• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMPD 3. MKPP

Dalam dokumen PROSPEKTUS. PT SUMMARECON AGUNG Tbk (Halaman 119-149)

KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

DEWAN KOMISARIS

H. Edi Darnadi – Komisaris Independen

2. SMPD 3. MKPP

:

Tanpa ijin tertulis dari Bank, Debitur tidak diperkenankan untuk:

a. memperoleh pinjaman dan memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal sehari-hari dan sepanjang total pinjaman terhadap modal masih tercover dalam financial covenant sesuai ketentuan di atas;

b. Melakukan merger atau akuisisi, kecuali:

- atas hasil merger atau akuisisi tersebut pemegang saham pengendali masih tetap PT Semarop Agung;

- akuisisi yang dilakukan tidak bersifat material sesuai asas material yang diatur OJK;

- pembayaran kewajiban kepada Kreditur dan financial covenant tetap terpenuhi.

c. Melakukan perubahan pemegang saham pengendali; d. Menjual atau memindahtangankan barang agunan;

e. Memohon atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Akta Perjanjian Fasilitas Term Loan No.WCO.KP/122/TLN/2020 No.67 tanggal 18 Juni 2020, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : 1. Perseroan;

2. SMPD 3. MKPP

selanjutnya untuk kepentingan akta ini SMPD dan MKPP secara bersama-sama disebut “Co-Borrower” sedangkan Perseroan, SMPD dan MKPP berikut segenap pengganti haknya secara bersama-sama disebut “Para Debitur”.

4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Kreditur/Bank)

Fasilitas Kredit : Fasilitas Kredit Term Loan, dengan limit maksimum sebesar

Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar Rupiah), yang bersifat Committed dan Non Revolving.

Penggunaan : Untuk general purpose termasuk untuk tambahan modal kerja maupun

belanja modal/capital expenditure serta menjaga cash flow gap Perseroan/Entitas Anak, namun tidak diperkenankan untuk pembelian dan/atau pengolahan tanah.

Fasilitas Kredit atas nama Perseroan dapat digunakan oleh Entitas Anak yaitu SMPD dan MKPP yang terkonsolidasi pada Perseroan secara langsung maupun tidak langsung dan pada Fasilitas Kredit ini SMPD dan MKPP bertindak pula sebagai Debitur (Co Borrower).

Jangka Waktu Fasilitas

Kredit : Maksimal 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian yang terdiri dari:

1) masa penarikan/availability period dan grace period selama 1,5 (satu setengah) tahun sejak penandatanganan perjanjian atau maksimal sampai dengan Desember 2020 atau hinggal seluruh Fasilitas Kredit ditarik penuh, mana yang lebih dahulu terjadi; 2) masa angsuran selama 4,5 (empat setengah) tahun dimulai sejak

berakhirnya grace period.

Bunga : 8,50% per tahun

Jaminan : 1. 2 (dua) bidang tanah kosong terletak di Provinsi Banten,

Kabupaten Tangerang, Kecamatan Legok, Kelurahan Legok, dengan rincian sebagai berikut:

a. SHGB No.01774/Legok seluas 117.844M2 atas nama PT Jaya Bangun Abadi, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringat I sebesar Rp200.550.000.000,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp170.000.000.000,00.

b. SHGB No.11/Legok seluas 166.300M2 atas nama PT Jaya Bangun Abadi, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp244.900.000.000,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp230.000.000.000,00.

2. 5 (lima) bidang tanah dan bangunan (Salsa Food City dan

Sinpasa Pasar Modern) yang terletak di Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Kecamatan Curug, Kelurahan Pakulonan Barat, dengan rincian sebagai berikut:

a. SHGB No.4113/Pakulonan Barat seluas 4.190M2 atas nama PT Lestari Mahadibya.

b. SHGB No.07880/Pakulonan Barat seluas 2.155M2 atas nama PT Lestari Mahadibya.

kedua bidang tanah ini telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp64.380.000.000,00, dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp400.000.000,00. c. SHGB No.07874/Pakulonan Barat seluas 1.118M2 atas

nama PT Lestari Mahadibya.

d. SHGB No.07887/Pakulonan Barat seluas 4.422M2 atas nama PT Lestari Mahadibya.

kedua bidang tanah ini telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp52.446.766.400,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp300.000.000,00.

e. SHGB No.07881/Pakulonan Barat seluas 5.284M2 atas nama PT Lestari Mahadibya, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp50.023.233.600,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp300.000.000,00.

