• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pada zaman kolonial Belanda. Pasar modal pada masa itu didirikan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yaitu pada zaman kolonial Belanda. Pasar modal pada masa itu didirikan dengan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum Indonesia merdeka yaitu pada zaman kolonial Belanda. Pasar modal pada masa itu didirikan dengan tujuan untuk menghimpun dana guna menujang ekspansi usaha perkebunan milik Belanda di Indonesia. Investor yang berkecimpung di Pasar Modal pada waktu itu adalah orang Belanda dan Eropa lainnya. Munculnya pasar modal diawali dengan didirikannya veregening voor de effecten handel di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1921 (PT. Danareksa). Melihat perkembangan pasar modal di Batavia ini, pemerintah kolonnial Belanda terdorong untuk membuka bursa efek di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925.1

Pembentukan pasar modal merupakan produk hukum yang pelaksanaanya didasarkan aturan tingkah laku yang ditetapkan menurut hukum. Hukum yang terkait dengan pembentukan dan pelaksanaan pasar modal ini merupakan satu program yang mempertemukan interaksi pembangunan hukum dan pembangunan ekonomi. Namun lebih dari itu karena pasar modal itu memerlukan kesadaran tinggi yang harus dapat mengubah sikap dalam berinvenstasi, maka standar tingkah laku yang tinggi sangat diperlukan. Dalam proses pembentukan pelaksanaan pasar modal tersebut,

1

Panji Anorogan dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta : Rineka Cipta, 2001), Hal 94

(2)

hukum mempunyai peran ganda yaitu selain mengatur, mengarahkan, melindungi juga mendorong perkembangan pasar modal.

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang maupun modal.2

Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan penambahan financial assets (dan hutang) pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasinya. Fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasar secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.

Pasar modal dalam mekanismenya masih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan, misalnya peraturan yang belum lengkap, masih perlu diadakan penambahan peraturan-peraturan pasar modal. Adanya praktek pencucian uang (money laundering) yang masih merajalela membuat mekanisme pasar modal sangat terpengaruh sehingga minat pelaku pasar modal menurun, dan situasi keamanan serta politik di Indonesia yang berubah-ubah, dapat menyebabkan pelaku pasar modal enggan untuk menanamkan sahamnya di Bursa Efek.

Pasar modal Indonesia akan terus berjalan ke depan, walaupun banyak peristiwa yang mewarnai pasar modal Indonesia, seperti tingginya agio yang diminta

2

Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan

(3)

oleh emiten sehingga menyebabkan harga perdana tinggi, proses go public yang berbau kolusi, tidak transparannya emiten dalam memberikan informasi kepada investor atau adanya insider trading. Tindakan seperti ini merugikan pihak lain yang tidak menerima informasi yang sama pada waktu yang sama, sehingga ia tidak dapat mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham yang dipegangnya, hal ini dapat mengakibatkan sebagian investor enggan berinvestasi.

Dalam rangka menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dan surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.3

Informasi yang tidak transparan menyebabkan banyak investor menderita rugi. Investor menuduh kerugian disebabkan oleh ketidak transparannya laporan-laporan yang diberikan oleh emiten, sementara itu pihak pemerintah juga tidak bisa terhindar dari masalah tersebut, sehingga pemerintah kurang memberikan perlindungan terhadap investor, tapi di sisi lain pihak pelaku pasar modal lain terutama emiten tidak bisa menerima tuduhan itu. Emiten berpendapat bahwa apa yang dilakukan sesuai dengan permintaan pasar, jadi apa yang terjadi adalah kehendak pasar.4

3

Jogiyanto H.M, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3, (Yogyakarta : BPFE, 2003), Hal 16

4

Sawidji Widoatmodjo (I), Teknik Memetik Keuntungan Di Pasar Bursa Efek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Hal 175

(4)

