• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT Pegasus Aviation merupakan salah satu perusahaan penerbangan milik pribadi yang beroperasi di Indonesia dan didirikan pada bulan Juli 2006. Adapun tujuan didirikannya perusahaan ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara pihak Principal (Pemilik) dari Bakrie Group dalam menjalankan bisnis mereka. Selain memberikan pelayanan penerbangan untuk kepentingan bisnis perusahaan group Bakrie, PT Pegasus Aviation juga memberikan jasa layanan penerbangannya bagi keluarga Bakrie dan juga para rekanan / partner group tersebut.

Saat ini PT Pegasus Aviation memiliki 7 (tujuh) armada yang siap dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara pihak principal, ke delapan armada tersebut diantaranya adalah sbb:

1. VP BBJ 2. Global 5000 3. Globex 4. Hawker 5. Cessna Citation XLS 6. Sovereign 7. Challenger

Setiap armada yang dioperasikan memiliki kapasitas dan juga jarak tempuh yang berbeda – beda. Adapun penggunaan masing – masing pesawat tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pihak principal, dan juga availability (kesediaan) pesawat apakah sedang dipakai oleh pihak lain atau tidak, yang

(2)

dimaksud pihak lain / pihak ketiga dalam hal ini adalah pihak pencharter pesawat yang biasanya masih relasi / rekanan bisnis dari keluarga Bakrie.

PT Pegasus Aviation melayani jasa penerbangan rute domestik dan juga internasional, dimana perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru berkembang. Adapun struktur organisasinya tidak terlalu besar, dimana hanya terdiri dari jajaran Manajemen, Departemen Operasional ( terdiri dari divisi crew yaitu Pilot, Pramugari, Teknik, serta Grounhandling), Departemen Keuangan, serta Departemen HRD

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

4.1.1.1 Visi PT Pegasus Aviation adalah Untuk menjadi perusahaan charter terkemuka di Indonesia.

4.1.1.2 Misi PT Pegasus Aviation adalah Memberikan tingkat kenyamanan dan keselamatan yang tinggi bagi para customer atau pelanggan.

4.1.2 Produk Jasa

Adapun produk yang ditawarkan oleh PT Pegasus Aviation, berupa jasa penerbangan pesawat charter untuk kelas VVIP. Dimana servis yang memang didedikasikan untuk VVIP class. Adapun saat ini PT Pegasus Aviation mengoperasikan 7 armada dengan spesifikasi dan juga jarak tempuh yang berbeda – beda, yaitu :

(3)

Gambar 2

Interior & Exterior Pesawat VP BBJ

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Pesawat dengan jarak tempuh sekitar 10,620 km (5735nm) ini telah dimodifikasi oleh tim Pegasus Aviation sehingga saat ini dapat menampung 14 penumpang VVIP, dan dilengkapi dengan 1(satu) kamar tidur utama, 2 (dua) kamar mandi, 1 (satu) ruang tamu, 1 (Satu) ruang makan , (1 ruang meeting), 1 (satu) Galley (dapur) serta dilengkapi peralatan elektronik yang dapat mendukung kenyamanan penumpang selama perjalanan.

Gambar 3

Interior & Exterior Pesawat Global 5000 (VP BHY)

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Pesawat ini merupakan buatan dari salah satu produsen pesawat terbang ternama didunia, yaitu Bombardier yang bertempat di Canada. Pesawat ini juga

(4)

telah dimodifikasi baik dari sisi interior pesawat ataupun perlengkapan elektronik lainnya yang bersifat sebagai perlengkapan entertaining bagi para penumpang selama perjalanan, oleh Tim Pegasus Aviation dengan bekerjasama dengan Bombardier selaku produsen pesawat, sesuai dengan keinginan dari owner / pemilik pesawat. Pesawat dengan kapasitas 11 seat/ kursi penumpang ini, yang dilengkapi oleh 1 (satu) kamar tidur, serta 2 (dua) Kamar mandi, 1 (satu) Galley / dapur serta memiliki jarak tempuh sekitar 5,000 nautical miles (9,300km), dan dapat menempuh jarak dengan ketinggian 51,00 ft (16,000 m), serta kecepatan 108 knots (200km/h) sehingga membuat pesawat ini dapat dipergunakan untuk traveling baik domestik ataupun internasional.

Gambar 4

Interior & Exterior Pesawat Global Express (VP BJI)

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Sama halnya dengan pesawat tipe Global 5000, pesawat ini juga diproduksi oleh Bombardier, dengan kapasitas sekitar 11 Seat/kursi dan telah dimodifikasi sesuai selera dari owner / pemilik pesawat. Pesawat ini juga dilengkapi oleh 2 (dua) Kamar Mandi, 1 (satu) kamar tidur, 1 Galley (Dapur) serta peralatan elektronik seperti CD/ DVD Player, Video Game (PS2) yang dapat melengkapi dan menghibur penumpang selama perjalanan. Adapun spesifikasi dari pesawat ini yaitu memiliki kecepatan sekitar 950 km /h.

(5)

Gambar 5

Interior & Exterior Pesawat N 380 GP (Hawker)

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Pesawat yang memiliki normal range 2733NM dan maksimum range sekitar 2929NM ini memiliki kapasitas penumpang sebanyak 8 orang, dan diproduksi oleh Hawker Pacific yang merupakan salah satu produsen pesawat ternama didunia. Adapun interior serta fasilitas pendukung lainya telah direnovasi sesuai dengan keinginan dari pihak owner / pemilik. Pesawat ini dilengkapi oleh 1 (satu) kamar mandi, 1 (satu) Galley (Dapur) dan perlengkapan elektronik seperti CD / DVD Player.

Gambar 6

Interior & Exterior Pesawat Cessna Citation XLS

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Pesawat ini memiliki 6 Seat penumpang VVIP ditambah 2 seat untuk crew yang bertugas, dan dilengkapi dengan 1 (satu) Lavatory (Kamar Mandi) dan 1 (satu) Galley (dapur). Adapun registrasi dari pesawat ini berbeda dengan keenam pesawat Pegasus lainnya, dikarenakan khusus pesawat ini dibuat

(6)

registrasi PK yaitu segala macam peraturan mengenai safety berada dibawah naungan Departemen Perhubungan Republik Indonesia.

Gambar 7

Interior & Exterior N 884 RS (Souvereign)

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Serupa dengan Cessna Citation XLS, pesawat ini diproduksi oleh Cessna Textron Company, pesawat ini memiliki 8 seat/Kursi untuk penumpang VVIP dan juga 1 kursi untuk Crew yang bertugas, serta dilengkapi oleh 1 (satu) Lavatory /Kamar mandi dan juga 1 (satu) Galley / Dapur, CD/DVD Player. Pesawat ini dapat menempuh 2,847 nautical miles (5,273km) nonstop.

(7)

Gambar 8

Interior & Exterior N 787 LG (Challenger)

Sumber : Arsip Divisi Operasional PT Pegasus Aviation

Pesawat ini memiliki kapasitas 12 Penumpang, dilengkapi dengan 1 (satu) Lavatory/ Kamar Mandi, 1 (satu) Galley (Dapur) , CD/DVD Player, Video Game / PS 2. Pesawat ini merupakan buatan dari Bombardier, dengan kecepatan / Cruise Speed (KTAS) – Norm /LR 468/436.

4.1.3 Struktur Organisasi PT Pegasus Aviation

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda – beda tergantung pada operasi perusahaan tersebut. Semakin besar perusahaan, maka ruang lingkup kegiatan operasional yang dilakukan semakin kompleks dan perlu suatu koordinasi yang baik antara orang – orang yang melaksanakan tugas tersebut. PT Pegasus Aviation, tergolong perusahaan yang tidak terlalu besar dan dapat dikatakan perusahaan yang sedang berkembang, untuk itulah perusahaan berusaha menciptakan kondisi kerja yang baik, suasana kerja yang mendukung kelancaran operasionalnya, dan pembagian kerja yang memadai untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Berikut adalah struktur organisasi PT Pegasus Aviation:

(8)

ORGANIZATION STRUCTURE AS OF DECEMBER 1, 2011

Gambar 9

Sumber : HRD PT Pegasus Aviation

Director Kabul Riswanto

Chief Operating Officer Nanang Harijanto Safety Officer Opertational Secretary Stephani Windi Project Spesialist Daniel Purnadi Manops Hilardi Giri Vaseisa

Technical Manager Edward Hasibuan Administrations Manager Bulan Margaretha Deputy Manops TEguh Prasetyo Chief Pilot Hari Purnomo Chief Flight Attendant

Eriza Firdiyani Chief Ground Support

Tasim Chief Flight Support

Ahmad Sadikin Chief Aircraft Cleaning

Steven Mandagie Material / Store Bambang Kushartono Technical Support Djohan Budiman Head of Engineering Asep Ma’mun Chief of Engineer Irawadi Prasodjo Commercial Annisa Oely Acct / Finance Dewi Lestari HR/ GA Latifah Tripuji Legal Gerson

(9)

4.2 Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menguraikan seluruh data yang diperoleh dari wawancara dengan pihak terkait, merupakan orang yang memiliki peranan penting dan berkompeten dalam topik penelitian. Yaitu pihak yang dapat memberikan penjelasan terhadap peranan komunikasi internal dalam meningkatkan kepuasan komunikasi di divisi operasional PT Pegasus Aviation.