3. 4 (empat) bidang tanah dan bangunan (Summarecon Mall Bekasi

Tahap I dan Hotel) yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Utara, Kelurahan Margamulya, dengan rincian sebagai berikut:

a. SHGB No.1246/Margamulya seluas 181M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp1.528.789.350,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp2.789.000.000,00 serta akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp400.000.000,00.

b. SHGB No.1251/Margamulya seluas 11.031M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp93.171.686.850,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp170.000.000.000,00 serta akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp26.400.000.000,00.

c. SHGB No.1252/Margamulya seluas 37.511M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp316.831.034.850,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp578.085.000.000,00

Jangka Waktu Fasilitas

Kredit : Maksimal 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian yang terdiri dari:

1) masa penarikan/availability period dan grace period selama 1,5 (satu setengah) tahun sejak penandatanganan perjanjian atau maksimal sampai dengan Desember 2020 atau hinggal seluruh Fasilitas Kredit ditarik penuh, mana yang lebih dahulu terjadi; 2) masa angsuran selama 4,5 (empat setengah) tahun dimulai sejak

berakhirnya grace period.

Bunga : 8,50% per tahun

Jaminan : 1. 2 (dua) bidang tanah kosong terletak di Provinsi Banten,

Kabupaten Tangerang, Kecamatan Legok, Kelurahan Legok, dengan rincian sebagai berikut:

a. SHGB No.01774/Legok seluas 117.844M2 atas nama PT Jaya Bangun Abadi, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringat I sebesar Rp200.550.000.000,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp170.000.000.000,00.

b. SHGB No.11/Legok seluas 166.300M2 atas nama PT Jaya Bangun Abadi, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp244.900.000.000,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp230.000.000.000,00.

2. 5 (lima) bidang tanah dan bangunan (Salsa Food City dan

Sinpasa Pasar Modern) yang terletak di Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Kecamatan Curug, Kelurahan Pakulonan Barat, dengan rincian sebagai berikut:

a. SHGB No.4113/Pakulonan Barat seluas 4.190M2 atas nama PT Lestari Mahadibya.

b. SHGB No.07880/Pakulonan Barat seluas 2.155M2 atas nama PT Lestari Mahadibya.

kedua bidang tanah ini telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp64.380.000.000,00, dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp400.000.000,00. c. SHGB No.07874/Pakulonan Barat seluas 1.118M2 atas

nama PT Lestari Mahadibya.

d. SHGB No.07887/Pakulonan Barat seluas 4.422M2 atas nama PT Lestari Mahadibya.

kedua bidang tanah ini telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp52.446.766.400,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp300.000.000,00.

e. SHGB No.07881/Pakulonan Barat seluas 5.284M2 atas nama PT Lestari Mahadibya, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp50.023.233.600,00 dan akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp300.000.000,00.

3. 4 (empat) bidang tanah dan bangunan (Summarecon Mall Bekasi

Tahap I dan Hotel) yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Utara, Kelurahan Margamulya, dengan rincian sebagai berikut:

a. SHGB No.1246/Margamulya seluas 181M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp1.528.789.350,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp2.789.000.000,00 serta akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp400.000.000,00.

b. SHGB No.1251/Margamulya seluas 11.031M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp93.171.686.850,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp170.000.000.000,00 serta akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp26.400.000.000,00.

c. SHGB No.1252/Margamulya seluas 37.511M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp316.831.034.850,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp578.085.000.000,00

serta akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp89.700.000.000,00.

d. SHGB No.1256/Margamulya seluas 14.026M2 atas nama PT Makmur Orient Jaya yang telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp118.468.505.100,00 dan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp216.156.000.000,00 serta akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp33.500.000.000,00.

4. Piutang usaha (piutang usaha on balance sheet dan piutang

berupa potensial penerimaan yang akan diterima Perseroan/Entitas Anak dari penjualan kepada pelanggan yang telah diberikan pembayaran uang muka kepada Perseroan/Entitas Anak yang akan diikat secara fidusia sebesar Rp550.000.000.000,00.

Kewajiban : 1. menyalurkan hasil penjualan property dan aktivitas transaksi

operasional harian Para Debitur melalui rekening di Bank;

2. menyampaikan copy akta perubahan anggaran dasar Para Debitur setiap ada perubahan anggaran dasar, termasuk namun tidak terbatas pada perubahan pengurus, paling lambat 30 hari setelah dilakukan RUPS mengenai perubahan anggaran dasar tersebut;

3. memperpanjang perizinan yang akan jatuh tempo dan menyerahkan copy perizinan yang telah diperpanjang oleh Bank; 4. menyampaikan laporan keuangan unaudited setiap triwulan dan

paling lambat telah diterima Bank 60 hari setelah akhir periode laporan keuangan audited tahunan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) rekanan Bank paling lambat telah diterima Bank 180 hari setelah akhir periode laporan;

5. melaporkan kepada Bank paling lambat 30 hari setelah melakukan pembagian dividen;

6. menyerahkan laporan setiap 3 bulan meliputi:

- laporan piutang on balance sheet dan piutang berupa potensial penerimaan yang akan diterima perusahaan dari penjualan kepada pelanggan yang telah memberikan pembayaran uang muka kepada perusahaan;

- laporan atas proyek yang menjadi dasar penarikan Term Loan berupa total development cost dan progress pengerjaan proyek.

