• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Hiperbilirubin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus Hiperbilirubin"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. H.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. H. DENGAN HIPERBILIRUBINEMIADENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG I.

I. BIODATABIODATA

A.

A. Identitas PasienIdentitas Pasien Nama

Nama : : Bayi Bayi Ny. Ny. HH Umur

Umur : : 6 6 harihari

Jenis

Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan Agama

Agama : : IslamIslam

Suku

Suku Bangsa Bangsa : : JawaJawa Alamat

Alamat : : Jalan Jalan Sawo Sawo No. No. 37, 37, BulelengBuleleng Tanggal

Tanggal MRS MRS : : 11 11 March March 20142014 Tanggal

Tanggal Pengkajian Pengkajian : : 17 17 March March 20142014 Diagnosa

Diagnosa Medis Medis : : Hiperbilirubinemia Hiperbilirubinemia o.k. o.k. ABO ABO incompatibilityincompatibility B.

B. Identitas Orang Tua PasienIdentitas Orang Tua Pasien -- Identitas AyahIdentitas Ayah

Nama

Nama : : Tn. Tn. MM Umur

Umur : : 34 34 tahuntahun Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Laki-laki Agama

Agama : : IslamIslam Suku

Suku Bangsa Bangsa : : JawaJawa Alamat

Alamat : : Jl. Jl. Sawo Sawo No.37No.37 Buleleng

Buleleng Pendidikan

Pendidikan : : SMASMA Pekerjaan

Pekerjaan : : KaryawanKaryawan

-- Identitas IbuIdentitas Ibu Nama

Nama : : Ny. Ny. HH Umur

Umur : : 23 23 tahuntahun Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Perempuan Agama

Agama : : IslamIslam Suku

Suku Bangsa Bangsa : : JawaJawa Alamat

Alamat : : Jl. Jl. Sawo Sawo No.37No.37 Buleleng

Buleleng Pendidikan

Pendidikan : : SMASMA Pekerjaan

Pekerjaan : : Ibu Ibu rumahrumah tangga tangga

II.

II. KELUHAN UTAMAKELUHAN UTAMA

Bayi kuning. Bayi kuning.

III.

III. RIWAYAT PENYAKITRIWAYAT PENYAKIT

Bayi lahir pada 11 March 2014 pukul 17.10 secara SCTP(Sectio Caesaria Trans Bayi lahir pada 11 March 2014 pukul 17.10 secara SCTP(Sectio Caesaria Trans Peritoneum) dari ibu G

Peritoneum) dari ibu GIIII PP10011001 AbAb000000  UK 40-41 minggu, lahir di RSUD dr. Saiful  UK 40-41 minggu, lahir di RSUD dr. Saiful

Anwar Malang. Bayi mulai tampak kuning sejak tanggal 13 March 2014 dan Anwar Malang. Bayi mulai tampak kuning sejak tanggal 13 March 2014 dan didiagnosis hiperbilirubin sejak tanggal 15 March 2014. Sekarang bayi terpasang didiagnosis hiperbilirubin sejak tanggal 15 March 2014. Sekarang bayi terpasang infus di tangan kanan dan menjalani terapi sinar (fototerapi).

infus di tangan kanan dan menjalani terapi sinar (fototerapi).

IV.

IV. RIWAYAT KESEHATANRIWAYAT KESEHATAN

A.

A. Riwayat Kehamilan dan KelahiranRiwayat Kehamilan dan Kelahiran 1.

1. PrenatalPrenatal

-- Jumlah kunjungan ke bidan/dokter : ke SpOG 4x dan ke bidan setiapJumlah kunjungan ke bidan/dokter : ke SpOG 4x dan ke bidan setiap bulan

bulan

-- Kenaikan Kenaikan BB BB setiap setiap bulan bulan : : ± ± 10 10 kgkg -- Komplikasi Komplikasi kehamilan kehamilan : : tidak tidak adaada -- Maternal Maternal screning screning : :

(2)

--2.

