PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA
TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH
( Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V M I Reksosari 03 Suruh Tahun 2008)
Diajukan Untuk-Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Oleh :
AHAWATI MUHARROMA H NIM: 11406185
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
DEKLARASI
j i l l ^judJ
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
DEPARTEM EN A G A M A RI
SEKOLAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A
J l Stadion 03 Telp, (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
H. Sidqon Maesur, Lc., M.A
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : AHAWATI MUHARROMAH
NIM : 114 06 185
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP
KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH ( Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V M I Reksosari 03 Suruh Tahun 2008 )
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, Wr, Wb
D E P A R T E M E N A G A M A RI
S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m a il: administrasi@stainsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N
S k rip si S a u d a ri : A h aw ati M uharrom ah d e n g an N om or In d u k
M ah asisw a 1 1 4 0 6 1 8 5 y an g b e rju d u l "PENGARUH
PENDIDIKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH (S tu d i K asus
pada S isw a K elas IV dan V MI R ek so sa ri 0 3 Suruh T ahun
2 0 0 8 ) ”. T elah d im u n a q a s a h k a n d a la m sid an g p a n itia u jian
J u r u s a n T arbiyah S ekolah Tinggi A gam a Islam Negeri S alatiga
p a d a h a ri : S e la sa , 2 6 A g u stu s 2 0 0 8 M y an g b e rte p a ta n d en g an
tanggal 2 4 Sya'ban 1 4 2 9 H d a n telah d ite rim a sebagai bagian
d ari sy a ra t-sy a ra t u n tu k m em p ero leh g elar S a rja n a d alam Ilm u
T arbiyah.
26 A g u stu s 2 0 0 8 M S alatiga, ---24 S y a'b an 1429 H
M O T TO
ijk i; oaiii Ui(
2
) jiA ^
0
U
411
j I j L o J
© m i 1710^2.
Sesungguhnya manusia itu 6enar-6enar berada dalam
hgrugian, hgcuaJx orang-orang yang 6eriman dan m engeijafon am al
saleh dan nasehat menasehati supaya m entaati h$6enaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi h§sa6aran.
PERSEM BA H A N
Skripsi ini penuds persem6ahfan untu
£1. <Bapafa6unda tercinta, terfasih, tersayang yang seCaCu
mem6im6ing, mendo'afan dan mem6erifan segalanya
6aif^ moraC maupun sprituaC 6agi faCancaran study fa ,
semoga JLCCah senantiasa meridhoinya
2. Mas <Fa’i (Pendamping hidup terfasih, tersayang yang
setahu menemani daCam sufa
dufa
3. JZnafau, 6elahanji%vafa yang menjadi se6uah harapan
6esarJ4yah (Bunda
4. %gfah^ dan Jld ifa u tersayang senantiasa mem6erifan
dorongan dan motivasi
5. IfaCuarga (Besar ‘H.Kfiusairi €L 9tj.J4rsudah di
1faR6ening
tersayang yang seCaCu mem6im6ing,
mendo’afan dan memherifan segalanya haif^ moraC
maupun sprituaC 6agi faCancaran study fa , semoga
J4dah senantiasa meridhoinya
6. (Bapah^ Sidqon Maesur,Lc.MJ4 yang mem6erifan
6im6ingan dan pengarahan dengan penuh perhatian
dan fasa6aran
7. (Buat teman-teman Cjuru di Madrasah I6tidaiyah
(Rcfaosari 03,terimafasih atas segala dufangan
e£KATA PENGANTAR
A '
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada
terhingga kepada seluruh makhluk, zat tempat bergantung dan memohon segala hal
dalam kehidupan. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menghantarkan
manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.
Penulisan skripsi ini tak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada
bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait Namun,
kebahagiaan tentu tidak dapat di sembunyikan dari terselesaikannya penulisan skripsi
ini.
Tak lupa penulis ucapankan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya dan
setulusnya atas semua bantuan, bimbingan dan partisipasinya, khususnya kepada:
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.
3. Bapak H. Sidqon Maesur Lc., M.A selaku pembimbing dalam penulisan skripsi
ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabaran.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya
5. Bapak Kepala Saemuri selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 yang
telah membantu dalam memberikan data dalam penyusunan skipsi ini.
6. Bapak Ibu,,Suami tercinta kakak dan adikku yang telah memberikan dorongan
moril sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman sekelasku dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua amal
baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan
yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.
Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis,
tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga
skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap
pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara.
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Hipotesis Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian... 5
F. Definisi Istilah / Operasional... 6
G. Metode Penelitian... 8
H. Sistematika Skripsi... 14
BABII LANDASAN TEORI A. Pendidikan Keluarga... 16
1. Pegertian Pendidikan Keluarga... 16
2. Tujuan Pendidikan Keluarga... 18
3. Langkah-langkah Pendidikan Keluarga... 20
B. Kedisilpinan Siswa di Sekolah... 27
1. Pengertian Kedisilpinan... 29
3. Fungsi Kedisiplinan... 29
4. Tujuan Kedisiplinan... 30
5. Penerapan Hukum di sekolah... 30
C. Hubungan Pendidikan Keluarga terhadap Kedisiplinan siswa di sekolah... 33
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03.. 35
B. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03.... 39
C. Personalia Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03... 41
D. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03...42
E. Persiapan Penelitian... 47
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data... 58
B. Analisis Pertama... 58
C. Analisis Kedua... 71
D. Analisis Ketiga... 78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 86
B. Saran-Saran... ... 87
C. Kata Penutup... 88
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB.I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pada umumnya pendidikan dapat diartikansebagai sesuatu proses bantuan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaan. Henderson mengartikan pendidikan sebagai suatu proses pertumbuhan
dan perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat.
Bisa jadi orang tua beranggapan bahwa ihwal pendidikan merupakan urusan
Guru di sekolah,tugas bagi Departemen Pendidikan Nasional.Sementara yang paling
tidak benar adalah jika ada orang tua yang melepas diri dari tanggung jawab
mendidik anak dengan alasan bahwa anaknya itu telah di sekolahkan,kewajiban
administrative telah dipenuhi.kelengkapan.sarana belajar telah diberikan dan yang
lainya yang semata-mata bersifat dan berbentuk materi.
Konsep keluarga dapat ditinjau dari berbagai aspek. Salah satunya,keluarga ;
(1) ibu bapak dengan anak-anaknya;seisi rumah; (2)orang seisi rumah yang menjadi
tanggungan;batin (3)sanak saudara; ksum kerabat; (4) satuan kekerabatan yang
mendasar di masyarakat‘Bagi orang tua yang berprofesi guru,ihwal mendidik sudah
dipahami betul, mendidik adalah membimbing anak untuk mencapai
kedewasaan.kedewasaan menurut pedagogic ialah sudah dapat bertanggung
jawab,dimana semua tindakan atau perbuatan atau sikap merupakan penjelmaan dari 1
nilai-nilai luhur kesusilaan atau keagamaan. Berdasar hubungan darah ,keluarga
adalah satu kesatuan yang diikat oleh hubungan darah antara satu dengan yang lainya.
Berdasar hubungan sosial ,keluarga adlah satu kesatuan yang diikat oleh adanya
saling berhubunganatau interaksi antara satu dengan yang lainya walaupun diantara
mereka tidak terdapat hubungan darah.2 Dari uraian di atas, keluarga adalah sebuah
institusi pendidikan yang utama dan bersifat kodrati. sebagai komunitas masyarakat
terkecil,keluarga memiliki arti pentingdan stategis dalam pembangunan komunitas
masyarakat yang lebih luas.
Tindakan orang tua dalam mendidik dan menanamkan sikap disiplin kepada
anak usia SD/MI yaitu membiasakan diri untuk memelihara,menyimpan,dan j~ < menggunakan sarana belajarnya dengan tertib,mematuhi kapan ia harus
belajar,bermain,tidur siang,tidur malam dan bangun pagi,memberi jatah pekerjaan di
rumah.
