• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E) pada Program Studi Ekonomi Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E) pada Program Studi Ekonomi Syariah"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

ISLAM

(Studi Penelitian Pada Toko Ans Cell Luragung Kuningan Jawa Barat)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E) pada Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

PIPIT SRI LESTARI NIM. 2016.2.5.1.00621

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM

BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2020

(2)

ii

PERSETUJUAN

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM

(Studi Penelitian Pada Toko Ans Cell Luragung Kuningan Jawa Barat)

Oleh :

PIPIT SRI LESTARI NIM. 2016.2.5.1.00621

Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Paturrohman, M.Sh Abdul Ghoni, MA

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Penelitian Pada Toko Ans Cell Luragung Kuningan Jawa Barat)” oleh Pipit Sri Lestari NIM. 2016.2.5.1.00621, telah diajukan dalam Sidang Munaqosah Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institus Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon pada tanggal . . .

Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E. Sy) pada Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

Cirebon, 15 Juni 2020 Sidang Munaqosah,

Ketua Sekretaris,

Merangkap Anggota, Merangkap Anggota,

H. Oman Fathurohman, M.A. Drs. Sulaiman, M.MPd

NIDN. 8886160017 NIDN. 2118096201

(4)

iv

NOTA DINAS

Kepada Yth.

Dekan Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Bunga Bangsa Cirebon di

Cirebon

Assalamu‟alaikumWarahmatullah Wabarakatuh

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan skripsi dari Pipit Sri Lestari, Nomor Induk Mahasiswa 2016.2.5.1.00621 dengan skrpsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Penelitian Pada Toko Ans Cell Luragung Kuningan Jawa Barat).” Bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Dekan Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah untuk dimunaqosahkan.

Wassalamu‟alaikumWarahmatullah Wabarakatuh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Paturrohman, M.Sh Abdul Ghoni, MA

(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Penelitian Pada Toko Ans Cell Luragung Kuningan Jawa Barat)”, dalam rangka menyelesaikan studi strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

Dalam penyususnan skripsi ini, penyusun telah menerima banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya. Jasa baik mereka tentu tidak dapat penyusun lupakan begitu saja, pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak H. Oman Fathurohman, M.A. Selaku Rektor Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon yang memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat menuntut ilmu di IAI Bunga Bangsa Cirebon.

2. Bapak Muhammadun, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan semangat dan motivasi dengan sabar dan penuh perhatian.

3. Bapak Ahmad Munajim, MM. Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah yang selalu membantu dan memberikan arahan kepada saya selama proses penyususnan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Paturrohman, M.Sh. Selaku Dosen Prodi Ekonomi Syariah serta Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan membimbing saya selama penyususnan skripsi ini dengan sabar dan penuh perhatian. 5. Bapak Abdul Ghoni, M.A. Selaku Dosen Prodi Ekonomi Syariah serta

Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan membimbing saya selama penyususnan skripsi ini dengan sabar dan penuh perhatian. 6. Segenap Dosen Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon yang secara

langsung maupun tidak langsung telah memberikan semangat dan momotivasi dalam penyususnan skripsi.

7. Bapak Dede Supriyatno, selaku Kepala Toko Ans Cell Luragung yang telah memberikan informasi yang penyusunan butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi Ekonomi Syariah Reguler Pagi terutama Kelas Ekonomi Syariah A yang telah memberikan dukungan support dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan dari Allah SWT. Akhirnya penyusun berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaatn bagi pembaca. Amin.

(7)

vii

DAFTAR ISI

Cover ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Nota Dinas ... iv

Lembar Pernyataan Keaslian ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Abstrak ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Strategi ... 6

2. Pemasaran ... 8

3. Strategi Pemasaran ... 9

4. Strategi Pemasaran Syariah ... 13

a. Karkteristik Pemasaran Syariah ... 16

b. Etika Pemasaran Syariah ... 19

c. Prinsip Pemasaran Syariah ... 24

5. Minat Konsumen ... 28

B. Kerangka Teoritik ... 31

C. Penelitian Terdahulu ... 32

D. Kerangka Berpikir ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Pendekatan Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian... 36

C. Data dan Sumber Data Penelitian ... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ... 40

F. Teknik Analisis Data ... 42

(8)

viii

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Latar Belakang berdirinya Toko Ans Cell ... 45

2. Lokasi Toko Ans Cell ... 45

3. Visi dan Misi Toko Ans Cell ... 46

4. Struktur Organisasi Toko Ans Cell ... 46

B. Pembahasan ... 48

1. Strategi Pemasaran Toko Ans Cell ... 48

2. Strategi Pemasaran Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam ... 59

3. Strategi Pemasaran Ditinjau Dari Perpektif Ekonomi Islam Dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(9)

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel IV.1: Jenis Handphone Toko Ans Cell Luragung, hlm. 50 2. Tabel IV.2: Price List Handphone Toko Ans cell Luragung, hlm. 53 3. Tabel IV.3: Data pembeli tahun 2019-2020 Toko Ans Cell Luragung,

hlm. 68

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

(11)

xi

ABSTRAK

PIPIT SRI LESTARI. NIM. 2016.2.5.1.00621 STRETEGI PEMASARAN

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN

DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI PENELITIAN PADA TOKO ANS CELL LURAGUNG)

Skripsi ini membahas tentang Strategi Pemasaran Ditijau dari Perspektif Ekonomi Islam Dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen Di Toko Ans Cell Luragung. Kajiannya dilatar belakangi dengan berjalannya waktu, kemajuan teknologi juga semakin berkembang, dunia ini seakan tak lepas dari informasi dan sangat membutuhkan kehadiran teknologi untuk mengolah informasi tersebut, penggunaan teknologi menjadikan teknologi semakin canggih, dan dengan kecanggihan itu, kita semakin mudah mendapatkan informasi serta berkomunikasi, teknologi juga menjadikan kita seolah-olah hidup tanpa jarak, semua terasa dekat dengan kehadiran teknologi. Oleh karena itu toko handphone merupakan ladang bisnis yang menjanjikan bagi pembisnis di Indonesia, perusahaan harus bisa menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangkan persaingan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh toko ans cell untuk menarik minat beli konsumennya.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi dan dokumentasi, pengolahan data dilakukan melalui editing dan sistematis data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa data yang bersifat deskriptif-kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian.