2. IntranatalIntranatal

-- Lama Lama persalinan persalinan : : ± ± 60 60 menitmenit -- Komplikasi Komplikasi persalinan persalinan : : tidak tidak adaada -- Terapi Terapi yang yang diberikan diberikan : : anestesianestesi -- Cara Cara melahirkan melahirkan : : SCTPSCTP

-- Tempat Tempat melahirkan melahirkan : : RSUD RSUD dr. dr. Saiful Saiful Anwar Anwar MalangMalang 3.

3. PostnatalPostnatal

-- Usaha Usaha nafas nafas : : tanpa tanpa bantuanbantuan -- Apgar ScoreApgar Score : 1”=7, 5”=9: 1”=7, 5”=9

-- Kebutuhan Kebutuhan resusitasi resusitasi : : tidak tidak adaada -- Trauma Trauma lahir lahir : : tidak tidak adaada -- Keluaran Keluaran urine/feses urine/feses : : ada/adaada/ada -- Interaksi dengan orang tua: kurangInteraksi dengan orang tua: kurang B.

B. Riwayat ImunisasiRiwayat Imunisasi

Hepatitis B tanggal 12 March 2014. Hepatitis B tanggal 12 March 2014.

V.

V. PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

A.

A. Keadaan Umum: lemahKeadaan Umum: lemah

-- Kesadaran: Compos mentisKesadaran: Compos mentis -- GCS GCS : : 456456

-- Vital sign Vital sign : Suhu : : Suhu : 36,536,5OOC C Nafas Nafas : : 44 44 x/menitx/menit Nadi

Nadi : : 130 x130 x/menit/menit B.

B. AntropometriAntropometri

-- BB BB : : 3000 3000 grgr -- PB PB : : 47 47 cmcm -- Lingkar Lingkar kepala kepala : : 34 34 cmcm -- Lingkar Lingkar dada dada : : 32 32 cmcm -- Lingkar Lingkar lengan lengan : : 7 7 cmcm C.

C. KepalaKepala

-- Kebersihan Kebersihan : : bersihbersih -- Bentuk Bentuk kepala kepala : : simetrissimetris

-- Keadaan Keadaan rambut rambut : : bersih, bersih, penyebaran penyebaran rambut rambut meratamerata -- Keadaan Keadaan kulit kulit kepala kepala : : tidak tidak ada ada caput caput succedanum, succedanum, tidak tidak adaada

cephalhematoma cephalhematoma -- Fontanela Fontanela anterior anterior : : lunaklunak

-- Sutura Sutura sagitalis sagitalis : : tepattepat

-- Gambaran Gambaran wajah wajah : : simetris, simetris, warna warna kuningkuning D.

D. MataMata

-- Kebersihan Kebersihan : : bersihbersih

-- Pandangan Pandangan : : baik, baik, kadang kadang tidak tidak terfokusterfokus -- Sklera Sklera : : ikterikikterik

-- Konjungtiva Konjungtiva : : anemisanemis -- Pupil Pupil : : isokorisokor

(3)

E. Hidung

- Kebersihan : bersih

- Struktur : normal

- Kelainan lain : tidak ada polip, perdarahan, dan peradangan F. Telinga

- Kebersihan : bersih

- Cairan : tidak ada

- Struktur : normal, simetris

- Tanda peradangan: tidak ada

G. Mulut

- Kebersihan : bersih

- Kelainan bibir dan rongga mulut : tidak ada kelainan

- Problem menelan : tidak ada

H. Leher

- Vena jugularis : tidak ada pembesaran

- Arteri karotis : teraba 130 x/menit, tidak ada benjolan

- Pembesaran tiroid/limfe : tidak ada pembesaran

I. Dada

- Bentuk dada : simetris

- Down score : 0

- Warna kulit : kuning

- Gerakan thorak saat bernafas : normal, tidak ada retraksi dada

- Batuk : tidak, sputum (-)

- Bunyi napas : normal, wheezing (-), ronchi (-)

- Bunyi jantung : normal, murmur (-), gallop (-)

