Menurut PP No 57 Tahun 2005 tentang Hibah
Menurut PP No 57 Tahun 2005 tentang Hibah
Kepada Daerah, Hibah bersumber dari:
Kepada Daerah, Hibah bersumber dari:
1.
1.
Dalam Negeri:
Dalam Negeri:
a.
a. PemerintahPemerintah b.
b. Pemerintah Daerah lainPemerintah Daerah lain c.
c. Badan / Lembaga/ Organisasi Swasta Dalam NegeriBadan / Lembaga/ Organisasi Swasta Dalam Negeri d.
d. Kelompok Masyarakat/ PeroranganKelompok Masyarakat/ Perorangan
2. Luar Negeri :
2. Luar Negeri :
a.
a. BilateralBilateral b.
Hibah diberikan berdasarkan kriteria tertentu yang diatur Hibah diberikan berdasarkan kriteria tertentu yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dalam Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Negara/ Lembaga terkait
dengan Kementerian Negara/ Lembaga terkait
Hibah yang berasal dari Dalam Negeri dituangkan dalam Hibah yang berasal dari Dalam Negeri dituangkan dalam NPHD antara Pemerintah Daerah dan pemberi Hibah
NPHD antara Pemerintah Daerah dan pemberi Hibah
Hibah yang berasal dari Luar Negeri dituangkan dalam MPH Hibah yang berasal dari Luar Negeri dituangkan dalam MPH antara Pemerintah dan Pemberi Hibah Luar Negeri
antara Pemerintah dan Pemberi Hibah Luar Negeri
Dalam hal Hibah baik dari dalam maupun Luar
Dalam hal Hibah baik dari dalam maupun Luar
Negeri mensyaratkan adanya dana
Negeri mensyaratkan adanya dana
pendamping dan atau kewajiban lainnya,
pendamping dan atau kewajiban lainnya,
Pemerintah Daerah wajib menyediakannya
Pemerintah Daerah wajib menyediakannya
Hibah dapat berupa :
Hibah dapat berupa :
a.a.
Uang;
Uang;
b.b.
Barang dan atau
Barang dan atau
c.c.
Jasa
Jasa
Hibah digunakan untuk menunjang peningkatan
Hibah digunakan untuk menunjang peningkatan
fungsi Pemerintahan dan layanan dasar umum serta
fungsi Pemerintahan dan layanan dasar umum serta
pemberdayaan aparatur negara
pemberdayaan aparatur negara
Hibah dikelola melalui mekanisme APBN dan APBD
Hibah dikelola melalui mekanisme APBN dan APBD
Rancangan Peraturan Menteri Keuangan t entang Tata
Rancangan Peraturan Menteri Keuangan t entang Tata
Cara Pemberian Hibah Kepada Daerah
Cara Pemberian Hibah Kepada Daerah
Ketentuan Lebih Lanjut dalam rangka Kriteria dan
Ketentuan Lebih Lanjut dalam rangka Kriteria dan
Tata Cara Penyaluran Hibah diatur dalam Peraturan
Tata Cara Penyaluran Hibah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan.
Menteri Keuangan.
Pokok materi yang akan diatur dalam PMK dimaksud
Pokok materi yang akan diatur dalam PMK dimaksud
adalah sebagai berikut ;
adalah sebagai berikut ;
Prinsip Pemberian Hibah Prinsip Pemberian Hibah Kriteria Pemberian Hibah Kriteria Pemberian Hibah
Pengusulan dan Penilaian Pemberian Hibah yang Pengusulan dan Penilaian Pemberian Hibah yang Bersumber dari Pendapatan dalam Negeri
Pokok
Pokok-- Pokok Rancangan Peraturan Menteri Keuangan
Pokok Rancangan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Tata Cara Pemberian Hibah Kepada Daerah
tentang Tata Cara Pemberian Hibah Kepada Daerah
Pengusulan dan Penilaian Pemberian Hibah yang
Pengusulan dan Penilaian Pemberian Hibah yang
Bersumber dari Pinjaman Luar Negeri
Bersumber dari Pinjaman Luar Negeri
Pengusulan dan Penilaian Pemberian Hibah yang
Pengusulan dan Penilaian Pemberian Hibah yang
Bersumber dari Hibah Luar Negeri
Bersumber dari Hibah Luar Negeri
Hibah yang Bersumber selain dari Pemerintah
Hibah yang Bersumber selain dari Pemerintah
Penarikan dan Penyaluran Hibah
Penarikan dan Penyaluran Hibah
Pengelolaan Hibah oleh Daerah
Pengelolaan Hibah oleh Daerah
Pemantauan
PRI NSI P PEMBERI AN HI BAH
PRI NSI P PEMBERI AN HI BAH
1.
