• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS DAUN GAMBIR

(Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Yuli Verawati, Novi dan Irma Laelani EkaPutri

Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Email: verawati.yuli@yahoo.com

ABSTRACT

Corn (Zea mays L.) is a monoecious plant (monoceous), male flowers and female flowers are in one tree, which belong to the family Poaceae (Gramineae). Corn crop is one of the important food crops, in addition to wheat and rice. Low productivity and quality of maize due to less intensive farming techniques, fertilization and care. Fertilization with compost is one option the current trends. For research that has been conducted in July through September 2013 held at the District Barung-Barung Belantai Koto XI Tarusan South Coastal District in order to know the effect of leaf compost gambier (Uncaria gambir Roxb.) On the growth and yield of crops of corn (Zea mays L.) This research is an experiment, with a completely randomized design (RAL) consisting of 5 treatments and 5 replications. The treatment is administration of leaf compost gambier / polybag. Treatment B (200 grams), C (400 grams), D (600 grams), E (800 grams) and A (0 grams) as a control. Observations were observed is the number of leaves, plant height, stem diameter, ear length, cob diameter. Data were analyzed using analysis of variance and LSD test continued at α level of 5%. Research results when analyzed with analysis of variance showed that the use of leaf compost gambier (Uncaria

gambir Roxb.) Did not affect the number of leaves, cob length, cob diameter but different from

the stem height and stem diameter. In cultivating corn plants using compost leaves is recommended because it is more ekonomois gambier and environmentally friendly.

Key words: gambir, compost

PENDAHULUAN

Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu tanamanpangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal dari Amerika dan tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis orang Eropa ke Amerika. Pada abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskanya ke Asia termasuk Indonesia (Prahasta, 2009).

Jagung sebagai makanan pokok dan potensial mensubstitusi tanaman padi, memiliki prospek yang cerah untuk diusahakan. Ratusan juta populasi ternak unggas, baik didalam negeri maupun diluar negeri, setiap minggunya membutuhkan

jagung ribuan ton. Indonesia termasuk negara yang masih mengimpor jagung. Padahal teknik budidaya jagung tidak sulit dan lahan untuk tanaman jagung di Indonesia juga tersedia dalam jumlah yang cukup (Suryanto, 2001).

Menurut Sutedjo (1995) dalam Febriyani (2012) menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan produksi tanaman adalah dengan perbaikan kesuburan tanah melalui pemupukan. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa keberhasilan produksi pertanian melalui kegiatan intensifikasi pertanian, tidak terlepas dari sarana produksi pupuk, terutama pupuk organik (kompos).

Pupuk organik (kompos) adalah pupuk yang sudah mengalami perubahan atau penguraian dengan bahan baku utama sisa

(2)

2

makhluk hidup seperti darah, kotoran hewan dan daun-daunan. Membuat kompos sebenarnya sangat mudah bahkan tanpa tempat dan peralatan atau mesin khusus, secara alami sampah organikakan terurai menjadi kompos. Namun, dengan membiarkan begitu saja, proses pengomposan membutuhkan waktu yang cukup lama (Sofian, 2006).

Salah satu bahan yang selama ini terbuang tetapi dapat diolah dan dijadikan kompos adalah daun gambir. Indonesia merupakan satu-satunya eksportir gambir

(Uncaria gambir Roxb.) didunia dan lebih

dari 80% ekspor gambir di Indonesia berasal dari daerah Sumatera Barat yaitu Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung. Negara tujuan ekspor gambir Indonesia antara lain Bangladesh, India, Pakistan, Singapura, Malaysia, Jepang dan beberapa Negara Eropa lainnya (Nazir, 2000).

Menurut Instalasi Penelitian dan Teknologi Pertanian, 1999 dalam (Frizia, 2004) bahwa pemberian pupuk organik berupa kompos yang berasal dari limbah berupa ampas daun gambir hasil dari pengempaan sangat potensial untuk pupuk organik. Ampas daun gambir mengandung unsur hara N, P, K dan Ca. Ampas daun gambir yang selama ini dibiarkan begitu saja setelah diolah, ternyata mempunyai manfaat yang cukup banyak dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dari penelitian Frizia (2004) tentang Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Dengan Kompos Daun Gambir Yang Menggunakan Efektif Mikroorganisme M-Bio. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Kompos Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) .

