• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DISUSUN BERDASARKAN BOBOT

Dalam dokumen PROSPEKTUS. PT SUMMARECON AGUNG Tbk (Halaman 58-61)

Risiko yang dihadapi investor adalah risiko tidak likuidnya saham yang ditawarkan dalam PUT II ini yang dipengaruhi oleh kondisi pasar modal Indonesia. Risiko likuiditas saham merupakan risiko yang disebabkan oleh terbatasnya jumlah saham yang beredar di pasar saham sehingga menyebabkan tidak aktifnya transaksi saham Perseroan. Karena kondisi pasar modal di Indonesia yang fluktuatif, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah pasar perdagangan untuk saham Perseroan dapat berkembang atau tidak.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO YANG DIMULAI DARI RISIKO UTAMA PERSEROAN TERHADAP KEGIATAN USAHA UTAMA DAN KEUANGAN PERSEROAN.

f. Ketentuan Negara Lain atau Peraturan Internasional

Perseroan sampai dengan saat ini belum memiliki unit usaha di luar Indonesia, walaupun demikian Perseroan senantiasa mengikuti segala peraturan dan ketentuan yang berlaku di negara lain atau internasional.

4. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN

Risiko yang dihadapi investor adalah risiko tidak likuidnya saham yang ditawarkan dalam PUT II ini yang dipengaruhi oleh kondisi pasar modal Indonesia. Risiko likuiditas saham merupakan risiko yang disebabkan oleh terbatasnya jumlah saham yang beredar di pasar saham sehingga menyebabkan tidak aktifnya transaksi saham Perseroan. Karena kondisi pasar modal di Indonesia yang fluktuatif, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah pasar perdagangan untuk saham Perseroan dapat berkembang atau tidak.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO YANG DIMULAI DARI RISIKO UTAMA PERSEROAN TERHADAP KEGIATAN USAHA UTAMA DAN KEUANGAN PERSEROAN.

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang material dan relevan setelah tanggal laporan Auditor Independen pada tanggal 31 Desember 2020 sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran atas laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal tersebut yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro, dan Surja, akuntan publik independen, yang telah ditandatangani oleh Benyanto Suherman tanggal 31 Maret 2021 dengan opini wajar dalam semua hal yang material, hingga efektifnya Pernyataan Pendaftaran, selain hal sebagai berikut:

a. Pada tanggal 2 Februari 2021, Pemerintah mengundangkan dan memberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 (PP 35/2021) untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 dan Pasal 185 (b) UU No. 11/2020 mengenai Cipta Kerja yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia secara merata, dalam rangka memenuhi penghidupan yang layak.

PP 35/2021 mengatur mengenai perjanjian kerja waktu tertentu (karyawan tidak tetap), alih daya, waktu kerja, waktu istirahat dan pemutusan hubungan kerja, yang dapat mempengaruhi manfaat imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan.

Perseroan menetapkan estimasi tambahan atas cakupan program dana pensiun untuk mengakui liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2020 yang disyaratkan dalam PSAK 24: lmbalan Kerja menggunakan manfaat imbalan minimum yang diatur dalam UU 13/2003 (Catatan 2r pada Laporan Keuangan Audit 31 Desember 2020) yang berlaku pada tanggal tersebut.

Sampai dengan tanggal 10 Mei 2021, Perseroan masih mempelajari dampak dari penerapan PP 35/2021 tersebut yang akan direfleksikan dalam pelaporan keuangan konsolidasian Perseroan periode berikutnya. b. Pada tanggal 25 Januari 2021, Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah menjatuhkan putusan yang amarnya

mengabulkan gugatan Penggugat sebagian. Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara tersebut pada tanggal 4 Februari 2021, Para Tergugat telah mengajukan permohonan banding kehadapan Pengadilan Tinggi Jakarta (Catatan 38e pada Laporan Keuangan Audit 31 Desember 2020). Sampai dengan tanggal persetujuan dan pengesahan untuk penerbitan laporan keuangan konsolidasian, kasus tersebut masih dalam tahap proses pemeriksaan banding di Pengadilan Tinggi Jakarta.