J. Abdomen

- Warna kulit : kuning

- Bising usus : normal, 20 x/menit

- Turgor kulit : normal, kembali <2 detik

- Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran

K. Genetalia

- Kebersihan : bersih

- Keadaan kelamin luar : normal

- Anus : ada

L. Ekstremitas atas dan bawah

- Struktur : normal, tidak ada kelainan

- Kekuatan otot : baik, kanan atas 3/kiri atas 4/kanan bawah 4/ kiri bawah 4

- Trauma : tidak ada

M. Kulit

- Kelembaban : lembab

- Warna : kuning, derajat kramer =IV

(4)

N. Refleks

- Rooting : (+) ada, bayi mengikuti arah ujung dot yang digoreskan

ke sudut bibir

- Menghisap : (+), menghisap kuat, semua bagian dot masuk ke mulut

bayi

- Menggenggam : (+), menggenggam kuat, bayi menggenggam jari

perawat yang diarahkan ke telapak tangan bayi.

- Tonic neck : (+),saat kepala bayi ditolehkan ke arah kiri, lengan dan tungkai ekstensi ke arah arah kiri juga.

- Moro : (+), bayi kaget saat perawat menepuk tangan dengan

tiba-tiba.

VI. KEBUTUHAN DASAR DAN PSIKOSOSIAL

A. Nutrisi

ASI/Susu formula 8x15 cc/24 jam B. Cairan

- IVFD CN 10%+Ca Gluconas 10% 3 cc+KCl 7,4% 3 cc (180 cc/24 jam) - Aminosteril infuse (IV drip) 6 % 150 cc

C. Eliminasi

- BAB : ± 3-4 kali ganti pempers/hari, warna kuning, lembek

- BAK : BAK (+), warna kuning

D. Personal Hygiene

Seka 3x sehari, ganti pempers tiap penuh, ganti pakaian tiap basah, ganti selimut tiap kotor

E. Istirahat

Lama tidur ±18-20 jam/hari, kadang rewel F. Aktivitas

Tidur, nangis. G. Psikososial

(5)

VII. DATA PENUNJANG

A. Laboratorium Darah Lengkap (DL)

1. Tanggal pemeriksaan: 13-03-2014

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN SATUAN NILAI RUJUKAN DEWASA NORMAL Hematologi Hemoglobin (HGB) 9,10 g/dL 11,4 – 15,1 Eritrosit (RBC) 2,43 106/µL 4,0 –  5,0 Leukosit (WBC) 12,30 103/µL 4,7 – 11,3 Hematokrit 25,60 % 38 – 42 Trombosit (PLT) 271 103/µL 142 – 424 MCV 105,30 fL 80 – 93 MCH 37,40 pg 27 – 31 MCHC 35,50 g/dL 32 – 36 RDW 15,90 % 11,5 – 14,5 PDW 11,4 fL 9 – 13 MPV 10,4 fL 7,2 – 11,1 P-LCR 26,7 % 15,0 – 25,0 PCT 0,28 % 0,150 – 0,400 Hitung Jenis  Eusinofil 1,4 % 0 – 4  Basofil 0,2 % 0 – 1  Neutrofil 66,2 % 51 – 67  Limfosit 21,6 % 25 – 33  Monosit 9,4 % 2 – 5  Lain-lain -Faal Hemostasis PPT  Pasien 13,50 detik 11,1 – 11,6  INR APTT  Pasien 1,20 38,50 detik 0,8 – 1,30 28,9 – 30,6 Kesimpulan Kimia Klinik

PPT dan APTT dalam Batas Normal Faal Hati Bilirubin Total Bilirubin Direk Bilirubin Indirek Albumin 13,17 0,76 12,41 3,62 mg/dL mg/dL mg/dL g/dL < 1,0 < 0,25 < 0,75 3,5 – 5,5 Metabolisme Karbohidrat

(6)

