• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DI PASAR LEGI SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DI PASAR LEGI SURAKARTA"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILITY

TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

DI PASAR LEGI SURAKARTA

“Parking Retribution Analysis Based On Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) in Pasar Legi Surakarta”

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana

pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun oleh

NIMATOMI KURNIA PUTRA RIGIAR

NIM I0108036

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILITY

TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

DI PASAR LEGI SURAKARTA

“Parking Retribution Analysis Based On Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) in Pasar Legi Surakarta”

Disusun oleh

NIMATOMI KURNIA PUTRA RIGIAR

NIM I0108036

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Persetujuan Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILITY

TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

DI PASAR LEGI SURAKARTA

“Parking Retribution Analysis Based On Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) in Pasar Legi Surakarta”

SKRIPSI Disusun oleh

NIMATOMI KURNIA PUTRA RIGIAR

NIM I0108036

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari Jumat,12 Oktober 2012

Ir. Agus Sumarsono, MT

NIP. 19570814 198601 1 001

Ir. Djumari, MT

NIP. 19571020 198702 1 001

Slamet Jauhari Legowo, ST, MT 19670413 199702 1 001

Budi Yulianto, ST, MSc, PhD

19700719 199702 1 001 Ir. Agus Sumarson Ir. NIP. 19590823 198601 1 001

{

...

}

{

...

}

{

...

}

(4)

commit to user

MOTO

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan

sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta

orang-orang yang sabar.”

(Q.S. AL BAQARAH : 153)

“Orang pemberani bukanlah preman atau tukang pukul,

tetapi orang yang berani menghadapi kenyataan hidup yang

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya ini

kepada...

Bapak...Drs. Hari Sanyoto yang selalu memberi ilmu dan

bakat yang telah ada didiriku ini.

Ibu...Dra. Sri Sugiarti yang selalu mendoakan, perhatian,

dan selalu mengerti setiap usahaku.

Mbak...Pinta Yoga Kurnia Putri, SE yang selalu memberi

semangat, sayang...meskipun aku selalu nakal.

Pacar...Christy Alty Andiani yang selalu sabar

menemani...meskipun datangmu terlambat tetapi disaat

(6)

commit to user

TERIMA KASIH KEPADA

Allah SWT, Alhamdulillah...terima kasih ya Allah

akhirnya selesai juga.

Bapak Agus Sumarsono dan Bapak Djumari yang memberi

bimbingan dan petunjuk sampai selesai skripsi ini.

Darto teman setopik skripsiku, terima kasih untuk pelajaran

hidupnya dan kepercayaannya kepadaku.

Mas mas bro...Egga, Julian, Awal, Christmas, Arip, Pras,

Fata, Sabuaji terima kasih waktunya untuk surveyku dan

motovasinya supaya cepat lulus.

Seluruh teman-teman seperjuangan di jurusan Teknik Sipil

UNS angkatan 2008.

Seluruh pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, tidak ada kata lain kecuali terima kasih dan

tercapai keinginannya. Semua ini berkat bantuan dari

pihak-pihak yang bersangkutan, dan ini sangat membantu

bagi pribadi saya.

Terima Kasih Banyak Semuanya....

Nimatomi Kurnia Putra Rigiar

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Nimatomi Kurnia Putra Rigiar, 2012. Analisis Tarif Parkir Berdasarkan

Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) di Pasar Legi Surakarta.

Pasar Legi Surakarta merupakan salah satu fasilitas umum di Kota Surakarta untuk memenuhi kebutuhan publik khususnya di bidang perekonomian. Salah satu bentuk pelayanan yang disediakan pengelola Pasar Legi Surakarta adalah tersedianya fasilitas parkir yang memadai. Tarif yang berlaku di Pasar Legi Surakarta adalah tarif flat. Analisis Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) dilakukan untuk mengetahui besarnya kemampuan dan kesediaan pengguna fasilitas parkir untuk membayar tarif parkir yang berlaku.

Lokasi penelitian ini adalah fasilitas parkir kendaraan roda dua dan roda empat di Pasar Legi Surakarta. Waktu penelitian dilakukan pada hari Kamis, 14 Juni 2012 dan Sabtu, 16 Juni 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan mengetahui kemampuan dan kesediaan membayar parkir berdasarkan pendapatan konsumen. Dengan cara penyebaran kuisioner secara acak kepada pengguna parkir. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer berupa data dari pengguna fasilitas parkir antara lain jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga, besarnya penghasilan, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir, frekuensi mengunjungi Pasar Legi Surakarta, maksud dan tujuan, lama waktu parkir dan persepsi tentang kondisi, keamanan, dan fasilitas parkir yang tersedia. Sedangkan data sekunder berupa data jumlah parkir, besar alokasi biaya transportasi dan biaya parkir dan jumlah pendapatan.

Hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan karakteristik pengguna fasilitas parkir pada hari kerja dan akhir pekan. Untuk kendaraan roda dua, ATP tarif parkir untuk jam pertama didapat sebesar Rp.1.192,26 dan untuk jam selanjutnya sebesar Rp.630,96 sedangkan untuk WTP tarif parkir untuk jam pertama didapat sebesar Rp.1.075,12 dan untuk tarif jam berikutnya sebesar Rp.451,60. Untuk kendaraan roda empat, ATP tarif parkir untuk jam pertama didapat sebesar Rp.1.491,24 dan untuk jam berikutnya sebesar Rp.697,67 sedangkan untuk WTP tarif parkir untuk satu jam pertama didapat sebesar Rp.2.025,86 dan untuk tarif jam selanjutnya sebesar Rp.646,99. Hasil perhitungan ATP dan WTP yang diperoleh hampir sesuai dengan tarif sekarang dan dapat diberlakukan tarif progresif dengan peningkatan fasilitas parkir.

(8)

commit to user

viii

ABSTRACT

Nimatomi Kurnia Putra Rigiar, 2012. Parking Retribution Evaluation Based On Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) in Pasar Legi Surakarta.

Pasar Legi Surakarta is one of the public fasilities in Solo to fulfill the public necessity of economic. Pasar Legi Surakarta management provide a good facilities such as a good parking facility. The existing tariff in Pasar Legi Surakarta is flat. The analysis of Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) is done to know the ability and willingness of parking users to pay the existing tariff.

This research is located on two-wheeled and four-wheeled in Pasar Legi Surakarta parking area. This research held on Thursday, June 14th, 2012 and Saturday, June 16th, 2012. The aim of this research is to know character, ability, and willingness to pay based on consumer’s income. The research data consist of primary datas in the form of gender, age, total family members, the amount of income, kinds of job, final education, the attending frequency, attending purpose, total parking duration, perception about the condition, the safety and the comfort of parking facilities which is available. Meanwhile, the secondary datas are the amount of vehicle, the allocating of transportation and parking cost of income.

The result analysis and the discussion show the characteristic distinction of parking customers on working days and on weekend. For two-wheeled WTP parking cost for one first hour is Rp.2.025,86 and the progressif tariff per hour is Rp.646,99. The calculation of ATP and WTP is almost the same with existing cost and it is possible to use progressif tariff with improvement quality of parking facilities.

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang dengan penuh cinta dan kasih-Nya

senantiasa mencurahkan nikmat yang tak terhitung jumlahnya pada

hamba-hamba-Nya. Atas limpahan kasih dan cinta-Nya jugalah akhirnya penyusun

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai syarat bagi mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret untuk menempuh ujian sarjana.

Skripsi dengan judul “Analisis Tarif Parkir Berdasar Ability To Pay (ATP)dan

Willingness To Pay (WTP)di Pasar Legi Surakarta” diharapkan dapat diterima

dan dilanjutkan hingga ke penyusunan skripsi kedepannya.

Dalam penyusunan skripsi penyusun mendapatkan bantuan dari pihak, oleh

karena itu penyusun menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah Nya hingga

terselesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Bambang Santosa, MT selaku pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret.

3. Ir. Agus Sumarsono, MT selaku dosen pembimbing I.

4. Ir. Djumari, MT selaku dosen pembimbing II.

5. Seluruh staff pengajar dan karyawan Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret.

6. Kedua Orang Tua yang selalu memberi dukungan penuh baik berupa doa,

moral, maupun material.

7. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret.

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

(10)

commit to user

ix

sehingga dapat dijadikan bahan acuan dalam penyusunan skripsi untuk

kedepannya, semoga penelitian ini memberikan kemanfaatan bagi semua

pihak. Amin.

Surakarta, Oktober 2012

Penyusun

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTO ... iv

1.5. Manfaat Penelitian... 5

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1. Cara dan Jenis Parkir ... 7

2.1.1.1. Menurut Pengelolaan ... 7

2.1.1.2. Menurut Jenis Kendaraan ... 7

2.1.1.3. Menurut Tujuan... 7

2.1.1.4. Menurut Pemilikan dan Pengoperasian ... 8

2.1.1.5. Menurut Penempatan ... 8

2.2. Dasar Teori... 10

(12)

commit to user

xi

2.2.2. Penilaian Kinerja Parkir... 11

2.2.3. Ability To Pay (ATP) ... 12

2.2.11. Analisis Tabulasi Silang (Crosstab) ... 18

2.3. Kerangka Pikir ... 19

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Metode Penelitian ... 20

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 21

3.2.2. Waktu Penelitian ... 21

3.3. Data ... 22

3.3.1. Data Primer... 22

3.3.2. Alat yang Digunakan ... 22

3.3.3. Data Sekunder ... 23

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 23

3.5. Langkah Penelitian ... 23

3.5.1. Survei Pendahuluan ... 24

3.5.2. Pelaksanaan Survei Lapangan ... 24

3.6. Metode Analisis Data ... 25

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data Survei Pendahuluan ... 31

4.2. Penyajian Data Penelitian ... 31

4.2.1. Karakteristik Pengguna Fasilitas Parkir ... 32

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4.2.1.2. Karakteristik Pengguna Fasilitas Parkir

Kendaraan Roda Dua pada Akhir Pekan ... 35

4.2.1.3. Karakteristik Pengguna Fasilitas Parkir

Kendaraan Roda Empat pada Hari Kerja ... 39

4.2.1.4. Karakteristik Pengguna Fasilitas Parkir

Kendaraan Roda Empat pada Akhir Pekan ... 42

4.2.2. Persepsi Pengguna Fasilitas Parkir ... 45

4.2.2.1. Persepsi Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan

Roda Dua ... 46

4.2.2.2. Persepsi Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan

Roda Empat ... 49

4.3. Analisis Tarif Berdasar Ability to Pay (WTP) ... 52

4.3.1. Analisis Tarif Parkir Berdasar Ability to Pay (ATP)

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua Pada

Hari Kerja... 52

4.3.2. Analisis Tarif Parkir Berdasar Ability to Pay (ATP)

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua Pada

Akhir Pekan ... 55

4.3.3. Analisis Tarif Parkir Berdasar Ability to Pay (ATP)

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat Pada

Hari Kerja... 58

4.3.4. Analisis Tarif Parkir Berdasar Ability to Pay (ATP)

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat Pada

Akhir Pekan ... 61

4.4. Analisis Tarif Berdasar Willingness to Pay (WTP) ... 64

4.4.1. Analisis Tarif Parkir Berdasar Willingness to Pay (WTP)

Pengguna Fasilitas Kendaraan Roda Dua pada

Hari Kerja... 64

4.4.2. Analisis Tarif Parkir Berdasar Willingness to Pay (WTP)

Pengguna Fasilitas Kendaraan Roda Dua pada

(14)

commit to user

xiii

4.4.3. Analisis Tarif Parkir Berdasar Willingness to Pay (WTP)

Pengguna Fasilitas Kendaraan Roda Empat pada

Hari Kerja... 68

4.4.4. Analisis Tarif Parkir Berdasar Willingness to Pay (WTP) Pengguna Fasilitas Kendaraan Roda Empat pada Akhir Pekan ... 70

4.5. Pembahasan ... 72

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 77

5.2. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... xix

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik antara price dan quantity ... 14

Gambar 2.2. Diagram Alir Kerangka Pikir ... 19

Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian ... 20

Gambar 3.2. Lokasi Pasar Legi... 21

Gambar 3.3. Diagram Alir Analisa ATP untuk Tarif Satu Jam Pertama .. 27

Gambar 3.4. Diagram Alir Analisis ATP untuk Tarif Selanjutnya ... 28

Gambar 3.5. Diagram Alir Analisis WTP ... 29

Gambar 4.1. Persentase Rasio Jenis Kelamin Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja ... 32

Gambar 4.2. Persentase Rasio Tingkat Pendidikan Terakhir Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja... 33

Gambar 4.3. Persentase Rasio Maksud Tujuan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja ... 34

Gambar 4.4. Persentase Rasio Jenis Kelamin Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Akhir Pekan ... 36

Gambar 4.5. Persentase Rasio Tingkat Pendidikan Terakhir Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Akhir Pekan .... 36

Gambar 4.6. Persentase Rasio Maksud Tujuan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Akhir Pekan ... 37

Gambar 4.7. Persentase Rasio Jenis Kelamin Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Hari Kerja ... 40

Gambar 4.8. Persentase Rasio Tingkat Pendidikan Terakhir Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Hari Kerja.... 40

Gambar 4.9. Persentase Rasio Maksud Tujuan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Hari Kerja... 41

(16)

commit to user

xviii

Gambar 4.11. Persentase Rasio Tingkat Pendidikan Terakhir Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Akhir Pekan... 43

Gambar 4.12. Persentase Rasio Maksud Tujuan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Akhir Pekan ... 44

Gambar 4.13. Persepsi Pengguna Parkir Kendaraan Roda Dua Mengenai Jarak Berjalan Kaki Menuju Lokasi (walking distance) ... 46

Gambar 4.14. Persepsi Penggunaan Parkir Kendaraan Roda Dua Tingkat Keamanan di Tempat Parkir Pasar Legi ... 47

Gambar 4.15 Persepsi Pengguna Parkir Kendaraan Roda Dua Mengenai Jumlah Petugas Parkir ... 48

Gambar 4.16. Persepsi Pengguna Parkir Kendaraan Roda Dua Mengenai Penambahan Lokasi Parkir di Pasar Legi ... 48

Gambar 4.17. Persepsi Pengguna Parkir Kendaraan Roda Empat Mengenai Jarak Berjalan Kaki Menuju Lokasi (walking distance) ... 49

Gambar 4.18. Persepsi Penggunaan Parkir Kendaraan Roda Empat Tingkat Keamanan di Tempat Parkir Pasar Legi ... 50

Gambar 4.19 Persepsi Pengguna Parkir Kendaraan Roda Empat Mengenai Jumlah Petugas Parkir ... 51

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Jumlah Populasi dengan Jumlah Sampel yang

Harus Diperoleh ... 17

Tabel 4.1. Frekuensi Kedatangan dari Pengguna Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja... 34

Tabel 4.2. Lama Menggunakan Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua

pada Hari Kerja... 35

Tabel 4.3. Frekuensi Kedatangan dari Pengguna Parkir Kendaraan Roda

Dua pada Akhir Pekan ... 38

Tabel 4.4. Lama Menggunakan Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua

pada Akhir Pekan ... 39

Tabel 4.5. Frekuensi Kedatangan dari Pengguna Parkir Kendaraan Roda

Empat pada Hari Kerja ... 41

Tabel 4.6. Lama Menggunakan Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat

pada Hari Kerja... 42

Tabel 4.7. Frekuensi Kedatangan dari Pengguna Parkir Kendaraan Roda

Empat pada Akhir Pekan ... 44

Tabel 4.8. Lama Menggunakan Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat

pada Akhir Pekan ... 45

Tabel 4.9. Tabulasi Jumlah Pendapatan dan Pekerjaan Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja... 52

Tabel 4.10. Perhitungan ATP untuk Setiap Jenis Pekerjaan Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua Berdasarkan Alokasi

