• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS INTERNET ONLINE DAN PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI SUPERVISOR DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS INTERNET ONLINE DAN PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI SUPERVISOR DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga) - Test Repository"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS

INTERNET

ONLINE

DAN PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI

SUPERVISOR

DALAM RANGKA

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI

(Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga)

Oleh : Asep Awaluddin NIM. 12010150066

Telah diajukan sebagai pelengkap persyaratan Untuk Gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

IAIN SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

Motto

(6)

Persembahan

Tesis ini kupersembahkan untuk :

(7)

ABSTRAK

SUPERVISI AKADEMIK BER BASIS ONLINE DAN PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI SUPERVISOR DALAM RANGKA

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Supervisi Akademik Berbasis Online dan Penguasaan Teknologi Informasi Supervisor dalam Rangka Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik Pengambilan data melalui observasi dan wawancara.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; Pertama, pelaksanaan kegiatan supervisi akademik berbasis online oleh pengawas PAI dapat dilaksanakan di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga dengan hasil memuaskan. Kedua, pelaksanaan kegiatan supervisi akademik berbasis online oleh pengawas PAI berhasil dengan pencapaian skor cukup tinggi, yaitu 70,67% artinya Pengawas PAI mampu menggunakan aplikasi program supervisi online dalam program supervisi akademik di sekolah. Ketiga, Supervisi akademik berbasis online ini berhasil dan efektif meningkatkan kompetensi profesional guru PAI dengan mempertimbangkan tingkat pelaksanaan dan penguasaan teknologi informasi berbasis online mendapatkan skor rata-rata 70,43% yang bermakna tingkat keberhasilannya adalah tinggi.

(8)

Abstract

ACADEMIC INSTRUCTIONAL SUPERVISION BASED ONLINE AND

MASTERING OF SUPERVISOR INFORMATION TECHNOLOGY’S

IN INCREASING COMPETENCES OF PROFESIONALITY OF RELIGION TEACHER

(Case Study on Goverment Junior High School 1 and Junior High School 8 of District Salatiga)

Purpose of this study is to investigate implementation supervision of academic based on internet online and mastering information techology‟s supervisor in increasing profesional competence of religion teacher. This study used descriptive approach, data collection techniques through obeservation and interviews.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; Pertama, pelaksanaan kegiatan supervisi akademik berbasis online oleh pengawas PAI dapat dilaksanakan di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga dengan hasil memuaskan. Kedua, pelaksanaan kegiatan supervisi akademik berbasis online oleh pengawas PAI berhasil dengan pencapaian skor cukup tinggi, yaitu 70,67% artinya Pengawas PAI mampu menggunakan aplikasi program supervisi online dalam program supervisi akademik di sekolah. Ketiga, Supervisi akademik berbasis online ini berhasil dan efektif meningkatkan kompetensi profesional guru PAI dengan mempertimbangkan tingkat pelaksanaan dan penguasaan teknologi informasi berbasis online mendapatkan skor rata-rata 70,43% yang bermakna tingkat keberhasilannya adalah tinggi. professional competence of religion teacher cause their score averages is 70,43%, highly enough to held this program used to make easier academic supervision.

(9)

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil‟aalamiin. Washsholatu wassalaamu‟ala sayyidil

anbiyai wal mursalin, wa‟alaa alihi wa shohbihi ajmain. Segala puji atas segala

rahmat Alloh SWT penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Supervisi Akademik Berbasis Online dan Penguasaan Teknologi Supervisor dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI (Studi kasus di

SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga).

Dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan, motivasi dari berbagai pihak. Dalam kesematanini saya mengucapkan Jazzakumulloh khoiron katsiro kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Bapak Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah membimbing dengan ikhlas sampai tesis selesai.

4. Semua Dosen program beasiswa pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulis mengikuti kuliah.

(10)

6. Kepada seluruh Kepala Sekolah dan seluruh guru PAI SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga

7. Kepada keluarga tercinta yang telah memotivasi dan memberikan segala fasilitas selama ini.

Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk penulis dan juga semua pihak. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis megharap saran dan masukan yang membangun.

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga ... 22

B. Sosialisasi da Pelaksanaan Supervisi Online di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga ... 25

(12)

tugasnya supervisi akademik ………... 44

C. Keberhasilan Supervisi Akademik berbasis Online dalam peningkatan Kompetensi Preofesional Guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga ………... 47

BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanan Supervisi online Pengawas PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Salatiga ………... 51

B. Penguasaan IT Pengawas PAI dalam melaksanakan tugasnya supervisi akademik ………... 54

C. Keberhasilan Supervisi Akademik berbasis Online dalam peningkatan Kompetensi Preofesional Guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga ………... 55

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 56

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ………... 58

LAMPIRAN ...………... 59

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-lampiran : Halaman

1. Panduan dan transkrip wawancara untuk FGD 67 2. Transkrip Wawancara dengan LPMP Jawa Tengah 68 3. Panduan wawancara dan transkrip wawancara untuk

Pengawas PAI Kota Salatiga

69

4. Panduan wawancara dan transkrip wawancara untuk GPAI 70

5. Dokumentasi Foto Kegiatan 74

6. Outline Program instrumen supervisi akademik

“SupervisiGPAI” 82

7. Grafik output dari instrumen supervisi akademik

“SupervisiGPAI” 97

8. Respon program “SupervisiGPAI” berbasis program google.sheet

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Supervisi bukanlah hal yang asing bagi kita umat Islam, pengawasan yang melekat ada pada bahu kanan dan kiri kita oleh para malaikat, yaitu Rokib dan Atid yang senantiasa mencatat tanpa terlewatkan dan pada saatnya nanti kita akan diperlihatkan amal baik ataupun buruk yang kita lakukan. Hal tersebut terdapat dalam Al-Qur‟an Surat Al-Zalzalah ayat 7 – 8 sebagai

Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.1

Menjelaskan maksud dari surat Al-Zalzalah ayat 7-8 di atas Imam Maturidi memberikan keterangan sebagai berikut;2

ْْمُهُضْعَ بَلاَق

Imam Maturidi, Baghdad: Maktabah Syamilah, 2016, 598.

(15)

Makna dari penjelasan Imam Maturidi di atas adalah bahwasanya orang kafir tidak dapat melihat simpanan amal kebaikan baginya kecuali ketika di dunia saja, karena mereka tidak beriman dan melakukan amal kebaikan yang dilandasi atas nilai keimanan. Sedangkan orang beriman akan diperlihatkan apa yang dikerjakan atas keburukan-keburukan selama hidup di dunia ketika nanti berada di alam akhirat. Dan bagi orang beriman melihat manfaat dari amal kebaikan yang dikerjakan ketika di dunia.

Dengan demikian landasan pengawasan yang dijelaskan oleh dua ayat dari Surat al-Zalzalah di atas adalah kemanfaatan yang akan diberikan kepada orang yang berbuat kebaikan dengan landasan nilai keimanan. Bagi mereka pasti akan mendapatkan balasan atas amal kebaikannya baik ketika masih hidup di dunia, terlebih lagi apabila nanti sudah berada di alam akhirat.

Menurut Imam Baghowi dalam kitab tafsir Ahyau Turots penjelasan tentang ayat 7-8 surat al-Zalzalah adalah sebagai berikut:3

(16)

Orang beriman akan diperlihatkan baginya amal-amal kebaikan dan juga amal keburukan walaupun amal tersebut sangat kecil bagaikan kecilnya seekor semut, kemudian Alloh memberikan ampunan atas amal buruknya dan memberikan balasan atas amal kebaikannya. Adapun orang yang tidak beriman akan ditolak amal kebaikannya dan diberikan balasan siksa atas amal keburukannya.

