.

- M elaksanakan perintah agam a d an m enjauhi larangan-

Nya

b.Kedisiplinan anak

Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang artinya ketaatan

atau ( kepatuhan) pada peraturan (tata tertib dan sebagainya )6

Sekolah akan memberikan pengaruh yang sangat besar kepada

anak sebagai individu dan makhluk sosial.peraturan sekolah,otoritas

guru,cara belajar,kebiasaan bergaul,dan macam-macam tuntutan sekolah

yang cukup ketat akan memberikan segi-segi keindahan dan

kesenamgan belajar anak.

Indikator kedisiplinan anak di sekolah yaitu :

- Anak mematuhi peraturan sekolah

- Anak Melaksanakan Perintah guru

- Anak Menjaga etika/moral.

G.METODOLOGI PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

(19)

a. Populasi

“Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis

yang ciri-cirinya akan diduga”7 Sutrisno Hadi mengemukakan “Populasi

adalah individu untuk siapa individu hendak di generelasikan (individu yang

diselidiki).8 “keseluruhan subjek penelitian”9

Berdasarkan ketiga pendapat atas populasi adalah seluruh individu

atau penduduk dalam wilayah penelitian ,yang nantinya akan dikenai hasil

penelitian.dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa

kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Tahun Pelajaran 2008

yang beijumlah 20 anak yang terdiri dari :

Kelas IV : 20 anak

Kelas V : 16 anak

b. Sampel

Beberapa sample diambil .para ahli tiak menentukan atau membatasi

pedoman atau aturan secara pasti.Dalam hal ini Ny.Dr.Suharsini Arikunto

memberikan batasan apabila subjeknya kutang dari 100 orang maka lebih

baik diambil semua, Sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

7 halaman 152

8Sutrisno H adi.M .AM etodo!ogi Reseach. Andi Offset, Yogyalarta 1989,him 70

(20)

Sedangkan apabila subyeknya besar maka dapat diambil antara 15% atau

20%-25%.10

Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah anak-anak

Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karangsalam Desa Reksosari

Kabupaten Semarang kelas IV dan Kelas V.

Kelas IV : 20Anak

Kelas V : 16Anak

Jumlah : 36 Anak

2. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian ada dua yaitu :

a. Variabel Pendidikan Keluarga

b. Variabel Kedisiplinan Anak di Sekolah

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai hasil dan valid dan reliable.maka harus menggunakan

sumber-sumber yang sesuai dan bisa dipercaya kebenaranya serta

menggunakan metode yang sesuai.sebab teknik ini merupakan persoalan

metodologis. Dengan demikian untuk memenuhi tuntutan tersebut

dalam mengadakan penelitian ini ada dua macam sumber yaitu ::

1.Metode Observasi Langsung

Yakni teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan

pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala

(21)

subjek yang diselidiki,baik pengamatan itu dilakukan di dalam

situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan yang

khusus diadakan.11

Dalam metode ini, peneliti mengadakan percakapan atau

wawancara langsung dengan kepala sekolah, guru serta staf yang

. ada di Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 untuk mendapatkan

informasi lebih banyak tentang apa yang berkaitan dengan

penelitian ini.

2. Metode Observasi tak langsung / Angket

Yakni teknik pengumpulan data dimana penyelidik

mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang di

selidiki dengan perantara sebuah alatbaik alat yang sudah ada

(yang semula tidak khusus dibuat untuk keperluan tersebut)

maupun sengaja dibuat untuk keperluan yang khusus itu.12

3. Metode Komunikasi tak Langsung / interview

Yakni teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan komunkasi dengan subjek penyelidikan.baik di

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.13

4. Metode Komunikasi tak Langsung

"Winamo Surakhmad M.Sc. Ed. Pengantar Penelitian Ilm iah Dasar M etode Teknik ,Tarsito,Bandung.hlm 162

(22)

Yakni teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan komunikasi dengan subjek penyelidikan melalui

perantaraan alat ,baik alat yang sudah tersedia maupun alat yang

hkusus dibuat untuk keperluan itu.14

E.Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data yang telah terkumpul digunakan metode

statistik, Langkah yang diambil untuk merubah data yang masih bersifat

kualitatif tersebut dengan memberikan nilai untuk setiap pertanyaan yang

diajukan, adapun yang dipilih akan mendapatkan nilai yang telah ditetapkan

yaitu sebagai berikut:

- untuk jawaban (a) Nilai 3

- untuk jawaban (b) Nilai 2

- untuk jawaban (c) Nilai 1

a. untuk mengetahui pendidikan keluarga siswa digunakan teknik

analisa data prosentase dengan menggunakan rumus :

F

P = ---x 100% N

Keterangan:

(23)

P = Prosentase

F = Jumlah subjek dalam masing-masing nominasi

N = Jumlah subjek secara keseluruhan15

b. untuk mengetahui apakah pendidikan keluarga mempunyai

pengaruh terhadap kedisiplinan siswa di sekolah digunakan

statistic dengan rumus product moment:

2

>-

(

2

>x

5

>)

rxy = N

z * *

-( 2 » :

N 5 > 2

-£ > ) 2]

N

Keterangan:

rxy : Koefisian korelasi antara x dan y

Xy : Product dari x dan y

X : Variabel skor I (pendidikan keluarga)

Y : Variabel skor II (kedisiplinan siswa)

N : Jumlah siswa yang di teliti16

15 Sutrisno Hadi^ieto d e R esearchjilid //,Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM,Yogyakarta,1983, hlm.70

(24)

H.Sistematika Penffisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam mempelajari skripsi dan memahaminya,maka

penyusunan ini disusun dalam urutan-urutan yang sistematis. Secara lengkap skripsi

ini tersysyn atas lima bab.

BAB I PENDAHULUAN

Adapun yang di bahas dalam bab ini meliputi Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah,Penegasan Istilah,Tujuan Penelitian,Hipotesa dan

Anggapan Dasar,Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II LANDAS AN TEORI

Sebagai dasar untuk menganalisa data pokok permasalahan penelitian skipsi

dalam bab ini diuraikan tentang:

1. Pendidikan Keluarga: Pengertian Pendidikan Keluarga, tujuan Pendidikan

Keluarga, langkah-langkah Pendidikan Keluarga.

2. Kedisiplinan siswa di Sekolah: Pengertoan Kedisiplinan, Pengertian

Kedisiplinan di Sekolah, Penerapan Hukum di Sekolah.