Deskripsi dari 5 (lima) orang Subjek Penelitianyang berhasil diwawancarai, sebagai berikut :

1. KR (62 Tahun), masa kerja 6 tahun. Bekerja sebagai Director PT Pegasus Aviation.

2. HGV (43 Tahun), masa kerja 3 tahun. Bekerja sebagai Manager Operational PT Pegasus Aviation

3. AS (37 Tahun), masa kerja 4tahun. Bekerja sebagai Flight Operation Officer PT Pegasus Aviation

4. SW (28 Tahun), masa kerja 3 tahun. Bekerja sebagai Operational Secretary PT Pegasus Aviation. Beliau merupakan orang yang membantu Manager Operational dan juga Flight Operations Officer (FOO) dalam melaksanakan peran humas baik internal maupun external.

5. Capt. HP, masa bekerja 6tahun, selaku PIC (Pilot In Command), yang diwakili oleh Capt. HP. Dalam divisi operasional PIC memiliki peran yang sangat penting dalam komunikas internal, karena beliaulah orang yang bertanggung

(10)

jawab penuh dilapangan selama penerbangan berlangsung, dimulai dari take off hingga pesawat landing. Dimana PIC ini bertugas memberikan report perjalanan pesawat kepada Flight Operation Officer (FOO), yang nantinya akan meneruskan informasi penerbangan ini kepada setiap pihak yang terlibat dengan bantuan Secretary Operational.

4.2.1 Public Relations

Komunikasi mengambil bagian penting dalam kegiatan Public Relations, karena sebenarnya kegiatan Public Relations adalah semata – mata merupakan kegiatan komunikasi. Dalam penelitian ini, dapat kita lihat antara hubungan komunikasi dengan Public Relations. Komunikasi dapat berjalan lancar apabila ada peranan Public Relations, dan Public Relations dapat bermakna keberadaannya apabila terdapat kegiatan komunikasi yang dapat disampaikan kepada perusahaan dan stakeholder serta sebaliknya. Dimana hal ini dapat terlihat jelas bahwa komunikasi dan kehumasan saling terkait terhadap kemajuan perusahaan dalam rangka pencapaian perusahaan itu sendiri.

Berikut dapat kita lihat dimana Public Relations PT Pegasus Aviation ?

KR

“ mmh.. kami rasa untuk saat ini di perusahaan kami belum memerlukan adanya divisi / departemen Public Relations, karena perusahaan kami juga merupakan perusahaan penerbangan air charter yang baru berkembang, sehingga segala bentuk kegiatan komunikasi baik kedalam maupun keluar masih dapat dilakukan dan dikoordinasikan oleh tim operasional kami yang dibantu oleh staff, crew, dan tim manajemen secara bersama – sama” .

(11)

HGV

“Sampai dengan saat ini tidak terdapat divisi khusus Public Relations didalam departemen kami sehingga seluruh staf departemen operasionalah yang memiliki peran ganda untuk menjalankan fungsi Public Relations di PT Pegasus Aviation. Hal ini disebabkan karena departemen operasional merupakan inti dari segala bentuk kegiatan komunikasi penerbangan didalam perusahaan kami, baik berhubungan dengan pihak – pihak internal perusahaan ataupun juga dengan pihak ketiga lainnya”

AS

“Public Relations? mmh.. selama empat tahun bekerja disini saya belum pernah mendengar ada istilah Public relations. Setahu saya segala macam bentuk komunikasi dalam hal penyampaian informasi penerbangan biasanya dilakukan antar tim kami sendiri yaitu departemen operasional dibantu dengan departemen lainnya yang terdapat didalam perusahaan ini”

SW

“ Gak ada public relations di sini mbak..” PIC ( Capt. HP)

“Setau saya selaku orang lapangan, selama ini sih.. tidak ada tuh yang namanya Public Relations, baik didivisi operasional kami ataupun didalam struktur organisasi perusahaan. Klo untuk komunikasi internal, kami lakukan dengan sesama tim operasional atau departemen lain yang sekiranya memiliki kaitan dengan informasi yang kami butuhkan pada saat melaksanaan tugas dilapangan”

Berdasarkan dari ke lima Subjek Penelitian diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapatnya Public Relations baik didepartemen operasional sendiri maupun di PT Pegasus Aviation. Sehingga peran Public Relations dijalankan oleh Departemen Operasional.

(12)

Bagaimana peran PR selama ini ?

KR

“Peran PR selama ini ya lebih banyak dilakukan oleh departemen operasional ya mbak”.

HGV

“Ya..seperti dijelaskan diatas so far sih departemen operasional ya .. yang terlihat lebih banyak menjalankan peran PR di perusahaan ini.”

AS

“ Peran Public Relations selama ini ya.. kurang lebih hampir samalah seperti yang dilakukan oleh departemen operasional ya mbak.. “

SW

“ Ok… begini mbak.. perlu diketahui bahwa tidak terdapatnya Public Relations didalam perusahaan ini, sehingga yang lebih banyak melakukan kegiatan komunikasi ataupun kegiatan PR dan Marketing selama ini yaitu departemen operasional. Mmmh.. hal ini merupakan keputusan dari TOP manajemen perusahaan kami agar tidak terjadinya penggemukan didalam struktur organisasi. Hal yang menjadi pertimbangan lainya adalah mmh..pihak manajemen memandang bahwa Departemen Operasional inilah yang lebih banyak berhubungan dengan pihak internal ataupun external perusahaan sehingga dapat dikatakan melaksanakan fungsi PR didalamnya”

PIC (CAPT. HP)

Yah.. mungkin selama ini seperti apa yang dilakukan oleh Departemen operasional ya mbak..

Dari penjelasan kelima narasumber diatas, dapat dilihat bahwa peran PR selama ini lebih banyak dijalankan oleh Departemen operasional.

Bagaimana Peran Departemen Operasional sebagai Public Relations ?

KR

“Sepengamatan saya selama ini, peran PR yang telah atau selalu dijalankan oleh departemen operasional yaitu sebagai Liason antara pihak internal baik kami selaku jajaran manajemen, karyawan, owner ataupun dengan para pihak external seperti pihak luar selain owner selaku penyewa pesawat (Client,) Groundhandling disetiap kota / negara tujuan, Direktorat Jendral Perhubungan

(13)

Udara, Mabes TNI AU, Kementrian Luar Negri, ataupun pihak pengelola bandara dimasing – masing kota / negara tujuan”

HGV

“mmh..klo saya sih menilai dengan cara staff / crew operasional dapat mendistribusikan informasi secara cepat, tepat dan sesuai dengan alur informasi yang dibutuhkan oleh masing – masing pihak, baik internal maupun external perusahaan sehingga menghindari adanya misscomunication dan mengutamakan tingkat safety dalam penerbangan kami, saya rasa itu saja sudah cukup dapat dikatakan bahwa departemen operasional sudah menjalankan fungsinya sebagai public relations”

AS

“ Gimana ya mbak.. beragam tugas yang saya sendiri lakukan selama bergabung dalam departemen operasional dapat dikatakan merupakan tugas kehumasan. Dimana saya selaku Flight Operation Officer, harus mampu mendistribusikan informasi yang saya terima baik dari crew yang bertugas dilapangan dan diteruskan kepada pihak – pihak lain yang terkait seperti perusahaan Groundhandling, bandara disetiap kota/negara tujuan, departemen perhubungan dll secara tepat dan akurat. Dengan menjadi penyampai pesan kepada pihak ketiga, secara tidak langsung mungkin..saya juga sudah melakukan kegiatan kehumasan yaitu dengan mewakili perusahaan untuk berhubungan dengan pihaklain. Hal – hal tersebut bagi saya merupakan peran kehumasan yang paling utama, karena keakuratan informasi, hubungan yang baik antar setiap pihak harus dapat kami jaga dan pertahankan demi keselamatan penerbangan.