Namun sebelum hari pembalasan itu, di dunia ini perlu kita mengingat tentang pesan Alloh SWT bahwa kita perlu melihat apa-apa yang telah kita hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.4

Berdasarkan pemahaman atas surat al-Zalzalah ayat 7-8 dan Surat Al-Hasyr ayat 18 di atas, maka perlu untuk melakukan pengawasan yang profesional guna meningkatkan mutu pendidikan khususnya dunia supervisi pendidikan agama Islam. Supaya pada kehidupan dialam akhirat yang merupakan tempat yang abadi nanti, kita umat Islam pada umumnya dan khususnya pengawas serta guru PAI dapat terhindar dari kesalahan dan kekhilafan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengawas dan guru

4

(17)

PAI. Kajian hukum Islam dan kandungan kitab suci di atas sebagai upaya untuk meningkatkan daya kritis sebaik penyiaran ajaran Alloh SWT atas manusia semua.5

Supervisi akademik memberikan kontribusi penting bagi pengawas dan guru PAI dalam memetakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kerja yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum 2013. Inti dari revolusi kurikulum sebagaimana yang terjadi di negeri kita adalah sebagai prosedur pengembangan pendidikan yang bisa menjadi acuan dan dapat divalidasi oleh fihak yang berkepentingan dan dapat dilaksanakan secara massif.6

Pada bidang pengawasan pendidikan di lapangan masih didapati kendala, yaitu tentang jumlah pengawas yang masih kurang. Hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan program supervisi berbasis online. Tantangan bagi para Supervisor adalah untuk memperluas kesempatan bagi para guru dengan memanfaatkan pendekatan yang terintegrasikan dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional.7

Melihat permasalahan di atas, maka penulis melakukan studi pendahuluan dengan melakukan Focus Grup Discussion bersama dengan para praktisi pendidikan diantaranya; Ketua Jurusan FTIPA IAIN Salatiga Budiyono Saputro, Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Endang Dwi Wahyuni, dan juga mahasiswa pascasarjana program studi Supervisi PAI

5

Mafaz Mujahid Mustafa, “Criteria for Islamic Literature and Literary Critisism”, „Ulum Islamiyah vol 3, (2004): 67-69.

6

John D. McNeil, Curiculum, a comprehensive Introduction, Los Angeles: Library of congress cataloging in Publication data, 1990, 60.

7

(18)

Abidin Sholeh. Dalam forum tersebut membahas tentang problem kepengawasan kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini. Dari paparan permasalahan tersebut, ditemukan satu kesimpulan bahwa perlu untuk menjalankan program aplikasi online dalam praktik kepengawasan.

Hasil studi pendahuluan dalam forum FGD kemudian penulis tindak lanjuti dengan melakukan observasi ke Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah. Dari informasi yang diberikan oleh Lukmanul Arifin sebagai staf Teknologi Infomasi memberikan keterangan bahwa dua tahun terakhir LPMP Jawa Tengah berupaya untuk membuat satu instrumen kepengawasan berbasis online. Dan program yang sedang

dikembangan sekarang ini adalah “Instrumendikdas.ga” dan

Instrumendikmen.ga” yang membantu guru dan pengawas untuk menginput

data terkait dengan supervisi akademik. Data yang diinput kemudian diolah untuk kemudian dibuat persentase perkabupaten/kota sebagai bahan untuk mengambil kebijakan di tingkat Kabupaten/Kota dan juga di tingkat Provinsi.

Kota Salatiga saat ini memiliki dua orang pengawas PAI; satu orang pengawas PAI untuk tingkat TK/SD yang memiliki sekolah binaan 96 sekolahan tingkat dasar dan seorang pengawas SMP/SMA yang memiliki sekolah 56 sekolahan. Lokasi sekolah tersebut tersebar dalam empat kecamatan, yaitu : Sidomukti, Sidomulyo, Sidorejo, dan Argomulyo.

(19)

terkendala jarak dan lokasi geografis yang sulit guru yang berada di daerah terpencil tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan mengikuti kajian-kajian ilmiah dalam tema diskusi tentang pembelajaran profesional yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.8 Untuk itu diperlukan sebuah program aplikasi yang sesuai guna menjembatani jarak dan waktu yang jauh, sehingga terjadi interaksi yang positif antara guru dan pengawas secara real time. Batasan jarak, ruang dan waktu serta program pengawasan tradisional dapat ditingkatkan dengan pengembangan metode interaksi berbasis program

“Instrumendikdas.ga” dan “Instrumedikmen.ga” yang dikembangkan oleh

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah pada akhir tahun 2016 yang lalu.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan sangat diperlukan pelaksanaan supervisi.Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris, “Supervise” yang berarti mengawasi, “supervision” yang bermakna pengawasan, dan “Supervisor” adalah pengawas.9 Dari perkataan tersebut timbul istilah “School Supervisor” artinya guru pengamat.10 Dalam

kamus bahasa Indonesia “supervisi” diartikan pengawasan utama;

pengontrolan tertinggi.11 Supervisi dibidang pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak yang berkompeten kepada guru-guru, dan personalia

8

Patrea Redmond, Internet Online Mentoring for Secondary pre Service Teacher in regional, rural or Remote Locations, Education and Information Technology Annual 2016 A Selection of AACE Award Papers (2016): 197.

9

Ahmad Fanani, Kamus Populer Lengkap Inggris – Indonesia, Indonesia-Inggris, Surakarta: Open Books, 2014, 401.

10

Jhon M. Echols, dan Hassan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, Jakarta: Gramedia Utama, 2010, 569.

11

(20)

sekolah lainya yang langsung menangani belajar siswa untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar siswa dapat belajar secara efektif untuk meningkatkan prestasi belajar.12

Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap siswa yang belajar, dan pengawasan terhadap situasi yang menyebabkanya. Aktivitasnya dilakukan dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pembelajaran untuk diperbaiki.Apa yang menjadi penyebabnya dan mengapa guru tidak berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Berdasarkan hal tersebut kemudian diadakan tindak lanjut yang berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan.Pembinaan merupakan sebuah pelayanan terhadap guru dalam rangka memperbaiki kinerjanya.13

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena itu kehadiran dan profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang memadai, karena guru merupakan salah satu komponen mikro sistem pendidikan yang sangat strategis dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan persekolahan. Menurut UU RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI Pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa;

12

Ahmad Azhari, Supervisi: Rencana Program Pembelajaran, Jakarta: Rian Putra, 2004, 1.

13

(21)

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukanbimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.14

Guru memiliki peran yang penting, merupakan posisi strategis dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa.

Guru wajib mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan profesionalnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, karena pendidikan masa datang menuntut kemampuan profesi pendidikan yang berkualitas.

Guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik yang sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 perlu adanya pembinaan, bimbingan secara kontinyu dan berkesinambungan. Hal tersebut dapat dilakukan oleh pengawas pendidikan/supervisor sebagaimana Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 12 tahun 2007, mengatakan “bahwa dalam

rangka pelaksanaan pasal 39 ayat (2) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan

14

(22)

Peraturan Menteri pendidikan Nasional tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah”.15

B. Rumusan Masalah

Dalam menguraikan tentang permasalahan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Tesis ini berjudul “Supervisi Akademik Berbasis Onlinedan

Penguasaan Teknologi Informasi Dalam Rangka Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga” didasarkan kepada beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Minimnya pemahaman tentang jumlah pengawas dalam melaksanakan tugas supervisi akademik, sehingga supervisi difahami hanya sebagai kedatangan supervisor/pengawas ke setiap sekolah ketika hari pelaksanaan Ulangan Tengah Semester (UTS) atau Ulangan Semesteran (US) saja.

b. Minimnya pemahaman pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung tugas dan fungsi pengawas dan kepengawasanakademk mata pelajaran PAI, sehingga perlu ditingkatkan pemahaman tentang pemanfaatan teknologi guna mendukung tugas dan fungsi pengawas dalam kepengawasan PAI.