3. Hubungan Pendidikan Keluarga Terhadap Kedisiplinan Siswa di Sekolah

BAB III LAPORAN PENELITIAN

Berisi tentang gambaran umum tentang sejarah berdirinya Madrasah

Ibtidaiyah reksosari 03, Letak Geografis, Stuktur organisasi, keadaan Guru, Keadaan

Siswa, jumlah Lokal, Kurikulum Madrasah, Metode Pengajaran, penyajian Data

keadaan Responden, Data tentang Pendidikan Keluarga. Kedisiplinan Siswa di

(25)

BAB IV ANALISA DATA

Terdiri atas hasil penelitian yang menguraikan analisa data pertama,analisa

data kedua serta pembahasan hasil penelitian siswa Madrasah Ibtidaiyah reksosari 03

Kab.Semarang dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab terahir ini penulis menyajikan bagian-bagian dari penutup yaitu

kesimpulan, saran-saran, dan diakhiri dengan Daftar Pustaka, Serta lampiran-

(26)

BAB.II

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA

TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH

A.Pendidikan Keluarga

1. Pengertian Pendidikan Keluarga

Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak bisa

dipisahkan. Sebab, di mana ada keluarga di situ ada pendidikan. Pola hidup

dan tata pergaulan dalam keluarga biasanya banyak ditentukan oleh pola

kepemimpinan orang tua (bapak/ibu). Keluarga merupakan suatu satuan

kekerabatan yang sangat mendasar dalam sistem sosial di masyarakat terdiri

dari keluarga inti, bapak, ibu dan anak. Keluarga merupakan kelompok kecil

orang-orang yang satu sama lain saling mengenal dengan baik dan saling

berhubungan secara erat.17

Orang tua adalah pendidik atas dasar hubungan darah.tanggung jawabnya

sebagai pendidik adalah amanat Tuhan sebagai konsekwensi logis karena

adanya hubungan darah tersebut,dan hubungan kasih sayang antara orang tua

dan anaknya merupakan Sunnatullah (kodrati),sehingga timbul dengan

sendirinya tanpa pengaruh dari luar. Karena status orang tua sebagai pendidik

atas dasar hubungan darah3 dan tanggung jawabnya merupakan konsekuensi

login dari hubungan darah itu,maka orang tualah termasuk pendidik yang

(27)

pertama dan terutama.18Kenyataan menunjukkan ada ikatan hakiki antara

pendidikan dan keluarga.

Pendidikan moral mau tidak mau harus harus menunjukkan bagaimana

pendidikan menyempurnakan dan melanjutkan pendidikan keluarga. Peranan

sekolah dalam perkembangan moral anak besar sekali, keluarga merupakan

tepat yang paling tepat dan efektif untuk membangkitkan dan mengatur

perasaan-perasaan mendasar yang sederhana yang merupakan dasar moralitas

dan lebih umum lagi perasaan-perasaan yang berkaitan dengan hubungan-

hubungan pribadi yang paling sederhana dan merupakan dasar moralitas,

keluarga bukanlah lembaga yang didirikan dengan tujuan mendidik anak

untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan masyarakat.oleh karena sekolah

menjadi pusat perhatian sebagai pusat terpenting perkembangan moral anak.19 20

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah Proses

pengubahan sikap dan tatacara seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses,

perbuatan, cara mendidik. “Pendidikan” berasal dari kata “didik” yang berarti

memberi latihan dan memelihara ,ajaran, bimbingan mengenai akhlak dan

kecerdasan fikiran. pendidikan adalah suatu sarana sosial untuk suatu tujuan

sosial sarana dengan mana suatu masyarakat menjamin kelangsungan

18Achmadi,//mw Pendidikan,Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,Salatiga.l983.hlm 38 l9Ginting,Op.cit,hlm 14.

(28)

o 1

hidupnya. Pendidikan Keluarga artinya, pendidikan yang berlangsung dalam

keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung

jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga.21 22seperti sabda Rasululloh

saw :

Aj

L

jua

.

>Ajj

Al

i

j

>/i'n

J

Ai

J 6

Jj U Sjiaill

^

C

.

Jil Vl

(j* L®

XC.o j! o ljj

“Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah

(suci). Maka kedua orag tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau

Majusi (H.R. Bukhori)

Dari beberapa pengertian pendidikan tersebut di atas dapat diambil garis

besarnya, bahwa Pendidikan Keluarga adalah proses pengubahan sikap dan

tatacara dalam usaha mendewasakan mengenai akhlak dan kecerdasan berfikir

yang berlangsung dalam keluarga.

2. Tujuan Pendidikan Keluarga

Pendidikan memiliki nilai urgensi yang luar biasa. Pendidikan merupakan

kebutuhan yang sangat mendesak, jalan yang panjang berkelok-kelok, medan

yang luas menghampar, dan mata rantai integral yang saling melengkapi dan

menguatkan, sebagian orang beranggapan bahwa pendidikan hanya sekedar

21 G inting,O p.cit, xii

(29)

perintah dan larangan, sehingga kadang kita lihat orang shalih dan baik dan

menjalankan pendidikan hanya memberi perintah dan larangan.

Anak adalah Anugerah Allah. Harta dan anak-anak adalah perhiasan

kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih

baik pahalanya di sisi Allah serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Rosululloh telah menjelakan faidah anak shalih sebagai deposito kedua orang

tuanya di akhirat dengan kiriman do’a-do’anya yang baik, seperti sabda Nabi:

“jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya,

kecuali tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfat, dan anak shalih yang

mendoakan orang tuanya”

Anak shalih disini tidak sembarang anak yang bisa berguna bagi orang

tuanya hingga di akhirat, tetapi hanya anak shalih saja yang tetap berguna,

sebab anak yang bejat tidak pernah mendoakan orang tuanya. Hubungan

merekapun terputus saat mereka dikubur dan setelah itu iapun tidak pernah

mengingat keduanya lagi. Jadi anal-anak adalah anugerah dan nikmat yang

sangat besar jika mereka benar-benar shalih, nikmat Allah kepada hamba

begitu melimpah namun yang terbesar adalah anak-anak yang shalih.

Pendidikan dalam keluarga merupakan suatu persiapan awal yang sangat

baik untuk kehidupan moral. Suatu hal yang sangat essential dalam semangat

disiplin, yaitu hormat pada aturan.Tujuan pendidikan adalah membantu

perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya, ini berarti bahwa tujuan

(30)

anak didik. Kewajiban Mendidik anak, anak adalah amanat yang besar yang

dititipkan di pundak kedua orang tua dan pada hari kiamat mereka akan

dimintai pertanggung jawaban atas titipan tersebut. Anak-anak memiliki hak

yang musti dipenuhi orang tua mereka, dan yang besar dan terpenting adalah

mendidik mereka dengan pendidikan keislaman yang shalih. Pendidikan tidak

hanya terbatas pada penyediaan sandang, pangan, papan, pengobatan dan

sejenisnya bagi anak-anak.