2. Tanggal pemeriksaan: 15-03-2014

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN SATUAN NILAI RUJUKAN DEWASA NORMAL Hematologi Hemoglobin (HGB) 6,90 g/dL 11,4 – 15,1 Eritrosit (RBC) 1,89 106/µL 4,0 –  5,0 Leukosit (WBC) 7,37 103/µL 4,7 – 11,3 Hematokrit 20,70 % 38 – 42 Trombosit (PLT) 214 103/µL 142 – 424 MCV 109,50 fL 80 – 93 MCH 36,50 pg 27 – 31 MCHC 33,30 g/dL 32 – 36 RDW 16,20 % 11,5 – 14,5 PDW 9,9 fL 9 – 13 MPV 9,7 fL 7,2 – 11,1 P-LCR 21,7 % 15,0 – 25,0 PCT 0,21 % 0,150 – 0,400 Hitung Jenis  Eusinofil 0,4 % 0 – 4  Basofil 0,3 % 0 – 1  Neutrofil 84,4 % 51 – 67  Limfosit 9,5 % 25 – 33  Monosit 5,4 % 2 – 5  Lain-lain -Golongan Darah Rhesus Coombs’ Test Kimia Klinik A Positif (+) 1 + Faal Hati Bilirubin Total Bilirubin Direk Bilirubin Indirek 19,92 2,20 17,72 mg/dL mg/dL mg/dL < 1,0 < 0,25 < 0,75

(7)

3. Tanggal pemeriksaan: 19-03-2014

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN SATUAN NILAI RUJUKAN DEWASA NORMAL Hematologi Hemoglobin (HGB) 8,20 g/dL 11,4 – 15,1 Eritrosit (RBC) 2,51 106/µL 4,0 –  5,0 Leukosit (WBC) 15,58 103/µL 4,7 – 11,3 Hematokrit 23,90 % 38 – 42 Trombosit (PLT) 75 103/µL 142 – 424 MCV 95,20 fL 80 – 93 MCH 32,70 pg 27 – 31 MCHC 34,30 g/dL 32 – 36 RDW 20,30 % 11,5 – 14,5 PDW 19,3 fL 9 – 13 MPV 12,2 fL 7,2 – 11,1 P-LCR 40,8 % 15,0 – 25,0 PCT 0,09 % 0,150 – 0,400 Hitung Jenis  Eusinofil 2,4 % 0 – 4  Basofil 0,4 % 0 – 1  Neutrofil 52,6 % 51 – 67  Limfosit 28,7 % 25 – 33  Monosit 15,9 % 2 – 5  Lain-lain -Kimia Klinik Faal Hati Bilirubin Total Bilirubin Direk Bilirubin Indirek 9,72 0,61 9,11 mg/dL mg/dL mg/dL < 1,0 < 0,25 < 0,75 B. Terapi

- Fototerapi sampai tersedia WB.

- IVFD CN 10%+Ca Gluconas 10% 3 cc+KCl 7,4% 3 cc (180 cc/24 jam). - Aminosteril infuse (IV drip) 6 % 150 cc.

- Transfusi tukar double volume 480 cc WB.

Malang, 17 March 2014 Mahasiswa

(8)

ANALISA DATA

Ruang : Perinatologi

Nama Pasien : Bayi Ny. H

Umur : 6 hari

No. Register : 1406132

DATA PENUNJANG MASALAH KEMUNGKINAN PENYEBAB

DS :

-DO: Derajat kramer IV, kadar bilirubin total 19,92 mg/dL per tanggal 15-3-2014.

Risiko kern ikterus. Peningkatan kadar bilirubin indirek yang bersifat toksik terhadap otak.

DS :

-DO: kulit tampak kuning pada wajah, badan, tungkai, dan lengan. Kadar bilirubin total dalam darah tinggi= 19,92 mg/dL

Gangguan integritas kulit.

Peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah.

DS :

-DO: Bayi sedang menjalani terapi sinar(fototerapi).

Suhu tubuh= 36,5OC RR= 44 x/menit Nadi= 130 x/menit.

Risiko hipertermi. Efek fototerapi

DS :

-DO: Bayi sedang menjalani terapi sinar(fototerapi).

Suhu tubuh= 36,5OC RR= 44 x/menit Nadi= 130 x/menit.