SW

“Klo dari sudut pandang saya sebagai sekretaris operasional, peran PR yang selama ini telah/ selalu dilakukan oleh Departemen Operasional yaitu ketika kami mau tidak mau dituntut untuk menjadi wakil dari perusahaan dalam berhubungan dengan pihak ketiga dalam hal ini seperti sekretaris, ajudan ataupun assistant pribadi dari pihak “Principal” atau penyewa pesawat ketika mereka memiliki pertanyaan seputar operasional penerbangan ataupun special request yang diajukan oleh pimpinan mereka guna menunjang kenyamanan selama perjalanan nantinya. Mmh.. satu hal lagi mbak.. terkadang kami juga dituntut tidak hanya sebagai PR tetapi juga sebagai marketing perusahaan ketika ada calon pencharter yang menanyakan mengenai specs serta term and condition untuk proses charter pesawat”

HP

“mmh.. Peran PR itu setau saya sebagai perantara antara kedua belah pihak kan? Jadi klo peran PR seperti itu, mmh.. maka peran PR yang saya rasa selama ini yang selalu dilakukan oleh departemen operasional kami adalah ketika mereka mendistribusikan informasi – informasi penerbangan kepada kami selaku

(14)

crew yang bertugas seperti : flight schedule, passenger manifest, details groundhandling disetiap negara / kota tujuan, perubahan schedule, persiapan dokumen penerbangan, hotel & Lounge reservations baik untuk kami crew yang bertugas ataupun juga untuk para penumpang. Selain itu sebaliknya, departemen operasional juga mendistribusikan kembali informasi yang mereka dapat dari pihak kami selaku crew yang bertugas untuk didistribusikan kepada pihak internal perusahaan dan juga external perusahaan seperti jika terjadinya perubahan schedule secara tiba - tiba yang kami terima langsung dari pihak penumpang, keadaan emergency/ technical problem lainnya ketika pesawat sedang beroprasi di udara ataupun hal – hal lain yang kami alami ketika kami sedang bertugas.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa peran Departemen Operasional sebagai Public Relations selama ini adalah sebagai liason atau perantara dalam mendistribusikan informasi penerbangan antara pihak crew, penumpang, manajemen. Belum sepenuhnya melaksanakan tahap pencitraan dari perusahaan, sehingga peran dan fungsi PR belum secara maksimal dilakukan oleh departemen operasional

4.2.2 Komunikasi

Sebuah organisasi yang baik harus mempunyai alur komunikasi yang baik. Dengan membiasakan diri mempraktekan dan menggunakan komunikasi yang baik didalam organisasi, maka secara otomatis kehidupan didalam organisasi yang bersangkutan akan berlangsung baik. Seperti diketahui bahwa komunikasi internal merupakan bagian dari komunikasi organisasi, menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi internal diantaranya terdiri dari komunikasi vertical dan komunikasi horizontal.

(15)

Berkaitan dengan komunikasi, bagaimanakah alur komunikasi internal yang terjadi di PT Pegasus Aviation ?

KR

“Mmh.. klo berbicara mengenai alur komunikasi di dunia penerbangan seperti di perusahaan kita saat ini. Mmh. bisa saya katakan semuanya berjalan secara mix ya non.. terkadang bisa menjadi dua arah ..mh.. tapi dilain waktu malah terkadang bisa menjadi satu arah”

Penulis :

“mmh..baik pak,, arah komunikasi yang saya maksud disini adalah apakah secara vertical dari pimpinan ke bawahan atau sebaliknya dari bawahan ke pimpinan atau secara horizontal secara sejajar ?

KR

“ oh.. ok.. klo begitu seperti yang saya katakan tadi non.. smuanya terjadi secara mix. Saya bilang mix karena terkadang terjadi secara vertical.. seperti ketika saya memberikan perintah atau adanya request penerbangan yang saya langsung dapatkan dari pihak principal ..maka akan saya teruskan kepada staff operasional saya.. mmh.. saya rasa itu bisa dikatakan bentuk komunikasi vertical.. dan begitupun sebaliknya ketika staff saya memberikan report mengenai persiapan penerbangan yang telah mereka lakukan..mmh.. itupun bisa dikatakan komonikasi dari vertical.. sedangkan klo secara horizontal atau sejajar yang kamu maksud.. mmh.. klo saya secara pribadi sih mungkin jarang melakukan itu perusahaan kami ya non… karena even saya memberikan bentuk report kepada pihak client kita, which is mereka itu merupakan atasan saya.. jd bisa dikatakan saya lebih sering berkomunikasi secara vertical baik kepada atasan ataupun staff saya.. dan kalo kamu tanya bagaimana keadaan alurnya.. ya gak bisa dipungkiri terkadang tidak berjalan maksimal.. karena informasi dapat dengan cepat berubah didalam bisnis penerbangan dan ya.. yang namanya human eror atau technical itu pasti pernah dialami oleh siapapun.. tapi dalam dunia penerbangan ini harus bisa dibuat seminimal mungkin karena jika terjadi “eror” maka akan berakibat fatal” HGV

“mmh.. Alur komunikasi itu maksudnya gimana ya mbak.. so far sih saya tidak pernah melakukannya secara konsisten satu atau dua arah saja.. tetapi biasanya gabungan mbak.. seperti ketika adanya informasi request penerbangan dari pihak principal kami, dimana informasi tersebut terkadang saya peroleh dari pimpinan saya langsung pak KR ataupun dari sekretaris operasional kami, maka akan saya distribusikan informasi tersebut kepada tim operasional kami agar diproses secepatnya. Saya akan berkoordinasi dengan crew (chief pilot, Flight Attendant, Flight engineer) yg biasanya komunikasi via email ini berisi informasi dan perintah agar mereka menyiapkan anak buah mereka untuk penerbangan ini,

(16)

selain itu saya juga akan berkoordinasi dengan FOO (Flight Operations Officer) kami agar mengatur segala persiapan seperti ijin pendaratan, weather conditions, slot untuk pesawat kami, berkoordinasi dan memberikan perintah kepada sekretaris operasional kami mengenai persiapan akomodasi untuk crew seperti visa, hotel, allowance dimana semuanya itu dikomunikasikan dalam bentuk perintah baik melalui email ataupun telephone dan berbicara langsung dengan mereka. Dan sebaliknya staff saya pun akan memberikan report atas persiapan yang telah mereka lakukan tersebut. Ini merupakan contoh bentuk komunikasi vertical yang saya lakukan slama ini mbak.. Sedangkan untuk komunikasi secara horizontal seperti yang mbak tanyakan .. mmh.. gimana ya menurut saya sih ketika saya juga sedang on duty dalam menerbangkan pesawat saya juga melakukan komunikasi horizontal itu dengan rekan saya sesama pilot yang menerbangkan pesawat. Klo tadi mbak juga menanyakan apakah berjalan secara lancar .. ya .. terkadang kami dilapangan juga mengalami kendala dalam alur komunikasi ini, baik itu kendala dari pihak internal, human ataupun dari sisi teknik.

AS

“ehem.. klo untuk saya secara pribadi saya sangat sering melakukan keduanya baik secara vertical ataupun horizontal, terlebih lagi posisi saya sebagai Flight Operations Officer, dimana semua informasi mengenai penerbangan baik itu request charter pesawat yang saya terima dari pimpinan saya yaitu manager operational (berupa perintah dalam bentuk email) ataupun informasi penerbangan lainnya baik weather condition,slot aircraft, taffor, dll, yang harus saya komunikasi dengan pihak – pihak luar seperti groundhandling, pengelola bandara . Jadi intinya baik vertical maupun horisantal aliran komunikasi apapun pasti digunakan dalam departemen ini selama menjalankan tugas kami, walaupun terkadang dalam pelaksanaannya sering terjadi tumpang tindih dan tidak sesuai dengan alur yang semestinya”

SW

“ klo saya liat selama ini sih ya mbak.. alur komunikasi didepartemen ini agak sedikit complicated.. karena semua informasi dibutuhkan dengan cepat dan dapat berubah pula dengan cepat..karena terkadang dituntut untuk membuat keputusan secara cepat bahkan kadang tidak sesuai dengan alur komunikasi yang seharusnya..

PIC (Capt.HP)

“Selama menjadi orang lapangan dan operasional saya merasakan alur komunikasi didepartemen ini amat sangat cepat dan memang terkadang tidak sesuai dengan alurnya… siapapun dapat menjadi decision maker pada saat emergency dan keputusan memang benar – benar harus dibuat secara cepat dan tepat terutama saat dilapangan. Dan terkadang kondisi ini agak sulit diterima oleh pihak manajemen”

(17)

Jika ditinjau dari keterangan kelima narasumber diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya setiap pihak didalam departemen operasional ini menggunakan alur komunikasi baik vertical ataupun horizontal dalam komunikasi internal mereka. Meskipun ternyata dalam pelaksanaannya terkadang terdapat adanya perubahan alur komunikasi yang sangat cepat dimana hal ini disebabkan karena setiap pihak didalamnya dituntut untuk dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Selain itu alur komunikasi didalam departemen ini juga ditentukan oleh fungsi dan tanggung jawab para komunikan dan komunikator didalam struktur organisasi perusahaan.

4.2.3 Sumber Informasi

Didalam komunikasi tampak adanya sejumlah komponen dan unsur, salah satu diantaranya adalah sumber informasi. Sumber adalah dasar didalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya. Dimana dalam hal ini sumber yang perlu kita perhatikan adalah kredibilitas terhadap sumber (kepercayaan).

Siapa sajakah sumber informasi di Departemen Operasional PT Pegasus Aviation ?