3.Langkah-Langkah Pendidikan Keluarga

Proses pendidikan merupakan suatu kesatuan yang terpisahkan dan jalan

panjang yang tiada akhir. Orang tua berhak mempunyai wewenang dan

bertindak sebagai orang yang memimpin dan membimbing dalam keluarga.

Dalam pendidikan keluarga ini, penulis tidak akan membicarakan syarat-syarat

pendidik karena hubungan darah (orang tua), karena secara otomatis, baik yang

sudah memiliki syarat maupun yang belum mau tidak mau harus mendidik

anak-anaknya. Untuk mendapatkan anak yang berhasil menjadi orang baik

maka orang tua harus memiliki kepribadian yang baik, segala tingkah laku

yang bisa menjadi tauladan anak-anaknya. Pendidikan orang tua titik beratnya

menanamkan pembinaan akhlak yang mulia. Strategi mendidik anak dalam

keluarga:

a. Mengajarkan shalat

Jika anak sudah menginjak usia tujuh tahun, pendidik wajib

(31)

ini, menjelaskam keutamaan dan manfaat-manfaatnya, hukuman bagi

orang yang meninggalkanya, dan menjelaskan bahwa orang yang tidak

shalat dianggap kafir. Orang tua harus menanamkan ke hati anak rasa

cinta shalat dan perasaan bahwa dirinya selalu dalam pengawasan

Allah. Shalat merupakan sarana paling efektif dalam meraih kebaikan

dan keberuntungan.

b. Mengajarlan Al-Quranul Karim

Dalam meraih derajad yang tertinggi bagi anak-anak di dunia dan

akhirat maka harus berusaha keras mengajari kitab Allah dalam bentuk

membaca, menghafal, merenungkan, dan mengamalkan. Apalagi pada

tahab perkembangan usia ini yang merupakan fase emas untuk hafalan

dan merupakan fase usia yang paling efektif untuk menghafal Kitab

Allah.

c. Mendidiknya untuk menaati Allah,menaati rasulnya,dan

merasakan adanya pengawasan Allah

Kewajiban terwajib kedua orang tua adalah mendidik anak-anak

untuk menaati Allah, menaati Rasul-Nya, menghormati perintah Allah

dan perintah Rasul-Nya, dan merasakan pengawasan Allah, dengan

cara menjelaskan kepada anak-anak bahwa kita adalah makhluk yang

(32)

untuk taat sepenuhnya, sebagaimana halnya budak yang harus patuh

dan tunduk pada perintah majikanya.

Ibadah berarti ketundukan yang sempurna kepada Allah dalam

puncak kecintaan, artinya anak harus tunduk dan patuh pada perintah

Allah dan perintah Rosul-Nya. Inilah yang diinginkan oleh islam yaitu

pasrah kepada Allah dengan pengesaan ,tunduk kepadan-Nya dengan

ketaatan, bebas dari syirik dan para pelakunya.

Rosulullah bersabda:

4&I ^ 5 dlLu<aC.

“Jangan jauhkan tongkatmu dari merekg se6agai sarana pendidikpn

kedisiplinan, namun didiklah mereka untukjakpt kepada fl.Haf ”

(HR Ahmad,Ibnu Majjah,dan Bukhori dalam Al-Adab Al-Mufrad)

Dalam hal ini, orang tua harus bisa menjadi teladan bagi anak

dalam menjalankan Perintah Allah dan perintah Rosul-Nya, serta

menjauhi apa yang dilarang Allah dan apa yang dilarang Rosul-Nya.

d. Mendidiknya untuk berakhlaq mulia dan menjauhkan Akhlaq

yang nista

Pembahaan mengenai item ini telah disinggung sedikit pada tahap

pertama, tenpatnya pada poin langkah ke-12. pembahasan kali ini

merupakan kelajutan, penegasan, dan perluasan pembahasan

(33)

tatakrama sederhana yang di pahaminya, atau barangkali dilakukannya

dengan meniru-niru, maka pada tahap ini akal dan pemahamanya

sudah bertambah untuk mempelajari ilmu adap dan ahlaq serta

pengambilanya denan qan’ah dan kedudukanya.

Sebagai orang tua, kita harus memperpadat aktifitas pendidikan

pada tahap usia ini dengan dengan mendidik anak kita untuk berakhlaq

mulia dan memperingatkannya dari akhlaq tercela dan nista. Dan ini

merupakan hadiah terbesar yang di berikan orang tua kepada anaknya.

e. Melindunginya dari media-media dan sarana-sarana kebrobrokan

Tidak ada satu masa maupun kota yang terbebas dari sarana sarana

kebobrokan, dan yang membedakan di antara masa-masa dan kota

kota tersebut adalah sedikit jumlahnya. Tidak di sangsikan lagi bahwa

pada jaman sekarang ini media-media destruktif dan penyelewengan

sudah mencapai puncaknya, bervariasi, dan macam-macam.

Anak perempuan yang terjaga di rumah, masuk ke kamar tidurnya,

lalu menyalakan TV (yang berhubungan dengan parabola atau

decoder), dan memindah saluran dari satu saluran ke saluran lain. Lalu

ia mendengar dan melihat apa yang ditanyangkan di negara-negara

kafir, bejat, dan amoral berupa praktek-praktek asusila, kebejatan,

tabarruj, dan buka-bukaan baju, sehingga hasratnya menjadi aktif dan

(34)

meragukan aqidah dan agama.sementara siayah, dan barang kali

shalih, terlelap tidur di kamarnya atau melainkan hal ini dan berpikir

bahwa dengan mengunci pintu rumah ia sudah menjaga anak-anaknya

dari kebobrokan dan media-medianya, padahal ia mengalir di diri

mereka seperti api yang menjalar di semak belikar.

Tidak diragukan lagi oleh orang yang berakal sehat, di samping

oleh orang yang berpegangan teguh pada agama dan memiliki ghirah

beragama, bahwa media-media ini membawa pengaruh-pengaruh jahat

yang menyeret kaum remaja dan muda-mudi umat ini, bahkan pada

kaum laki-laki dan perempuan dewasanya.

Isyarat mengenai bahaya media-media ini sudah begitu jelas dan

maklum, sehingga sudah menjadi kewajiban orang tua dan pendidik

saat ini untuk menyadari bahaya-bahaya ini dan mencari cara-cara

yang efektif dengan taufik pertolongan Allah untuk melindungi darah

daging mereka dari dampak buruk dan bahaya-bahayanya ,yaitu

dengan m e m a n fa a tk a n hal-hal yang baik dari media tersebut sambil

tetap menjaga kewaspadaan tinggi dan memperingatkan anak-anak

dari bahaya dan dampak buruk penyalah-gunaan media-media

(35)

f. Keteladanan

Kedudukan atau posisi orang tuasangat penting dihadapan

anank-anaknya. Anak yang dalam taraf perkembangan jasmani dan

rohani lebih bersifat menerima dank arena itu lebih cenderung pasif.