Adapun hasil penelitan ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan Toko Ans Cell Luragung yaitu dari segi produk berupa Pulsa, Kouta Data, Voucher Data, Accessories dan Handphone all brand, dengan harga yang cukup terjangkau tergantung dari segi kualitas produk, promosi yang dilakukan saat ini menggunakan promosi secara langsung dan tidak langung, sedangkan untuk pelayanannya mereka meggunakan tagline 4S (Senyum, Sapa, Salam, Sabar). Dan berdasarkan paparan di atas serta dari hasil wawancara, bahwa strategi pemasaran yang di terapkan oleh Toko Ans Cell Luragung untuk meningktakan minat beli konsumennya sudah sesuai dengan pemasaran ekonomi islam, meskipun Toko Ans Cell dalam pratiknya menerapkan teori dan konsep strategi pemasaran konvensional, namun ternyata saat diteliti lebih lanjut dapat disimpulkan, bahwa secara tidak langsung toko ans cell menerapkan strategi pemasaran ekonomi islam yang meliputi etika pemasaran ekonomi islam.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu, kemajuan teknologi juga semakin berkembang, dunia ini seakan tak lepas dari informasi dan sangat membutuhkan kehadiran teknologi untuk mengolah informasi tersebut, penggunaan teknologi menjadikan teknologi semakin canggih, dan dengan kecanggihan itu, kita semakin mudah mendapatkan informasi serta berkomunikasi, teknologi juga menjadikan kita seolah-olah hidup tanpa jarak, semua terasa dekat dengan kehadiran teknologi.

Awalnya teknologi hanya untuk membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya, tetapi seiring dengan berjalannya waktu terjadilah peralihan fungsi teknologi seperti handphone, dulu handphone hanya digunakan untuk sarana berkomunikasi dan hanya digunakan oleh kalangan-kalangan tertentu seperti pebisnis dan para pejabat yang sangat membutuhkan handphone, sedang sekarang ini, handphone sudah semakin lengkap dengan fitur-fitur menarik yang bisa digunakan oleh semua kalangan mulai dari orang tua, dewasa, remaja bahkan anak-anak, sekarang handphone bukan sekedar alat komunikasi melainkan sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat. (Rio Saputra, 2020, p. 1)

Oleh karena itu toko handphone merupakan ladang bisnis yang menjanjikan bagi pembisnis di Indonesia, sehingga menimbulkan banyak toko-toko handphone yang dibuka dan membuat persaingan semakin ketat, dulu kita dapat membeli handphone pada toko handphone biasa atau tidak resmi, dan seiring berkembangnya handphone munculah toko-toko besar atau resmi dari produk-produk handphone yang ternama, semakin ketatnya persaingan bisnis yang ada terutama persaingan yang berasal dari penjualan produk yang sejenis membuat toko-toko tersebut semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. (Tiara Retno Palupi, n.d., p. 2)

Perusahaan harus bisa menentukan strategi yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangkan persaingan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, pada dasarnya, semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya, untuk itu perusahaan harus berpikir kreatif agar dapat bersaing dengan perusahaan lain

Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam membeli, tawaran produk yang sangat banyak membuat konsumen semakin selektif dalam menentukan pilihan produk yang akan dibeli, seperti sekarang ini, persaingan di dunia elektronik khususnya persaingan handphone, handphone saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, pilihan handphone yang semakin hari semakin banyak membuat konsumen

(13)

semakin bebas menentukan pilihannya, produk mana yang dapat memikat dan membuat konsumen membeli produk tersebut. (Ayu Amraeni, 2019, p. 1)

Menurut (Huda et al., 2017, pp. 3–4) dalam bukunya Grongoos (1987), pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan, dan mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujan masing-masing phak dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses pertukaran dan saling memenuhi janji, ia juga mendefinisikan bahwa pemasaran adalah mengembangkan, mempertahankan, dan meningkatkan relasi dengan para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba, sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat tercapai.

Dalam bidang pemasaran, kondisi paling sulit adalah mempertahankan konsumen untuk selalu menggunakan produk dari penjual, atau sering disebut dengan loyalitas pelanggan, untuk mampu menciptakan loyalitas pelanggan tersebut, para pengembang usaha perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkan produknya, karena strategi pemasaran juga merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasar sasaran. (Dewi Diniaty & Agusrinal, 2014, p. 176)

Strategi pemasaran adalah salah satu cara untuk memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan, baik itu untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa, strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh, dipandang dari luasnya permasalahan yang ada dalam perusahaan, maka diperlukan adanya perencanaan yang menyeluruh untuk dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

Alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah semakin kerasnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya, dalam situasi yang demikian, tidak ada lagi pilihan lain bagi perusahaan kecuali berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali keluar dari arena persaingan. Perusahaan harus meningkatkan efektifitas dan nilai pelanggan, seperti yang dikemukakan Bestari (2003:85) bahwa respon yang paling baik untuk melindungi pasar yaitu dengan melakukan inovasi terus menerus (continous innovation), perusahaan terus berusaha meningkatkan efektifitas kompetitif dan nilai perusahaan di mata konsumennya. (Dimas Hendika Wibowo, Zainul Arifin, & Sunarti, 2015, p. 60)

Menurut (Eriza Yolanda Maldina, 2016, p. 4) Dalam hal ini, pemasaran islami/syariah memiliki posisi yang sangat strategis, karena pemasaran islami merupakan salah satu strategi pemasaran yang didasarkan pada Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah SAW. Pemasaran

(14)

syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values (nilai) dari satu inisiator (pemrakarsa) kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip islam dan muamalah dalam islam.

Menurut (Dedi Irawan, 2019, pp. 6–7) islam juga menganjurkan dalam menjalankan strategi pemasaran, tentunya pemasar harus mampu menyampaikan keunggulan produk-produknya dengan jujur dan tidak berbohong dan menipu, dan harus menjadi komunikator yang baik yang bisa berbicara benar dan bijaksana kepada konsumen. Kalimat-kalimat yang keluar dari ucapan seorang pemasar seharusnya berbobot, Al-Quran menyebutkan dengan istilah qaulan sadiddan (pembicaraan yang benar dan berbobot).Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 70-71:

بَُّٓيَبـٰۤ ي ااذْيِذَس الً َْٕق ا ُْٕن ُْٕق َٔ َ هاللّٰ إُقَّتا إَُُي ا ٍَْيِزَّنا ۙ ْىُكَث َُُْٕر ْىُكـَن ْشِفْغَي َٔ ْىُكـَنبًَْعَا ْىُكـَن ْحِهْصُّي ۙ ٍَْي َٔ باًْيِظَع ا اص َْٕف َصبَف ْذَقَف َّٗن ُْٕس َس َٔ َ هاللّٰ ِعِطُّي “Hai orang-orang yang beriman!Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung”. (QS. Al-Ahzab 33: 70-71)

Menurut (Dedi Irawan, 2019, p. 8) ayat di atas menganjurkan dengan jelas bahwa Allah Ta‟ala memberikan perintah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk bertakwa dan beribadah kepada-Nya, suatu ibadah yang seakan dia melihat- Nya serta mengatakan, qaulan syadiidan (Perkataan yang benar) yaitu yang lurus, tidak bengkok dan tidak menyimpang. Allah menjadikan mereka, jika mereka melakukan demikian, Allah akan membalas mereka dengan diperbaikinya amal-amal mereka, yaitu dengan diberinya taufiq untuk beramal-amal shalih, diampuni dosa-dosanya yang lalu, serta apa yang akan terjadi pada mereka di masa yang akan datang, maka dari itu pemasaran sangatlah penting.