Robert Ang menyebutkan bahwa informasi merupakan kunci sukses berinvestasi di Pasar Modal, semakin cepat dan semakin mempunyai kesempatan untuk meraih keuntungan yang besar dan tidak normal yang terjadi di lantai Bursa Efek. Jadi, informasi mempunyai peranan yang sangat penting yang harus didapatkan oleh setiap pemodal dalam berbagai hal.5 Investor sangat membutuhkan informasi dari perusahaan yang melakukan emisi di Bursa Efek guna mengukur nilai imbalan dan pengelolaan risiko investasinya. Dengan demikian, tingkat efisiensi pasar modal ditentukan oleh ketersedian informasi, maka dapat dikatakan bahwa pasar modal di negara maju relatif lebih efisien dari negara yang berkembang, sebab negara-negara maju memiliki teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang. Keterbukaan informasi perusahaan yang menerbitkan saham sangat dibutuhkan oleh investor.

Prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain tunduk pada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 (UUPM), untuk menginformasikan kepada masyarakat pada waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan investor terhadap efek yang dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. Oleh karena itu, kepatuhan merupakan sebuah kata kunci utama bagi emiten atau perusahaan publik agar kegiatan komunikasi dan pemasaran yang dilakukan dalam rambu-rambu yang benar dan dilaksanakan secara konsisten.

5

(5)

Faktor pendukung pengembangan pasar modal adalah adanya jaminan dari pemerintah mengenai prinsip keterbukaan secara penuh di Pasar Modal Indonesia. Prinsip ini menuntut perusahaan yang akan go public membuka informasi mengandung fakta material tentang perusahaan secara transparan.

Di Indonesia pelanggaran prinsip keterbukaan dalam bentuk pernyataan yang menyesatkan dapat dilihat dari indikasi pembukuan ganda milik anak perusahaan PT. Sumarecon Agung yang dilakukan oleh dua akuntan publik. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) memberikan sanksi terhadap akuntan publik tersebut dengan membekukan izin mereka sebagai profesi penunjang pasar modal.6

Apabila keterbukaan itu telah disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak berintegritas maka akan menimbulkan terjadinya suatu perbuatan yang menyesatkan. Adanya tindakan tersebut yang dilakukan oleh segelintir orang yang tidak bertanggungjawab menyebabkan investor tersebut enggan bahkan jera menanamkan sahamnya lagi di Pasar Modal.

Pemberian informasi kepada investor merupakan hal mendasar bagi terciptanya transparansi atau keterbukaan di Pasar Modal. Informasi ini akan menjadi landasan bagi para investor untuk mengadakan analisis sebelum mengambil suatu keputusan investasi.

Berbagai peristiwa yang merugikan investor silih berganti mulai dari sulitnya mendapatkan informasi dari emiten sampai kurangnya kapabilitas pialang dalam

6

Kontan, Nomor. 34 Tahun II, tanggal 25 Mei 1998, Hal 22, di dalam Bismar Nasution (I),

(6)

memberikan konsultasi kepada investor. Untuk semua itu investor tidak bisa mengadukan nasibnya, namun yang lebih penting investor harus juga bersedia menanggung risiko. Hal inilah yang kurang disadari oleh investor, di samping itu ada baiknya investor harus juga bersedia belajar berbagai hal mengenai pasar modal. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan perusahaan pialang dalam memberikan jasa konsultasi. Seandainya perusahaaan pialang sudah mampu memberika informasi yang lengkap, serta konsultasi yang akurat, maka beban investor untuk membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang pasar modal bisa dikurangi. Investorpun dapat memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh pialang.

