BAB IV
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2008
4.1. AGENDA PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL DALAM BERAGAMA 4.1.1. Sub Agenda Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial Kehidupan
Beragama
A. KONDISI UMUM
kualitas kesalehan sosial kehidupan umat beragama yaitu hidup dalam suasana baik, tenteram dan damai, bersatu hati dan bersepakat antar umat yang berbeda-beda agamanya atau antar umat dalam satu agama.
Kinerja Sektor Agama
Kerukunan yang telah terbina dari tahun-tahun sebelumnya dipertahankan bahkan ditingkatkan/dikembangkan. Jika memperhatikan perkembangan jumlah pemeluk agama, pembinaan pendidikan agama dan peserta jamaah haji dari tahun 2005 ke tahun 2006 semuanya cenderung meningkat, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan toleransi yang tinggi antar umat beragama di Jawa Timur.
Tabel Pemeluk Agama Propinsi Jawa Timur
No Agama Satuan 2006
1. Islam Orang 34.891.342
2. Kristen Orang 723.588
3. Katholik Orang 476.855
4. Hindu Orang 336.297
5. Budha Orang 210.094
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Tabel Jumlah Tempat Peribadatan
No Tempat Ibadat Satuan 2006
1. Masjid Buah 35.930
2. Langgar/Mushola Buah 163.846
3. Gereja
Krist/Protestan Buah 1.653
4. Gereja
Krist/Katholik Buah 631
5. Pure Buah 341
6. Vihara Buah 186
Sumber : Biro Mental Setdaprop. Jatim
Pada tahun 2006 jumlah jamaah haji Jawa Timur sebanyak 34.021 orang sedangkan pada tahun 2005 sebanyak 33.756 orang atau mengalami kenaikan sebanyak 265 orang.
Tabel Jumlah Pondok Pesantren Dan Jamaah Haji
No Uraian Satuan 2005 2006
1. Pondok
Pesantren
Unit 3.684 5.220
2. Jumlah Santri
a. Pria b. Wanita Orang 1.075.646 598.862 476.784 1.139.877
3. Jamaah Haji
a. Pria b. Wanita Orang 33.756 16.559 17.197 34.021 16.370 17.651
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
berikut :
Jumlah dan Nilai Temuan Pemeriksaan Reguler Tahun 2005 dan 2006
TEMUAN 2005 TEMUAN 2006
URAIAN
JML NILAI JML NILAI
Temuan Kerugian Daerah 51 116.786.396,43 56 85.940.250,12
Temuan Kewajiban Setor Kepada Negara/Daerah
26 13.613.251.797,68 56 933.933.563,81
Temuan Administrasi 970 3.319.439.280,76 1.344 14.865.786.711,05
Total Temuan 1.047 17.049.477.474,87 1.456 15.885.660.524,90
Sumber: Badan Pengawas Propinsi Jatim
Berdasarkan data diatas, secara nominal kerugian negara pada tahun 2006 mengalami penurunan. Nilai kerugian negara pada tahun 2005 sebesar Rp.116.786.396.430 dan tahun 2006 sebesar Rp.85.940.250.120 walaupun jumlah kasus yang mengakibatkan kerugian negara relatif masih besar.
B. SASARAN TAHUN 2008
Sasaran yang akan dicapai untuk agenda Peningkatan Kesalehan Sosial dalam Beragama pada tahun 2008 adalah :
1. Peningkatan pendidikan agama melalui peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, peningkatan pendidikan budi pekerti sedini mungkin kepada anak-anak, peningkatan kualitas santri di pondok pesantren;
2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama melalui optimalisasi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKAUB);
3. Menurunnya angka perceraian terhadap jumlah rumah tangga sebesar 0,0025 pada tahun 2008;
4. Menurunnya prosentase jumlah pemakai Narkoba sebesar -2 % 5. Menurunnya Indeks Komposit kriminalitas yang dominan dalam
C. ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan peningkatan kualitas kehidupan beragama adalah:
1. Peningkatan Pendidikan Agama
a. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan; b. Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita
sukaya) untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama pembentukan moral dan etika;
c. Pengembangan pendidikan budi pekerti sedini mungkin kepada anak-anak;
d. Peningkatan kualitas santri di pondok pesantren. 2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama
a. Peningkatan upaya menjaga keserasian sosial di dalam kelompok-kelompok keagamaan dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam rangka memperkuat hubungan sosial masyarakat; b. Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi konflik di
dalam masyarakat yang mengandung sentimen keagamaan dengan mencermati secara responsif dan mengantisipasi secara dini terjadinya konflik;
c. Penyelesaian konflik sosial yang berlatar belakang agama melalui mekanisme resolusi konflik, dengan mengutamakan keadilan dan persamaan hak untuk mendapatkan perdamaian hakiki;
d. Peningkatan kerjasama intern dan antar umat beragama di bidang sosial ekonomi.
memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama.