• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus CA Buli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus CA Buli"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Bab I

Bab I

Pendahuluan

Pendahuluan

Tu

Tumor mor bulbuli-bi-buli uli atau atau jugjuga a dikdikenalenali i sebasebagai gai karkarsinsinoma oma bulbuli-bui-buli li mermerupaupakan kan suasuatutu tumo

tumor r yang berasal dari yang berasal dari jaringjaringan pada an pada buli-bbuli-buli. uli. TuTumor atau mor atau karsinkarsinoma buli oma buli merupmerupakan 2%akan 2% dari keganasan dan

dari keganasan dan merupmerupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem akan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogeurogenitalia setelahnitalia setelah kar

karsinsinoma oma proprostatstat. . RatRata-raa-rata ta usiusia a penpenderderita ita adaladalah ah 65 65 tahtahun. un. KarsKarsinoinoma ma ini ini leblebih ih seriseringng terjadi pada kelompok golongan kulit putih dibanding orang kulit hitam dimana rasio terjadi pada kelompok golongan kulit putih dibanding orang kulit hitam dimana rasio laki-laki dibanding perempuan yaitu 2,7!. "5% terlokalisasi di buli-buli dan !5% menyebar ke laki dibanding perempuan yaitu 2,7!. "5% terlokalisasi di buli-buli dan !5% menyebar ke lim

lim#on#onoduodus s regregionional al atau atau ke ke temtempat pat yanyang g leblebih ih jauhjauh. . $ek$ekali ali diadiagnognosis sis ditditegakegakkan kan makmakaa tenden

tendensi si untuuntuk k berulaberulang sepanjang aktu dan ng sepanjang aktu dan lokaslokasi i yang baru pada yang baru pada traktutraktus s urinariurinarius dapatus dapat terjadi sehingga diperlukan monitoring yang berkelanjutan.

terjadi sehingga diperlukan monitoring yang berkelanjutan. &akto

&aktor r resiko kejadian tumor buli-buli terbagi kepada genetik dan resiko kejadian tumor buli-buli terbagi kepada genetik dan non genetik, padanon genetik, pada #aktor resiko non genetik antaranya adalah deasa diatas usia 5' tahun, yang mengkonsumsi #aktor resiko non genetik antaranya adalah deasa diatas usia 5' tahun, yang mengkonsumsi kopi yang mengandung pemanis tiruan dalam kadar yang banyak dan dalam jangka masa kopi yang mengandung pemanis tiruan dalam kadar yang banyak dan dalam jangka masa yang panjang. Riayat merokok dalam jangka masa yang lama juga merupakan antara #aktor  yang panjang. Riayat merokok dalam jangka masa yang lama juga merupakan antara #aktor  resiko terbanyak sehingga dikatakan ( kali lipat lebih rentan terkena tumor buli-buli. )aparan resiko terbanyak sehingga dikatakan ( kali lipat lebih rentan terkena tumor buli-buli. )aparan terhad

terhadap ap *at *at kimiakimiai i seperti ben*idineseperti ben*idine, , beta-nabeta-naphthyphthylamine, +at, lamine, +at, petropetroleum leum dan dan lainnylainnya,a, #aktor resiko lain seperti in#eksi kronis, $+histosomiasis, radioterapi pelis, pengguna anti #aktor resiko lain seperti in#eksi kronis, $+histosomiasis, radioterapi pelis, pengguna anti anal

analgetgetik ik dodosis sis tintinggiggi, , dan dan pappaparaaran n terterhadhadap ap ageagen n sitsitotootosik sik menmeningingkatkkatkan an #ak#aktor tor resiresikoko terjadinya

terjadinya tumor.tumor.

elihat tumor buli sebagai keganasan kedua setelah karsinoma prostat, tentu perlunya elihat tumor buli sebagai keganasan kedua setelah karsinoma prostat, tentu perlunya diagnosis yang tepat mulai dari anamnesis, pemeriksaan, hingga penatalaksanaanya. ahkan diagnosis yang tepat mulai dari anamnesis, pemeriksaan, hingga penatalaksanaanya. ahkan melihat tendensi kekambuhannya, perlu juga ada pemeriksaan yang berkelanjutan. /ntuk itu melihat tendensi kekambuhannya, perlu juga ada pemeriksaan yang berkelanjutan. /ntuk itu dari pembuatan makalah ini ditujukan mempelajari karsinoma buli, dari aal anamnesis dari pembuatan makalah ini ditujukan mempelajari karsinoma buli, dari aal anamnesis hi

hingngga ga didiagagnonosisis, s, dadan n memenynyiningkgkirirkakan n didiagagnonosisis s babandndining g lalaininnynya a hihingngga ga reren+n+ananaa  penatalaksanaan.

 penatalaksanaan.

BAB II

BAB II

(2)

Status Pasien

Status Pasien

II IdIdenentititatass  0ama

 0ama  Tn.  Tn. 

11eenniis s kkeellaammiinn   aakki i - - llaakkii T

Taangnggagal ll lahahir ir 3 /3 /mmurur  6 62 t2 tahahunun 4

4llaammaatt   ))eessiinnggggaahhaann

)

)eennddiiddiikkaann   $$)) )

)eekkeerrjjaaaann   ))eettaannii $

$uukkuu   $$aassaak  k  

$

$ttaattuus s ))eerrkkaaiinnaann  $ $uuddaah h eenniikkaahh a

asusuk Rk Rumumah ah $a$akikitt  2 27 &7 &ebebuauari ri 2'2'!6!6, p, pukukul ul 2'2'.'.'''  0o. atatan edik

 0o. atatan edik  !"277 !"277 II

II AnaAnamnemnesissis

aa 44nnaammnneessiiss

4namnesis diambil dari autoanamnesis pada tanggal 27 &ebuari 2'!6 jam 2'.'' 4namnesis diambil dari autoanamnesis pada tanggal 27 &ebuari 2'!6 jam 2'.''  b

 b Keluhan utamaKeluhan utama 4K berdarah 4K berdarah

++ RiRiaayyat at )e)enynyakakit it sesekakararangng

)asien datang dengan keluhan 4K berdarah sejak  hari yang lalu. 4K berdarah )asien datang dengan keluhan 4K berdarah sejak  hari yang lalu. 4K berdarah  juga disertai n

 juga disertai nyeri sesaat sebelum yeri sesaat sebelum mulai 4K. 4mulai 4K. 4alnyalnya pasien a pasien pernah mengeluh 4K pernah mengeluh 4K   berdarah !

