• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Papua Agustus 2017

No. 64/11/94/Th. VIII, 6 November 2017

Keadaan Ketenagakerjaan

Provinsi Papua Agustus 2017

BERITA

RESMI

STATISTIK

• Jumlah angkatan kerja di Papua pada Agustus mencapai 1.762.481 orang, bertambah 40.679 orang dibanding kondisi Agustus 2016.

• Penduduk yang bekerja di Papua pada Agustus 2017 mencapai 1.699.071 orang, bertambah 14.682 orang dibandingkan Februari 2017 dan juga meningkat 54.586 orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Agustus 2016).

• Jumlah pengangguran pada Agustus 2017 sebesar 63.770 orang, berkurang sekitar 5.699 orang dibanding Februari 2017 dan bertambah sebanyak 6.093 orang dibanding keadaan Agustus 2016.

• Selama satu tahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua mengalami peningkatan dari 3.35 persen pada Agustus 2016 menjadi 3,62 persen pada Agustus 2017. Sebaliknya jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2017 menurun dari 3,96 persen menjadi 3,62 persen.

• Dalam enam bulan terakhir (Februari 2017–Agustus 2017), jumlah pekerja di sektor industri; jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan mengalami kenaikan, sebaliknya jumlah pekerja di sektor pertanian; perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi; serta sektor lainnya mengalami penurunan. • Dari total penduduk yang bekerja 1.699.071 orang pada

Agustus 2017 di Papua, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga (32,44 persen) kemudian diikuti oleh status berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar (30,65 persen). Adapun status pekerjaan dalam utama lainnya yang memiliki persentase di atas 10 persen yakni berusaha sendiri (13,98 persen), dan buruh/karyawan (20,86 persen). Status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan status pekerja bebas pertanian maupun non pertanian mempunyai persentase kecil yaitu kurang dari satu persen.

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT) di

Provinsi Papua pada

bulan Agustus 2017

Sebesar

3,62 persen

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran

I. Pendahuluan

Keadaan ketenagakerjaan di Papua pada Agustus tahun 2017 digambarkan dengan adanya improvisasi pasar tenaga kerja yang tercermin dari peningkatan jumlah angkatan kerja, dan jumlah penduduk yang bekerja, sedangkan pada saat yang sama tingkat pengangguran mengalami penurunan. Jumlah angkatan kerja mencapai 1,76 juta orang naik sekitar 8,9 ribu orang dibanding keadaan Februari 2017. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 bertambah sebanyak 14,7 ribu orang dibanding keadaan Februari 2017. Kenaikan jumlah penduduk yang bekerja dapat menurunkan angka pengangguran jika jumlah angkatan kerjanya tetap, namun jika jumlah angkatan kerja turut meningkat maka peningkatan jumlah penduduk bekerja belum tentu menurunkan jumlah pengangguran. Jumlah penganggur pada Agustus 2017 berkurang sekitar 5,6 ribu orang dibanding keadaan Februari 2017.

Jumlah angkatan kerja di Papua pada Agustus 2017 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Demikian halnya dengan jumlah penduduk yang bekerja di Papua pada Agustus 2017 mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun sebelumnya (Agustus 2016). Tercatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2017 mencapai 1.762.841 orang, bertambah 40.679 orang dibanding kondisi Agustus 2016 dan naik 8.983 orang dibanding Februari 2017. Sejalan dengan hal itu, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 bertambah sebanyak 34.586 orang dibandingkan keadaan setahun yang lalu (Agustus 2016) dari semula 1.664.485 orang menjadi 1.669.071 orang. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Papua pada Agustus 2017 mengalami kenaikan sekitar 0,24 persen dibanding Agustus 2016, namun kondisinya lebih rendah bila dibandingkan dengan TPAK Februari 2017 sekitar 0,36 persen.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Provinsi Papua, 2015-2017

Jenis Kegiatan Utama

2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Penduduk 15+ 2.157.087 2.189.230 2.213.048 2.245.462 2.268.851 2.291.111 2. Angkatan Kerja 1.709.668 1.741.945 1.743.160 1.722.162 1.753.858 1.762.841

Bekerja 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389 1.699.071 Penganggur 63.611 69.465 51.728 57.677 69.469 63.770 3. Bukan Angkatan Kerja 447.419 447.285 469.888 523.300 514.993 528.270 Sekolah 180.524 174.949 177.257 195.635 188.297 181.879 Mengurus RT 216.743 230.290 248.425 268.585 274.816 278.056