1. Hibah kepada Daerah bersifat bantuan untuk menunjangHibah kepada Daerah bersifat bantuan untuk menunjang
program pembangunan sesuai dengan prioritas dan kebijakan program pembangunan sesuai dengan prioritas dan kebijakan Pemerintah serta merupakan urusan daerah.
Pemerintah serta merupakan urusan daerah.
2.
2. Dalam hal hibah kepada Daerah yang bersumber dariDalam hal hibah kepada Daerah yang bersumber dari
pendapatan dalam negeri kegiatannya merupakan kebijakan pendapatan dalam negeri kegiatannya merupakan kebijakan Pemerintah atau dapat diusulkan oleh Kementerian
Pemerintah atau dapat diusulkan oleh Kementerian Negara/ Lembaga.
Negara/ Lembaga.
3.
3. Dalam hal hibah kepada Daerah yang bersumber dari pinjamanDalam hal hibah kepada Daerah yang bersumber dari pinjaman luar negeri kegiatannya telah diusulkan oleh Kementerian
luar negeri kegiatannya telah diusulkan oleh Kementerian Negara/ Lembaga.
4.
4.
Dalam hal hibah kepada Daerah yang bersumber dari
Dalam hal hibah kepada Daerah yang bersumber dari
hibah luar negeri, kegiatannya dapat diusulkan oleh
hibah luar negeri, kegiatannya dapat diusulkan oleh
Kementerian Negara/ Lembaga dan/ atau Daerah.
Kementerian Negara/ Lembaga dan/ atau Daerah.
5.
5.
Hibah diberikan kepada Daerah ditetapkan oleh
Hibah diberikan kepada Daerah ditetapkan oleh
Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan
Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan
Menteri pada Kementerian Negara/ Pimpinan
Menteri pada Kementerian Negara/ Pimpinan
Lembaga t erkait.
Lembaga t erkait.
6.
6.
Pemberian hibah kepada Daerah sejalan dengan
Pemberian hibah kepada Daerah sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) .
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) .
1.
1.
Hibah yang bersumber dari pendapatan dalam
Hibah yang bersumber dari pendapatan dalam
negeri, diberikan kepada Daerah dengan kriteria
negeri, diberikan kepada Daerah dengan kriteria
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi urusan Untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi urusan
Daerah, yaitu peningkatan fungsi pemerintahan, layanan Daerah, yaitu peningkatan fungsi pemerintahan, layanan dasar umum, dan pemberdayaan aparatur Daerah;
dasar umum, dan pemberdayaan aparatur Daerah;
Untuk k
Untuk kegiatan dengan kondisi tertentu yang berkaitanegiatan dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan Pemerintah yang dengan penyelenggaraan kegiatan Pemerintah yang berskala nasional/ internasional di Daerah
berskala nasional/ internasional di Daerah;;
Untuk melaksanakan kegiatan
Untuk melaksanakan kegiatan sebagai akibat kebijakansebagai akibat kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan penambahan beban Pemerintah yang mengakibatkan penambahan beban APBD.
APBD.
2.
2.
Hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri,
Hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri,
diberikan kepada Daerah dengan kriteria sebagai
diberikan kepada Daerah dengan kriteria sebagai
berikut:
berikut:
Kegiatan yang merupakan urusan Daerah dalam rangka Kegiatan yang merupakan urusan Daerah dalam rangka pencapaian sasaran program yang merupakan prioritas pencapaian sasaran program yang merupakan prioritas pembangunan nasional;
pembangunan nasional;
Diprioritaskan untuk Daerah dengan kapasitas fiskal Diprioritaskan untuk Daerah dengan kapasitas fiskal
rendah, berdasarkan peta kapasitas fiskal yang ditetapkan rendah, berdasarkan peta kapasitas fiskal yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
oleh Menteri Keuangan;
Hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri tidak dapat Hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri tidak dapat digunakan untuk membiayai k
digunakan untuk membiayai kegiatan pendukung yangegiatan pendukung yang menjadi kew ajiban Daerah, yang meliputi antara lain: menjadi kew ajiban Daerah, yang meliputi antara lain: kegiatan administrasi proyek, penyiapan kegiatan fisik, kegiatan administrasi proyek, penyiapan kegiatan fisik,
perjalanan dinas, penyediaan/ pematangan lahan, monitoring perjalanan dinas, penyediaan/ pematangan lahan, monitoring dan evaluasi, pengaw asan
dan evaluasi, pengaw asan,, sebagai dana pendamping suatusebagai dana pendamping suatu kegiatan dan kegiatan sejenis lainnya
kegiatan dan kegiatan sejenis lainnya..
3.
3.
Hibah yang bersumber dari hibah luar negeri,
Hibah yang bersumber dari hibah luar negeri,
diberikan kepada Daerah dengan kriteria sebagai
diberikan kepada Daerah dengan kriteria sebagai
berikut:
berikut:
Untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi
Untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi
urusan Daerah, yaitu peningkatan fungsi
urusan Daerah, yaitu peningkatan fungsi
pemerintahan, layanan dasar umum, dan
pemerintahan, layanan dasar umum, dan
pemberdayaan aparatur Daerah;
pemberdayaan aparatur Daerah;
Hibah diteruskan kepada Daerah sesuai dengan
Hibah diteruskan kepada Daerah sesuai dengan
NPHLN.
PENGUSULAN DAN PENI LAI AN PEMBERI AN HI BAH YANG PENGUSULAN DAN PENI LAI AN PEMBERI AN HI BAH YANG
BERSUMBER DARI PENDAPATAN DALAM NEGERI BERSUMBER DARI PENDAPATAN DALAM NEGERI
Kementrian dan Kementrian dan
Lembaga Lembaga
Dirjen. APK
Dirjen. APK Menteri KeuanganMenteri Keuangan
--Rencana Acuan KegiatanRencana Acuan Kegiatan --Rencana Kegeiatan RinciRencana Kegeiatan Rinci --Persetujuan DPRDPersetujuan DPRD
--Kesediaan dana pendampingKesediaan dana pendamping --dlldll
Persetujuan/ Persetujuan/
Penolakan usulan Hibah Penolakan usulan Hibah
Penilaian Usulan
Kegiatan Penetapan Hibah
PENGUSULAN DAN PENI LAI AN PEMBERI AN HI BAH
PENGUSULAN DAN PENI LAI AN PEMBERI AN HI BAH
YANG BERSUMBER DARI PI NJAMAN LUAR
YANG BERSUMBER DARI PI NJAMAN LUAR
NEGERI
NEGERI
Pengusulan Hibah
Pengusulan Hibah
Dalam hal hibah yang kegiatannya diusulkan oleh Dalam hal hibah yang kegiatannya diusulkan oleh
Kementerian Negara/ Lembaga, usulan kegiatan harus Kementerian Negara/ Lembaga, usulan kegiatan harus
tercantum dalam DRPPHLN yang disusun oleh Menteri PPN. tercantum dalam DRPPHLN yang disusun oleh Menteri PPN.
Menteri Keuangan menilai usulan yg tercantum dalam Menteri Keuangan menilai usulan yg tercantum dalam DRPPHLN untuk mendapatkan komitmen pendanaan. DRPPHLN untuk mendapatkan komitmen pendanaan.