 berdarah ! bulan $R$. )ada bulan $R$. )ada saat itu, saat itu, 4K berdarah 4K berdarah tidak disertai tidak disertai nyeri. )asien nyeri. )asien jugajuga mengeluh lebih sering 4K, bahkan kadang-kadang pasien terbangun malam untuk  mengeluh lebih sering 4K, bahkan kadang-kadang pasien terbangun malam untuk  4K. )asien juga sukar menahan 4K sehingga sering mengompol. Karena keluhan 4K. )asien juga sukar menahan 4K sehingga sering mengompol. Karena keluhan aal tersebut, pasien lalu memeriksakan diri ke dokter urologi dan didiagnosis tumor  aal tersebut, pasien lalu memeriksakan diri ke dokter urologi dan didiagnosis tumor   buli.

 buli. )asien )asien juga juga sempat sempat diterapi. diterapi. $emenjak $emenjak saat saat itu itu keluhan keluhan 4K 4K berdarah berdarah berhenti,berhenti, namun keluhan sering 4K dan sering mengompol. 0amun,  hari $R$ kembali namun keluhan sering 4K dan sering mengompol. 0amun,  hari $R$ kembali mun+u

mun+ul 4K l 4K berdarberdarah, serta ah, serta disertadisertai i nyerinyeri. . ! hari ! hari $R$ pasien mengelu$R$ pasien mengeluh lemas h lemas dandan tidak na#su makan. Terdapat penurunan berat badan sekitar -( kg dalam 2 bulan tidak na#su makan. Terdapat penurunan berat badan sekitar -( kg dalam 2 bulan terakhir. T

terakhir. Tidak ada keluhan mun+ul benjolan di daerah idak ada keluhan mun+ul benjolan di daerah perut baah. Tidak ada keluhanperut baah. Tidak ada keluhan demam dalam ! bulan ter

demam dalam ! bulan terakhir. Takhir. Tidak ada keluhan 4K keluar batu.idak ada keluhan 4K keluar batu. d

d RiRiaayyat at pepenynyakakit it dadahuhululu )asien didiagnosis

)asien didiagnosis tumor buli tumor buli ! bulan ! bulan yang laluyang lalu

Tidak ada riayat penyakit kronis, alaupun penggunaan obat-obatan jangka panjang Tidak ada riayat penyakit kronis, alaupun penggunaan obat-obatan jangka panjang Tidak ada riayat sering 4K nyeri ataupun in#eksi saluran kemih.

Tidak ada riayat sering 4K nyeri ataupun in#eksi saluran kemih. ee RiRiaayyat at pepenynyakakit it kekeluluarargaga

Tidak ada keluhan serupa pasien Tidak ada keluhan serupa pasien ## RRiiaayyaat t ssoossiiaall

(3)

)asien adalah seorang petani. Tidak ada riayat merokok, maupun anggota keluarga yang merokok di rumah. )asien tidak pernah ada riayat bekerja di pabrik ataupun industri rumahan. Rumah pasien juga tidak berdekatan dengan daerah industri

III Pemeriksaan fisik  $tatus 8eneralis

Keadaan /mum  Tampak sakit sedang Kesadaran  +ompos mentis

8$ 9 :(6;59 !5

Tanda ;ital  Tekanan darah  !('3"' mm<g

&rekuensi nadi ' =3menit, kuat, teratur  &rekuensi napas 22=3menit

$uhu  6,5>

Kepala 0ormo+ephal,

ata  +onjungtia anemis ?3?, sklera ikterik -3-, pupil bulat isokor ∅  mm 3  mm,

re#le= +ahaya ?3?.

eher  1ejas @-A, deiasi trakea @-A

Thoraks  $imetris, de#ormitas @-A, retraksi @-A

)aru  Bnspeksi  1ejas @-A, pernapasan statis dan dinamis simetris

)alpasi  Krepitasi -3-, nyeri tekan -3-, #okal #remitus kanan 9 kiri )erkusi  $onor dikedua lapang paru

4uskultasi  $uara napas esikuler ?3?, rhonki -3-,

wheezing  -3-  1antung  Bnspeksi  B+tus kordis tidak terlihat

)alpasi  B+tus kordis teraba di i+s B; $ )erkusi  )ekak 

(4)

4uskultasi  1 B-BB Reguler, urmur @-A, 8allop @-A

4bdomen  Bnspeksi  &lat, jejas @-A, distensi @-A

4uskultasi  ising usus @?A normal

)alpasi  $upel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan @-A, uli kesan kosong, nyeri tekan suprapubik @-A

)erkusi  Timpani, nyeri kotak ;4

-3-8enital  Terpasang #oley +atether, urin !''++, darah @?A

:kstremitas  4kral hangat, RT C 2 detik, edema @-A, krepitasi @-A

IV Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

26 Agustus 2014 !ertama masuk I"#$ %ematologi <emoglobin !!,' g3d @0!2-!6 g3dA <ematokrit !,6% @0 7-(7 g3dA eukosit !2.76'3µ @0 ("''-!'."''3µA Trombosit '6.'''3µ @0!5'.'''-(''.'''3µA &imia &linik  /reum !6, mg3d @0 2'-5' mg3dA Kreatinin '." mg3d @0',5-!,5 mg3dA

8lukosa darah $eaktu !(" mg3d @0 C!(' mg3dA

/rinalisis

Darah ?( @0 0egati#A

)rotein ?! @0 0egati#A

V 'esume

)asien laki-laki 62 tahun datang dengan keluhan 4K berdarah ! bulan $R$, tidak  nyeri, lalu berhenti yang kemudian berlanjut  hari $R$, berubah menjadi nyeri. )asien  juga mengeluh sering 4K dan kadang mengompol. Terdapat riayat penurunan berat

(5)

)ada pemeriksaan #isik didapatkan konjungtia anemis, status generalis dalam batas normal, pada #oley +atether tampak gross hematuria "''++. )ada pemeriksaan penunjang didapatkan urinalisis urin mengandung darah ?( dan protein ?!.