Biaya Transportasi pada Hari Kerja ... 54

Tabel 4.11. Tabulasi Jumlah Pendapatan, Anggota Keluarga, dan

Pekerjaan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua

(18)

commit to user

xv

Tabel 4.12. Perhitungan ATP untuk Setiap Jenis Pekerjaan Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua Berdasarkan Alokasi

Biaya Transportasi pada Akhir Pekan ... 57

Tabel 4.13. Tabulasi Jumlah Pendapatan, Anggota Keluarga, dan

Pekerjaan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat

pada Hari Kerja ... 58

Tabel 4.14. Perhitungan ATP untuk Setiap Jenis Pekerjaan Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat Berdasarkan

Alokasi Biaya Transportasi pada Hari Kerja ... 60

Tabel 4.15. Tabulasi Jumlah Pendapatan, Anggota Keluarga, dan

Pekerjaan Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat

pada Akhir Pekan ... 61

Tabel 4.16. Perhitungan ATP untuk Setiap Jenis Pekerjaan Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat Berdasarkan

Alokasi Biaya Transportasi pada Akhir Pekan ... 63

Tabel 4.17. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Satu Jam Pertama

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari

Kerja ... 65

Tabel 4.18. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Progresif Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja ... 65

Tabel 4.19. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Satu Jam Pertama

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Akhir

Pekan... 67

Tabel 4.20. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Progresif Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua pada Akhir Pekan ... 67

Tabel 4.21. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Satu Jam Pertama

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Hari

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Tabel 4.22. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Progresif Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Hari Kerja ... 69

Tabel 4.23. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Satu Jam Pertama

Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada

Akhir Pekan ... 71

Tabel 4.24. Perhitungan WTP untuk Tarif Parkir Progresif Pengguna

Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Empat pada Akhir Pekan ... 71

Tabel 4.25. Hasil Perhitungan ATP dan WTP ... 75

Tabel 4.26. Rekapitulasi Perhitungan Persentase Alokasi Biaya Parkir

(20)

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Surakarta merupakan salah satu kota yang banyak diperbincangkan beberapa

tahun belakangan ini, berkaitan dengan prestasi yang diperoleh dalam hal

perkembangan infrastruktur ke arah yang lebih baik. hal ini dapat dilihat dari

keberhasilan pemerintah membangun fasilitas-fasilitas umum untuk memenuhi

kebutuhan publik.

Pasar Legi pusat perdagangan hasil bumi terbesar di Jawa Tengah. Pasar ini

terletak di Jalan S. Parman No. 23 Kelurahan Stabelaan Kec. Banjarsari Solo.

Dengan omzet 10 milyar/hari, bahkan sampai 15 milyar lebih pada hari – hari

tertentu, pasar Legi merupakan salah satu penopang utama perekonomian kota

Solo saat ini.

Seperti pasar – pasar yang lain yang berawal dari sebuah pasar tradisional,

pasar Legi tidak memilikin cerita resmi tentang sejarah berdirinya, ini telah

berusaha menanyakannya kepada pihak Mangkunegaran sebagai pengelola

pertama pasar Legi zaman dahulu, tetapi belum memperoleh keterangan seperti

yang diinginkan. Namun berdasarkan foto – foto yang terpajang di dinding

kantor pasar Legi dapatlah kita sekedar menarik perjalananan sejarah pasar

Legi. Pasar yang menghadap ke Barat ini pada tahun 1930 masih berupa pasar

yang masih sangat tradisional dimana para pedagang membuka dasaran di

tanah terbuka atau dengan kata lain masih terdiri dari para pedagang oprokan

semua. Dibawah pengelolaan Mangkunegaran, pada tahun 1935 berdiri sebuah

bangunan pasar permanen tersusun dari tembok berwarna putih yang bila

dilihat dari samping mirip sebuah benteng. Mulai saat itu pasar ini mulai terus

berkembang, namun baru mengalami pemugaran pada tahun 1992 oleh

pemerintah kota Surakarta sehingga menjadi wujud pasar Legi dengan 2 lantai

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

terdiri dari 146 kios, 1016 los, dan 570 pedagang oprokan yang sebagian besar

berasal dari luar kota Solo.

Di Kota Surakarta sendiri, semua pengelolaan parkir di tempat-tempat umum

dibawah pengawasan UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Surakarta.

Dalam kebijakannya, Pemerintah Kota Surakarta mengharuskan semua

bangunan-bangunan fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit,

stasiun, terminal dan perkotaan di Kota Surakarta menyediakan lahan parkir di

luar badan jalan. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan kembali fungsi

jalan sendiri.

Bangunan-bangunan fasilitas umum di Kota Surakarta dengan fasilitas parkir

diluar badan jalan antara lain adalah pusat perbelanjaan seperti Pasar Gede,

Pasar Legi, Pasar Kembang, Solo Grand Mall, Solo Square, Pusat Grosir Solo,

dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. Begitu pula dengan fasilitas umum

lainnya seperti Rumah Sakit Moewardi, Rumah Sakit Kasih Ibu, Rumah Sakit

Dr. Oen, dan fasilitas umum sebagai prasarana transportasi seperti Terminal

Bus Tirtonadi, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jebres dan Stasiun Purwosari.

Kompleknya ragam kehidupan di Pasar Legi juga sedikit banyak menandakan

adanya berbagai masalah yang timbul sebagai gejala normal dalam setiap

interaksi sosial. Seorang pedagang kelontong di kios bagian depan pasar

mengharapkan agar ada penataan yang lebih baik untuk mengatasi keruwetan

sewaktu pasar sore mulai buka. Masalah yang timbul lainnya adalah tentang

parkir yang sangat kurang tertata dan penentuan tarif dirasa harus diimbangi

dengan fasilitas lebih baik bagi pengunjung yang setiap hari menggunakan

fasilitas parkir. Adapun yang mengakali dengan menunggu kendaraannya

supaya tidak dikenakan tarif parkir.

Penentuan Tarif Parkir merupakan salah satu hal yang penting terkait dengan

pengelolaan parkir. Sesuai dengan Perda No 9/2011 tentang Retribusi Perkir

Jalan Umum, tarif kendaraan roda dua senilai Rp 1000, sementara roda empat

senilai Rp 2.000. Untuk Retribusi Parkir di Luar Badan Jalan (off street

(22)

commit to user

Pemerintah Kota. Tarif yang berlaku di tempat-tempat umum dengan fasilitas

parkir diluar badan jalan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan pengelola

parkir masing-masing.

Pasar Legi Solo merupakan salah satu fasilitas umum di Kota Surakarta yang

menyediakan fasilitas parkir di luar badan jalan berupa lapangan parkir

(parking lots). Kebijakan parkir meliputi besarnya tarif dan dasar penentuan

tarif sendiri ditentukan oleh pengelola parkir dibawah pengawasan pemerintah

kota.

Pengelola parkir di Pasar Legi sendiri menggunakan sistem tarif rata (flat)

untuk satu hari penuh, dan akan berlaku tarif rata (flat) apabila pemarkir

menggunakan jasa ini untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000 untuk satu

hari penuh dan tidak mengalami peningkatan tiap jam. Sedangkan untuk

kendaraan roda empat tarif yang diberlakukan sebesar Rp 2.000 untuk satu hari

penuh dan tidak mengalami peningkatan tiap jam.

Dibandingkan dengan tarif yang diberlakukan tempat perbelanjaan lainnya,

tarif parkir di Pasar Legi Surakarta relatif lebih murah. Sebab tarif yang

dihitung dengan cara sama kepada semua pengguna fasilitas parkir. Pengguna

yang menggunakan fasilitas parkir dengan waktu lama dan hanya sebentar,

dikenakan tarif yang sama. Yang membedakan adalah menggunakan kendaraan

roda dua atau roda empat.

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan lama waktu penggunaan

fasilitas parkir di Pasar Legi, maka terdapat kemungkinan adanya perbedaan

dalam hal kemampuan dan kesediaan pengguna fasilitas parkir tidak akan berat

untuk membayar tarif terutama jika diimbangi dengan pelayanan yang

memadai.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

terdapat satu hal yang menjadi dasar pembahasan yang dikaji dalam studi ini

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Bagaimana karakteristik pengguna parkir di Pasar Legi?

