• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pengadaan Barang Jasa Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Pengadaan Barang Jasa Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai

ada di wilayah Indonesia Tahun 1893 didaerah batavia (Jakarta sekarang), maka

30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan yang sekarang ada di Jl.

Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta

Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung pura dan

Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NVIWM) Brastagih

dan Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente – Kotapraja, Labuhan

Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).

Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan

Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan

perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera

Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur orgnisasi

pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945,

dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh

penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik milik swasta Belanda

dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan

kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk

mengenang peristiwa ambil alih itu,maka dengan Penetapan Pemerintah NO. 1

SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Sejarah memang

(2)

Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden

No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta

Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945.

Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan

Lisrik Negara Distributor Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan

Tapanuli)yang mula – mula dikepalai R.Sukarno (merangkap kepala di Aceh),

tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan

SK Menteri PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan

diubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Ekploitasi. Tahun

1965, PBU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9/PRT/64 DAN

Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi

15 Kesatuan daerah Ekploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Ekploitasi I Sumatera Utara

tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS s009/DIRPLN/66

tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu

sektor, yaitu Cabang Medan, Sibolga, P.Siantar (Berkedudukan di Tebing Tinggi).

PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum

Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan,

menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam

SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN

Eksploitasi II Sumatera Utara.

Setelah di keluarkannya peraturan pemerintah No. 23/1994 tanggal 16 Juni

1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang melatarbelakangi

(3)

meningkat dewasa ini. Pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak harus mampu

menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur

Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang

berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center. Untuk

mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong

perkembangan industri pada PJPT II yang tanggungjawabnya cukup besar dan

berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang

terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan

semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan,

kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk

mengantisipasi Pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara

dimasa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor

078.K/023/DIR/1996

Tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan

kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian

Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkit dan

Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang dipisah dari PT PLN (Persero) Wilayah

II, maka fungsi- fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola

PT PLN (Persero) Wilayah II terpisah tanggung jawab pengelolaannya ke PT

PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN (Persero)

(4)

2003 PT PLN (Persero) Wilayah II Berubah Menjadi PT PLN (Persero)Wilayah

Sumatera Utara.

1.1 Logo PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara 1.1.1 Bentuk Logo

Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah

sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan

Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai

Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

Gambar 2.1 Logo PT. PLN (Persero)

1.1.2 Elemen Dasar Logo

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

(5)

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya,

melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau

organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk

menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik

mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga

melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan

yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Gambar 2.3 Petir

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah

melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di

Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan

perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan

(6)

3. Tiga Gelombang

Gambar 2.4 Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang

usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi

warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti

halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping

itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan

perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.1 Visi, Misi, Moto dan Tata Nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

2.1.1 Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul

dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

2.1.2 Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

(7)

2.1.3 Motto

Motto Perusahaan ini adalah “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”.

2.1.4 Tata Nilai Perusahaan

Tata nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berpedoman pada Tata

Nilai Perusahaan yang ditetapkan oleh PLN Pusat meliputi sikap-sikap Saling

percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar (SIPP) yang dituangkan dalam

Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC).

2.2 Jaringan Usaha Terkini

PT PLN (Persero) Sumatera Utara sesungguhnya merupakan representasi

(gabungan) dari beberapa unit yang beroperasi secara bersama di wilayah kerja

Propinsi Sumatera Utara. Di dalamnya terdapat 6 unit PLN yang masing-masing

memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi dalam satu sistem operasi

ketenagalistrikan, yaitu:

1. PT PLN (Persero) Sumut dan Aceh, yang tugas utamanya melakukan

pembangunan Pusat Pembangkit, Jaringan Transmisi serta Gardu Induk.

2. PT PLN (Persero Pembangkit Sumatera Bagian Utara), bertanggung jawab

atas pengoperasian serta pemeliharaan pembangkit untuk

memproduksi tenaga listrik dalam jumlah besar yang bersumber dari

pemanfaatan berbagai energi primer.

3. PT PLN (Persero) P3B Sumatera – Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian

(8)

pembangkit listrik ke pusat beban melalui jaringan transmisi bertegangan

tinggi, dan pengoperasian sistem tenaga listrik.

4. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, berfungsi

mendistribusikan tenaga listrik dari Gardu Induk sampai ke tangan

konsumen melalui Jaringan.

5. Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Gardu

Distribusi dan Sambungan Rumah (SR).

6. PT PLN (Persero) Udiklat Tuntungan, menyediakan jasa pendidikan

dan pelatihan bagi pegawai PLN maupun instansi lain diluar PLN yang

membutuhkan.

Secara Umum PLN Regional Sumut ini melayani daerah yang meliputi

20 Kabupaten, dan 7 Kotamadya se-Propinsi Sumatera Utara. Dalam memberikan

layanan PLN didukung oleh 7 unit Kantor Cabang, 11 Rayon, 50 Ranting, 4 Sub

Ranting dan 114 Kantor Jaga.

2.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang

bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur

organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang pembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan

susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem

hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi,

(9)

Berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Nomor 257 .K/DIR/2014 Tentang Uraian Fungsi dan Tugas Pokok Pada

Organisasi PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terdiri dari:

1. General Manager

2. Bidang Perencanaan, terdiri dari:

a. Sub Bidang Perencanaan Perusahaan

b. Sub Bidang Perencanaan Sistem Kelistrikan

c. Sub Bidang Teknologi Informasi

1. Sub Sub Bidang Operasi Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi

Informasi

2. Sub Sub Bidang Layanan Database

3. Bidang Distribusi

a. Sub Bidang Konstruksi

b. Sub Bidang Perencanaan Pola Operasi dan Pemeliharaan Sistem

Distribusi

1. Sub Sub Bidang Pengelolaan Aset Distribusi

c. Sub Bidang Efisiensi, Pengukuran dan Mutu Sistem Distribusi

1. Sub Sub Bidang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik

2. Sub Sub Bidang Pengendalian Sistem Meter

4. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan

a. Sub Bidang Mekanisme Niaga

b. Sub Bidang Administrasi Niaga

1. Sub Sub Bidang Manajemen Billing

(10)

c. Sub Bidang Strategi Pemasaran

d. Sub Bidang Revenue Assurance

5. Bidang Keuangan

a. Sub Bidang Anggaran

b. Sub Bidang Keuangan

1. Sub Sub Bidang Pengelolaan Pendapatan

2. Sub Sub Bidang Verifikasi

3. Sub Sub Bidang Pembayaran

4. Sub Sub Bidang Pajak dan Asuransi

c. Sub Bidang Akuntansi

1. Sub Sub Bidang Akuntansi Umum dan Biaya

2. Sub Sub bidang Akuntansi AT dan PDP

6. Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum

a. Sub Bidang Pengembangan SDM

b. Sub Bidang Administrasi SDM

1. Sub Sub Bidang Pengelolaan Administrasi Pegawai

2. Sub Sub Bidang Pengelolaan Remunerasi dan Benefit

c. Sub Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat

1. Sub Sub Bidang Bantuan Hukum

2. Sub Sub Bidang Hubungan MAsyarakat, Kemitraan dan Bina

Lingkungan

d. Sub Bidang Administrasi Umum dan Fasilitas

1. Sub Sub Bidang Sekretariat

(11)

7. Audit Internal

Struktur Organisasi PT PLN Persero Wilayah SUMUT dapat kita lihat pada

(12)

2.4 Tugas dan Fungsi Komponen Organisasi 1. General Manager

Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh

sumber daya secara efisien, efektif dan sinergis, pengelolaan pengusahaan

pembangkitan, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan

mutu yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta

pelayanan pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate

Governance (GCG) di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Melakukan kegiatan pengusahaan pembangkitan (skala kecil) secara

efisien, hemat energi, handal dan ramah lingkungan.

2. Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

wilayah Sumatera Utara.

3. Memastikan program Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

wilayah Sumatera Utara dilaksanakan sesuai ketetapan direksi.

4. Menetapkan kebijakan strategis terkait pengelolaan pengusahaan

pembangkitan, penditribusian dan penjualan tenaga listrik wilayah

Sumatera Utara.

5. Menjamin pengelolaan kegiatan pengusahaan pembangkitan,

pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang

baik dalam upaya peningkatan pelayanan pelanggan.

