Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007 BAB IV - 223 4.4.4. Sub Agenda Pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
A. KONDISI UMUM
Pembangunan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM)
merupakan langkah strategis karena memiliki peranan yang besar
dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah serta sebagai upaya dalam penciptaan
lapangan kerja baru. Dalam masa krisis, usaha skala Mikro, Kecil, dan
Menengah (UKM) telah memperlihatkan ketangguhannya dalam
menghadapi gejolak ekonomi makro. Skala usaha tersebut bahkan
mampu tumbuh dengan tingkat yang cukup signifikan. Peran KUMKM
yang besar ditunjukkan oleh kontribusi KUKM terhadap pembentukan
PDRB Jawa Timur dan kemampuannya dalam menciptakan lapangan
kerja serta meyerap tenaga kerja. Nilai tambah UKM Jawa Timur ADHB
tahun 2003, 2004 dan 2005 berturut-turut adalah 156,96 triliun,
177,70 triliun, 209,39 triliun. Dengan demikian peranan nilai tambah
UKM terhadap PDRB Jawa Timur pada tahun 2003 adalah 52,21%,
tahun 2004 meningkat menjadi 52,10%, dan tahun 2005 menjadi
52,03%. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi ke depan diarahkan
untuk lebih menguatkan keberpihakan kepada pemberdayaan usaha
ekonomi rakyat melalui penumbuhan dan pengembangan usaha yang
komprehensif, sehingga keberadaan UMKM dapat menjadi salah satu
pilar utama dalam mendorong perekonomian daerah. Berdasarkan
kondisi keragaannya, Koperasi dan UKM di Jawa Timur sampai dengan
Oktober 2005 sebesar 17.129 unit Koperasi dan 2,3 juta UKM.
Sedangkan berdasarkan aktivitas usahanya Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah bergerak di hampir seluruh jenis lapangan usaha
dan berperan sebagai pelaku utama pembangunan di setiap sektor
dan kegiatan ekonomi.
Secara makro, rasio kredit UKM terhadap seluruh kredit usaha pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007 BAB IV - 224 sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan peran UKM yang semakin
meningkat dan didukung oleh upaya-upaya peningkatan akses UKM ke
perbankan, antara lain pelaksanaan kegiatan bazar kredit bank dan
UMKM, serta mengintensifkan forum temu usaha dengan perbankan
sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pengelola koperasi
UMKM.
B. SASARAN TAHUN 2007
1. Meningkatnya produktivitas usaha dan daya saing ekspor KUMKM
di pasar dalam negeri dan ekspor;
2. Meningkatnya laju nilai ekspor produk UKM;
3. Meningkatnya aksesibilitas UMKM pada lembaga keuangan;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan BDS;
5. Berfungsinya sistem lembaga pendidikan wirausaha baru berbasis
teknologi;
6. Berkembangnya usaha KUMKM dibidang agribis;
7. Berkembangnya usaha IKM/UKM;
8. Meningkatnya jaringan produksi dan distribusi usaha KUKM;
9. Meningkatnya kualitas SDM KUKM;
10. Meningkatnya proporsi usaha mikro menjadi usaha kecil formal;
11. Meningkatnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi sesuai
dengan jati diri koperasi.
C. ARAH KEBIJAKAN
1. Mengembangkan UKM yang diarahkan untuk memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,
penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktifitas dan daya
saing.
2. Sedangkan pengembangan usaha skala mikro diarahkan untuk
memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007 BAB IV - 225 3. Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta
menumbuhkembangkan wirausaha baru berkeunggulan prima
untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan
penciptaan lapangan kerja;
4. Mengembangkan KUMKM untuk lebih berperan sebagai penyedia
barang dan jasa dipasar domestik yang semakin berdaya saing
dengan produk impor;
5. Membangun tatanan kelembagaan dan organisasi Koperasi,
meningkatkan kepedulian dan dukungan pemangku kepentingan
(stakeholders) dan meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.