• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEKTUS. PT SUMMARECON AGUNG Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSPEKTUS. PT SUMMARECON AGUNG Tbk"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

PROSPEKTUS

JADWAL

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 1 April 2021

Tanggal Efektif 24 Mei 2021

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum-Right) di:

- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 3 Juni 2021

- Pasar Tunai 7 Juni 2021

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex-Right) di:

- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 4 Juni 2021

- Pasar Tunai 8 Juni 2021

Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD 7 Juni 2021

Tanggal distribusi HMETD 8 Juni 2021

Tanggal pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia 9 Juni 2021

Periode perdagangan HMETD 9 - 15 Juni 2021

Periode pelaksanaan HMETD 9 - 15 Juni 2021

Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD 11 - 17 Juni 2021 Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian Saham Tambahan 17 Juni 2021 Tanggal penjatahan pemesanan pembelian Saham Tambahan 18 Juni 2021 Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian Saham Tambahan yang tidak terpenuhi 22 Juni 2021

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT SUMMARECON AGUNG TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk

Kegiatan Usaha Utama

Bergerak dalam bidang real estate, yang didukung dan dilakukan melalui 3 (tiga) unit bisnis yaitu pengembangan properti, investasi dan manajemen properti, serta bisnis rekreasi dan hospitality Berkedudukan di Kota Jakarta Timur, Indonesia

Alamat Kantor:

Plaza Summarecon Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42

Jakarta 13210 Telp. (+62 21) 471 4567 Fax. (+62 21) 489 2976 Web : www.summarecon.com Email : corp_secretary@summarecon.com PENAWARAN UMUM

DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) II PT SUMMARECON AGUNG Tbk (“PUT II”)

Sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) Saham Baru atau sebesar 12,6% (dua belas koma enam persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT II ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.498.886.408.160,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan ribu seratus enam puluh Rupiah). Setiap pemegang 693 (enam ratus sembilan puluh tiga) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal pencatatan pukul 16.00 WIB berhak atas 100 (seratus) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam hal pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 (lima) Hari Kerja mulai tanggal 9 Juni 2021 sampai dengan tanggal 15 Juni 2021. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Lama Perseroan antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD.

Saham Baru dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan.

Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan PT Semarop Agung dalam rangka PUT II tertanggal 10 Mei 2021, PT Semarop Agung sebagai pemilik 4.873.915.914 (empat miliar delapan ratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima belas ribu sembilan ratus empat belas) saham yang mewakili 33,78% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, menyatakan bahwa PT Semarop Agung akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diterimanya dalam PUT II.

Tidak terdapat pembeli siaga dalam PUT II Perseroan. Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya dengan ketentuan dalam hal jumlah permintaan atas Saham Baru yang tidak dipesan melebihi Saham Baru yang tersedia, maka jumlah Saham Baru yang tersedia harus dialokasikan secara proposional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang meminta penambahan Saham Baru berdasarkan harga pemesanan. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA MULAI TANGGAL 9 JUNI 2021 SAMPAI DENGAN TANGGAL 15 JUNI 2021. PENCATATAN ATAS SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA DILAKUKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 9 JUNI 2021. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 15 JUNI 2021 DIMANA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN PADA TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

PEMEGANG SAHAM YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA DALAM PUT II AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) YAITU DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 12,6% (DUA BELAS KOMA ENAM PERSEN).

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO PERUBAHAN SITUASI EKONOMI DAN DINAMIKA PASAR. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUT II INI YANG DIPENGARUHI OLEH KONDISI PASAR MODAL INDONESIA.

PERSEROAN MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PUT II INI, SAHAM-SAHAM DALAM BENTUK ELEKTRONIK AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

(2)

PT Summarecon Agung Tbk (selanjutnya dalam prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan

surat No. 0051/III/DIR/SMRA/2021 tertanggal 7 April 2021 sehubungan dengan PUT II kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan OJK No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka

Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan OJK No.14/POJK.04/2019 tentang

perubahan atas Peraturan OJK No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu (“POJK No.32/2015”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus

Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No.33/2015”) yang

merupakan pelaksanaan dari Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.

Lembaga dan profesi penunjang pasar modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data,

keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing

berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan norma profesinya.

Sehubungan dengan PUT II ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun

mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Lembaga dan profesi

penunjang pasar modal yang turut dalam PUT II ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung

maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT

LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

PROSPEKTUS HANYA DIDISTRIBUSIKAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN YANG

BERLAKU DI INDONESIA. TIDAK SATUPUN YANG TERCANTUM DALAM DOKUMEN INI DAPAT DIANGGAP SEBAGAI SEBUAH

PENAWARAN EFEK UNTUK MENJUAL DI WILAYAH YANG MELARANG HAL TERSEBUT. SETIAP PIHAK DI LUAR WILAYAH

INDONESIA BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA UNTUK MEMATUHI KETENTUAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU

DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SURAT BUKTI HMETD (SBHMETD),

MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UMUM MEMBELI SAHAM ATAU

MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT

TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/ PERATURAN YANG

BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURIDIS DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

i

DEFINISI DAN SINGKATAN

iii

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

vii

RINGKASAN

x

I.

PENAWARAN UMUM TERBATAS II

1

1. Keterangan Mengenai PUT II

2

2. Pencatatan Saham Baru dan Pengaruh PUT II terhadap Pemegang Saham

3

3. Keterangan tentang HMETD

4

4. Informasi mengenai Saham Perseroan

6

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT II

7

III. PERNYATAAN UTANG

10

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

16

1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

16

2. Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

17

3. Laporan Arus Kas Konsolidasian

18

4. Rasio Keuangan Konsolidasian Penting

19

5. Rasio Keuangan Yang Dipersyaratkan Atas Fasilitas Pinjaman

19

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

20

1. UMUM

20

2. FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA PERSEROAN

21

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

22

4. KEUANGAN

26

a. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

26

b. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

28

c. Likuiditas dan Sumber Pendanaan

30

d. Laporan Segmen

31

e. Arus Kas

31

f. Aktivitas Dan Solvabilitas

32

g. Imbal Hasil Ekuitas

32

h. Imbal Hasil Investasi

32

i. Pembelanjaan Modal (Capital Expenditure)

32

j. Dampak Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

32

k. Batasan Pengalihan Dana Entitas Anak Kepada Perseroan

32

l. Perubahan Kebijakan Akuntansi Dalam 2 (dua) Tahun Terakhir

33

m. Kejadian Atau Transaksi yang Tidak Normal dan Jarang Terjadi

33

n. Investasi Barang Modal yang Dikeluarkan dalam Rangka Pemenuhan Persyaratan Regulasi dan Isu

Lingkungan Hidup

33

5. JUMLAH PINJAMAN YANG MASIH TERUTANG

33

6. KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN INSTITUSI LAINNYA YANG BERDAMPAK PADA KEGIATAN USAHA

PERSEROAN

33

7. PERJANJIAN OFF-BALANCE SHEET

34

(4)

VI. FAKTOR RISIKO

37

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

43

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK

USAHA

45

1. Riwayat Singkat Perseroan

45

2. Kepemilikan Saham dan Struktur Permodalan Terakhir

46

3. Dokumen Perizinan

46

4. Pengurusan dan Pengawasan

46

5. Tata Kelola Perusahaan

57

6. Penjelasan Mengenai Upaya yang Telah Dilakukan Untuk Mengelola Risiko

64

7. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

64

8. Sumber Daya Manusia

64

9. Struktur Organisasi Perseroan

68

10. Struktur Grup Perseroan

69

11. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum

69

12. Keterangan Ringkas Tentang Entitas Anak

71

13. Kegiatan Usaha

79

14. Keunggulan Bersaing

90

15. Strategi Usaha

92

16. Persaingan Industri

93

17. Prospek Usaha

94

18. Kegiatan Pemasaran

95

19. Perizinan Lingkungan Hidup

96

20. Transaksi dengan Pihak – Pihak Afiliasi

97

21. Perjanjian - Perjanjian Penting

98

22. Asuransi

119

23. Aset Tetap

133

24. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

134

25. Perkara-perkara yang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Dewan Komisaris dan Direksi

138

IX. EKUITAS

141

X. KEBIJAKAN DIVIDEN

142

XI. PERPAJAKAN

143

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

145

XIII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM

147

1. Pemesan yang Berhak

147

2. Distribusi HMETD

147

3. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD

148

4. Pemesanan Tambahan

148

5. Penjatahan Pemesanan Tambahan

149

6. Persyaratan Pembayaran bagi para Pemegang SBHMETD (di luar Penitipan Kolektif KSEI) dan

Pemesanan Saham Baru Tambahan

150

7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

150

8. Pembatalan Pemesanan Pembelian

150

9. Pengembalian Uang Pemesanan

150

10. Penyerahan Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek

151

11. Alokasi terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan

151

12. Lain-lain

151

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SBHMETD

152

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya menyatakan lain:

Afiliasi berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (1) UUPM dan

peraturan pelaksanaannya, yang berarti:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Anggota Bursa Berarti Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari

Otoritas Jasa Keuangan dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan/atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek.

BAE Berarti Biro Administrasi Efek dalam hal ini PT Raya Saham Registra

Bank Kustodian Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam atau

Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Bapepam dan LK Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan sesuai dengan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2005 No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Per tanggal 31 Desember 2012 fungsi Bapepam dan LK telah beralih menjadi OJK.

BEI atau Bursa Efek

Indonesia Berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan.

DPS Berarti Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh BAE Perseroan.

Efek Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,

saham, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif efek.

Efektif Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran dengan

memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1) Atas dasar lewatnya waktu, yakni:

- 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau

- 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2) Atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan

dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Entitas Anak Berarti perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham secara

langsung atau tidak langsung yang melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut dan laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

(6)

FPPS Tambahan Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan.

Harga Pelaksanaan berarti harga yang harus dibayarkan dalam PUT II ini untuk setiap pelaksanaan

1 (satu) HMETD menjadi Saham Baru, yaitu Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah) per saham.

Hari Bursa Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di BEI, yaitu hari Senin

sampai dengan Jum’at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa BEI.

Hari Kalender Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius

tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.

Hari Kerja Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang

ditetapkan oleh Pemerintah.

HMETD Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan hak yang melekat

pada Saham Lama yang memberikan kesempatan Pemegang Saham yang bersangkutan untuk membeli Saham Baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

IAPI Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia

KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan,

yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Kustodian Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan

dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Menkumham Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu

bernama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Menteri Kehakiman Republik Indonesia atau Menteri Hukum dan Perundang- Undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

Otoritas Jasa Keuangan atau

OJK Berarti lembaga yang independen, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pemegang Saham Berarti perseorangan dan/atau badan hukum yang telah memiliki saham

Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS dan berhak atas HMETD.