7. mengizinkan Bank atau pihak lain yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan Para Debitur terkait dengan Fasilitas Kredit yang diberikan;

8. melaksanakan penilaian agunan fixed asset melalui perusahaan appraisal rekanan Bank minimal setiap 2 tahun sekali.

9. memelihara ratio keuangan Perseroan secara konsolidasi sebagai berikut:

- perbandingan antara laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) terhadap beban bunga bersih (biaya bunga dikurangi pendapatan bunga) tidak kurang dari 1,5 : 1;

- perbandingan antara pinjaman berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3 : 1;

10. selama kredit belum lunas, Perseroan berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis kepada Bank selambatnya 7 hari kalender setelah Perseroan mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan aktiva perusahaan kepada pihak lain;

11. bersedia meningkatkan nilai pengikatan agunan kredit dan atau menyerahkan agunan fixed asset lainnya apabila nilainya sudah tidak mengcover 50% limit kredit;

12. mengasuransikan aset jaminan dengan Banker‟s Clause Bank minimal sebesar nilai wajar jaminan yang insurable dengan menggunakan perusahaan asuransi rekanan Bank dan melakukan perpanjangan asuransi selama masa kredit belum lunas.

Pembatasan : Selama kredit belum lunas, Perseroan harus memperoleh persetujuan

tertulis dari Bank terlebih dahulu untuk:

1. memperoleh atau memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal sehari-hari dan sepanjang

total pinjaman berbunga terhadap modal Perseroan secara konsolidasi masih memenuhi financial covenant baik sebelum maupun setelah memperoleh atau memberikan pinjaman maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank selambatnya 14 hari kerja sebelum dan setelah aksi korporasi tersebut;

2. merger atau akuisisi, kecuali:

- atas hasil merger atau akuisisi tersebut pemegang saham pengendali Perseroan masih tetap PT Semarop Agung;

- akuisisi yang dilakukan tidak bersifat material sesuai ketentuan transaksi material yang diatur di OJK atau peraturan pasar modal;

- pembayaran kewajiban kepada Bank dan financial covenant tetap terpenuhi, maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank.

3. perubahan pemegang saham pengendali.

Selama kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu SMPD dan MKPP tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan aktiva perusahaan kepada pihak lain;

b. memperoleh atau memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal sehari-hari dan sepanjang total pinjaman terhadap modal Perseroan secara konsolidasi masih memenuhi financial covenant baik sebelum maupun setelah memperoleh atau memberikan pinjaman maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank selambatnya 7 hari kerja sebelum dan setelah aksi korporasi tersebut;

c. merger atau akuisisi, kecuali:

- atas hasil merger atau akuisisi tersebut pemegang saham pengendali secara langsung maupun tidak langsung masih tetap Perseroan;

- akuisisi yang dilakukan tidak bersifat material sesuai ketentuan transaksi material yang diatur di OJK atau peraturan pasar modal;

- pembayaran kewajiban kepada Bank dan financial covenant tetap terpenuhi, maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

PT BANK MAYORA

Akta Perjanjian Kredit No.46 tertanggal 19 Oktober 2015, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta yang terakhir kali diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No.51 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta juncto Perjanjian Perpanjangan Kredit No.004/PB Uncommited-PP/KPO/10/2019 tanggal 18 Oktober 2019 juncto Perjanjian Perpanjangan Kredit No.295/PPK/KPO/12/20 tanggal 7 Desember 2020, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : 1) PT Bank Mayora (“Bank”)

2) Perseroan (“Debitur/Peminjam”)

Maksud dan Tujuan : dipergunakan untuk Modal Kerja (usaha pengembangan properti)

Fasilitas Kredit : Fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka (PB) - Uncommited Loan sebesar

Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah)

Jangka Waktu : 19 Oktober 2021

Bunga 9,25% per tahun

Kewajiban Debitur 1. menyerahkan setiap dokumen yang terkait dengan setiap anggaran

dasar, direksi, dewan komisaris, susunan pemegang saham, kepemilikan saham Debitur yang dilakukan setelah penandatanganan perjanjian ini;

total pinjaman berbunga terhadap modal Perseroan secara konsolidasi masih memenuhi financial covenant baik sebelum maupun setelah memperoleh atau memberikan pinjaman maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank selambatnya 14 hari kerja sebelum dan setelah aksi korporasi tersebut;

2. merger atau akuisisi, kecuali:

- atas hasil merger atau akuisisi tersebut pemegang saham pengendali Perseroan masih tetap PT Semarop Agung;

- akuisisi yang dilakukan tidak bersifat material sesuai ketentuan transaksi material yang diatur di OJK atau peraturan pasar modal;

- pembayaran kewajiban kepada Bank dan financial covenant tetap terpenuhi, maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank.