(9)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ruang : Perinatologi

Nama pasien : Bayi Ny. H

Umur : 6 hari

No. Register : 1406132

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN MASALAH MASALAH SELESAI

Tanggal Paraf Tanggal Paraf

1

Risiko kern ikterus b.d. peningkatan kadar bilirubin indirek yang toksik terhadap otak.

17/03/2014 19/03/2014

2

Gangguan integritas kulit b.d. peningkatan kadar bilirubin dalam darah.

17/03/2014 19/03/2014

3 Risiko hipertermi b.d. efek

fototerapi. 17/03/2014 19/03/2014

4 Risiko tinggi cedera b.d. efek

(10)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Ruang : Perinatologi Nama pasien : Bayi Ny. H Umur : 6 hari No. Register : 1406132

Tanggal No.DX DIAGNOSA

KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA STANDART INTERVENSI RASIONAL TT 17/03/2014 1 Risiko kern ikterus

b.d. peningkatan kadar bilirubin indirek yang toksik terhadap otak.

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan tanda-tanda awal kern ikterus bisa dipantau dan kern ikterus dapat dicegah secepatnya.

Kriteria Standart:

- Tidak ada tanda-tanda kern ikterus (mata berputar, letargi, epistotonus)

1. Observasi keadaan umum dan tanda vital

1. Mengetahui keadaan umum dan tanda vital sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat.

2. Observasi tanda awal ikterus

2. Mengetahui tanda awal kern ikterus sehingga kern ikterus tidak terjadi dan dapat diatasi secepatnya

3. Kolaborasi dengan dokter bila ada tanda-tanda kern ikterus

3. Kern ikterus dapat diatasi secepatnya sehingga tidak menimbulkan kematian pada bayi.

(11)

Tanggal No.DX DIAGNOSA

KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA STANDART INTERVENSI RASIONAL TT 17/03/2014 2 Gangguan

integritas kulit b.d. Peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah.

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, keutuhan kulit dapat

dipertahankan dan tidak terjadi kerusakan kulit lebih lanjut. Kriteria Standart:

- Kadar bilirubin dalam darah dalam batas normal (0,2 – 1 mg/dL).

- Kulit tidak berwarna kuning/warna kuning mulai hilang.

- Tidak timbul lecet akibat penekanan kulit terlalu lama.

1. Monitor warna dan keadaan kulit tiap 4-8 jam.

1. Warna kulit kuning menuju jingga menandakan konsentrasi bilirubin dalam darah tinggi.

2. Ubah posisi terlentang, miring, atau tengkurap tiap 2  jam.

2. Menghindari penekanan kulit yang terlalu lama, sehingga mencegah terjadinya lecet pada kulit. 3. Jaga personal hygiene bayi. 3. Kulit yang bersih dan

lembab membantu memberi rasa nyaman dan

menghindari kulit bayi lecet. 4. Kolaborasi pemeriksaan

kadar bilirubin indirek dan direk.

4. Kadar bilirubin merupakan indikator berat ringannya  jaundice yang diderita

sehingga dapat dilakukan intervensi sesuai berat ringannya jaundice.

(12)

Tanggal No.DX DIAGNOSA

KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA STANDART INTERVENSI RASIONAL TT 17/03/2014 3 Risiko hipertermi

b.d. efek fototerapi.

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24  jam, diharapkan tidak terjadi

hipertermi. Kriteria standart:

- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5OC). - Nadi dan respirasi dalam

batas normal (nadi=120 –

160 x/menit, RR= 35-50x/menit).

- Membran mukosa lembab.

- Konjungtiva tidak anemis.

1. Pantau kulit bayi dan suhu bayi tiap 4 jam sekali.

1. Memantau kulit bayi dan suhu bayi untuk melihat adanya peningkatan suhu (hipertermi) sehingga dapt dilakukan intervensi yang tepat.

2. Monitor nadi dan respirasi. 2. Peningkatan suhu biasanya diikuti oleh peningkatan nadi dan respirasi.

3. Ciptakan suhu lingkungan yang netral.

3. Pengaruh suhu lingkungan sangat besar terhadap kestabilan suhu bayi. 4. Berikan intake cairan yang

adekuat.