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI,

yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

Pemerintah Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Pemegang HMETD Berarti Pemegang Saham atau pemegang HMETD.

Penawaran Umum Terbatas II

atau PUT II Berarti kegiatan penawaran sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) Saham Baru atau sebesar 12,6% (dua belas koma enam persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT II ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.498.886.408.160,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan ribu

(7)

FPPS Tambahan Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan.

Harga Pelaksanaan berarti harga yang harus dibayarkan dalam PUT II ini untuk setiap pelaksanaan

1 (satu) HMETD menjadi Saham Baru, yaitu Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah) per saham.

Hari Bursa Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di BEI, yaitu hari Senin

sampai dengan Jum’at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa BEI.

Hari Kalender Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius

tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.

Hari Kerja Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang

ditetapkan oleh Pemerintah.

HMETD Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan hak yang melekat

pada Saham Lama yang memberikan kesempatan Pemegang Saham yang bersangkutan untuk membeli Saham Baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

IAPI Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia

KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan,

yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Kustodian Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan

dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Menkumham Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu

bernama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Menteri Kehakiman Republik Indonesia atau Menteri Hukum dan Perundang- Undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

Otoritas Jasa Keuangan atau

OJK Berarti lembaga yang independen, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pemegang Saham Berarti perseorangan dan/atau badan hukum yang telah memiliki saham

Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS dan berhak atas HMETD.

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI,

yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

Pemerintah Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Pemegang HMETD Berarti Pemegang Saham atau pemegang HMETD.

Penawaran Umum Terbatas II

atau PUT II Berarti kegiatan penawaran sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) Saham Baru atau sebesar 12,6% (dua belas koma enam persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT II ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.498.886.408.160,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan ribu

seratus enam puluh Rupiah). Setiap pemegang 693 (enam ratus Sembilan puluh tiga) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal pencatatan pukul 16.00 WIB berhak atas 100 (seratus) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Peraturan No. IX.J.1 Berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK

No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak

yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Periode Perdagangan Berarti periode dimana Pemegang Saham dan/atau pemegang HMETD dapat

menjual atau mengalihkan HMETD yang dimilikinya serta melaksanakan HMETD yang dimilikinya.

Perjanjian Pengelolaan

Administrasi Saham Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II PT Summarecon Agung Tbk No. 02 tanggal 1 April 2021 antara Perseroan dengan BAE, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Pernyataan Pendaftaran Berarti pernyataan pendaftaran yang harus disampaikan oleh Perseroan kepada

OJK dalam rangka PUT II sesuai dengan POJK No.32/2015, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada OJK sebelum melakukan PUT II termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

Perseroan Berarti PT Summarecon Agung Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang

berkedudukan di Jakarta Timur.

Perusahaan Efek Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,

Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Prospektus Berarti dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam POJK

No.33/2015.

POJK No. 33/2014 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tanggal

8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 34/2014 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tanggal

8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 35/2014 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tanggal

8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 30/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tanggal

16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

POJK No. 32/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal

16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.04/2019 tanggal 29 April 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

POJK No. 33/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2015 tanggal

16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

(8)

POJK No. 55/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK No. 56/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tanggal

23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

POJK No. 15/2020 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 tanggal

20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

POJK No. 17/2020 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tanggal

20 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

POJK No. 42/2020 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang

Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

PSAK Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Rekening Efek Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik

pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang

saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

RUPSLB Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diselenggarakan

sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Saham Hasil Pelaksanaan

HMETD atau Saham Baru Berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan Saham Baru yang diperoleh oleh pemegang HMETD dalam PUT II yaitu sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham.

Saham Lama Berarti saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemegang

Saham Perseroan pada tanggal DPS.

SBHMETD Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu

surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham yang membuktikan hak memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan SBHMETD.

Tanggal Pencatatan Berarti tanggal 7 Juni 2021

Tanggal Penjatahan Berarti tanggal 18 Juni 2021.

TERP Berarti Theoritical Ex-Rights Price atau Harga Pasar Teoretis.

USD Berarti Dolar Amerika Serikat.

UU Berarti Undang-Undang.

UUPM atau Undang-Undang

Pasar Modal Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995, Tambahan No. 3608.

UUPT Berarti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang

Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 tahun 2007, Tambahan No. 4756.

(9)

POJK No. 55/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK No. 56/2015 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tanggal

23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

POJK No. 15/2020 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 tanggal

20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

POJK No. 17/2020 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tanggal

20 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

POJK No. 42/2020 Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang

Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

PSAK Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Rekening Efek Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik

pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang

saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

RUPSLB Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diselenggarakan

sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Saham Hasil Pelaksanaan

HMETD atau Saham Baru Berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan Saham Baru yang diperoleh oleh pemegang HMETD dalam PUT II yaitu sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham.

Saham Lama Berarti saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemegang

Saham Perseroan pada tanggal DPS.

SBHMETD Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu

surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham yang membuktikan hak memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan SBHMETD.

Tanggal Pencatatan Berarti tanggal 7 Juni 2021

Tanggal Penjatahan Berarti tanggal 18 Juni 2021.

TERP Berarti Theoritical Ex-Rights Price atau Harga Pasar Teoretis.

USD Berarti Dolar Amerika Serikat.

UU Berarti Undang-Undang.

UUPM atau Undang-Undang

Pasar Modal Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995, Tambahan No. 3608.

UUPT Berarti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang

Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 tahun 2007, Tambahan No. 4756.