3. perubahan pemegang saham pengendali.

Selama kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu SMPD dan MKPP tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan aktiva perusahaan kepada pihak lain;

b. memperoleh atau memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal sehari-hari dan sepanjang total pinjaman terhadap modal Perseroan secara konsolidasi masih memenuhi financial covenant baik sebelum maupun setelah memperoleh atau memberikan pinjaman maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank selambatnya 7 hari kerja sebelum dan setelah aksi korporasi tersebut;

c. merger atau akuisisi, kecuali:

- atas hasil merger atau akuisisi tersebut pemegang saham pengendali secara langsung maupun tidak langsung masih tetap Perseroan;

- akuisisi yang dilakukan tidak bersifat material sesuai ketentuan transaksi material yang diatur di OJK atau peraturan pasar modal;

- pembayaran kewajiban kepada Bank dan financial covenant tetap terpenuhi, maka cukup pemberitahuan tertulis kepada Bank.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

PT BANK MAYORA

Akta Perjanjian Kredit No.46 tertanggal 19 Oktober 2015, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta yang terakhir kali diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No.51 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta juncto Perjanjian Perpanjangan Kredit No.004/PB Uncommited-PP/KPO/10/2019 tanggal 18 Oktober 2019 juncto Perjanjian Perpanjangan Kredit No.295/PPK/KPO/12/20 tanggal 7 Desember 2020, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : 1) PT Bank Mayora (“Bank”)

2) Perseroan (“Debitur/Peminjam”)

Maksud dan Tujuan : dipergunakan untuk Modal Kerja (usaha pengembangan properti)

Fasilitas Kredit : Fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka (PB) - Uncommited Loan sebesar

Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah)

Jangka Waktu : 19 Oktober 2021

Bunga 9,25% per tahun

Kewajiban Debitur 1. menyerahkan setiap dokumen yang terkait dengan setiap anggaran

dasar, direksi, dewan komisaris, susunan pemegang saham, kepemilikan saham Debitur yang dilakukan setelah penandatanganan perjanjian ini;

2. memelihara dan mempertahankan keberadaan hukumnya atas seluruh perizinan, seluruh hak, lisensi, hak istimewa dan waralaba, paten, hak cipta, merek dagang dan nama dagangnya yang ada pada saat ini dan di masa yang akan datang yang penting bagi Debitur dalam menjalankan usahanya;

3. wajib menggunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan penggunaan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini;

4. dengan segera menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank dalam waktu 7 hari kalender sejak terjadinya hal-hal sebagai berikut: - mengenai setiap kasus litigasi atau perselisihan dengan pihak

manapun;

- mengenai setiap hal lainnya yang mungkin dapat berakibat pada suatu perubahan yang merugikan keuangan Debitur;

5. melakukan dan memelihara pembukuan, administrasi dan catatan-catatan mengenai keuangan dan usaha yang dijalankan/diusahakan oleh Debitur sesuai dengan dan menurut prinsip-prinsip pernyataan standar akuntansi keuangan, yang dilaksanakan secara benar dan konsisten dan menyerahkannya kepada Bank;

6. atas permintaan Bank, Debitur wajib menyampaikan laporan keuangan dalam bentuk dan dengan rincian yang dapat diterima oleh Bank yaitu:

- laporan keuangan tahunan yang telah diperiksa/diaudit oleh Akuntan Publik selambatnya 180 hari kalender setelah tahun buku berakhir;

- laporan keuangan tahunan yang belum diperiksa/diaudit Akuntan Publik dan ditandatangani oleh Debitur selambatnya 90 hari setelah tahun buku terakhir.

7. mengizinkan karyawan Bank atau kuasanya atau perusahaan penilai yang ditunjuk Bank untuk memasuki kantor dan tempat lainnya untuk memeriksa, membuat Salinan, membuat catatan atas administrasi/pembukuan serta melakukan penilaian terhadap barang yang diagunkan secara berkala sesuai kebijakan Bank atau berdasarkan permintaan dari pihak ketiga lainnya diantaranya OJK, Kantor Akuntan Publik atau instansi lainnya pada setiap saat setelah adanya pemberitahuan oleh Bank kepada Debitur.

