• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah pemakaian huruf dan penulisan ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah pemakaian huruf dan penulisan ka"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata A

MAKALAH BAHASA INDONESIA

(

Pemakaian Huruf & Penulisan Kata

)

Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd.

O

l

e

h

Supiyan Sauri 12312318

TI 13 ABCDEF

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER TEKNOKRAT

(2)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata i

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil‟alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Pemakaian Huruf & Penulisan Kata ini sampai selesai.

Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah,

yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah.

Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para

teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.

Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata Cara Pemakaian Huruf

& Penulisan Kata yang meliputi Macam-macam penggunaan huruf dalam kata ataupun kalimat, cara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring, dan

berbagai macam penulisan kata.

Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah Pemakaian Huruf & Penulisan

Kata ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, Maret 2015

(3)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Rumusan Masalah ... 1

3. Tujuan Penulisan ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

1. Pemakaian Huruf ... 2

A. Huruf Abjad ... 2

B. Huruf Vokal ... 2

C. Huruf Konsonan ... 2

D. Huruf Diftong ... 2

E. Gabugan Huruf Konsonan ... 2

F. Huruf Kapital ... 2

G. Huruf Miring ... 5

H. Huruf Tebal ... 6

2. Penulisan Kata ... 6

A. Kata Dasar ... 6

B. Kata Turunan ... 6

C. Bentuk Ulang ... 8

D. Gabung Kata ... 8

E. Suku Kata ... 9

F. Kata Depan di, ke, dan dari ... 11

G. Partikel ... 11

H. Singkatan dan Akronim ... 12

I. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya ... 13

J. Kata si dan sang ... 14

3. Contoh Wacana ... 14

BAB III PENUTUP ... 16

1. Simpulan ... 16

2. Saran ... 16

(4)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi

masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan

pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran

bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di

dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu

tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan

benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu

tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis,

mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya,

keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah

unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf,

berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya

berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah

pemakaian huruf, dan penulisan kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan?

b. Bagaimana pemakaian kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui cara cara pemakaian huruf maupun kata sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan.

b. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan, makalah, karya

(5)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 2

BAB II PEMBAHASAN

1. PEMAKAIAN HURUF A. Huruf Abjad

Huruf abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu:

a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z.

B. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*, i, o, dan u.

* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( „ ) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.

Misalnya :

Di mana kecap itu dibuat?

Coba kecap dulu makanan itu.

C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,

f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.

D. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

E. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi

konsonan.

F. Huruf Kapital

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat dan

petikan langsung.

Misalnya:

Dia membaca buku

Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan

dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:

(6)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 3 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau nama tempat yang digunakan

sebagai pengganti nama orang tertentu.

Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik

Gubernur Jawa Tengah

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:

Amir Hamzah

Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa

Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama Portugal).

Misalnya:

J.J de Hollander

Vasco da Gama

Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata

bin atau binti.

Misalnya:

Abdul Rahman bin Zaini

Siti Fatimah binti Salim

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya:

bangsa Eskimo

bahasa Indonesia

6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.

Misalnya:

tahun Hijriah bulan Maulid

bulan Agustus hari Galungan

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.

Misalnya:

Perang Dunia I

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan

(7)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 4 Misalnya:

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.

Misalnya:

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata

yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

Misalnya:

ukiran Jepara

tari Melayu

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga

resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti

dan, oleh, atau dan untuk.

Misalnya:

Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang

terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan

judul karangan.

Misalnya:

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata

ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah. Kecuali, kata tugas

seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalya:

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan

sapaan yang digunakan dengan nama diri.

(8)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 5 Dr. Doktor

Catatan:

Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara

khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

036/U/1993.

12.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,

seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau

pengacuan.

Misalnya:

Adik bertanya, “itu apa, Bu?”

Besok Paman akan datang.

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan

yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan.

Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.

Misalnya:

Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda sudah kami terima dengan baik.

G. Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat

kabar yang dikutip dalam tulisan.

Misalnya:

Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.

Catatan:

Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak

ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian

kata, kata, atau kelompok kata.

Misalnya:

Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.

3.a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan

bahasa Indonesia.