15

(23)

c. Masih perlunya meningkatkan kompetensi profesional guru PAI dalam kaitannya pemanfaatan teknologi informasi di masa teknologi modern sekarang ini.

2. Pembatasan Masalah

a. Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu supervisi akademik yang dilakukan oleh seorang supervisor berbasis online dengan menggunakan media online, dengan link address atau alamat situs

“SupervisiGPAI” yang penulis buat dan publikasikan untuk

memudahkan supervisi akademik dalam Pendidikan Agama Islam. b. Penguasaan teknologi informasi di sini adalah kemampuan seorang

pengawas dan guru PAI dalam penggunaan media dan teknologi informasi berupa komputer, netbook, dan handphone android dalam merencanakan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya agar bermanfaat terhadap kualitas hasil belajar siswa.16

c. Untuk memudahkan pembahasan penelitian ini, maka yang akan diteliti adalah 5 orang sebagai sampel khusus Guru PAI di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga, pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga.

16

(24)

3. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah pelaksanaan supervisi akademik berbasis Online bagi guru PAI di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga ? b. Bagaimanakah gambaran penguasaan IT seorang supervisor dalam

mempermudah melaksanakan tugas supervisi akademiknya ? c. Bagaimanakah keberhasilan supervisi akademik berbasis Online

bagi guru PAI dengan penguasaan teknologi informasi dalam rangka peningkatan kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga ?

C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk melaksanakan supervisi akademik berbasis internet online bagi guru PAI di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga.

b. Untuk mengetahui gambaran penguasaan IT Supervisor dalam melaksanakan tugas supervisi akademik berbasis internetonline.

(25)

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk mengatasi kekurangan pengawas PAI.

2) Penelitian ini dapat diterapkan sebagai langkah meningkatkan kemampuan supervisi pengawas sekolah sebagai upaya meningkatkan kompetensi profesional guru.

b. Manfaat Teoritis 1) Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan di bidang supervisi akademik berbasis online.

2) Bagi Akademisi

Untuk menambah wawasan dan literatur dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya supervisi pendidikan.

D. Kajian Pustaka

Dalam menyusun tesis ini dibutuhkan adanya berbagai dukungan teori dari berbagai sumber atau rujukan yang mempunyai relevansi dengan rencana penelitian ini. Maka dalam hal ini, ada beberapa sumber literasi yang merupakan hasil penelitian terdahulu menurut penulis ada relavansi dengan penelitian ini.

(26)

kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan dan kompetensi penelitian dan pengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan terlebih lagi bagi para calon pengawas sekolah.17

M. Syafii (2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara Supervisi Akademik peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga, hasil penelitiannya menyatakan bahwa kontribusi supervisi pengawas dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI pada SMKKota Salatiga kurang maksimal. Terbukti bahwa tingkat kehadiran pengawas dalam melakukan supervisi rata-rata hanya sekali dalam satu semester. Dan agenda pembinaanya hanya pada pemeriksaan administrasi pembelajaran.Sehingga tidak berdampak pada peningkatan kompetensi guru.

Hal ini disebabkan antara lain: (1) Beban kerja pengawas cukup besar, yaitu satu pengawas harus membina guru kurang lebih 50 guru, mulai dari guru SMP, SMA, dan SMK, dan (2) masih banyak ditemukan Guru yang belum, dan tidak membuat perangkat pembelajaran.18

Hasil penelitian dari Patrea Redmond (2016) seorang peneliti Australia menjelaskan bahwa metode pengawasan Internet Online perlu menjadi satu kesadaran bersama antara pengawas dan yang diawasi, sehingga maksud dan

17

Surya Dharma, Problem Kompetensi Penelitian, Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, 2008.

18

(27)

tujuan pengawasan menggunakan aplikasi Internet Online tidak terbatas pada beberapa guru yang mampu menguasai teknologi informasi saja.19

Penelitian oleh Puji Handriyani (2016) menyimpulkan bahwa Supervisi akademik yang dilakukan oleh para kepala sekolah SD di Kecamatan Sragen belum berhasil meningkatkan kompetensi profesional guru PAI karena pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah belum terencana, sistematis, dan berkelanjutan.20

Alan C.K. Cheung, Timothy W.W. Yuen,CelesteY.M. Yuen, Yin Cheong Cheng (2011) dalam Jurnal Manajemen Pendidikan berpendapat tentang manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan internet online dalam

pemetaan pendidikan :

“The drive to export education service, particularly tertiary education service, has often involve and active supportive role of the government. The role of the government can be manifold. It can be in the form of funding or in the development off avorable education,population and employment policies that favor foreign students.The government can also set up central agencies to facilitate the exporting of education service through providing collective research, promotion, and student services. On the other hand,it can be the reforming of university governance”.21

Bahwa teknologi informasi pendidikan sebagai unsur pendukung penting dalam pelayanan pendidikan, yang seringkali berperan aktif mendukung

19

Patrea Redmond, Internet Online Mentoring ..., 201. 20

Puji Handriyani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI (Studi Kasus di SD se-Kecamatan Sragen)”, Tesis, IAIN Salatiga, 2016, 113.

21

Alan C.K. Cheung, Timothy W.W. Yuen, Celeste Y.M. Yuen, Yin Cheong Cheng,

(28)

pemerintah dalam memetakan. Peran pemerintah dapat tepat sasaran dengan berdasarkan pada pemetaan yang telah dilakukan.

Anita Charter (2006) dari Universitas Wayne memberikan keterangan tentang manfaat dari Supervisi Akademik berbasis internet online dalam hal memberikan perhatian lebih sesuai dengan level dari responden.

There are many benefits to utilizing the active learning environment of web-based instruction. The effectiveness of any learning environment is based upon the types and levels of cognitive and metacognitive activity engendered in the learning process (Oliver, 1996). Learning is enhanced in active environments in which students are engaged in processing personally relevant content and reflection during the learning process. Web-based instruction facilitates student-centered approaches and an active learning environment rich with visual and audio stimuli (Winfield, 1998). It can provide a medium that supports learning in an active learning environment and the ability to track skills and identify gaps in knowledge. It allows for reflective time in the learning process and a degree of participation well beyond that which is possible within the time constraints of a place-based session.22

Kaitan penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada aspek hubungan supervisi akademik berbasis onlinedan penguasaan teknologi infomasi bagi pengawas PAI secara khusus terhadap peningkatan kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 dan 8 Kota Salatiga.Penulis yakin bahwa masih banyak karya tulis lainnya yang ada kaitanya dengan penelitian ini, dan sumber-sumber lainya yang tidak sempat disebutkan satu persatu, mengingat keterbatasan yang ada, dan semua menjadi bahan masukan dan informasi bagi penulis dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

22 Anita Carter,

(29)

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Campuran

Metode penelitian campuran jenis ini merupakan prosedur di mana peneliti berusaha menggabungkan atau memperluas penemuan yang diperoleh dari satu metode dengan penemuan dari metode lainnya. Misalnya dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu untuk mendapatkan penjelasan yang memadai, kemudian diikuti dengan melakukan metode survei kuantitatif dengan sejumlah sampel guna mendapatkan hasil umum dari suatu populasi.23

2. Lokasi Penelitian

SMP Negeri1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga sebagai salah satu lembaga pendidikan negeri yang memiliki prestasi di bidang akademik cukup baik, dan keduanya terakreditasi A.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari pengawas Dinas Pendidikan dan guru PAI SMP Negeri 1 danSMP Negeri8 Kota Salatiga sebagai subyek dalam penelitian ini.

