• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam mendidik anak- anak secara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam mendidik anak- anak secara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam mendidik anak- anak secara baik dan benar. Pola asuh orang tua ini merupakan dasar bagi anak dalam belajar menjadi pribadi yang mandiri dan mampu berelasi dengan orang lain sesuai dengan norma- norma sosial yang ada di masyarakat.

Pada hakekatnya terdapat beberapa jenis pola asuh orang tua yang biasa diterapkan orang tua sebagai dasar bagi anak dalam berelasi.

Menurut Silalahi (2010:10),

Ada beberapa jenis pola asuh yang biasa diterapkan orang tua untuk anak- anaknya. Jenis pola asuh itu yaitu: (1) Pola asuh otoriter yaitu,pola pengasuhan yang sangat ketat adanya sikap pengekangan orang tua. (2) Pola asuh demokratis membuka kesempatan bagi anak untuk membuat keputusan bagi dirinya, anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab. (3) pola asuh permisif adalah pola pengasuhan dimana orang tua hanya memberikan sedikit perintah dan tidak menggunakan kekerasan dan anak diperbolehkan mengatur tingkah lakunya sendiri.

Pola asuh orang tua merupakan awal pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam kaitan ini terlihat betapa pentingnya posisi dan kedudukan pola asuh orang tua membantu anak berelasi dengan orang lain.

Pola asuh orang tua adalah suatu cara perlakuan orang tua kepada anak yang dilihat dari berbagai segi antara lain dari cara orang tua menunjukkan sikap otoriter, cara orang tua memberikan perhatian atau tanggapan terhadap keinginaan anak, atau bagaimana cara orang tua mendidik anak-anak baik secara langsungmaupun tidak langsung. Maksud dari pendidikan

(2)

secara tidak langsung yaitu adanya kesibukan dari orang tua sehingga anak diasuh oleh orang lain, atau ditempatkan pada tempat penelitipan anak.

Orang tua merupakan komponen penting dalam keluarga, karena orang tua memiliki tanggung jawab dalam membesarkan anak. Peranan dan tanggung jawab orang tua dalam hal ini berupa penerapan pola asuh yang tepat. Penerapan pola asuh orang tua dalam membangun relasi sosial anak sangat penting. Hal mana pola asuh orang tua adalah sebagai upaya orang tua dalam mengasuh, membimbing, mengarahkan, dan meletakan norma- norma etika yang baik dalam berelasi sosial, dimana tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus tumbuh kembang dan dibina melalui latihan atau penanaman kebiasaan dengan teladan tertentu yang dimulai sejak anak berada dalam lingkungan keluarga. Anak akan belajar tentang cara membangun relasi yang baik melalui etika-etika dalam keluarga.

Relasi sosial juga disebut hubungan sosial yang merupakan hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi. Suatu relasi sosial atau hubungan sosial dikatakan timbal balik apabila ada tindakan tindakan yang datang dari pihak lain. Dalam membangun relasi sosial salah satu kunci adalah komunikasi. Komunikasi yang baik merupa kan suatu proses penyampaian pesan atau perasaan kepada orang lain sehingga menimbukan responden, dalam hal ini berkaitan dengan relasi sosial.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 banyak masalah yang muncul, misalnya siswa- siswa sering mengeluarkan kata kasar dalam berkomunikasi, sering terjadi perkelahian dengan menggunakan alat tajam, terjadi kecemburuan dalam pergaulan, suka mencari perhatian dalam kelas, sering mengejek teman- teman, sering terjadi pengeroyokan yang melibatkan keluarga dalam perkelahian di sekolah. Anak kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, seperti kebiasaan yang salah oleh anak

(3)

dibiarkan tanpa ada teguran dari orang tua. akibatnya banyak siswa tidak memiliki rasa untuk saling menghargai dalam lingkungan sekolah.

Berdasarkan realitas yang terjadi maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitiandengan Judul “Hubungan antara pola asuh orang tua menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Perumusan Masalah 1. Masalah umum

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XII IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/ 2017 ?

