Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian adalah salah satu kegiatan manusia yang sangat penting untuk
dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Seperti yang diungkapkan
oleh Sugiyono (2011: 3) bahwa: “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Hal ini sejalan dengan pernyataan Suriasumantri dalam Sugiyono (2011: 9) bahwa “penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif,
berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang, dan perilaku yang dapat diamati,
pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).
Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis.
Sasaran dalam penelitian ini adalah menemukan dan menganalisis secara kualitatif
mengenai struktur koreografi, busana, rias, alat musik pengiring yang digunakan pada
penyajian tari nanggok.
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat
fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Metode
penelitian kualitatif bersifat pemberian artinya mencatat secara teliti segala gejala
(fenomena) bertujuan menggali atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan
makna di balik realita yang dilihat dan didengar melalui wawancara atau bukan,
catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan, dokumen resmi atau bukan
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sanggar Sebimbing Sekundang milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Sanggar ini terletak di
pendopo rumah dinas Bupati Ogan Komering Ulu. Sanggar Sebimbing Sekundang
diambil sebagai lokasi penelitian karena pencipta Tari Nanggok Erma Yanti
merupakan pengurus organisasi Sanggar Sebimbing Sekundang, dan di Sanggar ini
juga tempat dilahirkannya Tari Nanggok.
C. Definisi Operasional
Agar penelitian yang dilakukan ini tidak terlalu meluas dan menimbulkan
perbedaan persepsi maka peneliti akan membatasi istilah-istilah yang ada dalam
penelitian ini, yakni:
1. Tari Kreasi
Tari kreasi adalah jenis tari yang diolah dan dikembangkan dari pengamatan atau
pengalaman. Dari hasil daya cipta seseorang yang tentu saja menarik atau
tidaknya tarian tergantung dari keterampilan dalam menyusun gerak-geraknya
dari seorang koreografer.
2. Tari Nanggok
Tari Nanggok adalah tari yang diciptakan pada tahun 2009 oleh Erma Yanti. Tari
Nanggok merupakan tarian yang ditarikan oleh sekelompok remaja putri yang
menggambarkan aktifitas sehari-hari masyarakat Ogan yang mempunyai
kebiasaan mencari ikan di sungai pada saat musim ikan tiba. Dengan membawa
peralatan tanggok untuk menangkap ikan. Mereka beramai-ramai pergi ke sungai
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sungai. Peristiwa nangok ini lah yang digunakan dalam bentuk tarian yang
tercermin dalam setiap langkah dan kelincahan geraknya.
3. Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu kabupaten di provinsi
Sumatera Selatan yang memiliki andil cukup besar dalam hal pariwisata, baik di
dalam maupun di luar kabupaten.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, Tari Nanggok
merupakan tari kreasi daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu yang diciptakan oleh
Erma Yanti pada tahun 2009. Menceritakan aktifitas sehari-hari masyarakat Ogan
yang mempunyai kebiasaan mencari ikan di sungai pada saat musim ikan tiba.
D. Instrumen Penelitian
Keberhasilan suatu penelitian ditentukan oleh instrumen yang digunakan,
sebab data yang digunakan untuk menjawab petanyaan penelitian diperoleh melalui
instrumen. Oleh karena itu, instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul
dirancang sehingga menghasilkan data empilis sebagaimana adanya.
Instrumen penelitian dianalisis secara induktif melalui dengan merumuskan
terlebih dahulu sejumlah permasalahan ke dalam beberapa pertanyaan yang dijadikan
sebagai tujuan penelitian. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa
pertanyaan yang diajukan kepada ibu Erma Yanti selaku pengurus organisasi Sanggar
Sebimbing Sekundang serta sebagai koreografer tari nanggok, ibu Oktamisari selaku
guru seni budaya SMA di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Mutia salah satu penari
tari nanggok, Aan sebagai penata musik tari nanggok serta masyarakat setempat.
Dalam wawancara ini peneliti menanyakan kepada narasumber mengenai struktur
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nanggok. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan di antaranya berupa
pedoman wawancara baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur adalah dengan
melakukan wawancara terhadap responden melalui pedoman wawancara.