Sumber sekunder adalah sumber data tidak langsung yang memberikan data kepada pengumpul data, misalnya dalam hal ini

23 Violeta Inayah Pama, “Penelitian Metode Campuran”, melalui

(30)

melalui LPMP Jawa Tengah, serta dokumen terkait dengan penelitian ini.

b. Teknik Pengumpulan Data 1) angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada rsponden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden yang berjumlah banyak.

Dalam penelitian ini teknik angket digunakan untuk memperoleh data penguasaan teknologi informasi Supervisor dan kompetensi profesional dari para guru di SMP Negeri 1 & SMP Negeri 8 Kota Salatiga dalam pemanfaatan supervisi akademik berbasis online.

2) Observasi

Peneliti mengamati secara sistematik fenomena-fenomena yang sedang diselidiki, yaitu tentang penggunaan program aplikasi online dan hasil yang diperoleh dari aplikasi internet online yang sedang dijalankan.

3) Wawancara

(31)

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang sejarah program supervisi online yang sudah dijalankan LPMP Jawa Tengah dan hasil dari aplikasi program supervisi online.

4) Dokumentasi

Teknik ini dikenal dengan penelitian dokumentasi ang mencari data melalui beberapa arsip dan dokumen sejarah di bidang instrumen kepengawasan di LPMP Jawa Tengah dan di Dinas Pendidikan Kota Salatiga, serta di sekolah yang sedang diteliti.

4. Validitas Data

Setelah seluruh data yang dibutuhkan langkah selanjutnya adalah melakukan proses verfikasi data, supaya data yang ada dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.24

Untuk memperoleh data yang valid diperlukan instrumen yang valid pula. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional bila

24

(32)

kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan yang diukur.

Data yang diperoleh diuji dengan triangulasi data untuk mengetahui sejauhmana temuan-temuan di lapangan benar-benar representatif utuk dijadikan pedoman analisis dan juga untuk mendapatkan informasi yang luas tentang perspektif penelitian.

5. Metode Analisis Data Menggunakan Metode Campuran.

Analisis data dengan metode campuran ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Creswell metode ini sering disebut juga sebagai metode multimethods, convergence (dua metode bermuara pada satu metode), integrated (integrasi dua metode), dan Combine (kombinasi dua metode). Abbas Tashakkori menjelaskan metode campuran adalah kajian yang merupakan produk pragmatis dan memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam perbedaan tahap-tahap proses penelitian.25

F. Sistematika Penelitian

Pembahasan tesis ini terdiri dari lima bab, dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Untuk lebih jelasnya penulis kemukakan garis garis besar dari masing-masing bab sebagai berikut :

25

(33)

Bab I adalah bab pendahuluan, yang sub-sub babnya berisi tentang (a) Latar belakang yang mendiskripsikan tentang hal-hal mendasar yang melatar belakangi masalah yang akan di teliti nanti; (b) Pengertian judul dan ruang lingkup penelitian yang berisikan kata-kata operasional dan kerangka pikir tentang judul tesis yang akan di bahas; (c)Rumusan masalah pokok penelitian, yang dijabarkan pada enam sub pokok masalah yang berisiskan tentang inti masalah yang perlu mendapat jawaban pada hasil penelitian ini dan satu harapan yang menjadi keinginan bersama (guru sebagai pendidik, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, supervisor sebagai pengawas pendidikan, pemerintah (kementerian agama dan dinas pendidikan) sebagai pengambil kebijakan ; (d) Tinjauan pustaka, dimaksudkan untuk mendudukan isi tulisan dalam tesis ini belum pernah di bahas sebelumnya; (e) Tujuan dan kegunaan penelitian yang berisi tentang tujuan yang hendak dicapai dan kontribusi pemikiran dalam pengembangan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan penelitian; (f) garis-garis besar isi tesis yang berisi tentang sistematika pembahasan dalam tesis.

Bab II Pelaksanaan Supervisi Akademik berbasis online dengan penguasaan teknologi informasi Pengawas dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru dengan sub pembahasanya adalah: (a) kondisi sosial pendidikan yang terdiri atas; letak geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat dan kebijakan politik setempat; (b) Pembuatan

(34)

Supervisi online “SupervisiGPAI”; (d) Pelaksanaan program supervisi akademik berbasis online

Bab III adalah Pembahasan tentang Supervisi Akademik berbasis online dan Penguasaan teknologi informasi bagi Pengawas dan Guru PAI; (a) Pentingnya supervisi online bagi Pengawas PAI dimasa sekarang, (b) Teknologi internet online membantu kerja pengawas dalam Supervisi online.

Bab IV adalah pembahasan hasil penelitan yang mencakup jawaban atas efektivitas supervisi online bagi supervisor dalam meningkatkan profesional guru pendidikan agama Islam di kotaSalatiga.

(35)

BAB II

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Kota Salatiga

SMP Negeri 1 Kota Salatiga berdiri semenjak tahun 1945, berdasarkan tahun berdirinya kini usia SMP Negeri 1 Kota Salatiga sudah mencapai 72 tahun. Sebuah perjalanan panjang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya bagi warga masyarakat pusat Kota Salatiga. Akreditasi untuk SMP Negeri 1 Kota Salatiga 4 tahun berjalan ini adalah A (Sangat Memuaskan). Berikut ini profil SMP Negeri 1 Salatiga yang termuat dalam alamat situs data pokok pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gambar 2.1 : Profil SMP N 1 Salatiga Sumber, http://dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id

(36)

Adapun jumlah Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Siswa SMP Negeri 1 Salatiga adalah sebagai berikut :

(37)

Dari 53 guru dalam tabel pada gambar 2.2 yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah tiga orang guru sebagai berikut :

No Nama Guru PAI Asal Sekolah NIP / Keterangan 1. Nurul Hidayati,

S.PdI.

SMP N 1

Salatiga 19810712 200501 2 005 2. Slamet, S.PdI SMP N 1

Salatiga 19650418 199503 1 001 3. Sigit Purwanto,

S.PdI.

SMP N 1 Salatiga -

2. Gambaran Umum SMP Negeri 8 Kota Salatiga

(38)

Gambar 2.3 : Profil SMP N 8 Salatiga

(39)

Dari 41 guru dalam tabel pada gambar 2.3 yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah empat orang guru sebagai berikut :

No Nama Guru PAI Asal Sekolah NIP / Keterangan

1. Sugino, S.PdI SMP N 8 Salatiga 19590404 198502 1 005

2. Tri Heriastuti, S.Ag SMP N 8 Salatiga

3. Dra. Ana Musyarofah SMP N 8 Salatiga 19650111 199512 2 017

4. Romzatun, S.Ag. SMP N 8 Salatiga

B. Sosialisasi dan Pelaksanaan Supervisi berbasis Online bagi Guru PAI di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga

1. Pembuatan Program Supervisi berbasis Online bagi Pengawas

dan Guru PAI

Pembuatan program supervisi berbasisonline ini berawal dari Focus Grup Discussion (FGD) yang kami selenggarakan dengan mengundang pakar pendidikan beliau Budiyono Saputro, praktisi kepengawasan, yaitu Ibu Endang Dwi Wahyuningsih, dan mahasiswa pascasarjana jurusan Supervisi PAI yaitu, saudara Abidin Sholeh, menemukan satu gagasan tentang perlunya dibuat satu program pengawasan berbasis online.

Program tersebut juga juga kami pelajari terlebih dahulu

(40)

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah. Yaitu

instrumendikdas.ga”dan “instrumendikmen.ga” yang sampai saat

sekarang masih aktif dan bisa dioperasikan.