PENGUSULAN DAN PENI LAI AN PEMBERI AN HI BAH YANG PENGUSULAN DAN PENI LAI AN PEMBERI AN HI BAH YANG
BERSUMBER DARI HI BAH LUAR NEGERI BERSUMBER DARI HI BAH LUAR NEGERI
Pengusulan Hibah
Pengusulan Hibah
Dalam hal hibah yang kegiatannya diusulkan oleh Dalam hal hibah yang kegiatannya diusulkan oleh
Kementerian Negara/ Lembaga, pengusulan pemberian hibah Kementerian Negara/ Lembaga, pengusulan pemberian hibah mengikuti ketentuan seperti hibah yang bersumber dari
mengikuti ketentuan seperti hibah yang bersumber dari pinjaman luar negeri tanpa mempertimbangkan peta pinjaman luar negeri tanpa mempertimbangkan peta kapasitas fiskal
kapasitas fiskal
Dalam hal hibah yang diusulkan oleh daerah yang telah Dalam hal hibah yang diusulkan oleh daerah yang telah mendapatkan komitmen dari PHLN, Daerah mengajukan mendapatkan komitmen dari PHLN, Daerah mengajukan
usulan kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan usulan kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dan Kementerian Negara/ Lembaga untuk
Keuangan dan Kementerian Negara/ Lembaga untuk memasukkan usulan kegiatan dalam DRHD.
HI BAH YANG BERSUMBER SELAI N DARI PEMERI NTAH
HI BAH YANG BERSUMBER SELAI N DARI PEMERI NTAH
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah DonorDonor
(Pemberi Hibah) (Pemberi Hibah)
Menteri Keuangan Menteri Keuangan
Cq.DJAPK Cq.DJAPK
Perjanjian Hibah
Dalam hal terdapat usulan perubahan lingkup pekerjaan dan alokasi biaya Dalam hal terdapat usulan perubahan lingkup pekerjaan dan alokasi biaya sebagaimana telah ditetapkan NPHD atau NPPH, Daerah dapat mengajukan sebagaimana telah ditetapkan NPHD atau NPPH, Daerah dapat mengajukan perubahan NPHD atau NPPH disertai alasan perubahan kepada Direktur
perubahan NPHD atau NPPH disertai alasan perubahan kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
Usulan perubahan hanya dapat disetujui apabila tidak menambah jumlah hibah Usulan perubahan hanya dapat disetujui apabila tidak menambah jumlah hibah dan tujuan penggunaan hibah.
dan tujuan penggunaan hibah.
Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan akan menerbitkan Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan akan menerbitkan persetujuan perubahan setelah berkoordinasi dengan Kementerian
persetujuan perubahan setelah berkoordinasi dengan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas dan Kementerian/ Lembaga Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas dan Kementerian/ Lembaga terkait serta PHLN atau PPLN.
terkait serta PHLN atau PPLN.
Persetujuan perubahan menjadi dasar perubahan NPHD atau NPPH dan Persetujuan perubahan menjadi dasar perubahan NPHD atau NPPH dan merupakan kesatuan dari NPHD atau NPPH yang bersangkutan
merupakan kesatuan dari NPHD atau NPPH yang bersangkutan..
PENGELOLAAN HI BAH OLEH DAERAH
PENGELOLAAN HI BAH OLEH DAERAH
Dalam hal hibah berupa jasa konsultan dan jasa
Dalam hal hibah berupa jasa konsultan dan jasa
lainnya, Daerah menyediakan fasilitas penunjang untuk
lainnya, Daerah menyediakan fasilitas penunjang untuk
kelancaran pekerjaan.
kelancaran pekerjaan.
Dalam hal Daerah tidak menganggarkan kegiatan
Dalam hal Daerah tidak menganggarkan kegiatan,,
pencairan hibah tidak dapat dilakukan.
pencairan hibah tidak dapat dilakukan.
Dana pendamping dicantumkan dalam Dokumen
Dana pendamping dicantumkan dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Anggaran--Satuan Kerja Perangkat Daerah
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA
Penerimaan hibah oleh Daerah dikelola dan
Penerimaan hibah oleh Daerah dikelola dan
dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.
dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.