c. Pada tanggal 7 Januari 2021, Pengadilan Negeri Makassar telah menjatuhkan putusan yang amarnya pada pokoknya menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya. Atas putusan tersebut, pada tanggal 15 Januari 2021, Penggugat telah mengajukan upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi Makassar (Catatan 38i pada Laporan Keuangan Audit 31 Desember 2020). Sampai dengan tanggal persetujuan dan pengesahan untuk penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam tahap proses pemeriksaan banding di Pengadilan Negeri Makassar.

d. Pada tanggal 20 Januari 2021, Penggugat telah mengajukan permohonan pencabutan gugatan. Perkara tersebut telah dicabut oleh Penggugat (Catatan 38k pada Laporan Keuangan Audit 31 Desember 2020). Perkara tersebut telah memiliki kekuatan hukum tetap.

e. Pada tanggal 25 Februari 2021, pemegang saham MKOJ memutuskan untuk melakukan pengurangan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp592.580.030 menjadi sebesar Rp567.580.030 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). SMIP mengambil seluruh penurunan modal tersebut yaitu sebanyak 25.000.000 lembar saham atau sebesar Rp25.000.000. Setelah penurunan modal tersebut persentase kepemilikan SMIP tetap sebesar 99,99% dan BHMS sebesar 0,01%. Penurunan modal tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika S.H., No. 74 tanggal 25 Februari 2021.

f. Pada tanggal 22 Maret 2021, pemegang saham KCJA memutuskan untuk melakukan pengurangan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp480.782.664 menjadi sebesar Rp395.782.664 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). IVJP, Colliman Limited dan PT Budiman Kencana Lestari mengambil penurunan modal tersebut yaitu masing-masing sebanyak 43.350.000 lembar saham, 20.400.000 lembar saham dan 21.250.000 lembar saham atau sebesar Rp43.350.000, Rp20.400.000 dan Rp21.250.000. Setelah penurunan modal tersebut persentase kepemilikan IVJP tetap sebesar 51%, Colliman Limited tetap sebesar 24% dan PT Budiman Kencana Lestari tetap sebesar 25%. Penurunan modal tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika S.H., No.108 tanggal 22 Maret 2021.

g. Pada tanggal 4 Januari 2021 BCA menyetujui permintaan perpanjangan fasilitas kredit oleh Perusahaan menjadi jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2021 (Catatan 12a pada Laporan Keuangan Audit 31 Desember 2020).

h. Pada tanggal 1 April 2021, Para pemegang saham Perusahaan menyetujui penerbitan saham sebesar 3.606.695.420 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham melalui Penawaran Umum dalam rangka Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Efek Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut telah diaktakan berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 1 April 2021, sampai dengan tanggal persetujuan dan pengesahan untuk penerbitan laporan keuangan konsolidasian, pencatatan atas surat keputusan MHHAM masih dalam proses.

i. Pada tanggal 1 April 2021, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank

Central Asia Tbk (BCA) dengan total pagu kredit sebesar Rp1.000.000.000, jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut adalah untuk 8 tahun. Pinjaman ini akan digunakan untuk tujuan pembiayaan general purpose Grup. Pinjaman ini dijaminkan dengan properti investasi milik Perusahaan (Catatan 10) dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 7,75%.

h. Pada tanggal 1 April 2021, Para pemegang saham Perusahaan menyetujui penerbitan saham sebesar 3.606.695.420 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham melalui Penawaran Umum dalam rangka Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Efek Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut telah diaktakan berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 1 April 2021, sampai dengan tanggal persetujuan dan pengesahan untuk penerbitan laporan keuangan konsolidasian, pencatatan atas surat keputusan MHHAM masih dalam proses.

i. Pada tanggal 1 April 2021, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank

Central Asia Tbk (BCA) dengan total pagu kredit sebesar Rp1.000.000.000, jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut adalah untuk 8 tahun. Pinjaman ini akan digunakan untuk tujuan pembiayaan general purpose Grup. Pinjaman ini dijaminkan dengan properti investasi milik Perusahaan (Catatan 10) dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 7,75%.

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN,

KEGIATAN USAHA SERTA

Dalam dokumen PROSPEKTUS. PT SUMMARECON AGUNG Tbk (Halaman 58-61)