Tim teknologi informasi LPMP Jawa Tengah telah

menjalankan program supervisi berbasis online semenjak semenjak

2015 atau dua tahun terakhir. Divisi supervisi LPMP Jawa Tengah,

yaitu Bapak Lukmanul Arifin menuturkan bahwa program ini sangat

perlu karena cepat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka

memenuhi kebutuhan LPMP sebagai lembaga riset Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk memetakan tentang pelaksanaan

program kerja dalam rangka pembuatan kebijakan pendidikan

selanjutnya.

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan program

“SupervisiGPAI” yang memanfaatkan program aplikasi pada mesin

pencari google, yaitu google drive.

a) Membuka situs web google

Setelah situs google versi chrome, kita cari aplikasi google

drive dengan tampilan sebagai berikut, bisa dengan mengetikkan

(41)

Gambar 2.4

Tampilan mesin pencari (Search engine) google

Sumber : (dokumentasi peneliti)

b) Langkah berikutnya adalah masuk ke aplikasi google drive,

Gambar 2.5

Tampilan awal aplikasi google drive

Sumber : (dokumentasi peneliti)

c) Setelah masuk google drive berikutnya klik drive saya lalu arahkan mousemenuju google form untuk membuat formulir

(42)

google dengan mengacu kepada perubahan kurikulum 2013 sesuai dengan permendikbud No. 20-24 tahun 2016

.

Gambar 2.6 :Tampilan awal aplikasi google form (formulir

google)

Sumber : (dokumentasi peneliti)

d) Langkah pertama adalah dengan melakukan pengisian formulir adalah membuat judul formulir pada isian formulir tanpa judul di atas. Dalam hal ini tentu judul dituliskan adalah SUPERVISI ONLINE PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Judul tersebut bermanfaat untuk menyatakan bahwa link aplikasi Supervisi online yang kita buat sinkron dengan alamat atau link address yang nantinya dipublikasikan.

(43)

Gambar 2.7

Tampilan formulir identitas diri dari pengisi instrumen supervisi berbasis internet online

Sumber : (dokumentasi peneliti)

Alamat email pengisi data supervisi online guru PAI untuk

mengetahui tanggapan atas isian dari isian pada formulir yang telah

dikirim sekaligus untuk mengetahui siapa yang telah mengisi dan

mengirimkan program supervisi online bagi admin program, yaitu

pengawas atau supervisor. Alamat sekolah bermanfaat untuk

menunjukkan asal sekolah dari pengisi program supervisi online

dimaksud dan selanjutnya bisa diisi dengan kolom nama,

pendidikan terakhir, no HP, nama pengawas daerah binaan, dan

lain sebagainya.

f) Langkah berikutnya adalah membuat pertanyaan dan deskripsi di

(44)

ketersediaan instrumen atau perangkat yang digunakan, apabila

instrumen lengkap dari 1, 2, 3, sampai dengan poin deskripsi ke 4,

maka pada lingkaran pilihan ganda adalah angka 4 dengan cara

mengklik pada lingkaran yang menunjukkan angka 4. Danbilamana

hanya 3 perangkat saja yang tersedia, maka yang diklik adalah

pada lingkaran no 3 dan seterusnya. Bila instrumen yang dimiliki

adalah 2 instrumen saja, maka yang diklik pada angka 2, pada

angka 1 sedemikian halnya.

Dalam pembuatan instrumen supervisi akademik berikut ini

mengacu revisi pada kurikulum 2013 dalam 4 standard pendidikan,

yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar

Proses, dan Standar Penilaian. Dengan mengadopsi dari program

yang telah dirilis oleh LPMP dengan disesuaikan untuk guru

(45)

Gambar 2.8

Tampilan formulir isian instrumen supervisi akademik online standar pertama Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Sumber : (dokumentasi peneliti)

(46)

Sedemikian halnya pada Standar Isi di bawah ini

Gambar 2.9

Tampilan formulir instrumen supervisi akademik online standar kedua Standar isi Sumber : (dokumentasi peneliti)

Terdapat 21 butir pertanyaan menyangkut Standar Kompetensi Isi yang harus diisi oleh guru sebagai self assessment dan sebagai masukan supervisi akademik bagi supervisor Pendidikan Agama Islam

(47)

pelajaran PAI, mempersiapkan materi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai, metode penyampaian, sumber dan bahan pembelajaran, sampai pada persiapan untuk penilaian.

Gambar 2.10

Tampilan formulir isian instrumen supervisi akademik online standar ketiga (Standar Proses)

Sumber : (Dokumentasi peneliti)

Terdapat 28 butir pertanyaan menyangkut Standar

(48)

assessment dan sebagai masukan supervisi akademik bagi

supervisor Pendidikan Agama Islam

Pada standar Penilaian atau standar terakhir dari 8 standar

pendidikan Nasional terdapat 13 butir pertanyaan, pada hasil

sosialisasi dan penerapan kurikulum 2013 yang dirangkum pada

data hasil supervisi online LPMP Jawa Tengah menurut penuturan

bapak Lukmanul Arifin staf teknologi informasi (IT) pada bidang

pengembangan supervisi LPMP menyatakan bahwa Standar

Penilaian masih di bawah standar cukup, baru sekitar 25 % dari

responden dari 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah yang telah

mengisi dengan lengkap perangkat supervisi akademik online pada

bagian standar Penilaian Pendidikan dan konon pada standar inilah

dulunya kurikulum 2013 dianggap sulit sehingga diberhentikan

setelah dilaksanakan dalam jangka satu semester gasal tahun

(49)

Gambar 2.11

Tampilan formulir isian instrumen supervisi akademik online standar keempat (Standar Penilaian)

Sumber : (Dokumentasi Peneliti)

Terdapat 13 butir pertanyaan menyangkut Standar Penilaian yang harus diisi oleh guru sebagai self assessment dan sebagai masukan supervisi akademik bagi supervisor Pendidikan Agama Islam

(50)

supervisi online untuk memperbaiki kekurangan atau menambah hal-hal yang kurang. Selanjutnya perlu dilengkapi dengan tanggal pengisian formulir isian supervisi akademik online di bagian paling akhir.

Gambar 2.12

Tampilan formulir isian instrumen supervisi akademik online saran dan masukan Sumber : (Dokumentasi Peneliti)

h) Menyingkat URL memanfaatkan aplikasi dari bit.ly.com

Pada bagian akhir setelah selesai google form

“SupervisiGPAI” dibuat kemudian perlu dipublikasikan lewat

internet, sehingga siapa saja guru PAI sasaran dan dimana saja guru PAI sasaran bisa mengisi formulir supervisi akademik online yang telah dibuat. Di bawah ini adalah alamat panjang yang diberikan oleh google kepada kita :

(51)

Untuk memudahkan responden mencari alamat dan memudahkan supervisor mengingat-ingat alamat perlu diperpendek alamat di atas dengan memanfaatkan mesin penyedia jasa memperpendek alamat URL yaitu bit.ly.com.

Caranya dengan mengkopi alamat panjang di atas ke mesin pemendek alamat dengan masuk terlebih dahulu ke bit.ly.com seperti berikut di bawah ini

Gambar 2.13

Tampilan halaman awal bit.ly.com Sumber : (Dokementasi Peneliti)

i) Mempublikasikan Aplikasi Supervisi berbasis online

“SupervisiGPAI” kedunia maya atau internet. Setelah diringkas

(52)

2. Sosialisasi dan pelatihan supervisi berbasis online

“SupervisiGPAI” kepada Pengawas PAI dan Guru PAI di SMP

Negeri 1 dan SMP Negeri 8 Kota Salatiga

Proses panjang dalam upaya membuat program supervisi internet online menghasilkansatu instrumen supervisi akademik yang bisa diakses melalui internet, sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Hal ini sesuai dengan salah satu manfaat teknologi informasi untuk memudahkan akses yang tidak terbatas jarak dan waktu, dengan demikian sesuai dengan tujuan penulis di awal untuk membuat program aplikasi online yang dapat memberikan kontribusi bagi dunia kepengawasan khususnya kepengawasan PAI.