6. Mengelola sistem manajemen kinerja unit dan manajemen mutu

termasuk menetapkan target kinerja unit-unit dibawah koordinasinya,

(13)

7. Memastikan pelaksanaan kebijakan pokok pengembangan mekanisme

niaga dan operasi yang telah ditetapkan direksi.

8. Menetapkan kebijakan strategis penyusunan dan pemantauan manajemen

resiko wilayah Sumatera Utara.

9. Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota organisasi.

10.Menetapkan Laporan Manajemen wilayah Sumatera Utara

2. Bidang Perencanaan

Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan kerja, sistem menajemen

kinerja, perencanaan investasi, pengembangan aplikasi sistem informasi, untuk

mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan

keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka

acuan pelaksanaan kerja.

a. Sub Bidang Perencanaan Perusahaan Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Memonitor lingkungan eksternal yang berkaitan dengan

ketenagalistrikan.

2. Melaksanakan, koordinasi dan konsolidasi dalam penyusunan RJP dan

RKAP.

3. Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan investasi (LKAI).

4. Membuat proyeksi keuangan untuk jangka menengan dan panjang.

5. Mereview penetapan target kinerja unit pelaksana.

6. Mengevaluasi permasalahan kinerja unit-unit pelaksana.

(14)

8. Membuat laporan kinerja unit sesuai pedoman.

9. Mengidentifikasi dan mengumpulkan data pihak yang mempunyai potensi

kerjasama.

10.Membuat laporan manajemen dan statistik.

11.Merencanakan pengembangan listrik pedesaan.

12.Menyusun laporan konsolidasi keuangan listrik pedesaan.

13.Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Perencanaan Sistem Kelistrikan Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun dan memutakhirkan RPTL.

2. Membuat perkiraan beban untuk jangka pendek, menengah, dan

jangka panjang.

3. Menyusun kebutuhan investasi untuk penyediaan tenaga listrik.

4. Membuat desain standar konstruksi jaringan distribusi.

5. Membuat desain standar konstruksi pembangkit isolated.

6. Membuat pedoman untuk evaluasi kelayakan investasi.

7. Melakukan evaluasi sesuai pedoman kelayakan investasi dan penilaian

finansial.

8. Membuat, mengendalikan dan mereview rencana pengembangan sistem

ketenagalistrikan.

9. Membuat dan mereview standar pengembangan sistem dalam kaitannya

dengan kelayakan sistem tenaga listrik untuk PB/PD pelanggan besar

(15)

10.Menyusun rencana pengembangan sarana komunikasi dan scada.

11.Mengendalikan anggaran investasi dengan memperhatikan efisiensi dan

kinerja perusahaan.

12.Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Sub Bidang Teknologi Informasi Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Merencanakan program pengembangan aplikasi sistem informasi

berdasarkan bisnis proses.

2. Merencanakan dan mengembangkan sistem multi media.

3. Mengevaluasi kinerja sistem informasi yang ada.

4. Mengevaluasi infrastruktur sistem informasi yang ada.

5. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi.

6. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi.

7. Mengelola penyediaan, operasi dan pemeliharaan sistem informasi.

8. Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

d. Sub Bidang Layanan Database

Bertanggung jawab atas rancangan database sesuai kebutuhan dalam

rangka pengembangan aplikasi dan sistem aplikasi dari masing-masing

user dan pengembangan layanan database serta pengamanannya.

3. Bidang Distribusi

Bertanggung jawab atas tersusunnya strategi, standarisasi dan penerapan

(16)

manajemen lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan serta upaya

pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja, untuk

mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang efektif, efisien dengan tingkat

mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan

kerangka acuan pelaksanaan kerja.

a. Sub Bidang Konstruksi

Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun metoda tata kelola konstruksi dan administrasi pekerjaan.

2. Membuat pedoman manajemen konstruksi.

3. Membina penerapan pelaksanaan konstruksi dan rehabilitasi jaringan

distribusi, pembangkit dan sarana.

4. Melaksanakan pembinaan terhadap prosedur pengadaan barang dan jasa.

5. Menyusun analisa harga satuan material dan jasa.

6. Mengendalikan pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan

distribusi, pembangkit dan sarana.

7. Melaksanakan koordinasi dan mengurus perijinan dengan pihak

terkait.