Dari penjelasan di atas mengenai pemasaran dalam artian konvensional maupun syariah dapat disimpukan bahwa strategi pemasaran sangatlah penting bagi perusahaan, serta membantu dalam menciptakan nilai ekonomi, dimana nilai ekonomi itu sendiri adalah menentukan harga barang dan jasa, yang menbedakan hanyalah ketentuan dalam pelaksanaan pemasaran.

Ans Cell merupakan pusat grosir dan eceran handphone, pulsa, kuota, dan accessories bergaransi resmi dan lengkap, Toko Ans Cell berpusat di Jl. Raya Luragung Cidahu, Luragunglandeuh, Kab. Kuningan, Jawa Barat. Selain menyediakan produk berkualitas, Ans Cell

(15)

juga memberikan pelayanan dengan menyediakan layanan Customer Service bagi konsumen yang ingin melakukan service handphone.

Ans Cell mempunyai misi dimana Ans Cell akan memberikan pelayanan terbaik dan berkualaitas layananya dengan salam, senyum, sapa dan sabar, dan hal itulah yang kini menjadikan Ans Cell berekembang pesat dengan memiliki 10 toko retail di area Kuningan Jawa Barat, dan seiring dengan tagline mereka untuk melayani konsumen, dimana mereka akan selalu menyediakan Handphone beserta Aksesoris yang murah, lengkap, dan berkualitas, saat ini Ans Cell Luragung mampu bersaing dengan toko ponsel lain di area sekitar.

Berkaitan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Ans Cell, oleh karena itu peneliti memutuskan untuk mengambil judul penelitian: “STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELI KONSUMEN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI PENELITIAN PADA TOKO ANS CELL LURAGUNG)”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pada persoalan di atas, agar pembahasan ini tidak meluas maka pada skripsi ini penulis akan memfokuskan masalah penelitiannya, hal ini bertujuan agar penelitian tidak terkesan kabur atau tidak jelas, dari pemfokusan masalah ini akan terlihat manfaat yang dapat diambil dari suatu penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis membatasi dengan hanya membahas mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh toko ans cell, etika pemasaran ekonomi islam, dan strategi pemasaran untuk meningkatkan minat beli konsumen pada Ans Cell Luragung yang dihubungan dengan hasil wawancara pada saat penelitian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, serta pemfokusan masalah di atas, pembahasan yang akan dilakukan dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran di Toko Ans Cell Luragung?

2. Bagaimana strategi pemasaran ditinjau dari perspektif ekonomi islam?

3. Bagaimana strategi pemasaran dalam meningkatkan minat beli konsumen di Ans Cell Luragung ditinjau dari perspektif ekonomi Islam?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian antara lain:

(16)

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi Pemasaran yang dilakukan di Toko Ans Cell

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran jika ditinjau dari perspektif ekonomi islam

3. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran dapat meningkatkan daya beli konsumen di Ans Cell Luragung jika ditinjau dari perspektif ekonomi islam

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan strategi pemasaran, khususnya strategi pemasaran dalam perspektif syariah

b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu, guna menjadikan penelitian ini menjadi acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk memberi sumbangan pemikiran yang semoga bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya.

b. Dengan pengkajian yang sistematis, diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak pemasar agar lebih fokus untuk menetapkan straregi pemasaran yang baik dan tepat, serta sesuai dengan ajaran syariat islam untuk meningkatkan minat beli konsumennya.

(17)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 1. Strategi

Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi telah umum diketahui bahwa istilah strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara populer sering dinyatakan sebagai kiat yang digunakan oleh para jenderal untuk memenangkan suatu peperangan. Saat ini istilah strategi sudah digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya, karena dalam arti yang sesungguhnya, manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk "peperangan" tertentu. (Suindrawati, 2015, p. 19)

Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Marrus dalam Umar (2001:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. (Dimas Hendika Wibowo et al., 2015, p. 60)

Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya.(Dimas Hendika Wibowo et al., 2015, p. 61)

Sedangkan Kata “strategi” menurut Abdul Halim Usman berarti sesuatu yang dirancang dan disiasati secara cermat agar memberi hasil atau keuntungan. Dalam organisasi perusahaan, strategi selalu memberikan hasil yang lebih baik, sehingga jika proses manajemen pada perusahaan tidak memberikan hasil yang lebih baik maka proses manajemen tersebut tidak dapat disebut manajemen strategis. (Santi Novitasari, 2016, p. 24)

Demikian pula menurut Basu Swastha dan Irawan, strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan

(18)

tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi, strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan. (Santi Novitasari, 2016, p. 25)

Robert H. Hayes dan Steven C. Wheelwright telah mengidentifikasi lima ciri utama strategi yang membedakannya dari jenis perencanaan umum:

a. Wawasan waktu (time horizon)

Pada umumnya, kata strategi dipergunakan untuk menggambarkan kegiatan yang meliputi cakrawala waktu yang jauh di depan, yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan juga waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.

b. Dampak (impact)

Walaupun hasil akhir dengan mengikuti suatu strategi tertentu tidak langsung terlihat untuk jangka waktu yang lama, dampak akhirnya akan sangat berarti.

c. Pemusatan upaya (concentration of effort)

Sebuah strategi yang efektif biasanya mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang sempit.Dengan memfokuskan perhatian pada kegiatan yang dipilih ini, secara implisit kita mengurangi sumber daya yang tersedia untuk kegiatan lainnya.

d. Pola keputusan (pattern of decisions)

Walaupun sebagian perusahaan hanya perlu mengambil sejumlah kecil keputusan utama untuk menerapkan strategi pilihannya, kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu.Keputusan-keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mereka mengikuti suatu pola yang konsisten.

e. Peresapan (pervasiveness)

Sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan perusahaan bertindak secara naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat strategi. (Santi Novitasari, 2016, pp. 30–31)

Kelima ciri ini jelas menunjukkan bahwa strategi perusahaan merupakan inti tempat semua kegiatan utama lainnya berputar.Strategi bersifat jangka panjang dan luas cakupannya.la meresapi dan mengendalikan semua tindakan penting organisasi, dan ia merupakan faktor penting, penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi dikemudian hari.

(19)

2. Pemasaran

Pemasaran sering diartikan dengan penjualan, akan tetapi hal itu sebenernya tidaklah sama, pengertian pemasaran sedikit lebih luas dibandingkan dengan penjulan, atau bisa dikatakan bahwa penjualan merupakan bagian dari pemasaran. Pemasaran lebih dari fungsi bisnis lainnya, karena pemasaran berhubungan dengan pelanggan, lebih singkatnya pemasran adalah mengelola hubungan dengan pelanggan, agar mendapatkan kepercayaan dan saling menguntungkan.

