• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK

SYILVIA JIERO

117103014 / IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Ilmu Kesehatan Anak/ M.Ked (Ped) pada Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara

SYILVIA JIERO

117103014 / IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)
(4)

PERNYATAAN

KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan, 27 Februari 2015

Syilvia Jiero

(5)
(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Salam sejahtera.

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya tesis ini dapat

diselesaikan.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas

akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan

Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pembimbing utama dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked(Ped), Sp.A,

Ph.D(CTM) dan Pembimbing II dr. Tina Christina L. Tobing,

M.Ked(Ped), Sp.A(K), yang telah memberikan bimbingan, koreksi,

bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dan dukungan moril

kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis

ini.

2. Prof. dr. H. Munar Lubis, Sp.A(K), selaku Ketua Departemen Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik

Medan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan

penyelesaian tesis ini.

3. dr. Hj. Melda Deliana, M.Ked(Ped), Sp.A(K) selaku Ketua Program

Studi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU

(7)

yang telah membantu saya dalam penelitian dan penyelesaian tesis

ini.

4. Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), Prof. Dr. dr. H.

Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K), dr. Inke Nadia

Diniyanti Lubis, DTM&H, M.Ked(Ped), Sp.A, dan dr. Hendri Wijaya,

M.Ked(Ped), Sp.A yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian

tesis ini.

5. Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, Sp.A(K), dr. Hj. Lily Irsa, Sp.A(K), dr. Rita

Evalina, M.Ked(Ped), Sp.A(K), dan dr. Zulfikar, Sp.PK(K) yang telah

menguji, memberikan koreksi, saran, dan perbaikan pada penulis

dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Kepala Sekolah SDN 060969 dan SDN 064003, yang telah

memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

7. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU /

RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan

pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.

8. Teman-teman yang telah membantu saya dalam keseluruhan

penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Selwan Situngkir, Silvia

Yasmin Lubis, Atika Rimalda Nasution, Sylvi Febriza Riskasari, Johan

Christian Silaen, dan Yuni Arcan Sianturi. Terimakasih untuk

(8)

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta

penulisan tesis ini.

Kepada keluarga tercinta yaitu papa Jeffry Jiero, mama Linda

Kustanto, papi Johan Siajadi, mami Merry Kustanto, om Gatot Kustanto, tante

Lince Laurens, adik-adik saya Willian Jiero, Deddy Jiero, Ronny Jiero, dan

Ricky Kustanto, serta kekasih tercinta Michael Norman Jusman yang selalu

mendoakan, memberikan dorongan dan motivasi baik moral maupun materiil.

Terima kasih atas doa, pengertian dan dukungan selama penulis

menyelesaikan pendidikan ini.

Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua

pihak di masa yang akan datang. Meski jauh dari sempurna, penulis tetap

berharap tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan

berkat dan rahmat-Nya bagi kita semua, Amin.

Medan, 27 Februari 2015

Syilvia Jiero

(9)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing i

Lembar Pernyataan ii

Ucapan Terima Kasih iv

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Infeksi parasit soil-transmitted helminth 6

2.2. Eosinofil 15

2.3. Hubungan antara nilai eosinofil dan Infeksi

soil-transmitted helminth 20

2.4. Kerangka Konseptual 23

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain 24

3.2. Tempat dan Waktu 24

3.3. Populasi dan Sampel 24

3.4. Perkiraan Besar Sampel 25

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 25

3.5.1. Kriteria Inklusi 25

3.5.2. Kriteria Eksklusi 26

3.6. Persetujuan/ Informed Consent 26

3.7. Etika Penelitian 27

3.8. Cara Kerja 27

3.9. Alur Penelitian 30

(10)

3.11.1. Variabel Bebas 31

3.11.2. Variabel Tergantung 31

3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data 32

BAB 4. HASIL PENELITIAN 33

BAB 5. PEMBAHASAN 43

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan 50

6.2. Saran 50

RINGKASAN 52

SUMMARY 54

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN

Lampiran 1 62

1. Personil Penelitian 62

2. Biaya Penelitian 62

Lampiran 2. Jadwal Penelitian 63

Lampiran 3. Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua 64 Lampiran 4. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) 66