Untuk melindungi investor dari praktek-praktek yang tidak sehat di Pasar Modal, maka perlu dilakukan regulasi untuk kepentingan publik. Jika pasar saham tidak diatur dan diawasi niscaya kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal akan luntur. Jika hal ini sampai terjadi, yaitu publik tidak lagi percaya terhadap pasar modal, maka tujuan semula dari pasar modal sebagai sarana alokasi dana yang efisien tidak akan tercapai. Pada tahun 1976 melalui Keputusan Presiden, Departemen Keuangan Indonesia mendirikan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), yang berperan untuk melaksanakan kegiatan di Pasar Modal dan juga meregulasi. Kedua peranan itu yaitu melaksanakan dan meregulasi dianggap menimbulkan konflik, karena badan ini dianggap meregulasi pelaksanaan dirinya sendiri. Oleh karena itu pada tahun 1990 melalui Keputusan Presiden No. 53 tahun 1990 mengubah Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal yang fungsinya hanya

(7)

sebagai pembuat regulasi, pengordinasi semua bursa pasar modal yang ada di Indonesia dan sebagai pengawas jalannya pasar modal.7

Selain itu Bapepam juga perlu menciptakan mekanisme agar segala praktik yang dapat merugikan pasar modal tidak terjadi. Seperti adanya perdagangan semu yang bertujuan memanipulasi tata kerja mekanisme pasar dapat dihindari. Ini dilakukan dengan mengembangkan suatu mekanisme, agar transaksi berjalan dengan fair, cepat dan tepat. Praktik perdagangan semu, menurut peraturan baru dengan tegas dilarang karena akan merugikan para investor yang mempunyai itikad baik.

Pesatnya perkembangan di Pasar Modal dapat dilihat bahwa hingga akhir Febuari 2004 ada sekitar 342 perusahaan publik yang telah mencatat sahamnya di Bursa Efek Jakarta.8 Momentum untuk menggunakan Lembaga Pasar Modal ini adalah sesuatu yang menjanjikan sehingga berdasarkan UUPM, pemerintah melalui Bapepam berusaha meningkatkan usaha di Pasar Modal sebagai upaya mendongkrak perekonomian negara sekaligus guna meningkatkan pembangunan.9

Kegiatan pasar modal merupakan salah satu asset bangsa yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja perekonomian dan pertumbuhan devisa bagi negara. Maka dalam hal ini agar pemerintah semakin giat melakukan upaya-upaya sosialisasi

7

Fungsi dari Bapepam adalah sama dengan securities and exchange commission (SEC) di Amerika Serikat. SEC didirikan pada tahun 1934 oleh kongres Amerika Sereikat, yang tujuannya sebagai pembuat regulasi pasar saham untuk melindungi kepentingan investor seperti mengharuskan sekuritis baru yang akan dijual ke public untuk mendaftarkan di SEC.dikutip dari Jogianto H.M. Op.Cit,Hal 50

8

Sawidji Widoatmodjo (II), Cara Cepat Memulai Investasi Saham, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2004), Hal 40

9

M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Pasar Modal (Penawaran Umum Dan

(8)

tentang fungsi dan peranan pasar modal bagi masyarakat luas, khususnya pengusaha menegah sehingga mereka dapat melakukan investasi di Pasar Modal. Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat. Pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat beroperasi dalam skala yang lebih besar dan gilirannya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas maka terdapat beberapa hal yang dapat ditarik sebagai pokok permasalahan dalam penulisan tesis ini, yaitu : 1. Bagaimana pengaturan prinsip keterbukaan dalam Undang-Undang Pasar Modal ? 2. Bagaimana kaitan prinsip keterbukaan dengan perlindungan hukum

terhadap investor ?

3. Bagaimana bentuk pengawasan Bapepam dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah diuraikan tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk menganalisis pengaturan prinsip keterbukaan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

(9)

2. Untuk menganalisis kaitan prinsip keterbukaan dengan perlindungan hukum terhadap investor.

3. Untuk menganalisis pengawasan Bapepam dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Hukum yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap investor. Dan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada investor yang mengalami permasalahaan dan juga kepada calon investor.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, ternyata belum pernah dilakukan penelitian dalam topik dan permasalahaan yang sama. Sehingga penelitian ini asli baik dari segi materi maupun metode pendekatan dalam menganalisis bahan-bahan hukum primer, sekunder, dan tertier, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah dan terbuka untuk kritikan-kritikan yang sifatnya membangun.