Di Kota Salatiga terdapat dua orang pengawas PAI yang berkantor di Kantor Kementrian Agama Kota Salatiga, beliau berdua adalah Bapak Wahid Hasyim dan Ibu Umi Hani.

Pada hari Rabu, tanggal 26 April 2017 kami mensosialisasikan Program SupervisiGPAI kepada beliau berdua di ruang pengawas PAI kantor Kementrian Agama Kota Salatiga.

(53)

Gambar 2.14

Sosialisasi dan pelatihan program Supervisi berbasis Internet Online di kantor Kemenag Kota Salatiga

Sumber : (Dokementasi Peneliti)

(54)

Gambar 2.15

Pelaksanaan Pengisian formulir Supervisi Akademik berbasisinternet online

“SupervisiGPAI” di SMP Negeri 1 Kota Salatiga

Sumber : (dokementasi peneliti)

Gambar 2.16

Pelaksanaan Pengisian formulir Supervisi Akademik berbasis online

(55)

BAB III

DATA HASIL PENELITIAN

A. Data Observasi Pelaksanaan Supervisi Akademik berbasis Online dan Penguasaan IT Supervisor PAI Kota Salatiga

Pada bagian ini permasalahan yang ingin diberikan jawaban sebagaimana tercantum dalam rumusan masalah paling mendasar adalah bagaimana pelaksanaan supervisi akademik berbasis online dilaksanakan di lokasi penelitian, yaitu SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga.

E. Mulyasa (2004), menyatakan bahwa supervisi akademik sebaiknya dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pertemuan awal, pengamatan dan umpan balik.26 Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ketiga tahapan dapat dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya dan tenaga yang banyak, dengan prasyarat semua komponen baik itu guru dan pengawas PAI sudah menguasai teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet online. Surya Dharma (2008), Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, mengatakan bahwa dari hasil uji kompetensi di beberapa daerah menunjukkan kompetensi pengawas sekolah masih perlu ditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan dan kompetensi penelitian dan pengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan terlebih lagi bagi para calon pengawas sekolah.27

26

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, 103.

27

Surya Dharma, Problem Kompetensi Pengawas..., 2008.

(56)

Adapun hasil dari pelaksanaan supervisi akademik berbasis online

“SupervisiGPAI” bagi Pengawas PAI Kota Salatiga tercerminkan dalam Isian

kuisioner berikut ini.

Acuan alternatif jawaban responden :

5 Sangat tinggi

Hasil Kuisioner tentang kemampuan pengawas dalam pemanfaatan Teknologi dalam melaksanakan tugas supervisi akademik

Sumber : (Dokumentasi Peneliti)

No Pernyataan Skor Jawaban Jumlah Rata-rata

PengawasA PengawasB

1. Pengawas dapat melakukan supervisi akademik kepada kepala sekolah dan guru dengan memanfaatkan program

“SupervisiGPAI”

5 2 7 3,5

2. Pengawas sekolah mampu memotivasi kepala sekolah dan guru di sekolah dengan

memanfaatkan program “SupervisiGPAI”

5 2 7 3,5

Manajer

3. Pengawas sekolah dapat mengarahkan realisasi program pendidikan sekolah dengan memanfaatkan program “SupervisiGPAI”

4 2 6 3

4. Pengawas sekolah dapat mengarahkan realisasi program pengembangan sarana dan prasarana sekolah dengan memanfaatkan program “SupervisiGPAI”

4 3 7 3,5

5. Pengawas sekolah dapat mengarahkan realisasi program pengembangan guru di sekolah dengan memanfaatkan program

“SupervisiGPAI”

4 3 7 3,5

6. Pengawas sekolah dapat mengarahkan realisasi program pengembangan fasilitas sekolah dengan memanfaatkan program

(57)

Leader

7. Pengawas sekolah mampu menunjukkan kepribadian yang patut diteladani oleh kepala sekolah dan guru dengan memanfaatkan

program “SupervisiGPAI”

5 3 8 4

8. Pengawas sekolah memiliki keahlian dasar dalam memimpin sekolah dengan

memanfaatkan program “SupervisiGPAI”

4 3 7 3,5

9. Pengawas sekolah memiliki pengetahuan tentang administrasi & pengawasan sekolah dengan memanfaatkan program

“SupervisiGPAI”

5 3 8 4

Inovator

10. Pengawas sekolah mampu bekerja secara kreatif dengan memanfaatkan program

“SupervisiGPAI”

4 3 7 3,5

11. Pengawas sekolah mampu bekerja secara objektif dengan memanfaatkan program

“SupervisiGPAI”

5 3 8 4

Motivator

12. Pengawas sekolah dapat memotivasi guru dalam bekerja melalui pengaturan lingkungan fisik sekolahan dengan memanfaatkan

program “SupervisiGPAI”

4 3 7 3,5

13. Pengawas sekolah dapat mengevaluasi kepala sekolah dan guru dalam bekerja dengan memanfaatkan program “SupervisiGPAI”

5 3 8 4

Riset & Development

14 Pengawas sekolah mampu mengembangkan metode penelitian atas teori pembelaran yang menarik menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi khususnyadalam program supervisi online “SupervisiGPAI”

4 2 6 3

15. Pengawas Sekolah mampu memotivasi Kepala sekolah dan guru untuk melakukan riset dan pengembangan alat, cara dan sumber pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang sedang berkembang saat inikhususnya program supervisi online

“SupervisiGPAI”

4 2 6 3

Jumlah 66 40 106 53

Rata-rata 4,4 2,7 7,1 3,5

(58)

1. Hasil rata-rata dari 2 responden untuk penguasaan teknologi informasi adalah :

diperoleh

hal ini bisasimpulkanbahwapadapelaksanaansupervisiakademikberbasis online adalahtinggi

2. Dari dua responden dari tabel 3.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata responden3,5. Hal ini bisa simpulkan pula bahwa pada pelaksanaan supervisi akademik berbasis online adalah tinggi.

B. Data Hasil Observasi Penguasaan Teknologi Informasi Guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga dalam pelaksanaan Supervisi Akademik

berbasis online “SupervisiGPAI”.

Isian kuisioner dari sampel lima orang responden setelah sosialisasi dan pelatihan program supervisi internet online SupervisiGPAI” dari Guru PAI SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga.