Lainnya 50.152 42.046 44.206 59.080 51.880 68.335

4. TPAK (%) 79,26 79,57 78,77 76,70 77,30 76.94

(3)

Jumlah pengangguran di Provinsi Papua pada Agustus 2017 mencapai 63.770 orang atau 3,62 persen dari total angkatan kerja. Angka tersebut telah mengalami penurunan dibanding keadaan enam bulan yang lalu (Februari 2017) dan lebih tinggi dibandingkan setahun yang lalu (Agustus 2016). Dibanding keadaan Februari 2017, penganggurannya menurun sekitar 5.699 orang dan juga dibanding keadaan Agustus 2016 penganggurannya meningkat sebesar 6.093 orang. Sejalan dengan hal tersebut, indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga meningkat dari 3,35 persen pada Agustus 2017 menjadi 3,62 persen pada Agustus 2017.

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Secara umum jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 di Provinsi Papua mengalami kenaikan selama enam bulan terakhir. Ditinjau menurut lapangan pekerjaan, peningkatan jumlah tenaga kerja terjadi pada sektor industri (11.946 orang), dan Jasa Kemasyarakatan (20.744 orang). Sementara itu sektor pertanian; perdagangan rumah makan dan jasa akomodasi; dan sektor lainnya mengalami penurunan jumlah tenaga kerja selama enam bulan terakhir. Dari ketiga sektor tersebut yang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja terbesar adalah sektor lainnya (berkurang 8.431 orang).

Struktur lapangan pekerjaan di Provinsi Papua pada Agustus 2017 tidak mengalami perubahan. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Papua. Tercatat pada Agustus 2017 jumlah pekerja di sektor ini adalah sebesar 68,47 persen dari total tenaga kerja.

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Papua, 2015-2017

Jenis Kegiatan

Utama Februari2015Agustus Februari2016Agustus Februari2017Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, perikanan 1.131.795 1.236.537 1.159.969 1.095.669 1.165.390 1.163.328 Industri 31.161 16.182 23.648 32.558 25.971 37.917 Perdagangan, rumah

makan, dan jasa akomodasi 126.471 125.585 138.249 160.152 143.776 136.261 Jasa kemasyarakatan, sosial

dan perorangan 217.089 170.518 214.235 223.030 210.489 231.233

Lainnya*) 139.541 123.658 155.331 153.076 138.763 130.332

Jumlah 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389 1.699.071

*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Konstruksi, Transportasi dan Lembaga Keuangan.

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sekitar 370.498 orang (21,81 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.328.573 orang (78,19 persen) bekerja pada kegiatan informal.

(4)

Status pekerjaan utama yang disandang oleh penduduk yang bekerja di Papua hingga Agustus 2017 tidak mengalami perubahan. Dari total penduduk yang bekerja 1.699.071 orang pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai pekerja keluarga/ pekerja tidak dibayar (32,44 persen) kemudian diikuti oleh status berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar (30,65 persen). Adapun status pekerjaan utama lainnya yang memiliki persentase di atas 10 persen yakni berusaha sendiri (13,98 persen), buruh/karyawan (20,85 persen). Status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan status pekerja bebas pertanian maupun non pertanian mempunyai persentase kecil yaitu kurang dari satu persen.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama di Provinsi Papua, 2015-2017

Status Pekerjaan

Utama 2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Berusaha sendiri 230.624 221.024 185.699 235.965 287.756 237.572 Berusaha dibantu buruh

tidak tetap 462.850 496.590 541.268 517.657 467.851 520.840 Berusaha dibantu buruh

tetap 16.483 15.884 27.771 23.444 17.674 16.135

Buruh/ karyawan/pegawai 355.100 293.745 354.022 336.630 319.399 354.363 Pekerja bebas di pertanian 11.112 11.914 3.718 2.795 8.743 4.763 Pekerja bebas di

nonpertanian 8.183 12.175 7.965 15.547 14.921 14.180

Pekerja keluarga/ tak

dibayar 561.705 621.148 570.989 532.447 568.045 551.218

Jumlah 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389 1.699.071

Selama setahun terakhir, jumlah pekerja sektor informal bertambah cukup signifikan yakni sebanyak 24.162 orang (1,85 persen). Hal yang sama terjadi pada pekerja di sektor formal yaitu meningkat sekitar 10.424 orang (meningkat 2,89 persen).