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya menyatakan lain:

Perseroan dan Para Pemegang Saham Perseroan

Perseroan : PT Summarecon Agung Tbk

Entitas Anak

“AGDA” : Berarti PT Anugerah Damai Abadi

“ARCA” : Berarti PT Aruna Cahaya Abadi

“BDTK” : Berarti PT Bandung Tatanan Kota

“BHMS” : Berarti PT Bahagia Makmursejati

“BKJI” : Berarti PT Bukit Jimbaran Indah

“BKPP” : Berarti PT Bukit Permai Properti

“BKTK” : Berarti PT Bekasi Tatanan Kota

“BLID” : Berarti PT Bali Indah Development

“BLIP” : Berarti PT Bali Indah Property

“BMPA” : Berarti PT Bumi Perintis Asri

“BNMI” : Berarti PT Bintang Mentari Indah

“BTKB” : Berarti PT Bhakti Karya Bangsa

“BTKS” : Berarti PT Bhakti Karya Sejahtera

“BYEM” : Berarti PT Banyumas Eka Mandiri

“CTDA” : Berarti PT Citra Damai Agung

“DNMP” : Berarti PT Dunia Makmur Properti

“DTSA” : Berarti PT Duta Sumara Abadi

“EKTK” : Berarti PT Eskage Tatanan Kota

“ESAI” : Berarti PT Edustar Akademi Indonesia

“GDOR” : Berarti PT Gading Orchard

“GNSA” : Berarti PT Gunung Suwarna Abadi

“GNSP” : Berarti PT Gunung Srimala Permai

“HICG” : Berarti PT Hotelindo Cahaya Gemilang

“HIJP” : Berarti PT Hotelindo Java Properti

“HOPJ” : Berarti PT Hotelindo Permata Jimbaran

“HSBD” : Berarti PT Hotelindo Saribuana Damai

“IVJP” : Berarti PT Inovasi Jaya Properti

(10)

“JVIP” : Berarti PT Java Investama Properti

“JVOP” : Berarti PT Java Orient Properti

“JYBA” : Berarti PT Jaya Bangun Abadi

“KCJA” : Berarti PT Kencana Jayaproperti Agung.

“KCJM” : Berarti PT Kencana Jayaproperti Mulia

“KHJM” : Berarti PT Kahuripan Jaya Mandiri

“KRIP” : Berarti PT Kharisma Intan Properti

“KRTK” : Berarti PT Karawang Tatanan Kota

“LTMD” : Berarti PT Lestari Mahadibya

“MJLP” : Berarti PT Maju Lestari Properti

“MJSP” : Berarti PT Maju Singa Parahyangan

“MKBD” : Berarti PT Mahakarya Buana Damai

“MKBI” : Berarti PT Mahkota Berlian Indah

“MKIC” : Berarti PT Mahkota Intan Cemerlang

“MKLG” : Berarti PT Mahakarya Lastari Gading

“MKOJ” : Berarti PT Makmur Orient Jaya

“MKPI” : Berarti PT Mahkota Permata Indah

“MKPP” : Berarti PT Mahkota Permata Perdana

“MKRW” : Berarti PT Maha Karya Reksawarga

“MKTK” : Berarti PT Makassar Tatanan Kota

“MMKS” : Berarti PT Mahakarya Mitra Kreasi

“MSSP” : Berarti PT Mahakarya Sinar Simphoni

“MTAP” : Berarti PT Multi Abadi Prima

“NWJS” : Berarti PT Nirwana Jaya Semesta

“ORCT” : Berarti PT Orient City

“PDJB” : Berarti PT Pradana Jaya Berniaga

“PMCC” : Berarti PT Permata Cahaya Cemerlang

“PMJA” : Berarti PT Permata Jimbaran Agung

“SBMJ” : Berarti PT Sukmabumi Mahakam Jaya

“SDBJ” : Berarti PT Sadhana Bumi Jayamas

“SDBP” : Berarti PT Sunda Besar Properti

“SGMC” : Berarti PT Sinergi Mutiara Cemerlang

“SLMM” : Berarti PT Selaras Maju Mandiri

(11)

“JVIP” : Berarti PT Java Investama Properti

“JVOP” : Berarti PT Java Orient Properti

“JYBA” : Berarti PT Jaya Bangun Abadi

“KCJA” : Berarti PT Kencana Jayaproperti Agung.