2. Apakah tarif parkir yang ditetapkan oleh pengelola Pasar Legi saat ini

sesuai dengan kemampuan dan kesediaan pengguna parkir dalam

menggunakan fasilitas parkir di Pasar Legi?

1.3.

Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas serta untuk memperoleh hasil yang lebih

akurat dalam studi ini maka diperlukan batasan masalah sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian adalah fasilitas parkir di Pasar Legi meliputi parkir

kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

2. Survei melalui kuisioner kepada para pengguna fasilitas parkir di Pasar

Legi. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling.

3. Survei penelitian direncanakan pada salah satu hari kerja dan satu hari

di akhir pekan untuk mengetahui perbedaan karakteristik pengguna

fasilitas parkir di antara kedua hari tersebut.

4. Survei penelitian direncanakan dilaksanakan pada area atau lapangan

parkir yang berada di dalam Pasar Legi saja, tidak termasuk di area luar

Pasar Legi.

5. Penyebaran kuisioner bertujuan untuk mengetahui karakteristik

pengguna fasilitas parkir dan komponen perhitungan Ability To Pay dan

Willingness To Pay.

6. Tarif yang dianalisis untuk Ability To Pay dan Willingness To Pay

adalah tarif resmi yang ditetapkan operator yang berlaku pada saat

penelitian.

1.4.

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik pengguna parkir di Pasar Legi.

2. Untuk mengetahui berapa besar kemampuan membayar konsumen

(24)

commit to user

khususnya dalam penggunaan fasilitas parkir dan kesediaan konsumen

untuk membayar tarif parkir berdasarkan pada fasilitas yang

didapatkan.

1.5.

Manfaat Peneliatian

Adapun manfaan dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan dalam bidang ketekniksipilan khususnya

mengenai evaluasi tarif parkir berdasarkan kemampuan dan kesediaan

pengguna fasilitas parkir untuk membayar tarif parkir.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan dalam pertimbangan kepada pengelola parkir

di Pasar Legi dalam penentuan tarif parkir berdasarkan besarnya

kemampuan dan kesediaan pengguna fasilitas parkir untuk mambayar

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian

kendaraan sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu waktu tertentu.

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

sementara. Dalam arti lain parkir adalah setiap kendaraan berhenti pada

tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu maupun tidak,

serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan atau menurunkan

penumpang. (Kementerian Perhubungan, 1993)

Fasilitas parkir merupakan bagian penting dari total sistem transportasi.

Perencanaan dan disain fasilitas ini membutuhkan suatu pemahaman tentang

karakteristik bangkitan suatu kawasan dari tata guna lahan yang berbeda yang

dilayani. Seorang pengguna kendaraan ingin mendapatkan parkir persis didekat

tata guna lahan yang dituju, hal ini tidak mungkin selalu didapat. Ruang jalan

akan lebih menguntungkan jika digunakan untuk lalu lintas. (O.Z. Tamin,

2008)

Kebutuhan manusia yang tidak tersedia seluruhnya di daerah tempat tinggalnya

merupakan sebab utama timbulnya transportasi. Lalu lintas berjalan menuju

suatu tempat tujuan dan setelah mencapai tempat tersebut kendaraan harus

diparkir, sementara pengendaranya melakukan beberapa keperluan pribadi,

keperluan umum, rekreasi atau pelayanan. (F.D Hoobs, 1995)

Setiap kendaraan yang berjalan akan berhenti sesuai dengan tujuannya dan

kendaraan yang sedang berhenti memerlukan ruang untuk berhenti. Fasilitas

parkir berfungsi untuk menampung kendaraan yang sedang berhenti untuk

(26)

commit to user

yang sangat kompleks dan perlu penanganan yang cepat dan tepat serta

kerjasama antara pihak-pihak yang terkait. (Yunus, 1994)

2.1.1. Cara dan Jenis Parkir

Cara dan jenis parkir dapat diklasifikan menurut berbagai macam hal

diantaranya adalah sebagai berikut (Kementerian Perhubungan, 1998):

2.1.1.1. Menurut Pengelolaan

Menurut pengelolaannya, fasilitas parkir dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Ø Parkir umum, fasilitas ini dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah.

Ø Parkir khusus, fasilitas parkir yang diselenggarakan oleh pihak ketiga.

Ø Parkir darurat, fasilitas parkir yang ada di tempat umum seperti pinggir jalan, tanah-tanah kosong, baik milik pemerintah daerah ataupun

swasta, dan bersifat insidentil.

Ø Parkir taman, fasilitas parkir yang ada di area sebuah taman khusus, biasanya dikelola oleh pemerintah.

Ø Parkir gedung, diselenggarakan oleh pemerintah daerah ataupun swasta.

2.1.1.2. Menurut Jenis Kendaraan

Ø Parkir kendaraan roda dua tidak bermotor, yang diperlukan bagi kendaraan seperti sepeda dan sejenisnya.

Ø Parkir kendaraan roda dua bermotor, yang diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan sejenisnya.

Ø Parkir kendaraan roda tiga atau lebih bermotor, yang memerlukan parkir untuk kendaraan-kendaraan seperti mobil.

2.1.1.3. Menurut Tujuan

Berdasarkan tujuan parkirnya, suatu parkir dapat dibagi sebagai berikut:

Ø Parkir penumpang, fasilitas ini ditujukan sebagai tempat menaik-turunkan penumpang.

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2.1.1.4. Menurut Kepemilikan dan Pengoperasian

Berdasarkan kepemilikan dan pengoperasian, terhadap tiga jenis fasilitas parkir

yaitu:

Ø Fasilitas parkir yang dimiliki dan dioperasikan oleh swasta.

Ø Fasilitas parkir yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan dioperasikan oleh swasta.

Ø Fasilitas parkir yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah daerah.

2.1.1.5. Menurut Penempatan

Menurut penempatan parkir dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Ø Parkir di badan jalan (on street parking)

Merupakan lokasi parkir yang disediakan sepanjang jalan, baik dengan ataupun

tanpa pelebaran jalan. Di sepanjang jalan disediakan area untuk memarkir

kendaraan. Pada jalan yang lalu lintasnya cukup padat, hal ini akan sangat

mengganggu terutama bagi jalan yang tidak mengalami pelebaran khusus

untuk parkir karena badan jalan yang seharusnya berfungsi untuk dilewati

kendaraan menjadi berkurang lebarnya akibat kendaraan yang parkir.

Ø Parkir di luar jalan (off street parking)

Merupakan sebuah lokasi yang khusus disediakan untuk parkir kendaraan, baik

dengan ataupun tanpa bayaran khusus. Letaknya tidak mengganggu ataupun

memakai area jalan yang sudah ada karena memang diletakkan di sebuah

lokasi yang khusus disediakan untuk parkir. Adapun bentuk-bentuk dari off

street parking ini adalah:

· Lapangan parkir

· Gedung parkir

· Parkir bawah tanah (basement)

· Garasi

· Parkir tingkat

Kelebihan dari off street parking ini adalah tidak terganggunya lalu lintas dan

(28)

commit to user

juga memiliki kelemahan yakni harus direncanakan secara khusus yang berarti

timbulnya biaya perencanaan, pembebasan dan konstruksi tambahan.

Pada penelitian yang dilakukan maka fasilitas parkir yang dijadikan objek

penelitian termasuk dalam jenis parkir di luar badan jalan (Off Street Parking).

Tujuan Off Street Parking (Pignataro, 1973), antara lain:

1. Menyediakan jumlah tempat yang maksimal.

2. Memperkecil ketidaknyamanan saat parkir, saat akan atau setelah parkir

dan saat mengendarai di dalam tempat parkir.

3. Memperkecil gangguan aliran masuk dan keluar dengan pejalan kaki

dan gerakan kendaraan di luar tempat parkir.

Melihat besarnya pengaruh suatu fasilitas parkir terhadap lingkungan sekitar

maka sangat dibutuhkan adanya suatu pengendalian parkir. Pengendalian

parkir dapat dilakukan antara lain dengan pendistribusian ruang parkir yang

tepat, penetapan tarif, pemasangan rambu dan marka, serta dengan pembatasan

waktu parkir.