8. Mengelola administrasi pekerjaan konstruksi.

9. Mengendalikan administrasi material PDP dan pemeliharaan.

10. Mengelola E-Procurement.

11. Menyusun manajemen lingkungan dan keselamatan instalasi.

12. Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

13. Merencanakan sistem proteksi yang handal & sistem pengukuran

(17)

14. Menganalisa dan mengevaluasi unjuk kerja sistem proteksi, pengukuran

dan AMR.

15. Membuat pedoman pemeliharaan sistem proteksi, pengukuran dan AMR.

16. Menyusun anggaran biaya pemeliharaan sistem proteksi, pengukuran

dan AMR.

17. Menyusun kebutuhan material dan jasa pemeliharaan sistem proteksi,

pengukuran, AMR.

18. Menyusun kebutuhan peralatan tes / peralatan kerja yang dibutuhkan

untuk pemeliharaan sistem proteksi dan pengukuran.

19. Mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan sistem proteksi, pengukuran

dan AMR.

20. Melaksanakan pengawasan mutu material distribusi (baru/operasi)

khususnya material untuk sistem proteksi dan pengukuran.

21. Mengendalikan kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan

peralatan Tera.

22. Menyusun data aset / inventarisasi peralatan proteksi dan pengukuran.

23. Melakukan penelitian mengenai modus-modus pencurian listrik dan

kasus-kasus malfunction pada sistem proteksi.

24. Melakukan kajian-kajian untuk pengembangan sistem proteksi dan

pengukuran.

25. Membantu peningkatan SDM yang menangani sistem proteksi dan

pengukuran.

26. Menyusun pedoman manajemen APP, dan penyegelan APP.

(18)

4. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab atas upaya pencapaian target pendapatan dari penjualan

tenaga listrik, pengembangan pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan

pelanggan dan transaksi pembelian tenaga listrik yang memberikan nilai tambah

bagi perusahaan, serta ketersediaan standar pelaksanaan kerja dan tercapainya

interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana.

Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun rencana pelaksanaan DSM dan SSM.

2. Menyusun kebijakan dan pengawasan pelaksanaan manajemen sistem

baca meter.

3. Menyusun kebijakan dan pengawasan pelaksanaan bisnis proses

pembuatan rekening.

4. Menyusun, mengevaluasi dan konsolidasi tingkat mutu pelayanan.

5. Mengendalikan SPJBTL pelanggan besar.

6. Membuat pedoman pembuatan / pemeliharaan DIL dan UMTL/UJL.

7. Mengendalikan pelaksanaan bisnis proses TUL.

8. Merencanakan dan mengendalikan manajemen P2TL.

9. Menyusun dan melakukan pengendalian pelaksanaan bisnis proses sistem

informasi pelanggan.

10. Mengawasi pelaksanaan bisnis proses pelaksanaan bisnis proses

penagihan.

11. Menyusun kebijakan dan pengawasan pelaksanaan bisnis proses

pengawasan kredit.

(19)

13. Mengevaluasi komponen biaya yang mempengaruhi BPP.

14. Menyusun mekanisme transfer energi (transfer pricing).

15. Menyusun kontrak jual beli dengan pemasok energi.

16. Menyusun kebijakan, pengelolaan dan pengawasan manajemen kwh

meter transaksi digital.

17. Mengendalikan tata kelola PJU dan PPJ.

18. Menyusun kebijakan, pengelolaan dan pangawasan call centre.

19. Menyusun kebijakan dan pengawasan pemanfaatan asset perusahaaan

20. Mengkaji dan mengusulkan konsep pengembangan Revenue Protection.

21. Mengkaji kelayakan pemanfaatan aset perusahaan dan

pengembangannya.

22. Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

a. Sub Bidang Strategi Pemasaran Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang

berorientasi pada pelanggan.

2. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan

jaringan.

3. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar.

4. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

5. Menyusun segmentasi pelanggan.

6. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan.

(20)

8. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan.

9. Menyusun standar dan produk pelayanan.

10.Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan.

11.Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan.

12.Mengevaluasi perkembangan Captive Power.

13.Menghitung biaya subtitusi tenaga listrik pada sisi konsumen.