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos daun gambir (Uncaria gambir Roxb.) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.).

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai selesai di Desa Gurun Laweh Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sekop, label, ember plastik ukuran besar, cangkul, pisau, timbangan, meteran, jangka sorong dan alat-alat tulis. Bahan yang digunakan adalah benih jagung manis varietas SUGAR 75 yang didapat dari toko pertanian yang ada di pasar Barung-Barung Belantai, EM4, polibag 60 x 40 cm, tanah kebun, ampas daun gambir dan pupuk NPK.. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga percobaan ini terdiri dari 25 satuan percobaan Perlakuan adalah control, Pemberian 200 gram pupuk kompos daun gambir/ polibag, Pemberian 400 gram pupuk kompos daun gambir/ polibag, Pemberian 600 gram pupuk kompos daun gambir/ polibag, Pemberian 800 gram pupuk kompos daun gambir/ polibag.

Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis Ragam (Uji F) pada taraf α 5 % dan jika pengaruh perlakuan berbeda nyata maka dilanjutkan uji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT).

Pelaksanaan percobaan meliputi: 1. Cara membuat kompos, 2. Penyediaan media tanam, dan parameter penelitian ini berupa: pengamatan pertambahan jumlah daun, pengamatan pertambahan tinggi batang jagung, pengamatan pertambahan diameter batang jagung, panjang tongkol dan diameter tongkol.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. jumlah Daun (helai)

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh pemberian kompos daun gambir terhadap jumlah daun tanaman jagung (Zea mays L.). Didesa Gurun Laweh Barung-Barung Belantai maka didapatkan hasil seperti pada Tabel dibawah ini:

(3)

3

Tabel 1. Rata-rata jumlah daun tanaman

jagung (Zea mays L.) tiap perlakuan.

Perlakuan Jumlah daun (helai) A 13

B 14

C 13,4 D 12,8 E 13 Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa setiap perlakuan yang diberikan pada tanaman jagung tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan jumlah daun. Mungkin unsur harayang digunakan untuk pertumbuhan tanaman yang terkandung didalam kompos daun gambir yang diberikan belum terpenuhi sacara sempurna seperti unsur hara nitrogen (N), kalium (K), fosfor (P).

Lingga (2003) menyatakan unsur N berperan penting terhadap pertumbuhan vegetatif serta pemanjangan sel, penyusunan sel dan klorofil. Unsur N berperan untuk merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun. Pada masa pertumbuhan vegetatif tanaman sangat membutuhkan unsur hara yang lengkap untuk mendukung pertumbuhannya. Tanaman yang mendapatkan pasokan unsur N cukup, pertumbuhan vegetatifnya baik dengan ciri warna hijau tua, tetapi apabila kelebihan unsur N dapat menunda pembungaan dan pembentukan buah (Munawar, 2011) dan jika suatu tanaman kekurangan N akan mengakibatkan perkembangan akar akan terhambat serta daun menjadi kekuning-kuningan dan mudah rontok hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena daun sangat berguna dalam proses respirasi (Anonimus, 2013).

2. Tinggi Batang

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh pemberian kompos daun gambir terhadap pertambahan tinggi tanaman jagung (Zea mays L.) maka didapatkan hasil seperti pada Tabel dibawah ini:

Tabel 2. Rata-Rata Tinggi Batang tanaman jagung (Zea mays L.) tiap perlakuan.

Perlakuan Tinggi Notasi Batang (cm) A 191,2 c B 191,6 c C 200,8 a b D 196,4 b E 205 a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata menurut BNT α 5%

Hasil penelitian pada perlakuan pemberian kompos daun gambir terhadap tinggi batang tanaman jagung yang terlihat pada Tabel. 2 menunjukkan bahwa perlakuan A dan B memberikan pengaruh yang sama, sementara itu perlakuan B dan C memberikan pengaruh yang berbeda. Begitu juga dengan perlakuan C dan D memberikan pengaruh yang sama.Perlakuan D dan E memberikan pengaruh yang berbeda. Sedangkan perlakuan E dan C memberikan pengaruh yang sama.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari Tabel. 2 dapat kita lihat bahwa pemberian kompos daun gambir terhadap pertambahan tinggi batang jagung memberikan pengaruh yang berbeda antar perlakuan. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan E (pemberian 800 gram kompos daun gambir). Hal ini disebabkan adanya pengaruh pemberian kompos daun gambir terhadap tanaman jagung, disebabkan juga oleh terpenuhinya kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman jagung. Unsur hara N, P, K dan Ca yang seimbang dan tersedia dengan sempurna akan berpengaruh terhadap penyerapan oleh tanaman dan tanaman dapat tumbuh dengan baik, seperti unsur N yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman begitu juga dengan unsur K yang dapat memperkeras batang.