VI #iagnosis

 <ematuria e+ susp tumor buli

 4nemia ringan

VII Penatalaksanaan

B;&D 0al '. % 5''++3"jam

Ren+ana rontgen thora=, +ek elektrolit serum, <bs4g, anti <; Bnjeksi 4sam Trane=amat = 5''mg

;it K != !'mg

Bnjeksi e#opera*one $uba+tam 2=!gr  Bnjeksi $antagesij !=! ampul

Ren+ana /$8 abdomen VIII Prognosis

Euo ad ;itam  dubia ad malam

Euo ad &un+tionam  dubia

Euo ad $ana+tionam  dubia

BAB III (injauan Pustaka

4. De#inisi

Karsinoma buli @vesica urinariaA adalah tumor ganas buli3 kandung ken+ing yang  berkembang dari epitel yang atipik atau displasia yang berupa lesi yang mengalami

 proli#erasi.! )erbedaan antara yang jinak dan ganas terletak pada perubahan sel dan

inti, dimana pada kelainan jinak, epitel atipis mengalami hiperplasia tanpa perubahan sel dan inti, sedangkan pada keganasan didapat pertumbuhan displasia disertai  perubahan sel dan inti.

. 4natomi

Kandung kemih atau buli-buli adalah sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah FkantungG dalam pelis yang menyimpan urin yang diproduksi ginjal. /rin dialirkan

(6)

ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Kandung ken+ing sendiri terletak di rongga retropubik bagian ekstraperitoneal. Tetapi bagian kubah

kandung ken+ing terdiri dari peritoneum.2,

Kandung kemih dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu 

• :pitelium, bagian transisional dari epitel yang menjadi asal datangnya sel

kanker.

• amina propria, lapisan yang terletak di baah epitelium.

• Htot detrusor, lapisan otot yang tebal dan dalam terdiri dari lapisan-lapisan otot

halus yang tebal yang membentuk lapisan dinding otot kantung kemih.

• 1aringan periesikal lembut, lapisan terluar yang terdiri dari lemak,

jaringan- jaringan, dan pembuluh darah.

uli-buli sendiri terdiri dari  lapis otot detrusor yang saling beranyaman. Di bagian dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot sirkuler, dan yang terluar otot longitudinal. ukosa buli-buli terdiri atas sel-sel transisional yang sama seperti pada mukosa-mukosa pada pelis renalis, ureter, dan uretra posterior. )ada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang

disebut trigonum buli-buli.

8ambar .! 4natomi uli

$e+ara anatomik, buli-buli terdiri atas  permukaan, yaitu permukaan superior yang  berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan in#erolateral, dan permukaan

(7)

 posterior. )ermukaan superior merupakan lokus minoris @daerah terlemahA dinding  buli-buli

uli-buli ber#ungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi @berkemihA. Dalam menampung urine, buli- buli mempunyai kapasitas maksimal, yang olumenya untuk orang deasa kurang

lebih 2''-('' ml.)ada saat kosong, buli-buli terletak di belakang sim#isis pubis dan

 pada saat penuh berada di atas sim#isis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi.

uli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada sara# a#eren dan menyebabkan aktiasi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral $2-(. <al ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli-buli, dan relaksasi

s#ingter uretra sehingga terjadilah proses miksi.

. :pidemiologi

erdasarkan data dari Global Cancer Statistic, pada tahun 2'!2 ditemukan "6.'' kasus baru karsinoma buli-buli di seluruh dunia dengan angka kematian men+apai !5'.2''. Bnsiden terbanyak ditemukan di negara-negara :ropa, 4merika /tara dan 4#rika /tara dan insiden paling rendah di negara-negara elanesia dan 4#rika Tengah. Di 4sia Tenggara ditemukan pada pria (,53!''.''' penduduk dan pada

anita !,3!''.''' penduduk.( Di Bndonesia berdasarkan data yang dikumpulkan di

/niersitas Bndonesia pada tahun !!, karsinoma buli-buli menempati urutan ke 

dari !' kanker terbanyak pada laki laki dengan jumlah ,7%.5

D. )ato#isiologi

Kanker pada saluran urotelium ditandai dengan ke+enderungan untuk mengalami kekambuhan, baik di tempat yang sama ataupun di tempat yang jauh dari saluran urotelial. <al ini mendukung hipotesis yang menyatakan baha adanya de#ek pada urotelium dapat berkembang dan memiliki ke+enderungan untuk membentuk suatu tumor yang baru. eskipun pendapat baha tumor yang tumbuh pada tempat yang  berbeda pada saluran urotelial berasal dari klon yang sama masih kontroersial,

namun beberapa penelitian mendukung hal ini.

Karsinoma buli-buli yang masih dini merupakan tumor super#isial. Tumor ini lama kelamaan dapat mengadakan in#iltrasi ke lamina propria, otot, dan lemak periesika

(8)

yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya. Di samping itu tumor  dapat menyebar se+ara lim#ogen maupun hematogen. )enyebaran lim#ogen menuju kelenjar lim#e, periesika, obturator, iliaka eksterna, dan iliaka komunis. )enyebaran hematogen paling sering ke hepar, paru-paru dan tulang.

$erangkaian peristia genetik +enderung mengarahkan ke perkembangan @peristia  primerA dan progresi @peristia sekunderA dari karsinoma buli-buli. <al ini diyakini

mengakibatkan aktiasi protoonkogen dan3atau inaktiasi gen s upresor tumor. :. :tiologi dan #aktor resiko

)enyebab-penyebab tumor buli semakin banyak dan rumit, dan beberapa substansi-substansi dalam industri kimia diyakini bersi#at karsinogenik. $alah satunya adalah si#at karsinogenisitas dari I-naphthylamine yang telah ditemukan. $ubstansi ini diyakini terbaa dalam urine dan menyebabkan asal tumor dalam kaitannya dengan kontak dengan permukaan mukosa esika dalam aktu lama. $ubstansi kimia lainnya yang diaspadai bersi#at karsinogenik adalah ben*idine.