Salah satu pengendalian parkir adalah dengan menetapkan besarnya tarif

parkir. Dalam penentuan tarif parkir sering kali terdapat perbeadaan dari pihak

operator dan pihak pengguna jasa parkir. Masyarakat pengguna umumnya

melihat bahwa tarif yang diberlakukan saat ini lebih memihak kepada operator

tanpa melihat kemampuan daya beli masyarakat. Namun, perlu diperhatikan

apakah tarif yang berlaku saat ini telah memperhatikan baik kepentingan

operator (menjaga dan meningkatkan pada pelayanan fasilitas parkir) maupun

terhadap daya beli masyarakat pada umumnya. (Ismira Anindia, 2003)

Penelitian terdahulu mengenai tarif parkir dilakukan antara lain adalah

Analisis Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) dilakukan untuk

mengetahui besarnya kemampuan dan kesediaan pengguna fasilitas parkir

untuk membayar tarif parkir yang berlaku. Lokasi penelitian adalah fasilitas

parkir kendaraan roda dua dan roda empat di Stasiun Solo Balapan. Untuk

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

didapat sebesar Rp. 670,59 dan untuk tarif menginap sebesar Rp. 428,36

sedangkan untuk Willingness to Pay (WTP) tarif parkir untuk satu hari pertama

didapat sebesar Rp. 1.524,29 dan untuk tarif menginap sebesar Rp. 2.765,29.

Untuk kendaraan roda empat, ATP tarif parkir untuk satu hari pertama didapat

sebesar Rp. 759,79 dan untuk tarif menginap sebesar Rp. 558,29 sedangkan

untuk WTP tarif parkir untuk satu hari pertama didapat sebesar Rp. 2.779,17

dan untuk tarif menginap sebesar Rp. 12.866,67. Kesimpulannya, hasil

perhitungan ATP dan WTP yang diperoleh lebih kecil dari tarif yang berlaku

sekarang. (Nita Nike Wijaya, 2011)

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Tarif Parkir

Penetapan tarif parkir adalah salah satu cara pengendalian lalu-lintas,

perhitungan tarif parkir tidak didasarkan atas perhitungan pengembalian biaya

investasi danoperasional juga tidak semata - mata untuk memperoleh

keuntungan material dan/atau finansial. Penetapan tarif parkir dilakukan untuk

mengendalikan lalu-lintas melalui pengurangan pemakaian kendaraan pribadi

sehingga mengurangi kemacetan di jalan. Melalui penetapan tarif sedemikian

rupa, untuk besaran tarif tertentu diharapkan dapat mengurangi niat orang

untuk menggunakan kendaraan pribadi. Berdasarkan jenis fasilitas,

pemberlakuan tarif parkir dapat digolongkan seperti berikut (Kementerian

Perhubungan, 1996):

1. Golongan A

a. Badan jalan tanpa untuk maksud pengendalian parkir

b. Daerah dengan frekuensi parkir relatif rendah (1,5 kendaraan/SRP/hari)

c. Parkir dengan waktu yang lama

d. Daerah perumahan, parkir dapat tanpa membayaran atau dengan tarif

yang rendah

e. Daerah dengan derajat pengendalian lalu lintas rendah

2. Golongan B

a. Badan jalan tanpa untuk maksud pengendalian parkir

(30)

commit to user

c. Daerah komersial atau pertokoan, tarif parkir dapat diberlakukan relatif

tinggi, untuk mengendalikan lalu-lintas

d. Daerah dengan derajat pengendalian lalu lintas tinggi.

3. Golongan C

a. Kawasan parkir pada fasilitas parkir umum dengan maksud

pengendalian parkir

b. Keluar masuk kendaraan yang dikendalikan melalui karcis dengan

waktu tercatat, dapat diberlakukan tarif parkir secara progresif, yang

dapat meningkat sesuai dengan lamanya parkir

c. Daerah dengan derajat pengendalian lalu lintas tinggi

2.2.2. Penilaian Kinerja Parkir

Kinerja parkir dapat diukur dan dinilai melalui beberapa cara diantaranya (F.D

Hoobs, 1995):

a. Kedatangan-keluar Parkir

Kedatangan-keluar parkir adalah banyaknya kendaraan yang datang dan keluar

dalam rentang waktu tertentu, yang biasanya diukur selama satu jam yang

menunjukkan jumlah kendaraan yang melakukan parkir dalam rentang waktu

satu jam. Hal ini dapat memperlihatkan pola waktu jumlah kedatangan-keluar

kendaraan terbanyak dan jumlah kedatangan-keluar serta jumlah kendaraan

yang melakukan parkir selama satu hari.

b. Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir merupakan banyaknya kendaraan yang masih melakuan

parkir selama rentang waktu tertentu. Yang biasanya diukur selama satu jam,

didapat dari hasil pengukuran jumlah kendaraan parkir dengan jumlah keluar

parkir dalam rentang waktu sama. Akumulasi ini dapat memberikan informasi

mengenai basar dan pola permintaan parkir tersebut, yaitu kapan saat

permintaan parkir paling rendah bila dibandingkan dengan kapasitas parkir

yang ada.

c. Angka Indeks Parkir

Angka indeks parkir adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

parkir yang ada, yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Angka indeks

parkir digunakan untuk mengatur penggunaan ruang parkir. Hasil ini kemudian

akan digunakan untuk melihat waktu puncak parkir.

d. Angka Turn-Over

Angka turn-over adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata kendaraan

yang menggunakan satu petak parkir pada periode tertentu. Angka ini dapat

diartikan sebagai penggunaan petak parkir.

e. Lama Parkir

Lama parkir adalah jumlah waktu yang digunakan oleh pemarkir untuk

memarkir kendaraannya, dihitung dari mulai kendaraan masuk petak parkir

sampai keluar.

2.2.3. Ability To Pay (ATP)

Ability To Pay (ATP) adalah kemampuan sesorang untuk membayar jasa

pelayanan yang diterimanya, berdasarkan pendapatan yang dianggap ideal.

(O.Z.Tamin,dkk, 1999). Pendekatan yang dilakukan dalam analisis ATP

didasarkan pada alokasi biaya untuk transportasi, frekuensi kedatangan ke

pasar, dan lama waktu parkir.

Besarnya Ability To Pay (ATP) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Ø Besarnya pendapatan pengguna fasilitas parkir dan jumlah anggota keluarga

Ø Persentase biaya untuk transportasi per bulan dari pendapatan

Ø Persentase alokasi biaya untuk retribusi parkir dari alokasi biaya untuk transportasi

Ø Frekuensi kedatangan ke stasiun

Ø Lama waktu parkir

Untuk analisis kemampuan membayar dari masyarakat pada dasarnya

dilakukan dengan pendekatan travel budget, dengan asumsi bahwa setiap

keluarga akan selalu mengalokasikan sebagian dari penghasilannya untuk

kebutuhan akan aktivitas pergerakan, baik yang dipergunakan untuk membayar

(32)

commit to user

Dengan menggunakan metode household budget dapat dicari besaran ATP

Ada dua besaran ATP yaitu:

a. Untuk tarif parkir satu jam pertama

ATP

P

=

Ph x Ppt x Ptt

ǂ. ... (2.1)

b. Untuk tarif parkir jam selanjutnya

ATP

m

=

Ph x Ppt x PttĶǴ ... (2.2)

dengan:

ATPp = ATP tarif parkir satu hari pertama berdasarkan jenis pekerjaan (Rp.)

ATPm = ATP tarif parkir hari selanjutnya berdasarkan jenis pekerjaan

(Rp/hari)

Ph = Total pendapatan keluarga per bulan (Rp/Bulan)

Ppt = Persentase biaya transportasi perbulan dari total penghasilan (%)

Ptt = Persentase biaya untuk retribusi parkir per bulan (%)

Ft = frekuensi menggunakan fasilitas parkir di pasar per bulan

Tp = lamanya menggunakan fasilitas parkir per bulan (jam/bulan)

2.2.4. Willingness To Pay (WTP)

Willingness To Pay (WTP) adalah kesediaan pengguna mengeluarkan imbalan

atas fasilitas yang telah dinikmatinya (O.Z.Tamin,dkk, 1999). Pendekatan yang

digunakan dalam analisis WTP didasarkan pada persepsi penumpang terhadap

fasilitas parkir yang tersedia.