“KCJM” : Berarti PT Kencana Jayaproperti Mulia

“KHJM” : Berarti PT Kahuripan Jaya Mandiri

“KRIP” : Berarti PT Kharisma Intan Properti

“KRTK” : Berarti PT Karawang Tatanan Kota

“LTMD” : Berarti PT Lestari Mahadibya

“MJLP” : Berarti PT Maju Lestari Properti

“MJSP” : Berarti PT Maju Singa Parahyangan

“MKBD” : Berarti PT Mahakarya Buana Damai

“MKBI” : Berarti PT Mahkota Berlian Indah

“MKIC” : Berarti PT Mahkota Intan Cemerlang

“MKLG” : Berarti PT Mahakarya Lastari Gading

“MKOJ” : Berarti PT Makmur Orient Jaya

“MKPI” : Berarti PT Mahkota Permata Indah

“MKPP” : Berarti PT Mahkota Permata Perdana

“MKRW” : Berarti PT Maha Karya Reksawarga

“MKTK” : Berarti PT Makassar Tatanan Kota

“MMKS” : Berarti PT Mahakarya Mitra Kreasi

“MSSP” : Berarti PT Mahakarya Sinar Simphoni

“MTAP” : Berarti PT Multi Abadi Prima

“NWJS” : Berarti PT Nirwana Jaya Semesta

“ORCT” : Berarti PT Orient City

“PDJB” : Berarti PT Pradana Jaya Berniaga

“PMCC” : Berarti PT Permata Cahaya Cemerlang

“PMJA” : Berarti PT Permata Jimbaran Agung

“SBMJ” : Berarti PT Sukmabumi Mahakam Jaya

“SDBJ” : Berarti PT Sadhana Bumi Jayamas

“SDBP” : Berarti PT Sunda Besar Properti

“SGMC” : Berarti PT Sinergi Mutiara Cemerlang

“SLMM” : Berarti PT Selaras Maju Mandiri

“SMBI” : Berarti PT Summarecon Bali Indah

“SMED” : Berarti PT Setia Mitra Edudharma

“SMHO” : Berarti PT Summarecon Hotelindo

“SMIF” : Berarti PT Setia Mitra Intifajar

“SMIP” : Berarti PT Summarecon Investment Property

“SMLE” : Berarti PT Sagraha Mitraloka Elok

“SMPD” : Berarti PT Summarecon Property Development

“SMSF” : Berarti PT Summa Sinar Fajar

“SMTH” : Berarti PT Summatoyo Talaga Harmoni

“SNMI” : Berarti PT Sinar Mahakam Indah

“SNSI” : Berarti PT Sinar Semesta Indah

“SPCK” : Berarti PT Serpong Cipta Kreasi

“SPTK” : Berarti PT Serpong Tatanan Kota

“SRPI” : Berarti PT Seruni Persada Indah

“STSS” : Berarti PT Satu Summarecon Sukses

“SVPM” : Berarti PT Summerville Property Management

“SYIP” : Berarti PT Surya Intan Properti

“SYMD” : Berarti PT Surya Mentari Diptamas

“SYME” : Berarti PT Surya Menata Elokjaya

“TRMB” : Berarti PT Taruna Maju Berkarya

“UNPS” : Berarti PT Unota Persadajaya

(12)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini, serta faktor risiko, yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERSEROAN

Perseroan didirikan semula dengan nama PT Summarecon Agung berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan No. 308 tanggal 26 Nopember 1975, dibuat di hadapan Ridwan Suselo, Notaris di Jakarta yang diubah dengan Akta Perubahan No. 60 tanggal 03 Desember 1976, dibuat di hadapan Jony Frederik Berthold Tumbelaka Sinyal, Notaris di Jakarta, kemudian dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 434 tanggal 28 Juni 1977, dibuat di hadapan Ridwan Suselo, Notaris di Jakarta, telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA 5/344/6 tanggal 12 Juli 1977, dan didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 2841, 2842, 2843 dan 2845 tanggal 20 Juli 1977, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 4 Oktober 1977, Tambahan No. 597.

Perseroan telah beberapa kali melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dengan perubahan terakhir tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Summarecon Agung Tbk No.21 tertanggal 12 Agustus 2020, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 11 September 2020 dengan No.AHU-AH.01.03-0385528 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0151835.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 11 September 2020, yang menerangkan mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Peraturan OJK No.15/2020.

2. KETERANGAN MENGENAI PUT II

Jenis penawaran : Penawaran Umum Terbatas II dengan Memberikan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu.

Jumlah saham yang ditawarkan : Sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu

juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan).

Rasio konversi : Setiap pemegang 693 (enam ratus sembilan puluh tiga) saham yang

namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal pencatatan pukul 16.00 WIB berhak atas 100 (seratus) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Nilai nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham.

Harga pelaksanaan : Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah).

Nilai emisi : Sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.498.886.408.160,- (satu triliun

empat ratus sembilan puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan ribu seratus enam puluh Rupiah).

Dilusi kepemilikan : Maksimal sebesar 12,6% (dua belas koma enam persen) setelah PUT

II.

Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan merencanakan untuk melakukan PUT II yang akan dicatatkan pada BEI kepada para Pemegang Saham Perseroan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham.

Saham Baru dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan Saham Lama yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). Dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan.

(13)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini, serta faktor risiko, yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PERSEROAN

Perseroan didirikan semula dengan nama PT Summarecon Agung berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan No. 308 tanggal 26 Nopember 1975, dibuat di hadapan Ridwan Suselo, Notaris di Jakarta yang diubah dengan Akta Perubahan No. 60 tanggal 03 Desember 1976, dibuat di hadapan Jony Frederik Berthold Tumbelaka Sinyal, Notaris di Jakarta, kemudian dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 434 tanggal 28 Juni 1977, dibuat di hadapan Ridwan Suselo, Notaris di Jakarta, telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA 5/344/6 tanggal 12 Juli 1977, dan didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 2841, 2842, 2843 dan 2845 tanggal 20 Juli 1977, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 4 Oktober 1977, Tambahan No. 597.

Perseroan telah beberapa kali melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dengan perubahan terakhir tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Summarecon Agung Tbk No.21 tertanggal 12 Agustus 2020, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 11 September 2020 dengan No.AHU-AH.01.03-0385528 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0151835.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 11 September 2020, yang menerangkan mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Peraturan OJK No.15/2020.

2. KETERANGAN MENGENAI PUT II

Jenis penawaran : Penawaran Umum Terbatas II dengan Memberikan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu.

Jumlah saham yang ditawarkan : Sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu

juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan).