Pemasaran tidak hanya meliputi kegiatan menjual barang dan jasa saja, tetapi mencakup beberapa kegiatan lain yang cukup kompleks seperti riset mengenai perilaku konsumen, riset mengenai potensi pasar, kegiatan untuk mengembangkan produk baru, dan kegiatan mendistribusikan dan mempromosikan barang yang dijual. (Santi Novitasari, 2016, p. 1)

Menurut (Prof. Dr. H. Suwatno, 2017, p. 3) dalam bukunya Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013, dulu konsep awal pemasaran lebih berorientasi pada penjualan. Fase ini dimulai pada awal 1930 hingga pertengahan 1950, konsep ini lebih terfokus pada kemampuan perusahaan untuk menjual produk sebanyak-sebanyaknya.

Konsep pemasaran identik dengan penentuan kebutuhan pasar, keinginan pasar, sasaran serta memberikan kepuasan kepada konsumen. Pada kondisi usaha sekarang ini, pemasaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk meningkatkan penjualan agar tujuan perusahaan tercapai. (Huda et al., 2017, p. 1)

Saat dihadapkan dengan permasalahan, wawasan tentang pemasaran akan sangat penting bagi perusahaan, seperti halnya saat penjualan mengalami penurunan akibat dari daya beli konsumen yang berkurang, dan hal itu tentu saja akan menghambat berkembangnya suatu perusahaan.

Pemasaran adalah aspek penting dalam sebuah praktik bisnis, karena praktik bisnis tidak hanya menitikberatkan persoalan penjualan produk (orientasi kinerja penjualan) yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan (need) dan keinginan (want) pelanggan saja, namun juga terdapat proses jalinan komunikasi yang continue yaitu proaktif membina rangkaian jaringan bisnis melalui pemasaran produk atau jasa yang dapat berkesan pada pelanggan (loyalitas pelanggan). (Dr. H. Nur Asnawi & Muhammad Asnan Fanani, S.E., 2017, p. 119)

Kotler (2008) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu rangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang menjadi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berbeda. Pemasaran

(20)

merupakan suatu proses sosial manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Dewi Diniaty & Agusrinal, 2014, p. 177)

Pemasaran merupakan satu hal yang wajib dikuasi oleh seorang pengusaha, dimana hal tersebut akan menentukan sukses tidaknya usaha yang dijalaninya. Seorang pengusaha haruslah pandai-pandai membuat strategi pemasaran yang matang, dimana strategi itu sendiri adalah serangkaian keputusan atau tindakan manejerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang utuk mencapai tujuan bersama.

Dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi.

Jika ingin mendapatkan tanggapan yang baik, kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, perusahaan harus secara penuh bertanggungjawab tentang kapuasan produk yang ditawarkan tersebut.Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu pemasaran. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Menurut Alfred Chandler (1962) Strategi Pemasaran merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. (Dedi Irawan, 2019, p. 27)

Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program

(21)

pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya.(Dimas Hendika Wibowo et al., 2015, p. 61)

Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional. Philip Kotler (1997) memaparkan pemasaran ialah sebagai salah satu proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pertukaran produk-produk yang bernilai yang lainnya. (Dedi Irawan, 2019, p. 27)

Menurut Amstrong dan Kotler strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Jadi secara umum strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. (Dedi Irawan, 2019, p. 28)

Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah, akan tetapi saling berhubungan erat, yaitu:

a. Pasar target atau sasaran, yaitu suatu kelompok yang homogeni, yang merupakan sasaran perusahaan.

b. Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kedua faktor itu berkaitan erat, pasar sasaran merupakan suatu sasaran yang akan dituju, sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut. (Dedi Irawan, 2019, p. 29)

Strategi pemasaran meliputi segmentasi pasar dan pembidikan pasar, strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi.Untuk pemasaran produk konsumen, variabel segmentasi utama adalah segmentasi psikografi, segmentasi perilaku dan segmentasi manfaat.(Suyanto, 2007, p. 151)

a. Segmentasi psikografi, pada segmentasi ini mengelompokan pasar dalam variabel gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukan oleh orang-orang yang menonjol daripada suatu kelas sosial, karena minat terhadap suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup , maka barang yang dibeli oleh orang-orang tersebut adalah untuk menunjukan gaya hidupnya. Maka dari itu entah itu perusahaan yang bergerak dibidang produksi maupun jasa pasti selalu mencari peluang dengan gaya hidup masyarakat.

(22)

b. Segmentasi perilaku, membagi kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembelibekas pemakai, pemakai potensial, pemakai pertama kali dan pemakai tetap dari suatu produk. Misalnya, Evian merupakan sebuah merek air yang berkualitas, melakukan segmentasi pasar pada pemakai tetap dengan tingkat kebutuhan keluarga setiap hari.

c. Segmentasi manfaat, mengklasifikasi pasar berdasarkan atribut (nilai) atau manfaat yang terkandung dalam suatu produk. Konsumen akan mencari produk yang menyediakan manfaat khusus untuk memuasakan kebutuhannya, seperti saat konsumen membeli jam, pertimbangan yang dipakai mungkin ketepatan, ketahanan terhadap air, gaya atau manfaat lain yang bersifat khusus.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu pemasaran. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usahausaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. (Dedi Irawan, 2019, p. 28)

a. Jenis-jenis StrategiPemasaran

Menurut (Eriza Yolanda Maldina, 2016, pp. 25–28) dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan atau lembaga perlu menentukan pasar target dan bauran pemasaran yang terkait. Unsur-unsur tersebut menurut Fredy Rangkuti diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Unsur Strategi Pemasaran

a) Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.Masing-masing konsumen dibedakan menurut karakteristik kebutuhan produk dan bauran pemasarantersendiri.

b) Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam targeting ini segmen-segmen yang perlu dievaluasi adalah; (1) Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan perlu mengevaluasi data mengenai tingkat permintaan pasar, tingkat pertumbuhan pasar, serta tingkat keuntungan yang diharapkan dari setiapsegmen. (2) Daya tarik

(23)

segmen, setelah mengetahui ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik jangka panjang setiap segmen. (3) Sasaran dan sumber daya perusahaan, apabila setiap segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan segmen tepat, maka perusahaan perlu menentukan sasaran dan sumber daya perusahaan. Suatu segmen yang besar dan menarik mungkin tidak akan berarti apa-apa apabila perusahaan tidak memiliki sumber daya yang tepat untuk bersaing disegmenini.

c) Positioning adalah menetapkan posisi pasar, tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari: dasar atribut (harga murah atau harga mahal), menurut kelas pengguna, menurut kelasproduk.

2) Unsur TaktikPersaingan

a) Differensiasi terkait dengan cara membangun strategi pemasaran di berbagai aspek perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan differensiasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan perusahaanlainnya.

b) Bauran pemasaran (marketing mix) mengenai produk, harga, promosi dan tempat yang lebih dikenal dengan 4 P, yaitu produk, price, promotion danplace.

