1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengharum ruangan adalah produk-produk konsumen yang mengurangi bau yang tidak menyenangkan di ruangan tertutup. Bentuk pengharum ruangan di pasaran ada beberapa jenis antara lain, padat, cair, semprot, dan gel (Sinurat, 2009). Saat ini, pengharum ruangan berbentuk gel sedang banyak dikembangkan karena memiliki beberapa kelebihan seperti tidak tumpah, lebih lama mengikat wangi, mudah dalam pemakaian, bersifat elastis, dan bisa dikreasikan bentuknya. Bentuk gel membuat pelepasan zat volatile pada parfum semakin lambat (Nurfitrah, 2013).
Karagenan adalah bahan baku pembuat gel yang mempunyai kemampuan membentuk gel yang kuat dengan garam. Karagenan berfungsi melepaskan minyak aroma dalam gel pengharum ruangan secara perlahan (slow releas). Sebagai zat pengikat wangi, digunakan minyak nilam sehingga wangi gel pengharum ruangan dapat bertahan lama (Agustina, dkk., 2013). Minyak nilam diperoleh dari hasil penyulingan daun, batangdan cabang tanaman nilam. Aromanya segar dan khas serta mempunyai daya fiksasi yang kuat, sulit digantikan oleh bahan sintetis (Rahmaisni, 2011).
Bahan pewangi yang digunakan pada pengharum ruangan dibagi menjadi dua jenis yaitu, pewangi sintetik dan pewangi alami. Pewangi sintetik memiliki wangi yang lebih tajam,sedangkan pewangi alami memiliki wangi yang lebih lembut sehingga lebih nyaman digunakan. Penggunaan pewangi sintetik yang
2
terlalu tajam dapat menimbulkan rasa pusing dan kurang nyaman (Nurfitrah, 2013).
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar yang cukup penting diperdagangkan di dunia. Saat ini, dipasar dunia terdapat lebih dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan. Indonesia sendiri memiliki 40 jenis minyak atsiri yang dapat diperdagangkan, namun hanya sekitar 14 jenis diekspor, seperti : minyak nilam, minyak pala, minyak sereh wangi, minyak kenanga, minyak akar wangi, minyak kayu putih, minyak cengkeh, minyak lada, minyak jahe dan lain-lain (Halimah dan Zetra, 2010).
Minyak atsiri memiliki potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Setiap tahun, jumlah permintaan minyak atsiri di dunia mengalami kenaikan sekitar 10%. Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar, atau rimpang. Salah satu ciri utama minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Karena itu, minyak ini banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian dan kosmetika (Rusli, 2010).
Bunga mawar memiliki bau harum, indah, variasi warna yang banyak serta menarik. Manfaat bunga mawar secara umum yaitu sebagai tanaman penghias kebun dan taman. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapansehingga dapat dibuat menjadi parfum (Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dan Gagas Ulung, 2014).
Penggunaan gel pengharum ruangan alami merupakan salah satu solusi yangbisa dikembangkan melalui penelitian sehingga lebih aman untuk kesehatan. Dari permasalahan diatas, penulis melakukan penelitian pembuatan gel
3
pengharumruangan alami dengan bahan dasar kombinasi karagenan dan mucilago amili dengan pewangi minyak mawar (Oleum rosae). Diharapkan gel pengharum ruangan yang dihasilkan memiliki ketahanan dan kekuatan wangi yang baik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah:
a. Apakahkombinasi karagenan dan mucilago amili dapat digunakan sebagai bahan dasar gel pengharum ruangan?
b. Apakah ada pengaruh tempat peletakkan terhadap kekuatan wangi minyak mawar (Oleum rosae) pada gel pengharum ruangan?
1.3 Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah di atasmaka dibuat hipotesis analisis yaitu : a. Kombinasi karagenan dan mucilago amili dapat digunakan sebagai bahan
dasar gel pengharum ruangan.
b. Ada pengaruh tempat peletakkan terhadap kekuatan wangiminyak mawar (Oleum rosae) pada gel pengharum ruangan.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apakah kombinasi karagenan dan mucilago amili dapat digunakan sebagai bahan dasar gel pengharum ruangan.
b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tempat peletakkan terhadap kekuatan wangiminyak mawar (Oleum rosae) pada gel pengharum ruangan.
4 1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bahwa karagenan dapat dikombinasi dengan mucilago amili dalam pembuatan gel pengharum ruangan dan mengetahui kekuatan wangi minyak mawar (Oleum rosae) yang terbaik.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Kombinasi karagenan dan mucilago amili
Minyak mawar (Oleum rosae)
Gel pengharum ruangan
Uji Kesukaan Kekuatan Wangi Gel Pengharum Ruangan
Uji kesukaan (Hedonic Test) Uji Organoleptik
Uji Penguapan Zat Cair