4. Mencegah kehilangan panas berlebih akibat fototerapi sehingga tidak terjadi dehidrasi.

5. Kolaborasi pemberian antipiretik bila suhu tubuh tinggi.

5. Antipiretik dapat menurunkan suhu tubuh sehingga tidak terjadi hipertermi.

6. Matikan lampu sementara bila terjadi kenaikan suhu.

6. Mencegah kehilangan panas berlebih akibat fototerapi sehingga tidak terjadi dehidrasi.

(13)

Date DX

numb Nursing diagnosis Purpose/ standart criteria Intervention Rational TT 17/03/2014 4 High risk of trauma

r.t phototherapy effect.

Having given for 3x24 hour nursing care, is not expected to occur as a result of injury phototherapy.

Standard criteria: - No blisters.

- There is no conjunctivitis, no damage to the cornea. - There is no trauma

genetalia.

- The pupil reflex (+). - Elimination of urine

smoothly.

1. Place the baby at a distance of 40-45 cm from the light source.

1. the proper distance to prevent injury due to phototherapy light.

2. Provide blinders opaque. 2. Prevent possible damage to the retina and conjunctiva of high intensity light.

3. Inspection eye every 2 hours when the blinders is opened.

3. Provide stimulation to the baby so it does not decrease the perception.

4. Monitor position blinders. 4. Installation / shift blinders that may cause irritation, corneal abrasion, and conjunctivitis .. 5. Give cover the baby's

genitals.

5. Prevents light-induced damage to the genitals / heat.

(14)

CATATAN KEPERAWATAN

Ruang : Perinatologi

Nama pasien : Bayi Ny. H

Umur : 6 hari

No. Register : 1406132

Tanggal No.DX.

Kep.

Jam Tindakan Keperawatan Hasil Paraf

17/03/2014 2 07.25 Menyeka bayi, mengganti

pempers, memantau warna kulit.

Kulit bersih, tidak ada lecet, warna kulit kuning.

1,2,3 08.00 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 36,6OC, nadi= 138 x/menit, RR= 45 x/menit, kulit lembab, bersih, warna kuning.

2 08.00 Mengubah posisi bayi

menjadi miring.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

4 08.05 Memantau keadaan

mata, penutup mata, dan alat kelamin.

Tidak ada cedera pada mata dan genetalia, refleks pupil mata (+), BAK (+).

1 08.10 Mengobservasi tanda

awal kern ikterus.

Tidak ada letargi, epistotonus, mata berputar.

3 09.00 Memberikan susu

formula sesuai anjuran dokter.

Minum susu formula 15 cc, tidak tumpah.

2 10.00 Mengubah posisi bayi

menjadi tengkurap.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

1,2,3 12.00 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 36,4OC, nadi= 136 x/menit, RR= 44 x/menit,

kulit lembab, bersih, warna kuning.

3 12.00 Memberikan susu

formula sesuai anjuran dokter.

Minum susu formula 15 cc, tidak tumpah.

2 12.00 Mengubah posisi bayi

menjadi terlentang.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

(15)

Tanggal No.DX. Kep.

Jam Tindakan Keperawatan Hasil Paraf

18/03/2014 2 07.25 Menyeka bayi, mengganti

pempers, memantau warna kulit.

Kulit bersih, tidak ada lecet, warna kulit agak kuning.

1,2,3 08.00 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 36,9OC, nadi= 148 x/menit,

RR= 48 x/menit, kulit lembab, bersih, warna agak kuning.

2 08.00 Mengubah posisi bayi

menjadi miring.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

4 08.05 Memantau keadaan mata

dan alat kelamin.

Tidak ada cedera pada mata dan genetalia, refleks pupil mata (+), BAK (+).

1 08.10 Mengobservasi tanda

awal kern ikterus.

Tidak ada letargi, epistotonus, dan mata berputar.

3 09.00 Memberikan susu

formula sesuai anjuran dokter.

Minum susu formula 55 – 60 cc, tidak tumpah.