Sedang kedua orang tua menjadi subjek yang aktif dalam

mengarahkan dan mendidik anak-anaknya. Dalam kaitan itu ,maka

tidakrerelakkan lagi keduaorang tua menjadi tokoh yang harus diikuti

jejaknya. Sebagai tokoh identifikasi . kedua orang tua cenderung

dibayangkan dan dipandang sangat ideal bagi anak-anaknya.akibat

gambaran itu , maka jadilah orang tua sebagai figure yang tidak boleh

salah dan sempurna bagi anak-anaknya.

Berdasarkan kenyataan itulah tidak berlebihan kalau orang tua

memang harus hati-hati dalam perbuatan tingkah laku dan ucapanya.

Sebagai figure bagi anak-anaknya^naka orang tua sendiri harus hidup

sesuai dengan apa yang diperintahkan dan dilarangnya. Orang tua

menyuruh anaknya bertuturkata yang sopan dan jangan mencemooh

orang lain . tentu dilakukan orang terlebih dahulu adalah memberi

contoh berbicara dengan sopan dan tidak mencemooh orang lain.

“ keteladanan dalam pendidikan merupakan bagian dari sejumlah

metode paling ampuh dan efektif dalam mempersiapkan dan

membentuk anak secara moral , spiritual, dan sosial.sebab seorang

(36)

tingkah laku dan sopan santunya ditiru disadari atau tidak. Bukan

semua keteladanan itu akan melekat pada diri anak dan perasaanya,

baik dalam bentuk ucapan,perbuatan hal yang bersifat material,

indrawi maupun spiritual.23

Keteladanan merupakan faktor penentu baik buruknya anak

jika orang tua jujur. Dapat dipercaya berakhlak mulia, pemberani dan

tidak berbuat maksiat maka kemungkinan besar anak akan tumbuh

dengan sifat-sifat yang mulia.

Dan sebaiknya jikla orang tua pendusta, penghianant, berbuat

sewenang-wenang, bakhil dan pengecut, maka kemungkinan

besaranak-anaknyapun akan tumbuh engan sifat-sifat tercela.

Karena itu Allah mengutus Nabi Muhammad SAW.untuk

menjadi penuntun yang baik bagi umat manusia sepanjang sejarah.

Firman Allah dalam surat Al - Ahzab ayat 21 :

M ( j

l£ (j*! Aiuia.

%

^uit Al J

q a

^£1 (j

4 t 1 A l J

Artinya : Sesungguhnya telah ada pa d a (diri) R osulullah itu suri

tauladan ya n g baik bagimu (yaitu) bagi orang orang yang

(37)

m engharap rahm at Allah dan ( kedalangan ) hari kiam at

dan dia banyak menyebut nama allah.24

B. Kedisiplinan di Sekolah

1. Pengertian kedisiplinan

Disiplin merupakan faktor pendidikan yang mengajarkan anak untuk

mengendalikan keinginan keinginan anak dituntut belajar menghormati

aturan,ia harus belajar melaksanakan tugasya karena itulah tugasya, karena ia

merasa wajib berbuat demikian sekalipun mungkin tugas itu tidak mudah.

Moralitas menetapkan dan mengatur perilaku. Keteraturan dan otoritas

merupakan semangat disiplin

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Disiplin merupakan ketaatan

(kepatuhan )kepada peraturan dan tata tertib.25

Pengertian kedisiplinan Menurut Syaiful Bahri, kedisiplinan berasal dari kata

disiplinyang berarti tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan.26

Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan

pribadi dan kelompok. Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena

adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. Dengan demikian, dapat

dipahami bahwa disiplin adalah berarti menaati (mematuhi) tata tertib.

24 Departemen Agama Republik Indonesia A l-Q u r’an Dan terjemahanya]akarta 1985.him 670 25 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan NasionaUATawus Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta ,2001. him 268

(38)

2. Pengertian Kedisiplinan di sekolah

Sekolah merupakan suatu lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatanya).27Unsur semangat

disiplin yaitu, keinginan akan adanya keteraturan. Karena kewajiban dalam

keadaan yang sama akan selalu sama, dan karena kondisi-kondisi pokok

kehidupan banyak yang telah pasti dan berlaku bagi setiap orang. Jenis kelamin,

status, pekeijaan dan situasi sosial. Kehidupan kolektif tidak akan berfungsi

secara harmonis jika setiap hal yang menyangkut fungsisoasial entah bersifat

kekeluargaan, kewarganegaraan atau professional tidak dilaksanakan sesuai

dengan waktu dan cara yang telah digariskan.

Sebaliknya perilaku kekanak-kanakan sangat ditandai oleh ketidakteraturan.

Anak mudah meloncat dari kesan satu ke kesan yang lain, dari satu aktifitas

,satu sentimen yang lainya dengan sangat cepat. Di posisinya sama sekali belum

stabil. Kemarahannya gampang berkobar tetapi gampang sekonyong-konyong

mereda. Air mata berganti senyum, persahabatan berbalik menjadi kebencian

atau sebaliknya, tanpa suatu alasan yang jelas atau seringkali hanya karena

pengaruh kecil dari lingkunganya. Berbagai permainan yang dikenalinya tidak

akan lama menarik perhatianya, cepat bosan dan beralih ke sesuatu yang lain.

Anak cenderung mengikuti orang tua dan gurunya.untuk mengklasifikasikan

benda-benda yang dilihatnya dan kesan-kesan yang dialaminya dalam sistem

(39)

yang agak terbatas, dalam proses pembentukan, yang membentuk jiwanya, dan

keinginan akan organisasi intelektual sehingga cepat untuk berubah-ubah.

Kedua, semangat disiplin mengandung apa yang telah disebut keinginan yang

tidak berlebih-lebihan dan penguasaan diri. Pengalaman sehari-hri

membuktikan bahwa hal tersebut sama sekali tidak ada sampai seorang anak

mencapai usia dewasa. Seorang anak tidak mempunyai perasaan bahwa

kebutuhan-kebutuhanya punya hambatan yang wajar. Kalau menyukai sesuatu ,

ia ingin agar dipuaskan sepenuhnya.tidak mengekang keinginan dan juga tidak

mau apabila seseorang membatasi keinginan tersebut. Anak tidak akan berusaha

untuk menyesuaikanya dengan konsep yang dimiliki orang dewasa mengenai

keharusan adanya hukum-hukum alam, bahkan anak tidak mengerti bahwa hal-

hal tersebut ada. Anak tidak dapat membedakan mana yang mungkin dan mana

yang mustahil, sehingga anak tidak mengerti bahwa realitas menetapkan

berbagai kendala terhadap keinginan-keinginanya yang tak mungkin diatasinya.