Lampiran 5. Kuesioner Penelitian 67

Lampiran 6. Pemeriksaan Kato-Katz 74

Lampiran 7. Prosedur Pengambilan Darah Perifer 79

Lampiran 8. Membuat Sediaan Apus Darah 81

Lampiran 9. Memulas Sediaan Apus Darah 83

Lampiran 10. Memeriksa Sediaan Apus Darah 84

Lampiran 11. Menghitung Jumlah Leukosit 85

Lampiran 12. Kurva pertumbuhan CDC 2000 untuk

anak perempuan usia 2-20 tahun 87

Lampiran 13. Kurva pertumbuhan CDC 2000 untuk8

anak laki-laki usia 2-20 tahun 88

Lampiran 14.Komite Etik 89

Lampiran 15.Riwayat Hidup 90

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Beberapa keadaan penyebab eosinofilia 19 Tabel 4.1. Karakteristik dasar responden penelitian 35 Tabel 4.2. Rerata nilai eosinofil pada infeksi soil-transmitted helminth 36 Tabel 4.3. Nilai eosinofil absolut pada infeksi soil-transmittedhelminth 37 Tabel 4.4. Nilai rerata eosinofil dihubungkan dengan intensitas

Infeksi soil-transmitted helminth 37 Tabel 4.5. Karakteristik nilai eosinofil dihubungkan dengan

infeksi soil-transmitted helminth 38 Tabel 4.6. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada

ascariasis 39

Tabel 4.7. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada

trichuriasis 40

Tabel 4.8. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada

ascariasispada infeksi campuran 41 Tabel 4.9. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka konseptual 23

Gambar 4.1. Profil penelitian 34

Gambar 4.2. Korelasi antara persentase eosinofil dengan jumlah epg

pada ascariasis 38

Gambar 4.3. Korelasi antara persentase eosinofil dengan jumlah epg

pada trichuriasis 39

Gambar 4.4. Korelasi antara persentase eosinofil dengan jumlah epg

pada infeksi campuran 41

(13)

DAFTAR SINGKATAN

ASP : Ancylostoma–secreted protein

A. lumbricoides : Ascaris lumbricoides

BZA : Benzimidazole antihelmintik

CDC : Centre for Disease Control

DALY : Disability-adjusted life years

epg : Egg per gram

ESP : Excretory-secretory products

et al : et alia, et alii

GIS : Geographical information systems

GM-CSF : Granulocyte-macrophage colony- stimulating

factor

IK : Interval kepercayaan

IL-3 : Interleukin 3

IL-5 : Interleukin 5

nepg : Number of egg per gram

PAM : Perusahaan air minum

PSP : Persetujuan setelah penjelasan

SD : Standar deviasi

STH : Soil -transmitted helminth

T. trichiura : Trichuris trichiura

Th2 : T-helper 2

UNICEF : United Nations Children’s Fund

(14)

DAFTAR LAMBANG

P : Besarnya peluang untuk hasil yang diobservasi

bila hipotesis nol benar

R2 : Nilai koefisien determinasi yang mencerminkan

seberapa besar variasi dari variabel terikat Y

dapat diterangkan oleh variabel bebas X

r : Korelasi minimal yang dianggap bermakna

X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat

(15)

ABSTRAK

Latar belakang Infeksi soil-transmitted helminth (STH) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Di seluruh dunia, infeksi parasit STH seringkali dihubungkan dengan kejadian eosinofilia yang bermakna. Beberapa penelitian mendapatkan bahwa peningkatan nilai eosinofil dapat digunakan sebagai penanda adanya infeksi STH.

Tujuan Mengetahui korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi STH pada anak.

Metode Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang terhadap anak sekolah dasar dilakukan selama bulan Februari sampai Maret 2014 di Kecamatan Medan Belawan, Propinsi Sumatera Utara. Sampel tinja diperiksa dengan metode Kato-Katz dan sampel darah diperiksa dengan sediaan apus darah tepi. Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi STH (bermakna jika P < 0.05).