Alternatif jawaban responden :

5 Sangat tinggi

4 Tinggi

3 Cukup

2 Rendah

(59)

Tabel 3.2

Hasil Kuisioner tentang kemampuan Guru PAI dalam pemanfaatan Teknologi dalam melaksanakan tugas pembelajaran sesuai kurikulum 2013

Sumber : (Dokumentasi Peneliti)

PBM dengan memanfaatkan aplikasi “SupervisiGPAI”

4 3 4 3 3 17 3,4

5. Guru dapat menguasai Bahasa Indonesia yang baik sebagai bahasa penyampaian materi

4 3 3 4 2 16 3,2

6. Guru dapat menguasai pendekatan pedagogik dalam permasalahan pembelajaran dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru profesional

4 3 3 3 3 16 3,2

12. Guru dapat memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didik tanpa membeda-bedakan

4 3 3 5 3 18 3,6

13. Guru dapat memiliki rasa tanggung jawab yang kokoh dalam melaksanakan fungsinya sebagai kepala sekolah dan guru

4 3 3 3 3 16 3,2

14. Guru memiliki akhlak yang mulia 5 5 5 5 5 25 5

Profesional

15. Guru mampu menguasaan substansi atau isi materi mata pelajaran (PAI) yang menjadi bidang keahliannya sesuai dengan Kurikulum 2013 dalam hal RPP, Unjuk kerja dan Penilaian

4 3 3 3 3 16 3,2

16. Guru mampu menguasai learning equipment dan

learning resources yang diperlukan dalam proses belajar mengajarsesuaiKurikulum 2013dalam RPP, Unjuk kerja dan Penilaian

4 3 5 3 3 18 3,6

17. Guru mampu menguasai learning equipment dan

learning resources dari lingkungan hidup sehingga

(60)

dapat dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaransesuaidenganKurikulum 2013dalam RPP, Unjuk kerja dan Penilaian

18. Guru mampu menguasai bagaimana menerapkan teknologi infomasi dalam upaya meningkatkan efektivitas belajar dengan memanfaatkan aplikasi

“SupervisiGPAI” sesuai dengan Kurikulum 2013, dalam

RPP, Unjuk kerja dan Penilaian

4 3 3 4 3 17 3,4

19. Guru mampu menguasai bagaimana menyusun rencana (RPP), isi, media teknologi dan values dalam setiap proses pembelajaransesuaidenganKurikulum 2013, RPP, Unjuk kerja dan Penilaian

4 3 3 3 3 16 3,2

20. Guru mampu menguasai bagaimana menyusun Rencana Pelajaran yang mengemas isi, media, teknologi, dan

values dalam setiap pembelajaran

4 3 3 3 3 16 3,2

Sosial

21. Guru mampu memahami berbagai faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung PBM

4 4 4 4 4 20 4

22. Guru dapat mengerti berbagai faktor yang berpengaruh terhadap proses pendidikan peserta didik

4 4 5 4 4 21 4,2

23. Guru mampu memahami pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang tua dan tokoh masyarakat yang berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah

4 3 4 5 4 20 4

Jumlah 93 73 83 81 73 403 81

Rata-rata 6,2 4,9 5,5 5,4 4,9 26,87 3,5

Dari daftar hasil perolehan skor rata-rata pada tabel di atas menunjukkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil rata-rata dari 5 responden GPAI tentang penguasaan teknologi informasi adalah :

(61)

2. Dari lima responden dari tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata penguasaaan teknologi dari lima orang yang diteliti adalah 3,5 atau tinggi. Dengan skor 3,5 atau nilai dalam kategori tinggi tersebut dapat diartikan bahwa GPAI siap dan mampu untuk melaksanakan supervisi berbasis online.

C. Data hasil Observasi Keberhasilan Pelaksanaan Supervisi Akademik

berbasis online “SupervisiGPAI”.

Tingkat keberhasilan dari penelitian ini dapat diambil dari keterangan yang diperoleh dari proses pelaksanaan supervisi akademik berbasis online oleh Pengawas PAI Kota Salatiga kemudian penjelasan tentang tingkat penguasaan teknologi informasi guru PAI dalam memanfaatkan instrumen supervisi akademik berbasis online “SupervisiGPAI”.

Pada level Pengawas PAI diperoleh angka persentase 70,67% atas daftar tabel 3.1 atau table kemampuan penguasan teknologi informasi berbasis online dalam melaksanakan tugas supervisi akademik. Sedangkan untuk para Guru PAI diperoleh angka persentase 70,43% untuk tabel penguasaan teknologi informasi dalam mendukung program supervisi berbasis online

“SupervisiGPAI”.

(62)

tingkatan penguasaan teknologi yang tinggi, dan 70,43% untuk penguasaan teknologi informasi berbasis online para guru PAI dapat diartikan tinggi.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan program supervisi akademik berbasis online dan penguasaan teknologi informasi supervisor dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI pada studi kasus yang dilakukan di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga hasilnya adalah tinggi. Dengan nilai rata-rata dari hasil penelitian 70,67% dan 70,43% diperoleh nilai rata-rata 70,55% yang dapat diartikan sebagai nilai pencapaian yang tinggi.

Kualifikasi Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dan juga wawancara serta lembar pengamatan menunjukkan bahwa supervisi akademik berbasis online bagi Supervisor dan guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga merupakan hal yang perlu untuk dilaksanakan dengan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti dinas pendidikan Kota, Pemerintah Kota Salatiga dan juga stake holder pendidikan di kedua sekolah tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan supervisi akademik berbasis online ini diterapkan di seluruh sekolahan dibawah binaan kedua pengawas PAI Kota Salatiga.

Berikut ini adalah tanggapan Bapak Wahid Hasim sebagai pengawas PAI SMP/SMA kantor kementrian Agama Kota Salatiga :

“Kalau sudah lengkap instrument kepengawasan online ini bisa nanti kami melaksanakan untuk seluruh sekolah menengah di Kota Salatiga, bukan hanya di SMP N 1 dan SMP N 8 Saja”.28

28

(63)

Sedemikian halnya tanggapan Ibu Umi Hani sebagai pengawas PAI TK/SD kantor kementrian Agama Kota Salatiga :

“Kami mendukung program supervisi online supaya kepengawasan PAI di Kota Salatiga semakin maju sesuai dengan perkembangan teknologi, apalagi kalau melihat guru-guru yang masih muda dan bisa teknologi, saya yakin ini sangat bermanfaat”.29

Pada praktek supervisi akademik berbasis online yang dilakukan oleh Pengawas PAI dan Guru PAI tidak mengalami kesulitan dalam proses pengisian formulir dari tahap awal; pengisian identitas sampai pada tahap memberikan saran dan masukan. Dari semua proses supervisi berbasis online beserta dengan pertanyaan pilihan ganda sejumlah 73 pertanyaan hanyame merlukan waktu kurang dari 30 menit. Tidak ditemukan kesulitan dalam proses tersebut dari awal sampai akhir dan bahkan pengawas dan guru dapat melihat persentase perolehan skor dalam grafik lingkaran yang dapat ditampilkan sebagai fasilitas yang diberikan oleh program google.drive dan

google.form.

29

(64)

Gambar 3.1

Tampilan awal danakhiraplikasi “SupervisiGPAI” padaalamat : http://bit.ly/SupervisiGPAI

(65)

Gambar 3.2

Tampilan awal danakhiraplikasi “SupervisiGPAI” padaalamat : http://bit.ly/SupervisiGPAI

(66)

BAB IV

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Supervisi Akademik berbasis Online “SupervisiGPAI” bagi Guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga

Berdasarkan data hasil wawancara dengan guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota salatiga diperoleh hasil sebagai berikut, bahwa :

“Di bidang Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama belum ada

pengawasan berbasis online, jika ada maka akan bagus sekali. Sebab pada mata pelajaran umum di bawah Kemendikbud sudah pernah menggunakan supervisi berbasis online Instrumendikmen.ga. Hal ini menurut kami menjadikan guru PAI semakin tertinggal secara supervisi akademik berbasis online dan penguasaan teknologi

informasi”.30

memperhatikan hal di atas, maka penelitian ini, supervisi akademik berbasis online berupaya menghadirkan sebuah alternatif pelaksanaan supervisi memanfaatkan teknologi sebagaimana yang dimaksudkan oleh para peneliti terdahulu yang berpendapat bahwa; menurut M. Syafii (2015) terdapat hubungan yang erat antara Supervisi Akademik peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga, hasil penelitiannya menyatakan bahwa kontribusi supervisi pengawas dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI pada SMK Kota Salatiga kurang optimal.31

30

Nurul Hidayati, Wawancara tentang Pelaksanaan Supervisi Online, tanggal 16 April 2017.