Dalam pengembangan potensi moral manusia. Intelektual fisik dan diri sendiri
yang nanti akan digunakan dalam masyarakat. Pendidikan secara umum dapat
difahami sebagai proses pendewasaan individu menuju tatanan yang lebih ideal. Rasa
disiplin harus ditanamkan pada anak didik mulai kecil. Oleh karena itu sikap disiplin
harus dimiliki setiap anak dalam aktifitas hidupnya baik pendidikan formal maupun
pendidikan non formal Hal semacam itu termasuk pembentukan kebiasaan tingkah
laku seseorang yang membantu mengenal di dalam pergaulanya dengan orang lain
terutama di dalam lingkungan sekolah.Memberikan pendidikan serta penanaman
sikap kedisiplinan kepada anak merupakan satu upaya untuk menghindari keadaan
dimana generasi di belakang kita adalah generasi yang lemah,generasi yang tidak
mampu berbuat banyak bagi zamanya.
Dari uraian di atas,penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul :
“PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA
DI SEKOLAH”( Studi kasus pada siswa Kelas IV dan V M I Reksosari 03 Suruh
Tahun 2008 )
B.RUMUSAN MASALAH
Suatu penelitian akan dapat berhasil secara memuaskan,apabila masalah yang
ada dalam penelitian tersebut telah dirumuskan terlebih dahulu. Penerapan masalah
memang sangat penting,sebab pada hakekatnya penelitian merupakan suatu usaha
memecahkan masalah dilakukan dengan «mengikuti kaidah-kaidah atau prosedur
yang suah diakui kebenaranya.
Berdasarkan penjelaan istilah tersebut di atas maka permasalahan dan penulis
rumuskan sebagai berikut:
1. bagaimanakah variasi dan kondisi pelaksanaan pendidikan keluarga pada
siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karang
2. Bagaimanakah variasi kedisiplinan siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah
Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa Reksosari Kabupaten
Semarang tahun 2008?
3. Adakah pengaruh pendidikan keluarga terhadap kedisiplinan siswa-siswi
Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa
Reksosari Kabupaten Semarang tahun 2008?
C.TUJUAN PENELITIAN
Dengan berdasarkan pada rumusan permasalahan di atas maka tujuan penelitian
disini adalah:
1. Untuk mengetahui variasi dan kondisi pelaksanaan pendidikan keluarga pada
siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh
Karangsalam Desa Reksosari Kabupaten Semarang
2. Untuk mengetahui variasi kedisiplinan siswa-siswi Kelas IV dan V Madrasah
Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karangsalam Desa Reksosari Kabupaten
Semarang tahun 2008?
3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan keluarga terhadap kedisiplinan siswa-
siswi Kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karangsalam
D.HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sememtara yang mugkin benar dan
mungkin salah dan perlu dibuktikan melalui penelitian untuk mengetahui
kebenaranya.
Hipotesis menurut Masri Singarimbun adalah :” informasi ilmiah ysng lebih
spesifikdan lebih sesuai dengan tujuan penelitian
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “ada pengaruh
positif antara pendidikan keluarga terhadap kedisiplinan siswa di sekolah.”
Artinya “semakin baik pendidikan anak dalam keluarga semakin tinggi pula
kedisiplinan anak di sekolah,begitu pula sebaliknya.”
E.MANFAAT HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kegunaan penelitian dalam proses
perkembangan anak yaitu untuk mencapai kedewasaan, fungsi pendidikan dalam
keluarga sangat diperlukan,sebab keluarga merupakan suatu tempat di mana untuk
pertama kalinya anak memperoleh pendidikan.tindakan orang tua dalam mendidik
anak anak usia SD dari dua sumber,dari dua pendidik,dua tempat dan suasana yang
berbeda. Sehingga hal itu akan membawa perubahan kepada anak.perubahan
semakin mengantarkan pada anak untuk lebih luas bergerak,mengenal lingkungan
di luar dirinyadan di luar rumah dan di sekolah. 3
proses pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak memiliki gerak yang
berkesinambungan dengan bentuk alur klimaks.tindakan orang tua dalam mendidik
anak yaitu membiasakan anak untuk memelihara,menyimpan,dan menggunakan
sarana belajarnya dengan tertib,mematuhi kapan ia harus belajar,bermain,tidur
siang,tidur malam dan bangun pagi.
Memberikan pendidikan kepada anak merupakan satu upaya untuk
menghindari keadaan dimana generasi di belakang kita adalah generasi yang
lemah,membentuk dan mengembangkan potensi anak agar anak mempunyai
tanggung jawab,anak mempunyai keimanan kepada Allah SWT ,mampu beramal
yang dilandasi dengan Nur Ilahi dan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.
E.DIFINISI ISTILAH/OPERASIONAL
Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi yang keliru untuk
memahami ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini maka penulis
menjelaskan pengertian dari batasan masing-masing istilah
a. Pengaruh Pendidikan Keluarga
Pengaruh adalah “Daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang,benda dan sebagainya) yang ikut membentuk watak
kepercayaan atau perbuatan seseorang.”4 Yang dimaksud pengaruh
adalah yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dsb)
yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib (dsb)5 yang dimaksud kata
“Pengaruh”di sini adalah adanya daya atau akibat antara pendidikan
keluarga terhadap kedisiplinan siswa di sekolah.
b.Pendidikan Keluarga
Pendidikan adalah Proses pengubahan sikap dan tatacara
seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, cara mendidik.
Keluarga merupakan suatu satuan kekerabatan yang sangat
mendasar dalam sistem sosial di masyarakat terdiri dari keluarga in ti,
bapak, ibu dan anak.
Dari pengertian di atas pengertian Pendidikan keluarga yaitu
proses berpikir, dan bekesinambungan, sehingga hal itu akan membawa
perubahan kepada anak. Perubahan tersebut semakin mengantarkan
pada anak untuk lebih luas bergerak, mengenal lingkungan di luar
dirinya dan menjadi suatu kebiasaaan.sehingga tingkah laku dibentuk
melalui proses pendidikan.
Indikator Pendidikan keluarga yaitu:
- Membiasakan Anak untuk memelihara, menyimpan,
dan menggunakan sarana belajarnya dengan tertib.
- Mematuhi kapan ia harus belajar
- M elaksanakan jatah pekerjaan d i rum ah.
- M elaksanakan perintah agam a d an m enjauhi larangan-
Nya
b.Kedisiplinan anak
Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang artinya ketaatan
atau ( kepatuhan) pada peraturan (tata tertib dan sebagainya )6
Sekolah akan memberikan pengaruh yang sangat besar kepada
anak sebagai individu dan makhluk sosial.peraturan sekolah,otoritas
guru,cara belajar,kebiasaan bergaul,dan macam-macam tuntutan sekolah
yang cukup ketat akan memberikan segi-segi keindahan dan
kesenamgan belajar anak.
Indikator kedisiplinan anak di sekolah yaitu :
- Anak mematuhi peraturan sekolah
- Anak Melaksanakan Perintah guru
- Anak Menjaga etika/moral.
G.METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
“Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis
yang ciri-cirinya akan diduga”7 Sutrisno Hadi mengemukakan “Populasi
adalah individu untuk siapa individu hendak di generelasikan (individu yang
diselidiki).8 “keseluruhan subjek penelitian”9
Berdasarkan ketiga pendapat atas populasi adalah seluruh individu
atau penduduk dalam wilayah penelitian ,yang nantinya akan dikenai hasil
penelitian.dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa
kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Tahun Pelajaran 2008
yang beijumlah 20 anak yang terdiri dari :
Kelas IV : 20 anak
Kelas V : 16 anak
b. Sampel
Beberapa sample diambil .para ahli tiak menentukan atau membatasi
pedoman atau aturan secara pasti.Dalam hal ini Ny.Dr.Suharsini Arikunto
memberikan batasan apabila subjeknya kutang dari 100 orang maka lebih
baik diambil semua, Sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.
7 halaman 152
8Sutrisno H adi.M .AM etodo!ogi Reseach. Andi Offset, Yogyalarta 1989,him 70
Sedangkan apabila subyeknya besar maka dapat diambil antara 15% atau
20%-25%.10
Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah anak-anak
Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Dukuh Karangsalam Desa Reksosari
Kabupaten Semarang kelas IV dan Kelas V.