Pembatasan-Pembatasan : Selama fasilitas kredit dan kewajiban lainnya kepada Bank belum dilunasi, maka Debitur berjanji untuk:

a. Tidak melakukan perubahan susunan pemegang saham mayoritas, tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank; b. Tidak menerima suatu kredit atau fasilitas keuangan dari pihak ketiga

yang akan berdampak kepada kemampuan membayar Debitur kepada Bank.

Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik Indonesia.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

PT BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk

Akta Perjanjian Pemberian Line Facility Untuk Pembiayaan Al-Qard No.57 tanggal 14 Juni 2017, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta yang terakhir kali diubah dengan Addendum Perjanjian Pemberian Line Facility Untuk Pembiayaan Al Qardh No.6/BMI/WLO-MT/ADD-QARDH/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020, yang menerangkan mengenai:

Para Pihak : 1. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank)

2. Perseroan (Nasabah)

Pokok Perjanjian : Bank berjanji dan mengikatkan diri menyediakan Line Facility sampai

jumlah plafon/pagu setinggi-tingginya sebesar Rp250.000.000.000,00, dalam bentuk fasilitas Pembiayaan Al-Qardh.

Jangka Waktu : Jangka waktu dalam perjanjian disepakati dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Jangka waktu kelonggaran tarik (availability period) Line Facility sampai dengan tanggal 19 Juli 2021;

2. Jangka waktu setiap Pembiayaan Al-Qardh yang direalisasikan dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud dalam poin a, maksimum 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal realisasi.

Financial Covenant : Nasabah wajib menjaga kinerja keuangan dengan parameter sebagai berikut, yang akan dilakukan review oleh Bank setiap semester::

1. Interest Bearing Debt to Equity Ratio tidak lebih dari 3x 2. EBITDA to Interest Expenses Ratio tidak kurang dari 1x

Pembatasan : Nasabah berjanji bahwa, kecuali setelah mendapatkan persetujuan

tertulis dari Bank, Nasabah tidak akan melakukan salah satu, sebagian atau seluruh perbuatan-perbuatan sebagai berikut:

1. Menerima sesuatu pembiayaan uang atau fasilitas keuangan, fasilitas leasing, berupa apapun juga (kecuali utang dagang yang dibuat dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari) atau untuk mengikat diri sebagai penjamin/avalis untuk menjamin utang orang/pihak lain (kecuali utang dagang yang dibuat dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari) yang berdampak pada terjadinya pelanggaran Financial

Covenant.

2. Menjual, menyewakan, mentransfer, memindahkan hak dan/atau kepentingan, menghapuskan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Nasabah atau menjaminkan/mengagunkan barang-barang bergerak maupun barang-barang tidak bergerak milik Nasabah dengan cara bagaimanapun juga dan kepada orang/pihak siapapun juga (kecuali menjual dalam rangka menjalankan sifat usaha yang normal).

3. Melakukan pembayaran atau pembayaran kembali atas semua pembiayaan kepada pihak ketiga siapapun selain pembayaran normal karena sifat usaha Nasabah dan/atau penjamin (jika ada) dan dapat berdampak pada pelanggaran Financial Covenant.

4. Melakukan investasi lainnya atau menjalankan kegiatan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan perubahan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian Fasilitas Pembiayaan Nasabah kepada Bank.

5. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga atau mengajukan permohonan penundaan pembayaran utang (surseance van betalling).

6. Melakukan penggabungan usaha (merger) dengan badan usaha lain kecuali jika Nasabah tetap menjadi Pengendali, peleburan usaha (konsolidasi) bersama badan usaha lain dan pengambilalihan (akuisisi) saham-saham dalam badan usaha lain yang berdampak pada terjadi pelanggaran Financial Covenant.

7. Melakukan pembubaran atau likuidasi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

8. Mengubah struktur permodalan Nasabah, kecuali peningkatan modal yang berasal dari laba yang ditahan (retained earnings) atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham.

9. Melakukan transaksi dengan perorangan atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar serta melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelesaian

Perselisihan : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

PT BANK OCBC NISP Tbk

Akta Perjanjian Pinjaman No.104 tertanggal 21 Mei 2012, dibuat di hadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta yang terakhir kali diubah dengan Perubahan Perjanjian Pinjaman No.173/BBL-COR/VII/2020 tanggal 24 Juli 2020, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Dalam dokumen PROSPEKTUS. PT SUMMARECON AGUNG Tbk (Halaman 119-149)