2 10.00 Mengubah posisi bayi

menjadi tengkurap.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

3 11.30 Memberikan bayi pada

ibu untuk diteteki.

Minum ASI mau, refleks hisap kuat.

1,2,3 12.10 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 36,5OC, nadi= 140 x/menit, RR= 46 x/menit, kulit lembab, bersih, warna agak kuning.

2 14.00 Mengubah posisi bayi

menjadi terlentang.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

(16)

Tanggal No.DX. Kep.

Jam Tindakan Keperawatan Hasil Paraf

19/03/2014 2 21.00 Melakukan pemeriksaan

kadar bilirubin.

Bilirubin total= 9,72 mg/dL.

2 21.00 Menyeka bayi, mengganti

pempers, memantau warna kulit.

Kulit bersih, tidak ada lecet, warna kulit agak kuning.

3 21.15 Memberikan susu

formula sesuai anjuran dokter.

Minum susu formula 55 – 60 cc, tidak tumpah.

1,2,3 21.30 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 37,0OC, nadi= 150 x/menit, RR= 50 x/menit, kulit lembab, bersih, warna agak kuning.

2 21.30 Mengubah posisi bayi

menjadi miring.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

4 21.45 Memantau keadaan mata

dan alat kelamin.

Tidak ada cedera pada mata dan genetalia, refleks pupil mata (+), BAK (+).

1 21.50 Mengobservasi tanda

awal kern ikterus.

Tidak ada letargi, epistotonus, mata berputar.

3 00.00 Memberikan susu

formula sesuai anjuran dokter.

Minum susu formula 55 – 60 cc, tidak tumpah.

1,2,3 00.00 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 36,8OC, nadi= 148 x/menit, RR= 47 x/menit, kulit lembab, bersih, warna agak kuning.

2 00.00 Mengubah posisi bayi

menjadi tengkurap.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

2 02.00 Mengubah posisi bayi

menjadi terlentang.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

3 03.00 Memberikan susu

formula sesuai anjuran dokter.

Minum susu formula 55 – 60 cc, tidak tumpah.

1,2,3 04.00 Mengobservasi TTV dan

keadaan kulit bayi.

suhu= 36,8OC, nadi= 146 x/menit, RR= 46x/menit, kulit lembab, bersih, warna agak kuning.

2 04.00 Mengubah posisi bayi

menjadi miring.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

2 06.00 Mengubah posisi bayi

menjadi terlentang.

Tidak ada lecet dan iritasi pada kulit.

(17)

EVALUASI FORMATIF

Room : Perinatologi Name : Bayi Ny. H Age : 6 days Register number: 1406132

DX numb

Date : 17 march 2014 Date : 18 March 2014 Date : 19 March 2014 1 S:

-O: Eye rotating (-), lethargy (-),

epistotonus (-), temperature = 36.4oC pulse = 136 x / min, RR = 44 x / min. A: The problem is partially resolved Q: Continue intervention.

S:

-O: Eye rotating (-), lethargy (-),

epistotonus (-), temperature= 36,5OC, pulse= 140 x/min, RR= 46 x/min A: The problem is partially resolved P: continue intervention

S:

-O: Eye rotating (-), lethargy (-), epistotonus (-), temperature = 36.8C pulse = 146 x / min, RR = 46 x / min.

A: The problem is resolved. P: Stop the intervention. 2 S :

-O: Yellow skin, levels

total bilirubin 19.92 mg / dL, No blisters and irritation to the skin. A: The problem partially resolved Q: Continue intervention.

S :

-O: The yellow color of the skin began reduced, no blisters and irritation on the skin.

A: The problem partially resolved Q: Continue intervention.

S :

-O: The yellow color of the skin is reduced, total bilirubin level of 9.72 mg / dL, no blisters and irritation to the skin. A: problem resolved

P: stop the intervention 3 S :

-O: clean skin, no blisters and

irritation, skin moisture, skin color yellow, temperature = 36.4oC, pulse = 136 x / min, RR = 44 x / min. A: the problem partially resolved P: continue intervention

S:

-O: clean skin, no blisters and irritation, skin moist, yellow

the skin is reduced, the temperature = 36.5oC,

pulse = 140 x / min, RR = 46 x / min. A: The problem partially resolved

S:

-O: clean skin, no blisters and irritation, skin moist, yellow

the skin is reduced, the temperature = 36.8oC,

pulse = 146 x / min, RR = 46 x / min.