Kelas IV : 20Anak
Kelas V : 16Anak
Jumlah : 36 Anak
2. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian ada dua yaitu :
a. Variabel Pendidikan Keluarga
b. Variabel Kedisiplinan Anak di Sekolah
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencapai hasil dan valid dan reliable.maka harus menggunakan
sumber-sumber yang sesuai dan bisa dipercaya kebenaranya serta
menggunakan metode yang sesuai.sebab teknik ini merupakan persoalan
metodologis. Dengan demikian untuk memenuhi tuntutan tersebut
dalam mengadakan penelitian ini ada dua macam sumber yaitu ::
1.Metode Observasi Langsung
Yakni teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan
pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala
subjek yang diselidiki,baik pengamatan itu dilakukan di dalam
situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan yang
khusus diadakan.11
Dalam metode ini, peneliti mengadakan percakapan atau
wawancara langsung dengan kepala sekolah, guru serta staf yang
. ada di Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 untuk mendapatkan
informasi lebih banyak tentang apa yang berkaitan dengan
penelitian ini.
2. Metode Observasi tak langsung / Angket
Yakni teknik pengumpulan data dimana penyelidik
mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang di
selidiki dengan perantara sebuah alatbaik alat yang sudah ada
(yang semula tidak khusus dibuat untuk keperluan tersebut)
maupun sengaja dibuat untuk keperluan yang khusus itu.12
3. Metode Komunikasi tak Langsung / interview
Yakni teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan
jalan mengadakan komunkasi dengan subjek penyelidikan.baik di
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.13
4. Metode Komunikasi tak Langsung
"Winamo Surakhmad M.Sc. Ed. Pengantar Penelitian Ilm iah Dasar M etode Teknik ,Tarsito,Bandung.hlm 162
Yakni teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan
jalan mengadakan komunikasi dengan subjek penyelidikan melalui
perantaraan alat ,baik alat yang sudah tersedia maupun alat yang
hkusus dibuat untuk keperluan itu.14
E.Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa data yang telah terkumpul digunakan metode
statistik, Langkah yang diambil untuk merubah data yang masih bersifat
kualitatif tersebut dengan memberikan nilai untuk setiap pertanyaan yang
diajukan, adapun yang dipilih akan mendapatkan nilai yang telah ditetapkan
yaitu sebagai berikut:
- untuk jawaban (a) Nilai 3
- untuk jawaban (b) Nilai 2
- untuk jawaban (c) Nilai 1
a. untuk mengetahui pendidikan keluarga siswa digunakan teknik
analisa data prosentase dengan menggunakan rumus :
F
P = ---x 100% N
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah subjek dalam masing-masing nominasi
N = Jumlah subjek secara keseluruhan15
b. untuk mengetahui apakah pendidikan keluarga mempunyai
pengaruh terhadap kedisiplinan siswa di sekolah digunakan
statistic dengan rumus product moment:
2
>-
(
2
>x
5
>)
rxy = N
z * *
-( 2 » :
N 5 > 2
-£ > ) 2]
N
Keterangan:
rxy : Koefisian korelasi antara x dan y
Xy : Product dari x dan y
X : Variabel skor I (pendidikan keluarga)
Y : Variabel skor II (kedisiplinan siswa)
N : Jumlah siswa yang di teliti16
15 Sutrisno Hadi^ieto d e R esearchjilid //,Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM,Yogyakarta,1983, hlm.70
H.Sistematika Penffisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam mempelajari skripsi dan memahaminya,maka
penyusunan ini disusun dalam urutan-urutan yang sistematis. Secara lengkap skripsi
ini tersysyn atas lima bab.
BAB I PENDAHULUAN
Adapun yang di bahas dalam bab ini meliputi Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah,Penegasan Istilah,Tujuan Penelitian,Hipotesa dan
Anggapan Dasar,Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II LANDAS AN TEORI
Sebagai dasar untuk menganalisa data pokok permasalahan penelitian skipsi
dalam bab ini diuraikan tentang:
1. Pendidikan Keluarga: Pengertian Pendidikan Keluarga, tujuan Pendidikan
Keluarga, langkah-langkah Pendidikan Keluarga.
2. Kedisiplinan siswa di Sekolah: Pengertoan Kedisiplinan, Pengertian
Kedisiplinan di Sekolah, Penerapan Hukum di Sekolah.
3. Hubungan Pendidikan Keluarga Terhadap Kedisiplinan Siswa di Sekolah
BAB III LAPORAN PENELITIAN
Berisi tentang gambaran umum tentang sejarah berdirinya Madrasah
Ibtidaiyah reksosari 03, Letak Geografis, Stuktur organisasi, keadaan Guru, Keadaan
Siswa, jumlah Lokal, Kurikulum Madrasah, Metode Pengajaran, penyajian Data
keadaan Responden, Data tentang Pendidikan Keluarga. Kedisiplinan Siswa di
BAB IV ANALISA DATA
Terdiri atas hasil penelitian yang menguraikan analisa data pertama,analisa
data kedua serta pembahasan hasil penelitian siswa Madrasah Ibtidaiyah reksosari 03
Kab.Semarang dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab terahir ini penulis menyajikan bagian-bagian dari penutup yaitu
kesimpulan, saran-saran, dan diakhiri dengan Daftar Pustaka, Serta lampiran-
BAB.II
PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA
TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH
A.Pendidikan Keluarga
1. Pengertian Pendidikan Keluarga
Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak bisa
dipisahkan. Sebab, di mana ada keluarga di situ ada pendidikan. Pola hidup
dan tata pergaulan dalam keluarga biasanya banyak ditentukan oleh pola
kepemimpinan orang tua (bapak/ibu). Keluarga merupakan suatu satuan
kekerabatan yang sangat mendasar dalam sistem sosial di masyarakat terdiri
dari keluarga inti, bapak, ibu dan anak. Keluarga merupakan kelompok kecil
orang-orang yang satu sama lain saling mengenal dengan baik dan saling
berhubungan secara erat.17
Orang tua adalah pendidik atas dasar hubungan darah.tanggung jawabnya
sebagai pendidik adalah amanat Tuhan sebagai konsekwensi logis karena
adanya hubungan darah tersebut,dan hubungan kasih sayang antara orang tua
dan anaknya merupakan Sunnatullah (kodrati),sehingga timbul dengan
sendirinya tanpa pengaruh dari luar. Karena status orang tua sebagai pendidik
atas dasar hubungan darah3 dan tanggung jawabnya merupakan konsekuensi
login dari hubungan darah itu,maka orang tualah termasuk pendidik yang
pertama dan terutama.18Kenyataan menunjukkan ada ikatan hakiki antara
pendidikan dan keluarga.
Pendidikan moral mau tidak mau harus harus menunjukkan bagaimana
pendidikan menyempurnakan dan melanjutkan pendidikan keluarga. Peranan
sekolah dalam perkembangan moral anak besar sekali, keluarga merupakan
tepat yang paling tepat dan efektif untuk membangkitkan dan mengatur
perasaan-perasaan mendasar yang sederhana yang merupakan dasar moralitas
dan lebih umum lagi perasaan-perasaan yang berkaitan dengan hubungan-
hubungan pribadi yang paling sederhana dan merupakan dasar moralitas,
keluarga bukanlah lembaga yang didirikan dengan tujuan mendidik anak
untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan masyarakat.oleh karena sekolah
menjadi pusat perhatian sebagai pusat terpenting perkembangan moral anak.19 20
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah Proses
pengubahan sikap dan tatacara seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses,
perbuatan, cara mendidik. “Pendidikan” berasal dari kata “didik” yang berarti
memberi latihan dan memelihara ,ajaran, bimbingan mengenai akhlak dan
kecerdasan fikiran. pendidikan adalah suatu sarana sosial untuk suatu tujuan
sosial sarana dengan mana suatu masyarakat menjamin kelangsungan
18Achmadi,//mw Pendidikan,Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,Salatiga.l983.hlm 38 l9Ginting,Op.cit,hlm 14.
o 1
hidupnya. Pendidikan Keluarga artinya, pendidikan yang berlangsung dalam
keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung
jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga.21 22seperti sabda Rasululloh
saw :
Aj
L
jua.
>Ajj
Al
i
j>/i'n
J
Ai
J 6
Jj U Sjiaill
^
C
.