3) Unsur nilaipemasaran

Merek (brand) adalah nama, cermin, tanda, symbol, desain atau kombinasi dari semuanya yang ditujukan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa sebuah atau sekelompok penjual dan membedakannya dengan para pesaing. Merek mempunyai banyak arti buat konsumen, yaitu:

a) Sebagai identifikasi untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya.

b) Sebagai garansi atas kualitas dan kinerja dari produk yang akandibeli

Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arahan kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berubah.

(24)

Jadi pada penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah proses perencanaan secara menyeluruh baik itu untuk individu maupun kelompok, dimana strategi pemasaran ini dilakukan guna mencapai sasaran ataupun tujuan dari pemasaran itu sendiri.

4. Strategi Pemasaran Ekonomi Islam

Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan strategi bisnis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari seorang inisiator kepada pelanggannya, menurut ajaran Islam, kegiatan pemasaran harus dilandasi dengan nilai-nilai islami yang dijiwai oleh semangat ibadah kepada Allah SWT dan berusaha semaksimal mungkin kesejahteraan bersama. Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada Allah SWT, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri. (Eriza Yolanda Maldina, 2016, p. 29)

Istilah pemasaran tidak banyak dikenal pada masa Nabi, saat itu konsep yang banyak dikenal adalah jual beli (bay‟) yang memang sudah ada sebelum islam datang, pemasaran dapat dilakukan melalui komunikasi dan silahturahmi dalam rangka untuk memperkenalkan produk atau barang dagangan. Menurut (Prof. Dr. H. Idri, 2015, p. 192) Dalam Hadis Nabi dari Anas ibn Malik yang diriwayarkan oleh al-bukhari dan muslim:

“Barangsiapa ingin agar rezekinya dilapangkan dan pengaruhnya diluaskan maka hendaknya ia menyambung tali silahtuhrami”.

Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pemasaran itu berarti sekaligus kita melakukan silahtuhrami sesama manusia, dimana menjaga silahturahmi sesama manusia adalah hal yang wajib. Karena dalam pemasaran tentunya akan bertemu dengan orang banyak, semakin banyak relasi yang dikenal akan semakin memperpanjang tali silahturahmi, maka dari itu sebaiknya senantiasa untuk selalu menjaga tali silahturahmi sesama manusia.

Pasar merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang muslim, dan bisa dijadikan katalisator hubungan transcendental Muslim dengan Tuhan-Nya. Dengan kata lain berinteraksi dalam pasar merupkan ibadah seorang muslim dalam kehidupan ekonomi. Hal tersebut pernah dikatakan Rasulullah ketika hijrah ke Madinah, yang mana beliau banyak pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

(25)

Pemasaran ekonomi islam mengacu pada aspek yang berorientasi pada pandangan dunia (tassawur) dan epistimologi.Tassawur berasal dari konsep iman yang kuat atau iman dan taqwa, sedangkan epistimologi mengacu pada Al-Qur‟an, al-Hadis, ijma‟ dan qiyas sebagai referensi inti. Oleh karenanya penting untuk mengembangkan kerangka teori pemasaran dalam perspektif islam sesuai dengan kaidah, ajaran dan sumber hukum islam. (Dr. H. Nur Asnawi & Muhammad Asnan Fanani, S.E., 2017, p. 128)

Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran ekonomi islam adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdersnya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip Al-Qur‟an dan hadis. (Suindrawati, 2015, p. 30)

Sedangkan menurut Kertajaya sebagaimana dikutip Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, bahwa secara umum pemasaran ekonomi islam adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam. (Suindrawati, 2015, p. 30)

Pasar syari‟ah adalah pasar yang emosional (emotional market) dimana orang tertarik karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan financial semata, tidak ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah ia mengandung nilai-nilai ibadah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An‟am ayat 162. (Santi Novitasari, 2016, p. 35)

“Katakanlah Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”

Dalam pemasaran ekonomi islam, bisnis yang disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah, maka bentuk transaksinya insyaAllah menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT, ada beberapa sifat yang membuat Nabi Muhammad berhasil dalam melakukan bisnis yaitu:

a. Shiddiq (jujur atau benar) dalam berdagang Nabi Muhammad selalu dikenal sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam menginformasikan produknya.

b. Amanah (atau dapat dipercaya) saat menjadi pedagang Nabi Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun atau sisa barang.

c. Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang mampu memahami, menghayati, dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik.

(26)

d. Tabligh (komunikatif) jika seorang pemasar harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tetap sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran. (Santi Novitasari, 2016, p. 37)

Menurut Bygrave sebagaimana dikutip Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, strategi pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai.(Santi Novitasari, 2016, p. 41)

Abuznaiz (2012:1477) bahwa pemasaran ekonomi islam merupakan keputusan bijaksana dalam rangka memuaskan kebutuhan pelanggan melalui perilaku yang baik, menyuguhkan produk atau jasa yang sehat (halal) dengan persetujuan kedua belah pihak (penjual dan pembeli) guna mencapai kesejahteraan material dan spiritual, dunia dan akhirat melalui media iklan yang beretika. (Dr. H. Nur Asnawi & Muhammad Asnan Fanani, S.E., 2017, p. 129)

Pemasaran ekonomi islam adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam islam. Dan merupakan salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan dalam islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah.

Menurut (Huda et al., 2017, pp. 47–48) dalam (Kertajaya dan Sula 2006) definisi di atas didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis syariah yang tertuang dalam sebuah Hadis sekaligus menjadi kaidah fikih, yaitu:

“Kaum muslim terkait dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis yang mereka buat, kecuali kesepakatan yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram” (HR. Tirmidzi, dalam At-Tirmidzi IV, 1965: 584).

Dalam kaidah fikih lainnya dikatakan pula (Kertajaya dan sula, 2006) bahwa:

(27)

“Pada dasarnya hal-hal yang terkait muamalah itu dibolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” (Huda et al., 2017, p. 48)

Menurut (Kertajaya dan Sula, 2006) ini artinya bahwa dalam pemasaran ekonomi islam seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang syariah, sepanjang hasil tersebut dapat dijamin dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah syariah tidak terjadi dalam suatu transaksi atau dalam proses bisnis, maka bentuk transaksi apa pun dalam pemasaran dapat dibolehkan. (Huda et al., 2017, p. 48)

Pemasaran menurut persepektif ekonomi islam adalah segala aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (volue creating aktivities) yang memungkinkan siapapun melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi kejujuran, keadilan, dan keikhlasan yang sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad muamalah syariah atau perjanjian transaksi bisnis syariah. Jadi secara umum strategi pemasaran syariah adalah strategi pemasaran yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Al-Qur‟an dan Hadis. (Huda et al., 2017, p. 48)

Seorang pengusaha dalam pandangan etika bisnis Islam bukan sekedar mencari keuntungan, melainkan juga keberkahan, yaitu kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhoi oleh Allah SWT. Ini berarti yang harus diraih oleh seorang pedagang melakukan bisnis tidak sekedar keuntungan materi (bendawi), tetapi yang penting lagi adalah keuntungan inmaterial (spiritual). (Muhammad Djakfar, 2002, p. 86)

a. Karakteristrik Pemasaran Ekonomi Islam

Menurut (Dedi Irawan, 2019, pp. 47–49) dalam bukunya (M. Nur Rianto Al Arif, 2012, p. 22) terdapat 4 kosep karekteristik yang terdapat pada pemasaran syariah, yaitu: 1) Ketuhanan (Rabbaniyah)

