Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) BAB IV - 244 4.6.3. Sub Agenda Peningkatan Keamanan, Ketentraman dan
Penanggulangan Kriminalitas
A. KONDISI UMUM
Beragamnya kondisi sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama
yang ada menjadikan Jawa Timur memiliki potensi ancaman yang
dapat mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat. Potensi ancaman ini harus dapat diminimalkan sehingga
tidak menjadi bibit munculnya konflik horizontal dan vertikal serta
adanya gerakan terorisme.
Gangguan terhadap keamanan, ketentraman dan ketertiban
secara umum masih dalam tingkat terkendali, meskipun demikian
terdapat perkembangan variasi gangguan kejahatan dan aktualisasi
konflik horisontal serta peningkatan konflik antar masyarakat
khususnya nelayan yang cukup meresahkan dan berakibat pada
pudarnya rasa aman masyarakat khususnya masyarakat nelayan.
Berbagai gangguan ketentraman dan ketertiban di Jawa Timur tersebut
yang belum dapat diimbangi dengan penuntasan penanganan oleh
penegak hukum dapat melemahkan rasa kepercayaan masyarakat
terhadap institusi pemerintahan secara keseluruhan.
Kebutuhan akan rasa aman dan kondisi wilayah yang kondusif
merupakan kebutuhan bersama dengan lebih mengedepankan peran
aparat keamanan karena secara keseluruhan penanganan masalah
kriminalitas dan tindak kejahatan masih menjadi kewenangan penuh
dari Pemerintah Pusat melalui lembaga kepolisian sedangkan bagi
pemerintah propinsi sesuai dengan kewenangannya harus menjaga
dan mencegah peluang terjadinya konflik yang bernuansa pada
disintegrasi sosial, sehingga masyarakat dalam beraktifitas dapat
terayomi, untuk itu Pemerintah Propinsi lebih meningkatkan kerjasama
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) BAB IV - 245 masyarakat dalam penanggulangan tindak kejahatan dengan sistem
pengamanan swakarsa.
Pada tahun 2006 jumlah tindak kejahatan di Jawa Timur
sebanyak 30.179 kasus, dimana jumlah tersebut meningkat dari tahun
2005 yang mencapai 24.354 kasus. Untuk menumbuhkan rasa aman
dan kondisi yang kondusif di masyarakat, Pemerintah Propinsi Jawa
Timur pada tahun 2008 berupaya meningkatkan daya tangkal
masyarakat yang tangguh, baik di tempat kerja maupun dilingkungan
masyarakat dengan meningkatkan pengamanan swakarsa.
B. SASARAN TAHUN 2008
Sasaran dari Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan
Penanggulangan Kriminalitas adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya angka pelanggaran hukum dan indeks kriminalitas,
serta meningkatnya penuntasan kasus kriminalitas untuk
menciptakan rasa tentram, tertib dan aman masyarakat;
2. Meningkatnya pengungkapan kasus penyalahgunaan / pecandu
Narkoba serta dapat diberantasnya jaringan utama penyalur
narkoba dan prekursor;
3. Meningkatnya kesiapan masyarakat dalam penanggulangan
bencana.
C. ARAH KEBIJAKAN
Sasaran tersebut dicapai dengan meningkatkan peran serta
masyarakat dan meningkatkan profesionalisme institusi yang terkait
dengan masalah keamanan dalam rangka terjaminnya keamanan dan
ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta
terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, kebijakan yang akan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) BAB IV - 246 1. Peningkatan kemampuan mencegah, menangkal dan menindak
kejahatan terutama melalui pengembangan deteksi dini dengan
melibatkan para tokoh masyarakat;
2. Peningkatan profesionalisme aparat Satpol PP melalui pembinaan
kinerja dengan meningkatkan sumber daya organisasi dan
manajemen serta pemantapan struktur organisasi Satpol PP;
3. Meningkatkan kerjasama dengan kepolisian dalam upaya
menciptakan ketentraman dan ketertiban;