KR

”Begini non.. Sumber informasi disini dapat dibedakan menjadi dua. Yaitu internal dan external.. untuk internal menurut saya bisa mencakup seluruh karyawan, jajaran manajemen serta crew ataupun pihak principal selaku pemilik dari pesawat dan perusahaan ini. Sedangkan untuk pihak external bisa lebih luas lagi cakupanya. Mmh.. seperti : pihak pencharter pesawat (diluar principal), groundhandling setiap kota / negara yang dikunjungi, pengelola bandara, pihak imigrasi/ kedutaan, Mabes TNI AU, Departemen Perhubungan, Caterer

(18)

(pengelola catering), pihak – pihak lainnya yang memiliki peran penting dalam mensupport jalannya penerbangan”

Dari sekian banyak sumber informasi yang bapak sebutkan, biasaya siapakah yang paling sering melakukan komunikasi langsung dengan bapak ?

KR

”Yang biasanya paling sering berhubungan komunikasi langsung pastinya staff saya sendiri, selain itu pihal principal ataupun pencharter pesawat lainnya yang sudah memiliki kekerabatan bisnis yang cukup dekat dengan saya,biasanya mereka dapat menghubungi saya langsung untuk menggunakan jasa layanan kami. Sedangkan untuk pihak – pihak ketiga lainnya.. ya… hanya sesekali saja saya melakukan komunikasi langsung dengan mereka,hanya sebatas ketika ada invitation atau hendak melakukan lobby tertentu.. karena biasanya semuanya akan dihandle oleh tim operasional kami”.

HGV

“mmh..Menurut saya…yang dapat disebut sebagai sumber informasi dalam hal ini.. yaitu semua pihak yang terlibat dalam keseluruhan proses penerbangan baik pada saat proses persiapan penerbangan sampai dengan pesawat tersebut kembali mendarat dihome base, maka dapat dikatakan sebagai sumber informasi”

HGV

“mmh.. yang paling sering melakukan komunikasi langsung dengan saya.. ya pastinya para crew dan staff operasional lainnya.”

AS

” Klo saya mbak.. menilai bahwa sumber informasi dalam hal ini tidak hanya berupa pihak – pihak yang terlibat didalam proses penerbangan, tetapi dokumen dokumen pendukung penerbangan seperti General Declarations, Passenger Manifest, Flight Schedule, weather condition, Taffor, bahkan internal email perusahaan pun dapat menjadi sumber informasi bagi kami selaku tim operasional”

Tadi bapak menyebutkan bahwa dokumen – dokumen pendukung penerbangan bisa menjadi sumber informasi, seberapa besarkah peranan dokumen tersebut sebagai sumber informasi dalam komunikasi internal di departemen operasional?

(19)

AS

“Pastinya peranan dokumen tersebut sangat penting sekali mbak..sebagai sumber informasi. Sebagai contoh : Flight schedule, didalam flight schedule itu terdiri dari berbagai informasi dimulai dari detail keberangkatan, detail informasi penumpang dan crew, detail groundhandling disetiap negara / kota tujuan, kondisi cuaca / weather informations, detail hotel tempat crew dan penumpang akan menginap, detail contact PIC ( Person In Charge) yang dapat dihubungi selama perjalana berlangsung, gambar map / peta perjalanan, detail flight time, semua nya termua didalam flight schedule yang akan didistribusikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan didalam penerbangan”

SW

“Sumber informasi di perusahaan ini menurut saya sih bisa terdiri dari beberapa aspek ya mbak..mmh.. baik dari pihak internal departemen operasional sendiri seperti staff & manajemen, crew. Pihak external : pihak pencharter beserta staffnya, groundhandling, pengelola bandara, kedutaan, pihak imigrasi, travel agent yang membantu untuk pengurusan hotel reservations, Mabes TNI AU, Depertemen Perhubungan Udara, pertamina ( yang berkaitan dengan pengisian aftur pesawat). Dan juga dokumen – dokumen pendukung penerbangan mungkin juga bisa dikategorikan sebagai sumber informasi ya mbak..

PIC (Capt. HP)

“ Sumber informasi buat saya ya semua pihak yang memberikan dan membantu saya dalam memberikan informasi ketika menjalankan tugas sebagai seorang pilot, baik didarat maupun diudara saya rasa mereka semua bisa dikatakan sebagai sumber informasi. Mmh.. klo saya sebutkan contohnya ya ..seperti para petugas di Tower ATC ( Air Trafic Control) mereka – mereka itu juga bisa menjadi sumber informasi bagi kami para pilot ketika bertugas diudara.. jadi..mhh.. tidak hanya pihak – pihak di ground saja, bahkan partner saya ketika terbang pun (co Pilot) buat saya bisa dijadikan sumber informasi dalam kegiatan operasional kami.

Dari ke lima narasumber mengatakan sumber informasi yang berperan dalam komunikasi internal pada PT Pegasus Aviation terdiri dari beberapa pihak, baik internal seperti : staff, crew, jajaran manajemen, pihak principal ( Owner) pesawat itu sendiri. Ataupun juga pihak – pihak external lainnya seperti : Groundhandling dari setiap kota / negara tujuan, pihak penyewa pesawat, pihak imigrasi, kedutaan, Mabes TNI AU, Departemen Perhubungan, bahkan dokumen – dokumen pendukung penerbangan seperti General Declarations, Passenger

(20)

Manifest, visa, passport, security clearance, flight clearance, flight plan, inquiry email, flight approval, dapat juga dijadikan sumber informasi bagi kegiatan komunikasi internal di departemen operasional PT Pegasus Aviation.

4.2.4 PESAN

Didalam berkomunikasi baik komunikasi internal maupun external pasti tidak terlepas dari isi pesan yang ingin disampaikan. Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi.

Isi pesan seperti apakah yang sering dikomunikasikan oleh anggota tim ?

KR

“Ya.. isi pesan yang sering kami komunikasikan pastinya tidak terlepas dari hal hal seputar penerbangan,mmh.. klo isi pesan yang saya terima dari pihak principal langsung biasanya seperti adanya request penerbangan dari pihak mereka, dimana berisikan detail keterangan mengenai tanggal, hari serta jam keberangkatan, kota atau negara yang hendak dituju, jumlah penumpang, serta jenis pesawat yang hendak mereka gunakan. Dimana isi pesan tsb saya distribusikan lagi kepada tim operasional untuk diolah dan didistribusikan kepada masing – masing pihak yang bertugas, dan pastinya isi pesan tersebut akan berkembang menjadi lebih detail lagi ketika diforward kembali ke saya dari tim operasional melalui email dalam bentuk report.

Tidak hanya pesan seputar operasional penerbangan, tetapi saya juga mendapatkan pesan berupa cc email, semacam report dari masing – masing divisi didepartemen operasional kami, contohnya dari divisi teknik, report mengenai maintenance pesawat, pembelian serta penggunaan spare part pesawat, untuk crew biasanya saya menerima cc email berupa proposal pengajuan annual training utk crew kami, serta cc email mengenai monthly ataupun annual financial report perusahaan kami, agreement dengan berbagai macam pihak seputar dengan sewa dan jual beli pesawat”

(21)

HGV

“ mmh.. klo untuk persiapan penerbangan sendiri biasanya isi pesan yang saya terima dari pimpinan berupa detail request penerbangan seperti tanggal/waktu keberangkatan, jumlah penumpang, kota / negara yang dituju, jumlah penumpang. Dan ..mmh. karena saya juga berhubungan dengan crew yang akan bertugas biasanya sih.. saya juga meminta detail crew on duty dari masing – masing chief pilot, chief flight attendant, dan juga chief flight engineer untuk menentukan crew siapa yang akan bertugas pada penerbangan tersebut, dan biasanya juga saya berkoordinasi dengan FOO atau staff OCC untuk mengcrosscek kembali hal – hal teknis seperti panjang landasan dimana pesawat kami nanti akan mendarat, apakah memungkinkan/ tidak untuk didarati oleh tipe pesawat tersebut, regulasi penerbangan dari setiap negara/ kota yang hendak kita datangi, serta hal – hal teknis lainnya yang sekiranya dapat meminimalisasikan untuk terjadinya human eror yang berakibat fatal bagi keselamatan penerbangan kami.

