PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTROVERSIAL ISSUES TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI
SISWA KELASVIII SMP NEGERI 1 JIPUT TAHUN PELAJARAN 2013/2014
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Menulis
Oleh :
Siska Aprianti Putri D.08110090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR
BANTEN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari para siswa tidak bisa mengelak dari tuntutan kegiatan tulis-menulis. Salah satu jenis tulisan yang harus dihasilkan adalah Argumentatif. Karena melalui tulisan Argumentatif penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta yang sedemikian rupa, sehingga penulis mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.
Dalam berargumen para siswa harus mampu berfikir kritis, mampu mengemukakan pendapatnya dengan kesanggupan intelektualnya, dan bukan sekedar mana-suka atau dengan pendekatan emosional. Penulis harus bisa menngungkapkan apa yang menimbulkan persoalan, apa tujuan yang nyata dari persoalan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya. Argumentatif memungkinkan siswa untuk mengemukakan gagasan, pendapat, maupun pikirannya dengan disertai bukti-bukti relevan yang mendukung argumennya.
Tulisan Argumentatif yang bagus akan menyatakan posisinya dengan jelas, diikuti oleh argumen-argumennya yang jernih dan runtut, serta ditutup dengan deduksi yang tidak melenceng dari topik debat. Tulisan argumentatif tidak seharusnya dianggap sebagai tulisan yang melecehkan atau menghakimi suatu pandangan, melainkan seharusnya dianggap sebagai tulisan yang memperjelas dan mendukung kekayaan spektrum cara berpikir.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Jiput khususnya menulis, sama halnya dengan tujuan pembelajaran menulis di sekolah-sekolah lainya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kurikulum mencantumkan kemampuan berargumentatif sebagai standar kompetensi pembelajaran yaitu, Pembelajaran menulis paragraf Argumentatif dalam
Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan KD yang harus dikuasai oleh siswa yaitu “Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam paragraf Argumentatif”. Hal ini sejalan dengan salah satu Indikator yang harus dicapai oleh siswa kelasVIII, yaitu mampu menulis gagasan untuk medukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf Argumentatif.
Berdasarkan observasi awal penulis, pada saat pembelajaran tentang jenis karangan, peneliti menemukan fakta bahwa sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jiput, dihadapkan pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kegiatan menulis, yaitu kurangnya minat siswa terhadap pelajaran menulis. Rendahnya keterampilan menulis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) Siswa kurang berminat pada pembelajaran keterampilan menulis. Sebagian besar siswa mengeluh ketika diberi tugas menulis, mereka mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat, kurang menguasai kosa kata, dan kurang mampu mengembangkan ide.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan model Isu Kontroversial
(Controversial Issues), yaitu menyajikan sesuatu isu atau masalah aktual yang
menimbulkan pro-kontra. Melalui perbedaan pendapat tentang sesuatu isu atau masalah, maka materi isu kontroversial secara langsung membangkitkan kemampuan berfikir kritis siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Controversial Issues Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas VIII Smp Negeri 1 Jiput Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media konvensional oleh siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran controversial issues oleh siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran controversial
issues terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi oleh siswa
Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media konvensional oleh siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran controversial
issues terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi oleh siswa
Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian yang dapat diambil yaitu:
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi sekolah, khususnya guru bahasa Indonesia guna meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan argumentasi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi siswa agar mampu berprestasi khususnya dalam mengembangkan karangan argumentasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan teknik uji-t. Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran controversial issues
terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi. Dengan menggunaan metode ini peneliti berusaha melakukan kegiatan di dua kelas yakni kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran controversial issues) dan kelas kontrol (menggunakan metode konvensional).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dilakukan adalah pretest-posttest control group design, desain ini melibatkan paling tidak dua kelompok, dan mengelompokan subyek secara acak (A), dipilih kelas eksperimen (E) dan kelas kontrol (K), adanya pretest (O1) serta adanya posttest (O2) dimana pretest sama dengan postest. Kemudian kelompok yang satu memperoleh perlakuan khusus (X1) dan kelompok satunya lagi tidak diberi perlakuan atau dengan kata lain memperoleh perlakuan biasa (X2). Model dari desain kelompok kontrol pretest-posttes tampak pada gambar berikut:
Tabel 1
X1 : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran controversial
KK : Kelas Kontrol
X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional
Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel X berupa penggunaan model pembelajaran controversial issues dan variabel Y berupa kemampuan menulis karangan argumentasi siswa
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah Kelas VIII SMP Negeri 1 Jiputi, terdiri dari tiga kelas yaitu Kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIC yang berjumlah sebanyak 97 Siswa.