Pada periode yang sama kenaikan jumlah penduduk yang bekerja pada sektor informal yaitu pada status pekerjaan Berusaha sendiri, Berusaha dibantu buruh tidak tetap, Pekerja bebas di pertanian, dan Pekerja keluarga/ tak dibayar Pekerja bebas di non pertanian. Sedangkan jumlah pekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap mengalami penurunan selama satu tahun. Pada sektor formal penduduk bekerja yaitu pada status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar mengalami penurunan sekitar 7.309 orang, sedangkan pekerja dengan status buruh/karyawan/ pegawai bertambah sekitar 17.733 orang (5,27 persen).

(5)

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Sejalan dengan keadaan nasional, pada Agustus 2017 jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Papua di bawah 8 jam per minggu relatif kecil, yaitu sebesar 19.701 orang atau di bawah dua persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sementara itu, penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja pada kelompok 35 jam ke atas jumlahnya mencapai 999.149 orang atau sekitar 58,81 persen.

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu di Provinsi Papua, 2015-2017

Jumlah Jam Kerja Perminggu

2015 2016 2017 Indonesia(Juta)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari 2017**)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 – 7 18.076 6.625 4.210 10.580 32.235 19.701 3,22 8 – 14 113.430 49.720 30.786 51.318 94.720 82.589 6,77 15 – 24 199.986 228.077 176.266 206.459 237.940 236.119 12,79 25 – 34 414.596 452.449 418.937 380.285 343.866 361.513 14,76 35+*) 899.969 935.609 1.061.233 1.002.283 955.557 999.149 84,31 Jumlah 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.650.925 1.664.318 1.699.071 124,54

**) Termasuk sementara tidak bekerja dan pekerja tidak penuh

5. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Angka pengangguran di Papua pada Agustus 2017 mencapai 3,62 persen dari total angkatan kerja. Angka ini masih berada di bawah angka pengangguran nasional sebesar 5,50 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di Papua berada pada penganggur dengan tingkat pendidikan sekolah menengah atas yang mencapai 9,13 persen. Penganggur dengan tingkat pendidikan sekolah lainnya yang memiliki TPT di atas lima persen, yakni penganggur dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (8,73 persen), universitas (7,3 persen), dan Diploma I/II/III (5,87 persen). Sebaliknya TPT terkecil berada pada penganggur dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yakni 1,13 persen.

(6)

Diterbitkan oleh:

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura - Papua 99112

Bagas Susilo, S.ST, M.Si

Kepala Bidang Statistik Sosial E-mail: bagas@bps.go.id Website : http://papua.bps.go.id

Tabel 5

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

di Provinsi Papua, 2015-2017 (persen) Pendidikan

Tertinggi

yang Ditamatkan

2015 2016 2017 Indonesia Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Agustus 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SD Ke Bawah 0,90 1,29 0,95 1,09 2,40 1.13 2.62

Sekolah Menengah

Pertama 2,11 4,23 4,69 3,02 3,51 3.37 5.54

Sekolah Menengah Atas 10,30 11,32 4,39 5,71 6,99 9.13 8.29 Sekolah Menengah

Kejuruan 9,40 11,45 9,93 16,41 10,63 8.73 11.41

Diploma I/II/III 5,53 8,92 2,69 7,04 3,41 5.87 6.88

Universitas 9,24 7,56 6,15 5,74 6,13 7.3 5.18

Jumlah 3,72 3,99 2,97 3,35 3,96 3.62 5.50

Selama setahun terakhir (Agustus 2016 − Agustus 2017), secara umum TPT di Papua mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen. Terkait dengan peningkatan TPT tersebut, menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan yang mengalami peningkatan TPT drastis yakni pendidikan sekolah menengah atas. Kemudian diikuti juga oleh sekolah Menengah pertama dan universitas. Sedangkan pada periode tersebut, TPT menurut pendidikan tertinggi yang mengalami penurunan drastis terjadi pada Sekolah Menengah Kejuruan yaitu sekitar 7,68 persen, dan diikuti oleh pendidikan Diploma I/II/III sekitar 1.17 persen.

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang pengaruh komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional

(1) Besaran pokok Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terhutang dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1)

Hasil penelitian menunjukkan, keempat industri pengolahan salak yang diteliti layak untuk dilaksanakan, namun industri kripik salak lebih unggul dibandingkan industri

Kesalahan peramalan laba merupakan kesalahan yang dilakukan oleh manajer dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan dan pendapatan yang diperoleh pada periode yang akan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Faktor- faktor yang berhubungan dengan tindakan ekstraksi vakum pada persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Dari hasil analisis antara data lapangan (kondisi Existing) dengan desain baru (kondisi setting) dari beberapa alternatif, maka di dapatkan bahwa derajat kejenuhan

Coordinator committed       A decision to commit had been reached before the server failed.  It sends a