Ada satu emosi yang memperlihatkan dengan kekuatan khusus,

karakter dari temperamen anak, yakni kemarahan. Marah sangat sering terjadi

pada anak dan kerapkali

Bentuknya cukup ekstern.

3. Fungsi kedisiplinan

Dalam belajar disiplin sangat diperlukan karena dapat melahirkan

semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam

(40)

dan perbuataan dengan disiplin di atas segala sesuatu untuk mencapai

keberhasilan dalam belajar dan berkarya seseorang

4. Tujuan kedisiplinan

Menurut Dr. Syilvia Rimm, tujuan kedisiplinan adalah mengarahkan

anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan

bagi masa dewasa, saat mereka merasa bergantung kepada kedisiplinan diri.

Diharapkan kelak disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia,

berhasil dan kasih sayang.28

5. Penerapan Hukum di Sekolah

Peraturan-peraturan yang sifatnya abstrak dan impersonal ,yang

mengajartkan anak untuk menguasai untuk mengendalikan diri . Syarat untuk

mencapai tujuan agar anak menaati kaidah peraturan anak harus bisa

merasakan adanya sesuatu yang berharga dan patut di horm ati,yaitu otoritas

moral dengan mana kaidah itu di tanamkan. Karena hanya melalui gurulah si

anak dapat memahami peraturan dan hanya guru jugalah yang menyampaikan

kepada anak, maka peraturan hanya hanya akan mempunyai otoritas

bagaimana guru mengkomunikasikanya. Perilaku yang dikendalikan oleh

akidah, perilaku menjemukan dan sangat terbatas tidak mempunyai sesuatu

yang hakiki yang dengan sendirinya bisa mempengaruhi kemauan seseorang.

(41)

Proses mempengaruhi yang paling menentukan hanya bisa datang dari luar

peraturan itu sendiri yakni dari guru.

Otoritas yang dimiliki guru merupakan penyebab pertama dan

merupakan kekuatan besar yang memotifasi dan menggiatkan segala sesuatu.

Otoritas guru tidak diartikan bahwa seorang guru harus memimpin sebuah

kelas seolah-olah satu resimen. Otoritas guru harus diperlembut dengan

kebajikan agar ketegasan tidak merosot menjadi kekasaran atau kekerasan .

penghargaan terhadap disiplin tidak berasal dari rasa takut akan sanksi-sanksi

yang mencegah pelanggaran terhadap aturan.

Dalam penerapan disiplin di sekolah sanksi tidak memainkan peranan

yang terlalu besar. Dalam menetapkan hukuman tergantung pada pandangan

orang mengenai sanksi di sekolah dan fungsinya. Indikator kedisiplinan anak

di sekolah yaitu:

a. Anak mematuhi peraturan sekolah

b. Anak Melaksanakan Perintah guru

c. Anak Menjaga etika/moral

Ada dua teori yang satu sama lain saling bertentangan. Bagi beberapa

orang, hukuman merupakan suatu cara sederhana untuk mencegah berbagai

pelanggaran terhadasp peraturan. Agar anak tidak mengulangi kesalahanya

dan untuk mencegah agar anak-anak lain tidak menirunya. Sesungguhnya, hal

ini merupakan suatu masalah asoaiasi mental yang erat antara dua gagasan-

(42)

penderitaan, ketakutam terhadap penderitaan akan mencegah terulangnya

tindakan-tindakan yang dilarang. Dengan katalain, fungsi hukuman pada

hakekatnya berifat preventif, yang sepenuhnya berasal dari rasa takut terhadap

ancaman hukuman. Rasa takut terhadap hukunan dapat mepunyai pengaruh

yang bermanfaat atas keinginan-keinginan tertentu.namun hal ini bukan

merupakan alasan satu-satunya dan terpenting dari hukuman.Hukuman secara t - .

mikanis dapat membuat anak menjauhi perilaku tertentu, tetapi bila di kaitkan

dengan sebab-sebab mengapa anak melakukan perbuatan terlarang, hukumaan

tidak dapat menimbulkan suatu kecenderungan untuk berbuat suatu yang

terbaik.

Ada satu kenyataan yang secara jelas menunjukan bahwa hukuman

mempuyai fungsi lain. Hukuman harus setimpal dengan pelanggaran yang

dilakukan. Bukan hanya di sekolahan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-

hari, kita tidak bisa menerima begitu saja sanksi yang sama untuk pelanggaran

yang berbeda,atau sebaliknya. Fungsi hakiki dari hukuman bukan untuk

membuat si terhukum menyilih kesalahanya melalui penderitaan atau untuk

menaKut-nakuti orang lain. Melalui ancaman hukuman agar tidak menirunya,

melainkan untuk tetap menegakkan kesadaran, karena pelanggaran terhadap

suatu peraturan bisa dan akan sangat mengganggu keyakinan mereka. Dengan

demikian disiplin memiliki peranan penting dalam mendayagunakan moralitas

(43)

C. Hubungan Pendidikan Keluarga Terhadap Kedisiplinan Siswa di Sekolah

Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak dapat

dipisahkan. Sebab, dimana ada keluarga di situ ada pendidikan. Di mana ada

orang tua di situ ada anak merupakan suatu kemestian dalam keluarga. Ketika

orang tua mendidik anaknya, maka pada waktu yang sama, ada anak yang

menghajatkan pendidikan dari orang tua. Disiniiah muncul istilah “Pendidikan

Keluarga”. Artinya, pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yang

dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawab dalam mendidikn

anak dalam keluarga.

Keluarga adalah sebuah institusi pendidikan yang utamadan bersifat kodrati.

Sebagai komunitas masyarakat terkecil , keluarga memiliki arti penting dan

strategis dalam pembangunan komunitas masyarakat yang lebih luas. Kesan-

kesan yang diperoleh dari hasil pendidikan dari orang tua sangat berpengaruh

pada sikap dan pandangan hidup anak.yang ahkimya diwujudkan dalam bentuk

tingkah laku sehari-hari. Berhasil tidaknya pendidikan anak, dipengaruhi oleh

pendidiksn yang diberikan orang tua dalam keluarga. Dan pendidikan keluarga

merupakan fondsmen ataudasar dari pendidikan selanjutnya.29

1. Orang tua sebagai pendidik

Menurut Al Ghazali tentang tanggung jawab orang tua sebagai

pendidik adalah sebagai berikut “ Melatih anak adalah hal yanh sangat penting

sekali. Karena anak sebagai amanat orang tuanya.” Hati anak suci bagaikan

(44)

mutiara cemerlang. Bersih dari segala ukiran dan gambaran, ia dapat mampu,

menerima segala yang diukirkan atasnya dan condong apa yang dicondongkan

kepadanya.