Sedangkan isi pesan lainnya diluar persiapan penerbangan yang sering saya terima melalui email yaitu berupa report dan proposal tahunan mengenai training crew kami, perpanjangan license, pengajuan sekolah untuk mengambil type rating pesawat tertentu, report dari HRD mengenai penyeleksian calon crew yang hendak direkrut, report dari divisi lainnya yang terdapat dalam departemen operasional ini, seperti divisi teknik yang setiap bulannya memberikan report mengenai kondisi pesawat, pembelian dan penggunaan spare part pesawat, serta maintenance pesawat ”

AS

“mmh..klo isi pesan yang sering saya terima sih banyak ya mbak.. untuk persiapan penerbangan sendiri kami selaku FOO yang termasuk kedalam divisi Operational Control Centre banyak sekali yang harus kami persiapkan, tidak hanya detail passengers, tanggal dan waktu keberangkatan, negara tujuan, airport tujuan saja tetapi kami juga harus mendapatkan informasi mengenai detail luas landasan, ijin – ijin dari pihak – pihak terkait seperti : Flight Approval yang kami dapatkan dari pihak Mabes TNI AU, Security Cleareance dari pihak DSKU, details groundhandling disetiap destinations, Flight Clearance, Flight Plan, weather chart/ tafor ( Grafik cuaca), navigations charts, dimana menurut kami semua itu merupakan isi pesan baik yang kami terima ataupun juga yang harus kami distribusikan kepada pihak – pihak yang bertugas”

SW

“Pada dasarnya isi pesan yang saya terima tidak jauh berbeda dengan yang diterima oleh Manager Operasional ataupun pihak operational control centre karena selaku sekretaris operasional saya bertugas untuk membantu mereka. Tetapi mungkin ada sedikit pesan yang tidak diterima langsung oleh mereka yaitu seperti detail hotel / akomodasi untuk para crew dan penumpang, personal details crew termasuk dokumen – dokumen pendukung penerbangan mereka”

(22)

HP

“Dari sisi crew isi pesan yang saya terima ataupun sampaikan didalam komunikasi kami, ya .. tidak berbeda jauhlah dengan apa yang disampaika oleh tim operational control, karena kami selaku crew on duty selalu mendapatkan cc dari setiap email yang mereka kirimkan seputar penerbangan. Yang membedakan hanyalah ketika kami menemukan adanya problem ataupun unpredictable condition ketika kami bertugas, hal tersebut akan kami report langsung kepada tim operasional agar didistribusikan dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku”

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap bagian dari departemen operasional PT Pegasus Aviation rata – rata menerima isi pesan yang hampir sama dan tidak jauh berbeda, yaitu seputar operasional penerbangan seperti detail flight schedule, flight Report, detail accommodation untuk para crew yang bertugas, proposal training crew, aircraft maintenance, report pembelian dan penggunaan spare part adapun isi pesan lainnya yang setidaknya juga ada sedikit kaitannya dengan operasional seperti perekrutan calon karyawan / crew, agreement pembelian, penggunaan, atau penjualan pesawat.

4.2.5 MEDIA / SALURAN KOMUNIKASI

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima melalui panca indra atau menggunakan media. Secara umum komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung melalui dua saluran baik yang bersifat formal yang resmi atau informal yang tidak resmi. Berikut dapat kita lihat media komunikasi apa sajakah yang digunakan oleh PT Pegasus Aviation dalam melakukan komunikasi internal mereka:

Bagaimanakah media komunikasi yang selama ini digunakan oleh karyawan / crew di PT Pegasus Aviation ?

(23)

KR

So far sih yang kita pergunakan ya seperti telephone, internal email via blackberry ataupun PC, internal memo.. ya semacam itulah non..

HGV

“Yah.. paling hanya seputar email, telephone via blackberry, surat – menyurat,, gitu deh mbak.”

AS

“Klo alat komunikasi sih paling sering kami menggunakan Blackberry mbak.. untuk mengirimkan pesan melalui email, sms, telephone atau.. bisa juga sih menggunakan HT klo kami antar anggota tim dilapangan agar memudahkankami untuk berkoordinasi satu dengan yang lainnya, selain itu mungkin juga satelit ya mbak. Satelit yang terdapat dipesawat yang sinualnya dapat diterima oleh tower di Air Traffic Control yang memudahkan kami untuk memantau pergerakan pesawat yang sedang beroperasi.”

SW

“ Mmmh.. kami untuk saling berkomunikasi satu sama lain menggunakan blackberry/ PC untuk mengirimkan informasi berupa email, sms, ataupun telephone langsung ya mbak,, mmh..tapi untuk kalangan back office juga ada korespondensi seperti internal memo, dsb.

HP

“Media komunikasinya karena kami orang lapangan yang sering tidak menetap, kami mengandalkan jasa personal phone seperti blackberry untuk mengirimkan email/ sms ataupun telephone. Dan ketika sedang onboard kami menggunakan bantuan telephone satelit yang berada didalam pesawat yang dapat kami gunakan sebagai alat komunikasi bagi kami untuk menghubungi pihak groundhandling ataupun staff lainnya yang berada didarat”.

Personal Phone seperti blackberry dan personal computer merupakan alat atau media komunikasi yang paling sering digunakan didalam perusahaan ini, selain itu terdapat juga telephone satelit dan juga HT yang digunakan oleh staff operasional agar memudahkan mereka dalam berkomunikasi.

(24)

KR

“Kualiatas media yang kami gunakan sejauh ini kami selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi tim kami,, dan saya rasapun sudah cukup baik ya non.. tapi ya balik lagi klo masalah jaringan hal tersebut kan memang tidak bisa kami hindari, mengingat lokasi kami bekerja berada diarea bandara.”

HGV

“Mmmhh.. klo untuk kualitas media, selama ini sih bisa dikatakan cukup.” AS

Kualitas media yang selama ini kami gunakan cukup baik, tetapi jika masalah network itupastinya diluar wewenang kami / pun pihak provider karena mengingat area kerja kami berada didaerah bandara, jadi ya..cukup dapat dimaklumi lah..

SW

Cukup baik.. HP

Cukup baik ya mbak..

Dari penjelasan narasumber diatas, dapat dikatakan bahwa kualiatas media yang mereka gunakan cukup baik kalaupun terdapat gangguan dalam proses komunikasi mereka yang disebabkan oleh jaringan, menurut mereka itu merupakan hal yang tidak bisa dihindari, mengingat lokasi mereka berada diarea bandara.

4.2.6 HAMBATAN

Dalam penyampaian pesan selama terjadinya proses komunikasi tidak terlepas dari suatu hambatan, begitu pula dalam proses komunikasi internal PT Pegasus Aviation, hambatan komunikasi baik secara teknis ataupun non teknis juga dapat kita temui dalam perusahaan ini.

(25)

Apakah anda pernah mengalami kendala / hambatan ketika menerima ataupun mengirim isi pesan kepada pihak lain ? Jika iya.. jenis hambatan seperti apa yang anda alami ?

KR

“ Pastinya pernah non.. baik secara teknis maupun non teknis. Klo dari sisi teknis biasanya karena sistem jaringan layanan komunikasi elektronik baik itu internet dari PC dikantor ataupun jaringan layanan telephone yang bermasalah sehingga terkadang proses pengiriman pesan menjadi terhambat.. ataupun juga karena human eror.. seperti masih kurang familiarnya client kami dengan istilah – istilah penerbangan.. ataupun juga masih awamnya mereka dengan peraturan dan regulasi penerbangan baik nasional ataupun internasional. Sehingga terkadang sulit sekali bagi kami untuk memberikan pengertian kepada mereka mengenai kondisi yang sedang terjadi, karena didalam pola pikir mereka bahwa dengan menggunakan pesawat pribadi maka semua kebutuhan travel mereka dapat terpenuhi dengan mudah”

HGV

“Hambatan komunikasi yang kami sering temui adalah lebih kepada teknis ya mbak.. terutama gangguan signal pada alat komunikasi kami baik itu berupa layanan internet, sinyal telephone ataupun radio pemancar yang kami miliki untuk memantau keberadaan pesawat kami. Terlebih lagi ketika kami sedang berhubungan dengan pihak ketiga yang berlokasi didaerah Indonesia bagian pelosok atau pedalaman”

AS

Mhh.. mungkin klo saya seperti orang operasional pada umumnya ya mbak..lebih kepada masalah komunikasi teknis dilapangan, terkadang karena jaringan perangkat komunikasi kami..ya..mbak kan tau sendiri..klo di area bandara jaringan komunikasi sering terganggu selain itu juga hambatan komunikasi dengan pihak luar seperti para groundhandling didaerah daerah pedalaman di Indonesia, terkadang petugas petugas disana kurang mengerti masalah teknis penerbangan, sehingga hambatan kami lebih kepada pemahaman akan istilah penerbangan yang sesuai dengan bahasa standar internasional yang sering kami gunakan.

SW

Mmh.. Pernah sih mbak..Klo saya rasa hambatannya sih.. lebih kepada kurang beragamnya media internal yang kami gunakan dalam berkomunikasi ya mbak.. mbak kan tau sendiri ..disini klo kita mau berkomunikasi paling hanya sebatas telephone, ataupun internal email perusahaan.

(26)

HP

Pastinya pernah mbak..Hambatan komunikasi yang sering saya alami selama bertugas sih..ya lebih banyak kepada masalah jaringan komunikasi mbak,, apalagi kami bertugas diudara ataupun didaerah atau negara yang memiliki jarak yang cukup jauh dengan Indonesia.. selain itu juga bisa disebabkan karena adanya perbedaan waktu mbak.. terkadang ketika kami menghubungi departemen – departemen tertentu yang berhubungan dengan penerbangan kami, sementara posisi kami saat itu sedang berada diluar Indonesia.. terkadang kami sulit sekali untuk berkomunikasi mbak.. yah.. karena disebabkan oleh perbedaan waktu tersebut.

Hambatan komunikasi yang sering terjadi pada departemen operasional PT Pegasus Aviation terbagi menjadi dua, yaitu hambatan yang disebabkan karena masalah teknis, seperti sinyal yang kurang baik pada perangkat komunikasi, dan juga disebabkan karena kurang beragamnya media komunikasi yang digunakan oleh PT Pegasus Aviations, selain itu juga disebabkan oleh hal – hal diluar teknis seperti, pengaruh bahasa/ istilah penerbangan yang digunakan, perbedaan waktu ketika berkomunikasi antara komunikan dan komunikator, serta unsur kepentingan dari setiap principal/ pencharter yang ingin semuanya minta dilayani lebih dahulu.