Rasio konversi : Setiap pemegang 693 (enam ratus sembilan puluh tiga) saham yang

namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal pencatatan pukul 16.00 WIB berhak atas 100 (seratus) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Nilai nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham.

Harga pelaksanaan : Rp720,- (tujuh ratus dua puluh Rupiah).

Nilai emisi : Sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.498.886.408.160,- (satu triliun

empat ratus sembilan puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan ribu seratus enam puluh Rupiah).

Dilusi kepemilikan : Maksimal sebesar 12,6% (dua belas koma enam persen) setelah PUT

II.

Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan merencanakan untuk melakukan PUT II yang akan dicatatkan pada BEI kepada para Pemegang Saham Perseroan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.081.786.678 (dua miliar delapan puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh delapan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham.

Saham Baru dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan Saham Lama yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). Dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan.

Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan PT Semarop Agung dalam rangka PUT II tertanggal 10 Mei 2021, PT Semarop Agung sebagai pemilik 4.873.915.914 (empat miliar delapan ratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima belas ribu sembilan ratus empat belas) saham yang mewakili 33,78% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, menyatakan bahwa PT Semarop Agung akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diterimanya dalam PUT II.

Pengaruh PUT II terhadap struktur permodalan Perseroan

Dengan melakukan PUT II, Perseroan berharap untuk memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.498.886.408.160,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan ribu seratus enam puluh Rupiah) yang akan dipergunakan sebagaimana diuraikan lebih lanjut pada Bab II Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil PUT II.

HMETD akan diberikan kepada seluruh Pemegang Saham Perseroan. Jika Pemegang Saham Perseroan tidak menggunakan haknya untuk membeli Saham Baru dalam PUT II, maka kepemilikan sahamnya dalam Perseroan dapat terdilusi maksimal sebesar 12,6% (dua belas koma enam persen).

Berikut di bawah ini adalah proforma struktur permodalan Perseroan dengan asumsi semua Pemegang Saham Perseroan menggunakan haknya untuk membeli Saham Baru:

Keterangan Jumlah Saham Sebelum PUT II Nilai Nominal Setelah PUT II

(Rp100,-/saham) (%) Jumlah Saham (Rp100,-/saham) Nilai Nominal (%) Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 25.000.000.000 2.500.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Semarop Agung 4.873.915.914 487.391.591.400 33,78 5.577.222.683 557.722.268.300 33,78 2. PT Sinarmegah Jayasentosa 951.576.224 95.157.622.400 6,60 1.088.888.810 108.888.881.000 6,60 3. Masyarakat 8.601.289.542 860.128.954.200 59,62 9.842.456.865 984.245.686.500 59,62 Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 14.426.781.680 1.442.678.168.000 100,00 16.508.568.358 1.650.856.835.800 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 10.573.218.320 1.057.321.832.000 8.491.431.642 849.143.164.200

Berikut di bawah ini adalah proforma struktur permodalan Perseroan dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru, kecuali PT Semarop Agung yang akan melaksanakan seluruh HMETD miliknya:

Keterangan Jumlah Sebelum PUT II Setelah PUT II

wsSaham (Rp100,-/saham) Nilai Nominal (%) Jumlah Saham (Rp100,-/saham) Nilai Nominal (%) Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 25.000.000.000 2.500.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Semarop Agung 4.873.915.914 487.391.591.400 33,78 5.577.222.683 557.722.268.300 36,86 2. PT Sinarmegah Jayasentosa 951.576.224 95.157.622.400 6,60 951.576.224 95.157.622.400 6,29 3. Masyarakat 8.601.289.542 860.128.954.200 59,62 8.601.289.542 860.128.954.200 56,85 Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 14.426.781.680 1.442.678.168.000 100,00 15.130.088.449 1.513.008.844.963 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 10.573.218.320 1.057.321.832.000 9.869.911.551 986.991.155.100

Setelah pelaksanaan PUT II, PT Semarop Agung akan tetap menjadi pengendali Perseroan.

3. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Dana hasil PUT II, setelah dikurangi seluruh komisi-komisi, biaya-biaya, ongkos-ongkos dan pengeluaran yang menjadi kewajiban Perseroan, akan digunakan oleh Perseroan untuk:

1. Sekurang-kurangnya 27,875% dari hasil PUT II atau sebesar Rp416.000.000.000,00 (empat ratus enam belas miliar Rupiah) akan digunakan untuk pelunasan Utang Pokok Obligasi Berkelanjutan III Summarecon Agung Tahap I sebesar Rp416.000.000.000,- (empat ratus enam belas miliar Rupiah);

2. Sekurang-kurangnya 5,863% dari Hasil PUT II atau sebesar Rp87.500.000.000,- (delapan puluh tujuh miliar

lima ratus juta Rupiah) akan digunakan oleh Perseroan untuk menutup pembayaran sesuai tanggal-tanggal jatuh tempo atau pembayaran lebih awal atas cicilan pokok utang Perseroan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk;

3. Sebanyak-banyaknya sekitar 66,262% dari hasil PUT II atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp988,89 miliar akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan penambahan setoran modal ke SMIP, yang kemudian akan disalurkan oleh SMIP melalui SMBI dan BLID untuk pendanaan kepada anak perusahaannya yaitu PMJA dan HOPJ, dimana dana hasil penyertaan ini akan digunakan untuk menambah penyediaan kebutuhan modal kerja PMJA dan HOPJ, dengan perincian sebagai berikut:

(14)

a. Sebanyak-banyaknya sekitar 61,706% dari hasil PUT II atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp920,89 miliar akan digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan antara lain pembayaran biaya umum dan administrasi, pajak dan biaya lain-lain, biaya overhead langsung terkait kegiatan konstruksi dan pengembangan; dan;

b. Sebanyak-banyaknya sekitar 4,556% dari hasil PUT II atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp68,00 miliar,- akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak .

Prioritas penggunaan dana untuk hal-hal yang tercakup pada angka 3 akan direalisasikan berdasarkan kondisi maupun kebutuhan modal kerja Perseroan dan Entitas Anak.

Peningkatan penyertaan saham dalam PMJA dan HOPJ tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 31 Desember 2021.

Keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan dana yang diperoleh dari hasil PUT II dapat dilihat pada Bab II Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil PUT II di Prospektus ini.

4. IKHTISAR KEUANGAN PENTING

Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan di bawah ini dikutip dari dan dihitung berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 yang telah diaudit, disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun tersebut, yang tidak tercantum dalam keterbukaan informasi ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, yang telah ditandatangani oleh Benyanto Suherman tanggal 31 Maret 2021 dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Aset Lancar 11.888.918 11.150.744

Aset Tidak Lancar 13.033.616 13.290.913

Total Aset 24.922.534 24.441.657

Liabilitas Jangka Pendek 8.359.155 9.017.332

Liabilitas Jangka Panjang 7.477.691 5.972.965

Total Liabilitas 15.836.846 14.990.297

Total Ekuitas 9.085.688 9.451.360

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Pendapatan Neto 5.029.984 5.941.626

Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung (2.737.908) (3.091.877)

Laba Kotor 2.292.076 2.849.749

Laba Usaha 1.275.862 1.588.865

Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan 439.767 922.920

Laba Tahun Berjalan 245.909 613.020

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (22.932) 504.744

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (479.434) (581.172)

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 494.424 217.004

Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas (7.942) 140.576

Kas dan setara kas awal tahun 1.664.424 1.523.848

(15)

a. Sebanyak-banyaknya sekitar 61,706% dari hasil PUT II atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp920,89 miliar akan digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan antara lain pembayaran biaya umum dan administrasi, pajak dan biaya lain-lain, biaya overhead langsung terkait kegiatan konstruksi dan pengembangan; dan;

b. Sebanyak-banyaknya sekitar 4,556% dari hasil PUT II atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp68,00 miliar,- akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak .

Prioritas penggunaan dana untuk hal-hal yang tercakup pada angka 3 akan direalisasikan berdasarkan kondisi maupun kebutuhan modal kerja Perseroan dan Entitas Anak.

Peningkatan penyertaan saham dalam PMJA dan HOPJ tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 31 Desember 2021.

Keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan dana yang diperoleh dari hasil PUT II dapat dilihat pada Bab II Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil PUT II di Prospektus ini.

4. IKHTISAR KEUANGAN PENTING

Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan di bawah ini dikutip dari dan dihitung berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 yang telah diaudit, disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun tersebut, yang tidak tercantum dalam keterbukaan informasi ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, yang telah ditandatangani oleh Benyanto Suherman tanggal 31 Maret 2021 dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Aset Lancar 11.888.918 11.150.744

Aset Tidak Lancar 13.033.616 13.290.913

Total Aset 24.922.534 24.441.657

Liabilitas Jangka Pendek 8.359.155 9.017.332

Liabilitas Jangka Panjang 7.477.691 5.972.965

Total Liabilitas 15.836.846 14.990.297

Total Ekuitas 9.085.688 9.451.360

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Pendapatan Neto 5.029.984 5.941.626

Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung (2.737.908) (3.091.877)

Laba Kotor 2.292.076 2.849.749

Laba Usaha 1.275.862 1.588.865

Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan 439.767 922.920

Laba Tahun Berjalan 245.909 613.020

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (22.932) 504.744

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (479.434) (581.172)

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 494.424 217.004

Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas (7.942) 140.576

Kas dan setara kas awal tahun 1.664.424 1.523.848

Kas dan setara kas akhir tahun 1.656.482 1.664.424

RASIO KEUANGAN

Keterangan 2020 31 Desember 2019

Rasio Pertumbuhan

Pendapatan Neto -15,34% 4,95%

Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung -11,45% 5,80%

Laba Bruto -19,57% 4,05%

Laba Sebelum Pajak Penghasilan -62,74% -6,85%

Laba Tahun Berjalan -59,89% -11,24%

Aset 1,97% 4,90%

Liabilitas 5,65% 5,28%

Ekuitas -3,87% 4,31%

Rasio Usaha

Marjin Laba Bruto (GPM) 45,57% 47,96%

Marjin Laba Bersih (NPM) 4,89% 10,32%

Laba Tahun Berjalan / Rata-rata Ekuitas (ROAE) 2,71% 6,49%

Laba Tahun Berjalan / Rata-rata Aset (ROAA) 0,99% 2,51%

Rasio Keuangan

Aset / Liabilitas 1,57x 1,63x

Liabilitas / Ekuitas 1,74x 1,59x

Liabilitas / Aset 0,64x 0,61x

EBITDA to Interest Expense Ratio 2,02x 2,51x

Interest Bearing Debt / Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio) 1,04x 0,95x Laba (Rugi) Periode Berjalan / Utang Bank Jangka Pendek (Debt