Kurang lebih "'% dari kasus kanker buli berhubungan dengan polusi lingkungan. Di 4merika sendiri penyebab utama yang diduga adalah rokok, dan mulai berkembang  juga di negara-negara berkumbang. Keganasan buli-buli tejadi karena induksi bahan

karsinogen yang banyak terdapat di sekitar kita. 2,

eberapa #aktor resiko yang mempermudah seseorang menderita karsinoma buli-buli

adalah

!. )ekerjaan

25% dari kasus kanker buli berhubungan dengan pekerjaan seperti, pekerja  pabrik kimia, terutama pabrik +at, laboratorium, pabrik korek api, tekstil,  pabrik kulit, dan pekerja salon3 pen+ukur rambut yang sering terpapar oleh  bahan karsinogen berupa senyaa amin aromatik @2-na#tilamin, ben*idine, dan

(-aminobi#amilA. 2. )erokok 

Resiko untuk mendapat karsinoma buli-buli pada perokok 2-6 kali lebih besar  dibanding dengan bukan perokok. Rokok mengandung bahan karsinogen amin aromatik dan nitrosamin.

(9)

Telah diketahui baha kuman-kuman :. oli dan )roteus spp menghasilkan nitrosamin yang merupakan *at karsinogen.

(. Kopi, pemanis buatan, dan terapi pengobatan

Kebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dan siklamat, serta pemakaian obat-obatan siklo#os#amid yang diberikan intraesika. Khusus untuk siklo#os#amid, terdapat metabolitnya di dalam urin  berupa akrolein yang berhubungan se+ara tidak langsung dengan perubahan epitel pada kandung ken+ing. Terapi radiasi pada pelis juga dikatakan se+ara tidak langsung beresiko terhadap angka terjadinya kanker buli.

&. 1enis histopatologi

$ebagian besar @J '%A tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini  bersi#at multi#okal yaitu dapat terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri atas sel

transisional yaitu di pielum, ureter, atau uretra posterior. $edangkan jenis yang

lainnya adalah karsinoma sel suamosa @J !'%A dan adenokarsinoma @J 2%A.2,,5

!. Karsinoma sel transisional

$ebagian besar dari seluruh tumor buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini biasanya berbentuk papiler, lesi ekso#itik, sesile atau ul+erasi. karsinoma in situ berbentuk datar @non papiler anaplastikA, sel-sel membesar  dan nukleus tampak jelas. Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi okso#itik, dapat juga #okal atau di#us. B$ adalah tumor yang sangat agresi# dan  bertumbuh lebih +epat dari tumor papilari. B$ memiliki pola perkembangan yang aalnya pada lumen, lalu inasi ke membran basal, diteruskan hingga ke

lamina propia, hingga ke otot-otot buli.

2. Karsinoma non sel transisional

• 4denokarsinoma

Terdapat  kelompok adenokarsinoma pada buli-buli, di antaranya adalah

aA )rimer terdapat di buli-buli

iasanya terdapat di dasar dan di #undus buli-buli. )ada  beberapa aksus sistitis glandularis kronis dan ekstro#ia esika

(10)

 pada perjalanan lebih lanjut dapat mengalami degenerasi menjadi adenokarsinoma buli-buli.

 bA /rakhus persisten

4dalah sisa duktus urakhus yang mengalami degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.

+A Tumor sekunder

Tumor yang berasal dari #okus metastasis dari organ lain, diantaranya adalah prostat, rektum, oarium, lambung, mamma, dan endometrium.

• Karsinoma sel skuamosa

Karsinoma sel skuamosa terjadi karena rangsangan kronis pada buli- buli sehingga sel epitelnya mengalami metaplasia berubah menjadi

ganas. Rangsangan kronis itu dapat terjadi karena in#eksi saluran kemih kronis, batu buli-buli, kateter menetap yang dipasang dalam jangka aktu lama, in#estasi +a+ing s+histosomiasis pada buli-buli, dan  pemakaian obat siklo#os#amid se+ara intraesika.

)erlu pertimbangan untuk mendiagnosis suatu tumor buli sebagai karsinoma sel skuamosa, mengingat jumlah sel skuamosa pada kandung ken+ing sangat sedikit. Diagnosis baru ditegakkan juga sudah

mendapat hasil patologi anatomi.

• Karsinoma yang tidak berdi#erensiasi

erupakan tipe tumor yang jarang @kurang dari 2 % dari seluruh tipe tumor buliA. Tumor ini tidak memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari tumor lain, dan kata undifferentiated   merujuk  kepada si#at alamiah sel-sel tersebut yang bersi#at anaplastik. Dalam karsinoma yang tidak terdi#erensiasi, sel-selnya belum matang sehingga di#erensiasi ke arah pola yang jelas seperti papilari, epidermoid atau adenokarsinoma tidak terjadi.

(11)

"5% pasien dengan karsinoma buli-buli memberikan gejala hematuria yang bersi#at total atau mikroskopik, tidak nyeri, dan bersi#at kambuhan @intermittenA. )ada sebagian ke+il kasus dapat disertai gejala-gejala iritasi seperti poliuria, urgensi dan disuria. 8ejala ini sering ditemukan pada pasien dengan karsinoma insitu atau karsinoma yang telah mengadakan in#iltrasi luas yang menurunkan kapasitas buli-buli

atau juga disebabkan oleh oeraktiitas dari buli-buli.!,2,5,6  /ntuk itu pada

pasien- pasien usia tua dengan gejala-gejala poliuria, urgensi yang berulang dan tanpa ada

sebab yang jelas, perlu dipertimbangkan adanya kanker buli.

<ematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang dengan keluhan tidak dapat miksi. Keluhan akibat penyakit yang lebih lanjut berupa obstruksi saluran kemih bagian atas atau edema tungkai. :dema tungkai disebabkan karena  penekanan aliran lim#e oleh massa tumor atau oleh kelenjar lim#e yang membesar 

 pada daerah pelis. 5

 0yeri pada karsinoma buli-buli disebabkan karena tumor lokal yang makin  berkembang atau karena telah bermetastasis. 0yeri pada daerah panggul dapat mengindikasikan adanya obstruksi uretra. 0yeri pada daerah suprapubik dapat disebabkan karena inasi tumor ke jaringan lunak periesika, obstruksi pada muara  buli-buli dan adanya retensi urin. 0yeri pada tulang mengindikasikan baha tumor 

telah bermetastasis ke tulang.

<. )emeriksaan #isik 

)ada pemeriksaan #isik, tidak dapat ditemukan temuan khas. ungkin pada  pemeriksaan +olok dubur atau bimanual masih bisa menilai adanya kanker buli tersebut. 0yeri tekan sudut kosto ertebra ataupun nyeri tekan suprapubik tidak begitu khas pada keadaan ini, ke+uali jika sudah terjadi perluasan kanker buli sehingga menimbulkan hidrone#rosis, yang nantinya masih bisa memungkinkan adanya nyeri tekan ;4. )ada palpasi langsung di suprapubik, hampir tidak mungkin teraba adanya massa, ke+uali massa sudah mendorong kandung ken+ing bahkan sudah

meluas ke jaringan periesika.!,

olok dubur dengan bimanual dapat dilakukan dengan analgetik umum @agar otot  buli-buli relaksA pada saat sebelum dan setelah reseksi tumor T/R buli-buli. 1ari telunjuk kanan melakukan +olok dubur sedangkan tangan kiri melakukan palpasi pada

(12)

daerah suprasim#isis untuk memperkirakan in#iltrasi tumor. $elain itu pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya massa dan penyebarannya, ukuran, mobilitas, dan derajat #iksasi pada organ lain. 1ika buli-buli tidak mobile, hal ini

menunjukkan #iksasi tumor pada struktur didekatnya melalui inasi langsung. 

B. )emeriksaan penunjang

)ada kanker buli, pemeriksaan dapat dimulai dari pemeriksaan dasar yang non inasi#  hingga pemeriksaan paling inasi# untuk menentukan derajat serta penyebaran kanker. )emeriksaan dilakukan bukan hanya menentukan diagnosis, tetapi juga dapat menentukan diagnosis banding serta menentukan komplikasi serta menilai hasil terapi.

• aboratorium darah

Dapat menentukan derajat anemia akibat adanya hematuria yang dilihat dari  jumlah hemoglobin. )eningkatan leukosit juga bisa dijadikan penanda adanya in#eksi dari traktus urinarius sehingga bisa menyingkirkan adanya kanker buli, namun 5' % dari karsinoma sel skuamosa menunjukan adanya peningkatan

dari leukosit.

$elain itu dapat juga diperiksa ureum dan kreatinin untuk menilai #ungsi ginjal. )ada kanker buli yang dimana massa menyumbat satu ataupun kedua ureter, terjadi gangguan pada ginjal. $elain itu pemberian media kontras atau

obat-obatan intraesika hanya bisa dilakukan jika #ungsi ginjal baik.

:n*im lier juga tidak lupa diperiksakan pada pasien dengan kanker buli. $alah satu terapi untuk karsinoma in situ adalah pemberian aksin 8 intraesika. )enyerapan sistemik aksin ini dapat menginduksi hepatitis akut. /ntuk itu sebelum pemberian terapi ini, perlu dinilai terlebih dahulu #ungsi hati. $elama pemberian terapi juga dinilai #ungsi hati untuk menilai apakah

terapi masih bisa dilanjutkan atau malah harus dihentikan.,5

• /rinalisis

)ada urinalisis, dapat dinilai adanya sel darah merah, maupun sel darah putih. $el darah merah menunjukan adanya darah pada urin. enurut  American Urological Association Guideline Committee, de#inisi hematuria adalah, adanya lebih dari  sel darah merah per lapang pandang besar, dari 2 sampai  spesimen urin. $el darah putih juga diperiksakan, untuk menunjukan adanya in#eksi.

(13)

/ntuk menyingkirkan diagnosis in#eksi, perlu juga diperiksakan kultur urin. engingat gejala kanker buli yang hanya berupa hematuria sangat mirip

dengan gejala dari in#eksi traktus urinarius.

•  $itologi urin

)emeriksaan ini adalah pemeriksaan standar non inasi# untuk mendiagnosis kanker buli. )emeriksaan ini bertujuan untuk melihat sel-sel urotelium yang terlepas bersama urin. )emeriksaan ini berguna untuk mendeteksi adanya tumor pada pasien dengan gejala simptomatik dan untuk mengealuasi  pengobatan. $el urotelium yang terlepas dinilai apakah sudah perubahan mor#ologi ke arah displasia yang ditandai dengan adanya ekso#iliasi pada sel urotelium.,7,"

$ampel pemeriksaan berupa !'' ml urin segar hasil berkemih. $ampel sebaiknya tidak diambil pagi hari, karena pada urin pagi hari sel-sel urotelium  banyak yang berubah akibat ditampung di kandung ken+ing semalaman sehingga sulit untuk dinilai. )ada urin yang en+er juga sulit dinilai akibat  banyaknya jumlah air dibanding sel yang terlihat. )ada orang yang sedang

dipasang kateter, dapat juga dilakukan bilas buli menggunakan air saline.