Jil Vl
(j* L®
XC.o j! o ljj
“Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah
(suci). Maka kedua orag tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau
Majusi (H.R. Bukhori)
Dari beberapa pengertian pendidikan tersebut di atas dapat diambil garis
besarnya, bahwa Pendidikan Keluarga adalah proses pengubahan sikap dan
tatacara dalam usaha mendewasakan mengenai akhlak dan kecerdasan berfikir
yang berlangsung dalam keluarga.
2. Tujuan Pendidikan Keluarga
Pendidikan memiliki nilai urgensi yang luar biasa. Pendidikan merupakan
kebutuhan yang sangat mendesak, jalan yang panjang berkelok-kelok, medan
yang luas menghampar, dan mata rantai integral yang saling melengkapi dan
menguatkan, sebagian orang beranggapan bahwa pendidikan hanya sekedar
21 G inting,O p.cit, xii
perintah dan larangan, sehingga kadang kita lihat orang shalih dan baik dan
menjalankan pendidikan hanya memberi perintah dan larangan.
Anak adalah Anugerah Allah. Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih
baik pahalanya di sisi Allah serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Rosululloh telah menjelakan faidah anak shalih sebagai deposito kedua orang
tuanya di akhirat dengan kiriman do’a-do’anya yang baik, seperti sabda Nabi:
“jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya,
kecuali tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfat, dan anak shalih yang
mendoakan orang tuanya”
Anak shalih disini tidak sembarang anak yang bisa berguna bagi orang
tuanya hingga di akhirat, tetapi hanya anak shalih saja yang tetap berguna,
sebab anak yang bejat tidak pernah mendoakan orang tuanya. Hubungan
merekapun terputus saat mereka dikubur dan setelah itu iapun tidak pernah
mengingat keduanya lagi. Jadi anal-anak adalah anugerah dan nikmat yang
sangat besar jika mereka benar-benar shalih, nikmat Allah kepada hamba
begitu melimpah namun yang terbesar adalah anak-anak yang shalih.
Pendidikan dalam keluarga merupakan suatu persiapan awal yang sangat
baik untuk kehidupan moral. Suatu hal yang sangat essential dalam semangat
disiplin, yaitu hormat pada aturan.Tujuan pendidikan adalah membantu
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya, ini berarti bahwa tujuan
anak didik. Kewajiban Mendidik anak, anak adalah amanat yang besar yang
dititipkan di pundak kedua orang tua dan pada hari kiamat mereka akan
dimintai pertanggung jawaban atas titipan tersebut. Anak-anak memiliki hak
yang musti dipenuhi orang tua mereka, dan yang besar dan terpenting adalah
mendidik mereka dengan pendidikan keislaman yang shalih. Pendidikan tidak
hanya terbatas pada penyediaan sandang, pangan, papan, pengobatan dan
sejenisnya bagi anak-anak.
3.Langkah-Langkah Pendidikan Keluarga
Proses pendidikan merupakan suatu kesatuan yang terpisahkan dan jalan
panjang yang tiada akhir. Orang tua berhak mempunyai wewenang dan
bertindak sebagai orang yang memimpin dan membimbing dalam keluarga.
Dalam pendidikan keluarga ini, penulis tidak akan membicarakan syarat-syarat
pendidik karena hubungan darah (orang tua), karena secara otomatis, baik yang
sudah memiliki syarat maupun yang belum mau tidak mau harus mendidik
anak-anaknya. Untuk mendapatkan anak yang berhasil menjadi orang baik
maka orang tua harus memiliki kepribadian yang baik, segala tingkah laku
yang bisa menjadi tauladan anak-anaknya. Pendidikan orang tua titik beratnya
menanamkan pembinaan akhlak yang mulia. Strategi mendidik anak dalam
keluarga:
a. Mengajarkan shalat
Jika anak sudah menginjak usia tujuh tahun, pendidik wajib
ini, menjelaskam keutamaan dan manfaat-manfaatnya, hukuman bagi
orang yang meninggalkanya, dan menjelaskan bahwa orang yang tidak
shalat dianggap kafir. Orang tua harus menanamkan ke hati anak rasa
cinta shalat dan perasaan bahwa dirinya selalu dalam pengawasan
Allah. Shalat merupakan sarana paling efektif dalam meraih kebaikan
dan keberuntungan.
b. Mengajarlan Al-Quranul Karim
Dalam meraih derajad yang tertinggi bagi anak-anak di dunia dan
akhirat maka harus berusaha keras mengajari kitab Allah dalam bentuk
membaca, menghafal, merenungkan, dan mengamalkan. Apalagi pada
tahab perkembangan usia ini yang merupakan fase emas untuk hafalan
dan merupakan fase usia yang paling efektif untuk menghafal Kitab
Allah.
c. Mendidiknya untuk menaati Allah,menaati rasulnya,dan
merasakan adanya pengawasan Allah
Kewajiban terwajib kedua orang tua adalah mendidik anak-anak
untuk menaati Allah, menaati Rasul-Nya, menghormati perintah Allah
dan perintah Rasul-Nya, dan merasakan pengawasan Allah, dengan
cara menjelaskan kepada anak-anak bahwa kita adalah makhluk yang
untuk taat sepenuhnya, sebagaimana halnya budak yang harus patuh
dan tunduk pada perintah majikanya.
Ibadah berarti ketundukan yang sempurna kepada Allah dalam
puncak kecintaan, artinya anak harus tunduk dan patuh pada perintah
Allah dan perintah Rosul-Nya. Inilah yang diinginkan oleh islam yaitu
pasrah kepada Allah dengan pengesaan ,tunduk kepadan-Nya dengan
ketaatan, bebas dari syirik dan para pelakunya.
Rosulullah bersabda:
4&I ^ 5 dlLu<aC.
“Jangan jauhkan tongkatmu dari merekg se6agai sarana pendidikpn
kedisiplinan, namun didiklah mereka untukjakpt kepada fl.Haf ”
(HR Ahmad,Ibnu Majjah,dan Bukhori dalam Al-Adab Al-Mufrad)
Dalam hal ini, orang tua harus bisa menjadi teladan bagi anak
dalam menjalankan Perintah Allah dan perintah Rosul-Nya, serta
menjauhi apa yang dilarang Allah dan apa yang dilarang Rosul-Nya.
d. Mendidiknya untuk berakhlaq mulia dan menjauhkan Akhlaq
yang nista
Pembahaan mengenai item ini telah disinggung sedikit pada tahap
pertama, tenpatnya pada poin langkah ke-12. pembahasan kali ini
merupakan kelajutan, penegasan, dan perluasan pembahasan
tatakrama sederhana yang di pahaminya, atau barangkali dilakukannya
dengan meniru-niru, maka pada tahap ini akal dan pemahamanya
sudah bertambah untuk mempelajari ilmu adap dan ahlaq serta
pengambilanya denan qan’ah dan kedudukanya.
Sebagai orang tua, kita harus memperpadat aktifitas pendidikan
pada tahap usia ini dengan dengan mendidik anak kita untuk berakhlaq
mulia dan memperingatkannya dari akhlaq tercela dan nista. Dan ini
merupakan hadiah terbesar yang di berikan orang tua kepada anaknya.
e. Melindunginya dari media-media dan sarana-sarana kebrobrokan
Tidak ada satu masa maupun kota yang terbebas dari sarana sarana
kebobrokan, dan yang membedakan di antara masa-masa dan kota
kota tersebut adalah sedikit jumlahnya. Tidak di sangsikan lagi bahwa
pada jaman sekarang ini media-media destruktif dan penyelewengan
sudah mencapai puncaknya, bervariasi, dan macam-macam.
Anak perempuan yang terjaga di rumah, masuk ke kamar tidurnya,
lalu menyalakan TV (yang berhubungan dengan parabola atau
decoder), dan memindah saluran dari satu saluran ke saluran lain. Lalu
ia mendengar dan melihat apa yang ditanyangkan di negara-negara
kafir, bejat, dan amoral berupa praktek-praktek asusila, kebejatan,
tabarruj, dan buka-bukaan baju, sehingga hasratnya menjadi aktif dan
meragukan aqidah dan agama.sementara siayah, dan barang kali
shalih, terlelap tidur di kamarnya atau melainkan hal ini dan berpikir
bahwa dengan mengunci pintu rumah ia sudah menjaga anak-anaknya
dari kebobrokan dan media-medianya, padahal ia mengalir di diri
mereka seperti api yang menjalar di semak belikar.
