BAB IV
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA KEKEGIATAN TAHUN 2007
4.1. AGENDA PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL DALAM BERAGAMA 4.1.1. Sub Agenda Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial Kehidupan
Beragama
A. KONDISI UMUM
baik, tenteram dan damai, bersatu hati dan bersepakat antar umat yang berbeda-beda agamanya atau antar umat dalam satu agama.
Kinerja Sektor Agama
Kerukunan yang telah terbina dari tahun-tahun sebelumnya dipertahankan bahkan ditingkatkan/dikembangkan. Jika memperhatikan perkembangan jumlah pemeluk agama, pembinaan pendidikan agama dan peserta jamaah haji dari tahun 2004 ke tahun 2005 semuanya cenderung meningkat, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan toleransi yang tinggi antar umat beragama di Jawa Timur.
Tabel Pemeluk Agama Propinsi Jawa Timur
No Agama Satuan 2005
1. Islam Orang 34.476.881
2. Kristen Orang 603.968
3. Katholik Orang 392.818
4. Hindu Orang 180.234
5. Budha Orang 141.155
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Tabel Jumlah Tempat Peribadatan
No Tempat Ibadat Satuan 2005
1. Masjid Buah 83.397
2. Langgar/Mushola Buah 143.952
3. Gereja
Krist/Protestan Buah 26.851
4. Gereja
Krist/Katholik Buah 2.078
5. Pure Buah 330
6. Vihara Buah 154
7. TPQ/TKQ Buah 26.851
Sumber : Biro Mental Setdaprop. Jatim
Pada tahun 2004 jumlah jamaah haji Jawa Timur sebanyak 33.598 orang sedangkan pada tahun 2005 sebanyak 33.756 orang atau mengalami kenaikan sebanyak 158 orang.
Tabel Jumlah Pondok Pesantren Dan Jamaah Haji
No Uraian Satuan 2004 2005
1. Pondok
Pesantren
Unit 3.513 3.684
2. Jumlah Santri
a. Pria b. Wanita Orang 946.945 494.044 542.901 1.075.646 598.862 476.784
3. Jamaah Haji
a. Pria
b. Wanita
Orang 33.598 33.756
16.559
17.197 Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Jumlah dan Nilai Temuan Pemeriksaan Reguler Tahun 2004 dan 2005
TEMUAN 2004 TEMUAN 2005
URAIAN
JML NILAI JML NILAI
Temuan Kerugian Daerah 57 350.437.924,05 51 116.786.396,43
Temuan Kewajiban Setor Kepada Negara/Daerah
18 10.420.196.607,00 26 13.613.251.797,68
Temuan Administrasi 1.172 4.987.619.630,00 970 3.319.439.280,76
Total Temuan 1.247 15.758.254.161,05 1.047 17.049.477.474,87
Sumber: Badan Pengawas Propinsi Jatim
Berdasarkan data diatas, secara nominal kerugian negara pada tahun 2005 mengalami penurunan. Nilai kerugian negara pada tahun 2004 sebesar Rp.350.437.924,05 dan tahun 2005 sebesar Rp. 116.786.396,43 walaupun jumlah kasus yang mengakibatkan kerugian negara relatif masih besar.
B. SASARAN TAHUN 2007
Sasaran yang akan dicapai untuk agenda Peningkatan Kesalehan Sosial dalam Beragama pada tahun 2007 adalah :
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
a. Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar zakat, wakaf, infak, dan shodaqoh dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga mereka dapat memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya;
2. Menurunnya angka perceraian terhadap jumlah rumah tangga sebesar 0,0020 pada tahun 2007
3. Menurunnya prosentase jumlah pemakai Narkoba sebesar -2 % 4. Menurunnya Indeks Komposit kriminalitas yang dominan dalam
5. Peningkatan Kerukunan Intern dan Antarumat Beragama
Terciptanya harmoni sosial dalam kehidupan intern dan antarumat beragama yang toleran dan saling menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai.
C. ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan peningkatan kualitas kehidupan beragama adalah:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
a. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan; b. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat,
wakaf, infak, shodaqoh
c. Peningkatan kualitas penataan dan pengelolaan serta pengembangan fasilitas pada pelaksanaan ibadah, dengan memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama;
d. Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita sukaya) untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama pembentukan moral dan etika;
2. Peningkatan Kerukunan Intern Dan Antarumat Beragama
a. Peningkatan upaya menjaga keserasian sosial di dalam kelompok-kelompok keagamaan dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam rangka memperkuat hubungan sosial masyarakat;
b. Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi konflik di dalam masyarakat yang mengandung sentimen keagamaan dengan mencermati secara responsif dan mengantisipasi secara dini terjadinya konflik;
keadilan dan persamaan hak untuk mendapatkan perdamaian hakiki;
d. Peningkatan kerjasama intern dan antar umat beragama di bidang sosial ekonomi.