 0amun pemeriksaan ini memiliki kelemehan karena angka sensitiitasnya rendah berkisar antara !!%-76%, terutama pada kanker grade rendah dimana angka akurasinya adalah !'%-5'%. 0amun pada kanker grade tinggi angka akurasinya +ukup tinggi bisa men+apai 5%. $emua hal ini tetap bergantung

 pada keahlian sitopatologis dan ketersediaan #asilitas penunjang yang ada.,7

•  )emeriksaan radiologi

)emeriksaan &oto )olos 4bdomen dan )ielogra#i Bntra ;ena @)B;A digunakan sebagai pemeriksaan baku pada penderita yang diduga memiliki keganasan saluran kemih termasuk juga keganasan buli-buli. )ada pemeriksaan ini selain melihat adanya #illing de#ek pada buli-buli juga mendeteksi adanya tumor sel transisional yang berada di ureter atau pielum, dan dapat mengealuasi ada tidaknya gangguan pada ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh tumor   buli-buli tersebut. Didapatkannya hidroureter atau hidrone#rosis merupakan

salah satu tanda adanya in#iltrasi tumor ke ureter atau muara ureter.,6,7

1ika penderita alergi terhadap *at yang digunakan pada pemeriksaan B;), maka dapat dilakukan pemeriksaan /$8. &oto toraks juga perlu dilakukan

(14)

8ambar .2 Filling defect  pada pemeriksaan B;) 

•  T-s+an

erguna untuk menentukan ekstensi tumor ke organ sekitarnya. T s+anning merupakan =-ray detail dari tubuh, yang menunjukkan persimpangan- persimpangan dari organ-organ yang mana tidak ditunjukkan oleh sinar =-ray konensional. RB lebih sensiti# dari T $+an, yang memberikan keuntungan dapat mendeteksi kelenjar lim#e yang membesar di dekat tumor yang

menunjukkan baha kanker telah menyebar ke kelenjar lim#e.,6,7,"

8ambar . T-s+an non-+ontrast dengan a buli 7

•  $istoskopi

$istoskopi dilakukan oleh urologis, mengealuasi kantung kemih dengan  pemeriksaan isual langsung dengan menggunakan sebuah alat khusus yaitu sistoskop. Bdenti#ikasi dari sebuah tumor biasa dilakukan dengan sistoskopi. $istoskopi adalah modalitas utama untuk diagnosis kanker buli karena memiliki resiko yang ke+il serta sekaligus mampu mengambil jaringan untuk  spesimen biopsi. <al ini ter+atat dalam  European Association of Urology (EAU guideline 2'!! baha pada seluruh pasien dengan gejala kanker buli

(15)

harus dilakukan sistoskopi dan tidak ada pemeriksaan non inasi# lain yang

dapat menggantikannya.

)emeriksaan sistoskopi @teropong buli-buliA dan biopsi mutlak dilakukan pada  penderita dengan persangkaan tumor buli-buli, terutama jika penderita  berumur ('-(5 tahun. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat ada atau tidaknya tumor di buli-buli sekaligus dapat dilakukan biopsi untuk menentukan derajat in#iltrasi tumor yang menentukan terapi selanjutnya. $elain itu pemeriksaan ini dapat juga digunakan sebagai tindakan pengobatan pada tumor super#isial

@permukaanA dalam satu prosedur sekaligus.,7

1. Diagnosis

8ambar .( $taging karsinoma buli "

Tabel .! Klasi#ikasi T0 karsinoma buli menurut 4meri+an 1oint ommittee on

an+er 2''2 !

TL Tumor primer tidak dapat ditentukan

Tis Bntraepitelial @karsinoma insituA

T4 )apillar, terbatas pada mukosa

T! $ubepitel

T2a apisan otot super#i+ial

T2b apisan otot dalam

Ta 1aringan periesika se+ara mikroskopik 

(16)

T(a Bnasi ke organ sekitar seperti prostat, uterus, atau agina

T(b Bnasi dinding pelis atau abdomen

 0L Kelenjar lim#e tidak dapat ditentukan

 0' Tidak ada penyebaran

 0! Kelenjar tunggal C2+m

 02 Kelenjar M2+m tetapi C5+m, multiple multipel masing-masingC5+m

 0 Kelenjar M5+m

L etastasis jauh tidak dapat ditentukan

' Tidak ada metastasis jauh

? Terdapat metastasis jauh

K. )enatalaksanaan

• T/R buli-buli

T/R merupakan bentuk penatalaksanaan aal karsinoma buli-buli.T/R ini memungkinkan hasil yang lebih akurat dalam memperkirakan stadium dan tingkat tumor serta merupakan pengobatan tambahan pada karsinoma buli- buli. 1adi T/R merupakan sarana diagnosis, penentuan staging, serta terapi

untuk tumor yang terlihat. !,2,,7,"

enurut :4/ tahun 2'!! merekomendasikan terapi operati#. )asien dengan tumor besar, grading tinggi, atau multi#okal diharuskan untuk melakukan  prosedur T/R kedua untuk memastikan reseksi yang menyeluruh dan staging

yang akurat saat (-6 minggu setelah T/R pertama.$elain itu #aktor lain yang

menentukan dilakukannya T/R kedua adalah, jika pada T/R pertama, tidak  terdapat jaringan otot pada spesimen.

• Kemoterapi dan imunoterapi intraesika

4gen imunoterapi atau kemoterapi diinstilasi kedalam buli-buli ia kateter  untuk menghindari morbiditas sistemik yang terjadi pada banyak kasus.Terapi intraesika dapat menjadi pro#ilaksis maupun terapi objekti# dimana dapat menurunkan rekurensi tumor pada pasien yang telah diberikan T/R komplit. Kemoterapi intraesika digunakan pada dua keadaaan. Diberikan saat setelah dilakukan T/R yang bertindak sebagai pro#ilaktik untuk mengurangi terjadinya implantasi sel tumor. <al ini juga dapat digunakan sebagai terapi

(17)

super#isisal dengan resiko rendah. Hleh karena itu kemoterapi atau imunoterapi intraesika dapat diberikan dalam  bentuk yakni adjuan,

 pro#ilaksis, maupun terapi. 2,"

$alah satu agen yang digunakan untuk imunoterapi intraesika adalah aksin  !acillus"Calmette"Guerin @8A. ;aksin 8 berguna sebagai pro#ilaksis

maupun terapi. ;aksin ini biasa diberikan pada saat 2-( minggu pas+a T/R   pertama. )ertimbangan aktu tersebut adalah aktu pemulihan buli pas+a T/R untuk menghindari distribusi sistemik organisme aksin, terutama melalui luka T/R. ;aksin 8 berguna terutama pada stadium Tis. <al ini dibuktikan melalui perbandingan rekurensi masing-masing staging pada  pemberian 8.

