• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017

Keadaan Ketenagakerjaan

Provinsi Riau

Agustus 2017

BERITA

RESMI

STATISTIK

• Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 2,97 juta orang. Penduduk bekerja di Provinsi Riau pada Agustus 2017 sebanyak 2,78 juta orang dan pengangguran sebanyak 184,56 ribu orang.

• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 6,22 persen.

• Pada Agustus 2017, sebesar 52,70 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 0,93 persen poin dibanding Agustus 2016.

• Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Perdagangan (3,27 poin), Sektor Jasa Kemasyarakatan (0,55 poin),dan Sektor Lembaga Keuangan (0,21 poin).

• Pada Agustus 2017, terdapat 34,58 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 10,37 persen setengah penganggur dan 24,21 persen pekerja paruh waktu.

Agustus 2017:

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

sebesar 6,22

persen, turun

dari 7,43 persen

pada tahun

2016

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

(2)

2

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran

Jumlah Angkatan Kerja Provinsi Riau pada Agustus 2017 sebanyak 2,97 juta orang, turun 22,37 ribu orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 2,78 juta orang, bertambah 15,08 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 184,56 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 37,44 ribu orang dibanding setahun yang lalu.

Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 64,00 persen, turun sebesar 2,25 poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016–2017

Status Keadaan

Ketenagakerjaan Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017 (Agust 2016–Agust 2017)Perubahan 1 Tahunan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Juta Orang Juta Orang Persen

Penduduk Usia Kerja 4,38 4,51 4.63 0,12 2,75

Angkatan Kerja 2,77 2.99 2.97 -0,02 -0,75

Bekerja 2,55 2,77 2,78 0,01 0,55

Pengangguran 0,21 0,22 0.18 -0,04 -16,87

Bukan Angkatan Kerja 1,61 1,52 1,67 0,15 9,63

Sekolah 0,45 0,41 0,48 0,07 16,12

Mengurus Rumah Tangga 1.00 0,99 1,06 0,07 7,04

Lainnya 0,16 0,12 0,13 0,01 8,78

Persen Poin

Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) 7,83 7.43 6,22 -1,21

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) 63,22 66.25 64,00 -2,25

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki sebesar 83,45 persen sementara TPAK perempuan hanya 43,43 persen. Dibanding kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami penurunan sebesar 3,37 poin dan TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 1,20 poin (Gambar 1).

(3)

3

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Gambar 1

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, 2015–2017

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak turun dari 7,43 persen pada Agustus 2016 menjadi 6,22 persen pada Agustus 2017 (Gambar 2).

TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 9,25 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 4,20 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perdesaan, yaitu sebesar 2,00 poin sedangkan TPT di perkotaan tetap sebesar 9.25 persen.

Gambar 2

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017

(4)

4

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

(SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 10,86 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,21 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 3,30 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami penurunan hampir di semua jenjang pendidikan, kecuali pada tingkat pendidikan SD ke bawah dan Diploma I/II/III.

2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Kondisi ketenagakerjaan baik yang terkait dengan tingkat pengangguran dan jumlah penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk Provinsi Riau paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian yaitu sebanyak 1,11 juta orang (40,00 persen), disusul oleh Sektor Perdagangan dan Jasa Kemasyarakatan masing-masing sebanyak 609 ribu orang (21,91 persen) dan 499 ribu orang (17,95 persen) (Gambar 3 dan Lampiran 1).

Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif setiap tahunnya. Selama Agustus 2016–Agustus 2017, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Perdagangan (3,26 poin); Sektor Jasa Kemasyarakatan (0,5 persen poin); dan Sektor Keuangan (0,21 poin) . Sedangkan sektor-sektor lainnya mengalami penurunan.

Gambar 3

(5)

5

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai (41,98 persen). Diikuti status Berusaha sendiri (20,56 persen), Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (12,66 persen), dan Pekerja keluarga (10,67 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 5,32 persen.

Gambar 4

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015–2017

Dalam setahun terakhir (Agustus 2016–Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap meningkat dari 11,49 persen menjadi 12,66 persen. Peningkatan juga terjadi pada status berusaha dibantu buruh tetap dan status buruh/ karyawan/pegawai masing-masing sebesar 0,48 poin dan 0,45 poin.

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sebanyak 1,32 juta orang (47,30 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 1,47 juta orang (52,70 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami penurunan dibanding kondisi Agustus 2016. Selama setahun terakhir pekerja informal menurun dari 53,63 persen pada Agustus 2016 menjadi 52,70 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5).