Tidak diragukan lagi oleh orang yang berakal sehat, di samping
oleh orang yang berpegangan teguh pada agama dan memiliki ghirah
beragama, bahwa media-media ini membawa pengaruh-pengaruh jahat
yang menyeret kaum remaja dan muda-mudi umat ini, bahkan pada
kaum laki-laki dan perempuan dewasanya.
Isyarat mengenai bahaya media-media ini sudah begitu jelas dan
maklum, sehingga sudah menjadi kewajiban orang tua dan pendidik
saat ini untuk menyadari bahaya-bahaya ini dan mencari cara-cara
yang efektif dengan taufik pertolongan Allah untuk melindungi darah
daging mereka dari dampak buruk dan bahaya-bahayanya ,yaitu
dengan m e m a n fa a tk a n hal-hal yang baik dari media tersebut sambil
tetap menjaga kewaspadaan tinggi dan memperingatkan anak-anak
dari bahaya dan dampak buruk penyalah-gunaan media-media
f. Keteladanan
Kedudukan atau posisi orang tuasangat penting dihadapan
anank-anaknya. Anak yang dalam taraf perkembangan jasmani dan
rohani lebih bersifat menerima dank arena itu lebih cenderung pasif.
Sedang kedua orang tua menjadi subjek yang aktif dalam
mengarahkan dan mendidik anak-anaknya. Dalam kaitan itu ,maka
tidakrerelakkan lagi keduaorang tua menjadi tokoh yang harus diikuti
jejaknya. Sebagai tokoh identifikasi . kedua orang tua cenderung
dibayangkan dan dipandang sangat ideal bagi anak-anaknya.akibat
gambaran itu , maka jadilah orang tua sebagai figure yang tidak boleh
salah dan sempurna bagi anak-anaknya.
Berdasarkan kenyataan itulah tidak berlebihan kalau orang tua
memang harus hati-hati dalam perbuatan tingkah laku dan ucapanya.
Sebagai figure bagi anak-anaknya^naka orang tua sendiri harus hidup
sesuai dengan apa yang diperintahkan dan dilarangnya. Orang tua
menyuruh anaknya bertuturkata yang sopan dan jangan mencemooh
orang lain . tentu dilakukan orang terlebih dahulu adalah memberi
contoh berbicara dengan sopan dan tidak mencemooh orang lain.
“ keteladanan dalam pendidikan merupakan bagian dari sejumlah
metode paling ampuh dan efektif dalam mempersiapkan dan
membentuk anak secara moral , spiritual, dan sosial.sebab seorang
tingkah laku dan sopan santunya ditiru disadari atau tidak. Bukan
semua keteladanan itu akan melekat pada diri anak dan perasaanya,
baik dalam bentuk ucapan,perbuatan hal yang bersifat material,
indrawi maupun spiritual.23
Keteladanan merupakan faktor penentu baik buruknya anak
jika orang tua jujur. Dapat dipercaya berakhlak mulia, pemberani dan
tidak berbuat maksiat maka kemungkinan besar anak akan tumbuh
dengan sifat-sifat yang mulia.
Dan sebaiknya jikla orang tua pendusta, penghianant, berbuat
sewenang-wenang, bakhil dan pengecut, maka kemungkinan
besaranak-anaknyapun akan tumbuh engan sifat-sifat tercela.
Karena itu Allah mengutus Nabi Muhammad SAW.untuk
menjadi penuntun yang baik bagi umat manusia sepanjang sejarah.
Firman Allah dalam surat Al - Ahzab ayat 21 :
M ( j
l£ (j*! Aiuia.
%^uit Al J
q a^£1 (j
4 t 1 A l J
Artinya : Sesungguhnya telah ada pa d a (diri) R osulullah itu suri
tauladan ya n g baik bagimu (yaitu) bagi orang orang yang
m engharap rahm at Allah dan ( kedalangan ) hari kiam at
dan dia banyak menyebut nama allah.24
B. Kedisiplinan di Sekolah
1. Pengertian kedisiplinan
Disiplin merupakan faktor pendidikan yang mengajarkan anak untuk
mengendalikan keinginan keinginan anak dituntut belajar menghormati
aturan,ia harus belajar melaksanakan tugasya karena itulah tugasya, karena ia
merasa wajib berbuat demikian sekalipun mungkin tugas itu tidak mudah.
Moralitas menetapkan dan mengatur perilaku. Keteraturan dan otoritas
merupakan semangat disiplin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Disiplin merupakan ketaatan
(kepatuhan )kepada peraturan dan tata tertib.25
Pengertian kedisiplinan Menurut Syaiful Bahri, kedisiplinan berasal dari kata
disiplinyang berarti tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan.26
Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan
pribadi dan kelompok. Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena
adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. Dengan demikian, dapat
dipahami bahwa disiplin adalah berarti menaati (mematuhi) tata tertib.
24 Departemen Agama Republik Indonesia A l-Q u r’an Dan terjemahanya]akarta 1985.him 670 25 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan NasionaUATawus Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta ,2001. him 268
2. Pengertian Kedisiplinan di sekolah
Sekolah merupakan suatu lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatanya).27Unsur semangat
disiplin yaitu, keinginan akan adanya keteraturan. Karena kewajiban dalam
keadaan yang sama akan selalu sama, dan karena kondisi-kondisi pokok
kehidupan banyak yang telah pasti dan berlaku bagi setiap orang. Jenis kelamin,
status, pekeijaan dan situasi sosial. Kehidupan kolektif tidak akan berfungsi
secara harmonis jika setiap hal yang menyangkut fungsisoasial entah bersifat
kekeluargaan, kewarganegaraan atau professional tidak dilaksanakan sesuai
dengan waktu dan cara yang telah digariskan.
Sebaliknya perilaku kekanak-kanakan sangat ditandai oleh ketidakteraturan.
Anak mudah meloncat dari kesan satu ke kesan yang lain, dari satu aktifitas
,satu sentimen yang lainya dengan sangat cepat. Di posisinya sama sekali belum
stabil. Kemarahannya gampang berkobar tetapi gampang sekonyong-konyong
mereda. Air mata berganti senyum, persahabatan berbalik menjadi kebencian
atau sebaliknya, tanpa suatu alasan yang jelas atau seringkali hanya karena
pengaruh kecil dari lingkunganya. Berbagai permainan yang dikenalinya tidak
akan lama menarik perhatianya, cepat bosan dan beralih ke sesuatu yang lain.
Anak cenderung mengikuti orang tua dan gurunya.untuk mengklasifikasikan
benda-benda yang dilihatnya dan kesan-kesan yang dialaminya dalam sistem
yang agak terbatas, dalam proses pembentukan, yang membentuk jiwanya, dan
keinginan akan organisasi intelektual sehingga cepat untuk berubah-ubah.
Kedua, semangat disiplin mengandung apa yang telah disebut keinginan yang
tidak berlebih-lebihan dan penguasaan diri. Pengalaman sehari-hri
membuktikan bahwa hal tersebut sama sekali tidak ada sampai seorang anak
mencapai usia dewasa. Seorang anak tidak mempunyai perasaan bahwa
kebutuhan-kebutuhanya punya hambatan yang wajar. Kalau menyukai sesuatu ,
ia ingin agar dipuaskan sepenuhnya.tidak mengekang keinginan dan juga tidak
mau apabila seseorang membatasi keinginan tersebut. Anak tidak akan berusaha
untuk menyesuaikanya dengan konsep yang dimiliki orang dewasa mengenai
keharusan adanya hukum-hukum alam, bahkan anak tidak mengerti bahwa hal-
hal tersebut ada. Anak tidak dapat membedakan mana yang mungkin dan mana
yang mustahil, sehingga anak tidak mengerti bahwa realitas menetapkan
berbagai kendala terhadap keinginan-keinginanya yang tak mungkin diatasinya.
Ada satu emosi yang memperlihatkan dengan kekuatan khusus,
karakter dari temperamen anak, yakni kemarahan. Marah sangat sering terjadi
pada anak dan kerapkali
Bentuknya cukup ekstern.