(10)

F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pasar modal, sebenarnya sama saja dengan pasar pada umumnya yaitu sesuai dengan namanya adalah tempat berlangsungnya kegiatan jual beli. Yang membedakan pasar modal dengan pasar lainnya adalah objek yang diperjualbelikan.

Pasar modal mempertemukan penjual modal/dana dengan pembeli modal/dana.10 Jadi merupakan kegiatan financial yang membutuhkan kepercayaan masyarakat penanam modal/investor untuk melakukan investasi. Mewujudkan kepercayaan ini dilakukan dengan mengatur berbagai ketentuan antara lain seperti standar perilaku yang terlibat di bidang pasar modal, kewajiban keterbukaan (disclosure) dan perbuatan-perbuatan tertentu yang dilarang dalam kegiatan pasar modal.

Tujuan hukum adalah untuk mewujudkan keadilan (rechtsgerectigheid), kemanfaatan, dan kepastian hukum (rechtszekerheid).11 John Rawls mengkonsepkan keadilan sebagai fairness, yang mengandung asas-asas, bahwa orang-orang merdeka dari rasional yang berkehendak untuk mengembangkan kepentingan, hendaknya memperoleh suatu kedudukan yang sama pada saat akan memulainya dan merupakan

10

Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990), Hal 9

11

Ahmad Ali, Menguat Tabir Hukum, (Suatu kajian Filisofis dan Sosiologi), (Jakarta: Gunung Agung, 2002), Hal 85

(11)

syarat fundamental bagi mereka untuk memasuki perhimpunan yang mereka kehendaki.12

Mengenai perlindungan yang dapat diartikan juga sebagai perlindungan hukum, Roscoe Found dalam bukunya Scope and Purpose of Sosiological Jurisprudence, menyebutkan ada beberapa kepentingan yang harus mendapat perlindungan oleh hukum yaitu :

1. Kepentingan terhadap negara sebagai suatu badan yuridis.

2. Kepentingan terhadap negara sebagai penjaga kepentingan sosial.

3. Kepentingan terhadap perorangan terdiri dari pribadi (fisik, kebebasan, kemauan, kehormatan, privacy, dan kepercayaan serta pendapat), hubungan dosmetik (orang tua, anak, suami-istri), kepentingan subtansi (milik, kontrak dan berusaha, keuntungan, pekerjaan, dan kepentingan orang lain).13

Adanya pasar modal diharapkan aktifitas perekonomian menjadi meningkat, karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan perusahaan-perusahaan, sehingga perusahaan dapat beroperasi dalam skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan memakmurkan masyarakat luas.

Harga saham dalam pasar modal harus didasarkan adanya pernyataan yang akurat dari manajemen perusahaan, artinya informasi itu tidak merupakan pernyataan menyesatkan. Penyampaian pernyataan yang tidak akurat dapat mengakibatkan pasar

12

Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2000), Hal 298 13

(12)

modal yang tidak efisien, maka keterbukaan informasi artinya suatu informasi yang tidak mengandung misrepresentation atau omission.14

Berdasarkan hal di atas, maka kerangka teori dalam penelitian ini adalah teori hipotesis pasar modal yang efisien (Efficiant Capital Market hyphotesis), yaitu suatu teori yang berkaitan dengan informasi yang mempengaruhi harga saham.15 Informasi yang sangat penting di dalam perkembangan pasar modal, adalah penegakan hukum prinsip keterbukaan harus sejalan dengan yang diinginkan hukum pasar modal.