Apakah hambatan tersebut sering terjadi?

KR

“Pastinya hambatan komunikasi tersebut tidak dapat dihindari non,, apalagi mengingat didalam dunia penerbangan charter semua informasi bersifat tentative dan dapat berubah – ubah setiap saat dan membutuhkan waktu yang sangat cepat, sehingga tidak memungkiri adanya hambatan didalam pelaksanaannya baik secara teknis ataupun non teknis”.

HGV

(27)

AS

“ Sering banget mbak.” SW

“Mmh..lumayan juga sih.” HP

“Sering.”

Biasanya solusi apa yang anda lakukan untuk mengatasi hambatan komunikasi tersebut ?

KR

“ Klo untuk masalah teknis seperti sinyal yang kurang baik,, saya rasa hal itu tidak bisa dihindari ya mbak..mengingat lokasi tempat kita bekerja adalah diarea bandara, hal yang memungkinkan untuk meminimalisasi hal tersebut ya..dengan cara berkomunikasi melalui banyak arah tidak hanya mengandalkan email saja, tetapi saya juga coba melakukannya melalu telephone, surat tertulis, ataupun juga berbicara secara langsung kepada orang yang hendak saya tuju”.

HGV

“ Ya.. klo melalui email selalu pending, biasanya saya mencoba menghubungi via telephone secara langsung atau pun mendatangi lawan bicara saya langsung agar bisa berbicara face to face, dan jika melingkupi scope yang lebih banyak biasanya melalui meeting”

AS

Solusinya ya biasanya saya mencoba setiap perangkat komunikasi yang ada mbak,,,baik itu telephone, fax, email ataupun bertemu langsung dengan pihak yang sekiranya dapat menjadi person in charge dalam menerima informasi dari saya.

SW

Mmh.. klo saya biasanya klo komunikasi lewat email ada masalah biasanya saya mencoba berhubungan dengan pihak tersebut melalui jalur telephone atau surat menyurat tetapi jika memang hal tersebut sangat urgent ya saya coba menghubungi dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan mbak..

(28)

HP

Yah.. klo lewat email tidak biasa biasanya saya hanya menghubungi pihak operasional melalui telephone, biar nanti pihak operasional yang diwakili oleh FOO (Flight Operasional Officer) kami yang akan menangani masalah ini. Tetapi jika sangat urgent, saya akan menghubungi langsung pihak yang bersangkutan.

Solusi yang dilakukan oleh kedua pihak yang berkomunikasi untuk mengatasi masalah atau hambatan komunikasi tersebut biasanya dengan saling crosscheck informasi satu sama lain, dan tidak hanya melalui satu media komunikasi saja tetapi dengan mencoba berbagai saluran atau media informasi baik secara verbal (Telephone, meeting atau pertemuan secara langsung) ataupun secara non verbal melalui email, sms, dan internal memo.

4.2.7 KOMUNIKASI INTERNAL

Komunikasi yang berada dilingkungan organisasi bisa disebut sebagai komunikasi internal, dan seperti diketahui komunikasi internal sendiri dapat dilakukan melalui berbagai media internal.

- Bentuk komunikasi internal apa sajakah yang selama ini dilaksanakan oleh staff / crew didepartemen operasional PT Pegasus Aviation ?

KR

Klo bentuk komunikasi internal antar staff / crew di perusahaan kami sih biasanya ya berupa internal email antar sesama karyawan, internal korespondensi, internal meeting seperti weekly meeting..itu saja non..

HGV

Mmh.. apa ya.. paling seputar email antar karyawan, telephone, surat menyurat.. udah itu aja deh mbak seingat saya..

AS

Klo yang saya sering gunakan sih internal email antar karyawan ya mbak.. yang biasanya email itu berisikan flight information, mmh.. terus juga internal memo,

(29)

surat – menyurat dan juga weekly meeting yang biasanya kami adakan setiap haris senin pagi.

SW

Bentuk komunikasi internalnya sih.. ya lebih sering dalam bentuk komunikasi langsung melalui telephone, internal email antar crew / staff di departemen operasional, korespondensi berupa internal memo, surat tugas, ada juga internal meeting yang diadakan setiap minggunya. Ya..hanya seperti itu saja mbak.. HP

Email dan telephone saja mbak,, bentuk komunikasi internal yang sering saya gunakan..

Bentuk komunikasi internal yang selama ini dilaksanakan oleh departemen operasional ini berupa komunikasi melalui telephone, internal email yang berisikan flight information, korespondensi dan juga internal meeting yang diadakan setiap minggunya.

- Bagaimanakah hubungan public internal di PT Pegasus Aviation ?

KR

“Mmh… hubungan internal kami baik itu sesama karyawan ataupun antar karyawan dengan manajemen dan juga pihak principal so far sih baik – baik saja ya non.. klo pun pernah terjadi misscomunication diantara masing – masing pihak ya… saya rasa satu sama lain mencoba untuk saling memaklumi and mencari jalan keluarnya secara bersama - sama, mengingat didalam bisnis ini segala macam bentuk informasi cepat sekali terjadi perubahannya and sangat berhubungan dengan tingkat safety crew & penumpang jadi sebisa mungkin kita menciptakan suasana internal yang nyaman, saling mendukung satu sama lain dan saling komunikatif dalam memberikan informasi.”

HGV

“Yah.. klo hubungan public internal so far sih kami saling support satu sama lain,.. and gak ada masalah yang cukup berarti ya.,kalopun masalah yang ada dan timbul selama ini hanya seputar masalah misscomunication yang kami rasa dapat ditangani dengan cara saling crosscheck satu dengan yang lain.”

(30)

AS

“Ya .. so far so good sih mbak..” SW

“Hubungan public internal disini bisa dikatakan cukup baik ya mbak.. so far tidak pernah ada konflik internal diantara kami.”

HP

“Hubungan kami antar sesama crew, staff dan pihak managemen cukup baik ya.. dan kalaupun ada masalah – masalah kecil seputar pekerjaan, dapat kita selesaikan dengan cara yang baik dan professional.”

Kelima Subjek Penelitiandiatas menyampaikan bahwa hubungan publik internal yang selama ini terjalin di PT Pegasus Aviation berjalan baik, dan kalaupun terdapat adanya hambatan seputar masalah komunikasi dapat diselesaikan dengan baik dan professional.

4.2.8 KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN

Kepuasan komunikasi karyawan dapat dinyatakan sebagai keseluruhan tingkat kepuasan antara yang dirasakan karyawan dalam lingkungan total komunikasinya. Dalam hal ini dapat kita lihat sejauh mana elemen dari kepuasan komunikasi karyawan dapat berjalan dengan baik di departemen operasional PT Pegasus Aviation.

Apakah informasi yang anda terima didalam departemen operasional selama ini sudah mencukupi untuk mendukung anda dalam melaksanakan tugas dan fungsi anda ketika bekerja ?

KR

“ mmh.. cukup fluktuatif ya non.. terkadang mencukupi tetapi terkadang juga bisa dikatakan kurang sehingga terjadi misscomunication, nah.. untuk itu biasanya saya melakukan crosscheck ulang terhadap informasi yang saya terima”.

(31)

HGV

“Klo dikatakan cukup pastinya dengan selalu adanya perubahan setiap menitnya didalam departemen kami, hal itu bisa dikatakan tidak cukup ya mbak… ya karena disebabkan oleh beberapa hambatan tadi baik dari sisi human eror ataupun technical eror, tapi selama ini kami berusaha bagaimana informasi yang kami terima tersebut baik secara jelas atau tidak jelas, dapat kami olah dengan baik agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk mendukung kami dalam melakasanakan tugas sehari – hari.”

AS

Ya.. sudah mencukupi lah mbak… setidaknya dengan tidak adanya hal – hal atau kejadian yang fatal selama kami menjalankan tugas operasional, kami rasa hal tersebut sudah cukup bisa menyatakan bahwa informasi yang kami dapat selama ini sudah cukup mendukung kami dalam melaksanakan tugas kami sehari – hari. SW

“Mmh.. gimana ya mbak.. gak pasti juga sih. Terkadang informasi yang saya terima kurang mencukupi untuk mendukung saya dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab saya.. terutama untuk kasus – kasus Incognito flight. Terkadang sulit sekali bagi saya untuk mendaptakan detail informasi secara jelas dari pihak penumpang.. ya.. tapi sebisa mungkin hal tersebut saya usahakan bukan untuk menjadi penghalang saya dalam mengerjakan tugas dan fungsi saya dalam bekerja. “

HP

Saya rasa informasi yang saya terima selama ini dari departemen operasional sudah cukup memenuhi untuk mendukung saya dalam bekerja.. yah. Kalopun ada kekurangan dalam pengiriman informasi tersebut biasanya akan dilakukan segera revisi oleh tim operasional.