Maka bila dibiasakan kearah kebaikan dan diajar kebaikan jadilah baik dan

berbahagia dunia akhirat, sedang ayah sebagai pendidiknya turut mendapat

bagian pahalanaya. Tetapi bila dibiasakan jelek atau dibiasakan dalam

kejelekan. Maka celakalah dan rusaklah ia. Sedang wali dan pemeliharanya

mendapat beban dosa. Untuk itu, wajiblah wali melarang dari perbuatan dosa

dengan mendidik dan mengajar berakhlak bagus. Menjaga dari teman-temanta

yang jahat, dan tidak boleh membiasakan anak bernikmat-nikmat.30

Dari pengertian di atas pengertian Pendidikan keluarga yaitu proses

berpikir, dan bekesinambungan, sehingga hal itu akan membawa perubahan

kepada anak. Pembahan tersebut semakin mengantarkan pada anak untuk

lebih luas bergerak,mengenal lingkungan di luar dirinya dan menjadi suatu

kebiasaaan. Sehingga tingkah laku dibentuk melalui proses pendidikan

(45)

B A B m

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Reksasari 03

1. Sejarah dan perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Reksasari 03

Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Reksasari 03 adalah lembaga

pendidikan yang di dirikan oleh yayasan Muhammadiyahxabang suruh

Madrasah Ibtidaiyah adalah nama yang di ambil dari bahasa arab yang

artinya sekolah dasar, sesuai dengan nama yang di ambil dari bahasa arab

maka Maddrasa Ibtidaiyah dalam mata pelajaran lebih menonjol pendidikan

Agama islam. Lokasi di mana Madrasah Ibtidaiyah berada di Dukuh Karang

Salam Rt.06/02 Desa Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Yang mendorong berdirinya Madrasah Itidaiyah Ibtidaiyah Reksasari

03 adalah keiginan dari masyarakat Dukuh Karang Salam dan sekitarnya

akan adanya sekolah dasar yang berlandaskan agama Islam.Karena

terdorong rasa tanggung jawab yang besar atas segala kewajiban untuk

mempersiapkan generasi muda yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Cerdas dan berwawasan jauh kedepan.

Sebagai wujud pribadi muslim , maka atas kehendak masyarakat

Dukuh Karang Salam pada tanggal 1 Juli 1958 berdirilah Madrasah

(46)

Dengan segala keterbatasanya Madrasah Ibtidaiyah yang baru tersebut

dalam proses belajar mengajaran sering menepati Rumah warga dan dengan

nomor Statistik.

NSS 002 374 810 931 601

38 MI

Ada pun tokoh tokoh yang ikut mendirikan Madrasah Ibtidaiyah

Ibtidaiyah Reksosari 03 yaitu :

Pelindung = Bapak Kepala Desa

Ketua I = Bapak KH. Khafik Amin

II =Bapak Samhudi

Sekretaris I =Bapak Z. Amka

II =Bapak Qosim Z.B.

Bendahara I =Bapak Mustaqim

II =Bapak H. Ahmadi

Anggota I =Bapak Badarudin

n =Bapak Fadkhul Zuhdi

(47)

Tujuan didirikan Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Reksasari 03 adalah :

a. Memenuhi kehendak masyarakat yang menginginkan didirikanya sekolah

dasar yang berlandaskan ajaran agama islam.

b. Menampung anak-anak dari golongan masyarakat yang berekonomi lemah

ataupun statius Madrasah Ibtidaiyah Dukuh kauman Jatirejo semenjak

didirikan sampai sekarang masih terdaftar . Dan yang menjabat Kepala

sekolah adalah sebagai berikut:

1. Bapak Ruwaidi

Sejak tahun didirikan yaitu tahun 1958 sampai tahun 1997.

2. Bapak Anwar

Mulai tahun 1997 sampai 2004

3. Bapak Saemuri,S.pdI

Mulai tahun 2004 sampai sekarang.

1. Letak Geografis dan Fasilitas Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah terletak di Dukuh Karang Salam Rt.06/02 Desa

Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Adapun lingkungan

Madrasah Ibtidaiyah berdiri di tengah-tengah perkampungan berhadapan

dengan B.A Reksosari 03

Adapun mengenahi keadaan fisik dan fasilitas Madrasam sebagai

(48)

1. Keadaan Gedung :

a. Bangunan gedung permanent

b. Status Pemilikan Badan Wakaf

c. Status Pengunaan hak milik

2. Keadaan Ruang

Madrasah tersebut terdiri dari 10 ( sepuluh) ruangan

a. 6( enam ) Ruangan kelas

b. 1 ( satu ) Ruang guru

c. 2 ( dua ) Ruang Wc

d. 1 ( satu ) Ruang Aula

3. Sarana Pendidikan

Alat alat Kantor,perlengkapan pengajaran, sarana olah raga dan

perlengkapan kesenian.

4.Struktur Organisasi dan Personalia Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah

Reksasari 03.

a. Jumlah Guru 1 guru tetap

(49)

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAIYAH REKSOSARI 03

DUSUN KARANG SALAM DESA REKSOSARI TAHUN 2008

4. Struktur Komite Madrasah

Tahun 2008

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Bendahara

Ibtidaiyah Ibtidaiyah Reksasari 03

:Agus Supriyanto

: Munasir

: Lismonowati

(50)

Anggota : l.Sodikun

2.Sunaryoto

5. Adapun pembagian tugas guru dalam proses belajar mengajar

Madrasas Ibtidaiyah Dukuh Karang Salam Rt.06/02 Desa

Reksosari tahun 2007/2008 adalah sebagai berikut:

NO Name/NIP L/P Gol Jabatan Tempat /Tanggal Lahir

1 Saemuri,S.PdI L Kepala Kab.Semarang 29 Desember

Sekolah 1980

2 Nur Hidayati, A.Ma P Guru Kab.Sragen,17 Desember 1974

Kls.III

3 M.Rosyid L Guru Kab.Semarang,07 Agustus 1980

Rujito,A.Ma Kls.II

4 Ahmad Syukron, L Guru Kab.Semarang,07 Agustus 1981

A.Ma Kls.IV

5 Lismonowati, A.Ma P Guru Kab.Semarang,04 Desember

Kls.V 1981

6 Ahawati P Guru Kab.Semarang,08 Agustus 1983

Muharromah, A.Ma Kls.VI

7. Nur Inayati,A.Ma P II a Guru Kab.Semarang, 23 Mei 1969

(51)