Kesediaan membayar didasarkan pada konsep surplus konsumen (consumer

surplus) yaitu selisih antara kesediaan membayar yang merupakan nilai utilitas

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dibayarkan. Sehingga sering ditemukan segolongan pemakai yang bersedia

untuk membayar lebih dari unit biaya.

Pengertian surplus konsumen misalnya dengan P2 masih akan terjual q2. Maka

terjadilah surplus karena kesediaan membayar lebih besar (P2-P1), jumlah yang

diperoleh dapat digunakan untuk tujuan lain. Total keuntungan diwakili oleh

luas diantara kuva D dan garis harga P1 (jumlah keuntungan dari yang besedia

membayar lebih ditambah jumlah keuntungan dari yang bersedia membayar

pada tarif yang berlaku)

Gambar 2.1. Grafik Antara price dan quantity

Penentuan besarnya Willingness To Pay (WTP) dipengaruhi oleh beberapa

faktor, antara lain:

Ø Fasilitas parkir yang disediakan operator

Ø Pendapatan pengguna

Ø Jenis pekerjaan pengguna

Ø Kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan

Untuk menghitung WTP untuk tarif parkir berdasarkan jenis pekerjaan

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

t

=

∑(*Ķ )... (2.3)

dengan:

P (price)

P2

P1

ATP

0 q2 q2 q (quantity)

WTP

(34)

commit to user

WTP = Besarnya WTP berdasarkan jenis pekerjaan pengguna fasilitas parkir

A = Besarnya tarif berdasarkan pilihan pengguna fasilitas parkir

J = Jumlah pengguna parkir yang memilih tarif A

T = Jumlah pengguna parkir berdasarkan jenis pekerjaan

2.2.5. Metode ATP / WTP

Berikut adalah metode-metode perhitungan ATP/WTP :

1. Economic Valuation Method

Pendekatan economic valuation method mengasumsikan setiap individu

memilki Ability to Pay (ATP) value atau Willingness to Pay (WTP) value

untuk barang atau jasa yang dikonsumsinya. Untuk memperoleh nilai ATP

dan WTP perlu dilakukan suatu survey terhadap pengguna barang dan jasa

tersebut.

2. Travel Cost and contigent Valuation Method

Travel Cost and contigent Valuation Method adalah alokasi dari

penghasilan individu untuk biaya transportasi. Model ini mengacu pada

beberapa penelitian dan pendapat oleh ahli dibidangnya, diantaranya:

a) Menurut O.Z.Tamin,dkk (1999) untuk dapat mengetahui ATP maka

variabel sosial ekonomi yang harus diketahui adalah ongkos perjalanan,

penghasilan, intensitas perjalanan, dan persentase penghasilan untuk

biaya perjalanan.

b) Menurut Santoso (2001) salah satu cara untuk mengetahui besarnya

kemampuan masyarakat membayar barang dan jasa adalah dengan

menghitung rata-rata pengeluaran khususnya konsumsi untuk barang

dan jasa tersebut. Pengeluaran ini dianggap suatu indikator kemampuan

membayar masyarakat.

2.2.6. Hubungan Antara ATP / WTP

Dalam pelaksanaan untuk menentukan tarif sering terjadi benturan antara

besarnya ATP dan WTP, kondisi tersebut selanjutnya disajikan secara

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Ø ATP lebih besar dari WTP

Kondisi ini menunjukan bahwa kemampuan membayar lebih besar

daripada keinginan membayar jasa tersebut. Hal ini terjadi apabila

pengguna memiliki penghasilan yang relatif tinggi tetapi nilai utilitas

atau ketergantungan terhadap jasa tersebut relatif rendah.

Ø ATP lebih kecil dari WTP

Kondisi ini menunjukan bahwa keinginan pengguna untuk membayar

jasa tersebut lebih besar daripada kemampuannya membayar.

Kemungkinan ini terjadi bagi pengguna yang mempunyai penghasilan

yang relatif rendah tetapi ketergantungan terhadap jasa tersebut sangat

tinggi, sehingga pengguna tidak mempunyai pilihan lain. Keinginan

pengguna untuk membayar jasa tersebut cenderung dipengaruhi oleh

utilitas atau ketergantungan terhadap jasa tersebut relatif tinggi.

Ø ATP sama dengan WTP

Kondisi ini menunjukan bahwa antara kemampuan membayar dan

keinginan membayar jasa tersebut sama. Pada kondisi ini terjadi

keseimbangan utilitas pengguna dengan biaya yang dikeluarkan utuk

membayar jasa tersebut.

2.2.7. Nilai Tarif ATP / WTP

Bila parameter ATP dan WTP yang ditinjau, maka aspek pengguna dalam hal

ini dijadikan subyek yang menentukan nilai tarif yang berlakukan dengan

prinsip sebagai berikut:

1. Karena ATP merupakan fungsi dari kemampuan membayar, maka

besaran tarif yang diberlakukan tidak boleh melebihi nilai ATP

kelompok sasaran.

2. Karena WTP merupakan fungsi dari tingkat pelayanan, maka bila nilai

WTP masih di bawah ATP, masih dimungkinkan peningkatan tarif

(36)

commit to user

2.2.8. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi di Kota Surakarta didapat dari survey pendahuluan dan

kutipan langsung dari laporan terdahulu. Berdasarkan pada survey Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kepada 3500 keluarga Jakarta,

Surabaya, Medan dan Semarang dapat diketahui bahwa persentase alokasi

biaya untuk transportasi sebesar 16% dari total pendapatan keluarga. Dalam

penelitian ini akan menggunakan persentase alokasi biaya untuk transportasi

adalah sebesar 16% dengan asumsi bahwa alokasi biaya transportasi di

Surakarta sama dengan di Semarang. Sedangkan persentase dari biaya parkir

diasumsikan sebesar 5-10% dari pendapatan yang didistribusikan untuk

transportasi.

2.2.9. Pembagian Sampel

Pembagian sampel bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai

populasi dengan mengamati sebagian dari populasi tersebut. Metode yang biasa

digunakan adalah metode kecukupan data, dengan pemilihan unit tiap

penarikan bersifat bebas, dimana setiap unit mempunyai kemungkinan yang

sama untuk setiap sampel. Riduwan, 2002, memberikan ukuran sampel yang

digunakan populasi yang ada seperti pada persamaan 2.4.

2

=

...(2.4)

dengan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi yang diketahui

d = presisi yang ditetapkan, diasumsikan sebesar 17%

Sumber: (Riduwan, 2002)

2.2.10. Kuisioner

Kuisioner merupakan daftar tertulis yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

akan diajukan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

adalah masyarakat umum yang menggunakan fasilitas parkir yang telah

disediakan, baik pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat. Kuisioner

yang dibagikan bertujuan untuk mendapatkan data karakteristik pengguna

fasilitas parkir. (Riduwan,2002)

2.2.11. Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)

Analisis ini pada dasarnya adalah penyajian data bentuk tabulasi, meliputi baris

dan kolom. Data yang diolah pada analisis ini adalah data yang berasal dari dua

data yang berbeda untuk mencari korelasi dari dua data yang terdapat dalam

kuisioner. Data yang dimasukkan diolah untuk mendapatkan nilai persentase,

(38)

commit to user

2.3. Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Diagram Alir Kerangka Pikir

Latar Belakang Masalah

Penentuan tarif yang sesuai dengan kemampuan dan kesediaan masyarakat akan membuat pengguna fasilitas parkir tidak akan berat untuk membayar tarif.

Rumusan Masalah

Apakah tarif parkir yang ditetapkan oleh pengelola Pasar Legi saat ini sesuai dengan kemampuan dan kesediaan serta karakteristik pengguna parkir dalam menggunakan fasilitas parkir di stasiun tersebut.