Adapun alat yang digunakan untuk mencari sumber dan mendokumentasikan
hasil penelitian berupa:
a. Digital Camera
Digital camera (kamera digital) digunakan untuk mendokumentasikan setiap
hal yang berhubungan dengan penelitian, mendokumentasikan setiap gerakan penari,
busana, rias serta mendokumentasikan kegiatan penelitian di lapangan.
b. Handphone
Handphone digunakan untuk mencari sumber melalui komunikasi dengan
orang-orang yang bersangkutan walaupun melalui jarak jauh. Handphone juga dapat
digunakan untuk merekam suara ketika wawancara bersama narasumber.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan
beberapa teknik sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
yaitu tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam lain. Hadi dalam
Sugiyono, (2011:203), mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan
menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
Observasi dilakukan secara menyeluruh terhadap struktur koreografi, busana,
rias, serta alat musik pengiring tari nanggok dengan cara mendatangi Sanggar
Sebimbing Sekundang Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tanggal 26 desember
2013, untuk meminta izin kepada pencipta tari nanggok yaitu ibu Erma Yanti dan
bermaksud mendapatkan informasi mengenai tari nanggok. Selain meminta izin
kepada pencipta tari nanggok peneliti juga melihat dan mengamati proses latihan di
Sanggar Sebimbing Sekundang. Selanjutnya pada tanggal 28 desember 2013 kembali
mendatangi Sanggar Sebimbing Sekundang untuk menemui guru seni budaya SMA
yang merupakan salah satu anggota bidang seni tari di Sanggar Sebimbing
Sekundang, untuk mendapatkan informasi mengenai nilai pendidikan yang
terkandung dalam tari Nanggok, yang dijadikan hasil penelitian. Selanjutnya meminta
izin untuk mendapatkan informasi mengenai musik tari nanggok kepada penata musik
tari nanggok dan mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai tari nanggok
sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses pencarian data tentang diri subyek, wawancara
dapat dilaksanakan secara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Peneliti
melakukan tanya jawab dengan narasumber yang komponen dalam bidang yang
diteliti. Tanya jawab berupa pedoman wawancara berbentuk pertanyaan-pertanyaan
secara langsung dan teratur sesuai dengan masalah yang akan diteliti agar
mendapatkan data dan keterangan yang akurat.
Wawancara merupakan sebagai teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara bertukar informasi dan ide melalui
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu memberikan data yang dibutuhkan. Dalam penulisan laporan penelitian ini,
wawancara dilakukan pada pencipta tari, penari, pemusik, guru seni budaya SMA dan
lembaga yang menaungi seni budaya. Adapun narasumber yang diwawancarai adalah
sebagai berikut:
a. Erma Yanti
Selaku pengurus organisasi Sanggar Sebimbing Sekundang, sekaligus
pencipta tari nanggok. Erma Yanti dijadikan sebagai narasumber inti oleh peneliti
karena beliau merupakan pencipta tari nanggok yang mengetahui tari naggok dari
awal hingga sekarang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Erma Yanti pada tanggal
23 februari 2014 diperoleh data mengenai keseluruhan struktur koreografi, busana
dan rias. Kemudian tanggal 25 februari 2014 iringan musik tari nanggok.
b. Oktamisari
Selaku guru seni budaya SMA di Kabupaten Ogan Komering Ulu, sekaligus
anggota bidang seni tari di Sanggar Sebimbing Sekundang. Ibu Oktamisari dijadikan
narasumber pendukung untuk mengungkap nilai pendidikan yang terkandung dalam
tari nanggok yang akan menjadi hasil penelitian. Berdasarkan hasil wawancara
dengan ibu Oktamisari pada tanggal 25 februari 2014 diperoleh data untuk
memperoleh data tentang pendidikan seni dan semua yang berhubungan tari nanggok.
c. Muthia
Selaku penari tari nanggok sekaligus anggota bidang seni tari di Sanggar
Sebimbing Sekundang dan dijadikan narasumber pendukung oleh peneliti.
Berdasarkan wawancara bersama Muthia pada tanggal 2 januari 2014, peneliti
memperoleh data mengenai struktur tari nanggok.
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selaku penata musik tari nanggok sekaligus ketua bidag seni musik di sanggar
sebimbing sekundang dan dijadikan narasumber pendukung untuk mengungkap
musik dan alat musik pengiring tari nanggok. Berdasarkan wawancara pada tanggal 3
januari 2014 bersama Aan, peneliti memperoleh data mengenai iringan dan alat
musik pengiring yang digunakan pada penyajian tari nanggok.
e. Masyarakat
Berdasarkan wawancara pada tanggal 25 februari 2014, peneliti memperoleh
data mengenai respon masyarakat terhadap tari nanggok dan harapan masyarakat
terhadap tari nanggok. Masyarakat juga dijadikan narasumber pendukung oleh
peneliti.