Untuk menyatakan komitmen dan tanggung jawab
Untuk menyatakan komitmen dan tanggung jawab
Daerah dalam pelaksanaan hibah, Daerah penerima
Daerah dalam pelaksanaan hibah, Daerah penerima
hibah wajib menyediakan dana pendamping yang
hibah wajib menyediakan dana pendamping yang
dipersyaratkan.
dipersyaratkan.
Kegiatan yang didanai dengan hibah dan dana
Kegiatan yang didanai dengan hibah dan dana
pendamping dianggarkan dalam APBD.
pendamping dianggarkan dalam APBD.
Dalam hal hibah berupa barang, pengiriman barang
Dalam hal hibah berupa barang, pengiriman barang
harus dilengkapi dengan dokumen sesuai dengan
harus dilengkapi dengan dokumen sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
peraturan perundangan yang berlaku.
Penerimaan hibah oleh Daerah dicatat sebagai pendapatan Penerimaan hibah oleh Daerah dicatat sebagai pendapatan hibah dalam kelompok Lain
hibah dalam kelompok Lain--lain Pendapatan yang Sah padalain Pendapatan yang Sah pada APBD.
APBD.
Penerimaan hibah dalam bentuk barang dan/ atau jasa Penerimaan hibah dalam bentuk barang dan/ atau jasa
dicatat berdasarkan harga perolehan atau taksiran nilai wajar dicatat berdasarkan harga perolehan atau taksiran nilai wajar barang dan/ atau jasa tersebut.
barang dan/ atau jasa tersebut.
Penerimaan hibah dalam bentuk barang dan/ atau jasa selain Penerimaan hibah dalam bentuk barang dan/ atau jasa selain dicatat sebagai pendapatan hibah dalam kelompok Lain
dicatat sebagai pendapatan hibah dalam kelompok Lain--lainlain Pendapatan yang Sah pada saat yang sama dicatat sebagai Pendapatan yang Sah pada saat yang sama dicatat sebagai belanja dengan nilai yang sama.
belanja dengan nilai yang sama.
Penerimaan hibah dalam bentuk uang disajikan dalam Penerimaan hibah dalam bentuk uang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas.
Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas.
Penerimaan hibah dalam bentuk barang dan/ atau jasa Penerimaan hibah dalam bentuk barang dan/ atau jasa dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Transaksi penerimaan hibah dan penerusannya ke daerah Transaksi penerimaan hibah dan penerusannya ke daerah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Dalam hal hibah tidak termasuk dalam perencanaan hibah Dalam hal hibah tidak termasuk dalam perencanaan hibah pada tahun anggaran berjalan, hibah harus dilaporkan dalam pada tahun anggaran berjalan, hibah harus dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban Keuangan.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan.
Tata cara akuntansi dan pelaporan keuangan yang terkait Tata cara akuntansi dan pelaporan keuangan yang terkait dengan hibah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
dengan hibah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku tentang sistem akuntansi dan perundangan yang berlaku tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah.
PEMANTAUAN
PEMANTAUAN
Daerah melaporkan realisasi fisik, penyerapan dana, dan Daerah melaporkan realisasi fisik, penyerapan dana, dan permasalahan pelaksanaan kegiatan serta perkembangan permasalahan pelaksanaan kegiatan serta perkembangan penyelesaian Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa kepada
penyelesaian Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa kepada Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, Direktur Jenderal Anggaran dan Nasional/ Bappenas, Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan dan Kementerian/ Lembaga terkait. Perimbangan Keuangan dan Kementerian/ Lembaga terkait.
Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan, Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Bappenas dan Kementerian/ Lembaga terkait Nasional/ Bappenas dan Kementerian/ Lembaga terkait
melakukan pemantauan atas kinerja pelaksanaan kegiatan dan melakukan pemantauan atas kinerja pelaksanaan kegiatan dan penggunaan hibah dalam rangka pencapaian target dan sasaran penggunaan hibah dalam rangka pencapaian target dan sasaran yang ditetapkan dalam NPHD dan NPPH.