Dari kelima Subjek Penelitian mengatakan bahwa dua diantara mereka yaitu bapak KR dan Ibu SW tidak dapat memastikan bahwa informasi yang selama ini mereka terima dapat dikatakan cukup mendukung mereka dalam bekerja, mengingat banyaknya perubahan informasi secara singkat dan cepat didalam departemen operasional, sedangkan dua Subjek Penelitianlainnya yaitu bapak HP dan ibu SW merasakan bahwa informasi yang mereka terima selama ini sudah cukup mendukung mereka dalam membantu menyelesaikan pekerjaan

(32)

mereka, dan hanya satu orang saja yaitu bapak HGV yang merasa bahwa informasi yang selama ini beliau terima masih dirasa kurang cukup dikerenakan banyaknya informasi yang beliau terima secara cepat dan berubah – ubah serta adanya hambatan baik dari sisi human eror ataupun technical eror.

Apakah terbuka kesempatan bagi anda untuk menyampaikan ide / gagasan didalam departemen operasional?

KR

“Begini non.. pada dasarnya kesempatan untuk menyampaikan ide/ gagasan itu sangat terbuka sekali diperusahaan ini, kami menerima masukan dari setiap pihak baik itu crew/staff/principal.. ntah itu berupa kritik, saran ataupun pujian kami terima untuk kami lebih baik lagi kedepannya. So pada prinsipnya ..siapapun bebas mengemukakan pendapatnya selama itu baik untuk kemajuan perusahaan.”

HGV

So far sih .. cukup terbuka ya mbak..disini kita bebas menyampaikan aspirasi kita selama itu masih sesuai dengan standard safety yang berlaku.

AS

“ Saya rasa sangat terbuka sekali ya mbak.. mengingat kebanyakan dari kami yang bekerja disini merupakan orang- orang yang cukup open minded dan kami juga terbiasa dengan adanya perubahan informasi yang diberikan oleh pihak – pihak lain dalam menjalankan tugas kami, ya ..mau gak mau disini kami belajar untuk menerima /pun menyampaikan ide/ gagasan yang sekiranya dapat mendukung tugas operasional kami”.

SW

Sangat terbuka sekali.. HP

(33)

Dari penjelasan diatas mengatakan bahwa kelima Subjek Penelitianmerasa adanya kebebasan mereka dalam menyampaikan ide atau gagasan didalam PT Pegasus Aviation.

Menurut anda, apakah saluran informasi didalam departemen operasional sudah efisien?

KR

Klo ditanya mengenai efisiensi.. sejauh ini, saluran informasi yang kami lakukan baik dari atas ataupun kebawah memang harus bersifat efisien ya non.. karena kami memerlukan waktu yang cukup cepat dalam mengambil suatu keputusan / pun bertindak.. jadi ya.. mmang sudah efisien sejauh ini.

HGV

Gimana ya mbak.. bisa dikatakan efisien / tidaknya tergantung case yang kita hadapi dilapangan, selama tidak ada perubahan informasi secara kontinuitas didalam persiapan penerbangan, terkadang saluran informasi kami berjalan secara efisien sesuai dengan SOP yang dibuat oleh perusahaan, tetapi jika ada kendala dan harus dibuat keputusan secara mendadak dan harus melibatkan banyak pihak ya.. bisa jadi juga tidak efisien mbak..

AS

Cukup efisien dan tidak bertele- tele .. SW

Belum bisa dikatakan cukup efisien juga sih mbak.. tergantung kondisi yang dihadapi dilapangan.. terkadang saluran informasinya bisa berubah sewaktu – waktu.

HP

Saya rasa sudah cukup efisien..

Dari kelima Subjek Penelitian tiga diantaranya yaitu bapak KR , bapak AS dan bapak HP merasa bahwa saluran informasi di PT Pegasus Aviation sudah efisien, sedangkan dua lainnya yaitu bapak HGV dan ibu SW merasa bahwa saluran informasi di PT Pegasus Aviation belum bisa dikatakan efiesien,

(34)

semuanya tergantung pada case case yang mereka temui, dimana terkadang saluran informasinya bisa berubah sewaktu – waktu tergantung kondisi dan pemberi serta pelaksana keputusan dilapangan.

Kemudian, apakah menurut anda komunikasi internal yang selama ini terjadi di PT Pegasus Aviation sudah memenuhi harapan karyawan ?

KR

Untuk saat ini bisa dikatakan cukup puas.. walaupun terkadang masih terdapat misscomunikasi selama kami bekerja..dan masih terbatasnya media komunikasi yang kami gunakan..

HGV

Mmh.. menurut saya sih so far sudah cukup memenuhi tetapi belum maksimal masih harus ada yang ditingkatkan lagi baik dari sisi teknik maupun sumber daya manusianya yang melaksanakan komunikasi tersebut.

AS

Saya rasa sudah mbak.. SW

Sudah cukup mbak… HP

So far sudah hampir memenuhi ya mbak.. ya akan tetapi walaupun begitu saya rasa masih harus terus ditingkatkan karena mengingat diperusahaan ini perubahan informasi sangat cepat terjadi.

Kelima Subjek Penelitianberpendapat bahwa komunikasi internal yang selama ini terjadi di PT Pegasus Aviation sudah dapat memenuhi harapan karyawan meskipun masih ada beberapa aspek yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi.

(35)

4.3 Pembahasan

4.3.1 Komunikasi Internal

Dalam setiap organisasi, komunikasi memegang peranan yang sangat penting, seperti didalam perusahaan, pelaksanaan kegiatan komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi internal dan komunikasi external. Fokus pembahasan kali ini lebih menitikberatkan kepada komunikasi internal PT Pegasus Aviation. Komunikasi internal merupakan kegiatan penyampaian informasi dan pertukaran gagasan didalam perusahaan, yang melibatkan atasan dan seluruh karyawan. Komunikasi juga mengambil bagian penting dalam kegiatan Public Relations, sebuah proses komunikasi dapat berjalan lancar apabila ada peranan Public Relations, pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tidak adanya Public Relations diperusahaan ini, sehingga peran dan tugas tersebut selama ini dijalankan oleh Departemen Operasional.

KR

“ mmh.. kami rasa untuk saat ini di perusahaan kami belum memerlukan adanya divisi / departemen Public Relations, karena perusahaan kami juga merupakan perusahaan penerbangan air charter yang baru berkembang, sehingga segala bentuk kegiatan komunikasi baik kedalam maupun keluar masih dapat dilakukan dan dikoordinasikan oleh tim operasional kami yang dibantu oleh staff, crew, dan tim manajemen secara bersama – sama” .

“ mmh.. kami rasa untuk saat ini di perusahaan kami belum memerlukan adanya divisi / departemen Public Relations, karena perusahaan kami juga merupakan perusahaan penerbangan air charter yang baru berkembang, sehingga segala bentuk kegiatan komunikasi baik kedalam maupun keluar masih dapat dilakukan dan dikoordinasikan oleh tim operasional kami yang dibantu oleh staff, crew, dan tim manajemen secara bersama – sama” .

(36)

Adapun peran Public Relations yang dijalankan oleh departemen operasional selama ini adalah sebagai liason antara pihak internal baik jajaran manajemen, karyawan dengan para pihak luar seperti pihak pencharter pesawat, pihak groundhandling dari setiap kota ataupun negara tujuan, Direktorat Jendral Perhubungan, Mabes TNI AU, Kementrian Luar Negeri serta pihak – pihak lainnya yang berhubungan dengan persiapan penerbangan. Departemen operasional memiliki peran yang sangat penting dalam mengolah sekaligus mendistribusikan informasi secara cepat, tepat dan sesuai dengan alur informasi yang dibutuhkan oleh masing – masing pihak, sehingga menghindari adanya misscomunications serta turut andil dalam menjaga tingkat safety penerbangan.

4.3.2 Alur Komunikasi

Adapun arah komunikasi yang dijalankan selama ini oleh PT Pegasus Aviation terjadi secara gabungan baik dari atas kebawah, dari bawah ke atas ataupun secara lateral.