3. Diameter Batang Jagung (Zea mays L.) Berdasarkan penelitian tentang pengaruh pemberian kompos daun gambir terhadap diameter batang tanaman jagung (Zea mays

(4)

4

L.) maka didapatkan hasil seperti pada Tabel dibawah ini:

Tabel 3. Rata-Rata Diamter Batang Jagung (Zea mays L.) tiap perlakuan.

Perlakuan Diameter Notasi Batang (cm) A 3,04 b c B 3,44 a b C 3,16 b c D 2,96 c E 3,84 a

Keterangan:Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata menurut BNT α 5 %

Perlakuan pemberian kompos daun gambir memberikan pengaruh yang berbeda antar perlakuan. Dapat kita lihat pada Tabel. 3 menunjukkan bahwa hasil perlakuan D dan E memberikan pengaruh yang berbeda dengan perlakuan A, B dan C.

Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa pertambahan diameter batang jagung yang tertinggi dapat kita lihat pada perlakuan E (pemberian 800 gram kompos daun gambir) dengan rata-rata 3,84 cm. Dengan demikian Pemberiantakaran yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan suatu tanaman. Jadi perlakuan E dengan pemberian 800 gram kompos daun sudah dapat merangsang pertumbuhan diameter batang jagung. Pada perlakuan E merupakan pemberian takaran kompos daun gambir yang tertinggi (800 gram). Hal ini disebabkan oleh keberadaan unsur kalium (K) dan yang seimbang yang terdapat di dalam kompos daun gambir. Unsur K yang terkandung di dalam kompos daun gambir dapat mempengaruhi pertambahan diameter batang jagung.

Unsur K berfungsi dapat memperkuat batang tanaman. Pada tanaman jagung apabila kekurangan unsur K dapat menyebabkan batang menjadi lebih kecil, lemah dan mudah rebah.Tamanan yang kekurangan unsur K mempunyai daun-daun muda berwarna hijau tua, batang kecil dan berbuku-buku pendek (Munawar, 2011).

4. Panjang Tongkol

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh pemberian kompos daun gambir terhadap panjang tongkol jagung (Zea mays L.) maka didapatkan hasil seperti pada Tabel dibawah ini:

Tabel 4. Rata-rata Panjang Tongkol Jagung (Zea mays L.) tiap perlakuan.

Perlakuan Panjang tongkol A 21

B 20 C 21 D 20,6 E 21,6

Hasil penelitian pemberian kompos daun gambir yang terlihat pada Tabel 4, setiap perlakuan yang diberikan tidak memberikan pengaruh terhadap panjang tongkol jagung. Ini dikarenakan unsur yang terkandung didalam kompos daun gambir belum terpenuhi secara sempurna. Pertambahan panjang tongkol merupakan pertumbuhan generatif ternyata pada perlakuan E dengan takaran 800 gram belum bisa mempengaruhi pertumbuhan panjang tongkol jagung, oleh sebab itu pemberian kompos daun gambir agar lebih ditingkatkan lagi. Jika suatu tanaman mendapatkan unsur hara yang cukup akan dapat meningkatkan hasil dan mutu suatu tanaman.