31

M. Syafii, Kontribusi Supervisi Pengawas, 2015.

(67)

Dalam pelaksanaan supervisi akademik berbasis online di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga adalah dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Pembuatan Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online

Pada proses pembuatan Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online penulis dibantu secara langsung oleh teknisi supervisi berbasis teknologi dari LPMP Jawa Tengah. Lukmanul Arifin staf IT dari LPMP Jawa Tengah memberikan arahan secara langsung tahapan demi tahapan pembuatan google.form sehingga proses mempublikasikannya.

Gambar 4.1

Pembuatan Instrumen Supervisi akademik berbasis online bersama Lukmanul Hakim Staff IT LPMP Jateng

(68)

2. Sosialisasi Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online

Pada proses sosialisasi penulis mendatangi secara langsung pengawas PAI Kota Salatiga di Kantor Kemenag Kota Salatiga, hal ini dimaksudkan untuk lebih dekat dan memberikan pemahaman dengan secara detail.

Gambar 4.2

Sosialisasi dan pelaksanaan

Instrumen Supervisi akademik berbasis online bersama Wahid Hasyim Pengawas PAI Kemenag Salatiga

Sumber : Dokumentasi Peneliti

3. Pelaksanaan Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online

(69)

Gambar 4.3

Sosialisasi dan pelaksanaan

Instrumen Supervisi akademik berbasis online bersama Nurul Hidayati, GPAI SMP N 1 Salatiga

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Gambar 4.4

Sosialisasi dan pelaksanaan

Instrumen Supervisi akademik berbasis online bersama Nurul Hidayati, GPAI SMP N 1 Salatiga

(70)

4. Evaluasi Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online

Dalam tahap evaluasi Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online, penulis mengacu pada hasil nilai rata-rata tabel 3.1 yang menyatakan bahwa pelaksanaan supervisi akademik supervisor memperoleh nilai rata-rata 3,5 yang berarti cukung tinggi, atau berhasil efektif dilaksanakan.

Adapun hasil tanggapan dari proses input identitas dan hasil akhir sampai proses tanggapan atau respon dapat diakses secara mudah melalui google.drive.Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

Gambar4.5

Halaman tanggapan Supervisi Akademik Berbasis Online : http://bit.ly/SupervisiGPAI

(71)

B. Penguasaan Teknologi Informasi Supervisor PAI dalam Supervisi

Akademik berbasis online “SupervisiGPAI” di SMP N 1 dan SMP N 8

Kota Salatiga.

Alan C.K. Cheung, Timothy W.W. Yuen,CelesteY.M. Yuen, Yin Cheong Cheng(2011) dalam Jurnal Manajemen Pendidikan berpendapat tentang manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan internet online dalam

pemetaan pendidikan

“Bahwa teknologi informasi pendidikan sebagai unsur pendukung penting dalam pelayanan pendidikan, yang seringkali berperan aktif mendukung pemerintah dalam memetakan. Peran pemerintah dapat tepat sasaran dengan berdasarkan pada pemetaan yang telah dilakukan”.32

Anita Charter (2006) dari Universitas Wayne memberikan keterangan tentang manfaat dari Supervisi Akademik berbasis internet online dalam hal memberikan perhatian lebih sesuai dengan level dari responden.

Gambar4.6

Halaman tanggapan Supervisi Akademik Berbasis Online :

http://bit.ly/SupervisiGPAI, Sumber : (Dokumentasi Peneliti)

32

Alan C.K. Cheung, Timothy W.W. Yuen, Celeste Y.M. Yuen, Yin Cheong Cheng,

(72)

Dalam tahap penguasaan teknologi kaitannya dengan Instrumen Supervisi Akademik berbasis Online, penulis mengacu pada tabel 3.2 yang menyatakan bahwa penguasaan teknologi informasi guru PAI memperoleh nilai rata-rata 3,5 yang berarti tinggi, atau berhasil sehingga layak untuk dilanjutkan.

Pengembangan supervisi akademik berbasis online sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tema peringatan hari pendidikan nasional Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu memeratakan percepatan pendidikan ke seluruh penjuru tanah air menyongsong abad 21.33

Supervisi akademik berbasis online ini juga sangat sesuai dengan misi Kota Salatiga yang nomor 1, yaitu : meningkatkan akses layanan pendidikan.34 Dengan demikian dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa merupakan satu tugas dan tanggung jawab ke depan dalam meningkatkan penguasaan teknologi informasi dalam supervisi akademik berbasis online untuk memeratakan pendidikan dan meningkatkan kompetensi professional guru PAI di SMP N 1 dan SMP N 8 Kota Salatiga.

C. Keberhasilan Pelaksanaan Supervisi Akademik berbasis online

“SupervisiGPAI”.

Untuk memudahkan pentingnya penguasaan teknologi informasi untuk

mendorong keberhasilan Pengawas PAI akan penulis mulai pembahasannya

33

Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2017. melalui, https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/04/pidato-mendikbud-pada-upacara-hari-pendidikan-nasional-2-mei-2017. Html (15/05/2017), 2017.

34

(73)

dari gambaran jumlah sekolah yang terdapat di Kota Salatiga dan gambaran

sebaran luasnya wilayah kepengawasan di kota Salatiga yang menurut

pengamatan saya berbanding terbalik dengan jumlah pengawas PAI yang

dimiliki oleh Kantor Kementrian Agama Kota Salatiga.

Tabel 4.1

Jumlah Pengawas PAI Kantor Kemenag Kota Salatiga Sumber : (Dokumentasi Peneliti)

No

Nama Pengawas PAI Sekolah Binaan (Dabin)

Keterangan Tempat/Kecamatan

1.

Wahid Hasyim, M.PdI 59 Argomulyo, Sidomukti, Sidorejo, Sidomulyo

2.

Umi Hani, M.PdI 96 Argomulyo, Sidomukti, Sidorejo, Sidomulyo

Di bawah ini adalah data jumlah sekolah di Kota Salatiga yang tersebar dalam empat wilayah kecamatan, yaitu : Argomulyo, Sidomukti, Sidorejo dan Sidomukti.

Gambar 4.7

Gambar

Gambar 2.1 : Profil SMP N 1 Salatiga
Gambar 2.2 : Profil SMP N 1 Salatiga
Gambar 2.3 : Profil SMP N 8 Salatiga
Gambar 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5, aspek isi menunjukkan skor rata-rata 3,75, aspek pembelajaran menunjukkan skor rata-rata 3,71, aspek tampilan menunjukkan skor

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam pertimbangan membeli Mitsubishi Xpander yaitu faktor produk,

Medan benar adanya dilakukan oleh guru BK disekolah tersebut dan sudah terlaksana secara maksimal meskipun ada beberapa hambatan yang terjadi, akan tetapi sudah berhasil

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2.4- D dan sukrosa terhadap pembentukan kalus eksplan embrio kedelai dan menentukan

Untuk mustahiq yang mempunyai keahlian namun masih belum mempunyai aat dan modal yang cukup akan diberikan bantuan alat, dan yang berdagang diberikan modal uang untuk

Dalam penjelasan di atas dapat di pahami bahwa yang di maksud dengan judul skripsi ini adalah suatu kajian tentang kondisi pendapatan, jumlah anggota keluarga

Model pertama dan kedua di atas lebih mengarah pada cara kerja pemahaman, tetapi model yang ketiga ini yaitu model hermeneutik ontologi erat kaitannya dengan konsep asli,

Dalam konteks Syafi’iyah, yang berhujjah pada ijtihad Imam Syafi’i, penggunaan nalar (akal) sebagai media untuk menetapkan suatu hukum yang berkesesuaian dengan zaman