3. Fungsi kedisiplinan
Dalam belajar disiplin sangat diperlukan karena dapat melahirkan
semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam
dan perbuataan dengan disiplin di atas segala sesuatu untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar dan berkarya seseorang
4. Tujuan kedisiplinan
Menurut Dr. Syilvia Rimm, tujuan kedisiplinan adalah mengarahkan
anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan
bagi masa dewasa, saat mereka merasa bergantung kepada kedisiplinan diri.
Diharapkan kelak disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia,
berhasil dan kasih sayang.28
5. Penerapan Hukum di Sekolah
Peraturan-peraturan yang sifatnya abstrak dan impersonal ,yang
mengajartkan anak untuk menguasai untuk mengendalikan diri . Syarat untuk
mencapai tujuan agar anak menaati kaidah peraturan anak harus bisa
merasakan adanya sesuatu yang berharga dan patut di horm ati,yaitu otoritas
moral dengan mana kaidah itu di tanamkan. Karena hanya melalui gurulah si
anak dapat memahami peraturan dan hanya guru jugalah yang menyampaikan
kepada anak, maka peraturan hanya hanya akan mempunyai otoritas
bagaimana guru mengkomunikasikanya. Perilaku yang dikendalikan oleh
akidah, perilaku menjemukan dan sangat terbatas tidak mempunyai sesuatu
yang hakiki yang dengan sendirinya bisa mempengaruhi kemauan seseorang.
Proses mempengaruhi yang paling menentukan hanya bisa datang dari luar
peraturan itu sendiri yakni dari guru.
Otoritas yang dimiliki guru merupakan penyebab pertama dan
merupakan kekuatan besar yang memotifasi dan menggiatkan segala sesuatu.
Otoritas guru tidak diartikan bahwa seorang guru harus memimpin sebuah
kelas seolah-olah satu resimen. Otoritas guru harus diperlembut dengan
kebajikan agar ketegasan tidak merosot menjadi kekasaran atau kekerasan .
penghargaan terhadap disiplin tidak berasal dari rasa takut akan sanksi-sanksi
yang mencegah pelanggaran terhadap aturan.
Dalam penerapan disiplin di sekolah sanksi tidak memainkan peranan
yang terlalu besar. Dalam menetapkan hukuman tergantung pada pandangan
orang mengenai sanksi di sekolah dan fungsinya. Indikator kedisiplinan anak
di sekolah yaitu:
a. Anak mematuhi peraturan sekolah
b. Anak Melaksanakan Perintah guru
c. Anak Menjaga etika/moral
Ada dua teori yang satu sama lain saling bertentangan. Bagi beberapa
orang, hukuman merupakan suatu cara sederhana untuk mencegah berbagai
pelanggaran terhadasp peraturan. Agar anak tidak mengulangi kesalahanya
dan untuk mencegah agar anak-anak lain tidak menirunya. Sesungguhnya, hal
ini merupakan suatu masalah asoaiasi mental yang erat antara dua gagasan-
penderitaan, ketakutam terhadap penderitaan akan mencegah terulangnya
tindakan-tindakan yang dilarang. Dengan katalain, fungsi hukuman pada
hakekatnya berifat preventif, yang sepenuhnya berasal dari rasa takut terhadap
ancaman hukuman. Rasa takut terhadap hukunan dapat mepunyai pengaruh
yang bermanfaat atas keinginan-keinginan tertentu.namun hal ini bukan
merupakan alasan satu-satunya dan terpenting dari hukuman.Hukuman secara t - .
mikanis dapat membuat anak menjauhi perilaku tertentu, tetapi bila di kaitkan
dengan sebab-sebab mengapa anak melakukan perbuatan terlarang, hukumaan
tidak dapat menimbulkan suatu kecenderungan untuk berbuat suatu yang
terbaik.
Ada satu kenyataan yang secara jelas menunjukan bahwa hukuman
mempuyai fungsi lain. Hukuman harus setimpal dengan pelanggaran yang
dilakukan. Bukan hanya di sekolahan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-
hari, kita tidak bisa menerima begitu saja sanksi yang sama untuk pelanggaran
yang berbeda,atau sebaliknya. Fungsi hakiki dari hukuman bukan untuk
membuat si terhukum menyilih kesalahanya melalui penderitaan atau untuk
menaKut-nakuti orang lain. Melalui ancaman hukuman agar tidak menirunya,
melainkan untuk tetap menegakkan kesadaran, karena pelanggaran terhadap
suatu peraturan bisa dan akan sangat mengganggu keyakinan mereka. Dengan
demikian disiplin memiliki peranan penting dalam mendayagunakan moralitas
C. Hubungan Pendidikan Keluarga Terhadap Kedisiplinan Siswa di Sekolah
Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak dapat
dipisahkan. Sebab, dimana ada keluarga di situ ada pendidikan. Di mana ada
orang tua di situ ada anak merupakan suatu kemestian dalam keluarga. Ketika
orang tua mendidik anaknya, maka pada waktu yang sama, ada anak yang
menghajatkan pendidikan dari orang tua. Disiniiah muncul istilah “Pendidikan
Keluarga”. Artinya, pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yang
dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawab dalam mendidikn
anak dalam keluarga.
Keluarga adalah sebuah institusi pendidikan yang utamadan bersifat kodrati.
Sebagai komunitas masyarakat terkecil , keluarga memiliki arti penting dan
strategis dalam pembangunan komunitas masyarakat yang lebih luas. Kesan-
kesan yang diperoleh dari hasil pendidikan dari orang tua sangat berpengaruh
pada sikap dan pandangan hidup anak.yang ahkimya diwujudkan dalam bentuk
tingkah laku sehari-hari. Berhasil tidaknya pendidikan anak, dipengaruhi oleh
pendidiksn yang diberikan orang tua dalam keluarga. Dan pendidikan keluarga
merupakan fondsmen ataudasar dari pendidikan selanjutnya.29
1. Orang tua sebagai pendidik
Menurut Al Ghazali tentang tanggung jawab orang tua sebagai
pendidik adalah sebagai berikut “ Melatih anak adalah hal yanh sangat penting
sekali. Karena anak sebagai amanat orang tuanya.” Hati anak suci bagaikan
mutiara cemerlang. Bersih dari segala ukiran dan gambaran, ia dapat mampu,
menerima segala yang diukirkan atasnya dan condong apa yang dicondongkan
kepadanya.
Maka bila dibiasakan kearah kebaikan dan diajar kebaikan jadilah baik dan
berbahagia dunia akhirat, sedang ayah sebagai pendidiknya turut mendapat
bagian pahalanaya. Tetapi bila dibiasakan jelek atau dibiasakan dalam
kejelekan. Maka celakalah dan rusaklah ia. Sedang wali dan pemeliharanya
mendapat beban dosa. Untuk itu, wajiblah wali melarang dari perbuatan dosa
dengan mendidik dan mengajar berakhlak bagus. Menjaga dari teman-temanta
yang jahat, dan tidak boleh membiasakan anak bernikmat-nikmat.30
Dari pengertian di atas pengertian Pendidikan keluarga yaitu proses
berpikir, dan bekesinambungan, sehingga hal itu akan membawa perubahan
kepada anak. Pembahan tersebut semakin mengantarkan pada anak untuk
lebih luas bergerak,mengenal lingkungan di luar dirinya dan menjadi suatu
kebiasaaan. Sehingga tingkah laku dibentuk melalui proses pendidikan
B A B m
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Reksasari 03
1. Sejarah dan perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Reksasari 03
Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Reksasari 03 adalah lembaga
pendidikan yang di dirikan oleh yayasan Muhammadiyahxabang suruh
Madrasah Ibtidaiyah adalah nama yang di ambil dari bahasa arab yang
artinya sekolah dasar, sesuai dengan nama yang di ambil dari bahasa arab
maka Maddrasa Ibtidaiyah dalam mata pelajaran lebih menonjol pendidikan
Agama islam. Lokasi di mana Madrasah Ibtidaiyah berada di Dukuh Karang
Salam Rt.06/02 Desa Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Yang mendorong berdirinya Madrasah Itidaiyah Ibtidaiyah Reksasari
03 adalah keiginan dari masyarakat Dukuh Karang Salam dan sekitarnya
akan adanya sekolah dasar yang berlandaskan agama Islam.Karena
terdorong rasa tanggung jawab yang besar atas segala kewajiban untuk
mempersiapkan generasi muda yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Cerdas dan berwawasan jauh kedepan.