B. Jumlah murid

Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 mempunyai murid Sebanyak 123 anak

dengan perincian sebagai berikut.:

JUMLAH MURID TAHUN AJARAN 2007/2008

No Kelas Jumlah

1 I 20

2 II 16

3 III 19

4 IV 20

5 V 16

6 VI 12 !

ii

Jumlah 10 3 |

1 i

C. Personalia Dan Struktur Organisasi:

1. Kepala Madrasah : Saemuri,S.PdI

2. Wakil Kepala Madrasah : M.Rosyid Rujito,A.Ma

3. Sekretaris : Ahawati Muharromah,A. Ma

4. Bendahara : Lismonowati.A.Ma

Seksi-Seksi

(52)

6. Pramuka : Nur Hidayati,A.Ma

7. Sosial : Nur Inayati,A.Ma

D. Kurikulum Madrasah Ibtidaiayah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa

Reksosari

Perlu diketahui bahwa kurikulim yanh dipakai Madrasah Ibtidaiayah

Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Rt.06/02 Desa Reksosari Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pndidikan (KTSP) yang

mengacu pada Standart Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Stadart Isi, Proses,

Standart Kompetensi Lulusan, Tenaga Kependidikan, sarana dan Prasarana,

Pengelolaan, Pembiayaan dan penilaian Pendidikan.Dalam upaya untik

mengembangkan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Mendudukkan

Standar Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL),sebagai acuan.

Struktur muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang dilaksanakan

di Madrasah Ibtidaiayah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa Reksosari

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sesuai dengan Standar Isi yaitu meliputi 5

(53)

STRUKTUK KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH REKSOSARI 03

DUSUN KARANG SALAM DESA REKSOSARI TAHUN 2007/2008

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3. Kelompok mata pelajaran Ilmi Pengetahuan dan teknologi

4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika

5. Kelompok Mata Pelajaran Jamani,olahraga dan kesehatan

B. MATA PELAJARAN DAN ALOKASI WAKTU

1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

Komponen Kelas Dan Alokasi Waktu

I II III IV,V,VI

AM ata Pelajaran

1 .Pendidikan Agama

a. Alquran Hadits 2

b.Aqidah Akhlaq 2

c. Fiqih 2

d.SKI 2

(54)

3. Bahasa Indonesia 5

4. Bahasa Arab 3

5. Matematika 5

6.11mu Pengetahuan Alam 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

8.Seni budaya dan ketrampilan 4

9.Pendidikan Jasmani Olah raga dan 4

kesehatan

B.MULOK 2

C.Pengembangan Diri 2

Jumlah 29 30 31 38

Keterangan :

A. Jadwal jam per hari

Kelasi = 4-5 jam

Kelas II = 6 jam

Kelas III = 5-6 jam

Kelas IV,V,VI = 6-7 jam

B. Jumlah jam per saru minggu

K elasi =29 jam

Kelas II =30jam

(55)

Kelas IV,V,VI =38 jam

4.Metode Pengajaran di Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03

Metode pengajaran yang dipakai dalam proses belajaran mengajaran di

Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 adalah sebagai berikut:

1. Metode ceramah

Metode ceramah digunakan dalam bentuk pemberian informasi .yakni guru

menerangkan atau menceritakan cara lisan materi pelajaran di depan

kelas.para murid mendengarkan dan mencatat keterangan yang di sampaikan

guru.

2. Metode Tanya Jawab

Metode ini digunakan untuk meninjau pelajaran yang telah lalu. Mengulangi

pembicaraan agar murid-murid ikut aktif berfikir, memperhatikan, memimpin

pengamatan agar murid memusatkan perhatianya pada pelajaran.

3. Metode Demonstrasi

Yaitu metode mengajar dengan memperlihatkan proses pelaksanaan suatu

pelajaran yang biasa bersifat praktek misalnya praktek sholat jamaah. Praktek

wudhu, praktek tayamum dan sebagainya.

4. Metode Pemberian Tugas

Yaitu metode di mana murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran, dalam

pelaksanaanya anak-anak dapat melaksanakan tugasnya di rumah,di

(56)

5. Metode Diskusi

Yaitu dalam pemberian atau penyampaian bahan pelajaran dengan

mendiskusikanaya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian dan

perubahan tingkah laku.

6. Metode driil

Metode ini digunakan pada pelajaran-pelajaran yang bersifat motoros,seperti

menulis, pelajaran bahasa, pelajaran keterampilan dan pelajaran-pelajaran

kecakapan mental dalam arti melatih anak berfikir cepat.

Metode di atas penggunaanya tidak secara sendiri-sendiri melainkan kadang-

kadang di gunaka secara bersamaan.seperti metode ceramah dan metode

Tanya jawab.metode ceramah dengan metode demonstrasi dan sebagainya.

5.Pelaksanaan Evaluasi Belajar Di Madrasah Ibtidaiayah Reksosari 03

1. Sasaran Evaluasi

Berdasarka hasil wawancara dengan guru-guru Madrasah Ibtidaiayah

Reksosari 03 yang menjadi sasaran evaluasi belajar adalah:

a. Segi yang menyangkut isi pendidiksn, yaitu penguasaan materi

pelajaran yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar.

b. Segi yang menyangkut minat, perhatian dan keterangan masing-

masing pada bidang study.

2. Jenis Alat Evaluasi

Dalam mengadakan evaluasi belajar dugunakan dua jenis alat evaluasi yaitu :

(57)

b.Teknik Non Tes

a. Teknik Tes

Yaitu serangkaian pertanyaan yang harus di jawab atau tugas yang

harus dijalankan oleh murid. Teknik test ini yang di pakai di Madrasah

Ibtidaiayah Reksosari 03adalah test yang sudah di standarisasi seperti test

mid semester. Akhir semester dan test buatan guru yang di gunakan sebagai

test formatif. Tes buatan gurur terdiri atas tiga bentuk yaitu test tertulis,test

lesan dan test tindakan.

b. Teknik Non Tes

Teknik non tes ini di gunakan untuk menilai aspek tingkah laku.

Teknik non tes yang paling sering digunakan adalah observasi yaitu

mengamati secara langsung maupun tidak langsung tingkah laku murid.