Dalam pasar modal, prinsip keterbukaan dalam hal perlindungan investor oleh perusahaan publik atau emiten wajib disampaikan kepada investor sepanjang masalah-masalah tersebut mengandung fakta material. Oleh karena itu, dari penjelasan di atas perlu didekati dengan teori mengenai standar penentuan fakta material, sehingga investor dapat memutuskan dengan fakta tersebut untuk membeli atau menjual saham yang dimilikinya.16

Dengan kata lain, bahwa efisiensi pasar modal berkaitan dengan kepercayaan investor terhadap emiten. Informasi yang ada di Pasar Modal mempengaruhi kepercayaan terhadap investor yang membutuhkan efisiensi pasar modal.17 Jika tingkat efisiensi pasar modal ditentukan oleh ketersediaan informasi, maka dapat dikatakan bahwa pasar modal di negara maju relatif lebih efisien dari negara yang

14

Bismar Nasution (I), Op.Cit, Hal 16 15

Ibid, Hal 16 16

Ibid, Hal 18 17

(13)

berkembang, sebab di negara-negara maju memiliki teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan dengan negara yang berkembang.

Pelaksanaan prinsip keterbukaan dalam mekanisme pasar modal Indonesia perlu diatasi, oleh karena masalah tersebut menjadi pengahambat pelaksanaan prinsip keterbukaan, yang pada gilirannya membuat pelaku pasar modal sulit memperoleh informasi yang mengandung nilai akurat. Masalah pelaksanaan prinsip keterbukaan berpusat pada konsep fakta material yang masih membutuhkan pengembangan.18

2. Kerangka Konsepsi

Pengertian pasar modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara perdagangan efek.19

Prinsip keterbukan dalam pasar modal yang merupakan jiwa pasar modal harus tetap dipertahankan keutuhannya. Hal ini untuk melindungi kepentingan pelaku saham dan juga merupakan wujud bagi semua pihak yang ingin mengetahui fakta material yang dibutuhkannya dalam mengambil keputusan investasinya.

Pasal 1 angka (25) UUPM menyatakan bahwa prinsip keterbukaan merupakan pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik dan pihak lain tunduk pada Undang-Undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat pada waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya

18

Bismar Nasution (I), Op.Cit, Hal 176 19

Sumariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, (yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004), Hal 4

(14)

yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal efek dimaksud dan harga dari efek tersebut.

Pasal 1 angka (7) UUPM menyatakan bahwa informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

Investor adalah penanam modal atau uang.20 Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek. Prospektus seperti buku panduan, yang memberikan informasi penting seperti ketentuan-ketentuan, tujuan-tujuan, biaya-biaya dan risiko.21

Untuk menjaga agar dapat diselenggarakan secara baik, pasar modal yang memiliki sejumlah pelaku yang masing-masing mempunyai berbagai fungsi yang saling terkait. Sebagai pengawas dibentuklah Bapepam yang bertindak sebagai tangan kanan Menteri Keuangan.

G. Metode Penelitian

Adapun metode yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah : 1. Sifat Penelitian dan jenis Penelitian

20

Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), Hal 337

21

Eko Priyo Utamo dan Ubaidillah Nugraha, Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era

(15)

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dan jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif, yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Menurut Ronald Dworkin penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian dokrinal (dokrinal research), yaitu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as written in book, maupun hukum sebagai law as it decided by the judge throght judicial process.22

2. Metode Pengunpulan Data

Penelitian ini melalui penelitian keperpustakaan (library research) untuk mendapatkan konsepsi teori atau dokrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan objek penelitian berupa peraturan perundang-undangan, buku, berbagai putusan pengadilan yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh melalui studi kepustakaan dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif.

3. Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa kaedah atau norma yang diperoleh dengan mengumpulkan data sekunder yang meliputi :

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat yang terdiri dari peraturan perundang-undangan yaitu Undang-Undang No.8 Tahun 1995

22

Bismar Nasution (II), Disampaikan pada “Dialog Interaktif Tentang Penelitian Hukum dan

Hasil Penulisan Penelitian hukum”, (Pada Makalah Akreditas Hukum USU : Tanggal 18 Februari

(16)

tentang Pasar Modal, peraturan-peraturan Bapepam yang berkaitan dengan pelaksanaan prinsip keterbukaan di Pasar Modal.

b. Bahan hukum skunder, yaitu bahan hukum yang berisi penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil seminar, pertemuan ilmiah atau pendapat dari pakar hukum sepanjang relevan dengan objek telaah dalam penelitian ini.

c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan skunder, seperti kamus hukum, internet, dan majalah, jurnal juga menjadi tambahan bahan bagi penulisan tesis ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

4. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dikumpulkan kemudian diedit dengan mengelompokkan, menyusun secara sistematis, dan dianalisis secara kualitatif selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dengan menggunakkan logika berpikir deduktif ke induktif.