(18)

Q: Continue intervention. A: The problem is resolved. P: Stop the intervention.

DX numb

Date: 17 March 2014 Date : 18 March 2014 Date : 19 March 2014 4 S:

-O: There is no injury to the eye and genetalia, pupil reflex (+),

BAK (+).

A: The problem partially resolved Q: Continue intervention.

S:

-O: There is no injury to the eye and genetalia, pupil reflex (+), BAK (+).

A: The problem partially resolved. Q: Continue intervention.

S:

-O: There is no injury to the eye and genetalia, pupil reflex (+), BAK (+).

A: The problem is resolved. P: Stop the intervention.

(19)
(20)

EVALUASI SUMATIF

Ruang : Perinatologi

Nama pasien : Bayi Ny. H

Umur : 8 hari

No. Register : 1406132

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi Keperawatan Paraf

19/03/2014 1. Risiko kern ikterus b.d. peningkatan kadar bilirubin indirek yang toksik terhadap otak. S:

-O: Mata berputar (-), letargi (-), epistotonus (-), suhu= 36,8OC, nadi= 146 x/menit, RR= 46 x/menit. A: Masalah teratasi.

P: Hentikan intervensi.

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi Keperawatan Paraf

19/03/2014 2. Gangguan integritas kulit b.d. Peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah. S :

-O: Warna kuning pada kulit berkurang, kadar bilirubin total 9,72 mg/dL, tidak ada lecet dan iritasi pada kulit. A: Masalah teratasi.

P: Hentikan intervensi.

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi Keperawatan Paraf

19/03/2014 3. Risiko

hipertermi b.d. efek fototerapi.

S :

-O: kulit bersih, tidak ada lecet dan iritasi, kulit lembab, warna kuning pada kulit berkurang, suhu= 36,8OC, nadi= 146 x/menit, RR= 46 x/menit. A: Masalah teratasi.

P: Hentikan intervensi.

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi Keperawatan Paraf

19/03/2014 4. Risiko tinggi cedera b.d. efek fototerapi.

S:

-O: Tidak ada cedera pada mata dan genetalia, refleks pupil mata (+), BAK (+).

A: Masalah teratasi. P: Hentikan intervensi.

Referensi

Dokumen terkait

restrukturisasi organisasi pemerintah NHFDPDWDQ´ 'HILQLVL NRQVHSVLRQDO GDUL kebijakan restrukturisasi organisasi pemerintah kecamatan adalah kebijakan penyusunan atau

Setelah menentukan model yang dikembangkan untuk pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam pembelajaran sejarah, yaitu model role playing, tahap selanjutnya adalah

Alkitab telah berulang-ulang kali, khususnya dalam Kisah Para Rasul dan Surat- surat Paulus memberikan kesaksian bahwa Roh Kudus, kuasa dan manifestasi- Nya memberikan dampak

ketiadaan garis: bukan berarti agan engga akan punya musuh, tapi ini artinya agan cenderung disukai semua orang, lebih suka berdamai dan kalo harus

Sebagian besar produksi gaharu diselundupkan melalui Singapore dan Hongkong Harga ijnternasional sangat bagus Transfer price bergantung pada pengepul, tidak menguntungkan

Akibat luapan air sungai Pappa dampak yang terjadi pada daerah Kota Takalar yaitu kerusakan infrastruktur jalan dan permukiman penduduk serta berubahnya fungsi tata guna lahan,

Statistika deskriptip dan statistika inferensial untuk pengujian hipotesis Berbagai teknik analisis data: analisis korelasi, regresi, analisis varians, uji lanjut

#2019GantiPresiden ini menjadi gerakan organik yang mengalami eskalasi secara luas terjadi karena beberapa hal, yaitu; adanya dukung politik pada level elite, perkembangan