3. Cara Menentukan Nilai Raport

Untuk menentukan nilai akhir sebagai alat untuk laporan pendidikan dengan

menggunakan rumus :

N R = ( UH +Mid +Portofolio + UUS )

4

b.Persiapan Penelitian

1 .Data keadaan Responden

Penyajian daftar nama-nama murid Madrasah Ibtidaiayah

Reksosari 03 yang terpilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah

(58)

No Nama Murid Jenis Kelamin Nama Orang tuia/wali

1. Arif Dermawan L Suyatno

2. Dewi Maesaroh P Sugiyarto

3. Amin L Sutrimo

4. Diana Maratusholihah P Paidi

5. Tri hariyanti P Sutrimo

6. M.Syawaludin L Sulaiman

7. M.Turiman L Supriyanto

8. Wahyu Khoirul Falah L Mulkid Mustofa

9. Irawan Soiri L Samino

10. Fajar Aminati P M.Rohmad

11. M.Nur Huda L Sutanto

12. Husna Alvina P Munasir

13. Ayu Mega Distriana P Sodik

14. Ani Maesaroh P Jamil

15. Nur Aini P Fahrudin

16. Danu Widagdo L Solikin

17. Larasati Arofah P Suwardi

18. Mia Widiyanti P Sarmin

19. Munif Saifudin Ahmad L Mundasir

(59)

21. Rizqi Amelia Putri P Badarudin

22. Agus Prasetyo L Ngatimin

23. Ulil Aidin Nuha L Khozin

24. Minina Utami P Parmin

25. Nina Ariyanti P Sodikun

26. Rizka putri Lestari P Jaryanto

27. Makarimal Akhlaq L Hariyanto

28. A’ I Rosita Dewi P Ayung Mulyono

29. Annisa Putri Purnama Sari P Hasim Azhar

30. Diva Ulfachtiana P Sugiyono

31. Haris Ilham Prabowo L Sunaryoto

32. Huda Sara Putra L Supriyanto

33. Irham Fuadi L Munawar

34. Khoirul Umam L Hariyanto

35. Emalia Muji Rahayu P Mahfud

36.. M.Nurul Khafidzin L Miftahudin

2. Penyajian Data Penelitian

Sesuai dengan masalah pokokyang penulis teliti yaitu tentang Pengaruh

(60)

Ibidaiyah Reksosari 03 maka di bawah ini penulis akan laporksn hasil penelitian

yang menyangkut:

1 .Pendidikan Keluarga

2.Kedisiplinan Siswa Di Sekolah

Ad.l Pendidikan Keluarga

Data tentang Pendidikan Keluarga Berhasil Penulis Laporkan yang di peroleh

melalui metode Angket. Penulis menyebarkan Angket masing-masing item

pertanyaan diberi bobot nilai 3,2,dan 1 yaitu masing-masing jawaban a,b dan c.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis akan menyajikan rekapitulasi hasil

angket tentang Pendidikan Keluarga dari murid-murid Madrasah ibtidaiyah Reksosari

03 sebagai Berikut :

REKAPITULASI HASIL ANGKET TENTANG PENGARUH PENDIDIKAN

KELUARGA TERRHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH

ANAK-ANAK MADRASAH IBTIDAIYAH REKSOSARI 03

No

Hasil Jawaban Angket Nilai

Jumlah Nilai Nominasi

A B C A B C

1. 6 4 5 18 8 5 31 B

2. 7 6 2 21 12 2 35 A

3. 9 3 3 27 6 3 36 A

4. 8 2 5 24 4 5 33 B

(61)

6. 9 6 4 27 4 4 35 A

7. 10 2 3 30 4 3 37 A

8. 8 3 4 24 6 4 34 B

9. 5 4 6 15 8 6 29 B

10. 5 6 4 15 12 4 31 B

11. 8 3 4 24 6 4 34 B

12. 9 3 3 27 6 3 36 A

13. 7 3 5 21 6 5 32 B

14. 9 2 4 27 4 4 35 A

15. 7 4 4 21 8 4 33 B

16. 3 8 4 9 16 4 29 B

17. 10 2 3 30 4 3 37 A

18. 8 3 4 24 6 4 34 B

19. 7 4 4 21 8 4 33 B

20. 2 9 4 6 18 4 28 B

21. 2 5 8 6 10 8 24 C

22. 2 5 8 6 10 8 24 C

23. 7 3 5 21 6 4 32 B

24. 4 8 3 12 16 3 31 B

25. 9 4 2 27 8 2 37 A

(62)

27. 5 5 5 15 10 5 30 B

28. 11 2 2 33 4 2 39 A

29. 3 8 4 9 16 4 29 B

30. 6 4 6 15 8 6 29 B

31. 5 6 4 15 12 4 31 B

32. 7 4 4 21 8 4 33 B

33. 6 5 4 18 10 4 32 B

34. 9 3 3 27 6 3 36 A

35. 8 4 3 24 8 3 35 A

36. 8 5 2 24 10 2 36 A

Keterangan

Nominasi di dasarkan pada jumlah yang diperoleh masing-masing responden.

Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi criteria mengenai

Pendidikan Keluarga dalam hal ini digunakan Rumus :

I = Xt-Xr) + 1 Ki

Keterangan:

I : Interval item

(63)

Xr : Niliai terendah

Ki : Kelas interval

Diketahi dari data tersebut bahwa nilai ideal tertinggi adalah 15 x 3 = 45 ,

sedang nilai ideal terendah adalah 1 5 x 1 = 15. Dari pengukuran tersebut maka

di tetapkan interval sebanyak tiga yaitu :

I = Xt-Xr) + 1 Ki

1 = 45-15+1 3

1= 31

3

= 10.1 = 1 0

Dengan demikian maka,

- Nominasi A Adalah nilai yang bergerak antara 35 - 45 berarti

Pendidikan Keluarga Kuat

- Nominasi B adalah nilai yang bergerak antara 25 - 34 berarti

Pendidikan Keluarga Cukup Kuat

- Nominasi C adalah nilai yang bergerak antara 1 5 - 2 4 berarti

Pendidikan Keluarga Kurang Kuat

Ad.2 Kedisipinan Siswa di Sekolah

Untuk memperoleh data tentang Kedisiplinan Siswa Di Sekolah digunakan

Gambar

TABEL PERSIAPAN TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA
Tabel Kerja untuk Mencari Pengaruh Pendidikan Keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh umur (5, 6 dan 7 tahun) dan posisi kayu dalam batang terhadap nilai MFA, karakteristik serat, kadar air kering

Pendidikan tinggi haruslah dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu mengantisipasi segala tantangan. Pembelajaran secara langsung di

menanggulangi dampak negatif tayangan televisi terhadap karakter siswa. Untuk mengetahui apakah upaya yang dilakukan guru PKn

Penelitian yang dilakukan Altman pada tahun 1968 menyatakan bahwa rasio ini berpengaruh signifikan negatif yang berarti semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah

[r]

4.3 Variabel yang Paling Dominan yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “

Tingkat produksi embrio hasil fertilisasi secara in vitro menggunakan semen sapi brahman, pada embrio tahap pembelahan hari ke-2 dan total jumlah blastosis menunjukan