Menurut Lingga (2003) unsur hara yang berperan penting dalam pertumbuhan dan hasil suatu tanaman adalah unsur hara N, P, dan K yang tersedia dengan baik dan akan berpengaruh terhadap penyerapan oleh tanaman. Unsur hara berupa N (nitrogen) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan cabang dan daunpada tanaman, unsur P berfungsi untuk merangsang pembungaan dan pembuahan, pembentukan biji dan pertumbuhan akar, sedangkan unsur K memiliki fungsi dalam proses fotosintesis dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Jadi jika unsur hara terserap dengan baik maka pertumbuhan juga akan lebih baik (Anonimus, 2012). Menurut Winarso 2005 dalam (Pusmita, 2013) bahwa pemberian unsur hara N yang cukup pada awal masa pertumbuhan

(5)

5

tanaman akan mempercepat pertumbuhan daun dan daun dapat tumbuh dengan baik. 5. Diameter Tongkol

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh pemberian kompos daun gambir terhadap diameter batang tanaman jagung (Zea mays

L.) maka didapatkan hasil seperti pada Tabel dibawah ini:

Tabel 5. Rata-rata Diameter Tongkol Jagung (Zea mays L.) tiap perlakuan.

Perlakuan Diameter tongkol (cm) A 4,32 B 4,52 C 4,48 D 4,22 E 4,38

Dari penelitian pemberian kompos daun gambir terlihat pada Tabel 5, setiap perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap diameter tongkol jagung.Ini dikarenakan unsur hara yang terkandung di dalam kompos daun gambir belum terpenuhi secara sempurna. Pertambahan diameter tongkol jagung merupakan pertumbuhan generatif ternyata pada perlakuan E dengan takaran 800 gram belum bisa memenuhi pertumbuhan diameter tongkol jagung, oleh karena itu pemberian takaran kompos daun gambir supaya lebih ditingkatkan lagi, dengan memberikan unsur hara yang cukup akan dapat meningkatkan hasil dan mutu suatu tanaman.

Menurut Munawar (2011) tersedianya unsur yang cukup pada saat pertumbuhan menyebabkan metabolisme tanaman akan lebih aktif sehingga proses diferensiasi sel akan berjalan dengan baik. Rukmana (1997) menyatakan perkembangan diameter tongkol jagung sangat dipengaruhi oleh proses masa keluarnya bunga jantan dan dan bunga betina.Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung yang akan menjadi buah.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pemberian kompos daun gambir (Uncaria gambir

Roxb.) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) di Desa Gurun Laweh Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir selatan maka dapat disimpulkan bahwa kompos daun gambir dapat memacu pertambahana pertumbuhan vegetatif tanaman seperti tinggi batang dan diameter batang jagung.

DAFTAR PUSTAKA

Lingga, P. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Munawar, A, Ph, D. 2011.Kesuburan Tanah

dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Prahasta, A. 2009. Budidaya, Usaha, Pengolahan, Agribisnis Jagung. Pustaka Grafika: Bandung.

Nazir, N. 2000. Gambir, Budidaya, Pengolahan dan Prospek Diversifikasinya. Yayasan Hutanku: Padang.

Rukmana, R. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius: Yogyakarta.

Sofian. 2006. Sukses Membuat Kompos Dari Sampah. Agro Medika: Jakarta.

Gambar

Tabel dibawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

E1 = Kelompok tikus yang diberi ekstrak daun jarak pagar dosis 0.125 g/kgBB.. E2 = Kelompok tikus yang diberi ekstrak daun jarak pagar dosis

Untuk mewujudkan cita-citanya, Penulis yang kala itu berusia sekitar 5 tahun diantar Bapaknya menuju lembaga pendidikan dan diserahkan kepada Kepala Taman

5elain perbesaran uterus yang lebih menon!ol, pada MH# ditemukan pula dua hal lain yang berbeda dengan kehamilan normal, yaitu kadar hCG dan kista lutein. #adar hCG pada

(muwafaqah), dengan  memperhatikan fungsi  sosial, struktur teks,  dan unsur kebahasaan  dari teks interaksi  transaksional lisan dan  tulis, sesuai dengan 

yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif disertai pembuatan diagram roundhouse adalah sebesar 14,53 (b) rata-rata skor hasil belajar siswa pada materi virus

Kuliah Kerja Nyata ini sangat berbeda dengan Kuliah Kerja Nyata yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, yang antara Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (praktek

Judul Penelitian : Pemanfaatan Daun Kelor ( Moringa oleifera Lamk ) Pada Pembuatan Permen Karamel Dari Susu. Hasnudi, MS) Ketua Program Studi Peternakan.. Tanggal

High Intensity Interval Training (HIIT) merupakan latihan intensitas tinggi dengan waktu yang singkat serta dilakukan secara berulang – ulang.. Oleh karena HIIT