Ketuhanan atau rabbaniyah adalah satu keyakinan yang bulat, bahwa semua gerak gerik manusia selalu berada di bawah pengawasan Allah Swt, salah satu ciri pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius. Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang bersifat ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan, dalam setiap langkah, aktivitas, dan kegiatan yang dilakukan harus selalu menginduk kepada syariat islam. Seorang syariah marketer menyakini

(28)

bahwa Allah Swt selalu dekat dan mengawasinya ketika dia sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis. Dan Allah akan meminta pertanggungjawaban darinya atas pelaksanaan syariat tersebut kelak dihari kiamat. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya. Dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS Az-Zalzaalah: 7-8)

2) Etis (Akhlaqaniyyah)

Keistimewaan yang lain dari syariah marketer selain karena teistis (rabbaniyyah), juga karena mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatanya. Etis atau akhlaqaniyyah artinya semua perilaku berjalan di atas norma etika yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan kata hati ini adalah kata yang sebenarnya, tidak bisa dibohongi, dengan demikian marketing syariah adalah konsep yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apa pun agamanya. Karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilaiyang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agamanya, maka akidah dan akhlak (moral, etika) bersifat konstan, keduanya tidak mengalami perubahan apapun dengan berbedanya waktu dan tempat. seorang penipu yang mengoplos barang, menimbun barang, mengambil harta orang lain dengan jalan yang bathil pasti hati kecilnya berkata lain, tetapi karena rayuan setan maka ia tergoda berbuat curang, ini artinya ia melanggar etika dan tidak menuruti apa kata hati sebenarnya. Allah melapangkan hati makhluk-makhluknya untuk dirinya, dan Allah membukakan pintu rizki untuknya yang tidak bisa dicapai kecuali mempunyai karakter yang luhur, dengan mempunyai karakter yang mulia, pembisnis akan menjadi orang yang lemah lembut, ramah, wajahnya berseri-seri, tidak banyak berpaling, berbicara dengan kata-kata baik dan mengasihi orang yang lebih kecil.

(29)

Realistis atau Al-waqi‟yyah artinya sesuai dengan kenyataan, tidak mengada-ada apalagi yang menjurus kepada kebohongan, syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif fanatik, anti modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel, bukan berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan simbol masyarakat barat. Karena seorang pemasar harus memahami situasi pergaulan di lingkungan yang sangat heterogen, dengan beragam suku, agama dan ras. Fleksibilitas atau kelonggaran sengaja diberikan oleh Allah SWT agar penerapan syariah senantiasa realistis (Al-waqi‟iyyah)

dan dapat mengikuti perkembangan zaman. 4) Humanitas (Insaniyyah)

Keistimewaan marketing syariah yang lain adalah sikapnya humanistis universal, humanitas atau insaniyyah yang artinya berprikemanusiaan, menghormati antar sesama. Pemasaran berusaha membuat kehidupan menjadi lebih baik, jangan sampai kegiatan pemasaran malah sebaliknya merusak tatanan hidup dimasyarakat, menjadi kehidupan bermasyarakat terganggu, dan juga dari segi pemasaran sendiri, jangan sampai menjadi manusia serakah, mau menguasai segalanya, menindas dan merugikan orang lain.

Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang ditambahkan karena ada nilai-nilai ekonomi islamnya saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan dalam ekonomi islam, dan ekonomi islam berperan dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam syariah atau ekonomi islam diartikan sebagai perusahaan yang berbasis syariah, yang diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen.

Sedangkan syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja, ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaa keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.

(30)

b. Etika Pemasaran Ekonomi Islam

Setiap jenis pemasaran baik itu pemasaran konvensional maupun pemasaran syariah tentunya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah etika dalam berbisnis, menurut (Huda et al., 2017, pp. 55–60) dalam bukunya kertajaya dan sula (2006) bahwa dalam islam terdapat sembilan macam etika yang harus diperhatikan dan dimiliki seorang marketer. Kesembilan etika tersebut adalah:

1) Memiliki Kepribadian Spiritual (Takwa)

Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk selalu mengingat Allah SWT bahkan saat kita sedang sibuk dalam melakukan aktivitas, seperti dimana kita harus menghentikan aktivitas bisnis saat datang panggilan sholat, sebagaimana firman Allah SWT:

ِي ِحٕ هَّصهِن َِ٘د َُْٕ اَرِا ا َُُْٰٕۤي ا ٍَْيِزَّنا بَُّٓيَبٰۤ ي

ٗ نِا ا َْٕعْسبَف ِخَعًُُجْنا ِو َّْٕي ٍْ

َعْيَجْنا أ ُسَر َٔ ِ هاللّٰ ِشْكِر

ۙ

ٌ ًَُْٕهْعَت ْىُتُُْك ٌِْا ْىُكـَّن ٌشْيَخ ْىُكِن ر

َۙ

ِ هاللّٰ ِمْعَف ٍِْي ا ُْٕغَتْثا َٔ ِض ْسَ ْلًا ِٗف ا ْٔ ُشِشَتَْبَف ُحٕ هَّصنا ِتَي ِعُق اَرِبَف

ِثَك َ هاللّٰ أ ُشُكْرا َٔ

ا اشْي

ٌَ ُْٕحِهْفُت ْىُكَّهَعَّن

“Hai orang-orang yang beriman, apabila telah diseru untuk menunaikan sholat pada hari Jum‟at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apablia sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung” (QS. Al-Jumu‟ah 62: 9-10)

Dalam melakukan pemasaran tidak semata-mata untuk kepentingan sendiri melainkan juga untuk menolong sesama.Pemasaran dilakukan dalam rangka untuk melakukan kebajikan dan ketakwaan kepada Allah dan bukan sebaliknya. Dengan mengingat Allah aka seorang akan marketer akan terhindar dari sifat-sifat kecurangan, kebohongan, kelcikan, dan penipuan dalam melakuka pemasaran.