Sebagai wujud pribadi muslim , maka atas kehendak masyarakat
Dukuh Karang Salam pada tanggal 1 Juli 1958 berdirilah Madrasah
Dengan segala keterbatasanya Madrasah Ibtidaiyah yang baru tersebut
dalam proses belajar mengajaran sering menepati Rumah warga dan dengan
nomor Statistik.
NSS 002 374 810 931 601
38 MI
Ada pun tokoh tokoh yang ikut mendirikan Madrasah Ibtidaiyah
Ibtidaiyah Reksosari 03 yaitu :
Pelindung = Bapak Kepala Desa
Ketua I = Bapak KH. Khafik Amin
II =Bapak Samhudi
Sekretaris I =Bapak Z. Amka
II =Bapak Qosim Z.B.
Bendahara I =Bapak Mustaqim
II =Bapak H. Ahmadi
Anggota I =Bapak Badarudin
n =Bapak Fadkhul Zuhdi
Tujuan didirikan Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Reksasari 03 adalah :
a. Memenuhi kehendak masyarakat yang menginginkan didirikanya sekolah
dasar yang berlandaskan ajaran agama islam.
b. Menampung anak-anak dari golongan masyarakat yang berekonomi lemah
ataupun statius Madrasah Ibtidaiyah Dukuh kauman Jatirejo semenjak
didirikan sampai sekarang masih terdaftar . Dan yang menjabat Kepala
sekolah adalah sebagai berikut:
1. Bapak Ruwaidi
Sejak tahun didirikan yaitu tahun 1958 sampai tahun 1997.
2. Bapak Anwar
Mulai tahun 1997 sampai 2004
3. Bapak Saemuri,S.pdI
Mulai tahun 2004 sampai sekarang.
1. Letak Geografis dan Fasilitas Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah terletak di Dukuh Karang Salam Rt.06/02 Desa
Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Adapun lingkungan
Madrasah Ibtidaiyah berdiri di tengah-tengah perkampungan berhadapan
dengan B.A Reksosari 03
Adapun mengenahi keadaan fisik dan fasilitas Madrasam sebagai
1. Keadaan Gedung :
a. Bangunan gedung permanent
b. Status Pemilikan Badan Wakaf
c. Status Pengunaan hak milik
2. Keadaan Ruang
Madrasah tersebut terdiri dari 10 ( sepuluh) ruangan
a. 6( enam ) Ruangan kelas
b. 1 ( satu ) Ruang guru
c. 2 ( dua ) Ruang Wc
d. 1 ( satu ) Ruang Aula
3. Sarana Pendidikan
Alat alat Kantor,perlengkapan pengajaran, sarana olah raga dan
perlengkapan kesenian.
4.Struktur Organisasi dan Personalia Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah
Reksasari 03.
a. Jumlah Guru 1 guru tetap
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAIYAH REKSOSARI 03
DUSUN KARANG SALAM DESA REKSOSARI TAHUN 2008
4. Struktur Komite Madrasah
Tahun 2008
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Ibtidaiyah Ibtidaiyah Reksasari 03
:Agus Supriyanto
: Munasir
: Lismonowati
Anggota : l.Sodikun
2.Sunaryoto
5. Adapun pembagian tugas guru dalam proses belajar mengajar
Madrasas Ibtidaiyah Dukuh Karang Salam Rt.06/02 Desa
Reksosari tahun 2007/2008 adalah sebagai berikut:
NO Name/NIP L/P Gol Jabatan Tempat /Tanggal Lahir
1 Saemuri,S.PdI L Kepala Kab.Semarang 29 Desember
Sekolah 1980
2 Nur Hidayati, A.Ma P Guru Kab.Sragen,17 Desember 1974
Kls.III
3 M.Rosyid L Guru Kab.Semarang,07 Agustus 1980
Rujito,A.Ma Kls.II
4 Ahmad Syukron, L Guru Kab.Semarang,07 Agustus 1981
A.Ma Kls.IV
5 Lismonowati, A.Ma P Guru Kab.Semarang,04 Desember
Kls.V 1981
6 Ahawati P Guru Kab.Semarang,08 Agustus 1983
Muharromah, A.Ma Kls.VI
7. Nur Inayati,A.Ma P II a Guru Kab.Semarang, 23 Mei 1969
B. Jumlah murid
Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 mempunyai murid Sebanyak 123 anak
dengan perincian sebagai berikut.:
JUMLAH MURID TAHUN AJARAN 2007/2008
No Kelas Jumlah
1 I 20
2 II 16
3 III 19
4 IV 20
5 V 16
6 VI 12 !
ii
Jumlah 10 3 |
1 i
C. Personalia Dan Struktur Organisasi:
1. Kepala Madrasah : Saemuri,S.PdI
2. Wakil Kepala Madrasah : M.Rosyid Rujito,A.Ma
3. Sekretaris : Ahawati Muharromah,A. Ma
4. Bendahara : Lismonowati.A.Ma
Seksi-Seksi
6. Pramuka : Nur Hidayati,A.Ma
7. Sosial : Nur Inayati,A.Ma
D. Kurikulum Madrasah Ibtidaiayah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa
Reksosari
Perlu diketahui bahwa kurikulim yanh dipakai Madrasah Ibtidaiayah
Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Rt.06/02 Desa Reksosari Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pndidikan (KTSP) yang
mengacu pada Standart Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Stadart Isi, Proses,
Standart Kompetensi Lulusan, Tenaga Kependidikan, sarana dan Prasarana,
Pengelolaan, Pembiayaan dan penilaian Pendidikan.Dalam upaya untik
mengembangkan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 Mendudukkan
Standar Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL),sebagai acuan.
Struktur muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang dilaksanakan
di Madrasah Ibtidaiayah Reksosari 03 Dukuh Karang Salam Desa Reksosari
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sesuai dengan Standar Isi yaitu meliputi 5
STRUKTUK KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH REKSOSARI 03
DUSUN KARANG SALAM DESA REKSOSARI TAHUN 2007/2008
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmi Pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika
5. Kelompok Mata Pelajaran Jamani,olahraga dan kesehatan
B. MATA PELAJARAN DAN ALOKASI WAKTU
1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Komponen Kelas Dan Alokasi Waktu
I II III IV,V,VI
AM ata Pelajaran
1 .Pendidikan Agama
a. Alquran Hadits 2
b.Aqidah Akhlaq 2
c. Fiqih 2
d.SKI 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Bahasa Arab 3
5. Matematika 5
6.11mu Pengetahuan Alam 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
8.Seni budaya dan ketrampilan 4
9.Pendidikan Jasmani Olah raga dan 4
kesehatan
B.MULOK 2
C.Pengembangan Diri 2
Jumlah 29 30 31 38
Keterangan :
A. Jadwal jam per hari
Kelasi = 4-5 jam
Kelas II = 6 jam
Kelas III = 5-6 jam
Kelas IV,V,VI = 6-7 jam
B. Jumlah jam per saru minggu
K elasi =29 jam
Kelas II =30jam
Kelas IV,V,VI =38 jam
4.Metode Pengajaran di Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03
Metode pengajaran yang dipakai dalam proses belajaran mengajaran di
Madrasah Ibtidaiyah Reksosari 03 adalah sebagai berikut:
1. Metode ceramah
Metode ceramah digunakan dalam bentuk pemberian informasi .yakni guru
menerangkan atau menceritakan cara lisan materi pelajaran di depan
kelas.para murid mendengarkan dan mencatat keterangan yang di sampaikan
guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk meninjau pelajaran yang telah lalu. Mengulangi
pembicaraan agar murid-murid ikut aktif berfikir, memperhatikan, memimpin
pengamatan agar murid memusatkan perhatianya pada pelajaran.
3. Metode Demonstrasi
Yaitu metode mengajar dengan memperlihatkan proses pelaksanaan suatu
pelajaran yang biasa bersifat praktek misalnya praktek sholat jamaah. Praktek
wudhu, praktek tayamum dan sebagainya.