3. Studi Pustaka
Dalam penelitian ini tinjauan atau telaah pustaka perlu dilakuakan dalam
rangka mendapat teori-teori, konsep-konsep tertentu yang akan dijadikan dasar
kebijakan dalam mengkaji permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti
melakukan pencarian sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, skripsi, karya ilmiah
yang berkaitan dan mendekati pembahas dengan topik penelitian yang sedang
berlangsung. Penggunaan sumber-sumber tersebut sebagai landasan dalam
mengembangkan dan menganalisis hasil penelitian.
Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti memperoleh data dalam penelitian ini
dari beberapa sumber dan perpustakaan, baik dari perpustakaan dimana peneliti
menjalani studi saat ini yaitu perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia peneliti
menemukan buku yang berjudul Pengantar Ilmu Antropologi dan Pertumbuhan Seni
Pertunjukan. Di perpustakaan STSI Bandung peneliti menemukan buku yang berjudul
Tari di Tatar Sunda, Catatan Seni, Antropologi Tari, Menggali Kompleksitas Gerak
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekata Sejarah). Kemudian terakhir peneliti menemukan buku yang berjudul
Pengantar Kebudayaan Sumatera Selatan, Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar
Kesenian dan Pengantar Kebudayaan Sumatera Selatan (Bahan Ajar) di perpustakaan
Universitas PGRI Palembang.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis
(diurai), dibandingkan dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang sistematis,
terpadu, dan utuh.
Dokumentasi ini dilakukan dengan mengamati pertunjukan tari nanggok
terdahulu melalui video yang di arsipkan oleh Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan foto-foto mengenai tari nanggok
yang di dokumentasikan sendiri oleh peneliti ataupun penari. Hal ini dilaksanakan
untuk mendapatkan data awal dan menambah wawasan tentang penyajian tari
nanggok.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan tari nanggok di Kabupaten
Ogan Komering Ulu, perlu menganalisis berbagai data yang ada, setelah data
terkumpul, kemudian melakukan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode
deskriptif. Analisis data adalah pengumpulan data dengan cara reduksi data,
penyajian dan penarikan kesimpulan.
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya kemudian
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data dalam penelitian ini digunakan untuk memilih merangkum dan
memfokuskan hal-hal pokok mengenai perkembangan tari nanggok di Kabupaten
Ogan Komering Ulu. Dengan mereduksi data maka akan memberikan gambaran yang
lebih jelas.
2. Penyajian Data
Setelah dilakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data
yaitu menyajikan data secara jelas dan singkat. Penyajian data secara jelas dan
singkat, akan memudahkan dalam memahami aspek-aspek yang diteliti, baik secara
keseluruhan maupun bagian demi bagian yang selanjutnya data disajikan dalam
bentuk deskripsi dan interpretasi sesuai dengan data yang didapat.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan sejenisnya. Penyajian data
bertujuan untuk menyusun informasi yang diperoleh dari peneliti di lapangan guna
menarik kesimpulan mengenai tari nanggok di kabupaten Ogan Komering Ulu.
Dalam penyajian data dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi
merupakan gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji
fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
Menurut Sugiyono (2010: 330) yang menyebutkan bahwa triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Data yanag akan di triangulasi dipilih sebagai berikut: Triangulasi dengan
sumber yaitu membandingkan atau menggabungkan data hasil pengamatan pada
penyajian tari nanggok dengan data hasil dari wawancara terhadap unsur pendukung
pertunjukan tari, yaitu koreografer, penari, pemusik, guru seni budaya SMA serta
masyarakat setempat. Selain itu juga membandingkan hasil wawancara dengan video
tari yang telah di dokumentasikan oleh Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan
Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu. Triangulasi dengan metode adalah untuk
pemeriksaan keabsahan data yang akan menghasilkan data yang di dapat dengan cara
mengecek data yang diperoleh berdasarkan penemuan selama proses penelitian dari
beberapa metode-metode penelitian kualitatif yaitu pemeriksaan data yang didapat
dari hasil pengamatan, wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi yang disesuaikan
dengan perkembangan tari nanggok.