2) Berkepribadian baik dan simpatik (Shiddiq)

(31)

milik ornag lain secarabenar, sikap simpatik dan menghargai hak milik orang lain akan membuat orang lain bahagia dan senang. Islam melarang seseorang mengambil hak orang lain secara batil, tidak baik dan tidak simpatik. Bagitupula bagi seoramg muslim yang hendak menjual barang dagangannya harus dengan senang hati, ikhlas, dan emebrikan kesan baik terhadap pembeli, seperti yang diungkapkan dalam hadis:

“Allah mengasihi orang yang bermurah hatiwaktu menjual, waktu membeli, dan waktu menagih piutang.” (HR. Bukhari: 280)

3) Berlaku adil dalam berbisnis (Al-„Adl)

Berbisnis secara adil hukumnya wajib, Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil dan membenci orang-orang yang berbuat zalim, bahkan melaknat mereka. Sebegaimana dengan firman-Nya:

باثِزَك ِ هاللّٰ َٗهَع ٖ شـَتْفا ًٍَِِّي ُىَهْظَا ٍَْي َٔ

ۙ

ٗ هَع ٌَ ُْٕظ َشْعُي َكِئٰٓ نُٔا

ٍَْيِزَّنا ِء ٰٓ َلًُإ ٰۤ ْ ُدبَْٓشَ ْلًا ُل ُْٕقَي َٔ ْىِِّٓث َس

ْىِِّٓث َس ٗ هَع ا ُْٕثَزَك

ۙ

ُخَُْعـَن َلً َا

ٍَْيًِِههظنا َٗهَع ِ هاللّٰ

ۙ

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orag yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada tuhan mereka, dan para saksi akan berkata; „Hai orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka‟. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS.Hud 11: 18)

4) Melayani dengan senyum dan rendah hati (Khidmah) Sikap melayani merupakan sikap utama dari seorang pemasar, pelayanan merupakan faktor yang paling penting dalm suatu bisnis, orang yang beriman diperintahkan untuk bermurah hati, sopan, dan bersahabat saat berelasi dengan mitra bisnisnya. Suatu bisnis akan senantiasa berkembang dan sukses manakala ditunjangdengan adannya pelayanan terbaik, misalnya dengan keramahan, senyuman kepada para konsumen akan semakin baik bisnisnya.

5) Selalu menepati janji dan tidak curang (Tathfif)

Selalu menepati janji dan tidak curang dalam pemasaran termasuk dalam penentuan kuantitas barang danjasa,

(32)

seorang syariah marketer harus dapat menjaga amanah yang diberikan kepadanya sebagai wakil dari perusahaan dalam memasarkan dan mempromosikan produk kepada pelangan. Allah SWT berfirman:

ْقَّي ٌٍ ْ ِشَف باجِتبَك ا ُْٔذ ِجَت ْىَن َّٔ ٍشَفَس ٗ هَع ْىُتُُْك ٌِْا َٔ

ٌخَظ ُْٕج

ۙ

ٍَ ِيَا ٌِْبَف

َّّٗث َس َ هاللّٰ ِقَّتَيْن َٔ َّٗتـََبَيَا ًٍَُِت ْؤا ِٖزَّنا ِّدَإُيْهَف باعْعَث ْىُكُعْعَث

ۙ

َلً َٔ

َحَدبََّٓشنا إًُُتْكَت

ۙ

ُّٗجْهَق ٌىِث ا ََِّّٰۤٗبَف بًَُْٓتْكَّي ٍَْي َٔ

ۙ

ٌَ ُْٕهًَْعَت بًَِث ُ هاللّٰ َٔ

ٌىْيِهَع

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian, dan barang siapa yang menyembunyikanny, maka sesungguhny ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Baqarah 2: 283)

Dan Rasulullah pun bersabda:

“Apabila dilakukan penjualan maka katakanlah tidak ada penipuan.” (Muttafaq„alaih dalam Al-Bukhari III:137)

Sikap pebisnis yang selalu menepati janji baik kepada para pembeli maupun diantara sesama pedagang lainnya, janji yang dimaksudkan dalam hal ini adalah janji dimana seorang pedagang terhadap pembelinya dalam melakukan transaksi ketika menjanjikan barang yang di jual itu barang yang baik, Semisal seorang pedagang menjadi seorang produsen, ataupun distributor harus senantiasa menepati janjinya dalam mengirimkan barang kepada para konsumen atau pembeli misalnya tepat waktu pengiriman, menyerahkan barang yang kualitasnya, kuantitas, warna, ukuran, atau spesifikasinya sesuai dengan perjanjian semula, memberi garansi dan lain sebagainya. Sedangkan

(33)

janji yang harus ditepati kepada sesama para rekan pedagang misalnya, pembayaran dengan jumlah dan waktu tepat dan lain sebagainya

6) Jujur dan Terpercaya (Amanah)

Diantara akhlak yang harus menghiasi pelayanan dalam setiap gerak-geriknya adalah kejujuran, terkadang sifat jujur seringkali dianggap mudah untuk dilaksanakan bagi orang-orang awam manakala tidak dihadapkan pada ujian yang berat atau tidak dihadapkan pada godaan duniawi. Disinilah islam menjelaskan bahwa kejujuran hakiki itu terletak pada muamalah mereka. Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abu Sa‟id dari Nabi SAW bersabda; “pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, para shiddqin, orang-orang yang meninggal syahid dalam peperangan dan orang-orang yang saleh.” (HR. Tirmidzi; 1991-1997) Dengan sikap kejujuran seorang pemasar akan dipercaya oleh para konsumennya, akan tetapi bila pemasar tidak jujur maka pembeli tidak akan memebeli produk-produknya.

7) Tidak suka berburuk sangka (Su‟uzhon)

Saling menghormati satu sama lain merupakan ajaran Rasullulah SAW yang harus diimplementasikan dalam perilaku bisnis modern, tidak boleh pengusaha menjelekan pengusaha lainnya. Allah SWT berfirman:

ٍَِّّظنا ٍَِّي ا اشْيِثَك ا ُْٕجَُِتْجا إَُُي ا ٍَْيِزَّنا بَُّٓيَبـٰۤ ي

ۙ

ٌىْثِا ٍَِّّظنا َطْعَث ٌَِّا

باعْعَث ْىُكُعْعَّث ْتَتْغَي َلً َٔ ا ُْٕسَّسَجَت َلً َّٔ

ۙ

َمُكْأَّي ٌَْا ْىُكُذَحَا ُّت ِحُي َا

َكَف باتْيَي ِّْي ِخَا َىْحَن

ُِ ًُُْٕتْْ ِش

ۙ

َهاللّٰ إُقَّتا َٔ

ۙ

ٌىْي ِح َّس ٌةا ََّٕت َ هاللّٰ ٌَِّا

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagaian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah kami mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah,

(34)

seungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujaraat 49: 12)

8) Tidak Suka Menjelek-jelekan (Ghibah)

Biasanya seorang pemasar senang apabila telah mengetahui kelemahan atau kejelakan lawan bisnisnya, dan biasnaya kelemahan dan kejelekan inidijadikan senjata untuk memenangkan pertarungan di pasar dengan cara menjelek-jelekan (karena faktanya benar) atau memfitnah (karena faktanya tidak benar). Perbuatan tersebut disebut ghibah. Firman Allah SWT:

ٌىْيِنَا ٌةاَزَع ْىَُٓن ا َُُْٕي ا ٍَْيِزَّنا ِٗف ُخَش ِحبَفْنا َعْيِشَت ٌَْا ٌَ ُّْٕج ِحُي ٍَْيِزَّنا ٌَِّا