(9)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 6 Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.

b. ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan

sebagai kata Indonesia.

Misalnya:

Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

H. Huruf Tebal

1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar

isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

Misalnya:

Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Bab : BAB I PENDAHULUAN

Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan

Daftar, indeks, dan lampiran:

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

2. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk

menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

Misalnya:

kalah v 1 tidak menang ...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak menyamai.

2. PENULISAN KATA A. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:

Buku itu sangat menarik.

Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu.

B. Kata Turunan

1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) di tulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya :

(10)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 7 b. Imbuhan di rangkaiakan dengan tanda hubung jika di tambahkan pada bentuk singkatan

atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.

Misalnya :

Mem-PHP-kan, di- PTUN-kan, di-upgrade, me-recall.

2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan

kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Misalnya :

Bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.

3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,

unsur gabungan kata itu di tulis serangkai.

Misalnya :

Dilipatgandakan

Menyebarluaskan

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi, gabungan kata itu di

tulis serangkai.

Misalnya :

Adipati Dwiwarna Paripurna

Aerodinamika Ekawarna Poligami

Catatan :

1. jika bentuk terikat di ikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, tanda hubung (-) di

gunakan di antara kedua unsur itu.

Misalnya :

non-Indonesia, pan-Afrikanisme, pro-Barat.

2. Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang di ikuti oleh kata

berimbuhan, gabungan itu di tulis terpisah dan unsur-unsurnya di mulai dengan huruf kapital.

Misalnya :

Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

3. Jika kata maha sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan di ikuti oleh kata

dasar, kecuali kata esa, gabungan itu di tulis serangkai.

Misalnya :

Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.

4. Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang di serap kedalam bahasa indonesia seperti

(11)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 8 Misalnya :

Sikap masyarakat yang pro lebih banyak dari pada yang kontra.

Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.

5. Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan di tulis serangkai dengan bentuk dasar

yang mengikutinya, tetapi di tulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan.

Misalnya :

Taktembus cahaya, tak bersuara, tak terpisahkan.

C. Bentuk Ulang

1. Bentuk ulang di tulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.

Misalnya :

Anak-anak mata-mata

Berjalan-jalan menulis-nulis

Catatan :

1. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan menggunakan unsur utama saja.

Misalnya :

Surat kabar - > Surat-surat kabar

Kapal barang - > kapal-kapal barang

2. Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang

unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda.

Misalnya :

Orang besar - > Orang-orang besar / Orang besar-besar

2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.

Misalnya :

Kekanak-kanakan, perundang-undangan, melambai-lambaikan, di besar-besarkan,

memata-matai.

Catatan :

Angka 2 dapat di gunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti

dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah.

Misalnya :

Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru.

Kami mengundang orang2 yang berminat saja.

D. Gabungan Kata

1. unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.

(12)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 9

duta besar model linear

kambing hitam orang tua

2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan

menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur

yang bersangkutan.

Misalnya :

anak - istri Ali anak istri – Ali

ibu – bapak kami ibu bapak – kami

3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.

Misalnya :

Acapkali darmasiswa puspawarna

Adakalanya darmawisata radioaktif

E. Suku Kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan sebagai berkut.

a. Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara

kedua huruf vokal itu.

Misalnya :

Bu-ah

Ma-in

b. Huruf diftong ai,au, dan oi tidak di penggal.

Misalnya :

Pan-dai, au-la, sau-da-ra,am-boi

c. Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) diantara

dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.

Misalnya :

Ba-pak, la-wan, de-ngan,ke-nyang, mu-ta-khir, mu-sya-wa-rah.

d. Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya

dilakukan antara kedua huruf konsonan itu.

Misalnya :

Ap-ril, cap-lok, makh-luk, man-di, sang-gup, som-bong, swas-ta

e. Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing

melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama

dan huruf konsonan yang kedua.

(13)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 10 Ul-tra, in-fra, ben-trok, in-stru-men.

Catatan :

(1) gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal.

Misalnya :

Bang-krut, bang-sa, ba-nyak, ikh-las, kong-res, makh-luk,masy-hur, sang-gup.

(2) pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf (vokal) diawal atau

akhir baris.