14.Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Keuangan

Bertanggung jawab atas penyelanggaraan keuangan sesuai dengan

prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik, pengelolaan pajak dan asuransi yang

efektif serta penyajian laporan keuangan dan akuntansi yang akurat dan tepat

waktu.

a. Sub Bidang Anggaran

Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun RKAP bersama bidang lain.

2. Menyusun cash budgeting untuk seluruh aktivitias (Cash in Cash out )

3. Menetapkan dan melaksanakan pengendalian SKKO dan SKKI.

4. Memantau realisasi cash budgeting (anggaran tunai).

5. Mengevaluasi dan mengusulkan penetapan anggaran tunai unit-unit.

6. Memantau dan mengendalikan cash in dan cash out.

7. Memantau dan mengendalikan anggaran investasi dan operasi dengan

memperhatikan persediaan material.

(21)

9. Mengevaluasi dan mengajukan revisi anggaran.

10.Mengevaluasi resiko yang timbul dari suatu aktivitas (Risk

Management).

11.Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Keuangan

1. Mengajukan permintaan dropping anggaran tunai ke PLN Pusat.

2. Membuat perencanaan aliran kas pembiayaan AO / AI.

3. Melaksanakan dropping kas pembiayaan ke unit (imprest).

4. Meneliti kelengkapan dokumen pendukung pembayaran.

5. Melaksanakan pembayaran atas transaksi sesuai batas kewenangan

yang diberikan.

6. Melaksanakan rekonsiliasi kas, bank imprest.

7. Melaksanakan pengendalian kas pembiayaan unit.

8. Melakukan pemungutan dan penyetoran pajak.

9. Melakukan rekonsiliasi piutang pegawai.

10.Melakukan rekonsiliasi hutang usaha.

11.Memantau dan mengendalikan biaya operasional PPJ.

12.Mengandalikan arus kas pendapatan.

13.Memantau dan mengevaluasi Revenue Protection.

14.Memonitor dan mengeavaluasi pelaksanaan transfer otomatis bank

receipt.

15.Melakukan rekonsiliasi penerimaan pendapatan dengan laporan

(22)

16.Melakukan rekonsiliasi kas, bank pendapatan.

17.Membuat laporan dibidangnya.

18.Melakukan pengadministrasian asuransi dan perpajakan sesuai

ketentuan yang berlaku.

19.Melaksanakan pelaporan kepada kantor pajak sesuai ketentuan

yang berlaku.

20.Mengkoordinasikan dengan bagian / bidang terkait tentang

perlakuan perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

21.Melaksanakan sosialisasi ketentuan perpajakan kepada unit-unit.

22.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan perpajakan di unit-unit.

23.Membuat laporan sesuai bidang.

c. Sub Bidang Akuntansi

Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun laporan keuangan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan.

2. Menyusun laporan keuangan konsolidasi bulanan, triwulan, semester, dan

tahunan.

3. Menyajikan data laporan proyek selesai ke departemen (APBN).

4. Melaksanakan sub administrasi persesiaan material dan utang usaha.

5. Melaksanakan rekonsiliasi utang piutang termasuk iuran pensiun.

6. Mengawasi pelaksanaan opname fisik kas bank kantor wilayah dan unit.

7. Menyusun biaya perolehan pokok (BPP) per titik transaksi dan atau per

fungsi.

(23)

9. Melakukan analisa dan evaluasi laporan keuangan unit-unit.

10.Melakukan inventarisasi aset (AT, PDP, persediaan.

11.Menyusun dan mengkaji pengembangan aplikasi sistem informasi

akuntansi termasuk sistem akuntansi manajemen.

6. Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen SDM

berbasis kompetensi, pengembangan organisasi, evaluasi tingkat organisasi unit,

perencanaan tenaga kerja, dan anggaran kepegawaian, pengelolaan data dan

administrasi kepegawaian serta hubungan industrial.

a. Sub Bidang Pengembangan dan SDM Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Mengelola pola pengembangan karir pegawai.

2. Mengidentifikasi kebutuhan diklat untuk pengembangan kompetensi

pegawai, merencanakan dan melaksanakan diklat pegawai.

3. Mengelola proses pelaksanaan penilaian kinerja individu (pegawai)

melalui penilaian oleh komite appraisal.