Referensi

Dokumen terkait

Output yang dihasilkan yaitu dari data NBM dihasilkan banyak keluhan-keluhan yang dirasakan oleh operator yang dapat memicu terjadinya resiko kerja, Perhitungan JSI menunjukkan

Pengaturan Prinsip Full Disclosure yang Berlaku di Indonesia Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 butir 25 UU Pasar Modal, yang dimaksud dengan “prinsip keterbukaan”

Prinsip operasinya didasarkan atas prinsip bagi hasil, jual-beli (itjarah) dan titipan (wadiah).. Pasar modal syariah. Prinsip pada pasar modal syariah ini berbeda dengan

Pengertian dari operasi learning dalam Hidden Markov Model adalah melatih parameter HMM jika diberikan dataset barisan-barisan tertentu agar dapat menemukan himpunan transisi

Setelah melihat pandangan Marx tentang pekerjaan manusia, kita akan melihat lebih jauh bagaimana manusia merasa terasing dalam pekerjaannya yang seharusnya

Berdasarkan aktivitas dari kombinasi ekstrak tempuyung (Sonchus arvensis) dan salam (Syzygium polyanthum) dalam menurunkan kadar asam urat, maka diperlukan penelitian lebih

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3) huruf a disusun dengan ketentuan :.c. pemanfaatan ruang

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 1,77 persen; sub

'lerutama yang harus diketahuinya adalah tentang berbagai hal yang sangat penting berkenaan dengan perusahaan penerbit saham tersebut (emiten), sebab justru dari informasi

Tugas Akhir ini merancang sistem pemisahan verse dan reff dari file lagu mp3 secara otomatis menggunakan metode Modified Discrete Cosine Transform (MDCT)

Berdasarkan analisis data dan wawancara pada penelitian dapat diambil kesimpulan studi tentang tingkat pemahaman Standar Proses Kurikulum 2013 pada guru PPKn dalam proses

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan konsentrasi ketoprofen yang berpenetrasi melalui kulit kelinci secara in vitro antara formula yang mengandung kombinasi etanol dan gliserin

Pertama adalah perkembangan praktik video performans di Indonesia, kedua adalah kecenderungan representasi yang muncul pada karya-karya video performans pada dekade

Terdapat hubungan antara faktor safety leadership dengan safety performance, supervisor yang memperhatikan keselamatan di tempat kerja akan

Secara universal prinsip keterbukaan dianut di pasar modal di seluruh dunia. Prinsip keterbukaan bermakna sebagai kewajiban emiten, perusahaan publik, atau siapa saja yang

Penilaian kinerja dapat dilakukan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga dapat dilihat faktor mana yang lebih berpengaruh

isoonDo, ae; u!^cic, seq sm@r

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Data diperoleh melalui penelitian kepustakaan (library research) dan dianalisis dengan metode kualitatif. Prinsip keterbukaan di pasar modal diatur pada UU Pasar Modal

Pemakaian antibiotika yang berlebihan dan tidak sesuai dengan klinis dapat menyebabkan terjadinya resistensi terhadap antibiotika tersebut.Resistensi terhadap

Pasien dengan edema atau asites sering dikira oleh karena kelebihan cairan, sebenarnya keadaan ini hanya menunjukkan adanya ekspensi cairan ke interstitial, yang dapat terjadi pada

Analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga tahapan Soft System Methodology (SSM), yaitu memahami situasi permasalahan, menyusun situasi permasalahan, dan