Gambar 5

(6)

6

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Perbaikan kualitas penduduk bekerja ditunjukkan oleh meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi. Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 11,88 persen pada Agustus 2016 menjadi 12,13 persen pada Agustus 2017. Demikian juga dengan persentase penduduk bekerja yang berpendidikan rendah juga mengalami sedikit peningkatan dari 55,24 persen dari Agustus 2016 menjadi 55,54 persen di Agustus 2017. Sementara persentase penduduk bekerja yang berpendidikan menengah mengalami penurunan sebesar 0,55 poin.

5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh

Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu.

Gambar 7

Persentase Pekerja Penuh, Setengah Penganggur dan Paruh Waktu, 2016–2017

4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebanyak 1,54 juta orang (55,54 persen). Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 899,19 ribu orang (32,33 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 337,31 ribu orang (12,13 persen) mencakup 72,32 ribu orang berpendidikan Diploma dan 265 ribu orang berpendidikan Universitas (Gambar 6 dan Lampiran 1).

Gambar 6

(7)

7

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 65,42 persen sedikit meningkat dibandingkan keadaan Agustus 2016 (64,04 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 34,58 persen turun 1,38 poin jika dibanding Agustus 2016 (35,96 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya turun dari 12,38 persen menjadi 10,37 persen dalam setahun terakhir. Sementara persentase pekerja paruh waktu naik dari 23,59 persen menjadi 24,21 persen.

6. Penjelasan Teknis

a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.

b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran.

c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.

d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut- turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar

yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari:

• Mencari pekerjaan. • Mempersiapkan usaha.

• Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).

• Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja.

g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.

h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam

seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri

dari:

• Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).

• Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela).

j. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/ kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan

(8)

8

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.

(9)

9

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Lampiran 1

Karakteristik Penduduk Bekerja, Agustus 2015–Februari 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan

SD ke Bawah 949.378 37,17 1.029.738 37,23 1.024.550 36,84 -0,50 -0,39 SMP 487.612 19,09 498.187 18,01 519.975 18,70 4,37 0,69 SMA Umum 589.052 23,06 676.612 24,46 629.340 22,63 -6,99 -1,83 SMA Kejuruan 227.191 8,89 232.752 8,41 269.845 9,70 15,94 1,29 Diploma I/II/III 72.433 2,84 75.948 2,75 72.316 2,60 -4,78 -0,15 Universitas 228.630 8,95 252.709 9,14 264.995 9,53 4,86 0,39 Jumlah 2.554.296 100,00 2.765.946 100,00 2.781.021 100,00 0,55 -Lapangan Pekerjaan Utama

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan 1.088.258 42,61 1.158.459 41,88 1.112.332 40,00 -3,98 -1,89 Pertambangan dan Penggalian 38.417 1,50 41.419 1,50 28.947 1,04 -30,11 -0,46 Industri 152.471 5,97 209.047 7,56 182.472 6,56 -12,71 -1,00 Listrik, Gas dan Air Minum 5.542 0,22 18.024 0,65 5.303 0,19 -70,58 -0,46 Konstruksi 146.073 5,72 157.783 5,70 154.491 5,56 -2,09 -0,15 Perdagangan, Rumah Makan 520.955 20,40 515.745 18,65 609.413 21,91 18,16 3,27 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 98.212 3,84 118.350 4,28 116.740 4,20 -1,36 -0,08 Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan 66.484 2,60 65.752 2,38 72.033 2,59 9,55 0,21 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 437.884 17,14 481.367 17,40 499.290 17,95 3,72 0,55 Jumlah 2.554.296 100,00 2.765.946 100,00 2.781.021 100,00 0,55 -Status Pekerjaan Utama

Berusaha sendiri 477.521 18,69 587.086 21,23 571.877 20,56 -2,59 -0,66 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tak dibayar 259.064 10,14 317.795 11,49 352.179 12,66 10,82 1,17 Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 129.515 5,07 133.798 4,84 147.918 5,32 10,55 0,48 Buruh/karyawan/pegawai 1.182.407 46,29 1.148.805 41,53 1.167.513 41,98 1,63 0,45 Pekerja bebas 250.702 9,81 262.805 9,50 244.762 8,80 -6,87 -0,70 Pekerja keluarga/tak dibayar 255.087 9,99 315.657 11,41 296.772 10,67 -5,98 -0,74 Jumlah 2.554.296 100,00 2.765.946 100,00 2.781.021 100,00 0,55 -Status Pekerjaan Formal/Informal

Formal 1.311.922 51,36 1.282.603 46,37 1.315.431 47,30 2,56 0,93 Informal 1.242.374 48,64 1.483.343 53,63 1.465.590 52,70 -1,20 -0,93 Jumlah 2.554.296 100,00 2.765.946 100,00 2.781.021 100,00 0,55 -Jumlah Jam Kerja per Minggu