Tujuan Penelitian

Mengetahui berapa besar kemampuan dan kesediaan konsumen untuk membayar tarif parkir berdasarkan pada fasilitas yang didapat serta mengetahui karakteristik pengguna parkir itu sendiri.

Tahap Penelitian

Pengumpulan data primer dan data sekunder melalui survey pendahuluan dan penyebaran kuisioner.

Analisis Data

Hasil Pembahasan

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Metode Penelitian

Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian Mulai

Survey pendahuluan (jumlah sampel)

Desain Kuisioner Data Sekunder

(40)

commit to user

Tahap pertama penelitian ini adalah pengumpulan data yang berupa data

primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuisioner yang

meliputi persepsi tentang tarif parkir, lama waktu parkir, pendapatan,

frekuiensi parkir, serta jumlah anggota keluarga. Data sekunder berasal dari

intansi terkait seperti Badan Pusat Statistik serta Pasar Legi. Dari data tersebut

maka dapat diketahui nilai ATP dan WTP tarif parkir di Pasar Legi Surakarta.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada fasilitas parkir yang terletak di Pasar Legi, baik yang

menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Lokasi Pasar

Legi lebih detailnya dapat di lihat di lampiran 1 dan ada juga yang dapat dilihat

melalui pencitraan satelit seperti pada Gambar 3.2. berikut ini:

Gambar 3.2. Lokasi Pasar Legi

3.2.2. Waktu Penelitian

Studi dan survei pendahuluan dilaksanakan pada bulan April. Survei

pendahuluan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang data apa saja

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

diperlukan untuk penyebaran kuisioner. Penyebaran kuisioner dilaksanakan

pada bulan Mei. Pemilihan waktu penyebaran dilaksanakan pada hari Selasa

dan Sabtu, karena dianggap dapat mewakili penggunaan fasilitas parkir pada

hari kerja dan akhir pekan. Survei dilakukan pada hari kerja dan akhir pekan

sebab pengguna fasilitas parkir berbeda pada kedua hari tersebut.

3.3. Data

Pada penelitian ini data yang digunakan untuk menentukan besarnya Ability To

Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu data primer dan data sekunder.

3.3.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan survei lapangan di Pasar Legi. Data primer

diperoleh dengan cara membagikan kuisioner kepada pengguna fasilitas perkir,

dengan bantuan dari surveyor untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Parameter-parameter yang akan diteliti antara lain:

1. Jenis kelamin dan usia

2. Status dalam keluarga

3. Jumlah anggota keluarga

4. Besarnya penghasilan responden

5. Jenis pekerjaan

6. Jenjang pendidikan terakhir

7. Frekuensi mengunjungi Pasar Legi

8. Maksud dan tujuan mengunjungi Pasar Legi

9. Lama waktu parkir

10. Kondisi, keamanan, dan kenyamanan fasilitas parkir yang tersedia.

3.3.2. Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan untuk penelitian ini, antara lain:

1. Lembar penelitian yang berupa lembar kuisioner

(42)

commit to user

3.3.3. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari pihak pengelola Pasar Legi dan Dinas

Perhubungan. Data sekunder antara lain berupa data jumlah parkir, pendapatan

atau penghasilan masyarakat. Data sekunder yang diperbolehkan diharapkan

sesubjektif mungkin, sehingga setiap data yang diperoleh dari lembaga maupun

instansi yang terkait harus dicek dengan kondosi nyata di lapangan dengan cara

wawancara dengan para operator dengan pengguna fasilitas parkir.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan melakukan survey dengan

teknik kecukupan data. Tata cara pengambilan sampel dengan teknik

kecukupan data dalam penelitian ini antara lain adalah:

a. Penyebaran kuisioner tidak dilakukan pada satu titik area parkir untuk

setiap jenis kendaraan.

b. Survey dilakukan pada saat jam-jam sibuk pasar dimana terdapat

aktifitas jual beli di Pasar Legi. Untuk satu rentang waktu diambil

sampel sebanyak 25% dari keseluruhan jumlah sampel untuk setiap

jenis kendaraan.

c. Dalam satu hari, dilakukan 4 kali pengambilan sampel pada jam-jam

berikut:

Ø Pagi hari, pukul 07.00-08.00

Ø Siang hari, pukul 11.00-12.00

Ø Sore hari, pukul 16.00-17.00

Ø Malam hari, pukul 20.00-21.00

d. Kuisioner ditawarkan kepada pengguna fasilitas parkir di Pasar Legi.

Pengguna yang bersedia lalu mengisi kuisioner tersebut dengan

didampingi surveyor agar dapat mengisi kuisioner sesuai yang

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3.5. Langkah Penelitian

Sebelum melaksanakan survei di lapangan, perlu dilakukan terlebih dahulu

perencanaan terhadap teknis pelaksanaan penelitian, agar hasil yang diperoleh

dilapangan menjadi optimal. Adapun teknis dan langkah penelitian yang

ditetapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.1. Survei Pendahuluan

Sebelum melaksanakan survei lapangan perklu dilakukan survei pendahuluan.

Survei pendahuluan ini bertujuan untuk:

a. Menentukan tempat yang aman dan mendukung dalam pelaksanaan

survei.

b. Menentukan jam-jam yang sesuai, dimana menunjukkan keadaan

banyak sedikitnya kendaraan yang parkir.

c. Menentukan hasil yang dianggap tepat untuk mewakili dalam satu

minggu untuk melaksanakan penelitian.

d. Menentukan lokasi-lokasi yang akan ditempati oleh surveyor.

3.5.2. Pelaksanaan Survei Lapangan

Jenis survei yang dilakukan adalah dengan penyebaran angket/kuisioner, yang

dijadwalkan selama 2 (dua) hari yaitu pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012 dan

Selasa tanggal 29 Mei 2012. Tata cara penyebaran kuisioner adalah sebagai

berikut:

a. Waktu penyebaran kuisioner adalah pada satu hari kerja dan satu hari

pada akhir pekan.

b. Lokasi penyebaran kuisioner adalah area parkir Pasar Legi.

c. Jumlah surveyor ada 6 orang yang terdiri dari: 2 orang koordinator dan

4 orang anggota. Kelompok tersebut terbagi dalam 2 area yaitu 4

surveyor di area parkir sepeda motor dan 2 orang surveyor di area

parkir mobil.

d. Responden dari kuisioner ini adalah pengunjung Pasar Legi di area

(44)

commit to user

e. Surveyor memberikan kuisioner kepada pengunjung yang bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner tersebut.

f. Apabila responden tidak bersedia, maka penyebaran kuisioner tidak

akan dilakukan (tidak ada unsur pemaksaan)

g. Setelah pengisian kuisioner selesai, maka lembar kuisioner akan

diserahkan kembali kepada surveyor.

3.6. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.

Definisi dari deskriptif adalah sebagai berikut:

Ø Deskriptif artinya penggambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, peristiwa yang sedang diteliti.

Ø Analisis artinya penataan data untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang timbul dalam penelitian.

Dengan demikian metode deskriptif analisis adalah penataan data untuk

memperoleh jawaban dari pertanyaan yang timbul dalam penelitian dengan

cara memuat gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai

fakta-fakta dan peristiwa yang diteliti. Proses pengolahan data dari kuisioner menjadi

hasil adalah sebagai berikut:

Ø Pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara membagikan kuisioner kepada pengguna parkir di Pasar

Legi sesuai jumlah sampel yang telah ditentukan dan data sekunder di

peroleh dari badan statistik Surakarta.

Ø Data Primer yang telah diperoleh dari kuisioner, kemudian dilakukan pemisahan berdasarkan jenis pekerjaannya, dilakukan pencatatan

jumlah besaran pendapatan tiap bulan pengguna fasilitas parkir di Pasar

Legi Surakarta.

Ø Data primer yang telah dipisahkan berdasarkan jenis pekerjaannya tadi kemudian di rata-rata dan menghasilkan rata-rata penghasilan pengguna

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Ø Menggunakan persamaan 2.1 dan persamaan 2.2 dilakukan proses penghitungan tarif jam pertama dan jam berikutnya untuk tiap jenis

pekerjaan.