Tabel .2 Rekurensi kanker buli per 5 tahun pada pemberian aksin 8 

• Hperasi

Hperasi3pembedahan dilakukan jika penyebaran karsinoma sudah men+apai otot buli-buli. 1enis operasi yang dapat digunakan dalam menangani karsinoma buli-buli adalah sistektomi parsial, sistektomi total, dan sistektomi radikal. $istektomi parsial merupakan indikasi untuk tumor soliter dengan  batas tegas pada mukosa. $istektomi total merupakan terapi de#initi# untuk 

karsinoma super#isialis yang mengalami kekambuhan. $istektomi radikal merupakan suatu tindakan pilihan jika terapi lain tidak berhasil atau timbul kekambuhan.2,,5,7,"

$istektomi radikal memiliki prosedur dengan +ara mengangkat buli-buli,  prostat, esika seminalis, lemak periesika pelis peritonium, urakus remnant,

(18)

uretra dan !3-!3( baah ureter dengan tambahan dilakukan diseksi pada lim#atik disepanjang bi#urkasio aorta. Bndikasi dilakukan sistektomi radikal yakni jika ukuran tumor terlalu besar untuk dilakukan sistektomi parsial,  posisi tumor tidak memungkinkan untuk dilakukan resesksi misalnya pada dasar buli-buli, tumor multipel, karsinoma sel suamosa dan sarkoma yang radio resisten, ditemukannya leukoplakia dimana dapat berkembang ke arah keganasan."

• Terapi )as+a Hperasi

B. Radioterapi

)enyinaran dengan irradiasi eksternal @5'''-7''' +8yA diberikan selama 5-" minggu merupakan alternati# pilihan pada pasien dengan sistektomi radikal dimana karsinoma sangat berin#iltrasi. )engobatan  pada umumnya ditoleransi dengan baik. 0amun kira-kira !5% pasien memberikan komplikasi usus, buli-buli atau rektal yang signi#ikan. 4ngka harapan hidup lima tahun pada pasien dengan T2-T berada pada rentang !"-(!%.

 0amun sayangnya angka ketahanan hidup 5 tahun dari radioterapi  begitu ke+il sekitar 2'-('% dibanding dengan sistektomi radikal, dimana bisa men+apai '%. /ntuk itu radioterapi selain sebagai alternati# dari in#iltrasi karsinoma yang luas, juga sebagai pengganti

tindakan sistektomi jika terdapat kontraindikasi tindakan operati#.

BB. Kemoterapi

$ekitar !5% dari pasien dengan karsinoma buli-buli ditemukan adanya metastasis regional maupun metastasis jauh dan '-('% pasien dengan  penyakit yang inasi# dapat mengalami metastasis jauh meskipun telah dilakukan sistektomi radikal. Tanpa adanya pengobatan, kelangsungan hidup pasien akan terbatas.

)emberian agen kemoterapi tunggal dan yang paling sering kombinasi  beberapa obat menunjukkan respon terapi parsial ataupun komplit yang

signi#ikan terhadap sejumlah pasien karsinoma buli-buli dengan metastasis. isplatin merupakan agen tunggal yang paling akti# yang  jika digunakan se+ara tunggal, memberikan respon terapi sekitar 

(19)

'%. 4gen e#ekti# lainnya yakni methotre=ate, do=orubi+in, inblastin,

siklo#os#amid, gem+itabin, dan 5-#luoroura+il. Tingkat respon

meningkat dengan mengkombinasikan beberapa bahan akti#. Regimen methotre=ate, inblastin, doksorubi+in @adriami+inA dan +isplatin @;4A merupakan regimen yang sering digunakan pada pasien karsinoma buli-buli tahap lanjut dan sekitar !5-2'% pasien yang menerima regimen ini memberikan respon komplit. 0amun demikian angka harapan hidup 2 tahun sekitar !5-2'%. )engobatan dengan ;4 kadang dikaitkan dengan adanya toksisitas substansial meliputi

kematian akibat kera+unan sekitar -(%. 

• $kema terapi pada karsinoma buli

Tabel . )enentuan terapi berdasarkan staging "

• Kontrol berkala

$emua pasien karsinome buli harus mendapatkan pemeriksaan se+ara berkala, dan se+ara rutin. enurut :4/ 2'!!, pada setiap kontrol dilakukan

 pemeriksaan klinis, sitologi urin serta sistoskopi. )ada pasien dengan hasil sistoskopi tidak terlihat tumor, namun pemeriksaan sitologi urin positi#, biopsi harus dilakukan saat kontrol. 1adal pemeriksaan berkala ini adalah  bulan sekali sejak T/R pertama, dan dilanjutkan tiap 6 bulan sekali, pada satu tahun

(20)

. Komplikasi

Dapat terjadi in#eksi sekunder kandung kemih yang parah bila terdapat ulsera si tumor. )ada obstruksi ureter, jarang terjadi in#eksi ginjal. ila tumor menginasi leher buli, maka dapat terjadi retensi urin. ystitis, yang mana sering kali berada dalam tingkat yang harus diaspadai, merupakan hasil dari nekrosis dan ulserasi dari permukaan tumor. /lserasi ini terkadang dapat dilihat dalam kasus tumor-tumor yang tidak  menembus, dari beberapa gangguan dengan aliran darah, tetapi mun+ul dalam '  persen kasus dimana tumor menembus. Kantung kemih yang terkontraksi dengan

kapasitas yang sangat ke+il dapat mengikuti ulserasi dengan in#eksi dan in#iltrasi

ekstensi# dalam dinding kantung kemih. 2,5,7

Kembalinya tumor dalam kandung kemih dapat menunjukkan tipe lain dari komplikasi. 1ika pertumbuhan tumor kembali terjadi di area yang sama, kemungkinan hal tersebut adalah hasil dari peraatan yang kurang pro#esional dan kurang layak   pada tumor asalnya. 0amun tumor, yang mun+ul di tempat lain di dalam kandung

kemih harus berasal dari asal yang berbeda.