1-7 45.884 1,80 75.609 2,73 71.913 2,59 -4,89 -0,15 8-14 125.918 4,93 179.826 6,50 148.937 5,36 -17,18 -1,15 15-24 369.063 14,45 384.967 13,92 383.918 13,80 -0,27 -0,11 25-34 348.108 13,63 354.369 12,81 356.989 12,84 0,74 0,02 ≥ 35*) 1.665.323 65,20 1.771.175 64,04 1.819.264 65,42 2,72 1,38 Jumlah 2.554.296 100,00 2.765.946 100,00 2.781.021 100,00 0,55 -Pekerja Penuh/Tidak Penuh

Pekerja Penuh (≥ 35 jam) 1.665.323 65,20 1.771.175 64,04 1.819.264 65,42 2,72 1,38 Pekerja Tidak Penuh (1-34 jam) 888.973 34,80 994.771 35,96 961.757 34,58 -3,32 -1,38 - Setengah Penganggur 250.314 9,80 342.350 12,38 288.405 10,37 -15,76 -2,01 -Pekerja Paruh Waktu 638.659 25,00 652.421 23,59 673.352 24,21 3,21 0,62

Jumlah 2.554.296 100,00 2.765.946 100,00 2.781.021 100,00 0,55

-Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerja

Sumber : Diolah dari Data Sakernas Agustus 2015-2017

Karakteristik Penduduk Bekerja

Jumlah (orang) Jumlah (orang) Jumlah (orang)

Agust-15 Agust-16 Agust-17 Perkembangan Agt'17 thd Agt'16

(10)

10

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi di Sumatera (persen) Agustus 2015–2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Aceh 216.806 9,93 170.898 7,57 150.265 6,57 -12,07 -1,00 Sumatera Utara 428.794 6,71 371.680 5,84 377.288 5,60 1,51 -0,25 Sumatera Barat 161.564 6,89 125.903 5,09 138.703 5,58 10,17 0,50 Riau 217.053 7,83 222.006 7,43 184.564 6,22 -16,87 -1,21 Jambi 70.349 4,34 67.671 4,00 66.816 3,87 -1,26 -0,12 Sumatera Selatan 238.921 6,07 180.157 4,31 181.135 4,39 0,54 0,08 Bengkulu 4.669 4,91 32.942 3,30 36.279 3,74 10,13 0,44 Lampung 19.685 5,14 190.347 4,62 176.257 4,33 -7,40 -0,29 Bangka Belitung 41.893 6,29 18.343 2,60 26.399 3,78 43,92 1,18 Kepulauan Riau 55.318 6,20 71.622 7,69 6.916 7,16 -90,34 -0,53 INDONESIA 7.560.822 6,18 7.031.775 5,61 7.040.323 5,50 0,12 -0,11

Sumber : Diolah dari Data Sakernas Agustus 2015-2017

% ∆%

Provinsi

Agust-15 Agust-16 Agust-17 Perkembangan Agt'17 thd Agt'16 Jumlah

(orang) % (orang)Jumlah % Jumlah (orang)

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Jl. dr. Sutomo No. 6–8 Jakarta-Indonesia 10710

Nurma Midayanti, S.Si, M.Env.Sc Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Telepon: 3810291-5, Pesawat 4100 E-mail: [email protected]

Website: www.bps.go.id Badan

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Jl. Pattimura No.12 Pekanbaru 28131 Ka. BPS : Aden Gultom Up. Kabid Stat Sosial : Siti Mardiyah Telp: 0761 - 23042 E-mail : [email protected] Website : www.riau.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

bekerja mengalami peningkatan namun jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Pertanian mengalami penurunan dari 2,50 juta pada Agustus 2014 menjadi 2,48 juta pada Februari

Dari grafik 2 di atas juga tampak bahwa sektor lain yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi yaitu sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan sebesar 7,36 persen

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 4,67 persen pada triwulan II 2013 disumbang oleh sektor Jasa-jasa sebesar 1,49 persen; diikuti oleh

Inflasi gabungan 3 kota di Riau pada bulan November 2018 sebesar 0,49 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan

Hasil Sensus Penduduk 2020 mencatat jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Ngawi sebanyak 431.970 jiwa, atau sebesar 49,65 persen dari total penduduk Kabupaten Ngawi. Dari

Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas (HS 2 dijit) pada periode Januari-Mei 2021 memberikan kontribusi sebesar 84,65 persen terhadap total impor non migas

Selama Januari-April 2020, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 7,88 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor

Pada bulan Agustus 2017 kelompok ini memberikan sumbangan Inflasi sebesar 0,0048 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan Inflasi adalah besi