Misalnya :

Itu -.> i-tu

Setia - > se-ti-a

2. Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan diantara bentuk dasar

dan imbuhan atau partikel itu.

Misalnya :

Ber-jalan, mem-bantu, di-ambil, ter-bawa, per-buat, makan-an, letak-kan,

me-rasa-kan, pergi-lah.

catatan :

(1) pemggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan

seperti pada kata dasar.

Misalnya :

Me-nu-tup, me-ma-kai, me-nya-pu, me-nge-cat, pe-no-long, pe-mi-kir, pe-nga-rang,

pe-nye-but, pe-nge-tik.

(2) akhiran – i tidak dipisahkan pada pengantian baris.

(3) pemenggalan kata berisisipan dilakukan seperti pada kata dasar.

Misalnya :

Ge-lem-bung, ge-mu-ruh, ge-ri-gi, si-nam-bung, te-lun-juk.

(4). pemenggalan tidak dilakukan pada suku kata yang terdiri atas satu vokal.

Misalnya :

Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan....

Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau ambil makanan itu.

3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat

bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan diantara unsur-unsur itu. Tiap-tiap

unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.

Misalnya :

(14)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 11

Intro-speksi in-tro-spek-si

4. Nama orang badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih

dipenggal pada akhir baris diantara unsur-unsurnya ( tanpa tanda pisah ). Unsur nama yang

berupa singkatan tidak dipisahkan.

F. Kata Depan di, ke, dan dari

Kata depan di, ke, dan dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam

gabungan kata yang sudah lazim di anggap sebagai suatu kata, seperti kepada dan daripada.

Misalnya :

Bermalam sajalaha di sini.

Mari kita berangkat ke kantor.

Cincin itu terbuat dari emas.

Catatan :

Kata-kata yang di cetak miring dalam kalimat seperti bawah ini di tulis serangkai.

Misalnya :

Kami percaya sepenuhnya kepadanya..

Dia masuk, lalu keluar lagi

G. Partikel

1. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya :

Bacalah buku itu baik-baik!

Apakah yang tersirat dalam surat itu?

Apatah gunanya bersedih hati?

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya :

Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana..

Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.

Catatan :

Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

Misalnya :

Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.

(15)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 12

3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟, atau „mulai‟ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya :

Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.

Harga kain itu Rp. 50.000,00 per helai.

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 januari.

Catatan :

Partikel per dalam bilangan pecahan yang di tulis dengan huruf dituliskan serangkai dengan

kata yang mengikutinya.

H. Singkatan dan Akronim

1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik

di belakang tiap-tiap singkatan itu.

Misalnya :

A.H. Nasution Abdul Haris Nasution

M.B.A. Master of Business Administration

b) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,

serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata di tulis dengan huruf

kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

Misalnya :

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

WHO World Health Organization

c) 1. Singkatan kata berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.

Misalnya :

Kpd. Kepada

Hlm. Halaman

2. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik.

Misalnya :

Dll. Dan lain-lain

Dsb. Dan sebagainya

Catatan :

Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan

(16)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 13 d) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat

menyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Misalnya :

a.n. atas nama

u.p. untuk perhatian

e) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran timbangan, dan mata uang tidak diikuti

tanda dengan titik.

Misalnya :

Cu Kuprum

Cm Sentimeter

2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.

a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis

seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya :

LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

b) Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal

kapital.

Misalnya :

Bulog Badan Usaha Logistik

Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

c) Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih tulisan dengan

huruf kecil.

Misalnya:

Pemilu pemilihan umum

Iptek ilmu pengetahuan dan teknologi

Catatan:

Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut:

(1) Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata

Indonesia (tidak lebih dari tiga suku kata).

(2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang

sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim agar mudah diucapkan dan diingat.

(17)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 14 Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

Bukuku, bukumu, dan bukunya tesimpan diperpustakaan.

Catatan:

Kata-kata ganti itu (-ku, -mu, dan –nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital.

Misalnya :

KTP-mu, SIM-mu, dan STNK-mu.

J. Kata si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:

Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.

Catatan:

Huruf awal si dan sang dengan huruf kapital kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama

diri.

Misalnya:

Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil.

Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya.

3. CONTOH WACANA

4G XL Akhirnya Sampai di Bandung (JAKARTA, KOMPAS.com).

Operator XL Axiata akan menghadirkan layanan berteknologi 4G di Bandung. Layanan

internet cepat itu saat ini sedang dalam persiapan dan dijanjikan selesai dalam hitungan hari.

Saat ini, operator telekomunikasi tersebut masih dalam proses modernisasi jaringan.

Targetnya, modernisasi yang terkait implementasi 4G itu akan selesai pada akhir Maret 2015.

“Melalui kesiapan peluncuran 4G yang akan kami gelar beberapa saat lagi, kami memenuhi

janji kepada pelanggan dan masyarakat Bandung untuk memberikan pelayanan yang lebih

unggul dibandingkan pelayanan 4G yang sudah ada," ujar Vice President Central Region XL

Bambang Parikesit melalui keterangan resmi kepada KompasTekno, Jumat (13/3/2015).

"Modernisasi jaringan atau penggantian perangkat baru di Bandung yang terus kami lakukan

hingga akhir Maret 2015 membuat performa akses data 4G XL menjadi lebih prima,"

(18)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 15 Persiapan jaringan di Bandung sekaligus memastikan kinerja XL menjelang gelaran acara

Konferense Asia Afrika (KAA), 19-24 April 2015. Secara khusus XL terus memastikan

semua jaringan antara Jakarta hingga Bandung, serta di beberapa tempat yang menjadi venue

hajatan internasional tersebut. Pada saat acara berlangsung pun XL akan menggelar jaringan

4G di sejumlah lokasi utama acara KAA.

Dia menambahkan, Bandung dipilih XL dengan pertimbangan tingginya potensi permintaan

dan kebutuhan data konsumen. Selain itu layanan 4G dinilai akan mendukung pembangunan

Bandung sebagai pusat perekonomian di Jawa Barat.

Selain menyiapkan jaringan, operator yang identik dengan warna biru itu juga menyiapkan

ekosistem pendukung 4G. Ekosistem tersebut antara lain ketersediaan ponsel, aplikasi digital

yang memberikan ragam manfaat menarik bagi pelanggan (gratis streaming lagu di Guvera,

live streaming nonton pertandingan bola Liga Inggris, video streaming di VIKI, dan konten

Muslimku), dan paket data layanan 4G.

Komentar :

Dari kabar berita diatas yang diambil dari kabar berita kompas.com, hampir semua isinya

sudah memperhatikan pemakaian huruf dan penulisan kata yang sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan. Saya sangat kesulitan mencari letak kesalahan berita tersebut diatas, ada 5

kesalahan yang saya temukan yaitu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak

(19)

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 16

BAB III PENUTUP

1. Simpulan

Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z.

Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat

mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf

konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan

untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar,

penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal dan

penggunaan huruf miring. Penggunaan kata dalam penulisanya pun perlu diperhatikan.

seperti kata dasar, kata turunan,kata depan dan bentuk partikel.

Untuk menulis sebuah karya tulis harus memperhatikan aturan-aturan penulisan

bahasa Indonesia yang sesuai. khususnya bagi mahasiswa yang sedang menulis tugas

makalah, laporan praktik kerja lapangan, menyusun proposal, dan skripsi.

2. Saran

Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah untuk

pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh karena itu dalam

menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagai warga negara

Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf dan

penulisan kata, misalnya dalam menulis surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan

lain sebagainya.

Daftar Pustaka

 Kushartanti dkk, 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

 Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan

dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan

Referensi

Dokumen terkait

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf

‐ Nelayan itu berlayar sampai ke teluk... Gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian ‐ bagiannya d.. Tanda titik tidak digunakan di belakang judul yang

• Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.. • Akronim yang bukan nama diri

Tanda titik tidak digunakan dalam singkatan yang terdiri daripada huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan kedua-duanya yang terdapat dalam nama badan-badan kerajaan,

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata termasuk semua unsur kata ulang sempurna di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti

Master of Business Administration 2 Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal

Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan Yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga

Dalam singkatan yang terdiri dari huruf- huruf awal kata/ suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.. Di akhir judul