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah Kelas VIII A sebanyak 32 siswa sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran controversial issues , dan Kelas VII B sebanyak 34 siswa sebagai kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan atau pembelajaran secara konvensional. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode yang telah dilakukan, prosedur pengolahan data setiap siswa dihitung sebagai nilai kemampuan siswa yang bersangkutan; 3) merekap data penilain yang diperoleh siswa untuk setiap aspek yang
diteliti; dan
4) menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek yang diteliti, kemudian mencari nilai rata-ratanya.
Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yakni kelas pembanding dan kelas eksperimen. Peneliti juga menggunakan dua instrumen, yakni instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data. Kedua instrumen tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Lembar Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian, yakni menulis karangan argumentasi pada lembar yang telah disediakan oleh penulis/guru. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Prates digunakan untuk mengukur kemampuan menulis karangan argumentasi siswa. Pascates digunakan untuk mengukur kemampuan menulis karangan argumentasi siswa setelah menggunakan model pembelajaran controversial issues
2. Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu skala penilaian yang akan diisi oleh pengamat pada saat peneliti mengadakan proses mengajar. Lembar observasi ini berisi sejumlah kegiatan atau aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi ini diisi oleh dua orang observer. Format lembar observasi terlampir. Penilaian prates dan pascates dilakukan oleh tiga orang penimbang. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi derajat validitas dan reliabilitas yang baik. Penimbang penilaian tes haruslah mengetahui dan memahami kriteria penilaian menulis karangan argumentasi siswa, serta mampu melakukan penilaian secara profesional.
3. Lembar Penilaian Menulis Karangan argumentasi
Lembar penilaian menulis karangan argumentasi ini berisi kriteria penilaian menulis karangan argumentasi yang digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi hasil menulis karangan argumentasi para siswa. Dalam kriteria penilaian menulis karangan argumentasi di bawah ini,yang diambil hanya lima unsur yang mewakili keseluruhan kriteria penilaian menulis karangan argumentasi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Berikut ini merupakan format skala penilaian menulis karangan argumentasi beserta kriteria penilaiannya.
Format Skala Penilaian Kemampuan Menulis Karangan argumentasi No Aspek yang dinilai Bobot Skala Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Kesesuaian Isi Cerita dengan tema 4 2 Ketepatan Pemilihan Diksi 4 permasalahan atau hipotesis penelitian. Penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut.
1) Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap siswa kelas eksperimen dan kelas pembanding serta guru. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa saat prates dan pascates.
2) Tes Menulis Karangan argumentasi
Peningkatan hasil belajar dapat diketahui melalui tes. Dalam penelitian ini, tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu prates dan pascates pada kelas eksperimen dan kelas pembanding. Prates dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas eksperimen dan pembanding dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi, sedangkan pascates dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas eksperimen dan pembanding setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan media.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
langkah-langkah uji normalitas pada analisis data awal.
2. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas), langkah-langkah pengujian homogenitas sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada analisis data awal.
3. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)
Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut:
μ1 = rata-rata data kelompok eksperimen μ2 = rata-rata data kelompok kontrol
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1) Jik
2) Jika
Dengan
keterangan:
X1 = rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi siswa pada kelas eksperimen
X2 = rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi siswa pada kelas kontrol
s2 = varians gabungan
Dengan dk = ( n1+n2-1), kriteria pengujian tersebut ditolak jika t hitung ≥ t tabel dengan menentukan taraf signifikan = 5% peluang (1-α )
(Sudjana, 2002: 243).
H. Hipotesis Statistik H0 : x1 x2
H1 : x1 x2 (Sugiyono, 2007: 119)
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran controversial issues terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jiputi Tahun Pelajaran 2013/2014