4. Metode Pemberian Tugas
Yaitu metode di mana murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran, dalam
pelaksanaanya anak-anak dapat melaksanakan tugasnya di rumah,di
5. Metode Diskusi
Yaitu dalam pemberian atau penyampaian bahan pelajaran dengan
mendiskusikanaya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian dan
perubahan tingkah laku.
6. Metode driil
Metode ini digunakan pada pelajaran-pelajaran yang bersifat motoros,seperti
menulis, pelajaran bahasa, pelajaran keterampilan dan pelajaran-pelajaran
kecakapan mental dalam arti melatih anak berfikir cepat.
Metode di atas penggunaanya tidak secara sendiri-sendiri melainkan kadang-
kadang di gunaka secara bersamaan.seperti metode ceramah dan metode
Tanya jawab.metode ceramah dengan metode demonstrasi dan sebagainya.
5.Pelaksanaan Evaluasi Belajar Di Madrasah Ibtidaiayah Reksosari 03
1. Sasaran Evaluasi
Berdasarka hasil wawancara dengan guru-guru Madrasah Ibtidaiayah
Reksosari 03 yang menjadi sasaran evaluasi belajar adalah:
a. Segi yang menyangkut isi pendidiksn, yaitu penguasaan materi
pelajaran yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Segi yang menyangkut minat, perhatian dan keterangan masing-
masing pada bidang study.
2. Jenis Alat Evaluasi
Dalam mengadakan evaluasi belajar dugunakan dua jenis alat evaluasi yaitu :
b.Teknik Non Tes
a. Teknik Tes
Yaitu serangkaian pertanyaan yang harus di jawab atau tugas yang
harus dijalankan oleh murid. Teknik test ini yang di pakai di Madrasah
Ibtidaiayah Reksosari 03adalah test yang sudah di standarisasi seperti test
mid semester. Akhir semester dan test buatan guru yang di gunakan sebagai
test formatif. Tes buatan gurur terdiri atas tiga bentuk yaitu test tertulis,test
lesan dan test tindakan.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes ini di gunakan untuk menilai aspek tingkah laku.
Teknik non tes yang paling sering digunakan adalah observasi yaitu
mengamati secara langsung maupun tidak langsung tingkah laku murid.
3. Cara Menentukan Nilai Raport
Untuk menentukan nilai akhir sebagai alat untuk laporan pendidikan dengan
menggunakan rumus :
N R = ( UH +Mid +Portofolio + UUS )
4
b.Persiapan Penelitian
1 .Data keadaan Responden
Penyajian daftar nama-nama murid Madrasah Ibtidaiayah
Reksosari 03 yang terpilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah
No Nama Murid Jenis Kelamin Nama Orang tuia/wali
1. Arif Dermawan L Suyatno
2. Dewi Maesaroh P Sugiyarto
3. Amin L Sutrimo
4. Diana Maratusholihah P Paidi
5. Tri hariyanti P Sutrimo
6. M.Syawaludin L Sulaiman
7. M.Turiman L Supriyanto
8. Wahyu Khoirul Falah L Mulkid Mustofa
9. Irawan Soiri L Samino
10. Fajar Aminati P M.Rohmad
11. M.Nur Huda L Sutanto
12. Husna Alvina P Munasir
13. Ayu Mega Distriana P Sodik
14. Ani Maesaroh P Jamil
15. Nur Aini P Fahrudin
16. Danu Widagdo L Solikin
17. Larasati Arofah P Suwardi
18. Mia Widiyanti P Sarmin
19. Munif Saifudin Ahmad L Mundasir
21. Rizqi Amelia Putri P Badarudin
22. Agus Prasetyo L Ngatimin
23. Ulil Aidin Nuha L Khozin
24. Minina Utami P Parmin
25. Nina Ariyanti P Sodikun
26. Rizka putri Lestari P Jaryanto
27. Makarimal Akhlaq L Hariyanto
28. A’ I Rosita Dewi P Ayung Mulyono
29. Annisa Putri Purnama Sari P Hasim Azhar
30. Diva Ulfachtiana P Sugiyono
31. Haris Ilham Prabowo L Sunaryoto
32. Huda Sara Putra L Supriyanto
33. Irham Fuadi L Munawar
34. Khoirul Umam L Hariyanto
35. Emalia Muji Rahayu P Mahfud
36.. M.Nurul Khafidzin L Miftahudin
2. Penyajian Data Penelitian
Sesuai dengan masalah pokokyang penulis teliti yaitu tentang Pengaruh
Ibidaiyah Reksosari 03 maka di bawah ini penulis akan laporksn hasil penelitian
yang menyangkut:
1 .Pendidikan Keluarga
2.Kedisiplinan Siswa Di Sekolah
Ad.l Pendidikan Keluarga
Data tentang Pendidikan Keluarga Berhasil Penulis Laporkan yang di peroleh
melalui metode Angket. Penulis menyebarkan Angket masing-masing item
pertanyaan diberi bobot nilai 3,2,dan 1 yaitu masing-masing jawaban a,b dan c.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis akan menyajikan rekapitulasi hasil
angket tentang Pendidikan Keluarga dari murid-murid Madrasah ibtidaiyah Reksosari
03 sebagai Berikut :
REKAPITULASI HASIL ANGKET TENTANG PENGARUH PENDIDIKAN
KELUARGA TERRHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH
ANAK-ANAK MADRASAH IBTIDAIYAH REKSOSARI 03
No
Hasil Jawaban Angket Nilai
Jumlah Nilai Nominasi
A B C A B C
1. 6 4 5 18 8 5 31 B
2. 7 6 2 21 12 2 35 A
3. 9 3 3 27 6 3 36 A
4. 8 2 5 24 4 5 33 B
6. 9 6 4 27 4 4 35 A
7. 10 2 3 30 4 3 37 A
8. 8 3 4 24 6 4 34 B
9. 5 4 6 15 8 6 29 B
10. 5 6 4 15 12 4 31 B
11. 8 3 4 24 6 4 34 B
12. 9 3 3 27 6 3 36 A
13. 7 3 5 21 6 5 32 B
14. 9 2 4 27 4 4 35 A
15. 7 4 4 21 8 4 33 B
16. 3 8 4 9 16 4 29 B
17. 10 2 3 30 4 3 37 A
18. 8 3 4 24 6 4 34 B
19. 7 4 4 21 8 4 33 B
20. 2 9 4 6 18 4 28 B
21. 2 5 8 6 10 8 24 C
22. 2 5 8 6 10 8 24 C
23. 7 3 5 21 6 4 32 B
24. 4 8 3 12 16 3 31 B
25. 9 4 2 27 8 2 37 A
27. 5 5 5 15 10 5 30 B
28. 11 2 2 33 4 2 39 A
29. 3 8 4 9 16 4 29 B
30. 6 4 6 15 8 6 29 B
31. 5 6 4 15 12 4 31 B
32. 7 4 4 21 8 4 33 B
33. 6 5 4 18 10 4 32 B
34. 9 3 3 27 6 3 36 A
35. 8 4 3 24 8 3 35 A
36. 8 5 2 24 10 2 36 A
Keterangan
Nominasi di dasarkan pada jumlah yang diperoleh masing-masing responden.
Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi criteria mengenai
Pendidikan Keluarga dalam hal ini digunakan Rumus :
I = Xt-Xr) + 1 Ki
Keterangan:
I : Interval item
Xr : Niliai terendah
Ki : Kelas interval
Diketahi dari data tersebut bahwa nilai ideal tertinggi adalah 15 x 3 = 45 ,
sedang nilai ideal terendah adalah 1 5 x 1 = 15. Dari pengukuran tersebut maka
di tetapkan interval sebanyak tiga yaitu :
I = Xt-Xr) + 1 Ki
1 = 45-15+1 3
1= 31
3
= 10.1 = 1 0
Dengan demikian maka,
- Nominasi A Adalah nilai yang bergerak antara 35 - 45 berarti
Pendidikan Keluarga Kuat
- Nominasi B adalah nilai yang bergerak antara 25 - 34 berarti
Pendidikan Keluarga Cukup Kuat
- Nominasi C adalah nilai yang bergerak antara 1 5 - 2 4 berarti
Pendidikan Keluarga Kurang Kuat
Ad.2 Kedisipinan Siswa di Sekolah
Untuk memperoleh data tentang Kedisiplinan Siswa Di Sekolah digunakan