KR

“ oh.. ok.. klo begitu seperti yang saya katakan tadi non.. smuanya terjadi secara mix. Saya bilang mix karena terkadang terjadi secara vertical.. seperti ketika saya memberikan perintah atau adanya request penerbangan yang saya langsung dapatkan dari pihak principal ..maka akan saya teruskan kepada staff operasional saya.. mmh.. saya rasa itu bisa dikatakan bentuk komunikasi vertical.. dan begitupun sebaliknya ketika staff saya memberikan report mengenai persiapan penerbangan yang telah mereka lakukan..mmh.. itupun bisa dikatakan komonikasi dari vertical.. sedangkan klo secara horizontal atau sejajar yang kamu maksud.. mmh.. klo saya secara pribadi sih mungkin jarang melakukan itu perusahaan kami ya non… karena even saya memberikan bentuk report kepada pihak client kita, which is mereka itu merupakan atasan saya.. jd bisa dikatakan saya lebih sering berkomunikasi secara vertical baik kepada atasan ataupun staff saya.. dan

(37)

kalo kamu tanya bagaimana keadaan alurnya.. ya gak bisa dipungkiri terkadang tidak berjalan maksimal.. karena informasi dapat dengan cepat berubah didalam bisnis penerbangan dan ya.. yang namanya human eror atau technical itu pasti pernah dialami oleh siapapun.. tapi dalam dunia penerbangan ini harus bisa dibuat seminimal mungkin karena jika terjadi “eror” maka akan berakibat fatal

Komunikasi kebawah merupakan komunikasi yang membawa informasi yang berhubungan dengan tugas pada seseorang yang melakukan tugas tersebut. Ia juga membawa informasi tentang kebijakan dan prosedur, serta bisa jadi digunakan untuk feedback yang bersifat motivasional pada karyawan. Sebagai contoh adalah ketika adanya request penerbangan dari pihak Principal yang diterima oleh Direktur ataupun Manajer operasional, maka informasi tersebut akan di teruskan lagi kepada staff operasional untuk diteruskan dan diproses lagi dengan pihak – pihak terkait seperti crew yang bertugas, instansi – instansi pemerintah yang berhubungan dengan ijin penerbangan, groundhandling dari setiap kota atau negara, caterer. Untuk komunikasi keatas yang merupakan suatu kondisi yang mungkin lebih penting dari downward communication. Saluran upward communication membawa data dari crew ataupun pihak penumpang dan juga staff operasional yang bertugas dilapangan mengenai proses penerbangan, pelayanan yang diberikan selama proses penerbangan berlangsung, dan segala kebutuhan yang diperlukan untuk operasi organisasi dari hari – ke hari kepada pihak manajemen dalam bentuk flight report.

(38)

HGV

“mmh.. Arah komunikasi itu maksudnya gimana ya mbak.. so far sih saya tidak pernah melakukannya secara konsisten satu atau dua arah saja.. tetapi biasanya gabungan mbak.. seperti ketika adanya informasi request penerbangan dari pihak principal kami, dimana informasi tersebut terkadang saya peroleh dari pimpinan saya langsung pak KR ataupun dari sekretaris operasional kami, maka akan saya distribusikan informasi tersebut kepada tim operasional kami agar diproses secepatnya. Saya akan berkoordinasi dengan crew (chief pilot, Flight Attendant, Flight engineer) yg biasanya komunikasi via email ini berisi informasi dan perintah agar mereka menyiapkan anak buah mereka untuk penerbangan ini, selain itu saya juga akan berkoordinasi dengan FOO (Flight Operations Officer) kami agar mengatur segala persiapan seperti ijin pendaratan, weather conditions, slot untuk pesawat kami, berkoordinasi dan memberikan perintah kepada sekretaris operasional kami mengenai persiapan akomodasi untuk crew seperti visa, hotel, allowance dimana semuanya itu dikomunikasikan dalam bentuk perintah baik melalui email ataupun telephone dan berbicara langsung dengan mereka. Dan sebaliknya staff saya pun akan memberikan report atas persiapan yang telah mereka lakukan tersebut. Ini merupakan contoh bentuk komunikasi vertical yang saya lakukan slama ini mbak.. Sedangkan untuk komunikasi secara horizontal seperti yang mbak tanyakan .. mmh.. gimana ya menurut saya sih ketika saya juga sedang on duty dalam menerbangkan pesawat saya juga melakukan komunikasi horizontal itu dengan rekan saya sesama pilot yang menerbangkan pesawat. Klo tadi mbak juga menanyakan apakah berjalan secara lancar .. ya .. terkadang kami dilapangan juga mengalami kendala dalam alur komunikasi ini, baik itu kendala dari pihak internal, human ataupun dari sisi teknik.

Keterangan ini dapat digunakan bila orang-orang yang berada di level atas di suatu organisasi adalah orang-orang yang memiliki keterampilan mendengar, mengumpulkan feedback dan dapat dipercaya. Bila tidak ada komitmen untuk melakukan pendekatan-pendekatan seperti ini maka akan terjadi ”culture of silence” atau budaya diam dan atau ”culture of silos” yang mungkin berlaku, dan akan membawa konsekuensi dampak yang serius untuk organisasi. Upward communication dapat pula menjadi sumber ide-ide baru dan penyelesaian masalah yang kreatif, terutama karena orang-orang di bagian bawah hirarki dekat

(39)

dengan masalah-masalah spesifik dan dapat lebih waspada kepada solusi praktis daripada orang-orang yang berada di puncak hirarki.

AS

“ehem.. klo untuk saya secara pribadi saya sangat sering melakukan keduanya baik secara vertical, horizontal, ataupun lateral terlebih lagi posisi saya sebagai Flight Operations Officer, dimana semua informasi mengenai penerbangan baik itu request charter pesawat yang saya terima dari pimpinan saya yaitu manager operational (berupa perintah dalam bentuk email) ataupun informasi penerbangan lainnya baik weather condition,slot aircraft, taffor, dll, yang harus saya komunikasi dengan pihak – pihak luar seperti groundhandling, pengelola bandara . Jadi intinya baik vertical maupun horisantal aliran komunikasi apapun pasti digunakan dalam departemen ini selama menjalankan tugas kami, walaupun terkadang dalam pelaksanaannya sering terjadi tumpang tindih dan tidak sesuai dengan alur yang semestinya”

Lateral atau Horizontal Communications merupakan komunikasi yang terjadi diantara sesama staff operasional contoh komunikasi yang mereka lakukan tidak jauh terlepas dari masalah operasional, seperti jika salah satu dari mereka ada yang menerima NOTAM (Notification for Airman) dari pihak tower, weather conditions, slot aircraft, taffor ataupun informasi lainnya yang mereka dapatkan baik dari pihak crew, sesama groundhandler dari tiap negara atau kota tujuan, maka mereka akan saling menginformasikan satu sama lain. Untuk alur komunikasi jenis ini, anggota tim dan departemen harus berkomunikasi untuk memperluas hubungan kerja mereka. Karena jalur otoritas tidak berseberangan, maka komunikasi lateral ini lebih cepat daripada komunikasi ke atas atau ke bawah secara hirarkis. Komunikasi horisontal terjadi antara orang-orang yang pada tingkat yang sama atau orang-orang yang pada tingkat yang berhubungan

(40)

pada divisi yang berbeda dalam suatu organisasi. Komunikasi horisontal yang efektif dapat membantu orang-orang untuk mengkoordinasikan proyek menyelesaikan masalah, memberikan pemeriksaan informasi, memecahkan konflik-konflik dan membuka jalan bagi terciptanya hubungan-hubungan bisnis. Seringkali komunikasi horisontal terhalang karena kecemburuan, hambatan spesialisasi teknis, atau lokasi yang terpisah dan terlalu banyak arus informasi yang diterima pegawai untuk memproses data secara tepat. Sebagi contoh, orang-orang pada suatu unit mungkin merasa bahwa mereka bersaing dengan sesama staff operasional untuk semua jenis informasi, posisi baru, dan sebagainya dan mungkin berupaya membatasi jumlah informasi yang dibagikan, oleh karena itu pimpinan yang berwawasan luas akan menciptakan suatu lingkungan yang lebih menghargai suatu bentuk kerjasama daripada menciptakan persaingan. Mereka berupaya meningkatkan lingkungan komunikasi seluruh organisasi

4.3.3 Sumber Informasi

Alur komunikasi seperti yang dijelaskan diatas, tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didukung oleh peranan sumber informasi. Dalam hal ini sumber informasi di PT Pegasus Aviation dibedakan menjadi dua, sumber informasi internal dan external. Pihak internal terdiri dari seluruh karyawan, jajaran manajemen, crew, serta dokumen pendukung penerbangan seperti Flight Approval, Security Clearance, Passenger Manifest, dll. Sedangkan untuk pihak external seperti pihak pencharter pesawat, groundhandling setiap kota atau

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengikuti saran-saran dari validator demi penyempurnaan terhadap perangkat eksperimen fluida dinamis yang terdiri dari alat eksperimen dan buku panduan

Perhitungan waktu standar inilah yang kemudian ditetapkan untuk standar waktu proses bagi usaha untuk memproduksi pakaian seragam sekolah menengah atas.waktu standar Adiguna

Membuat terjemahan kalimat sendiri dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dengan menggunakan ‘gerund’ dalam 9 (2 x 50”) Memahami pengertian, bentuk, dan fungsi

dan menulis, berapa waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan pada garis waktu. 2) Menulis: Membantu peserta didik menulis informasi tentang waktu, kegiatan, dan

Bagaimana surat kabar Pikiran Rakyat, Kompas, dan Tempo mengkonstruksi sebuah teks wacana dalam pemberitaan eksekusi terpidana mati Amrozi cs ditinjau dari framing

Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optis yang dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional (tembaga dan koaksial) dan

Berdasarkan pengamatan, lansia dalam kategori tersebut dapat berkomunikasi dengan orang lain, tetapi mereka merasa kurang dalam kemampuan fisik yang mempengaruhi

Semakin ketatnya persaingan di bidang jasa ini ditandai dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang menawarkan jasa pengiriman barang sehingga menuntut