Hasil Penelitian ini melibatkan 99 subjek (ascariasis n=40, trichuriasis n=9, campuran n=50). Prevalensi kecacingan didapatkan sebesar 65.4%, dengan prevalensi ascariasis, trichuriasis, dan infeksi campuran sebesar 37.1%, 21.9%, dan 40.8%. Rerata nilai eosinofil pada anak dengan ascariasis, trichuriasis, dan campuran adalah 7.18, 8.11, dan 8.64/µL darah (P = 0.32). Prevalensi kejadian eosinofilia pada ascariasis, trichuriasis, dan campuran sebesar 47.5%, 77.8%, dan 70% (P = 0.05). Nilai eosinofil memiliki hubungan bermakna dengan jumlah telur per gram tinja/ epg, dimana ascariasis memiliki korelasi tinggi (P < 0.001, r = 0.62) dan trichuriasis memiliki korelasi rendah (P = 0.04, r = 0.21).

Kesimpulan Nilai eosinofil memiliki korelasi tinggi dengan ascariasis dan korelasi rendah dengan trichuriasis. Nilai eosinofil dapat digunakan sebagai penanda infeksi STH.

(16)

ABSTRACT

Background Soil-transmitted helminth (STH) infection in Indonesia still plays as one of major health related problems. It is often correlated with incidence of significant eosinophilia. Several studies report that eosinophil count elevation could be used as a marker of STH infection.

Objective To find correlation between eosinophil count with STH infection in children.

Method This is an observational analytic study with cross-sectional design in elementary children from February until March 2014. It was held in Medan Belawan district, North Sumatera province. Feces samples were examined with Kato-Katz method and blood samples were examined by peripheral blood smears. Data was analysed using Pearson correlation (significance if P < 0.05).

Result Ninety-nine subjects involved in this study (ascariasis n=40, trichuriasis n=9, mixed infection n=50). STH prevalence was found 65.4%, with prevalence of ascariasis, trichuriasis, and mixed infections were 37.1%, 21.9%, and 40.8%, respectively. Mean eosinophil count in children with ascariasis, trichuriasis, and mixed infection were 7.18, 8.11, and 8.64/µL blood (P = 0.32). Eosinophilia prevalence in ascariasis, trichuriasis, and mixed infection were 47.5%, 77.8%, and 70% (P = 0.05). Eosinophil count showed significant correlation with amount of egg per gram feces (epg), where ascariasis showed strong correlation (P < 0.001, r = 0.62) and trichuriasis showed weak correlation (P = 0.04, r = 0.21).

Conclusion Eosinophil count had a strong correlation with ascariasis and weak correlation with trichuriasis. It can be used as a marker of STH infection.

Key words:soil-transmitted helminth infection, eosinophil count, eosinophilia

Referensi

Dokumen terkait

1) Menambah pengetahuan dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang hubungan antara higiene dengan infeksi soil transmitted helminths pada siswa-siswi SD Negeri

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai kadar eosinofil pada infeksi kecacingan khususnya askariasis dan perbedaan jumlah eosinofil pada

mikroskopik feses ini akan digunakan untuk mencari hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kecacingan (infeksi Soil Transmitted Helminths) dengan angka

Studi di Filipina menunjukkan bahawa 58% siswa dengan eosinofilia, 65% telah didiagnosis adanya infeksi Soil Transmitted Helminth , siswa yang terinfeksi lebih dari

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai kadar eosinofil pada infeksi kecacingan khususnya askariasis dan perbedaan jumlah eosinofil pada

Karya tulis ilmiah ini berjudul “ Hubungan Antara Perilaku dengan Intensitas Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Siswa-Siswi SD Negeri 040470 Desa Lingga Julu Kabupaten

Ada korelasi antara kadar timbal dalam darah dengan nilai IQ pada anak usia.

KORELASI ANTARA JUMLAH TROMBOSIT DENGAN KEPADATAN PARASIT PADA ANAK DENGAN INFEKSI MALARIA.. SURYANI MARGONO