2. Masalah khusus

Berdasarkan rumusan masalah umum maka masalah khusus dari penelitian ini adalah: a. Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua yang otoriter dan relasi sosial

siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017?

b. Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua yang demokratis dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017? c. Apakah ada hubungan antara pola asuh tua yang permisif dan relasi sosial siswa

kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017? C. Tujuan penelitian

(4)

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/ 2017.

2) Tujuan Khusus

Berdasarkan tujuan umum maka tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

a Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua yang otoriter dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 tahun pelajaran 2016/2017.

b Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua yang demokratis dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

c Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua yang permisif dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa membagun relasi diantara para siswa.

2. Bagi Konselor Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penyusunaan program layanan bimbingan dan konseling untuk lebih membantu para siswa yang mengalami masalah dalam membangun relasi sosial dengan orang lain.

(5)

Hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan bagi guru agar dapat bekerja sama dengan orang tua/wali siswa untuk memperhatikan pola asuh orang tua dirumah dan relasi siswa disekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini lebih berfokus pada objek yang diteliti. Adapun batasan penelitian atau ruang lingkup penelitian mencakupi hal-hal sebagai berikut.

1. Variabel penelitian

Penelitian ini terdiri 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua, dan variabel terikat (Y) adalah relasi sosial.

2.Populasi dan sampel Penelitian a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 25 orang . b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 25 orang.

3. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada SMA Negeri 7 Kupang Jl. Frans Daromes Tofa- Maulafa.

4. Waktu penelitian

(6)

F. Penegasan Konsep

Ada beberapa konsep dalam penelitian ini yang perlu didefinisikan atau ditegaskan pengertian-pengertiannya, agar kita dapat memiliki pemahaman-pemahaman yang sama. Konsep-konsep yang dimaksud adalah:

1) Pola asuh orang tua

Berikut ini diuraikan konsep tentang pola asuh orang tua menurut para ahli antara lain : a. Menurut Lestari (2012:212),

Pola asuh orang tua adalah tindakan-tindakan yang dilakukan orang tua dalam rangka melakukan tugas pengasuhan yang umumnya mencakup kontrol, pemantauan,

dukungan, keterlibatan, komunikasi, kedekatan, dan kedisiplinaan. b. Menurut Silalahi (2010:10),

Pola asuh orang tua adalah perlakuan orang tua dalam memberikan perlindungan dan pendidikan anak dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan masalah pola asuh orang tua yang efektif kepada anak- anaknya dalam keluarga.

c. Selanjutnya Silalahi (2010:10),

Menjelaskan ada beberapa jenis pola asuh yang biasa diterapkan orang tua untuk anak- anaknya. Jenis pola asuh itu yaitu: (1) Pola asuh otoriter yaitu, pola pengasuhan yang sangat ketat adanya sikap pengekangan orang tua. (2) Pola asuh demokratis membuka kesempatan bagi anak untuk membuat keputusan bagi dirinya, anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab. (3) pola asuh permisif pola pengasuhan dimana orang tua hanya memberikan sedikit perintah dan tidak menggunakan kekerasan dan anak diperbolehkan mengatur tingkah lakunya sendiri.

Dari ketiga pendapat ahli dapatdisimpulkan bahwa pola asuh orang tua adalah suatu cara yang diterapkan oleh orang tua kepada anak untuk mendidik dan melindungi anak

(7)

sebagai rasa tanggung jawab orang tua kepada anak melalui pola asuh otoriter, demokratis, permisif dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pola asuh orang tua adalah suatu cara orang tua mendidik dan membina anak, dengan menerapkan pola asuh otoriter, permisif, demokratis pada siswa XI Kelas IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017. 2. Persepsi

Berikut ini peneliti mengutip beberapa konsep mengenai persepsi menurut para ahli, sebagai berikut :

a. Menurut Rahmat (2012:64),“Persepsi adalah Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan”. b. Menurut Daryanto (2009:103),“Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya

pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan”.

Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan yang mengartikan keadaan.