Kematian tidak jarang terjadi dikarenakan oleh komplikasi yang timbul karena disebabkan oleh tumor itu sendiri atau peraatan atas tumor tersebut. <idroneprosis dan urosepsis, dengan gagal ginjal, to=emia, +a+he=ia, dan kelelahan #isik dari iritabilitas esikal, sering kali menjadi suatu gambaran yang harus diperhatikan. <idrone#rosis dapat disebabkan oleh oklusi ureter. ila terjadi bilateral, terjadilah

uremia)5

. )rognosis

Karsinoma buli yang tidak diterapi menimbulkan morbidtas yang signi#ikan, termasuk • <ematuria • Disuria • 8ejala iritati#  • Retensi urin • Bnkontinensia urin •  0yeri pinggang • Hbstruksi ureter 

(21)

<al signi#ikan yang mempengaruhi prognosis karsinoma buli adalah grading, kedalaman inasi, dan ada tidaknya karsinoma in situ. $ementara untuk pasien yang telah dilakukan sistektomi, hal yang mempengaruhi prognosis adalah adanya nodul lim#e atau tidak.

4ngka ketahanan hidup 5 tahun semakin turun seiring dengan peningkatan staging

seperti berikut  • Ta, T!, B$ N "2-!''% • T2 N 6-"% • Ta N 67-7!% • Tb N !7-57% • T( N '-22%

$ementara pada pasien dengan metastasis menunjukan prognosis yang buruk, hanya

5-!'% pasien yang bertahan hidup 2 tahun setelah diagnosis.

BAB IV

(22)

)ada pasien ini, ditegakkan diagnosis sementara tumor buli karena pada anamnesis,  pemeriksaan #isik, dan penunjang ditemukan

• Terdapat gross hematuria yang sudah terjadi sejak ! bulan yang lalu, yang tidak nyeri

• 8ross hematuria yang terjadi ! bulan, sempat terhenti, dan terjadi kembali  hari

$R$, menandakan adanya intermitensi

• )asien juga menjadi lebih sering 4K, dan kadang-kadang mengompol karena tidak 

 bisa menahan 4K, menandakan adanya urgensi dan inkontinensia

• Dari pemeriksaan #isik ditemukan adanya konjungtia yang anemis, mendukung

terjadinya gross hematuria

• )emeriksaan +olok dubur maupun bimanual dilakukan, pull atas prostat tidak teraba,

menyingkirkan hipertro#i prostat.

• )ada pemeriksaan laboratorium darah ditemukan juga adanya penurunan <b hingga

!!,' g3dl, menandakan adanya anemia akibat gross hematuria

/ntuk mendukung diagnosis dari karsinoma buli, perlu dilanjutkan lagi dengan sistoskopi dimana selain mendapat gambaran isual, juga bisa mengambil spesimen untuk pemeriksaan histopatologi. Dari hasil histopatologi yang didapat, nantinya ren+ana tindakan apa yang dilakukan bisa mulai diren+anakan. $e+ara klinis dan radiologi, jika melihat tumor sudah mengin#iltrasi hingga ke lapisan lemak periesika, maka ukuran tumor menurut staging T0 sudah dengan sangkaan T. Ren+ana aal yang bisa dilakukan dengan tumor staging T adalah sistektomi radikal yang bisa dikombinasikan dengan pilihan neoadjuan, adjuan, atau mungkin juga dengan radioterapi.

)ada pasien ini, untuk menghentikan perdarahan juga diberikan ;it K ! = !' mg dan asam trane=amat  = 5''mg.

#aftar Pustaka

!. $jamsuhidajat R, 1ong D. uku ajar ilmu bedah, edisi . 1akarta:8.2'!O"6-". 2. runi+ardi &., 4ndersen D.K, illiar T.R, Dunn D., <unter 1.8, atthes 1., et

(23)

. $teinburg 8.D. ladder +an+er, in meds+ape. 4pril 2'!(. Diunduh dari http33emedi+ine.meds+ape.+om3arti+le3("262-oeriePa2aab6b2b7 . 5 maret 2'!6

(. Bnternational 4gen+y o# Resear+h an+er. :stimated +an+er in+iden+e, mortality, dan

 prealen+e orldide in 2'!2. 2'!2. Diunduh dari

http33globo+an.iar+.#r3)ages3#a+tQsheetsQ+an+er.asp= . 5 aret 2'!6

5. )urnomo,. Dasar-dasar urologi, edisi. 1akarta $agung $eto. 2''O 75-6.

6. Ra#tery 4.T, Delbridge .$, agsta## .1.D. hur+hillGs po+ketbooks s urgery, (th ed.

/$4 :lseier.2'!2O25-6

7. Doherty 8.. urrent diagnosis and treatment surgery, !th ed. /$4 + 8rahil.

2'!'O ebook 

". 4+osta 1, 4dams .4, 4lar+on .<, 4naya D.4, 4shley $., 4uerba+h ).$, et al.

Referensi

Dokumen terkait

 Kanker serviks adalah penyakit tumor ganas pada daerah mulut rahim (servik) sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak

Schroeder et al., dalam studinya menunjukkan bahwa UBC Rapid memiliki sensitivitas dan sensitivitas yang paling rendah untuk mendeteksi kanker buli jika dibandingkan

Polip adalah pertumbuhan sel pada dinding dalam kolon atau rektum, dan sering terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas.Sebagian besar polip bersifat jinak (bukan kanker),

Lingkungan bayi baru lahir harus dipertahankan pada suhu yang tidak menyebabkan peningkatan laju metabolik yang terlalu besar untuk mempertahankan

13 Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan urin rutin untuk mengevaluasi terhadap adanya proteinuria yang menetap guna memperkuat diagnosis nefropati diabetik stadium IV.. 

Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat penigkatan kanker payudara yang bermakna

infiltrasi sel kanker. Nyeri pada pasien kanker merupakan suatu fenomena subjektif yang merupakan gangguan antara faktor fisik dan non fisik. Tujuan studi kasus

IVA Test Pemeriksaan untuk melihat perubahan pada sel leher rahim yang mengarah ke kanker serviks Pemeriksaan yang mudah & cepat HANYA 1 MENIT!!!. Keuntungan IVA