Ø Hasil ATP dan WTP untuk tiap jenis pekerjaan di rata-rata untuk mendapatkan nilai tarif yang akan digunakan sebagai hasil analisis

parkir di Pasar Legi Surakarta.

Ø Setelah mendapatkan tarif ATP dan WTP, dilakukan perbandingan dengan tarif yang berlaku di Pasar Legi Surakarta dengan hasil yang di

dapat.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di alur perhitungan data untuk analisa Ability

To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) baik untuk tarif satu hari pertama

(46)

27

Alur Analisis ATP untuk tarif satu hari pertama (ATPp)

Gambar 3.3. Diagram Alir Analisa ATP untuk Tarif Satu Jam Pertama

Sumber: Dwi Sugiyarso

Jumlah anggota keluarga

Pengumpulan Data

Data Primer

Pendapatan responden

Pekerjaan responden

Analisis ATPp

Data Sekunder

Tingkat penghasilan yang diterima suatu keluarga

Frekuensi menggunakan fasilitas parkir

per bulan

% biaya transportasi per bulan dari total

pendapatan

% biaya untuk retribusi parkir

(47)

28

Alur Analisa ATP untuk tarif selanjutnya (ATPm)

Gambar 3.4. Diagram Alir Analisis ATP untuk Tarif Selanjutnya

(48)

29

Alur analisa WTP

Gambar 3.5. Diagram Alir Analisis WTP Sumber: Dwi Sugiarso

Karyawan Data Primer

PNS/TNI Swasta

Jumlah pengguna parkir berdasar jenis kendaraan

WTP rata-rata WTP per jenis pekerjaan

Crosstab data

Ibu RT Tidak bekerja Besarnya tarif berdasar

pilihan pengguna fasilitas parkir (tarif x)

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan asumsi bahwa data yang

diperoleh pada hari Selasa mewakili hari kerja (Senin-Jumat), sedangkan data

yang diperoleh pada hari Sabtu mewakili akhir pekan (Sabtu-Minggu).

a. Penentuan besarnya Ability To Pay (ATP)

Pada penelitian ini besarnya Ability To Pay (ATP) berdasarkan alokasi

biaya transportasi per bulan yang diperoleh dari pendapatan responden,

dengan asumsi pendapatan didistribusikan sama besarnya kepada tiap

anggota keluarga. Presentase dari pendapatan responden yang

dialokasikan untuk membayar retribusi parkir diambil dari data

sekunder. Pendekatan yang akan digunakan untuk menghitung ATP

untuk tarif parkir pada satu jam pertama untuk tiap jenis pekerjaan

dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1 sedang untuk

menghitung tarif parkir untuk jam selanjutnya digunakan persamaan

2.2.

b. Penentuan besarnya Willingness To Pay (WTP)

Pada penelitian ini besarnya Willingness To Pay (WTP) besarnya pada

persepsi pengguna fasilitas parkir terdapat tarif yang berlaku atas

fasilitas yang diperoleh, baik fasilitas yang telah tersedia maupun

fasilitas tambahan yang akan diperoleh dengan konsentrasi tarif akan

dinaikkan dari tarif yang telah berlaku saat penelitian dilaksanakan.

Pendekatan yang dilakukan untuk menghitung WTP untuk tarif parkir

berdasarkan jenis pekerjaan dihitung dengan menggunakan persamaan

(50)

commit to user

31

BAB 4

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1.

Penyajian Data Survei Pendahuluan

Data yang diperoleh saat studi dan survei pendahuluan data diharapkan

memenuhi syarat minimum jumlah sampel yang diperlukan. Jumlah pengguna

fasilitas parkir di Pasar Legi dapat diperoleh pada saat survei pendahuluan

untuk mendapatkan populasi data. Hari kerja pengguna kendaraan roda empat

1156, kendaraan roda dua 1424 dan akhir pekan pengguna kendaraan roda

empat 652, kendaraan roda dua 854.

Dari jumlah populasi survei pendahuluan, diperoleh sampel dengan

menggunakan persamaan 2.4 yang digunakan sebagai sampel minimum

sebagai berikut :

a. Sepeda Motor

Ø Hari Kerja (14 Juni 2012) = 33,8 sampel

Ø Akhir Pekan ( 16 Juni 2012) = 33,3 sampel

b. Mobil

Ø Hari Kerja (14 Juni 2012) = 33,6 sampel

Ø Akhir Pekan ( 16 Juni 2012) = 32,9 sampel

4.2.

Penyajian Data Penelitian

Penyebaran kuisioner pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

karakteristik pengguna fasilitas parkir di Pasar Legi serta mengetahui persepsi

pengguna parkir mengenai tarif parkir yang berlaku di Pasar Legi, baik

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4.2.1. Karakteristik Pengguna Fasilitas Parkir

Karakteristik pengguna fasilitas parkir kendaraan dapat diketahui dari jawaban

yang diberikan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Hasil pendataan

pada hari Kamis dan Sabtu terpisah untuk menggambarkan karakteristik

pengguna fasilitas parkir pada hari kerja dan akhir pekan.

4.2.1.1.

Karakteristik Pengguna Fasilitas Parkir Kendaraan Roda Dua

pada Hari Kerja

Hasil survei yang didapat pada hari Selasa, 29 Mei 2012 menunjukkan

karakteristik pengguna fasilitas parkir kendaraan roda dua di Pasar Legi adalah

sebagai berikut :

a. Hasil pendataan mengenai kuisioner yang tersebar sejumlah 71 kuisioner

mengenai rasio jenis kelamin yaitu, 44 responden laki-laki (61,97%) serta

27 responden perempuan (38,03%), seperti yang terlihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Persentase Rasio Jenis Kelamin Pengguna Fasilitas Parkir

Kendaraan Roda Dua pada Hari Kerja

b. Hasil pendataan mengenai tingkat pendidikan dari responden yaitu tingkat

pendidikan terakhir SD sebanyak 5 responden (7,04%), SMP sebanyak 8

responden (11,27%), SMA sebanyak 44 responden (61,97%), D3 sebanyak

4 responden (5,63%), S1 sebanyak 9 responden (12,68%), S2 sebanyak 1

responden (1,41%). Dari hasil survei tersebut dapat diketahui bahwa rata-61,97%

38,03%

LAKI-LAKI

Gambar

Tabel 4.25. Hasil Perhitungan ATP dan WTP ...........................................
Gambar 2.1. Grafik Antara price dan quantity
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian commit to user
Gambar 3.3. Diagram Alir Analisa ATP untuk Tarif Satu Jam Pertama
+7

Referensi

Dokumen terkait

ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)” .Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Teknik

Hasil ATP dan WTP yang didapat lebih rendah dari pada tarif yang berlaku saat ini, hal tersebut menunjukkan bahwa tarif tersebut belum layak untuk pengguna Batik Solo

Data didapat dengan penyebaran kuisioner kepada pengguna angkutan bus Batik Solo Trans koridor 7 dan wawancara dengan awak bus Batik Solo Trans koridor 7, kemudian data di

Hasil tarif baik berdasarkan ATP maupun WTP untuk kategori umum yang diperoleh lebih rendah dari tarif yang berlaku, hal ini menunjukkan bahwa tarif tersebut

Berdasarkan pengamatan dan interaksi dengan responden saat wawancara dilakukan, terdapat Sehubungan dengan ketidakstabilan harga minyak dunia yang berdampak pada harga bahan

Tabel 5.13 Karakteristik Penumpang Berdasarkan Pengeluaran Untuk Menggunakan Angkot Dalam Satu Bulan Pada Hari Kerja

Analisa tarif berdasarkan ATP adalah dengan menganalisa atau mencari tau berapa kemampuan seseorang atau pengguna jalan tol tersebut untuk membayar tarif tol berdasarkan

Berdasarkan analisis WTP juga dapat dinyatakan bahwa sebagian besar masyarakat pengguna jasa angkutan kota dapat dan mau membayar besarnya tarif angkutan kota yang berlaku saat ini..