Terkait dengan penelitian yang dilakukan, menggaris bawahi pengujian
kredibilitas, maka penelitian ini secara garis besar teknik yang digunakan untuk
validasi data adalah triangulasi. Triangulasi dalam penelitian ini adalah data yang
terkumpul dari berbagai metode akan divalidasi oleh beberapa sumber. Pada
penelitian ini peneliti memperoleh data dari berbagai sumber mengenai tari kreasi
nanggok di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
3. Kesimpulan
Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dari data yang tersaji. Kesimpulan
dalam bentuk penelitian kualitatif harus menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
temuan baru sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau teori (Sugiyono, 2011:345). Adapun data yang dianalisis dan disimpulkan adalah
sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan struktur koreografi tari kreasi Nanggok di Kabupaten Ogan
Komering Ulu, Sumatera Selatan.
b. Mendeskripsikan busana tari kreasi Nanggok di Kabupaten Ogan Komering
Ulu, Sumatera Selatan.
c. Mendeskripsikan rias tari kreasi Nanggok di Kabupaten Ogan Komering Ulu,
Sumatera Selatan.
d. Mendeskripsikan iringan tari kreasi Nanggok di Kabupaten Ogan Komering
Ulu, Sumatera Selatan.
G. Langkah-langkah Penelitian
1. Survey atau Pra Observasi
Survey atau pra observasi ini dilakukan untuk menentukan objek yang akan
diteliti dan menentukan judul kepada dewan skripsi. Survey ini dilakukan di Sanggar
Sebimbing Sekundang di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Pengajuan Judul
Pada tahap ini peneliti mengajukan beberapa judul yang kemudian dijelaskan
satu per satu dari judul yang diajukan, hal ini untuk mendapatkan judul yang tepat
dijadikan penelitian.
3. Pengajuan Proposal
Setelah judul penelitian ditetapakan maka langkah selanjutnya menyusun
proposal penelitian dan diajukan kepada dewan skripsi yang akan disidangkan.
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sidang proposal dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2013. Pada sidang ini
sembilan dewan penguji mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar proposal
penelitian dan kemudian peneliti harus menerima masukan-masukan dewan penguji
dan memperbaiki yang di anggap kurang atau belum benar.
5. Penetapan Pembimbing
Setelah melakuakan sidang proposal, dewan skripsi menetapkan pembimbing
I dan II yang nantinya akan membimbing peneliti dalam penulisan skripsi.
6. Revisi Proposal
Setelah sidang proposal dilaksanakan dan pembimbing I dan II sudah
ditetapkan maka tahap selanjutnya yaitu revisi proposal sesuai dengan masukan
dewan skripsi pada saat sidang proposal.
7. Pengajuan SK
Setelah proposal direvisi maka proposal akan disahkan oleh pembimbing I, II
dan ketua jurusan. Kemudaian proposal dijadikan pengajuan SK yang dikeluarkan
oleh fakultas untuk melakukan penelitian ke lapangan.
8. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahapan ini peneliti sudah mulai terjun kelapangan yang di awali
langsung dengan observasi ke tempat yang berkaitan dengan penelitian, yaitu Sanggar
Sebimbing sekundang Kabupaten Ogan Komering Ulu. Kemudian peneliti
mengumpulkan data, lalu akhirnya data diolah dan dianalisis untuk dibuat menjadi
sebuah skripsi dengan melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing.
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah skripsi dibuat maka tahapan selanjutnya yaitu mengikuti prasidang
yang akan diuji kembali oleh dewan skripsi dan dewan penguji skripsi. Disini dewan
penguji tetap memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai skripsi dan dewan skripsi
juga memberikan masukan kepada peneliti.
10.Revisi Prasidang Skripsi
Setelah melakukan prasidang, peneliti harus merevisi skripsinya sesuai
dengan masukan para dewan penguji dan melakukan bimbingan kepada dosen
pembimbing I dan II agar skripsinya lebih baik lagi dan dapat diterima oleh dewan
skripsi dengan ketentuan yang sudah ada.
11.Sidang Skripsi
Tahap selanjutnya setelah revisi skripsi yaitu sidang skripsi. Disini skripsi
akan diuji kembali kelayakannya dan akan dipertanggung jawabkan kepada dewan
skripsi melalui sidang skripsi guna mengesahkan hasil penelitian tesebut.
12.Pelaporan
Pada tahapan pelaporan peneliti harus melaporkan hasil penelitiannya menjadi
syarat sebagai sarjana, dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA TULIS
KATA PENGANTAR
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN
WAKTU (BULAN)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Survey V
2 Pengajuan Judul V
3 Pembuatan Proposal V V
4 Seminar Proposal V
5 Revisi Proposal V V
Candri MP Ramadhani, 2014
TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Pengumpulan Data V V V V
8 Pengolahan Data V V V