Service Coverage Ratio) 9,21x 28,65x

Aset Lancar / Liabilitas Lancar (Current Ratio) 1,42x 1,24x

RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN ATAS FASILITAS PINJAMAN

No Nama Bank Fasilitas Pemilik Rasio Keuangan yang dipersyaratkan Tingkat Pemenuhan 31 Des 2020

1

- PT Bank Central Asia Tbk.; - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.; - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.; - PT Bank OCBC NISP Tbk.; - PT Bank Resona Perdania.; - PT Bank BTPN Tbk.;

- PT Bank HSBC Indonesia; dan

- PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perseroan

EBITDA to Interest Expense Ratio

minimum 1,50x 2,02x

2 Debt to equity ratio maksimum 3,00x 1,04x

3 - PT Bank OCBC NISP Tbk.; dan - PT Bank BTPN Tbk. Ekuitas dan Laba Positif

Ekuitas: Rp9.085.688 juta

Laba Bersih: Rp232.411 juta

Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini.

5. FAKTOR RISIKO

Risiko usaha dan risiko umum di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan serta investasi pada saham Perseroan yang dimulai dari risiko utama Perseroan.

a. Risiko Utama : Risiko Perubahan Situasi Ekonomi Dan Dinamika Pasar

b. Risiko Usaha

1. Risiko Kenaikan Biaya

2. Risiko Pemenuhan Terhadap Kebijakan, Regulasi Dan Perizinan 3. Risiko Pendanaan

4. Risiko Keterlambatan Penyelesaian Sebagian atau Seluruh Proyek Perseroan 5. Risiko Lokasi Konstruksi

6. Risiko Pemasaran

7. Risiko Perubahan Perilaku Pelanggan 8. Risiko Persaingan

(16)

10. Risiko Perubahan Teknologi 11. Risiko Kelangkaan Sumber Daya 12. Risiko Pasokan Bahan Baku

13. Risiko Ketergantungan kepada Kontraktor 14. Risiko Terkait Usaha Patungan

15. Risiko Terkait Penyewaan Properti Investasi

16. Risiko dalam Menarik dan Mempertahankan Penyewa (Tenant) Utama

c. Risiko Umum

1. Risiko Perekonomian 2. Risiko Kebijakan Moneter 3. Risiko Hukum

4. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku Terkait Bidang Usaha Emiten

5. Risiko Kebijakan Pemerintah

6. Ketentuan Negara Lain atau Peraturan

d. Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan

Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

6. KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh Saham Perseroan yang telah diambil bagian dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk Saham yang akan ditawarkan dalam rangka PUT II kepada para Pemegang Saham, mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, termasuk hak untuk mendapatkan dividen.

Dividen hanya akan dibagikan apabila diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh Pemegang Saham Perseroan. Besaran yang dibagikan serta waktu pembagian dividen antara lain ditentukan oleh kinerja Perseroan saat ini maupun proyeksi di masa mendatang, kewajiban keuangan, dan yang terpenting adalah kebutuhan untuk melindungi kepentingan Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan menetapkan target secara hati-hati untuk mendukung tercapainya rencana pertumbuhan usaha.

Perseroan akan melakukan berbagai upaya untuk menumbuhkan usaha serta memberikan dividen secara berkesinambungan kepada Pemegang Saham sesuai dengan pertumbuhan laba perusahaan. Hal tersebut selanjutnya bergantung pada berbagai macam faktor meliputi keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi bisnis, keuangan, persaingan dan peraturan yang berlaku, kondisi perekonomian secara umum dan faktor-faktor lain yang spesifik terkait Perseroan dan industri. Sebagian besar faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagaimana tersebut di atas, Direksi Perseroan dapat memberikan usulan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 50% dari laba tahun berjalan.

Secara historis, setiap tahunnya Perseroan senantiasa mendistribusikan dividen kepada para Pemegang Saham kecuali dalam keadaan tertentu dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan pembagian dividen yang akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Berikut adalah keterangan mengenai pembayaran dividen Perseroan untuk tahun buku 2020, 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015:

Tahun Buku Dividen (Rp miliar) Rasio (%) Dividen / lembar (Rp)

2020* N/A* N/A* N/A*

2019 - - -

2018 72 10% 5

2017 72 14% 5

2016 72 12% 5

2015 72 7% 5

*Dividen akan diputuskan oleh RUPS tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020 yang mendatang.

Gambar

Tabel di bawah ini menyajikan posisi liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2020  adalah sebesar Rp15.836.846, sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak per  31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP
Tabel di bawah ini menyajikan posisi liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2020  adalah sebesar Rp15.836.846, sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak per  31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP
Tabel dibawah ini menunjukkan pendapatan yang diperoleh Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada  tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
Tabel dibawah ini menunjukkan pendapatan yang diperoleh Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada  tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
+3

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu kepada peraturan tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPM, jelas terlihat bahwa kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan bagi perusahaan penanaman modal yang

Pelaksanaan komunikasi pemasaran di Summarecon Bekasi melalui serangkaian tahapan, dimulai dari menganalisis kondisi dan situasi pasar dari semua sapek, baik

Tanggung jawab konsultan hukum jika terjadi prospektus yang menyesatkan dalam Pasar Modal diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, KUH Pidana

Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta

11) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas

peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham- saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan

Tugas utama dari Perusahaan Penilai dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan secara

Komponen biaya modal terdiri dari biaya utang, biaya saham (preferen dan saham biasa). Apabila perusahaan mendapatkan modal dari utang maka muncul beban bunga yang harus