ۙ

ُّذنا ِٗف

ِح َش ِخ ْلًا َٔ بَيَْ

ۙ

ٌَ ًَُْٕهْعَت َلً ْىُتـََْا َٔ ُىَهْعَي ُ هاللّٰ َٔ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.Dan Allah mengetahui.Sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur 24: 19)

9) Tidak Melakukan Suap (Risywah)

Dalam syariah menyuap hukumnya haram dan menyuap termasuk kedalam memakan harta orang laindengan cara yang batil. Allah SWT berfirman:

َلً َٔ

ا ُْٕهُکْأَتِن ِوبَّکـُحْنا َٗنِا ٰۤبَِٓث ا ُْٕنْذُت َٔ ِمِغبَجْنبِث ْىُكَُْيَث ْىُكـَنا َْٕيَا ا ُْٰٕۤهُكْأَت

ٌَ ًَُْٕهْعَت ْىُتـََْا َٔ ِىْثِ ْلًبِث ِسبَُّنا ِلا َْٕيَا ٍِّْي باقْي ِشَف

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagaian yang lain diantara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: 188) Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah SAW melaknat penyuap, penerima suap, dan yang menjadi perantaranya.” (HR. Ahmad dan Hakim,

(35)

Ahmad Bin Hanbal II:164)

Ada beberapa sifat yang membuat Nabi Muhammad berhasil dalam melakukan bisnis yaitu:

a) Shiddiq (jujur atau benar) dalam berdagang Nabi Muhammadselalu dikenalsebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam menginformasikanproduknya. b) Amanah (dapat dipercaya) saat menjadi pedagang Nabi

Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun sisabarang.

c) Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang mampu memahami, menghayati, dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik.

d) Tabligh (komunikatif) jika seorang pemasar harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tetap sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dankebenaran.

e) Istiqomah (konsisten) seorang pemasar syariah dalam praktik pemasarannya haruslah selalu istiqomah dalam penerapan aturan syariah.

c. Prinsip Pemasaran Ekonomi Islam

Menurut (Dr. H. Nur Asnawi & Muhammad Asnan Fanani, S.E., 2017, p. 141) dalam papernya Ibrahim (2008) yang dipresentasikan dalam forum Persidangan Kebangsaan Ekonomi Malaysia (PERKEM) ke III mengidentifikasikan tiga prinsip utama sebagai esensi Islamic Marketing yang perlu dilakukan yaitu, prinsip ketakwaan, prinsip kesederhanaan dan prinsip kebijakan.

Sedangkan Ismanto (2009:26) prinsip-prinsip pemasaran dalam islam meliputi prinsip kesatuan (tauhid); prinsip kebolehan (ibahah); prinsip keadilan (al‟adl); prinsip kehendak bebas (al-hurriyah); prinsip pertanggungjawaban, prinsip kebenaran, kejujuran dan kebijakan; prinsip kerelaan (ar-ridha); prinsip kemanfaatan; dan prinsip haramnya riba. Prinsip tersebut diuraikan sebagai berikut: (Dr. H. Nur Asnawi & Muhammad Asnan Fanani, S.E., 2017, pp. 142–146)

1) Prinsip Kesatuan (Tauhid)

Prinsip ini merupakan prinsip utama, dimana kegiatan apapun yang dilakukan oleh manusia, harus berdasarkan nilai-nilai tauhid, prinsip ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap sesame pelaku bisnis atau pemasar. Sebagaimana firman Allah:

(36)

َمِئٰٓبَجَق َّٔ باث ُْٕعُش ْىُك ُْهَعَج َٔ ٗ ثَُْا َّٔ ٍشَكَر ٍِّْي ْىُك ُْقَهَخ بََِّا ُسبَُّنا بَُّٓيَبٰۤ ي

ا ُْٕف َسبَعَتِن

ۙ

ْىُكٮ قْت َا ِ هاللّٰ َذُِْع ْىُكَي َشْكَا ٌَِّا

ۙ

ٌشْيِجَخ ٌىْيِهَع َ هاللّٰ ٌَِّا

“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti” (QS. Al- Hujurat 49: 13)

2) Prinsip Kebolehan (Ibahah)

Prinsip ini memberikan kebebasan kepada pemasar untuk melakukan kegiatan bisnis apapun, kecuali ada dalil yang secara tegas melarangnya. Dalam melarang kegiatan pemasaran ini ada beberapa hal yang harus dipedomani bagi kegiatan bisnis yang dilarang, antara lain dilarangnya karena barang atau zatnya sudah jelas dilarang untuk diperdagangkan, bentuk usaha yang memang dilarang dan cara-cara bisnis yang memang dengan tegas dilarang, karena secara langsung prinsip ini juga berhubungan dengan kehalalan dalam melakukan transaksi baik secara proses maupun objek yang ditransaksikan.

3) Prinsip Keadilan (Al-‟Adl)

Pada dasarnya prinsip ini menekankan pada pelaku pemasaran untuk lebih mengutamakan kepada kemanfaatan dalam melakukan aktivitasnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Qardhawi (1997) dimana islam selalu memberikan kebebasan dalam melakukan transaksi, tetapi nilai keadilan, aturan agama dan etika tetap harus dipegang secara kuat. Oleh karena itu transaksi harus dilakukan secara transparan, jujur, wajar dan dan tidak berlebihan sebagai bentuk rasa keadilan, karena keadilan adalah menekankan pada pemahaman tentang memperoleh sesuatu sesuai dengan haknya.

4) Prinsisp Kehendak Bebas (Al-Hurriyah)

Kehendak merupakan keinginan fitrah manusia, sedangkan kebebasan adalah kontribusi yang diberikan oleh islam bagi manusia. Berdasarkan prinsip ini manusia sebagai pelaku pemasaran diberikan kebebasan atau kewenangan untuk melakukan kegiatan bisnis dengan cara melakukan janji, sehingga impilkasinya adalah menepatinya maupun sisi lain yang terkadang juga mengingkarinya. Allah SWT memberikan penekanan dalam hal janji, agar setiap orang berhati-hati dengan apa yang diucapkannya, sebagaiimana firman Allah SWT:

Gambar

Gambar IV.1
Tabel IV.1
Tabel IV.4

Referensi

Dokumen terkait

Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

PRAKTEK PENGELOLAAN WAKAF DI NEGARA MUSLIM (STUDI PADA NEGARA BRUNEI DARUSSALAM) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S E ) Oleh

Salah satu tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi prasyarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dan diajukan pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Tabungan merupakan simpanan dalam bentuk mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah atau akad wadiah.Bank sebagai pihak

Setelah layout desain pembelajaran selesai di tentukan selanjutnya adalah meembuat software media pembelajan jaringan komputer berdasarkan data yang didapat

Selanjutnya, penelitian ini di fokuskan pada pembuatan scaffold berpori dan coating scaffold berpori menggunakan larutan kitosan dengan metode dip-coating sehingga di