4. Mengevaluasi rencana suksesi jabatan.

5. Mengidentifikasi kompetensi pegawai.

6. Menyusun kebutuhan kompetensi jabatan.

7. Merencanakan sertifikasi kompetensi, mengelola administrasi dan

pelaporan sertifikasi.

8. Mengevaluasi efektivitas organisasi.

(24)

10.Menyusun rencana pengembangan organisasi.

11.Menyusun formasi jabatan sesuai kebutuhan dan efektivitas organisasi.

Menyusun kebutuhan tenaga kerja.

12.Menyusun uraian jabatan bersama bidang terkait.

13.Menyusun rencana kerja anggaran biaya pegawai.

14.Mengelola penerimaan pegawai baru.

15.Mengelola pelaksanaan PSG, PKL.

16.Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Administrasi SDM Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Memelihara kesesuaian peraturan internal terhadap ketentuan

ketenagakerjaan.

2. Mengelola administrasi penghasilan pegawai dan pensiunan.

3. Mengelola administrasi kesejahteraan dan kesehatan pegawai &

pensiunan.

4. Membuat perhitungan pajak penghasilan pegawai dan pensiunan.

5. Mengelola pelaksanaan outsourcing.

6. Memelihara file/dosier pegawai sesuai sistim informasi

kepegawaian.

7. Mengevaluasi dan mengusulkan penyempurnaan PKB.

8. Mengelola administrasi pelaksanaan TP2DP di Kantor Induk dan Unit

Pelaksana.

(25)

10.Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.

11.Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan kearsipan.

12.Mengevaluasi kebutuhan fasilitas dan sarana kantor serta rumah

jabatan.

13.Membuat standarisasi sarana pelayanan cabang, ranting/rayon dan

payment point.

14.Mengendalikan pengamanan dan kebersihan fasilitas kantor dan

instalasi.

15.Mengawasi pelaksanaan outsourcing SATPAM dan cleaning

service.

16.Melaksanakan kegiatan dan pelaporan K3.

17.Mengendalikan pemakaian telepon, listrik, air, ATK, dan kendaraan

dinas.

18.Membina pelaksanaan TLSK.

19.Menyediakan kebutuhan ATK dan fasilitas.

20.Membuat standar HPS material peralatan kantor.

21.Mengevaluasi dan melakukan pembayaran Pajak dan Asuransi atas

sarana yang dimiliki.

22.Mengelola kegiatan protokoler.

23.Melaksanakan inventarisasi / pendataan aset tanah dan bangunan.

24.Mengelola pemeliharaan gedung, fasilitas, sarana dan prasarana

serta kendaraan.

25.Menyusun kebijakan administrasi.

(26)

7. Audit Internal

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit internal sesuai program kerja

pemeriksaan tahunan dan pemantauan tindak lanjut hasil temuan, pembinaan dan

penyempurnaan sistem manajemen dan operasional untuk mendukung

terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik.

Rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja

perusahaan.

2. Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik,

manajemen dan SDM.

3. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses

manajemen dan operasional.

4. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal.Menyusun laporan

Gambar

Gambar 2.3:

Referensi

Dokumen terkait

Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian Jangka Panjang, 2001... Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian

Neng Lumajeng Sari: Penanggulangan Abses Rongga Mulut Pada Ibu Hami, 2003... Neng Lumajeng Sari: Penanggulangan Abses Rongga Mulut Pada Ibu

1.13 Employee benefits continued The entity determine the present value of defined benefit obligations and the fair value of any plan assets with sufficient regularity such that the

[r]

We simulated the diffusion of glutamate, following the release of a single vesicle from a pre-synaptic terminal, in the synaptic cleft by using a Brownian diffusion model based

Download Ribuan Bank Soal Matematika di :

Based on the result of simulation and matching, special features (e.g. like double bounce lines, shadow areas etc.) can be automatically indicated in SAR

The 3D models extracted are characterized by high resolution data (0.5 cm and 5 cm for TLS and terrestrial photogrammetry respectively) but different precisions

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya Tentang Koefisien Harga Satuan Pekerjaan II-19 Tabel 4.1 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan IV-7 Tabel 4.2 Harga