Dalam penelitian ini persepsi merupakan pemberian arti atau mengartikan keadaan yang ada di sekitarnya siswa kelas XI1IPS SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

3. Relasi Sosial

Berikut ini peneliti mengutip beberapa konsep mengenai relasi sosial menurut para ahli, sebagai berikut :

(8)

a. Menurut Walgito (2004:32), “Relasi sosial adalah hubungan individu yang satu dengan yang lain dimana individu yang satu dapat mempengaruhi yang lain atau sebaliknya”.

b. Menurut Borner (2009:54), “Relasi sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih, dimana individu yang satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki kelakuan individu yang lain”.

c. Budytha (346-348) menjelaskan cara- cara membangun relasi sosial antara lain; membuka diri, membangun kepercayaan, dan komunikasi.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa relasi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan relasi sosial adalah hubungandiantara individuyang saling membuka diri, membangun kepercayaan dan komunikasi siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

G. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1. Anggapan Dasar

Arikunto (2010:65) berpendapat “Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya”.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa perlunya anggapan dasar dalam penelitian adalah : (a) agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang akan diteliti. (b) untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian. (c) guna menentukan dan merumuskan hipotesis Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa anggapan dasar merupakan titik tolak atau pedoman kerja yang kokoh

(9)

untuk mempertegas variabel, guna menentukan dan merumuskan hipotesis dalam penelitian. Dengan demikian anggapan dasar dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Relasi sosial siswa di sekolah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor adalah pola asuh orang tua.

b. Semakin tepat pola asuh yang diterapkan oleh orang tua maka semakin baik relasi sosial anak, sebaliknya semakin kurang tepat pola asuh orang tua maka semakin buruk relasi sosial siswa.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya harus diuji melalui proses penelitian. Sebagaimana diungkapkan Nasir (Arikunto,2010:13), “Hipotesis merupakan pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada satu fenomena dan merupakan dasar kerja dan panduan dalam verifikasi”. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenaran masih diuji dengan data yang diperoleh di lapangan.

Berdasarkan keluasan atau ruang lingkup variabel yang diuji maka hipotesis ada dua macam yaitu “Hipotesis mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor merupakan hipotesis pokok yang akan diuji kebenaranya dalam suatu penelitian. Hipotesis minor merupakan perluasan dari hipotesis mayor”.

a. Hipotesis mayor dalam penelitian ini adalah : 1) Hipotesis Nol (Ho)

(10)

Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

2) Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada hubungan antara pola asuh orang tua menurut persepsi siswa dan relasi sosial XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran2016/ 2017 .

b. Hipotesis minor dalam penelitian ini adalah 1) Hipotesis Nol (Ho)

a) Ho1 : tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua yang otoriter menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

b) Ho2 : tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua yang demokratis menurut persepsi siswa dan relasi sosial XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

c) Ho3 : tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua yang permisif menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

2) Hipotesis Kerja (Ha)

a) Ha1 : ada hubungan antara pola asuh orang tua yang otoriter menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016 /2017.

(11)

b) Ha2 : ada hubungan antara pola asuh orang tua yang demokratis menurut persepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

c) Ha3 : ada hubungan antara pola asuh orang tua yang permisif menurutpersepsi siswa dan relasi sosial siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2016/2017.

Referensi

Dokumen terkait

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

konsep adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan. Kondisi ekosistem sungai Padang Guci, Air Nelenagau, dan Air Nipis sebagai habitat ikan Sicyopterus

(1) Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah melaksanakan tugas membantu Kepala Dinas dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan pemungutan pendapatan daerah dari pajak dan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi proses produksi modifikasi terhadap metode dan suhu filling pada jamu kunyit asam yang ditinjau dari karakteristik

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka penelitian tentang optimasi parameter respon mesin cetak sistem injeksi perlu dilakukan dengan prosedur terpadu yang

adalah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi pembelajaran yang baik di TK dimaksudkan untuk lebih

Di dalam sistem ini, pemain dapat melihat hasil kerjanya dalam permainan ini yang berupa Trophy yang diperoleh dari pencapaiannya di Story Mode dan juga High Score yang

Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya,